Anda di halaman 1dari 8

Nama : Nanda Fuiiana

NPM : 17160409856

TBI/B/V

Resume

 Assure model
 Addie model
 Taxonomy bloom
 Dick and carey theory

1. ASSURE MODEL

Adalah salah satu petunjuk dan perencanaan yang bisa membantu untuk bagaimana cara
merencanakan, mengidentifikasi, menentukan tujuan, memilih metode dan bahan, serta evaluasi.
Model assure ini merupakan rujukan bagi pendidik dalam membelajarkan peserta didik dalam
pembelajaran yang direncanakan dan disusun secara sistematis dengan mengintegrasikan
teknologi dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna bagi peserta
didik.

 menganalisis karakteristik pebelajar

Menurut Anitah (2009: 210) langkah yang pertama adalah mengidentifikasi karakteristik pelajar.
Smaldino, dkk. (2005: 49) mengatakan bahwa media dan teknologi dikatakan efektif bila ada
kesesuaian antara karakteristik pelajar dengan metode, media, dan materi pembelajaran.

 menyatakan tujuan

Tujuan ini mungkin dijabarkan dalam silabus, buku teks, kurikulum, atau dikembangkan sendiri
oleh guru. Suatu pernyataan tujuan, bukan apa yang harus dicapai oleh pelajar dengan
pembelajaran itu.

 memilih metode, media, dan materi


Memilih metode. Pertama, yakinlah bahwa tidak ada metode yang paling baik untuk semua
kegiatan belajar. Untuk suatu kegiatan pembelajaran, mungkin diperlukan penggabungan satu atau
dua metode yang berbeda-beda

 memanfaatkan media dan materi

Perubahan paradigma pembelajaran dari teacher-centered ke student-centered, yang lebih


memungkinkan pelajar memanfaatkan materi, baik secara mandiri atau kelompok kecil daripada
mendengarkan presentasi guru secara klasikal.

 meminta partisipasi pebelajar

Pendidik yang merealisasikan partisipasi aktif dalam pembelajaran akan meningkatkan kegiatan
belajar.

 Menilai

Evaluasi dari revisi meupakan komponen yang paling penting untuk mengembangkan kualitas
pembelajaran.

2. MODEL ADDIE

Adalah salah satu proses pembelajaran yang bersifat interaktif dengan tahapan-tahapan dasar
pembelajaran yang efektif, dinamis dan efisien.

 Analisis (Analysis)
Kegiatan utama adalah menganalisis perlunya pengembangan model/metode pembelajaran
baru dan menganalisis kelayakan dan syarat-syarat pengembangan model/metode pembelajaran
baru. Adanya masalah dalam model/metode pembelajaran yang sudah diterapkan, sudah tidak
relevan dengan kebutuhan sasaran, lingkungan belajar, teknologi, karakteristik peserta didik, dsb

 Desain (Design)
Tahap desain memiliki kemiripan dengan merancang kegiatan belajar mengajar. Rancangan
model/metode pembelajaran ini masih bersifat konseptual dan akan mendasari proses
pengembangan berikutnya.
Tahap desain terkait dengan penentuan sasaran, instrumen penilaian, latihan, konten, dan
analisis yang terkait materi pembelajaran, rencana pembelajaran dan pemilihan media. Fase
desain dilakukan secara sistematis dan spesifik.

 Pengembangan (Development)

Development dalam model ADDIE berisi kegiatan realisasi rancangan produk. Disusun
kerangka konseptual penerapan model/metode pembelajaran baru dan direalisasikan menjadi
produk yang siap diimplementasikan. Sebagai contoh, pada tahap design telah dirancang
penggunaan model baru yang masih konseptual, maka pada tahap pengembangan dibuat
perangkat pembelajaran dengan model baru tersebut seperti RPP, media dan materi pelajaran.

 Implementasi (Implementation)
Pada tahap ini diimplementasikan rancangan model tersebut pada situasi yang nyata dan
dilakukan evaluasi awal untuk member umpan balik pada penerapan model berikutnya. Fase ini,
dibuat prosedur untuk pelatihan bagi peserta pelatihan dan instrukturnya/ fasilitator. Pelatihan
bagi fasilitator meliputi materi kurikulum,hasil pembelajaran yang diharapkan, metode
penyampaian dan prosedur pengujian.

 Evaluasi (Evaluations)
Evaluasi dilakukan pada tahap proses dan akhir kegiatan. Jika diterapkan pada model
pembelajaran dilakukan evaluasi formatif dan sumatif. Hasil evaluasi digunakan utnuk member
umpan balik kepada pihak pengguna model. Revisi dibuat sesuai dengan hasil evaluasi atau
kebutuhan yang belum dapat dipenuhi oleh model baru tersebut. Setiap tahap proses ADDIE
melibatkan evaluasi formatif. Ini adalah multidimensional dan merupakan komponen penting
dari proses ADDIE.

3. TAXONOMY BLOOM

Taksonomi Bloom adalah struktur hierarki (bertingkat) yang mengidentifikasikan keterampilan


berpikir mulai dari jenjang yang rendah hingga yang tinggi. Seiring perkembangan teori
pendidikan, Krathwohl (2001) dan para ahli psikologi aliran kognitivisme memperbaiki taksonomi
Bloom agar sesuai dengan kemajuan zaman. Hasil perbaikan tersebut dipublikasikan pada tahun
2001 dengan nama Revisi Taksonomi Bloom. Revisi yang dibuat hanya pada ranah kognitif
dengan menggunakan kata kerja.
4. MODEL DICK AND CAREY

Model desain pembelajaran yang dikemukan oleh Dick and Carey (2005) dalam Pribadi (2009),
telah lama digunakan untuk menciptakan program pembelajaran yang efektif, efisien dan menarik.

Conduct
Revise
Instructi
Instructi
onal
on
Analysis

Design
and
Write Develop Develop
Identify Develop Conduct
Perform Assessm and
Instructi Instructi Formati
ance ent Select
onal onal ve
Objectiv Instrum Instructi
Goals Strategy Evaluati
es ents onal
on of
Material
Instructi
s

Analyze Design
Learners and
and Conduct
Context Summat
s ive
Evaluati
on

Berikut adalah langkah pengembangan desain Instruksional menurut dick dan carey :
1. Mengidentifikasi Tujuan Pembelajaran (Identity Instructional Goal).
Tahap awal model ini adalah menentukan apa yang diinginkan agar siswa dapat
melakukannya ketika mereka telah menyelesaikan program pembelajaran. Tujuan pembelajaran
mungkin dapat diturunkan dari daftar tujuan, dari analisis kinerja (performance analysis), dari
penilaian kebutuhan (needs assessment), dari pengalaman praktis dengan kesulitan belajar
pebelajar, dari analisis orang-orang yang melakukan pekerjaan (Job Analysis), atau dari
persyaratan lain untuk pembelajaran baru.

2. Melakukan Analisis Intruksional (Conduct Instructional Analysis).


Analisis Intruksional yakni menentukan kemampuan apa saja yang terlibat dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan dan menganalisa topik atau materi yang akan dipelajari.
Setelah mengidentifikasi tujuan-tujuan pembelajaran, langkah selanjutnya adalah menentukan
langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Langkah
terakhir dalam proses analisis tujuan pembelajaran adalah menentukan keterampilan, pengetahuan,
dan sikap yang disebut sebagai entry behavior (perilaku awal/masukan) yang diperlukan oleh
siswa untuk memulai pembelajaran.

 Menganalisis Karakteristik Siswa dan Konteks Pembelajaran (Analyze


Learners and Contexts).
Ketika melakukan analisis terhadap keterampilan-keterampilan yang perlu dilatihkan dan
tahapan prosedur yang perlu dilewati, juga dipertimbangkan keterampilan awal yang telah dimiliki
mahasiswa. Analisis paralel terhadap siswa dan konteks dimana mereka belajar, dan konteks apa
tempat mereka menggunakan hasil pembelajaran. Keterampilan-keterampilan siswa yang ada saat
ini, yang lebih disukai, dan sikap-sikap ditentukan berdasarkan karakteristik atau setting
pembelajaran dan setting lingkungan tempat keterampilan diterapkan. Langkah ini adalah langkah
awal yang penting dalam strategi pembelajaran.

 Merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus (Write Performance


Objectives).
Berdasarkan analisis pembelajaran dan pernyataan tentang tingkah laku awal siswa
kemudian dirumuskan pernyataan khusus tentang apa yang harus dilakukan siswa setelah
menyelesaikan pembelajaran. Menuliskan tujuan unjuk kerja (tujuan pembelajaran). Berdasarkan
analisis tujuan pembelajaran dan pernyataan tentang perilaku awal, catatlah pernyataan khusus
tentang apa yang dapat dilakukan oleh siswa setelah mereka menerima pembelajaran.

 Mengembangan Instrumen Penilaian (Develop Assessment


Instruments).
Pengembangan instrument penilaian didasarkan pada tujuan yang telah dirumuskan. Berdasarkan
tujuan pembelajaran yang tertulis, mengembangkan produk evaluasi untuk mengukur kemampuan
siswa melakukan tujuan pembelajaran. Penekanan utama berada pada hubungan perilaku yang
tergambar dalam tujuan pembelajaran dan penilaian yang di minta.

 Mengembangan Strategi Pembelajaran (Develop Instructional


Strategy).
Strategi pembelajaran meliputi; kegiatan prapembelajaran (pre-activity), penyajian informasi,
praktek dan umpan balik (practice and feedback, pengetesan (testing), dan mengikuti kegiatan
selanjutnya. Strategi pembelajaran berdasarkan teori dan hasil penelitian, karakteristik media
pembelajaran yang digunakan, bahan pembelajaran, dan karakteristik siswa yang menerima
pembelajaran. Prinsip-prinsip inilah yang digunakan untuk memilih materi strategi pembelajaran
yang interaktif.

 Mengembangan atau Memilih Bahan Ajar (Develop and Select


Instructional Materials).
Mengembangkan dan memilih bahan ajar, produk pengembangan ini meliputi petunjuk untuk
siswa, materi pembelajaran, dan soal-soal. Materi pembelajaran meliputi: petunjuk untuk tutor,
modul untuk siswa, transparansi OHP, videotapes, format multimedia, dan web untuk
pembelajaran jarak jauh. Pengembangan materi pembelajaran tergantung kepada tipe
pembelajaran, materi yang relevan, dan sumber belajar yang ada disekitar perancang.

 Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Formatif (Design and Conduct


Formative Evaluation of Instruction).
Evaluasi dilakukan untuk mengumpulkan data dan mengidentifikasi data tersebut. Dalam
merancang dan mengembangkan evaluasi formative yang dihasilkan adalah instrumen atau angket
penilaian yang digunakan untuk mengumpulkan data. Data-data yang diperoleh tersebut sebagai
pertimbangan dalam merevisi pengembangan pembelajaran ataupun produk bahan ajar. Ada tiga
tipe evaluasi formatif : uji perorangan (one-to-one), uji kelompok kecil (small group) dan uji
lapangan (field evaluation). Setiap jenis penilaian memberikan informasi yang berbeda bagi
perancang untuk digunakan dalam meningkatkan pembelajaran. Teknik serupa dapat diterapkan
pada penilaian formatif terhadap bahan atau pembelajaran di kelas.

 Melakukan Revisi Terhadap Program Pembelajaran (Revise


Instruction).
Tahap ini mengulangi siklus pengembangan perangkat pengajaran. Data dari evaluasi formatif
yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya dianalisis serta diinterpretasikan. Data yang diperoleh
dari evaluasi formatif dikumpulkan dan diinterpretasikan untuk memecahkan kesulitan yang
dihadapi siswa dalam mencapai tujuan. Bukan hanya untuk ini, singkatnya hasil evaluasi ini
digunakan untuk merevisi pembelajaran agar lebih efektif.

 Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Sumatif (Design And Conduct


Summative Evaluation).
Evaluasi sumatif merupakan evaluasi puncak terhadap program pembelajaran yang telah
dirancang, setelah program tersebut dilakukan evaluasi formatuf dan dilakukan revisi-revisi
terhadap produk, maka evaluasi sumatif dilakukan. Hasil-hasil pada tahap di atas dijadikan dasar
untuk menulis perangkat yang dibutuhkan. Hasil perangkat selanjutnya divalidasi dan
diujicobakan di kelas/ diimplementasikan di kelas dengan evaluasi sumatif.

Anda mungkin juga menyukai