Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JURNAL REVIEW

Produksi Media Virtual Laboratorium

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur


Dalam Mata Kuliah Produksi Media Virtual Laboratorium

Dosen Pengampu:
YENI MEGALINA, S.Pd., M.Si.

NAMA MAHASISWA : ALDA VERONIKA PANJAITAN


NIM : 4183321001
KELAS : FISIKA DIK C 2018
MATA KULIAH : Produksi Media Virtual Laboratorium

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas dilimpahkannya
nikmat dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan salah satu tugas KKNI mata
kuliah Produksi Media Virtual Laboratorium tentang pembuatan Critical Jurnal Review
(CJR).
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa review ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih memerlukan pengembangan lebih lanjut. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun dari pembaca sangat di harapkan penulis agar nantinya dapat diperoleh hasil
yang lebih maksimal dan demi kesempurnaan tugas berikutnya. Dalam kesempatan ini kami
juga mohon maaf jika ada hal-hal yang tidak berkenan dalam makalah ini dan proses yang
dilalui dalam penyusunannya.
Akhir kata,penulis mengucapkan terimakasih kepada semua yang berpartisipasi demi
terselesaikannya makalah ini dan semoga kita terus dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.

Medan, 20 Maret 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................................................4
1.2 Tujuan Penulisan CJR..................................................................................................................4
1.3 Manfaat CJR................................................................................................................................4
1.4 IDENTITAS JURNAL................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
RINGKASAN ISI JURNAL..................................................................................................................6
2.1 Ringkasan Jurnal Utama..............................................................................................................6
Pendahuluan......................................................................................................................................6
2.2 Ringkasan Jurnal Pembanding.....................................................................................................9
BAB III................................................................................................................................................13
PENUTUP...........................................................................................................................................13
4.1 Kesimpulan................................................................................................................................13
4.2 Saran..........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Keterampilan membuat Critical Journal Review pada penulis dapat menguji


kemampuan dalam meringkas dan menganalisi sebuah jurnal serta membandingkan jurnal
yang dianalisis dengan jurnal yang lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik
sebuah karya tulis yang dianalisis.
Seringkali kita bingung memilih jurnal referensi untuk kita baca dan pahami,
terkadang  kita hanya memilih satu jurnal untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum
memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis
membuat Critical Journal Review ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih
jurnal referensi terkhusus pada pokok bahasa tentang sistem pengelolaan laboratorium
fisika.
1.2. TUJUAN
Mengkritisi sebuah jurnal yang berjudul Sistem Pengelolaan Laboratorium Fisika
Untuk Mewujudkan Pelaksanaan Praktikum Yang Efisien. Yang dikritisi dalam jurnal
tersebut yaitu kelengkapan pembahasannya, keterkaitan antar babnya, dan kelemahan dan
kelebihan pada jurnal yang dianalisis.
1.3. MANFAAT
Manfaat yang dapat kita simpulkan pada hal diatas ialah :
1. Menambah wawasan pengetahuan tentang pengelolaan sistem pengelolaan
laboratorium fisika.
2. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah jurnal yang telah di lengkapi
dengan ringkasan jurnal, pembahasan  isi jurnal, serta kekurangan dan kelebihan
jurnal tersebut.
3. Melatih mahasiswa merumuskan serta mengambil kesimpulan atas jurnal yang
dianalisis tersebut.

4
1.4. IDENTITAS JURNAL
a. Jurnal Utama
Judul Sistem Pengelolaan Laboratorium Fisika Untuk Mewujudkan
Pelaksanaan Praktikum Yang Efisien
Jurnal Jurnal Pendidikan Fisika
Volume dan Vol. V dan No. 1
Nomor
Penulis Nyoto Suseno dan Riswanto
Reviewer Alda Veronika P
Tanggal 21 Maret 2021
b. Jurnal Pembanding
Judul Pengembangan Mobile Virtual Laboratorium Untuk Pembelajaran
Praktikum Siswa SMA
Jurnal Jurnal Teknologi Pendidikan
Volume dan Vol V dan No. 1
Nomor
Penulis Manikowati dan Dody Iskandar
Reviewer Alda Veronika P
Tanggal 21 Maret 2021

5
BAB II
ISI JURNAL
A. JURNAL UTAMA
Tujuan Penelitian Peran laboratorium sangat penting dalam mendukung proses
pembelajaran. Sehingga perlu diupayakan pengembangan dan penerapan
manajemen dan administrasi yang baik agar laboratorium fisika dapat
digunakan lebih mudah dalam mendukung proses pembelajaran. Hal
tersebut didukung oleh hasil penelitian Novianti (2011), yang
menemukan bahwa: “kontribusi pengelolaan laboratorium IPA dan
motivasi belajar siswa terhadap efektivitas proses pembelajaran
menunjukkan tingkat kontribusi yang cukup kuat”.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan upaya untuk
mengoptimalkan penggunaan laboratorium fisika, melalui pembenahan
manajemen laboratorium dan administrasi yang baik, terutama dalam
inventaris alat dan bahan laboratorium sekolah untuk mempermudah
penggunaan laboratorium dalam mendukung proses pembelajaran di
SMA melalui kegiatan praktikum.
Subjek Penelitian Partisipan dalam penelitian ini adalah Kepala Lab, Laboran, dan Guru
Fisika di SMA Negeri 1 Metro dan SMA Negeri 2 Metro.
Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu
metode deskriptif dimana metode deskriptif adalah suatu metode 
penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena
yang ada, yang berlangsung saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini
tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel
bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran
kondisi bisa individual atau menggunakan angka-angka (Sukmadinata,
2006:5).
Langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Observasi
4. Refleksi/ Evaluasi
Hasil Penelitian Hasil analisis dari penelitian yang dilakukan adalah :
Hasil survei terhadap keberadaan laboratorium fisika di SMA Negeri

6
1 Metro dan di SMA Negeri 2 Metro menemukan beberapa kendala dan
masalah dalam pengelolaan laboratorium IPA tersebut, yaitu: 1) kepala
laboratorium hanya sebagai profesi sampingan, sedangkan profesi kepala
laboratorium yang sesungguhnya adalah guru, 2) tidak ada laboran yang
mampu menguasai dan memahami berbagai alat laboratorium dan
pekerjaan laboran, 3) minat dan motivasi guru untuk menggunakan
laboratorium dalam pembelajaran kurang, 4) laboratorium tidak dikelola
dengan baik, sehingga jika guru ingin menggunakan laboratorium fisika
harus menyiapkan sendiri, 5) alat-alat laboratorium fisika belum tersusun
dengan baik, , 6) ruang laboratorium sering digunakan untuk kegiatan
lain, seperti rapat-rapat, ruang panitia ujian, atau bahkan sebagai ruang
untuk penyimpanan berbagai barang sekolah lainnya (berfungsi sebagai
gudang).
Setelah dilakukan Bimtek bagi tenaga laboratorium dan pengetahuan
Tenaga laboratorium meningkat sebesar 30,8 %. Dapat dikemukakan
bahwa pelaksanaan praktikum sesuai jadwal pelajaran tidak mengganggu
mata pelajaran lain, karena dari jadwal yang disediakan pada mata
pelajaran fisika yang pembelajarannya menggunakan metode praktikum
di laboratorium hanya berlebih 3,7 menit. Selain itu waktu perpindahan
dari kelas ke laboratorium atau sebaliknya rata-rata hanya memerlukan
waktu 3,3 menit.
Hal ini menunjukan bahwa setelah manajemen dan administrasi
laboratorium dibenahi melalui Bimtek dan pendampingan dalam
pengelolaan laboratorium SMA, maka laboratorium fisika SMA di Kota
Metro dapat dimanfaatkan dalam menunjang proses pembelajaran fisika
secara efektif dan efisien, sehingga memudahkan guru dan siswa dalam
kegiatan praktikum
Kekuatan Penelitian 1. Dasar teorinya tepat.
2. Adanya kesesuaian antar isi dalam jurnal, baik antara tujuan
penelitian dengan metode penelitian, metode penelitian dengan
hasil dan pembahasan, ataupun keterkaitan lainnya.
3. Pemaparan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang
diberikan sangatlah jelas dan lengkap dengan bahasa yang
digunakan mudah dimengerti oleh pembaca dan menarik

7
perhatian pembaca.
4. Tujuan penelitian berhasil dicapai dalam jurnal ini. Terlihat dari
tabel hasil analisis yang menunjukkan ketercapaian kegiatan
Bimtek bagi kepala lab, laboran, guru fisika, serta kepala sekolah.
Kelemahan Ada beberapa materi yang bisa disempurnakan yakni :
Penelitian 1. Bagian Pendahuluan/Latar Belakang : tidak ada gambaran data
dari subjek yang diteliti, misalnya situasi sekolah, dan jumlah
guru.
2. Tidak ada data yang pasti mengenai jumlah pengelola
laboratorium Fisika di SMA Negeri 1 Metro dan SMA Negeri 2
Metro.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
Penelitian simpulan bahwa:
1. Secara umum kondisi laboratorium fisika SMA di Kota Metro
telah memenuhi standar sarana prasarana laboratorium fisika
SMA/MA.
2. Keadaan Laboratorium fisika SMA Kota Metro yang tidak
memenuhi standar adalah pada aspek tenaga teknisi.
3. Laboratorium fisika SMA di Kota Metro dapat dimanfaatkan
dalam menunjang proses pembelajaran fisika secara efektif dan
efisien, setelah manajemen dan administrasi laboratorium
dibenahi, sehingga memudahkan guru dan siswa dalam kegiatan
praktikum.

8
B. JURNAL PEMBANDING
Tujuan Penelitian Media pembelajaran virtual lab yang sudah dikem-bangkan belum
bisa mengakomotir mobilitas pem-belajaran yang bisa dilakukan dimana
saja dan kapansaja. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan mobile virtual lab dengan sasaran SMA. Penelitian dan
pengembangan ini dilaksanakan dengan rentang waktu Mei – Desember
2016. Penelitian dimulai dari identifikasi masalah, analisis kebutuhan,
perancangan mobile V-Lab, produksi aplikasi, imple-mentasi, dan diakhiri
dengan evaluasi formatif.
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tertutup,kuesioner
terbuka, lembar observasi, dan panduan wawancara. Dari permasalahan
yang teridentifikasi, didapatkan kemudian kebutuhan mobile V-Labyang
bersifat offline pada aplikasinya, berformat sajiansimulasi, dan dilengkapi
dengan Lembar kerja Praktikum (LKP) sebagai panduan praktikum.
Subjek Penelitian Partisipan dalam penelitian ini adalah Kepala Lab, Laboran, dan Guru
Fisika di SMA Semarang, Yogya-karta, Solo, Pekalongan, Kudus, Jambi,
dan Mataram.
Metode Penelitian Penelitian dan pengembangan ini menggunakan metode research and
development. Penelitian dilakukan pada tahap analisis kebutuhan, pe-
rancangan, dan evaluasi. Sementara, pengembangan dilakukan pada tahap
produksi dan implementasi prototipe. Sumber data penelitian dan
pengembangan ini berasal dari guru dan dosen sebagai narasumber konten
yang dikem-bangkan, praktisi pengembang seba-gai narasumber
pengembangan apli-kasi yang dikembangkan, ahli reka-yasa perang-kat
lunak, ahli desain komunikasi visual, dan ahli desain instruksional sebagai
validator rancangan, tim produksi yang bertugas membuat prototipe
beserta jaringannya, serta guru dan siswa yang menilai kualitas prototipe
yang telah dibuat. Iden-tifikasi ini dilaksanakan dengan mela-kukan
wawancara terhadap lima orang guru yang berasal dari lima sekolah di
Semarang dan lima orang dosen yang berasal dari Universitas Negeri
Semarang pada mata pelajaran matematika dan sains, serta lima orang
praktisi pengembang yang berasal dari Bandung, Yogyakarta, Purbalingga,
Semarang, dan Demak dengan menggunakan panduan wawancara sebagai
instrumennya. Penggalian data dilaksana-kan pada bulan Mei 2016.

9
Langkah Penelitian 1. Mengidentifikasi masalah,
2. Me-lakukan analisis kebutuhan,
3. Mem-validasi rancangan model,
4. Mem-buat prototipe model,
5. Mengim-plementasikan prototipe ke jaringan internet,
6. Mengevaluasi kualitas prototipe model. Identifikasi masalah
dilakukan untuk merumuskan masalah-masalah yang
berhubungan dengan pembela-jaran praktikum secara riil.
Hasil Penelitian Hasil analisis dari penelitian yang dilakukan adalah :
Diperoleh data dan informasi bahwa pada kenyataannya biaya
praktikum sekolah itu mahal, mahal harga bahan praktikumnya maupun
cara mendapatkannya. Contohnya adalah pada praktikum biologi. Untuk
melakukan praktikum menge-nai kandungan zat pada makanan, cairan
tester yang digunakan harga-nya cukup mahal. Selain itu, ada beberapa
cairan yang tidak selalu tersedia di toko bahan kimia. Dengan kondisi yang
demikian, guru harus berhemat dengan tidak memberi kesempatan kepada
semua siswa. melakukan praktikum. Dampaknya, tidak semua siswa
mendapatkan pembelajaran yang optimal sehingga hasil belajar yang
dicapai pun tidak optimal karena tidak dialami sendiri. Belajar secara
langsung atau ber-eksperimen atau melakukan prak-tikum akan
mempunyai dampak yang paling baik bagi siswa. Fenomena pembelajaran
praktikum lainnya adalah sulitnya siswa mene-rima materi-materi karena
sifatnya yang abstrak. Sebagai contoh adalah pembentukan bayangan pada
lensa mata. Siswa akan sulit mengetahui bagaimana proses pembentukan
bayangan pada lensa.
Yang se-lanjutnya dilakukan oleh guru ada-lah dengan
mendemonstrasikan kepada mereka menggunakan alat peraga. Akan tetapi,
penggunaan alat peraga ini, disampaikan kurang efektif dan efisien karena:
(1) jumlah alat peraganya terbatas, (2) alat peraga yang digunakan tidak
besar, dan (3) jumlah siswa yang jumlahnya tidak proporsional dengan alat
pe- raganya. Akibatnya, tidak semua siswa mampu mengamati prosesnya.
Hal ini berdampak pada ketidak-seimbangnya hasil pembejaran yang
diperoleh oleh siswa. Dikatakan bahwa kondisi tersebut akan berbeda jika
masing-masing siswa mengamati secara langsung. Pada tahap ini ada

10
empat prototipe dianalisis. Memperhatikan kelebihan dan kekurangan
keempat prototipe yang telah dikembangkan tersebut serta memperhatikan
permasalahan atau kondisi masyarakat Indonesia, kebutuhan mobile virtual
lab yang sangat memungkinkan untuk dikem-bangkan adalah sebagai
berikut. Pertama, sebaiknya bersifat offline. Artinya, mobile V-Lab dalam
penggu naannya akan tertanam di dalam mobile gadget. Online hanya
digunakan untuk mengakses dan mengunduh kontennya. Kedua, karena
tertanam di dalam mobile gadget maka konten yang sangat lengkap
sebaiknya dihindari. Hal ini untuk mengurangi besarnya ukuran file konten
aplikasi. Dengan demikian, yang diperlukan pada mobile V-Lab adalah
konten-konten yang ringan dan praktis. Simulasi menjadi objek konten
utama pada mobile V-Lab ini. Dikarenakan masih sifatnya ekperimen,
maka diperlukan panduan percobaan dan materi sederhana yang
berhubungan dan dibutuhkan dalam simulasi yang dilakukan.
Berdasarkan catatan-catatan yang diperoleh, terdapat beberapa
masukan yang diberikan oleh para ahli. Pertama, berkaitan dengan sistem
yang dibangun pada model mobile V-Lab. Disampaikan oleh vali-dator
bahwa sistem yang dipakai, sistem mobile learning dengan memanfaatkan
jaringan internet dan google play untuk mendapatkan aplikasinya adalah
sudah tepat.
Kekuatan Penelitian  Dasar teorinya tepat.
 Adanya kesesuaian antar isi dalam jurnal, baik antara tujuan
penelitian dengan metode penelitian, metode penelitian dengan
hasil dan pembahasan, ataupun keterkaitan lainnya.
 Pemaparan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang
diberikan sangatlah jelas dan lengkap dengan bahasa yang
digunakan mudah dimengerti oleh pembaca dan menarik perhatian
pembaca.
 Tujuan penelitian berhasil dicapai dalam jurnal ini. Terlihat dari
tabel hasil analisis yang menunjukkan ketercapaian kegiatan
Bimtek bagi kepala lab, laboran, guru fisika, serta kepala sekolah.
 Lengkap karena model ini disertai dengan Lembar Kerja Praktikum
(LKP) sebagai panduan siswa dalam melakukan praktikum.
Kelemahan Ada beberapa materi yang bisa disempurnakan yakni :

11
Penelitian  Bagian Pendahuluan/Latar Belakang : tidak ada gambaran data dari
subjek yang diteliti, misalnya situasi sekolah, dan jumlah guru.
 Tidak ada data yang pasti mengenai jumlah pengelola laboratorium
Fisika di SMA Negeri.
 Tidak Ketahuinya Kejelasan Sekolah SMA Negri nya.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
Penelitian simpulan bahwa:
Pengembangan mobile V-Lab dengan menggunakan piranti mobile
gadgetberhasil dilakukan. Hal ini terbukti adanya prototipe-prototipe yang
ber-hasil dibuat, yaitu mobile V-LabTrigono-metri pada pelajaran Mate-
matika dan mobile V-Lab Lensa Tipis untuk mata pelajaran Fisika. Kele-
bihan dari mobile V-Lab tersebut adalah bersifat portable, pembelajaran
dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun karena menggunakan
perangkat genggam yang menye-suaikan mobilitas pengguna.
Memperhatikan simpulan di atas, maka sesungguhnya
pengembangan model mobile virtual lab (mobile V-Lab) sudah
menghasilkan prototipe-prototipe yang berkualitas. Untuk itu, pengem-
bangan model mobile V-Labini perlu ditindaklanjuti dengan
mengembangkan jumlah aplikasi yang lebih banyak sehingga materi-
materi dengan sifat praktikum yang lain dapat terakomodir. Dampaknya
akan memperkecil kesenjangan antara jumlah siswa dengan jumlah
laboratorium yang ada.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
penjelasan yang dipaparkan oleh jurnal ini sudahlah sangat baik namun terdapat
penjelasan yang sedikit kurang pada jurnal ini sehingga diperlukan adanya penambahan.
Sistem pengelolaan laboratorium fisika yang disajikan oleh jurnal ini sangat cocok untuk
pembelajaran mahasiswa.
Dari pengkajian mengenai jurnal ini pula maka dapatlah kita lihat bagaimana
sistem pengelolaan laboratorium fisika untuk mewujudkan pelaksanaan praktikum yang
efisien.

3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada jurnal ini yaitu dapat mengemukakan beberapa
pandangan dari hasil penelitian lain seperti jurnal-jurnal lain untuk dapat membandingkan
antara hasil penelitian yang diperoleh dengan penelitian lain tersebut.

13
DAFTAR PUSTAKA
Manikowati dan Dody Iskandar . 2018 . Pengembangan Mobile Virtual Laboratorium Untuk
Pembelajaran Praktikum Siswa SM . Jurnal Teknologi Pendidikan . V(6):
23-39.
Nyoto, S. dan Riswanto. 2017. Sistem Pengelolaan Laboratorium Fisika Untuk Mewujudkan
Pelaksanaan Praktikum Yang Efisien. Jurnal Pendidikan Fisika. V(1) : 76-
86.

14

Anda mungkin juga menyukai