SKOR NILAI :
MENULIS PUISI
NIM : 71220513035
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan
Kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah “ Teori Sastra “ yang
memberik kesempatan untuk memaparkan hasil kritikan penulis.
Dalam penulisan Critical Journal Review ini, penulis menyadari terdapat banyak
kesalahan di luar sepengetahuan penulis. Sebagai manusia biasa tentu tugas ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan sara dari Dosen
Pembimbing mata kuliah ini yang sifatnya membangun kesempurnaan tugas ini. Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20
3
BAB I
PENDUHULUAN
5
BAB II
RINGKASAN JURNAL
Tujuan lain dari pembelajaran ekspresi tulis sastra adalah agar siswa memiliki
kegemaran menulis karya sastra untuk meningkatkan pengetahuan dan memanfaatkannya
dalam kegiatan sehari-hari. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran menulis puisi belum
sepenuhnya berjalan dengan baik. Pada kenyataannya pembelajaran menulis puisi masih pada
tahap teori-teori puisi, misalnya ciri-ciri puisi, nama pengarang, dan lain-lain. Pembelajaran
menulis puisi di sekolah masih banyak kendala dan cenderung dihindari.
Adapun kendala dalam pembelajaran menulis, antara lain terbatasnya alokasi waktu
yang tersedia, minim sarana dan prasarana, minat siswa masih rendah dalam menulis puisi,
dan jam pelajaran bahasa Indonesia diletakkan pada jam terakhir. Hal ini kurang mendukung
dalam proses pembelajaran. Menulis puisi merupakan salah satu kompetensi dasar yang
menjadi bagian dalam standar kompetensi kemampuan bersastra siswa kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama. Standar kompetensi tersebut mengharapkan siswa mampu
mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam puisi bebas.
Oleh karena itu, keterampilan menulis puisi perlu ditanamkan kepada siswa di
Sekolah Menengah Pertama. Keterampilan menulis puisi di SMP berkaitan erat dengan
latihan mempertajam perasaan, penalaran, dan daya khayal, serta kepekaan terhadap
masyarakat, budaya, dan lingkungan hidup. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
dengan guru bahasa Indonesia yang mengajar kelas VIIIF SMP Negeri 2 Boja, keterampilan
menulis puisi yang dimiliki siswa kelas VIIIF masih rendah.
Hal ini bisa dilihat dari nilai siswa yang masih di bawah standar ketuntasan, yaitu 70.
Berkaitan dengan pengajaran sastra, kemampuan siswa kelas VIIIF SMP Negeri 2 Boja untuk
bersastra masih termasuk dalam kategori yang kurang. Ini dapat diketahui dari kurang
6
mampunya siswa dalam mengungkapkan apa yang didapatkan dari pengajaran bersastra. Hal
ini terjadi bukan karena siswa tidak menyukai sastra khususnya puisi, akan tetapi siswa
merasa belum mampu menulis puisi yang diajarkan.
Penelitian ini merujuk pada penelitian dari peneliti lain. Beberapa penelitian yang
berhubungan dengan topik penelitian ini, yaitu penelitian tentang keterampilan menulis puisi
antara lain dilakukan oleh Ikeguchi (1997), Linaberger (2004), Karningsih (2007), Widowati
(2007), Abdurrahman (2007), Mislichah (2008), dan Ngainah (2008).
7
Merujuk pada pengertian puisi menurut beberapa ahli seperti Tarigan (1993:7),
Suharianto (2009:2), Jabrohim (2003:2), dan (Waluyo 2003:1) dapat disimpulkan bahwa
puisi adalah rangkaian kata yang mengungkapkan pikiran, ide, dan perasaan penyair yang
disusun dengan baik dan indah melalui tulisan sehingga pembaca mampu memahami dan
menikmati apa yang diungkapkan penyair dalam puisinya. Dalam menulis puisi, ada unsur-
unsur puisi yang harus diperhatikan ketika proses penilaian.
Menurut Wiyanto (2005:33) unsur-unsur yang dinilai dalam menulis puisi adalah
Kesesuaian isi dengan tema, Diksi, Rima, dan Tipografi.
Roestiyah (2008:75-76) Inkuiri adalah istilah dalam bahasa Inggris, ini merupakan
suatu teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar. Guru menggunakan teknik ini
sewaktu mengajar memiliki tujuan antara lain agar siswa terangsang oleh tugas, aktif
mencari, dan meneliti sendiri masalah tersebut. Mencari sumber sendiri dan mereka belajar
bersama di dalam kelompok. Diharapkan siswa juga mampu mengemukakan pendapatnya
serta merumuskan simpulan nantinya. Selain itu, mereka juga dapat berdebat, menyanggah,
dan mempertahankan pendapatnya. Inkuiri mengandung proses mental yang lebih tinggi
tingkatannya. Seperti merumuskan masalah, merencanakan eksperimen, melakukan
eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik simpulan, menumbuhkan sikap
objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, dan sebagainya.
Adapun teknik inkuiri memiliki keunggulan yang dapat dikemukakan sebagai berikut.
Dapat membentuk dan mengembangkan “sel-consept” pada diri siswa, sehingga siswa
dapat mengerti terntang konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang
baru.
Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja keras atas inisiatifnya sendiri, bersikat
objektif, jujur, dan terbuka.
Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri.
Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik.
Situasi proses belajar lebih merangsang.
Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
Siswa dapat menghindari siswa dari sara belajar yang tradisional.
8
Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat
mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
Teknik inkuiri sangat baik untuk membelajarkan siswa, karena pada dasarnya siswa
senang dengan kenyataan atau realita yang, langsung dilihat oleh siswa. Oleh sebab itu, siswa
akan lebih peka atau lebih terangsang untuk mengekspresikan sesuatu yang dirasakannya.
Proses pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas namun dapat dilakukan di
luar kelas seperti yang telah disebutkan tadi, yaitu mengamati objek pada lingkungan di luar
kelas secara langsung. Teknik inkuiri juga sangat bermanfaat dalam pembelajaran puisi.
Hakikat menulis puisi merupakan hasil rekaman dari peristiwa atau gambaran objek menarik
yang dituangkan melalui pikirannya ke dalam bahasa tulis.
Teknik inkuiri ini dapat menggugah siswa dalam berekspresi yang dituangkan dalam
puisi dengan cara mengamati suatu objek, misalnya objek alam yang berupa pohon beringin
seperti puisinya Sutan Takdir Ali Sjahbana yang berjudul ”Pohon Beringin”. Keterampilan
menulis puisi bebas siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Boja masih rendah. Untuk mengatasi
hal tersebut, peneliti menggunakan teknik inkuiri dam latihan terbimbing.
Pembelajaran menulis puisi melalui teknik inkuiri dan latihan terbimbing diharapkan
dapat membangkitkan motivasi belajar siswa karena pembelajaran ini akan menempatkan
siswa sebagai subjek didik yang berperan aktif. Selain itu, teknik inkuiri dan latihan
terbimbing memberi kebebasan kepada siswa untuk berekspresi dalam mengungkapkan ide,
gagasan, dan perasaannya dalam kegiatan menulis puisi dengan cara mengamati langsung
objek yang akan dibuat puisi.
Sastra merupakan salah satu karya yang mengandung unsur seni. Dalam kaitannya
dengan masyarakat, sastra adalah cermin kehidupan yang mampu memantulkan nilai-nilai
yang ada dalam masyarakat. Sastra lahir dari perenungan penciptanya tentang kehidupan
secara mendalam. Sastra dan kehidupan manusia adalah dua segi yang tidak dapat
9
dipisahkan. Keduanya saling mengisi dan melengkapi, karena sastra pada dasarnya
merupakan refleksi kehidupan manusia, sehingga tepatlah ungkapan yang menyatakan bahwa
memahami karya sastra sama dengan memahami kehidupan manusia.
Puisi adalah bahasa perasaan, yang dapat memadukan suatu respon yang mendalam
dalam beberapa kata. Puisi termasuk salah satu bentuk karya sastra, kehadiran sebuah puisi
merupakan pernyataan seorang penyair pernyataan itu berisi pengalaman batinnya sebagai
hasil proses kreatif terhadap objek seni. Objek seni ini berupa masalah-masalah kehidupan
dan alam sekitar ataupun segala kerahasiaan (misteri) dibalik alam realitas , dunia metafisis.
Menulis puisi merupakan salah satu bentuk kegiatan kreatif yang dilakukan oleh
manusia selama menjalani kehidupannya, baik itu dihadirkan dari proses berfikir ataupun dari
penelahan penyair terhadap suatu objek seni. Seiring dengan perkembangannya, puisi sampai
saat ini telah membingkai seluruh aspek kehidupan manusia baik itu menyangkut persoalan
moralitas, falsafah, kebijakan, kejahatan, penghianatan, cinta, kekecewaan, kebencian, dan
segala sisi kehidupan manusia lainnya.
Konsep Menulis
10
Proses Menulis
Sebagai proses, menulis melibatkan serangkaian kegiatan yang terdiri atas tahap
prapenulisan (persiapan), penulisan (pengembangan isi karangan), pasca-penulisan
(penyuntingan dan perbaikan). Ketiga tahapan ini harus dipahami sebagai komponen yang
memang ada dan dilalui oleh seseorang dalam proses tulis-menulis.
1. Tahap Pra-penulisan
Tahap pra-penulisan merupakan fase persiapan menulis, sama saja seperti pemanasan
bagi orang yang berolahraga.
2. Tahap Penulisan
Setelah selesai semua hal yang terdapat pada tahap pra-penulisan berarti kita telah
siap untuk menulis. Mengembangkan butir demi butir ide yang terdapat dalam kerangka
karangan, dengan memanfaatkan bahan atau informasi yang telah dipilih dan dikumpulkan.
3. Tahap Pasca-penulisan
dihasilkan.
Menurut Aminudin (2008: 23) langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menulis
puisi adalah sebagai berikut:
2. Mengembangkan imajinasi
3. Menuangkan ide
Menulis puisi memiliki maksud sebagai iktikad pembaca. Tujuan ini kadang-kadang
sulit ditemukan karena pada umumnya hanya tersirat saja.
11
Pengertian Puisi
Puisi adalah salah satu genre atau jenis sastra. Sering kali istilah “puisi” disamakan
dengan “sajak”. Sebenarnya istilah itu tidak sama, puisi merupakan jenis sastra yang
melingkupi sajak, sedangkan sajak adalah individu puisi. Dalam istilah bahasa inggris, puisi
adalah Poetry dan sajak adalah poem (Pradopo, dalam Dewi, 2008: 11).
Sebuah puisi haruslah indah. Unsur-unsur keindahan dalam puisi, misalnya: rima,
irama, pilihan kata yang tepat, dan gaya bahasanya.
b) Kepadatan
Puisi sangat padat makna atau pesan. Artinya, penulis hanya mengemukakan inti
masalahnya. Jadi, kata-kata harus dipilih supaya mampu mengungkapkan gagasan yang
sebenarnya.
Puisi banyak menggunakan kata kiasan. Bahasa kias adalah ucapan yang tidak
langsung. Jadi dia harus berpikir untuk memilih kata yang tepat untuk mengungkapkan
perasaannya.
Puisi modern adalah bentuk puisi yang benar-benar bebas maksudnya bebas dalam
bentuk maupun isi. Jenis puisi modern tidak lagi terikat oleh aturan jumlah baris, rima atau
ikatan lain yang biasa digunakan pada puisi lama maupun puisi baru (Suroto, 1989: 58).
a. Distikon (Distichon)
Distikon adalah sajak yang terdiri atas dua baris kalimat dalam setiap baitnya,
bersajak a-a.
b. Terzina
12
Terzina atau sajak tiga seuntai, artinya setiap baitnya terdiri atas tiga buah kalimat.
Terzina dapat bersajak a-a-a; a-a-b; a-b-c; atau a-b-b.
c. Quatrain
Quatrain adalah sajak empat seuntai yang setiap baitnya terdiri atas empat buah kalimat.
Quatrain bersajak a-b-a-b, a-a-a-a, atau a-a-b-b.
d. Quint
Quint adalah sajak atau puisi yang terdiri atas lima baris kalimat dalam setiap baitnya.
Quint bersajak a-a-a-a-a.
e. Sektet (Sextet)
Sektet adalah sajak atau puisi enam seuntai, artinya terdiri atas enam buah kalimat dalam
setiap baitnya. Sektet mempunyai persajakan yang tidak beraturan. Dalam sektet,
pengarangnya bebas menyatakan perasaannya tanpa menghiraukan persajakan atau rima
bunyi.
f. Septima
Septima adalah sajak tujuh seuntai yang setiap baitnya terdiri atas tujuh buah kalimat.
Sama halnya dengan sektet, persajakan septima tidak berurutan.
g. Stanza
Stanza adalah sajak delapan seuntai yang setiap baitnya terdiri atas delapan buah kalimat.
Stanza disebut juga oktaf. Persajakan stanza atau oktaf tidak berurutan.
h. Soneta
Soneta berasal dari kata Sonetto dalam bahasa Italia yang terbentuk dari kata latin Sono
yang berarti „bunyi‟ atau „suara‟.
Berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau gagasan yang hendak disampaikan,
menurut Aminuddin (2008: 21) ada beberapa jenis puisi di antaranya sebagai berikut:
13
1. Puisi Naratif
Puisi naratif yakni puisi yang di dalamnya mengandung suatu cerita, dengan pelaku,
perwatakan, setting, maupun rangkaian peristiwa tertentu yang menjalin suatu cerita.
Termasuk dalam jenis puisi naratif ini adalah apa yang biasa disebut dengan balada, yang
dibedakan antara folk ballad, dengan literary ballad, sebagai suatu ragam puisi yang berkisah
tentang kehidupan manusia dengan segala macam sifat pengasihnya, kecemburuan,
kedengkian, ketakutan, kepedihan, dan keriangannya. Jenis puisi lain yang termasuk dalam
puisi naratif adalah poetic tale sebagai puisi yang berisi dongeng-dongeng rakyat.
2. Puisi Epik
Puisi epik adalah suatu puisi yang di dalamnya mengandung cerita kepahlawanan,
baik kepahlawanan yang berhubungan dengan legenda, kepercayaan maupun sejarah. Puisi
epik dibedakan antara folk epic, yakni jika nilai akhir puisi itu untuk dinyanyikan, dan
literary epic, yakni jika nilai akhir puisi itu untuk dibaca, dipahami, dan diresapi maknanya.
3. Puisi Lirik
Puisi lirik yakni puisi yang berisi luapan batin individual penyairnya dengan segala
macam endapan pengalaman, sikap, maupun suasana batin yang melingkupi. Jenis puisi lirik
umumnya paling banyak terdapat dalam khazanah sastra modern di Indonesia seperti tampak
dalam dalam puisi-puisi Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono, Goenawan Mohammad, dan
lain-lainnya.
4. Puisi Dramatik
Puisi dramatik yakni salah satu jenis puisi yang secara objektif menggambarkan
perilaku seseorang, baik lewat lakuan, dialog, maupun monolog sehingga mengandung suatu
gambaran kisah tertentu. Dalam puisi dramatik dapat saja penyair berkisah tentang dirinya
atau orang lain yang diwakilinya lewat monolog.
5. Puisi Didaktik
Puisi didaktik yakni puisi yang mengandung nilai-nilai kependidikan yang umumnya
tertampil eksplisit.
6. Puisi Satirik
14
Puisi satirik yaitu puisi yang mengandung sindiran atau kritik tentang kepincangan
atau ketidakberesan kehidupan suatu kelompok maupun suatu masyarakat.
7. Puisi Romance
Puisi romance yakni puisi yang berisi luapan rasa cinta seseorang terhadap sang
kekasih.
8. Puisi Elegi
Puisi elegi yakni puisi ratapan yang mengungkapkan rasa pedih seseorang.
9. Puisi Ode
Puisi ode yaitu puisi yang berisi pujian terhadap seseorang yang memiliki jasa
ataupun sikap kepahlawanan.
Puisi himne yaitu puisi yang berisi pujian kepada Tuhan maupun ungkapan rasa cinta
terhadap bangsa ataupun tanah air. (Sumardjo: 25-28).
2. Citraan atau pengimajian adalah gambar-gambar dalam pikiran dan bahasa yang
menggambarkannya.
15
5. Ritma Puisi dapat diartikan pengulangan bunyi yang berulang-ulang dan tersusun rapi.
6. Tema adalah ide pokok puisi. Ide-ide tersebut bisa muncul secara tiba-tiba.
7. Perasaan adalah sikap penyair terhadap pokok pikiran yang ditampilkannya. Perasaan ini
8. Amanat dalam puisi adalah maksud, pesan, tujuan yang hendak disampaikan penyair.
Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan eksprensif. Dalam kegiatan
menulis ini maka sang penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa,
dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus
melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), di kelas VIII SMP Negeri Satu
Atap 3 Langgikima memuat Kompetensi Dasar menulis kreatif puisi berkenaan dengan
menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai yang berindikator (1)
mampu mendata objek yang akan dijadikan bahan menulis puisi, (2) mampu menulis puisi
dengan menggunakan pilihan kata yang tepat. Pembelajaran menulis kreatif puisi ini
menggunakan alokasi waktu 2 x 40 menit atau 1 x pertemuan. Untuk mata pelajaran bahasa
Indonesia di SMP khususnya kelas VIII, begitu juga di SMP Negeri Satu Atap 3 Langgikima.
Khususnya pada pembelajaran menulis kreatif puisi, menggunakan alokasi waktu yang sesuai
dengan kurikulum.
16
Pembelajaran menulis puisi bebas di SMP Negeri Satu Atap 3 Langgikima tidak
hanya diajarkan berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam silabus, akan tetapi dalam proses
pembelajaran guru juga memanfaatkan bahan dan materi ajar dalam buku paket bahasa
Indonesia di kelas VIII SMP Negeri Satu Atap 3 Langgikima diajarkan dengan memadukan
antara isi silabus dengan isi buku teks yang dijadikan sebagai bahan belajar siswa.
17
BAB III
PEMBAHASAN
18
Menulis Puisi Menggunakan Teknik Inkuiri Dan Latihan Terbimbing ini
mengalami beberapa kesalahan dalam pengeditan kata misalnya kekurangan
huruf dalam kata bahkan kelebihan huruf pada kata.
JURNAL II
Kelebihan:
Kelebihan pada jurnal yang berjudul Kemampuan Menulis Puisi Siswa
Kelas VIII Smp Negeri Satu Atap 3 Langgikima Kabupaten Konawe Utara
yaitu jurnal tersebut telah menjelaskannya dengan sangat jelas bahkan
menggunakan penelitian. Jurnal ini juga penulisan daftar pustakanya telah
ditulis dengan baik dan benar. Jurnal ini juga memiliki tabel penelitiannya
yang dapat mempermudah pembaca dalam memahaminya. Dalam jurnal ini
juga sudah lengkap yaitu memiliki abstrak, pendahuluan, kajian pustaka,
metode dan teknik penelitian, hasil penelitian, penutup dan daftar pustaka.
Kelebihan berikutnya terletak pada segi kepenulisan sang penulis yang cukup
baik dengan tidak bertele-tele dalam menulis/menyimpulkan materinya,
penulis juga memasukkan poin-poin penting kedalam jurnal dengan uraian
yang lengkap namun tidak boros kalimat. Dan membuat pembaca tidak bosan
membacanya. Penjelasannya juga sangat lengkap, yang mana pasti pembaca
akan mendapat ilmu lebih.
Kekurangan:
Jurnal yang berjudul Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VIII Smp
Negeri Satu Atap 3 Langgikima Kabupaten Konawe Utara ini memiliki
beberapa kesalahan pada pengetikan kata. Ada kata yang typo di dalam jurnal
tersebut. Format jurnalnya juga membuat pembaca akan lebih cepat bosan dan
ngantuk pada saat membaca jurnal tersebut.
19
BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
Setiap karya tulis pastinya memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda antar satu dengan
yang lain,baik itu dari segi bahasanya, kelebihannya dan kekurangannnya. Jurnal pasti
mengandung informasi yang sudah dipaparkan dengan jelas oleh penulisnya terlepas dari
kekurangan yang terkandung dalam setiap jurnal, namun sudah dapat dipastikan setiap jurnal
akan membawa keuntungan bagi pembaca dalam hal pendapatan informasi lebih.
Dalam kedua jurnal ini, terkandung informasi yang sangat melimpah yang mana
membuat pembaca menjadi tertarik untuk membaca atau menganalisis jurnal ini. Diatas telah
disampaikan ringkasan dan juga kelebihan serta kekurangan dari masing-masing jurnal.
Jurnal kedua lebih cocok digunakan karena memakai bahasa yang lumayan mudah
untuk dipahami pembaca dan juga informasi didalamnya juga lebih.
4.2. Saran
Saya lebih merekomendasikan untuk menggunakan jurnal kedua. Karena jurnal kedua
sangat cocok untuk umum karna akan lebih mudah untuk dipahami dan lebih memuat banyak
informasi. Saya tidak mengatakan bahwa jurnal pertama itu buruk. Namun, pada jurnal kedua
lebih lengkap penjelasannya. Jurnal kedua menjelaskan pembagian dan karakteristik puisi
dengan sangat lengkap. Tapi jika memang pembaca yang sudah mengerti atau paham
mengenai materi-materi tersebut bisa juga menggunakan kedua jurnal agar lebih bagus.
Didalam kelebihan dari kedua jurnal tersebut agar lebih dipertahankan dan diperkuat
lagi, dan mengenai kekurangan jurnal agar lebih diteliti lagi untuk mencapai hasil yang lebih
maksimal.
20
DAFTAR PUSTAKA
Sulkifli, & Marwati. (2016). Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VIII Smp Negeri Satu
Atap 3 Langgikima Kabupaten Konawe Utara. Universitas Halu Oleo, Vol. 1, No 1.
21