Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH STILISTIKA

DOSEN PENGAMPU : EMENINTA PRIHARTINI SITEPU,S.Pd,M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5

1. AMANDA PRATIWI (71220513031)


2. SYARIFA Br HUTASUHUT (71220513033)
3. VENY ADRIANA PARDEDE (71220513035)

MATA KULIAH : TEORI SASTRA

PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Pertama tama kami panjatkan puji dan syukur atas Rahmat & Ridho Allah SWT.
Karena tanpa Rahmat & RidhoNya kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan
sebaik baiknya dan selesai hingga tepat waktu. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih
kepada Ibu Emeninta Prihartini Sitepu,Spd,M.pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Teori Sastra yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman kami yang selalu
setia membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini.
Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang Stilistika. Mungkin dalam pembuatan
makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui maka dari itu kami mohon
kritik & saran dari teman teman maupun Ibu/Bapak Dosen. Semoga makalah
sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Medan, November 2022

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2

A. Pentingnya Stilistika................................................................................................ 2
B. Manfaat stilistika..................................................................................................... 4
C. Tujuan stilistika....................................................................................................... 4
D. Pendekatan stilistika................................................................................................ 6

BAB III PENUTUP...........................................................................................................8

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 8
B. Saran ....................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Stilistika merupakan ilmu linguistik yang mengkaji tentang aspek ‘gaya’ atau
style di dalam karya sastra dengan menggunakan medium bahasa sebagai media
telaahnya. Stilistika secara umum mengkaji aspek bidang sastra berdasarkan medium
bahasa dengan mengeksplorasi dan memanipulasi bahasa tersebut sehingga
memberikan efek estetik di dalam karya sastra. Mengeksplorasi dan memanipulasi
bahasa maksudnya adalah kemampuan sastrawan dalam menggunakan dan
memanfaatkan bahasa dengan maksud membalikan suatu bahasa yang ada dengan
tidak mematuhi kaidah berbahasa, demi pencapaian suatu efek estetika. Berdasarkan
unsur-unsur telaahnya atau bidang kajianya, unsur stilistika meliputi: gaya bunyi
(fonem), gaya kata (diksi), gaya kalimat (sintaksis), gaya wacana (discourse), bahasa
figuratif (figurative language), dan citraan (imagery).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian stilistika?
2. Apa manfaat stilistika?
3. Apakah tujuan kajian stilistika?
4. Bagaimana pendekatan stilistika?

C. Tujuan
1. Mampu mendeskripsikan stilistika
2. Mampu mengetahui Manfaat stilistika
3. Mampu mengetahui Tujuan stilistika
4. Mampu mendeskripsikan Pendekatan stilistika

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENTINGNYA STILISTIKA
Stilistika adalah ilmu yang mempelajari gaya bahasa yang merupakan bagian
linguistik yang memusatkan pada variasi-variasi penggunaan bahasa tetapi tidak
secara eksklusif memberikan perhatian khusus kepada penggunaan bahasa yang
kompleks pada kesusastraan. Stilistika sering dikaitkan dengan bahasa sastra.
Stilistika dikenal sejak ratusan tahun yang lalu, kata stilistika secara etimologis
berasal dari Bahasa Inggris yang dikenal dengan istilah stylistic. Kata stylistic berasal
dari dua kata, yaitu kata style dan kata istic. Kata style berarti gaya sedangkan
kataistic berarti ilmu. Jadi kata Stylistic dalam bahasa Inggrisnya dapat diartikan
sebagai Ilmu Gaya (Gaya Bahasa). Stilistika membicarakan bagaimana memahami
dan mengkaji sastra dari segi penggunaan bahasa yang dilakukan oleh penyair.
Menurut Sudjiman (1993: 13), pengertian stilistika adalah style, yaitu cara
yang digunakan seorang pembicara atau penulis untuk menyatakan maksudnya
dengan menggunakan bahasa sebagai sarana. Dengan demikian style dapat
diterjemahkan sebagai gaya bahasa. Adapun sudut pandang Menurut Verdonk,
stilistika adalah ilmu mengenai gaya, untuk penjabaran manifestasi yang khas dari
suatu bahasa untuk menggambarkan tujuan dan akibat tertentu. Bahasa merupakan
sesuatu yang khas dari karya sastra. Ini tentu berbeda dengan bahasa pada sebuah
karya yang bukan sastra. Maka dari itu penjabaran pada bahasa sastra memerlukan
penjabaran yang khusus. Sehingga stilistika sebagai sebuah teori memerlukan cara
khusus untuk menjabarkan bahasa dari naskah sastra.
Stilistika berfungsi untuk memahami seorang pujangga mengapa menggunakan
bahasa atau kata tertentu pada karyanya. Contohnya adalah pada saat kita
mengkomparasi antara gaya bahasa seorang penyair satu dengan penyair lain. Gaya
bahasa seorang pujangga bisa dianalisis atau dijabarkan melalui cara pujangga
memilih diksi dan kata. Ruang lingkup dari stilistika adalah pemilihan kosakata,
majas, rima, matra dan struktur kalimat. Dalam pengertian, stilistika merupakan cara
untuk menafsirkan atau mengulas karya sastra dari sisi pemakaian diksi dan gaya
bahasa pada penyair.

2
Stilistika dapat dimasukkan sebagai bidang linguistik terapan (applied
Linguistics). Oleh sebab itu, penelitian gaya bahasa dalam teks non-sastra dan wacana
Kehidupan sehari-hari pun disebut stilistika meskipun ada yang memfokuskan
kajiannya Pada karya sastra. Dalam pengertian extended, stilistika adalah cara untuk
Mengungkapkan teori dan metodologi analisis formal sebuah teks sastra. Adapun
secara Restricted, stilistika sebagai linguistik terapan biasanya dikaitkan khusus pada
bidang Pendidikan bahasa (Soediro Satoto, 1995: 36).
Menurut Leech dan Short (1984: 13) menyatakan bahwa stilistika adalah studi
tentang Wujud performansi kebahasaan, khususnya yang terdapat dalam karya sastra.
Analisis Stilistika karya sastra lazimnya untuk menerangkan hubungan antara bahasa
dengan Fungsi artistik dan maknanya. Bagi Chapman (1977: 15), stilistika juga
bertujuan untuk Menentukan seberapa jauh dan dalam hal apa bahasa yang digunakan
dalam sastra Memperlihatkan penyimpangan, dan bagaimana pengarang
menggunakan tanda-tanda Linguistik untuk mencapai efek khusus.
Menurut Junus (1989: xvii), hakikat stilistika adalah studi mengenai
pemakaian Bahasa dalam karya sastra. Stilistika dipakai sebagai ilmu gabung, yakni
linguistik dan Ilmu sastra. Paling tidak, studi stilistika dilakukan oleh seorang linguis,
tetapi menaruh Perhatian terhadap sastra (atau sebaliknya). Dalam aplikasinya,
seorang linguis bekerja Dengan menggunakan data pemakaian bahasa dalam karya
sastra, dengan melihat Keistimewaan bahasa sastra. Dengan demikian, stilistika dapat
dipahami sebagai Aplikasi teori linguistik pada pemakaian bahasa dalam sastra.
Secara sederhana menurut Sudiman dikutip Nurhayati (2008: 8) “Stilistika
adalah ilmu yang meneliti penggunaan bahasa dan gaya bahasa di dalam karya
sastra”. Konsep utamanya adalah penggunaan bahasa dan gaya bahasa. Peranan dari
pembentukan kata dan bahasa yang memiliki kekhasan dengan gaya bahasanya.
Intinya, untuk melihat bagaimana seorang pengarang mengungkapkan karyanya
dengan dasar dan pemikirannya sendiri.
Dalam hal ini untuk memahami konsep stilistik secara seksama Nurhayati (2008: 7)
mengemukakan pada dasarnya stilistika memiliki dua pemahaman dan jalan
pemikiran yang berbeda. Pemikiran tersebut menekankan pada aspek gramatikal
dengan memberikan contoh-contoh analisis linguistik terhadap karya sastra yang
diamati. Selain itu pula, stillistika mempunyai pertalian juga dengan aspek- aspek
sastra yang menjadi objek penelitiannya adalah wacana sastra.
3
Stilistika secara definitif adalah ilmu yang berkaiatan dengan gaya dan gaya bahasa.
Tetapi pada umumnya lebih banyak mengacu pada gaya bahasa. Dalam pengertiannya
secara luas stilistika merupakan ilmu tentang gaya, meliputi berbagai cara yang
dilakukan dalam kegiatan manusia (Ratna, 2011: 167).
Kajian bahasa terhadap karya sastra tidak dapat dipisahkan dari kajian maksud
dan makna karya itu sendiri. Dengan demikian, kajian stilistika tidak lagi memandang
adanya dikotomi antara apa yang di ucapkan (isi) dan bagaimana mengucapkan
(bentuk) sebuah karya sastra.

B. MANFAAT STILISTIKA
Ada beberapa manfaat yang bisa kita ambil dari stilistika :
1. Mendapatkan atau membuktikan ciri-ciri keindahan bahasa yang universal dari
segi bahasa dalam karya sastra lebih.
2. Menerangkan keindahan karya sastra dengan menunjukkan keselarasan
penggunaan ciri-ciri keindahan bahasa dalam karya sastra.
3. Membimbing pembaca menikmati karya sastra dengan baik.
4. Membimbing sastrawan dalam memperbaiki atau meninggikan mutu karya
sastranya.
5. Kemampuan membedakan bahasa yang digunakan dalam satu karya sastra
dengan karya sastra yang lain.

C. TUJUAN KAJIAN STILISTIKA


Stilistika sebagai salah satu kajian untuk menganalisis karya sastra.
Endraswara (2011: 72) mengemukakan bahasa sastra memiliki tugas mulia. Bahasa
memiliki pesan keindahan dan sekaligus pembawa makna. Tanpa keindahan bahasa,
karya sastra menjadi hambar. Keindahan suatu sastra dipengaruhi oleh kemampuan
penulis mengolah kata. Keindahan karya sastra juga memberikan bobot penilaian
pada karya sastra itu. Selain itu, menurut Sudjiman dikutip Nurhayati (2008: 11)
mengemukakan titik berat pengkajian stilistik adalah terletak pada penggunaan bahasa
dan gaya bahasa suatu sastra, tetapi tujuan utamanya adalah meneliti efek estetika
bahasa. Keindahan juga merupakan bagian pengukur dan penentu dari sebuah sastra
yang bernilai. Analisis stilistika biasanya dimaksudkan untuk menerangkan sesuatu
yang pada umumnya dalam dunia kesastraan untuk menerangkan hubungan bahasa
4
dengan fungsi artistik dan maknanya (Leech dan Short, 2007: 11; Wellek dan Warren, 1989:
180). Kajian stilistika dimaksudkan untuk menjelaskan fungsi keindahan penggunaan bentuk
kebahasaan tertentu mulai dari aspek bunyi, leksikal, struktur, bahasa figuratif, sarana
retorika, sampai grafologi.  Di samping itu, kajian stilistika juga dapat bertujuan untuk
menentukan seberapa jauh dan dalam hal apa serta bagaimana pengarang mempergunakan
tanda-tanda lingustik untuk memperoleh efek khusus.

Kajian stilistika dapat juga bertujuan untuk menentukan sebarapa jauh dan
dalam hal apa serta bagaimana pengarang mempergunakan tanda-tanda linguistic
untuk memperoleh efek khusus atau efekestetis yang akan dicapai lewat pemilihan
bentuk-bentuk kebahasaan tersebut. Kajian stilistika pada hakikatnya adalah aktivitas
mengeksplorasi bahasa terutama mengeksplorasi penggunaan bahasa. (Simson
2004:3).
Stilistika sebagai teori dan pendekatan penelitian karya sastra yang
berorientasi linguistik, stilistika mempunyi tujuan sebagai berikut :
 Stiliska digunakan untuk menghubungkan perhatian kritikus sastra dalam
mengapresiasi estetik dengan menggunakan perhatian linguis dalam
deskripsi linguistik
 Untuk menghubungkan intuisi-intuisi tentang makna-makna dengan pola-
pola bahasa dalam teks(sastra) yang sedang di analisis.

5
D. PENDEKATAN STILISTIKA
Pendekatan stilistika merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk
menganalisis bahasa yg khas yang biasa digunakan oleh seorang pengarang. Melalui
stilistika dapat dijabarkan Ciri-ciri khusus karya sastra. Berdasarkan hal itu, Wellek,
dan Warren (2002: 226) menyatakan ada dua Kemungkinan pendekatan analisis
Stilistika dengan cara semacam itu. Yang Pertama di analisis secara sistematis
Tentang sistem linguistik karya sastra, Kemudian membahas interprestasi Tentang
ciri-cirinya dilihat berdasarkan Makna total atau makna keseluruhan. Melalui hal ini
akan muncul sistem Linguistik yang khas dari karya atau Sekelompok karya.
Pendekatan yang Kedua yaitu mempelajari sejumlah ciri Khas membedakan sistem
satu dengan Yang lainnya. Analisis stilistika adalah Dengan mengamati deviasi-
deviasi Seperti pengulangan bunyi, inversi Susunan kata, susunan hirarki klausa Yang
semuanya mempunyai fungsi Estetis penekanan, atau membuat Kejelasan, atau justru
kebalikannya yang Membuat makna menjadi tidak jelas. Sejalan dengan pernyataan di
atas Dalam kajian stilistik dipengaruhi oleh Karya sastra dan bentuk pendekatan yang
Digunakan.
Gaya bahasa mencakup diksi atau pilihan kata, struktur kalimat, majas dan
citra, polarima, makna yang Digunakan seorang sastrawan atau yang terdapat dalam
sebuah karya sastra. Misalnya, kita dapat Menduga siapa pengarang sebuah karya
sastra karena kita menemukan ciri-ciri penggunaan bahasa yang Khas,
kecenderungannya untuk secara konsisten menggunakan struktur tertentu, gaya
bahasa pribadi Seseorang. Misalnya, Idrus dikenal dengan gaya bahasanya yang khas
dan sederhana. Setelah membaca sebuah karya sastra, kita dapat juga menentukan
ragamnya (genre) berdasarkan gaya Bahasa teks karena kekhasan penggunaan bahasa,
termasuk tipografinya. Gaya bahasa sebuah karya Juga dapat mengungkapkan
periode, angkatan, atau aliran sastranya. Misalnya kita dapat mengenal gaya Sebuah
karya sebagai gaya egaliter (gaya ragam); kita mengenal gaya realisme dalam karya
yang lain (gaya aliran). Sebuah karya kita perkirakan terbit pada zaman Balai Pustaka
dengan memperhatikan gaya Bahasa (gaya angkatan).
Menentukan gaya khas seorang pengarang (sastrawan) kita seharusnya
membaca dan menelaah Penggunaan bahasa dalam semua karyanya. Memastikan apa
yang disebut gaya suatu ragam atau suatu Jenis sastra tertentu, kita seharusnya
membaca dan menelaah penggunaan bahasa dalam semua karya
6
Dari ragam dan jenisnya. Demikian pula cara kerja untuk menentukan gaya semasa
(angkatan), aliran Kesusastraan tertentu. Ranah penelitian menjadi terlalu luas. Ranah
penelitian stilistika biasanya dibatasi pada teks tertentu. Pengkajian stilistika adalah
meneliti gaya Sebuah teks sastra secara rinci dengan sistematis memperhatikan
preferensi penggunaan kata, struktur Bahasa, mengamati antarhubungan pilihan kata
untuk mengidentifikasikan ciri-ciri stilistika (stilistic Features) yang membedakan
pengarang (sastrawan) karya, tradisi, atau periode lainnya. Ciri ini dapat Bersifat
fonologi (pola bunyi bahasa, matra dan rima), sintaksis (tipe struktur kalimat),
leksikal (diksi, Frekuensi penggunaan kelas kata tertentu) atau retoris (majas dan
citraan).
Penggabungan dua disiplin ilmu, yaitu linguistik dan sastra menyebabkan
terjadinya dikotomi arah kajian Atau penelitian stilistika. Teori stilistika dapat
diterapkan dalam kerangka penelitian bahasa (linguistik), Dan dapat pula diterapkan
dalam penelitian sastra. Teori stilistika yang digunakan dalam kerangka Penelitian
bahasa (linguistik) lazim disebut stilistika linguistik, atau dalam istilah Hendricks
(dalam Aminuddin, 1995: 22) disebut stylolinguistik. Sementara teori stilistika yang
digunakan dalam kerangka Penelitian sastra sering disebut stilistika sastra. Oleh sebab
itu, secara umum, dibedakan menjadi dua Jenis stilistika yaitu stilistika linguistik atau
linguistics stylistics dan stilistika sastra atau literary (poetic) Stylistics (Missikova,
2003: 15).
Persamaan antara stilistika linguistik maupun stilistik sastra terletak pada
objek kajian yaitu bahasa Dalam karya sastra, karena stilistika menurut Wynne (2005:
1) dan Crystal (2000: 99) adalah kajian Terhadap bahasa sastra. Perbedaan keduanya
terletak pada tujuan akhir kajian atau penelitian. Orientasi Akhir kajian stilistika
linguistik hanya untuk mendeskripsikan berbagai fenomena kebahasaan dalam Karya
sastra, tanpa memperhatikan efek estetika dari penggunaan bahasa tersebut. Darwis
(2002: 91) Menyatakan bahwa dalam stilistika linguistik tidak terdapat kewajiban
untuk menjelaskan keterkaitan Antara pilihan kode bahasa (bentuk linguistik) dan
fungsi atau efek estetika atau artistik karya sastra. Stilistika linguistik tidak lain
hanyalah berupa penerapan teori linguistik untuk mengungkap berbagai Unsur
kebahasaan dalam teks sastra. Penerapan teori linguistik pada sastra ini yang lazim
dikenal Dengan istilah linguistik sastra atau literary linguistics (Fabb, 2003: 446).

7
BAB III

PENUTUP

E. KESIMPULAN
Stilistika adalah bahasa yang telah dicipta dan bahkan direkayasa untuk
mewakili ide sastrawan. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam sebuah bukunya,
Ratna menyatakan bahwa stilistika adalah ilmu tentang gaya, sedangkan style secara
umum adalah cara-cara yang khas, bagaimana segala sesuatu diungkapkan dengan
cara tertentu sehingga tujuan yang dimaksudkan tersebut dapat tercapai dengan baik.
Stilistika merupakan metode berbicara yang digunakan untuk mengungkapkan makna
yang dimaksudkan oleh pembicara, yaitu dengan melakukan pemilihan pemilihan kata
yang tepat, indah, lugas, padat dan berisi. Selain aspek estetika, karya sastra juga
harus menampilkan aspek etika (isi) dengan mengungkap nilai-nilai moral,
kepincangan-kepincangan sosial, dan problematika kehidupan manusia beserta
kompleksnya persoalan-persoalan kemanusiaan. Stilistika sebagai bahasa khas sastra,
akan memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan bahasa komunikasi sehari-
hari.

F. SARAN

Agar hasil pembahasan ini dapat dimanfaatkan dan dikembangkan secara


maksimal, maka kami menyarankan kepada kalian agar dapat memperdalam
pembahasan terkait dengan sastra sehingga dapat menguak keragaman sastra lokal
dan lebih memperluas kajian dengan aspek-aspek stilistika lain nya kepada pembaca
atau penikmat sastra agar dapat mengaplikasikan nilai-nilai moral sehingga dapat
menjadi acuan dalam menjalani kehidupan. Masalah ini perlu dikaji lebih mendalam,
karena sangat berkaitan dengan psikologis manusia.

8
DAFTAR PUSTAKA

Junus, Umar. 1989. Stilistika : Satu Pengantar. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan
Pustaka.
Nurgiyantoro, Burhan. 2017. Stilistika. Yogyakarta:Hak Digital.
Pradopo, Rachmat Djoko. 1997. Pengkajian Puisi Analisis Strata Norma dan Analisis
Struktural dan Semiotik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sudjiman, Panuti. 1993. Bunga Rampai Stilistik. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Stilistika Kajian Puitika Bahasa Sastra dan Budaya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Simpson, Paul. 2004. Stylistics : A Resource Book for Student. New York: Roudledge.
Satoto, Soediro. 1995. Stilistika. Surakarta: STSI Press.
Verdonk, Peter. 2002. Stylistics. New York: Oxford University Press.

Wellek, Rene dan Austin Warren. 1989. Teori Kesusastraan. Diterjemahkan oleh Melani
Budianta. Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai