Anda di halaman 1dari 20

PROSA FIKSI REALISTIK DALAM MENUMBUHKAN

KARAKTER SISWA

(Risma Khairun Nisya, M.Pd.)

NAMA MAHASISWA : AULIA TAMIMI PASARIBU

NIM : 2211111029

DOSEN PENGAMPU : Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd.

MATA KULIAH : Pembelajaran Prosa , Puisi , dan Drama

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA


INDONESIA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

NOVEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadiran Tuhan Yang


Maha Esa, karena dengan karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan tugas dalam pembuatan Critical Journal
Review: PROSA FIKSI REALISTIK DALAM
MENUMBUHKAN KARAKTER SISWAOleh penulis Risma
Khairun Nisya, M.Pd., dengan jurnal pembanding satu
yang berjudul Pengembangan Bahan Ajar Kajian Prosa
Fiksi Untuk Perguruan Tinggi Berbasis Mobile
Learning oleh penulis Aziz Thaba , Abdul Karim
Mahmud dan jurnal pembanding dua Pengembangan
Bahan Ajar Apresiasi Prosa Fiksi oleh penulis Akhmad
Rizqi Turama dan Sri Rarasati sebagai pemenuh tugas
dalam mengikuti perkuliahan pada mata kuliah
Pembelajaran Prosa, Puisi, dan Drama.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pada mata
kuliah Pembelajaran Prosa , Puisi , dan Drama yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan yang saya tekuni. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya
dapat menyelesaikan CJR ini.
Saya sadar bahwa tugas ini memiliki banyak
kekurangan oleh karena itu saya minta maaf jika ada
kesalahan dalam penulisan dan saya juga mengharapkan
kritik dan saran dalam tugas ini agar di lain waktu saya
bisa membuat tugas yang lebih baik lagi. Akhir kata saya
ucapkan terimakasih.
Medan, November 2022

ii
Aulia Tamimi Psb

iii
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR ..................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................1
BAB I PENDAHULUAN .............................................2
A. Rasionalisasi Pentingnya CJR ...................2
B. Tujuan Penulisan CJR ...............................2
C. ManfaatCJR ...............................................2
D. Identitas Artikel dan Jurnal .........................3
BAB II RINGKASANISI ARTIKEL ..............................4
Ringkasan Jurnal Utama .........................................4
A. Pendahuluan ...............................................4
B. Deskripsi Isi .................................................5
Ringkasan Jurnal Pembanding ................................8
A. Pendahuluan ...............................................8
B. Deskripsi Isi ................................................8
BAB III PEMBAHASAN ..............................................13
A. Pembahasan .................................................13
B. Kelebihan dan Kelemahan ...........................16
BAB IV PENUTUP ......................................................19
A. Kesimpulan .................................................19
B. Saran .........................................................19
DAFTAR PUSAKA .....................................................20
LAMPIRAN .................................................................21

1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Rasionalisasi Pentingnya CJR
Mengkritik Jurnal (Critical Journal Review)
merupakan kegiatan mengulas suatu jurnal agar dapat
mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam
suatu jurnal. Pada dasarnya fokus review jurnal adalah
pada evaluasi kekuatan dan kelemahan (penjelasan,
interpretasi dan analisis) apa yang menarik, dan
bagaimana jurnal mengubah pandangan dan cara
berpikirnya, serta mempertimbangkan apakah
pengetahuan yang diperoleh dapat meningkatkan
pemahaman tentang jurnal pada bidang penelitian
tertentu. Selain itu mengkritik jurnal juga dapat melatih
kemampuan kita dalam menganalisis dan mengevaluasi
pembahasan yang diangkat oleh penulis. Oleh karena itu,
menjadi masukan berharga untuk proses penulisan kreatif
lainnya.
B.Tujuan CJR
Pada dasarnya tugas Critical Journal Review ini
bertujuan untuk:
1. Menyelesaikan salah satu dari tugas wajib
mahasiswa yang merupakan point penting dalam
penilaian mata kuliah Pembelajaran prosa , puisi , dan
drama.
2. Menambah wawasan para pengkritik karena di
dalam jurnal tersebut disajikan masalah yang akan
menambah ilmu pengetahuan kita.

2
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
berpikir kritis, menalar dan menganalisis isi jurnal.
C.Manfaat CJR
Manfaat yang dapat kita simpulkan pada hal diatas
ialah :
1. Untuk memenuhi tugas kuliah Pembelajaran prosa ,
puisi , dan drama.
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan isi
jurnal.
3. Memudahkan masyarakat dalam memahami isi
jurnal dan mahasiswa khususnya.
D. Identitas Artikel dan Jurnal yang Direview
Jurnal Utama
1. Judul Artikel : PROSA FIKSI REALISTIK
DALAM MENUMBUHKAN KARAKTER SISWA
2. Nama Jurnal : ; Jurnal Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia
3. Edisi Terbit : Volume 13 Nomor 2 Tahun
2018
4. Pengarang Artikel : Risma Khairun Nisya, M.Pd.
5. Penerbit : Universitas Majalengka
6. Kota Terbit : Majalengka
7. No ISSN : E-: 2614-7718
8. Alamat Situs :
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/konfiks/article/view/
1216/0

Jurnal Pembanding 1
1. Judul Artikel : Pengembangan Bahan Ajar
Kajian Prosa Fiksi untuk Perguruan Tinggi Berbasis
Mobile Learning

3
2. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia
3. Edisi Terbit (Vol dan No) : Volume 6, Nomor 2 2021
4. Pengarang Artikel : Aziz Thaba, Abdul Karim
Mahmut
5. Penerbit :-
6. Kota Terbit : Sulawesi Selatan
7. No ISSN : p-ISSN: 2477-5932 e-ISSN:
2477-846X
8. Alamat Situs :
https://journal.stkipsingkawang.ac.id/index.php/JP-
BSI/article/view/2331
Jurnal Pembanding 2
1. Judul Artikel : Pengembangan Bahan
Ajar Apresiasi Prosa Fiksi
2. Nama Jurnal : Jurnal Bahasa
Indonesia dan Pembelajaran
3. Edisi Terbit (Vol dan No) : Volume 8, Nomor 1,
2021
4. Pengarang artikel : Akhmad Rizqi Turama,
Sri Rarasati
5. Penerbit : Universitas Sriwijaya
6. Kota Terbit :-
7. No ISSN : (P-ISSN:2355-7273)
(E-ISSN: 2685-2993)
8. Alamat Situs :
http://ejournal.fkip.unsri.ac.id/index.php/logat/article
/view/51

4
BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL

Ringkasan Jurnal Utama


A.PENDAHULUAN
Penulis dalam makalah ini membahas mengenai
menumbuhkan karakter siswa melalui prosa fiksi
realtistik.Karakter adalah sikap dasar yang dimiliki setiap
individu.Karakter sangat penting untuk selalu
diintegrasikan dalam pembelajaran.Hal ini bertujuan
bahwa pembelajaran tidak hanya mentransfer ilmu
pengetahuan tetapi juga membentuk karakter individu.
Seperti yang tercantum dalam tujuan pendidikan Nasional
yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu
manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

B.HASIL DAN PEMBAHASAN


Cerita yang termasuk dalam jenis prosa fiksi realistik
adalah cerita yang logis mengenai etika, moral dan
religi.Realisme dalam sastra menurut Burhan, dapat
dipahami bahwa “Cerita yang dikisahkan itu mungkin saja
ada dan terjadi walaupun tidak harus bahwa ia memang

5
benar-benar ada dan terjadi.” Selanjutnya Burhan
mengatakan bahwa “Peristiwa yang dikisahkan masuk
akal dan logis. Cerita mempresentasikan berbagai
peristiwa, aksi dan interaksi, yang seolah-olah memang
benar, dan penyelesaiannya pun masuk akal dan dapat
dipercaya.” Penulis menyimpulkan bahwa prosa fiksi
realistik yang menjadi bacaan anak di sekolah adalah
prosa fiksi yang mengisahkan peristiwa yang masuk akal
dan logis dengan berbagai peristiwa, aksi dan interaksi
yang seolah-olah memang benar-benar terjadi berkaitan
dengan etika, moral dan sikap religi tokohnya.Penulis
memberikan beberapa referensi bahan bacaan untuk
siswa Sekolah Dasarkelas rendah dan Sekolah Dasar
kelas tinggi.

Jurnal Pembanding 1
A.PENDAHULUAN

Dasar dilakukannya penelitian dan pengembangan


bahan ajar ini mengacu pada kurikulum pendidikan di
Indonesia yang memberikan perhatian dan dorongan
dalam mengembangkan pendidikan di segala sektor
khususnya bagi para pendidik atau tenaga kependidikan
(Susanto, 2014). Hal ini dimaksudkan untuk
menanggulangi berbagai permasalahan yang seringkali
dijumpai oleh tenaga pendidik (dalam hal ini dosen)
maupun mahasiswa. Kajian prosa fiksi merupakan mata
kuliah dari disiplin ilmu sastra yang dibelajarkan di
perguruan tinggi maupun di universitas yang memiliki

6
program studi sastra murni atau program studi pendidikan
bahasa dan sastra. Khusus di Sekolah Tinggi Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Cokroaminoto Pinrang, mata kuliah
kajian apresiasi prosa fiksi masih ditemukan berbagai
kelemahan khususnya penggunaan bahan ajar yang
belum memadai. Selain itu, belum ada produktivitas dan
kreativitas dosen untuk mencipta bahan ajar sendiri.
Melainkan mengandalkan bahan ajar yang dikembangkan
oleh penulis dari luar kampus atau bahan pelajaran yang
diambil dari internet. Dampak nyata dari kondisi tersebut
adalah kurangnya minat belajar mahasiswa sehingga
prestasi belajar pun jauh dari yang diharapkan. Jika hal
tersebut dibiarkan saja terjadi, tidak hanya merusak
proses dan hasil belajar mahasiswa, tetapi juga
mematikan budaya kreativitas dosen di universitas
tersebut.

B. LANDASAN TEORI
1. Sastra
Sastra dapat berarti alat untuk mengajar, buku
petunjuk, buku instruksi, atau pengajaran (Teeuw, 1984).
Karya sastra adalah sebuah usaha merekam isi jiwa
sastrawannya (Sumarjo and Saini, 1986). Lebih rinci,
Pradopo (2002) mengemukakan bahwa karya sastra
adalah karya seni, yaitu suatu karya yang menghendaki
kreativitas dan bersifat imajinatif.
2. Pengembangan Bahan Ajar
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 18 Tahun 2002 pengembangan adalah kegiatan

7
ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan
memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang
telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi,
manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi
yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru.
Pengembangan secara umum berarti pola pertumbuhan,
perubahan secara perlahan (evolution) dan perubahan
secara bertahap. Menurut Seels and Richey (2012)
pengembangan berarti proses menterjemahkan atau
menjabarkan spesifikasi rancangan kedalam bentuk fitur
fisik. Pengembangan secara khusus berarti proses
menghasilkan bahan-bahan pembelajaran. Sedangkan
menurut Tessmer dan Richey (Sumarno, 2012:38)
pengembangan memusatkan perhatiannya tidak hanya
pada analisis kebutuhan, tetapi juga isu-isu luas tentang
analisis awal-akhir, seperti analisi kontekstual.

C. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan
pengembangan atau Research and Development (R&D).
Model pengembangan yang digunakan yaitu model
ADDIE yang terbagi dalam lima tahapan yaitu tahap
analisis (analyze), tahap perancangan (design), tahap
pengembangan (develop), tahap implementasi
(implement), dan tahap evaluasi (evaluation). Penelitian ini
dilaksanakan di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Cokroaminoto Pinrang, Sulawesi Selatan.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Melalui penelitian dan pengembangan ini,
permasalahan yang melatari penelitian telah terpecahkan.

8
Terbukti, dari hasil uji coba satu-satu, uji coba lapangan
utama, dan lapangan operasional mahasiswa memberikan
respon yang positif terhadap bahan ajar. Menurut subjek
uji coba, bahan ajar yang dikembangkan merupakan
sesuatu yang baru, menarik, mudah dan gratis untuk bisa
mendapatkannya, serta pengaruhnya terhadap hasil
belajar sangat positif. Hal tersebut dapat dilihat dari
perbandingan ketuntasan belajar 100 mahasiswa sebelum
dan setelah menggunakan bahan ajar yaitu 54% dimana
kemampuan awalnya hanya 22% mahasiswa yang
dinyatakan tuntas dan kemampuan akhirnya meningkat
menjadi 76% yang dinyatakan tuntas. Melalui penelitian
dan pengembangan ini dihasilkan bahan ajar yang
terstandar berdasarkan penilaian para ahli (expert) terkait
muatan materi/isi, sistematika penyajian, tata kegrafikan,
kebahasaan, dan media atau teknologi yang digunakan
telah dinyatakan valid. Selanjutnya, hasil uji coba bahan
ajar menunjukkan tingkat kevalidan yang signifikan.

JURNAL PEMBANDING 2

A. PENDAHULUAN
Penelitian pengembangan bahan ajar sebenarnya
bukan sesuatu yang asing lagi di dunia pendidikan bahasa
dan sastra. Tahun 2018 Sriyanti dkk melakukan penelitian
dengan judul Pengembangan Modul Pementasan Drama
untuk Siswa Kelas XI SMA Unggul Negeri 4 Palembang.
Adapun penelitian pengembangan yang mengkhususkan
diri ke apresiasi prosa fiksi pernah dilakukan oleh
Haslinda dengan judul Pengembangan Bahan Ajar Kajian
Apresiasi Prosa Fiksi Berbasis Kearifan Lokal Terintegrasi

9
Mobile Learning. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan ketuntasan belajar mahasiswa. Pada
tes awal hanya 22% mahasiswa yang tuntas sementara
tes akhir menunjukkan ada 76% mahasiswa yang berhasil
menuntaskan proses belajar (Haslinda, 2017).
Apresiasi prosa fiksi terdiri dari tiga kata. Kata pertama
yaitu apresiasi. Kata ini menurut Jabrohim dapat diartikan
sebagai kegiatan memahami, menikmati, menghargai,
dan menilai (Suharto, 2017). Selanjutnya, prosa diartikan
sebagai karangan bebas yang tidak terikat dengan
kaidah-kaidah penulisan puisi (Depdikbud, 2015).
Terakhir, kata fiksi yang dapat diterjemahkan sebagai fiksi
merupakan cerita yang tidak berdasarkan pada kejadian
sebenarnya (Adi, 2011). Berdasarkan pengertian-
pengertian yang telah dipaparkan, apresiasi prosa fiksi
berarti kegiatan menikmati karya sastra yang berupa
karangan bebas yang tidak berdasarkan pada kejadian-
kejadian sebenarnya.

B. METODE PENELITIAN
Data penelitian ini berupa survei, kemampuan
mahasiswa, dan hasil evaluasi terhadap prototipe bahan
ajar. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
menjaring data penelitian ini adalah lembar validasi dan
tes. Berikut penjelasan masing-masing.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian sebelumnya telah dilakukan dengan
melakukan analisis kebutuhan mahasiswa terhadap
bahan ajar apresiasi prosa fiksi. Objek yang dianalisis
adalah mahasiswamahasiswa yang terdaftar di Program
Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas

10
Sriwijaya yang sedang atau telah mengambil mata kuliah
Apresiasi Prosa Fiksi. Hasil analisis tersebut menunjukkan
bahwa mahasiswa memerlukan bahan ajar apresiasi
prosa fiksi yang tidak hanya membahas teori, tetapi juga
proses kreasi dan re-kreasinya. Setelah itu, tim peneliti
membuat dan mengembangkan materi bahan ajar.
Analisis yang merupakan tahap pertama dalam
penelitian. Hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah
telaah terhadap materi-materi yang diperlukan dalam
sebuah bahan ajar apresiasi prosa fiksi. Tahap berikutnya
adalah wawancara dan tanya jawab kepada para pengajar
mata kuliah apresiasi prosa fiksi. Wawancara ini dilakukan
agar masalah-masalah yang dihadapi serta fenomena-
fenomena yang terjadi selama pembelajaran dapat
diketahui dan dipetakan dengan baik. Langkah berikutnya
adalah analisis materi yang berarti mulainya proses
pengembangan bahan ajar Apresiasi Prosa Fiksi.
Beberapa materi yang dianggap fundamental dan harus
masuk dalam bahan ajar menurut tim penulis adalah
hakikat prosa fiksi, fungsi prosa fiksi, jenis-jenis prosa
fiksi, tahapan-tahapan apresiasi prosa fiksi, dan mere-
kreasi prosa fiksi yang telah ada. Materi-materi itu diolah,
dicari sumber referensinya, serta dikembangkan dengan
penyesuaian-penyesuaian terhadap kebutuhan
mahasiswa di program studi. Desain produk dilakukan
dengan mempertimbangkan materi pokok, rancang teks,
rancang gambar, kompetensi yang diharapkan, dan
evaluasi.
Setelah melewati tahap validasi, produk bahan ajar
apresiasi prosa fiksi diujicobakan kepada mahasiswa. Uji
coba menggunakan sistem pretes dan postes. Adapun
mahasiswa yang mengikuti pretes dan postes ini adalah

11
mahasiswa semester 4 (empat) di Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Unsri
kelas Indralaya dan kelas Palembang. Karena pandemi,
pretes dan postes serta perlakuan dilaksanakan secara
daring. Jumlah mahasiswa yang mengikuti uji coba adalah
79 orang. Adapun hasil yang didapatkan dari pretes
adalah nilai terendah 58 dan nilai tertinggi 80 dengan rata-
rata nilai 72. Dalam postes nilai terendah menjadi 70 dan
tertinggi 92 dengan rata-rata nilai 84.

12
BAB III
PEMBAHASAN

A. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


KELEBIHAN
Jurnal Utama
1. Jika dilihat dari abstrak jurnal ini sudah sangat
bagus karna diabstrak terdapat sebagaian materi
tentang judul yang akan dibahas dan pada abstrak
tertulis tujuan penilitian jurnal tersebut.
2. Jika dilihat dari indentitasnya jurnal ini sudah
sangat lengkap.
3. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis,
penulisan kata sudah tepat karena sudah sesuai
dengan EYD yang berlaku.
4. Dari aspek kelengkapan isi jurnal ini sangat
lengkap dan disertai dengan data-data hasil
penelitiannya.

Jurnal Pembanding 1

1. Dibagian Abstak sudah sangat lengkap sekali karna


memakai bahasa inggris dan bahasa indonsia,dan
materi yang ada di abstak sudah sangat jelas dan
lengkap sehinggga membuat para pembaca
memahami akan tujuannya penulisan jurnal ini.
2. Jika dilihat dari identitasnya jurnal ini sudah cukup
lengkap .
3. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis,
penulisan kata sudah tepat karena sudah sesuai
dengan EYD yang berlaku.
4. Dari aspek kelengkapan isi jurnal ini sangat
lengkap dan disertai dengan data-data hasil
penelitiannya.

13
Jurnal Pembanding 2

1. Jika dilihat dari abstrak jurnal ini sudah sangat


bagus sendiri karna di abstrak terdapat sebagian
materi tentang judul yang akan dibahas.
2. Jika dilihat dari identitasnya jurnal ini sudah cukup
lengkap .
3. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis,
penulisan kata sudah tepat karena sudah sesuai
dengan EYD yang berlaku.
4. Materi pembahasan pada jurnal ini sangat singkat
dan jelas sehingga memudahkan pembaca untuk
memahami inti dari jurnal ini.

KELEMAHAN

1. Jika dilihat dari abstrak jurnal utama dan


pembanding 1 sangat bagus karna diabstrak
terdapat sebagian materi yang akan dibahas dan
terdapat tujuan penelitian di dalam abstrak tersebut
sedangkan pada jurnal pembanding 2 tidak tertulis
tujuan dari penelitian artikel tersebut.
2. Jika dilihat dari indentitas jurnal utama sudah
sangat lengkap sedangkan jurnal pembanding 1
dan pembanding 2 ada salah satu indentitas yang
tidak tertulis.
3. Jika dilihat dari aspek isi ketida jurnal ini sudah
cukup bagus, tetapi pada jurnal utama dan jurnal
pembanding 2 terlalu fokus pada bagian
pendahuluan sehingga pendahuluan sangat
panjang.

14
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Prosa fiksi adalah kisahan atau cerita yang diemban
oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar
serta tahapan serta rangkaian cerita tertentu yang
bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga
menjalin suatu cerita. Mobile learning (m-learning)
mengacu kepada penggunaan perangkat/divais teknologi
informasi (TI) genggam dan bergerak, seperti PDA,
telepon genggam, Laptop dan tablet PC, dalam
pengajaran dan pembelajaran. Beberapa kemampuan
penting yang harus disediakan oleh perangkat
pembelajaran M-Learning adalah adanya kemampuan
untuk terkoneksi ke peralatan lain (terutama komputer),
kemampuan menyajikan informasi pembelajaran dan
kemampuan untuk merealisasikan komunikasi bilateral
antara dosen dan mahasiswa. T

B. SARAN
Jurnal ini menjadi lebih baik sehingga lebih menarik
minat pembaca. Kekurangan yang telah disampaikan
kiranya dapat diminimalisir sehingga jurnal ini menjadi
lebih baik.

15
DAFTAR PUSTAKA

Haslinda. “Pengembangan Bahan Ajar Kajian Apresiasi


Prosa Fiksi Berbasis Kearifan Lokal Terintegrasi Mobile
Learning”.Jurnal konfiks Vol 1,no 2(2017).

Aziz Thaba, Abdul Karim Mahmut.” Pengembangan


Bahan Ajar Kajian Prosa Fiksi untuk Perguruan Tinggi
Berbasis Mobile Learning”. Jurnal pendidikan bahasa
sastra Indonesia Vol 6, no 2 (2021).

Akhmad Rizqi Turama, Sri Rarasati. “Pengembangan


Bahan Ajar Apresiasi Prosa Fiksi”. Jurnal bahasa
Indonesia dan pembelajaran Vol 8,no 1 (2021).

16
17

Anda mungkin juga menyukai