Anda di halaman 1dari 6

Critical Jurnal Review (CJR)

“Pengelolaan Laboratorium”
Dosen Pengampu : Aristo Hardinata, M. Pd.

Oleh
Nama : Azzahra Siregar
NIM : 4203151042
Kelas : Pendidikan IPA B 2020
Strata : S-1
Mata Kuliah : Pengelolaan Laboratorium

Diserahkan Maret 2022

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
Artikel yang di Analisis :
Nahdiyaturrahmah, N. M. (2020). PENGELOLAAN LABORATORIUM ILMU
PENGETAHUAN ALAM (IPA) SMP NEGERI 2 SINGARAJA. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI), 3(2), 118-129.
Novianti, N. R. (2011). KONTRIBUSI PENGELOLAAN LABORATORIUM DAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA TERHADAP EVEKTIVITAS PROSES PEMBELAJARAN. Jurnal
Pendidikan MIPA, 1(1), 158-166.

Pendahuluan :
Keterampilan membuat CJR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam
meringkas ,menganalisis ,mengenal sebuah Journal dan memberi nilai serta mengkritik
sebuah Journal yang dianalisis. Melakukan Critical Journal Review pada suatu Journal
sangat penting untuk dilakukan, dari kegiatan ini lah kita dapat mengetahui kelebihan
dan kekurangan suatu Journal.
Selain itu menulis CJR juga dapat menambah wawasan kita dalam menganalisa
Journal dengan lebih baik. Kita dapat memberikan kritik ,namun bukan sebuah kritik
yang menjatuhkan tetapi kritik yang membangun manakala bisa menjadi resensi bagi
pembaca ataupun penulis lainnya. Dengan menulis CJR ini diharapkan para pembaca
dapat lebih memahami tentang materi Pengeloaan Laboratorium dan khususnya bagi
saya sendiri.

Ringkasan Isi Jurnal:


A. Jurnal Utama
Penelitian ini bertujuan untuk medeskripsikan pengelolaan laboratorium IPA
yang meliputi (1) perencanaan (2) pengorganisasian (3) pelaksanaan (4) pengawasan
dan evaluasi di SMPN 2 Singaraja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan jenis penelitian studi kasus karena pengelolaan laboratorium IPA merupakan
satu kesatuan sistem. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
dokumentasi, angket yang diberikan kepada siswa kelas VII, VIII, dan IX yang
seluruhnya berjumlah 85 orang, serta wawancara yang dilakukan dengan kepala
sekolah, wakasek bidang sarana dan prasarana, ketua laboratorium, laboran dan guru
IPA. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut.

1
1) Perencanaan pnyusunan program kerja laboratorium IPA belum dilaksanakan
dengan baik;
2) Pengorganisasian yang dilakukan masih belum sesuai dengan aturan
pengelolaan laboratorium;
3) Pelaksanaan program kerja laboratorium IPA masih belum berjalan secara
intensif;
4) Pengawasan dan evaluasi dilakukan secara intern;
5) Faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan laboratorium IPA SMPN 2
Singaraja yaitu laboran, siswa, waktu, serta keterbatasan alat dan bahan.

B. Jurnal Kedua
Masalah yang menjadi kajian dari penelitian ini adalah efektivitas proses
pembelajaran IPA. Inti kajiannya difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi
efektivitas proses pembelajaran, meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal
yang diletili dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa dan faktor ekternal yang
diteliti adalah pengelolaan laboratorium IPA. Tujuan penelitian ini yaitu:
1) Mengetahui gambaran mengenai pengelolaan laboratorium IPA SMP di
Kabupaten Kuningan;
2) Mengetahui gambaran motivasi belajar siswa SMP di Kabupaten Kuningan;
3) Mengetahui gambaran efektivitas proses pembelajaran IPA SMP di Kabupaten
Kuningan;
4) Menganalisis kontribusi pengelolaan laboratotium IPA terhadap efektivitas
proses pembelajaran;
5) Menganalisis kontribusi motivasi belajar siswa terhadap efektivitas proses
pembelajaran;
6) Menganalisis kontribusi pengelolaan laboratorium IPA dan motivasi belajar
siswa secara bersama-sama terhadap efektivitas proses pembelajaran IPA SMP
di Kabupaten Kuningan.
Metode penelitian ini adalah metode survey dengan pendekatan kuantitatif
terhadap 34 SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Kuningan dengan jumlah sampel 100
siswa.Instrumen berupa angket dengan skala Likert.Teknik analisis korelasi yang
digunakan adalah Korelasi Personal Product Moment. Hasil Penelitian di SMP Negeri
dan Swasta Kabupaten Kuningan menunjukkan bahwa:

2
1) Pengelolaan laboratorium IPA berkriteria baik;
2) Motivasi belajar siswa berkriteria sangat baik;
3) Efektivitas proses pembelajaran IPA berkriteria sangat baik;
4) Kontribusi pengelolaan laboratorium IPA terhadap efektivitas proses
pembelajaran menunjukkan tingkat kontribusi yang rendah;
5) Kontribusi motivasi belajar siswa terhadap efektivitas proses pembelajaran
menunjukkan tingkat kontribusi yang kuat;
6) Kontribusi pengelolaan laboratorium IPA dan motivasi belajar siswa terhadap
efektivitas proses pembelajaran menunjukkan tingkat kontribusi yang cukup
kuat.

Evaluasi Kritis
Kelebihan Jurnal
A. Jurnal Pertama
1. Menjelaskan pengeloaan laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) secara rinci
dan jelas.
2. Pada metode penelitiannya digunakan pendekatan kualitatif, yaitu jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus, yaitu membuat metode
penelitian tampak lebih jelas dan mudah dipahami.
3. Pada bagian abstrak terdapat dua bahasa,yaitu bahasa Indonesia dan bahasa
internasional,hal ini membuat jurnal ini lebih memikat si pembaca akan
kebagusan isi dari jurnal tersebut.
4. Jurnal ini juga memaparkan table dengan baik,sehingga membuat si pembaca
mudah memahami isi pembahasan dan lebih menarik.
5. Daftar pustaka yang dibuat dengan baik.
6. Dari segi bahasa, bahasa yang digunakan adalah bahasa baku yang mudah
dipahami oleh pembaca.
B. Jurnal Kedua
1. Menjelaskan secara rinci mengenai kontribusi pengelolaan laboratorium dan
motivasi belajar siswa terhadap evektivitas proses pembelajaran.
2. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian bersifat diskriptif,
dan pendekatan kuantitatif. Hal ini sangat mudah untuk dipahami karena hasil
penelitian yang diperoleh dapat dicerna lebih baik dan jelas.

3
3. Jurnal ini juga memaparkan table dengan baik,sehingga membuat si pembaca
mudah memahami isi pembahasan dan lebih menarik.
4. Daftar pustaka yang dibuat dengan baik.
5. Dari segi bahasa, bahasa yang digunakan adalah bahasa baku yang mudah
dipahami oleh pembaca.
Kelemahan Jurnal
A. Jurnal Pertama
1. Pada bagian penulisannya ada beberapa kesalahan.
2. Pada jurnal tidak dipaparkan identitas dengan baik.
3. Tidak memiliki DOI pada jurnal.
B. Jurnal Kedua
1. Pada bagian penulisannya ada beberapa kesalahan.
2. Pada jurnal tidak dipaparkan identitas dengan baik.
3. Tidak memiliki DOI pada jural.
4. Pada bagian abstarknya,hanya tertara menggunakan bahasa Inggris saja,dan
tidak dilengkapi dengan penggunaan bahasa Indonesia, padahal jika dilengkapi
dengan penggunaan bahasa Indonesia itu jauh lebih baik.

Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa Pengelolaan
Laboratorium IPA di SMP Negeri 2 Singaraja dapat dikatakan belum baik karena masih
banyak kegiatan pada program perencanaan belum dilaksankan sesuai dengan apa yang
sudah dibuat.
1) Perencanaan yang meliputi penyusunan program kerja direncanakan satu bulan
sebelum awal tahun pelajaran dan dibuat pada awal tahun pelajaran yang
didalamnya mengatur mulai dari pendanaan, jadwal penggunaan laboratorium,
penyediaan alat dan bahan, perbaikan alat dan juga tata tertib.
2) Pengorganisasian yang meliputi struktur organisasi dan pengadministrasian
belum dilaksanakan dengan baik seperti tidak adanya pembaharuan pada
struktur organisasi laboratorium yang membuat siswa juga tidak tahu siapa saja
yang menjadi pengelola laboratorium. Pengadministrasian juga tidak dibuat
dengan baik, karena tidak adanya jurnal praktikum, kartu peminjaman dan
pengembalian alat, daftar alat dan bahan yang sudah diperbaharui.

4
3) Pelaksanaan yang diantaranya kegiatan praktikum, jarang dilaksanakannya di
ruang laboratorium dikarenakannya keterbatasan alat dan bahan.
4) Pengawasan dan evaluasi yaitu dengan cara melakukan supervisi di intern
sekolah dan adanya pengawas yang datang dari pemerintah.
5) Faktor-faktor yang berkontribusi dalam pengelolaan laboratorium di SMPN 2
Singaraja ini yaitu laboran, siswa, waktu, serta keterbatasan alat dan bahan.

Rekomendasi
Jurnal utama dan jurnal pembanding sebaiknya saling mengisi kekuranganya.Bisa
meningkatkan semangat penulis ketika ingin merevisi masing-masing jurnal tersebut.
Baik dari segi fisik maupun isi yang kurang baik dapat diperbaiki dengan melihat
kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jurnal. Materi yang kurang jelas
pemahamannya didalam jurnal utama maupun jurnal pembanding hendaknya bisa
diperluas.
Sebaiknya anda membaca kedua jurnal tersebut karena jurnal tersebut terdapat
beberapa informasi yang berbeda sehingga anda mendapatkan ilmu yang lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai