Anda di halaman 1dari 8

ULASAN LAPORAN AKHIR BERJUDUL GAYA KEPEMIMPINAN DI

JAVANA BISTRO BANDUNG OLEH SHAFANA ZANUBIA TAHUN 2016


PRODI TATA HIDANG INSTITUSI SEKOLAH TINGGI PARIWISATA
BANDUNG

LOGO INSTITUSI

OLEH:

PUTRI PRABAWATI AMURESTI

NIM 201900190

DOSEN PENGASUH:

Trisna Rahmania M. Pd

PROGRAM STUDI TATA HIDANG


INSTITUSI POLITEKNIK NEGERI PARIWISATA PALEMBANG
2021
HASIL ULASAN LAPORAN AKHIR

1. Identitas
1.1 Judul Penelitian : Gaya Kepemimpinan Di Javana Bistro Bandung
1.2 Penulis : Shafana Zanubia
1.3 Tahun : 2016
1.4 Jumlah halaman: 80 Halaman
1.5 Sumber:http://repository.stpbandung.ac.id/bitstream/handle/123456789/189/2
0131940-2016.pdf?sequence=1
1.6 Instansi : Program Studi Tata Hidang
Institusi Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung

2. Kelengkapan Unsur Laporan Akhir


(Contohnya)
2.1 Judul, Nama Penulis, dan Instansi
2.2 Abstrak dalam bahasa Indonesia dan Inggris
2.3 Pendahuluan (latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan tujuan sudah
ada, serta teknik pengumpulan data, dilengkapi juga dengan lokasi dan waktu
penelitian tetapi manfaat penelitian tidak di cantumkan)
2.4 Metode Penelitian
2.5 Hasil dan Pembahasan
2.6 Penutup ( kesimpulan dan saran ada)
2.7 Daftar Pustaka

3. Ulasan Masing-Masing Unsur


3.1 Judul
Laporan akhir ini berjudul “GAYA KEPEMIMPINAN DI JAVANA
BISTRO BANDUNG”.
Judul tersebut sudah/belum mencakup hal-hal yang akan diteliti, yaitu sebagai
berikut.

2
1) Jenis penelitian (metode) adalah Wawancara, Studi Pustaka, Kuesioner,
Observasi, Pengolahan Data
2) Hasil dari penelitian adalah
bahwa proses pengarahan masuk dalam kriteria KURANG. Hal ini dapat terjadi
karena dalam melakukan proses pengarahan, pimpinan kurang menggunakan
perintah tertulis, sehingga mengakibatkan bawahan cenderung kurang mengerti
dalam menjalankan perintah. Ada pun beberapa aspek yang perlu ditingkatkan
menurut pendapat karyawan seperti aspek perintah yang diberikan harus lebih jelas
dan perintah diberikan kepada orang yang tepat, karena diketahui aspek tersebut
mempunyai nilai rendah berdasarkan data yang penulis peroleh. Sedangkan aspek
perintah lisan dan perintah diberikan sesuai situasi kondisi termasuk dalam kriterian
cukup.
Hal ini dapat terjadi karena kurang efektifnya pimpinan dalam Melakukan proses
pengawasan di Javana Bistro. Seluruh aspek perlu Ditingkatkan berdasarkan hasil
kuesioner karena masuk dalam kriteria Kurang
Lebih mementingkan kepuasaan konsumen baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Hal ini terjadi karena tidak Dilakukanya proses pemeliharaan dengan baik, sehingga
turn over Karyawan tinggi atau kurangnya loyalitas karyawan terhadap Javana Bistro
Bandung, serta kedisiplinan, kehadiran, dan produktivitas yang Perlu ditingkatkan.
3) Subjek penelitian adalah Karyawan di Javana Bistro Bandung

3.2 Abstrak
Abstrak pada laporan akhir ini sudah/belum cukup baik karena ...
Contoh:
Abstrak sudah baik terdiri dari abstrak berbahasa Indonesia dan berbahasa
Inggris, serta telah mencantumkan hal-hal yang harus ada di dalam abstrak berikut
ini.
1) Tujuan penelitian, yaitu untuk
(1) Memberikan saran kepada pihak manajemen Javana Bistro
Bandung

3
(2) Lebih mementingkan kepuasaan konsumen baik secara langsung
maupun tidak langsung.
(3) Melakukan pengawasan untuk memastikan semua berjalan
dengan lancar sesuai dengan Standart Operanisional Procedure
yang telah ditetapkan
(4) Untuk mengetahui apakah sesuatu kegiatan berjalan sesuai
dengan rencana, Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan,
kelemahan-kelemahan dalam bekerja
(5) Untuk mengetahui apakah segala sesuatu dilaksanakan dengan
instruksi serta asas-asas yang telah ditentukan.

2) Metode penelitian, yaitu Deskriptif


3) Hasil penelitian, yaitu (1) bahwa proses pengarahan masuk dalam kriteria
KURANG. Hal ini dapat terjadi karena dalam melakukan proses pengarahan,
pimpinan kurang menggunakan perintah tertulis, sehingga mengakibatkan
bawahan cenderung kurang mengerti dalam menjalankan perintah. Ada pun
beberapa aspek yang perlu ditingkatkan menurut pendapat karyawan seperti
aspek perintah yang diberikan harus lebih jelas dan perintah diberikan kepada
orang yang tepat, karena diketahui aspek tersebut mempunyai nilai rendah
berdasarkan data yang penulis peroleh. Sedangkan aspek perintah lisan dan
perintah diberikan sesuai situasi kondisi termasuk dalam kriterian cukup. Hal
ini dapat terjadi karena kurang efektifnya pimpinan dalam Melakukan proses
pengawasan di Javana Bistro. Seluruh aspek perlu Ditingkatkan berdasarkan
hasil kuesioner karena masuk dalam kriteria Kurang Lebih mementingkan
kepuasaan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini
terjadi karena tidak Dilakukanya proses pemeliharaan dengan baik, sehingga
turn over Karyawan tinggi atau kurangnya loyalitas karyawan terhadap Javana
Bistro Bandung, serta kedisiplinan, kehadiran, dan produktivitas yang Perlu
ditingkatkan.

4) Jumlah kata di dalam abstrak penelitian ini sudah sesuai, yaitu ± 250 kata

4
Akan tetapi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan atau direvisi, seperti
penulisan kata kunci. Kata kunci yang dimuat hanya kata kunci dalam bahasa
Inggris saja, tidak ada kata kunci dalam bahasa Indonesia, padahal abstrak yang
dimuat ada dua bahasa. Kata kunci bahasa Inggris yang dicantumkan di dalam
abstrak menurut saya sudah baik, tetapi sebaiknya diberi tanda koma (,) agar lebih
jelas batasan kata-kata kuncinya.
3.3 Latar Belakang
Contohnya:
1) Latar belakang penelitian sudah mencakup masalah penelitian dan alasan
dilakukannya penelitian, yaitu kurangnya buku memproduksi cerita anak yang
bermuatan nilai karakter sebagai acuan belajar siswa dan rendahnya kualitas
moral dalam kehidupan manusia saat ini.
2) Masalah dan tujuan penelitian sudah diungkapkan dengan jelas, yaitu untuk (1)
menganalisis kebutuhan pengembangan buku pengayaan menulis cerita anak
bermuatan nilai karakter berdasarkan CLIL untuk siswa sekolah dasar kelas
tinggi berdasarkan persepsi siswa dan guru, (2) memaparkan perkembangan
buku pengayaan menulis cerita anak bermuatan nilai karakter berdasarkan
CLIL untuk siswa sekolah dasar kelas tinggi, dan (3) menentukan keefektivan
buku pengayaan menulis cerita anak bermuatan nilai karakter berdasarkan
CLIL untuk siswa sekolah dasar kelas tinggi.
3) Manfaat penelitian tidak dicantumkan di dalam bagian pendahuluan artikel ini.
4) Tinjauan teori tidak dicantumkan sama sekali di dalam artikel ini.

3.4 Metodologi
Contohnya:
1) Peneliti sudah mencantumkan metode penelitian yang digunakan, yaitu
Research and Development (penelitian dan pengembangan) dari Borg dan Gall
sampai pada tahap ketujuh. Alasan peneliti berhenti pada tahap ketujuh juga
sudah dijelaskan dengan sangat baik, yaitu karena (1) langkah ke-8, 9, dan 10
merupakan penelitian lanjutan yang berujung pada penerapan dan diseminasi
nasional yang membutuhkan biaya besar, waktu yang lama, dan tenaga yang

5
juga besar, serta (2) tahap penelitian ini serupa dengan tahap evaluasi sumatif
Dick & Carey.

2) Variabel penelitian juga sudah dijelaskan di dalam metodologi penelitian ini,


yaitu variabel bebas adalah pengembagan buku pengayaan menulis cerita anak
bermuatan nilai karakter berdasarkan CLIL dan variabel terikat adalah
keterampilan siswa memproduksi teks cerita anak menggunakan buku
pengayaan menulis cerita anak bermuatan nilai karakter berdasarkan CLIL.
3) Instrumen dalam penelitian juga disebutkan di dalam metodologi, yaitu terdiri
atas (1) profil buku pengayaan yang dibutuhkan menurut persepsi guru dan
siswa, (2) profil buku pengayaan menurut penilaian validator, dan (3) profil
penilaian teks cerita anak yang dibuat siswa berdasarkan buku pengayaan.
4) Sumber data untuk memenuhi kebutuhan buku pengayaan juga sudah
dicantumkan, yaitu guru dan siswa dari tiga sekolah, yaitu MI Rodhotul Huda
Sekaran, SDN Boto 2 Kec.Bancak, SDN Salatiga 1 Kec. Sidorejo.
5) Sumber data uji validasi draf juga sudah dituliskan, yaitu tiga ahli untuk
menilai buku pengayaan dan satu ahli untuk menilai cerita anak yang akan
dipakai di dalam buku.
6) Peneliti juga menyebutkan bahwa data dalam penelitian ini diperoleh
menggunakan analisis deskriptif kualitatif melalui pemaparan data dan
verifikasi simpulan data.

7) Metode deskriptif metode penelitian yang mengambarkan peristiwa secara


langsung ataupun tidak langsung.

Studi kasus
Jenis metodologi penelitian studi kasus dilakukan untuk penelitian
yang berupaya mengembangkan pemahaman dengan cara
mendeskripsikan secara mendalam sebuah kasus yang menjadi
fokus penelitian. Penelitian studi kasus melibatkan pemahaman
mendalam peneliti terhadap suatu kasus yang diteliti.

6
Kasus yang diteliti dengan menggunakan jenis metodologi ini bisa
berupa peristiwa, program, dan aktivitas yang terjadi pada lokasi
dan tempat yang spesifik. Individu yang memiliki pengalaman atau
pengetahuan terkait kasus yang diteliti menjadi partisipan yang
paling potensial.

Ruang lingkup penelitian studi kasus sangat terbatas bahkan bisa


dikatakan sempit, namun mendalam. Peneliti cenderung
mengabaikan tema-tema yang muncul bila tidak relevan dengan
kasus yang diteliti, semenarik apapun tema yang muncul itu.
8)

3.5 Hasil dan Pembahasan


Contohnya:
Hasil penelitian sudah sesuai dan dapat menjawab permasalahan yang
dirumuskan, yaitu (1) deskripsi kebutuhan pengembangan buku pengayaan
menulis cerita anak bermuatan nilai karakter berdasarkan CLIL, (2) draf
pengembangan buku pengayaan menulis cerita anak bermuatan nilai karakter
berdasarkan CLIL, dan (3) keefektivan buku pengayaan menulis cerita anak
bermuatan nilai karakter berdasarkan CLIL.
Akan tetapi, bagian pembahasan di dalam artikel ini belum terlihat jelas
karena tergabung dengan hasil penelitian pada bagian ketiga. Pembahasan yang
dipaparkan peneliti juga tidak disertai dengan kutipan dari pendapat ahli yang
mendukung hasil penelitian.

3.6 Penutup
Contohnya:
1) Simpulan sudah sejalan dengan judul dan masalah, yaitu berdasarkan hasil
analisis kebutuhan dari persepsi siswa dan guru, buku pengayaan menulis
cerita anak bermuatan nilai karakter berdasarkan CLIL berisi beberapa bagian,
yaitu (1) pengantar materi sebagai motivasi belajar, (2) materi yang berisi
langkah menulis cerita, (3) cerita anak yang mengandung CLIL, (4) panduan
memahami nilai karakter, (5) panduan untuk memahami ilmu IPA/IPS, dan (6)
latihan. Buku pengayaan menulis cerita anak bermuatan nilai karakter

7
berdasarkan CLIL dikembangkan dengan prinsip-prinsip pengembangan aspek
isi, penyajian, bahasa, dan keterbacaan. Buku pengayaan menulis cerita anak
bermuatan nilai karakter berdasarkan CLIL efektif bagi peserta didik SD kelas
tinggi.
2) Tidak terdapat saran dalam penelitian ini, baik saran terkait hasil penelitian
maupun saran untuk peneliti selanjutnya.

3.7 Daftar Pustaka


Contohnya:
Daftar pustaka yang dicantumkan tidak sesuai dengan kutipan yang
terdapat di dalam artikel penelitian. Kutipan di dalam artikel tidak ada, tetapi di
dalam daftar pustaka tetap ditulis, seperti (1) Coyle, D. 2005. Planning Tools
for Teachers. Nottingham: The University of Nottingham, (2) Kurniawan,
Heru. 2014. Pembelajaran Menulis Kreatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, (3)
Soelaeman, Munandar. 2007. Ilmu Budaya Dasar. Bandung: Refika Aditama,
dan (4) Titik, W.S. 2003. Teknik Menulis Cerita Anak. Yogyakarta: Pinkbooks.
Selain itu, terdapat kutipan di dalam artikel yang tidak tertulis di dalam
daftar pustaka, seperti kutipan pada halaman 51 paragraf kedua, yaitu
puskurbuk tahun 2005.

4. Penggunaan Bahasa dan Aturan Kebahasaan (EYD)


Contohnya:
1) Bahasa yang digunakan sudah baik dan sesuai EYD.
2) Kalimat yang digunakan sudah efektif.
3) Tidak terdapat kesalahan yang berarti dalam penulisan kata, karena hanya
sedikit ditemukan penulisan kata secara berulang (kesalahan teknis bukan
kesalahan sesungguhnya).
4) Penulisan kutipan tidak konsisten (ada yang dituliskan tahunnya saja, ada
yang dituliskan secara lengkap), misalnya pada halaman 51 tertulis
(puskurbuk, 2005).
5) Masih terdapat sedikit kekurangan penggunaan tanda baca dan spasi antarkata
(karena kesalahan teknis) di dalam penulisan artikel penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai