Anda di halaman 1dari 9

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuisioner/ angket dengan Google Formulir.


Angket disebar kepada responden pada tanggal 15 November 2021 – 18 November 2021
dengan menggunakan via WhatsApp (WA).

2.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Metode ini sering
juga disebut sebagai kuesioner survey. Metode survey menggunakan teknik interview atau
angket. Peneliti menggunakan metode angket yang diisi melalui google formulir yang telah
dipersiapkan oleh peneliti dan disebar melalui WhatsApp karena saat ini pembelajaran
dilakukan secara daring. Melalui metode angket ini, kepada sejumlah orang diberikan daftar-
daftar yang memuat berbagai pendapat terkait Bahan Ajar yang telah dipersiapkan.

2.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam angket ini adalah 10 Siswa SMA, dan 10 Guru Fisika. Berikut
adalah daftar responden yang sudah mengisi Google Formulir yang telah disebar:

10 siswa SMA

Nama Kelas Asal Sekolah


Irene Harianja XI MIPA 1 SMA Cahaya Medan
Mesy Tamba XI MIPA 3 SMA Cahaya Medan
Ica Naibaho XI MIPA 2 SMA Cahaya Medan
Paskah Ginting XI MIPA 2 SMA Negeri 1 Onanrunggu
Leonardo Saragih XI MIPA 1 SMA SW RK Bintang Timur Pematangsiantar
Yakindo XI MIPA 1 SMA SW RK Bintang Timur Pematangsiantar
Desi Purba XI MIPA 1 SMA SW RK Bintang Timur Pematangsiantar
Chelsi Purba XI MIPA 1 SMA SW RK Bintang Timur Pematangsiantar
Rahel Sinaga XI MIPA 1 SMA SW RK Bintang Timur Pematangsiantar
XI MIPA 1 SMA SW RK Bintang Timur Pematangsiantar
10 Guru Fisika

Nama NIP Asal Sekolah


Azroni, S.Pd, M.Si 197405142000032004 SMA N 2 Medan
Deri Yanti Berutu, S.Pd 197404262002122002 SMA N 2 Medan
Dra. Jonner Pandiangan 196202282990031000 SMA N 2 Medan
Dra. Rismauli 19640631198032003 SMA N 2 Medan

Drs. Togar Lumban Gaol 196511191995021001 SMA N 2 Medan


Jalanggam Manalu, S.Pd 196202171986112001 SMA N 2 Medan
Poibe Solin, S.Pd, M.Si 197106221994012001 SMA N 2 Medan
Rasi simbolon, S.Pd 197603272003121006 SMA St. Mikael Pangururan
Risma Sinurat S.Pd 197005202005022001 SMA N 2 Lubuk Pakam
Sundari Hariyanti Harahap, 197603272003121006 SMA N 2 Medan
S.Pd, M.Si

a. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang diberikan kepada guru, siswa, dan mahasiswa berisi berbagai
pernyataan yang jawabannya berupa pendapat dari para responden. Adapun pernyataan yang
diberikan didalam instrument tersebut adalah sebagai berikut:
Pernyataan kepada siswa SMA
 Ketertarikan
1) Tampilan modul bahan ajar ini menarik
2) Modul bahan ajar Fisika ini membuat saya lebih bersemangat dalam belajar Fisika
3) Dengan menggunakan modul bahan ajar ini dapat membuat belajar Fisika tidak
membosankan
4) Bahan Ajar Fisika ini mendukung saya untuk menguasai pelajaran Fisika
5) Adanya ilustrasi yang dapat memberikan motivai untuk mempelajari materi Fisika ini
 Materi
1) Penyampaian materi dalam modul Fisika ini berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
2) Materi yang disajikan dalam modul ini mudah saya pahami
3) Dalam modul Fisika ini terdapat beberapa bagian untuk saya menemukan konsep
sendiri
4) Penyajian materi dalam modul Fisikaini mendorong saya untuk berdiskusi dengan
teman yang lain
5) Modul Fisika ini mendorong saya untuk menuliskan yang sudah saya pahami pada
kolom “Refleksi”
6) Modul ini memuat tes evaluasi yang dapat menguji seberapa jauh pemahaman saya
tentang materi Fisika.
 Bahasa
1) Kalimat dan paragraf yang digunakan dalam modul ini jelas dan mudah dipahami
2) Bahasa yang digunakan dalam bahan ajar Fisika ini sederhana dan mudah dimengerti
3) Dalam modul Fisika ini terdapat beberapa bagian untuk saya menemukan konsep
sendiri
4) Penyajian materi dalam modul Fisikaini mendorong saya untuk berdiskusi dengan
teman yang lain
5) Modul Fisika ini mendorong saya untuk menuliskan yang sudah saya pahami pada
kolom “Refleksi”
6) Modul ini memuat tes evaluasi yang dapat menguji seberapa jauh pemahaman saya
tentang materi Fisika
Pernyataan kepada Guru Fisika:

 Aspek Kelayakan Isi


1) Kelengkapan materi
2) Keluasan Materi
3) Kedalaman materi
4) Keakuratan konsep dan definisi
5) Keakuratan istilah-istilah
6) Keakuratan data dan fakta
7) Gambar, diagram dan ilustrasi dalam kehidupan sehari-hari
 Aspek Kelayakan Penyajian
1) Keruntutan konsep
2) LKPD disajikan pada setiap akhir bab
3) Penggunaan variasi huruf (bold, italic, all capital, small capital) tidak berlebihan
4) Tidak menggunakan terlalu banyak jenis huruf
5) Spasi antar baris susunan teks normal

 Aspek Kelayakan Bahasa Menurut BSNP


1) Ketepatan struktur kalimat
2) Keefektifan kalimat
3) Kebakuan istilah
4) Ketepatan tata bahasa
5) Ketepatan ejaan
6) Pemahaman terhadap pesan atau informasi
7) Kemampuan memotivasi peserta didik
8) Kesesuaian dengan perkembangan intelektual peserta didik
9) Kesesuaian dengan tingkat perkembangan emosional peserta didik

b. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang sering digunakan dalam menghimpun data adalah kuisioner/angket.


Menurut Sugiyono (2012), angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti
variable yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan responden.

c. Teknik Analisis Data

Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis data yang nantinya akan digunakan untuk
merumuskan hasil-hasil penelitian. Hasil analisis data ini adalah jawaban dari pernyataan dari
masalah yang ada. Analisis data dalam penelitian ini adalah hasil validasi pakar terhadap
intstrumen evaluasi penilaian media pembelajaran.
Menganalisis data juga bertujuan untuk menguraikan dan menjelaskan hasil data yang
diperoleh. Setelah data dianalisis maka peneliti menarik kesimpulan dan kesimpulan inilah
yang menjadi data temuan peneliti yang menjelaskan bagaimana tingkat keberhasilan media
pembelajaran yang telah dikembangkan.

Adapun kriteria validasi yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

NO Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan


1 81 % - 100 % Sangat menarik Sangat Layak
2 61 % - 80 % Menarik Layak
3 41 % - 60 % Cukup menarik Cukup Layak
4 21 % - 40 % Kurang menarik Kurang Layak
5 0 % - 20 % Sangat tidak menarik Tidak Layak

Skala presentasi kelayakan diatas bahwa semakin rendah skor yang diberikan produk
yang dikembangkan dianggap kurang cocok untuk digunakan. Sebaliknya semakin tinggi
skor yang diberikan, produk yang dikembangkan layak digunakan
BAB III

PEMBAHASAN

Penelitian ini menghasilkan sebuah produk berupa media pembelajaran animasi, media
ini didesain secara menarik sehingga peserta didik dapat lebih mudah memahami materi yang
disajikan dan dapat digunakan secara praktis. Setelah media ini selesai dibuat, maka
selanjutnya diperlukan uji kualitas produk untuk mengetahui kualitas dari media
pembelajaran ini sehingga dapat dinyatakan layak atau tidak layak digunakan. Uji kualitas
produk dilakukan menggunakan uji validasi.

a. Hasil Validasi Guru Fisika

NO Aspek Penilaian Kategori


Aspek Kelayakan Isi SK K B SB
1 Kelengkapan Materi 0% 0% 60 % 40 %
2 Keluasan Materi 0% 0% 30 % 70 %
3 Kedalaman materi 0% 0% 20 % 80 %

4 Keakuratan konsep dan definisi 0% 0% 60 % 40 %


5 Keakuratan istilah-istilah 0% 40 % 50 % 10 %
6 Keakuratan data dan fakta 0% 70 % 20 % 10 %
7 Gambar, diagram dan ilustrasi dalam kehidupan sehari- 0% 0% 70 % 30 %
hari
Rata - Rata 0% 16 % 44 % 40 %

Aspek Kelayakan Penyajian


1 Keruntutan konsep 0% 0% 0% 100 %
2 LKPD disajikan pada setiap akhir bab 0% 0% 100 % 0%
3 Penggunaan variasi huruf (bold, italic, all capital, small 0% 0% 0% 100 %
capital) tidak berlebihan
4 Tidak menggunakan terlalu banyak jenis huruf 0% 0% 20 % 80 %
5 Spasi antar baris susunan teks normal 0% 0% 20 % 80 %

Rata - Rata 0% 0% 28 % 52 %

Aspek Kelayakan Bahasa Menurut BSNP


1 Ketepatan struktur kalimat 0% 0% 0% 100 %
2 Keefektifan kalimat 0% 0% 100 % 0%
3 Kebakuan istilah 0% 0% 40 % 60 %
4 Ketepatan tata bahasa 0% 0% 20 % 80 %
5 Ketepatan ejaan 0% 0% 20 % 80 %

6 Pemahaman terhadap pesan atau informasi 0% 0% 30 % 60%


7 Kemampuan memotivasi peserta didik 0% 0% 20 % 80 %
8 Kesesuaian dengan perkembangan intelektual peserta 0% 0% 80 % 20 %
didik
9 Kesesuaian dengan tingkat perkembangan emosional 0% 0% 40 % 60 %
peserta didik
Rata - Rata 0% 0% 38 % 62 %

Keterangan:

 Skor 4: Sangat Baik


 Skor 3: Baik
 Skor 2: Kurang
 Skor 1: Sangat Kurang

Berdasarkan tabel diatas, dapat di ketahui bahwa pandangan Guru Fisika terkait Bahan
Ajar yang telah disajikan dapat dikayakan “Cukup Layak”. Adapun aspek kajian berupa
aspek kelayakan isi, kelayakan penyajian, dan kelayakan kebahasaan bahan ajar. Untuk
presentasi aspek kelayakan isi kurang baik 16 %, baik 44 %, dan sangat baik 40 %. Untuk
presentasi aspek penyajian kurang baik 0 %, baik 28 %, dan sangat baik 62 %. %. Untuk
presentasi aspek kelayakan kebahasaan kurang baik 0 %, baik 38 %, dan sangat baik 62 %.
Oleh sebab itu, media pembelajaran animasi ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti terhadap media


pembelajaran animasi berbasis Animaker pada topik bahasan Usaha dan Energi maka dapat
disimpulkan:

1. Dalam mengembangkan media pembelajaran animasi berbasis animaker ini dapat


menggunakan beberapa upaya atau cara, salah satunya seperti yang peneliti gunakan
yaitu dengan menggunakan model ADDIE dalam pengembangannya. Adapun tahapan
pengembangan model ADDIE yaitu: (a) analisis (analyze); (b) perencanaan (design);
(c) pengembangan (development); (d) implementasi (implementation); (e) evaluasi
(evaluation).
2. Kendala yang ada dalam mengembangkan media pembelajaran animasi berbasis
animaker adalah: (a) proses pembuatan video animasi menggunakan animaker masih
sangat terbatas. Item pendukung yang tersedia hanya sedikit, sehingga peneliti jika
menambahkan gambar yang tidak terdapat pada software tersebut, perlu menyediakan
atau mencari pada sumber lain; (b) masih berbasis web sehingga penggunaanya harus
menggunakan kuota internet; (c) prosesnya yang banyak; (d) fitur berbayar lebih
banyak dari pada fitur yang tidak berbayar

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan di atas, saran yang dapat diajukan oleh
peneliti mengenai penelitian ini sebagai berikut:

1. Media pembelajaran berbasis Animaker pada topik bahasan Usaha dan Energi yang
telah dikembangkan akan lebih baik jika dapat dikembangkan menjadi media yang
lebih interaktif lagi, baik itu animasi, video, dan tampilan media.
2. Dengan adanya media pembelajaran animasi berbasis Animaker ini diharapkan
pendidik lebih menerapkan media dalam proses pembelajaran.
3. Dengan adanya media pembelajaran animasi berbasis Animaker ini diharapkan muncul
lebih banyak lagi minat dari peneliti dengan bahasan yang berbeda, tampilan yang lebih
menarik, lebih interaktif dan pemikiran yang lebih kreatif.

DAFTAR PUSTAKA
Helianthusonrfri, Jefferly. (2019). Belajar Membuat Whiteboard Animation Untuk Pemula.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia
Hujair. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania.
Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi.
Supatminingsih, Tuti dkk. (2020). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Media Sains
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai