METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Metode ini sering
juga disebut sebagai kuesioner survey. Metode survey menggunakan teknik interview atau
angket. Peneliti menggunakan metode angket yang diisi melalui google formulir yang telah
dipersiapkan oleh peneliti dan disebar melalui WhatsApp karena saat ini pembelajaran
dilakukan secara daring. Melalui metode angket ini, kepada sejumlah orang diberikan daftar-
daftar yang memuat berbagai pendapat terkait Bahan Ajar yang telah dipersiapkan.
Subjek penelitian dalam angket ini adalah 10 Siswa SMA, dan 10 Guru Fisika. Berikut
adalah daftar responden yang sudah mengisi Google Formulir yang telah disebar:
10 siswa SMA
a. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang diberikan kepada guru, siswa, dan mahasiswa berisi berbagai
pernyataan yang jawabannya berupa pendapat dari para responden. Adapun pernyataan yang
diberikan didalam instrument tersebut adalah sebagai berikut:
Pernyataan kepada siswa SMA
Ketertarikan
1) Tampilan modul bahan ajar ini menarik
2) Modul bahan ajar Fisika ini membuat saya lebih bersemangat dalam belajar Fisika
3) Dengan menggunakan modul bahan ajar ini dapat membuat belajar Fisika tidak
membosankan
4) Bahan Ajar Fisika ini mendukung saya untuk menguasai pelajaran Fisika
5) Adanya ilustrasi yang dapat memberikan motivai untuk mempelajari materi Fisika ini
Materi
1) Penyampaian materi dalam modul Fisika ini berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
2) Materi yang disajikan dalam modul ini mudah saya pahami
3) Dalam modul Fisika ini terdapat beberapa bagian untuk saya menemukan konsep
sendiri
4) Penyajian materi dalam modul Fisikaini mendorong saya untuk berdiskusi dengan
teman yang lain
5) Modul Fisika ini mendorong saya untuk menuliskan yang sudah saya pahami pada
kolom “Refleksi”
6) Modul ini memuat tes evaluasi yang dapat menguji seberapa jauh pemahaman saya
tentang materi Fisika.
Bahasa
1) Kalimat dan paragraf yang digunakan dalam modul ini jelas dan mudah dipahami
2) Bahasa yang digunakan dalam bahan ajar Fisika ini sederhana dan mudah dimengerti
3) Dalam modul Fisika ini terdapat beberapa bagian untuk saya menemukan konsep
sendiri
4) Penyajian materi dalam modul Fisikaini mendorong saya untuk berdiskusi dengan
teman yang lain
5) Modul Fisika ini mendorong saya untuk menuliskan yang sudah saya pahami pada
kolom “Refleksi”
6) Modul ini memuat tes evaluasi yang dapat menguji seberapa jauh pemahaman saya
tentang materi Fisika
Pernyataan kepada Guru Fisika:
Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis data yang nantinya akan digunakan untuk
merumuskan hasil-hasil penelitian. Hasil analisis data ini adalah jawaban dari pernyataan dari
masalah yang ada. Analisis data dalam penelitian ini adalah hasil validasi pakar terhadap
intstrumen evaluasi penilaian media pembelajaran.
Menganalisis data juga bertujuan untuk menguraikan dan menjelaskan hasil data yang
diperoleh. Setelah data dianalisis maka peneliti menarik kesimpulan dan kesimpulan inilah
yang menjadi data temuan peneliti yang menjelaskan bagaimana tingkat keberhasilan media
pembelajaran yang telah dikembangkan.
Adapun kriteria validasi yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Skala presentasi kelayakan diatas bahwa semakin rendah skor yang diberikan produk
yang dikembangkan dianggap kurang cocok untuk digunakan. Sebaliknya semakin tinggi
skor yang diberikan, produk yang dikembangkan layak digunakan
BAB III
PEMBAHASAN
Penelitian ini menghasilkan sebuah produk berupa media pembelajaran animasi, media
ini didesain secara menarik sehingga peserta didik dapat lebih mudah memahami materi yang
disajikan dan dapat digunakan secara praktis. Setelah media ini selesai dibuat, maka
selanjutnya diperlukan uji kualitas produk untuk mengetahui kualitas dari media
pembelajaran ini sehingga dapat dinyatakan layak atau tidak layak digunakan. Uji kualitas
produk dilakukan menggunakan uji validasi.
Rata - Rata 0% 0% 28 % 52 %
Keterangan:
Berdasarkan tabel diatas, dapat di ketahui bahwa pandangan Guru Fisika terkait Bahan
Ajar yang telah disajikan dapat dikayakan “Cukup Layak”. Adapun aspek kajian berupa
aspek kelayakan isi, kelayakan penyajian, dan kelayakan kebahasaan bahan ajar. Untuk
presentasi aspek kelayakan isi kurang baik 16 %, baik 44 %, dan sangat baik 40 %. Untuk
presentasi aspek penyajian kurang baik 0 %, baik 28 %, dan sangat baik 62 %. %. Untuk
presentasi aspek kelayakan kebahasaan kurang baik 0 %, baik 38 %, dan sangat baik 62 %.
Oleh sebab itu, media pembelajaran animasi ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan di atas, saran yang dapat diajukan oleh
peneliti mengenai penelitian ini sebagai berikut:
1. Media pembelajaran berbasis Animaker pada topik bahasan Usaha dan Energi yang
telah dikembangkan akan lebih baik jika dapat dikembangkan menjadi media yang
lebih interaktif lagi, baik itu animasi, video, dan tampilan media.
2. Dengan adanya media pembelajaran animasi berbasis Animaker ini diharapkan
pendidik lebih menerapkan media dalam proses pembelajaran.
3. Dengan adanya media pembelajaran animasi berbasis Animaker ini diharapkan muncul
lebih banyak lagi minat dari peneliti dengan bahasan yang berbeda, tampilan yang lebih
menarik, lebih interaktif dan pemikiran yang lebih kreatif.
DAFTAR PUSTAKA
Helianthusonrfri, Jefferly. (2019). Belajar Membuat Whiteboard Animation Untuk Pemula.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia
Hujair. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania.
Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi.
Supatminingsih, Tuti dkk. (2020). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Media Sains
Indonesia