Anda di halaman 1dari 7

Sesungguhnya fenomena elektrostatik merupakan pemandangan yang sering kita

saksikan sehari-hari. Mungkin di antara anda pernah mengalami peristiwa ketika menyetrika
kain wool, begitu selesai disetrika maka kain wool tersebut menarik rambut-rambut di badan
Anda saat kain tersebut didekatkan ke tubuh. Beberapa dari Anda mungkin pernah iseng
menggosokkan penggaris plastik pada tangan Anda kemudian mendekatkannya ke rambut
teman Anda hingga nampak beberapa helai rambut berdiri karenanya. Atau coba Anda
lakukan dengan menggunakan balon, gosokkan ke rambut Anda kemudian tempelkanlah pada
dinding, lihatlah apa yang terjadi? Balon akan menempel pada dinding. Dalam skala yang
besar fenomena elektrostatik sering Anda lihat pada timbulnya petir akibat loncatan muatan
listrik statis di ionosfer (Gambar 1). Beberapa contoh tersebut adalah salah satu dari sekian
banyak fenomena elektrostatik yang sudah menjadi perhatian manusia sejak ribuan tahun lalu.

Gambar 1. Peristiwa Petir

Gaya Coulomb

Besarnya gaya tarik atau tolak pada interaksi elektrostatis pertama kali diamati oleh
Charles Augustin de Coulomb (1736 – 1804), seorang insinyur berkebangsaan Prancis,
pada tahun 1784.
“Gaya elektrostatik antara dua muatan listrik berbanding lurus dengan besar masing-masing
muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan”.
dapat ditulis dalam persamaan sebagai berikut:

q1q2
Fk
r2
Besar muatan listrik 1 coulomb didefinisikan sebagai muatan listrikyang mengalir
setiap detik pada suatu penghantar yang berarus tetap 1 ampere.
Keterangan:
F = besar gaya Coulomb (N)
q1 dan q2 = muatan listrik yang berinterkasi (coulomb, C)
r = jarak antara muatan
ξ0 = permitivitas dalam ruang vakum = 8,85 x 10-12 C2 N-1 m-2
k = 9 x 109 N m2 C-2

**Beberapa catatan penting tentang persamaan Hukum Coulomb adalah bahwa


persamaan tersebut:
1. Hanya berlaku untuk muatan titik (artinya dimensi volume tidak diperhatikan).
2. Nilai konstanta 9 x 109 N m2 C-2 hanya berlaku untuk muatan dalam vakum atau
udara, untuk medium lain harganya akan berbeda.
3. Bila q dan q’ bertanda sama maka F akan bertanda positif. Tanda F positif
menunjukan bahwa kedua muatan tolak menolak. Sebaliknya tanda negatif
menunjukkan gaya yang saling menarik.
4. Gaya elektrostatik F merupakan besaran vektor, sehingga operasi padanya harus
memenuhi ketentuan operasi pada besaran vektor. Artinya jika terdapat beberapa
muatan, maka gaya total yang dialami satu muatan merupakan resultan dari
superposisi gaya-gaya oleh muatanmuatan lain.

Berikut adalah gambar interaksi antara dua muatan sejenis (baik sama-sama positif maupun
sama-sama negatif) dan dua muatan berlainan.
Gambar. Gaya Coulomb

Arah gaya pada masing-masing muatan selalu sepanjang garis yang menghubungkan kedua
muatan tersebut. Jika kedua muatan tersebut sejenis maka muatan tersebut saling tolak
menolak dimana q1 ditolak oleh q2 dengan gaya F12 seperti pada gambar begitu pula q2
ditolak oleh q1 dengan gaya F21. Jika kedua muatan tersebut berlainan jenis maka muatan-
muatan tersebut akan tarik menarik. Muatan q1 ditarik oleh q2 dengan gaya F12 , begitu pula
q2 ditarik oleh q1 dengan gaya F21. .
Dalam menggambar vektor gaya Coulomb perlu diperhatikan tiga hal berikut:
 Muatan sejenis tolak menolak, arah vektor gaya bertolak belakang;
 Muatan tak sejenis tarik-menarik, arah vektor gaya saling mendekati

Berdasarkan Hukum Coulomb, besar gaya interaksi antar dua muatan memiliki besar
yang sama pada masing-masing muatan (F12=F21). Besar gaya Coulomb tersebut dipengaruhi
suatu konstanta ( k= ), dengan nilai yang dipengaruhi oleh permitivitas medium (ε). Jika
9 2 2
muatan berada dalam medium udara, maka nilai k≈9×10 N⋅m /C . Besar gaya Coulomb
antara dua muatan listrik dapat ditentukan dengan persamaan 1 berikut ini.

F12=F21=F=k ……………(1)

Gaya Coulomb merupakan besaran vektor, jadi untuk melakukan analisis kita harus
menerapkan kaidah-kaidah besaran vektor. Gambar di bawah ini menunjukkan interaksi antara
2
tiga muatan listrik. Masing-masing q1 bermuatan positif, q bermuatan negatif,
dan q3 bermuatan positif menempati posisi membentuk segitiga sama sisi.

Jika kita diminta menentukan gaya Coulomb yang terjadi pada muatan q1, maka perlu
dilakukan analisis vektor gaya seperti gambar a. Muatan q1 mendapat gaya tarikan menuju
muatan q2 sebesar F12. Muatan q1 juga mendapatkan gaya tolakan menjauhi q3 sebesar F13.
Selanjutnya, gaya Coulomb pada muatan q1 yaitu F1, merupakan resultan dari
gaya F12 dan F13. Besar resultan gaya Coulomb F1 dapat ditentukan dengan persamaan resultan
vektor seperti persamaan 2 berikut ini.

√ ⋅ ⋅ ⋅ ……………(2)

Contoh Soal :
1. Dua muatan disusun seperti pada gambar dibawah ini. Muatan di A adalah +8 mikro
Coulomb dan muatan di B adalah -5 mikro Coulomb. Besar gaya listrik yang bekerja pada
muatan adalah.. (k= 9x109Nm2C-2, 1 mikro coulomb = 10-6 C)

FAB FAB

+ -

A 10 cm B

Pembahasan
Diketahui :
Muatan A (qA) = +B µC = +10-6 Coulomb
Muatan B (qA) = +B µC = +10-6 Coulomb
K= 9x109Nm2C-2
Jarak antara muatan A dan B (rAB) = 10 cm= 0,1 meter

Ditannya :Besar gaya listrik yang bekerja pada kedua muatan?


Jawab :
Rumus Hukum Coulomb

F= k

( )( )
F=

F= =

F= =

F= 36 Newton

2. Tiga muatan listrik diletakkan terpisah seperti gambar! Muatan A = -5 mikro Coulomb, muatan B =
+10 mikro Coulomb dan muatan C = -12 mikro Coulomb. Besar dan arah gaya listrik pada muatan B
adalah…
FBA

+ - -

FBC
A 6 cm B 4cm C

Pembahasan
Diketahui:
Gaya listrik pada muatan B adalah resultan gaya listrik antara muatan A dan B dengan gaya listrik antara
muatan B dan C.
Muatan A (qA)= -5µC=-5x10-6 Coulomb
Muatan B (qB)= +10µC=+10x10-6 Coulomb
Muatan B (qC)= -12µC=-12x10-6 Coulomb
K= 9x109Nm2C-2
Jarak antara muatan A dan B (rAB) = 6cm= 0,01m = 6x10-2m
Jarak antara muatan A dan B (rBC) = 4cm= 0,04m = 4x10-2m

Ditannya : Besar dan arah muatan gaya listrik pada muatan B


Jawab :
Gaya listrik anatar muatan A dan B:
FBA= k

( )( ) ( )( )
FBA=9X109 =

FBA= = (12,5) (10-2) (104) = 12,5X101


FBA = 125 Newton

Muatan A negatif dan muatan B positif sehingga arah gaya Coulomb adalah
mendekati muetan A dan menjauhi muatan B (kekiri)
Gaya listrik antara muatan Bdan C :

FBc= k

( )( ) ( )( )
FBc=9X109 =

FBc= = (67,5) (10-3) (104) = 675,5X101


FBc = 675 Newton

Muatan B positif dan muatan C negatif sehingga arah gaya Coulomb adalah mendekati muatan C
dan menjauhi muatan B (ke kanan).
Resultan gaya listrik pada muatan B :
Arah FAB ke kiri dan arah FBC ke kanan.
FB = FAB – FBC = 675 N – 125 N = 550 Newton.
Arah resultan gaya listrik pada muatan B (FB) = arah gaya listrik FAB, yakni menuju muatan C (ke
kanan).

~Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai