Anda di halaman 1dari 8

Hukum Coulomb (Gaya Coulomb)

Ada 2 jenis muatan listrik, yaitu muatan positif dan muatan negatif. Muatan listrik dapat
saling berinteraksi satu sama lain. Interaksi antar muatan listrik dapat berupa tarikan
atau dorongan satu sama lain yang disebut sebagai gaya Coulomb atau gaya
elektrostatik. Antara 2 muatan sejenis dapat menghasilkan gaya tolakan satu sama lain.
Sedangkan antar muatan berbeda jenis menghasilkan gaya tolakan satu sama lain.
Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gaya Coulomb Antar Dua Muatan Listrik


Masing-masing gambar a, b, dan c menunjukkan interaksi antara 2 muatan. Pada
gambar a, dua muatan positif menghasilkan gaya tolak pada masing-masing q1 dan q2.
Muatan q1 mendapat gaya tolakan F12 ke kiri akibat interaksi dengan muatan q2.
Sedangkan muatan q2 mendapat gaya tolakan F21 ke kanan akibat interaksi dengan
muatan q1. Begitu pun terjadi pada gambar b yang merupakan interaksi dua muatan
negatif, terjadi gaya tolakan pada masing-masing muatan q1 dan q2. Sedangkan pada
gambar c, terjadi interaksi antar dua muatan yang berbeda jenis, positif dan negatif,
terjadi gaya saling tarik. Muatan q1 ditarik muatan q2 dengan gaya F12 ke kanan,
sedangkan muatan q2 ditarik oleh muatan q1 dengan gaya F21 ke kiri. Perlu
diperhatikan, konsep tersebut harus dipahami karena sangat penting digunakan untuk
menentukan interaksi lebih dari dua muatan.

Berdasarkan Hukum Coulomb, besar gaya interaksi antar dua muatan memiliki besar
yang sama pada masing-masing muatan (F12=F21). Besar gaya Coulomb tersebut
dipengaruhi suatu konstanta (k=14πε), dengan nilai yang dipengaruhi oleh permitivitas
medium (ε). Jika muatan berada dalam medium udara, maka
nilai k≈ 9×109N⋅m2/C2. Besar gaya Coulomb antara dua muatan listrik dapat
ditentukan dengan persamaan 1 berikut ini.

F12=F21=F=kq1q2r2……………(1) 

Gaya Coulomb merupakan besaran vektor, jadi untuk melakukan analisis kita harus
menerapkan kaidah-kaidah besaran vektor. Gambar di bawah ini menunjukkan interaksi
antara tiga muatan listrik. Masing-masing q1 bermuatan positif, q2 bermuatan negatif,
dan q3 bermuatan positif menempati posisi membentuk segitiga sama sisi.

Gaya Coulomb Tiga Muatan Posisi Segitiga

Jika kita diminta menentukan gaya Coulomb yang terjadi pada muatan q1, maka perlu
dilakukan analisis vektor gaya seperti gambar a. Muatan q1 mendapat gaya tarikan
menuju muatan q2 sebesar F12. Muatan q1 juga mendapatkan gaya tolakan
menjauhi q3 sebesar F13. Selanjutnya, gaya Coulomb pada muatan q1 yaitu F1,
merupakan resultan dari gaya F12 dan F13. Besar resultan gaya Coulomb F1 dapat
ditentukan dengan persamaan resultan vektor seperti persamaan 2 berikut ini.

F1=(F13)2+(F12)2+2⋅F13⋅F12⋅cosθ−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−
−−−−√……………(2)

Bagaimana jika kita diminta menentukan gaya Coulomb yang terjadi di muatan q3?
Ilustrasinya bisa dilihat pada gambar b di atas. Cara analisisnya sama seperti ketika
menentukan gaya Coulomb pada muatan q1. Ingat ya, perlu diperhatikan jenis muatan
yang berinteraksi, karena akan menentukan arah gaya Coulombnya.

Contoh Soal Hukum Coulomb (Gaya Coulomb)

(1).  Jika dua muatan q1 dan q2 terpisah sejauh d, maka masing-masing muatan akan


mengalami gaya Coulomb sebesar F. Jika muatan q2 bergeser
sejauh 13d mendekati q1, maka besar gaya Coulomb adalah...

Jawab:
Untuk mengerjakan model soal dengan dua kondisi berbeda seperti ini, kita gunakan
teknik perbandingan. Kita bandingkan kondisi 1 dan kondisi 2.

r1=d→r2=d−13d=23d 
F1=F→F2=? 

F2F1=kq1q2r22kq1q2r21(k,  q1, q2 dapat dieliminasi) 

F2F1=1/r221/r21=r21r22

F2F=(d)2(23d)2

F2F=1(49)=94

F2=94F 

Jadi besar gaya Coulomb setelah muatan q2 bergeser


sejauh 13d mendekati q1 adalah 94F.

(2). Tiga partikel bermuatan listrik masing-masing berada dalam posisi satu garis lurus
seperti gambar di bawah. Gaya Coulomb yang terjadi pada muatan Q3(4 μC)
 akibat interaksi dengan muatan Q1(8 μC) dan Q2(−3 μC) adalah...

Jawab:

Kita tentukan dulu masing-masing gaya Coulomb di Q3 akibat pengaruh


muatan Q1 (F31) dan akibat pengaruh muatan Q2 (F32) dengan arah seperti gambar di
bawah ini.
Jangan lupa, masing-masing satuan muatan harus di rubah dalam Sistem
Internasional (1 μC=10−6C).

F31=kQ3Q1(r13)2 
F31=9×109(4×10−6)(8×10−6)(5×10−1)2
F31≈1,2 N

F32=kQ3Q2(r23)2 
F32=9×109(4×10−6)(3×10−6)(2×10−1)2
F32=2,7 N

Karena masing-masing gaya F31 dan F32 berada dalam satu sumbu (segaris), maka


untuk mencari resultan cukup kita gunakan prinsip penjumlahan dengan arah ke kanan
kita beri tanda (+) dan arah ke kiri bertanda (-).

F3=−F32+F31 
F3=−2,7+1,2
F3=−1,5 N

Jadi besar gaya Coulomb pada muatan Q3 adalah sebesar 1,5 N dengan arah ke kiri


(karena bertanda negatif).

(3). Tiga partikel bermuatan listrik masing-masing Q1(8 μC), Q2(−3 μC),


dan Q3(−4 μC) berada dalam posisi seperti gambar di bawah. Gaya Coulomb yang
terjadi pada muatan Q2 adalah...
Jawab:

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menggambarkan sketsa masing-masing


vektor gaya pada muatan Q2 akibat interaksi dengan muatan Q1 dan Q3.
Muatan Q2 ditarik oleh gaya F21 menuju muatan Q1 dan ditolak oleh gaya F23 menjauhi
muatan Q3.

Selanjutnya kita hitung masing-masing F21 dan F23. Jangan lupa, masing-masing


satuan muatan harus di rubah dalam Sistem Internasional (1 μC=10−6C).

F21=kQ2Q1(r21)2 
F21=9×109(3×10−6)(8×10−6)(3×10−1)2
F21=2,4 N

F23=kQ2Q3(r23)2 
F23=9×109(3×10−6)(4×10−6)(4×10−1)2
F23=6,75 N
Karena F21 dan F23 mengapit sudut 90o, maka resultan gaya (F2) bisa kita tentukan
dengan prinsip Phytaghoras.

RELATED:

 Konsep dan Contoh Soal Energi Potensial Listrik – Fisika SMA Kelas 12
 Konsep dan Contoh Soal Medan Listrik – Potensial Listrik – Fisika SMA Kelas 12
 Konsep dan Contoh Soal Rangkaian Kapasitor dan Jenis-Jenis Kapasitor - Fisika
SMA Kelas 12

F2=(F21)2+(F23)2−−−−−−−−−−−−√ 

F2=(2,4)2+(6,75)2−−−−−−−−−−−−−√
F2≈7,2 N

Kemudian kita tentukan arah vektor resultan gaya F2:

tanα=F21F23 

tanα=2,46,75

α=tan−1(2,46,75) 
α≈19,6o

Jadi gaya yang terjadi pada muatan Q2 adalah sebesar F2≈7,2 N dengan


arah α≈19,6oterhadap sumbu x negatif seperti pada gambar di atas.

(4). Dua buah partikel bermuatan listrik masing-masing q1 dan q2. Kedua partikel


terpisah dengan jarak 30 cm seperti gambar di bawah. Jika ada
muatan q3(16 μC) akan diletakkan di sekitar dua muatan tersebut, maka posisi q3 agar
resultan gaya Coulombnya nol adalah di...
Jawab:

Kita harus pahami bahwa resultan gaya bernilai nol jika ada dua gaya yang saling
berlawanan arah dan sama besar. Untuk menentukan posisi muatan q3, kita harus
perkirakan masing-masing arah gaya Coulomb pada q3 akibat interaksi
dengan q1 dan q2. Masing-masing gaya tersebut harus saling berlawanan arah, ingat
syarat resultan agar nilainya nol.

Kita bisa kategorikan menjadi 3 daerah seperti gambar di atas. Pada daerah 1, jika
muatan q3 diletakkan di sepanjang garis penghubung q1 dan q2 (garis putus-putus),
maka dua gaya akan searah menuju q1, jadi tidak mungkin resultan akan nol. Jika
muatan q3 diletakkan pada daerah 2 dan 3, maka masing-masing gaya akan
berlawanan arah. Nah, selanjutnya, kita tinggal pilih daerah 2 dengan alasan besar
gaya berbanding lurus dengan muatan, dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak.
Karena q1<q2 dan r32>r31 , akan sangat mungkin nilai F32=F31.

Dengan nilai r31=xdanr32=(30+x), selanjutnya kita analisis secara matematis


melalui syarat resultan nol (kesetimbangan gaya).

F32=F31

kq3 q2(r32)2=kq3 q1(r31)2

q2(r32)2=q1(r31)2
9(30−x)2=4(x)2
(nilai satuan tidak perlu dikonversi ke SI karena kita tinggal pakai prinsip
perbandingan matematika)

9(30−x)2−−−−−−√=4(x)2−−−√ (dengan teknik matematis kita akar kedua ruas


agar lebih sederhana)

330−x=2x

2(30−x)=3x 
60−2x=3x
5x=60
x=12 cm 

Jadi posisi q3 adalah 12 cm di sebelah kiri q1.

Anda mungkin juga menyukai