Ada 2 jenis muatan listrik, yaitu muatan positif dan muatan negatif. Muatan listrik dapat
saling berinteraksi satu sama lain. Interaksi antar muatan listrik dapat berupa tarikan
atau dorongan satu sama lain yang disebut sebagai gaya Coulomb atau gaya
elektrostatik. Antara 2 muatan sejenis dapat menghasilkan gaya tolakan satu sama lain.
Sedangkan antar muatan berbeda jenis menghasilkan gaya tolakan satu sama lain.
Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Berdasarkan Hukum Coulomb, besar gaya interaksi antar dua muatan memiliki besar
yang sama pada masing-masing muatan (F12=F21). Besar gaya Coulomb tersebut
dipengaruhi suatu konstanta (k=14πε), dengan nilai yang dipengaruhi oleh permitivitas
medium (ε). Jika muatan berada dalam medium udara, maka
nilai k≈ 9×109N⋅m2/C2. Besar gaya Coulomb antara dua muatan listrik dapat
ditentukan dengan persamaan 1 berikut ini.
F12=F21=F=kq1q2r2……………(1)
Gaya Coulomb merupakan besaran vektor, jadi untuk melakukan analisis kita harus
menerapkan kaidah-kaidah besaran vektor. Gambar di bawah ini menunjukkan interaksi
antara tiga muatan listrik. Masing-masing q1 bermuatan positif, q2 bermuatan negatif,
dan q3 bermuatan positif menempati posisi membentuk segitiga sama sisi.
Jika kita diminta menentukan gaya Coulomb yang terjadi pada muatan q1, maka perlu
dilakukan analisis vektor gaya seperti gambar a. Muatan q1 mendapat gaya tarikan
menuju muatan q2 sebesar F12. Muatan q1 juga mendapatkan gaya tolakan
menjauhi q3 sebesar F13. Selanjutnya, gaya Coulomb pada muatan q1 yaitu F1,
merupakan resultan dari gaya F12 dan F13. Besar resultan gaya Coulomb F1 dapat
ditentukan dengan persamaan resultan vektor seperti persamaan 2 berikut ini.
F1=(F13)2+(F12)2+2⋅F13⋅F12⋅cosθ−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−
−−−−√……………(2)
Bagaimana jika kita diminta menentukan gaya Coulomb yang terjadi di muatan q3?
Ilustrasinya bisa dilihat pada gambar b di atas. Cara analisisnya sama seperti ketika
menentukan gaya Coulomb pada muatan q1. Ingat ya, perlu diperhatikan jenis muatan
yang berinteraksi, karena akan menentukan arah gaya Coulombnya.
Jawab:
Untuk mengerjakan model soal dengan dua kondisi berbeda seperti ini, kita gunakan
teknik perbandingan. Kita bandingkan kondisi 1 dan kondisi 2.
r1=d→r2=d−13d=23d
F1=F→F2=?
F2F1=kq1q2r22kq1q2r21(k, q1, q2 dapat dieliminasi)
F2F1=1/r221/r21=r21r22
F2F=(d)2(23d)2
F2F=1(49)=94
F2=94F
(2). Tiga partikel bermuatan listrik masing-masing berada dalam posisi satu garis lurus
seperti gambar di bawah. Gaya Coulomb yang terjadi pada muatan Q3(4 μC)
akibat interaksi dengan muatan Q1(8 μC) dan Q2(−3 μC) adalah...
Jawab:
F31=kQ3Q1(r13)2
F31=9×109(4×10−6)(8×10−6)(5×10−1)2
F31≈1,2 N
F32=kQ3Q2(r23)2
F32=9×109(4×10−6)(3×10−6)(2×10−1)2
F32=2,7 N
F3=−F32+F31
F3=−2,7+1,2
F3=−1,5 N
F21=kQ2Q1(r21)2
F21=9×109(3×10−6)(8×10−6)(3×10−1)2
F21=2,4 N
F23=kQ2Q3(r23)2
F23=9×109(3×10−6)(4×10−6)(4×10−1)2
F23=6,75 N
Karena F21 dan F23 mengapit sudut 90o, maka resultan gaya (F2) bisa kita tentukan
dengan prinsip Phytaghoras.
RELATED:
Konsep dan Contoh Soal Energi Potensial Listrik – Fisika SMA Kelas 12
Konsep dan Contoh Soal Medan Listrik – Potensial Listrik – Fisika SMA Kelas 12
Konsep dan Contoh Soal Rangkaian Kapasitor dan Jenis-Jenis Kapasitor - Fisika
SMA Kelas 12
F2=(F21)2+(F23)2−−−−−−−−−−−−√
F2=(2,4)2+(6,75)2−−−−−−−−−−−−−√
F2≈7,2 N
tanα=F21F23
tanα=2,46,75
α=tan−1(2,46,75)
α≈19,6o
Kita harus pahami bahwa resultan gaya bernilai nol jika ada dua gaya yang saling
berlawanan arah dan sama besar. Untuk menentukan posisi muatan q3, kita harus
perkirakan masing-masing arah gaya Coulomb pada q3 akibat interaksi
dengan q1 dan q2. Masing-masing gaya tersebut harus saling berlawanan arah, ingat
syarat resultan agar nilainya nol.
Kita bisa kategorikan menjadi 3 daerah seperti gambar di atas. Pada daerah 1, jika
muatan q3 diletakkan di sepanjang garis penghubung q1 dan q2 (garis putus-putus),
maka dua gaya akan searah menuju q1, jadi tidak mungkin resultan akan nol. Jika
muatan q3 diletakkan pada daerah 2 dan 3, maka masing-masing gaya akan
berlawanan arah. Nah, selanjutnya, kita tinggal pilih daerah 2 dengan alasan besar
gaya berbanding lurus dengan muatan, dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak.
Karena q1<q2 dan r32>r31 , akan sangat mungkin nilai F32=F31.
F32=F31
kq3 q2(r32)2=kq3 q1(r31)2
q2(r32)2=q1(r31)2
9(30−x)2=4(x)2
(nilai satuan tidak perlu dikonversi ke SI karena kita tinggal pakai prinsip
perbandingan matematika)
330−x=2x
2(30−x)=3x
60−2x=3x
5x=60
x=12 cm