Anda di halaman 1dari 10

I.

TEORI DASAR
Hukum Coulomb mempunyai kesamaan dengan hukum gravitasi Newton.
Persamaannya terletak pada perbandingan kuadrat yang terbalik dalam hukum gravitasi
Newton. Perbedaannya adalah gaya gravitasi selalu tarik-menarik, sedangkan gaya listrik
dapat bersifat tarik-menarik maupun tolak-menolak. Pada dasarnya hukum
coulomb menyatakan muatan listrik yang sejenis tolak-menolak, sedangkan muatan listrik
tak sejenis tarik-menarik.

A. Hukum Coulomb

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli Fisika Prancis,


Charles Augustin Coulomb (1736-1806) disimpulkan bahwa: “besarnya gaya tarik-menarik
atau tolak-menolak antara dua benda bermuatan listrik (yang kemudian disebut gaya
Coulomb) berbanding lurus dengan muatan masing-masing benda dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut”.

Gambar 1.1 Neraca Puntir Alat Percobaan Coulomb.

Besarnya gaya oleh suatu muatan terhadap muatan lain telah dipelajari oleh Charles
Augustin Coulomb. Peralatan yang digunakan pada eksperimennya adalah neraca puntir
yang mirip dengan neraca puntir yang digunakan oleh Cavendish pada percobaan gravitasi.
Bedanya, pada neraca puntir Coulomb massa benda digantikan oleh bola kecil bermuatan.
Untuk memperoleh muatan yang bervariasi, Coulomb menggunakan cara induksi. Sebagai
contoh, mula-mula muatan pada setiap bola adalah q0, besarnya muatan tersebut dapat
1
dikurangi hingga menjadi 2 q0 dengan cara membumikan salah satu bola agar muatan

terlepas kemudian kedua bola dikontakkan kembali. Hasil eksperimen Coulomb


menyangkut gaya yang dilakukan muatan titik terhadap muatan titik lainnya.

B. Gaya Coulomb

Jika kedua muatan merupakan muatan sejenis maka gaya yang bekerja bersifat tolak-
menolak. Jika kedua muatan mempunyai tanda yang berlawanan, gaya yang bekerja bersifat
tarik-menarik.

Gambar 1.2 Jenis Muatan.

Gaya coulomb menyatakan bahwa muatan listrik yang sejenis tolak-menolak, sedangkan
muatan listrik tak sejenis tarik-menarik seperti terlihat pada gambar diatas.

Gambar 1.3 Arah Gaya Muatan.


Perhatikan gambar diatas yang menggambarkan dua buah benda bermuatan listrik q1 dan q2
terpisah pada jarak r. Apabila kedua benda bermuatan listrik yang sejenis, kedua benda
tersebut akan saling tolak-menolak dengan gaya sebesar F dan jika muatan listrik pada benda
berlainan jenis, akan tarik-menarik dengan gaya sebesar F.
Pernyataan Charles Augustin Coulomb (1736-1806) yang kemudian dikenal dengan Hukum
Coulomb yang dinyatakan dalam persamaan :

(1.1)

di mana :

F = gaya tarik-menarik atau tolak-menolak/gaya Coulomb (Newton)


k = bilangan konstanta = = 9. 109N m2/C2
q1 = muatan listrik pada benda 1 (Coulomb)
q2 = muatan listrik pada benda 2 (Coulomb)
r = jarak pisah antara kedua benda (m)
Gaya Coulomb termasuk besaran vektor. Apabila pada sebuah benda bermuatan dipengaruhi
oleh benda bermuatan listrik lebih dari satu, maka besarnya gaya Coulomb yang bekerja
pada benda itu sama dengan jumlah vektor dari masing-masing gaya Coulomb yang
ditimbulkan oleh masing-masing benda bermuatan tersebut. Misalnya untuk tiga buah
muatan listrik.

Gambar 1.4 Gaya Coulomb untuk tiga muatan.


Besarnya Gaya Coulomb yang dialami oleh q3 pada F = F1 + F2

(1.2)

di mana :

F1 = gaya Coulomb pada q3 akibat yang ditimbulkan oleh q1


F2 = gaya Coulomb pada q3 akibat yang ditimbulkan oleh q2
F = gaya Coulomb pada q3 akibat muatan q1 dan q2
Gaya Coulomb pada muatan q3 adalah F = F1 +F2
Karena letak ketiga muatan tidak dalam satu garis lurus, maka besarnya nilai F dihitung
dengan :

(1.3)

dengan α adalah sudut yang diapit antara F1 dan F2.

II. CONTOH KASUS

Gambar 2.1 Muatan berbeda

1. Dua buah muatan listrik diletakkan terpisah seperti pada gambar 2.1. Q1 = +8 mikro
Coulomb, Q2 = -5 mikro Coulomb dan jarak keduanya 10 cm. Besar gaya yang
bekerja pada kedua muatan adalah…. (k = 9 x 109 Nm2/C2 )

Gambar 2.2 Muatan sama

2. Dua buah muatan listrik diletakkan terpisah seperti pada gambar 2.2. Q1 = +10 mikro
Coulomb, Q2 = +20 mikro Coulomb dan jarak keduanya 12 cm. Besar gaya yang
bekerja pada kedua muatan adalah…. (k = 9 x 109 Nm2/C2 )
III. FLOWCHART

Mulai

K = 9x109Nm2/C2

Q1,Q2,r
,r

𝑄 𝑄
𝐹 = 𝑘 12 2
𝑟

Selesai
IV. SOLUSI
IV.1 Metode manual
i. Kasus 1
Diketahui :
Q1 = +8 μC = +8 x 10-6 C
Q2 = -5 μC = -5 x 10-6 C
r = 10 cm = 0,1 meter
k = 9 x 109 Nm2/C2
Ditanya : Besar gaya listrik yang bekerja pada kedua muatan
Jawab :
Rumus Hk. Coulomb :
Besar gaya listrik yang bekerja pada kedua muatan :

(9 x 109 )(8 x10−6 )(5 x 10−6 )


F=
(0,1)2

360x10−3
F= = 36000 x 10-3
0,01

F = 36 Newton Saling tarik-menarik

ii. Kasus 2
Diketahui :
Q1 = +10 μC = +10 x 10-6 C
Q2 = +20 μC = +20 x 10-6 C
r = 12 cm = 0,12 meter
k = 9 x 109 Nm2/C2
Ditanya : Besar gaya listrik yang bekerja pada kedua muatan
Jawab :
Rumus Hk. Coulomb :
Besar gaya listrik yang bekerja pada kedua muatan :
(9 x 109 )(10 x10−6 )(20 x 10−6 )
F =
(0,12)2

1800x10−3
F = = 125000 x 10-3
0,0144

F = 125 Newton, Saling tolak-menolak


IV.2 Metode program

Gambar 4.1 Listing Program kasus 1 & 2


Gambar 4.2 Penyelesaian Kasus 1

Gambar 4.3 Penyelesaian Kasus 2


V. KESIMPULAN
Berdasarkan perhitungan hokum coulomb didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Metode Manual
- F = 36 N, Saling Tarik-menarik
- F = 125 N, Saling Tolak-menolak
2. Metode Program
- F = 36.00 N, Saling Tarik-menarik
- F = 125.00 N, Saling Tolak-menolak

Nilai perhitungan gaya Coulomb dengan menggunakan metode manual dan


metode Program sama.
DAFTAR PUSTAKA

http://fisikazone.com/ hukum-coulomb/, diakses pada tanggal 14 juni 2017 pukul


11.45 WIB

Anda mungkin juga menyukai