Anda di halaman 1dari 11

Nama: Choirunnisa Isma Fathinah

NIM: 4101422118

1. Pentingnya Media Pendidikan Matematika


No Judul Artikel Isi
1. Pengaruh Penggunaan 1. Permasalahan:
Media Worksheet terhadap Kurangnya penggunaan media pembelajaran serta pentingnya
Hasil Belajar Siswa media pembelajaran sebagai alat bantu bagi siswa dalam
Sekolah Menengah memahami materi

2. Solusi:
Salah satu jenis media pengajaran atau alat bantu pengajaran
adalah lembar kerja siswa atau juga disebut sebagai worksheet.
Worksheet bertujuan untuk menemukan konsep atau prinsip
dan aplikasi konsep atau prinsip. Worksheet juga bisa berisi
beragam soal untuk melatih berpikir siswa. Worksheet dapat
digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar.

Keunggulan worksheet
a) mudah untuk digunakan baik dimanapun maupun
kapanpun;
b) dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk belajar
tentang fakta dan menggali prinsip yang disertai dengan
argumentasi;
c) worksheet dapat menyajikan kata-kata, angka-angka,
notasi, gambar dua dimensi, serta diagram.

3. Hasil:
Menurut hasil penelitian pada artikel, menunjukkan bahwa
media worksheet memberikan dampak perubahan terhadap
hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

4. Rekomendasi:
disarankan bagi pembaca atau peneliti selanjutnya untuk
melakukan penelitian terkait pengembangan media
pembelajaran worksheet. Pengembangan media worksheet
tersebut dapat memperhatikan tingkat kognitif siswa, sehingga
media dapat diterapkan dengan baik dan memberikan hasil
untuk membantu siswa dalam memahami materi. Selain itu
diperlukan penelitian terkait dengan materi matematika yang
lain sehingga agar media worksheet yang dihasilkan dapat
beragam materi
2. Pengembangan Lembar 1. Permasalahan:
Kerja Peserta Didik Materi Matematika dipandang sebagai pelajaran yang menakutkan dan
Pecahan Berbasis Android memberikan rasa bosan kepada peserta didik sehingga
mengakibatkan peserta didik kesulitan dalam memecahkan
masalah– masalah yang ada dalam matematika. Salah satu
faktor kesulitan tersebut tidak terlepas dari media pembelajaran
yang digunakan yaitu powerpoint, Sejauh ini PowerPoint hanya
dimanfaatkan sebagai media presentasi yang bersifat satu arah
saja (non interaktif), dimana peserta didik hanya berlaku
sebagai pendengar atau penonton saja tanpa terlibat aktif dalam
proses pembelajaran.

2. Solusi:
Menurut (Apsari & Swaditya, 2018), powerpoint terdapat fitur
hyperlink dan suara yang dapat dipadukan sehingga terciptalah
sebuah presentasi multimedia interaktif. Perpaduan hyperlink
dengan slide, dapat menciptakan sebuah presentasi interaktif
yang akan memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk
menggunakan strategi kognitif yang lebih tinggi. Selain itu,
dipadukan dengan aplikasi I-spring dan Android menjadikan
materi dapat disajikan dengan interaktif

3. Hasil:
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran berbantuan
powerpoint I-spring berbasis aplikasi android pada materi
pecahan dinyatakan valid dan praktis. Hal ini berdasarkan hasil
validasi oleh 4 ahli yang terdiri dari 3 dosen dan 1 ahli
konsultan digital. Media pembelajaran berbantuan powerpoint
I-spring berbasis android yang telah dikembangkan setelah
melalui uji kepraktisan dinyatakan Sangat Praktis dengan
perolehan nilai sebesar 96,03%.

4. Rekomendasi:
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sebaiknya
dilakukan uji keefektifan untuk melihat efektif atau tidak media
tersebut. Selain itu, mengembangkan media yang sama untuk
konsep matematika yang berbeda atau mata pelajaran lainnya.

3. Pengaruh Media 1. Permasalahan:


Pembelajaran Game Rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis peserta
Edukasi Berbasis didik menyebabkan rendahnya hasil belajar. Hal ini
Construct terhadap dikarenakan
Kemampuan Pemecahan a) Proses pembelajaran masih berpusat pada guru
Masalah dan Hasil Belajar b) Matematika kurang disukai siswa
Siswa
2. Solusi:
Untuk mengatasi permasalahan tersebut peneliti menggunakan
teknologi yang dikemas dalam pembelajaran game edukasi
berbasis construct terhadap kemampuan pemecahan masalah,
dan terhadap hasil belajar logika matematika.

3. Hasil:
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh
media pembelajaran game edukasi berbasis construct terhadap
hasil belajar siswa meskipun materi ajar yang rumit. Kerumitan
materi ajar yang akan disampaikan pada anak didik dapat
disederhanakan dengan bantuan media pembelajaran sehingga
peserta didik dapat lebih cepat dalam memahami materi ajar.

4. Rekomendasi:
Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan bahwa
Penerapan model pembelajaran media game edukasi berbasis
construct dapat dijadikan salah satu alternatif untuk
meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah dan hasil
belajar matematika siswa dengan menyesuaikan materi yang
akan disampaikan.
4. Urgensi Media 1. Permasalahan:
Pembelajaran Pada minat siswa dalam belajar matematika masih kurang,
Pembelajaran Matematika sehingga siswa sering mengalami obrolan, asyik
Ditinjau Dari Minat Siswa sendiri, acuh tak acuh terhadap penjelasan guru,
Belajar Matematika / The semangat dan sedikit kontribusi untuk belajar
Urgency of Learning matematika.
Media in Mathematics
Learning in View of 2. Solusi:
Students' Interest in Salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah
Learning Mathematics penggunaan media dalam pembelajaran. Media
pembelajaran bermaknaperantara komunikasi guru
kepada siswa untuk menyampaikan pesan berupa
materi. Pembanfaatan media dapat memotivasi siswa untuk
belajar, mempermudah pemahaman konsep,
menyajikan data dengan menariksehingga tidak
menimbulkan kebosanan

3. Hasil:
Berdasarkan hasil penelitian pada artikel, emanfaatan
media pembelajaran oleh guru dapat meningkatkan
motivasi siswa dalam memahami materi yang diajarkan
oleh guru.

4. Rekomendasi:
Guru perluberinovasi dalam mengembangkan
media pembelajaran, sehingga meningkatkan minat belajar
serta menghindari kebosanan peserta didik.
5. Daftar Pustaka:
Rahma, F. I., Sutadji, E., & Aynin, A. (2023). Urgensi
Media Pembelajaran Pada Pembelajaran
Matematika Ditinjau Dari Minat Siswa Belajar
Matematika/The Urgency of Learning Media in
Mathematics Learning in View of Students' Interest
in Learning Mathematics. Al-Mudarris: Journal Of
Education, 6(1), 34-48.
5. Pentingnya LKPD pada 1. Permasalahan:
pendekatan scientific Perubahan Kurikulum menuntut guru dapat
pembelajaran matematika melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum yang
berlaku. Karena itu dibutuhkan adanya perangkat
pembelajaran yang aktif mengembangkan peserta didik.

2. Solusi:
Lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan sarana
untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan
belajar mengajar sehingga terbentuk interaksi efektif
antara peserta didik dengan pendidik, dapat
meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar peserta
didik. Manfaat LKPD adalah mengaktifkan peserta
didik dalam proses pembelajaran, membantu
mengembangkan konsep, melatih menemukan dan
mengembangkan ketrampilan proses, sebagai pedoman
bagi pendidik dan peserta didik dalam melaksanakan
proses pembelajaran matematika, pendekatan
matematika berperan penting untuk membantu siswa
dalam membangun pengetahuan matematikanya,
menyatakan berbagai ide secara jelas ,dan meningkatkan
ketrampilan sosialnya.

3. Hasil:
Berdasarkan table hasil analisi pada artikel, respon guru
terhadap LKPD menerapkan pendekatan scientific yang
telah dikembangkan dengan rata-rata 4,3. Berdasarkan
tablekategori analisis respon guru terhadap LKPD yang
dikembangkan termasuk dalam kategori sangat
baik.Guru sangat setuju bahwa LKPD sangat
membantu dalam kegiatan pembelajaran dan
pemahaman peserta didik.

4. Rekomendasi:
Pentingnya LKPD juga sebaiknya disebarluaskan
cakupannya, bukan hanya untuk satu pembelajaran saja
tetapi bisa menjadi satu sub tema.
5. Daftar Pustaka:
Umbaryati, U. (2016, February). Pentingnya LKPD pada
pendekatan scientific pembelajaran matematika.
In PRISMA, prosiding seminar nasional matematika (pp.
217-225).
6. Mengapa Media Berbasis 1. Permasalahan:
Komputer dalam Berbagai hasil penelitian melaporkan bahwa salah satu
Pembelajaran Matematika penyebab rendahnya prestasi belajar siswa salah satunya
Penting? Perspektif Guru disebabkan oleh rendahnya minat belajar. Minat belajar
dan Siswa yang rendah ini tentunya akan berpengaruh terhadap
semangat dan daya juang siswa dalam proses
pembelajaran. Akibat dari aktivitas pembelajaran yang
tidak maksimal tersebut, pengetahuan dan penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran juga tidak maksimal,
sehingga siswa akan kesulitan dalam menjawab soal-soal
yang diujikan.

2. Solusi:
Untuk mengatasi kendala tersebut, guru biasanya
menggunakan sebuah alat/media pembelajaran seperti alat
peraga, media komputer dan media lainnya

3. Hasil:
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dikemukakan sebelumnya, dapat disimpulkan, menurut
perspektif guru pembelajaran matematika dengan media
pembelajaran berbasis komputer penting dilakukan

4. Rekomendasi:
Pertama, perlunya dukungan pemerintah untuk
meningkatkan fasilitas ICT di sekolah-sekolah, baik
kuantitas maupun kualitas. Kedua, perlunya penelitian dan
pengembangan perangkat, media, atau sumber belajaran
lainnya yang menggunakan komputer sebagai basis
pengembangannya.

5. Daftar Pustaka:
Asmaranti, W., & Andayani, S. (2018). Mengapa media
berbasis komputer dalam pembelajaran matematika
penting? Perspektif guru dan siswa. Jurnal Pendidikan
Matematika Dan Sains, 6(2), 146-157.

7. PENTINGNYA MODEL 1. Permasalahan:


PEMBELAJARAN TGT Saat ini pembelajaran matematika di Sekolah Dasar belum
BERBANTU LEGO maksimal, peserta didik belum mampu memahami konsep
DALAM dasar matematika, hasil belajar yang rendah bahkan
PEMBELAJARAN ketertarikan dalam mengikuti pembelajaran matematika pun
MATEMATIKA DI masih rendah.
SEKOLAH DASAR 2. Solusi:
Salah satu model pembelajaran yang dapat dipilih guru untuk
diterapkan dalam pembelajaran matematika di Sekolah Dasar
adalah model TGT yang merupakan salah satu tipe model
pembelajaran kooperatif. Selain model TGT, guru dapat
memilih lego yang merupakan mainan bernilai edukatif sebagai
media pembelajaran untuk diterapkanpada saat pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar.

3. Hasil:
Melalui penerapan model pembelajaran TGT berbantu lego
dalam pembelajaran matematika di Sekolah Dasar dapat
meningkatkan minat dan hasil belajar matematika peserta didik.
Maka penting bagi guru untuk menerapkan model
pembelajaran TGT berbantu lego dalam pembelajaran matematika
di Sekolah Dasar.

4. Rekomendasi:
Model pembelajaran TGT berbantu lego sangat
penting untuk diterapkan dalam pembelajaran matematika
di Sekolah Dasar, melalui penerapan model pembelajaran
TGT berbantu lego dalam pembelajaran matematika di Sekolah
Dasar dapat meningkatkan minat dan hasil belajar matematika
peserta didik.

5. Daftar Pustaka:
Fadhilah, I. N., Rodiyana, R., & Febriyanto, B. (2019,
September). Pentingnya Model Pembelajaran Tgt Berbantu Lego
Dalam Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. In Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan (Vol. 1, pp. 1306-1314).
8. PENTINGNYA MEDIA 1. Permasalahan:
TANGRAM TERHADAP Pembelajaran Matematika di sekolah dasar saat ini
KEMAMPUAN dihadapkan pada peningkatan kualitas pendidikan sehingga
PEMAHAMAN KONSEP pembelajaran Matematika dapat mengembangkan pemahaman,
BANGUN DATAR kemampuan berfikir kritis, dan kemampuan dalam
memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Salah
satu penyebab rendahnya kemampuan pemahaman konsep
dimana guru hanya fokus pada latihan soal dan kurang
tepatnya penggunaan media dalam proses pembelajaran.

2. Solusi:
Upaya untuk meningkatkan kualitas dan pemahaman konsep,
seorang guru harus mampu mengembangkan kemampuannya
dalam mengemas proses pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan, aktif, dan bermakna yaitu dengan
menggunakan Media Tangram. Media Tangram dapat membantu
guru dalam mengembangkan kemampuan pemahaman konsep
bangun datar
3. Hasil:
Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa pengalaman
menggunakan Tangram membantu anak-anak mengembangkan
sikap positif terhadap geometri, mengembangkan keterampilan
identifikasi dan klasifikasi mereka, dan menumbuhkan
pemahaman tentang konsep dan hubungan geometris dasar.

4. Rekomendasi:
media Tangram memerlukan ketelitian dan kecermatan guru
untuk membuatnya, media tangram hanya menyajikan beberapa
bentuk bangun datar.

5. Daftar Pustaka:
Indiati, P., Puspitasari, W. D., & Febrianto, B. (2021, October).
Pentingnya Media Tangram Terhadap Kemampuan Pemahaman
Konsep Bangun Datar. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
(Vol. 3, pp. 290-294).
9. PENGGUNAAN MEDIA 1. Permasalahan:
DALAM Belajar matematika dibutuhkan keseriusan yang mendalam, teori
PEMBELAJARAN yang diajarkan pada matematika berbeda dengan teori yang
MATEMATIKA DAN diajarkan pada mata pelajaran lain. Belajar matematika tidak
MANFAATNYA dibutuhkan untuk menghafal definisi tetapi bagaimana mampu
memahami konsep atau pokok bahasan yang diajarkan. Belajar
matematika dibutuhkan latihan yang banyak, misalnya
menyelesaikan sola-soal latihan, kita harus bisa menguasi konsep
baru dapat menyelasaikan permasalahan yang dimaksud.

2. Solusi:
Ada cara lain dalam belajar matematika, agar siswa atau anak
didik dengan mudah dapat memahami konsep yang diajarkan guru
atau tenaga pendidik yaitu dengan menggunakan dengan media
pembelajaran.

3. Hasil:
Manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar
interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan
lebih efektif dan efisien.

4. Rekomendasi:
Guru harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang media
pengajaran.

5. Daftar Pustaka:
Samura, A. O. (2015). Penggunaan media dalam pembelajaran
matematika dan manfaatnya. Delta-Pi: Jurnal Matematika Dan
Pendidikan Matematika, 4(1).
10. Pembelajaran matematika 1. Permasalahan:
SD dengan menggunakan Pembelajaran matematika di tingkat sekolah dasar merupakan
media manipulatif salah satu kajian yang selalu menarik karena adanya
perbedaan karakteristik khususnya antara hakikat peserta didik
dan hakikat matematika.

2. Solusi:
Untuk memahami situasi atau masalah tersebut, maka
diperlukan bantuan media manipulatif.

3. Hasil:
Bantuan media manipulative diperlukan dalam pembelajaran
matematika SD.

4. Rekomendasi:
Penggunaan media/alat peraga diarahkan secara kerjasama
atau kelompok kerja untuk membantu meningkatkan
pemahaman matematika.

5. Daftar Pustaka:
Amir, A. (2014). Pembelajaran matematika SD dengan
menggunakan media manipulatif. In Forum Paedagogik (Vol. 6,
No. 01). IAIN Padangsidimpuan.

2. Media Pembelajaran Matematika

NO Judul Isi
1. MEDIA 1. Permasalahan:
PEMBELAJARAN Beberapa penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami
ANIMASI SWISHMAX kejenuhan karena pembelajaran kurang menarik, guru kurang
SEBAGAI ALTERNATIF memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif memanipulasi
UNTUK SISWA SD benda-benda secara langsung, sehingga sebagian besar siswa sukar
YANG BERKESULITAN memahami setiap konsep yang diajarkan, yang akhirnya prestasi
BELAJAR PADA belajar siswa dalam materi geometri khususnya menentukan
MATERI BANGUN volume bangun ruang menjadi rendah
RUANG
2. Solusi:
Penggunaan model pembelajaran langsung dengan media animasi
swishmax sebagai alternatif pemecahan masalah untuk siswa SD
yang berkesulitan belajar pada materi bangun ruang.

3. Hasil:
Pemakaian media pembelajaran dalam proses mengajar berfungsi
sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan yang disampaikan
guru. Selain itu, dapat membangkitkan keinginan dan minat yang
baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan belajar. Media
pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar dapat
mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada
gilirannya dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai.

4. Rekomendasi:
Tampilan media pembelajaran dengan program animasi swishmax
dibuat lebih menarik misalnya dengan penggunaan animasi
karakter kartun yang disukai anak-anak agar dapat menarik
perhatian siswa, sehingga dapat menumbuhkan gairah belajar
siswa.

5. Daftar Pustaka:
Fajarwati, S. (2016). Media pembelajaran animasi swishmax
sebagai alternatif untuk siswa SD yang berkesulitan belajar pada
materi bangun ruang. Probisnis, 9(1).

2. Pengembangan Media 1. Permasalahan:


Pembelajaran Berbasis Masih terdapat siswa yang kesulitan dalam memahami
STEM Rumah Hidrolik materi, dan hanya beberapa siswa berada dibangku depan
Ditinjau dari Hasil Belajar yang memperhatikan guru ketika dalam proses pembelajaran
dan Respon Siswa matematika.
terhadap Matematika
2. Solusi:
Penggunaan pendekatan STEM diharapkanmampu
menumbuhkan ketrampilan peserta didikyang meliputi, kreatif,
inovatif, berpikir kritis, kemampuanberkomunikasiserta
berkolaborasi

3. Hasil:
Produk media pembelajaran berbasis STEM layak digunakan
sebagai media pembelajaran materi bangun ruang sisi datar.

4. Rekomendasi:
Media pembelajaran rumah hidrolik berbasis STEM dapat
dikembangkan dengan jenis bangun ruang sisi datar yang lebih
variatif.

5. Daftar Pustaka:
Sulistyawati, E., Faizah, L., Nisa, I., & Putra, I. G. (2021).
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis STEM Rumah
Hidrolik Ditinjau dari Hasil Belajar dan Respon Siswa Terhadap
Matematika. Journal Focus Action of Research Mathematic
(Factor M), 3(2), 125-138.
3. Visualisasi Konsep 1. Permasalahan:
Matematika dalam Representasi grafik di papan tulis tentu saja bersifat statis,
Pembelajaran sehingga peranan sebuah parameter (koefisien) dari sebuah
Menggunakan Geogebra persamaan matematika tidak bisa dieksplorasi dengan bebas.
Akibatnya pengaruh koefisien tersebut terhadap grafik dari
persamaan tadi sulit dipahami siswa. Tidak demikian halnya
dengan grafik yang direpresentasikan dengan bantuan komputer.
Grafik sajian komputer bisa sangat dinamik, perubahan pada suatu
parameter dari suatu persamaan akan secara instant mengubah
tampilan grafik dari persamaan tersebut.

2. Solusi:
Salah satu aplikasi yang dapat dimanfaatkan dalam
pembelajaran matematika adalah GeoGebra. Dengan beragam
fasiltas yang dimiliki, GeoGebradapat dimanfaatkan sebagai
media pembelajaran matematika untuk mendemonstrasikan atau
memvisualisasikan konsep-konsep matematis serta sebagai alat
bantu untuk mengkonstruksi konsep-konsep matematis.

3. Hasil:
GeoGebra membantu guru dalam merepresentasikan suatu grafik
dalam pembelajaran matematika.

4. Rekomendasi:
Mengingat pentingnya media dalam pembelajaran
matematika, maka kegiatan pengabdian ini dirasa perlu diperluas
agar menjangkau lebih banyak guru.

5. Daftar Pustaka:
Kurniasih, A. W., Wiyanti, D. T., & Zahid, M. Z. (2018,
February). Visualisasi konsep matematika dalam pembelajaran
menggunakan geogebra. In PRISMA, Prosiding Seminar Nasional
Matematika (Vol. 1, pp. 796-799).
4. PENGGUNAAN 1. Permasalahan:
TEKNOLOGI Matematika merupakan mata pelajaran yang abstrak. Pembelajaran
INFORMASI SEBAGAI matematika membutuhkan media agar konsep matematika dapat
MEDIA teraplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi lebih
PEMBELAJARAN konkret bagi peserta didik. Namun, beberapa guru matematika
DALAM tidak menggunakan media dalam pembelajaran, terutama media
PEMBELAJARAN yang berbasiskan teknologi informasi.
MATEMATIKA SMA
2. Solusi:
Berdasarkan Permendikbud tersebut, guru diharapkan untuk
menjalankan pembelajaran di kelas dengan menggunakan media
dan fasiltas TIK, baik penggunaan komputer, laptop, infokus,
software matematika dan lain sebagainya.

3. Hasil:
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru memiliki persepsi
yang baik mengenai fungsi dan tujuan media pembelajaran.
Namun, penggunaan media pembelajaran yang dilakukan di kelas
dalam pembelajaran matematika masih rendah. Hal tersebut
dikarenakan guru masih memiliki anggapan bahwa tidak semua
materi matematika bisa diajarkan dengan menggunakan media.

4. Rekomendasi:
Berdasarkan temuan tersebut, sebaiknya guru meningkatkan
kemampuan penggunakan software komputer yang nantinya dapat
diaplikasikan sebagai media pembelajaran. Peningkatan
kemampuan tersebut dapat dilakukan dengan mengikuti
pelatihan/workshop atau belajar mandiri.

5. Daftar Pustaka:
Mukhni, M., Mirna, M., & Khairani, K. (2020). Penggunaan
teknologi informasi sebagai media pembelajaran dalam
pembelajaran matematika SMA. Hipotenusa Journal of Research
Mathematics Education (HJRME), 3(1), 1-9.
5. Pengembangan Media 1. Permasalahan:
Pembelajaran Matematika Karakteristik matematika yang abstrak, untuk memahaminya
dengan Macromedia Flash memerlukan konsentrasi dan keseriusan yang tinggi bahkan
memerlukan waktu yang lama penuh dengan simbol-simbol yang
terkadang sulit dipahami.

2. Solusi:
Penggunaan macromedia flash sebagai media pembelajaran,
bermanfaat bagi guru sebagai alat bantu dalam menyiapkan bahan
ajar dan menyelenggarakan pembelajaran.

3. Hasil:
Kemenarikan pengembangan media pembelajaran matematika
dengan menggunakan program aplikasi macromedia flash respon
siswa diperoleh skor rata-rata 3,61 dalam kriteria “sangat menarik”

4. Rekomendasi:
Saran untuk penelitian dan pengembangan ini masih memerlukan
tindak lanjut sampai pada keefektifan agar diperoleh produk media
pembelajaran yang lebih berkualitas dan dapat digunakan dalam
pembelajaran

5. Daftar Pustaka:
Maskur, R., Nofrizal, N., & Syazali, M. (2017). Pengembangan
media pembelajaran matematika dengan Macromedia Flash. Al-
Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(2), 177-186.

Anda mungkin juga menyukai