Anda di halaman 1dari 18

LK. 2.

2 Menentukan Solusi
Nama Peserta : Dwi Putri Lestari
NIM : 233153702616
Kelas : TKI – 01 – B

Penentuan
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi Analisis penentuan solusi
Solusi
1. Masalah yang terpilih: Berdasarkan hasil kajian literatur Solusi yang Penentuan solusi penerapan model PjBL
Motivasi belajar siswa yang rendah eksplorasi alternatif solusi, yang relevan untuk (Project Based Learning) pada maslaah
pada mata pelajaran Desain Grafis memungkinkan untuk diterapkan permasalahn motivasi belajar siswa yang rendah
Percetakan pada materi vektor. dikelas saya adalah : motivasi belajar pada mata pelajaran Desain Grafis
Model PjBL (Project Based siswa yang Percetakan pada materi vektor
Akar Penyebab Masalah: Learning) yang dikombinasikan rendah pada ditentukan berdasarkan beberapa hal
”Model Pembelajaran Tidak Menarik” dengan metode praktikum. mata pelajaran berikut :
Metode praktikum akan diterapkan Desain Grafis 1. Model pembelajaran PjBL akan
1. Hasil Kajian Literatur dengan cara guru melakukan Percetakan pada melibatkan siswa secara aktif dalam
a. M. Fascal Raiska P, dkk (2016) demontrasi dan memberikan link materi vektor proses pembelaajraan.
: dalam jurnalnya yang berjudul yang disematkan pada LKPD adalah penerapan 2. media power point dan video yang
“Peningkatan Motivasi dan peserta didik dimana link tersebut model dimasukkan ke link yang disematkan
Hasil Belajar Siswa pada mengarahkan peserta didik untuk pembelajaran ke LKPD digunakan pembelajaran
Materi Unsur, Senyawa, melihat video tentang cara Project Based berbasis projek sehingga siswa lebih
Campuran dengan metode penyelesaian masalah yng serupa Learning ( PjBL ) mudah memahammi konsep materi.
Praktium” mengatakan bahwa dengan masalah yang diterima oleh dengan 3. Peserta didik akan termotivasi untuk
pembelajaran dengan metode peserta didik. Hal ini juga bertujuan memanfaatkan mengikuti pembelajaran karena
praktikum bersetting kooperatif untuk meningkatkan motivasi media berupa merasa tertantang dengan projek yang
dapat meningkatkan motivasi peserta didik selama proses power point dan diberikan oleh guru.
belajar siswa pada materi unsur, pembelajaran. video. 4. siswa akan menuangkan seluruh
senyawa dan campuran. Kelebihan : aspirasinya dalam membuat gambar
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jp 1. Bisa meningkatkan ketekunan vektor pada mapel Desain Grafis
dpb/article/download/23746/18633 siswa saat pembelajaran Peercetakan.
b. Intan Yani Pratiwi (2022): 2. Suasana belajar menjadi lebih
“Model pembelajaran menyenangkan karena siswanya
Problem Based Learning aktif
(PBL) dengan metode 3. Keterampilan siswa dalam
praktikum sederhana pada mengelola suatu proyek semakin
siswa kelas XI Pokok Bahasan terasah
Faktor-Faktor Reaksi untuk 4. Meningkatkan keterampilan
Meningkatkan Motivasi komunikasi siswa
Belajar Siswa SMA 5. Melatih sifat kolaboratif dan
Multazam” menyimpulkan kooperatif di dalam kelas.
bahwa penggunaan model
pembelajaran Problem Based Kekurangan:
Learning (PBL) dengan 1. Membutuhkan peralatan yang
menerapkan TPACK 4C dengan lebih kompleks, sehingga
metode Praktikum sederhana dibutuhkan tim teaching
pada siswa kelas XI pokok 2. Waktu yang dibutuhkan lama,
bahasan faktor laju reaksi dapat sehingga guru harus bisa
meningkatkan motivasi belajar mengkondisikan agar kelas tetap
siswa. kondusif
https://www.kompasiana.com/intanya 3. Proyek akan terhambat jika
nipratiwi2433/638ecbe28c39af443c31 siswanya pasif dan kesulitan
ff72/penggunaan-model-
pembelajaran-problem-based-
dalam mengumpulkan data
learning-dengan-menerapkan-tpack- 4. Terlalu banyak siswa dalam 1
dan-4c-dengan-metode-praktikum- kelompok membuat beberapa
sederhana-pada-materi-faktor-faktor- siswa akan pasif
laju-reaksi-pada-materi-faktor-laju- 5. Membutuhkan banyak waktu
reaksi-untuk-meningkatkan-motivasi-
belajar-siswa-di-sma-multazam-
untuk menyelesaikan masalah
ibs?page=4&page_images=1 dan menghasilkan produk

c. Dewi Insyasiska, dkk (2015) :


“Pengaruh Project Based
Learning terhadap motivasi
belajar, kreativias,
kemampuan berpikir kritis
dan kemampuan kognitif
siswa pada pembelajaran
biologi” menyimpulkan bahwa
pembelajaran Project Based
Learning dapat mempengaruhi
mptivasi belaajr siswa lebih
tinggi melalui pembelajaran
proyek yang bersifat
kontekstual, kemampuan
kognitif siswa juga dari pada
pembelajaran yang diberikan
tanpa melalui proyek.
https://media.neliti.com/media/publica
tions/118842-ID-pengaruh-project-
based-learning-terhadap.pdf

2. Hasil Wawancara
a. Narasumber : Makbuludin,
S.Pd., M.Pd. ( Kepala Sekolah
SMKN 1 Masbagik) :
• menyampaikan informasi
mengenai tantangan-
tantangan siswa di masa
depan, bahwa persaingan di
dunia kerja lebih berat dari
saat ini
• siswa harus mampu belajar
sendiri
• siswa harus punya keinginan
mempunyai masa depan
yang lebih baik daripada
keluarganya yang sekarang
b. Narasumber : Zainul Mubarok,
ST (Teman Sejawat - Guru TKI
SMKN 1 Masbagik) :
alternatif solusi yang beliau
tawarkan adalah dengan
memvariasikan kegiatan belajar
mengajar yang awalnya
ceramah menjadi diskusi
kelompok dan presentasi,
memanfaatkan berbagai media
dan sumber belajar (WAG,
LCD+ Powerpoint)
c. Narasumber : Satriawan, S.Kom
(Guru TKI SMKN 1 Masbagik):
alternatif solusi yang beliau
tawarkan adalah dengan
memberikan video-video
peningkatan motivasi dalam
belajar sebelum memulai proses
pembelajaran di dalam kelas.
d. Narasumber : Muh. Iqbal
Sofyan, ST., M.Kom ( Pengawas ):
alternatif solusi yang bisa beliau
berikan adalah dengan
menggunakan media dan model
pembelajaran yang menarik
sehingga siswa lebih tertarik
untuk belajar. Pemilihan metode
pembelajaran yang tepat,
dimana metode tersebut bisa
mengasah kreatifitas, efektifitas
dari peserta didik, juga dapat
membuat proses belajar
mengajar menjadi
menyenangkan.

2. Masalah yang terpilih: Berdasarkan hasil kajian literatur Solusi yang Alasan memilih model pembelajaran
Masih terdapat sekitar 30% siswa yang eksplorasi alternatif solusi, yang relevan untuk Problem Based Learning ( PBL ) adalah :
mengalami kesulitan memahami materi memungkinkan untuk diterapkan permaslaahn 1. Model pembelajaran PBL akan
pada mata pelajaran Desain Grafis dikelas saya adalah : Masih terdapat melibatkan siswa secaara aktif dalam
Percetakan materi penggabungan 1. Merancang pembelajaran sekitar 30% siswa proses pembelajaran.
gambar dan teks berbasis vector. dengan model Project Based yang mengalami 2. Media presentasi / video simulasi
Learning. kesulitan terkai materi penggabungan teks
Akar Penyebab Masalah: Kelebihan : memberikan memahami berbasis vektor dapat diguanakan
”Model Mengajar yang digunakan tidak pengalaman kepada peserta materi pada mata pembelajaran berbasis masalah
inovatif, sehingga sering membuat didik pembelajaran dan praktik pelajaran Desain sehingga siswa labih memahami
siswa kesulitan dalam memahami dalam mengorganisasikan Grafis konsep materi
materi pembelajaran mapel Desaain proyek, dan membuat alokasi Percetakan 3. Metode diskusi berkelompok dapat
Grafin Percetakan materi waktu dan sumber-sumber lain materi dilakukan dalam pembelajaran
penggabungan gambar dan teks seperti perlengkapan untuk penggabungan berbasis masalah sehingga siswa lebih
berbasis vector ” menyelesaikan tugas gambar dan teks mudah memahami materi.
Kekurangan : ada berbasis vector
1. Hasil Kajian Literatur kemungkinan peserta didik yang adalah
a. Siska Firmasari, Dina P. D. kurang aktif dalam kerja Model
Santi (2018) : dalam jurnalnya kelompok. Pembelajaran
ang berjudul ”Identifikasi 2. Merancang pembelajaran Problem Based
Kesulitan Belajar Mahasiswa dengan Model Pembelajaran Learning ( PBL )
melalui Model Project Based Problem Based Learning. didukung dengan
Learning” menyimpulkan Kelebihan : memudahkan siswa media interakif.
bahwa salah satu cara dalam menguasai konsep-
mengidentifikasi secara jelas konsep yang dipelajari guna
dan mendalam kessulitan belajar
siswa adalah melalui pemilihan memecahkan masalah dunia
model dan strategi pembelajaran nyata
yang tepat. Model pembelajaran Kekurangan : tidak semua
yang memberikan kesempatan materi pembelajaran bisa
kepada Mahasiswa untuk menerapkan model ini.
membangun kualitas belajar 3. Menggunakan media
mereka dengan cara pembelajaran yang representatif
mempelajari isi pembelajaran atau media interaktif.
tersebut terjadi dalam kehidupan Kelebihan : siswa dapat
sehari-hari adalah model Project mengulang-ulang pembelajaran
Based Learning (PjBL). mengenai materi pembelajaran
https://kalamatika.matematika- yang di tuangkan dalam media
uhamka.com/index.php/kmk/article/vi representatif.
ew/98/51
Kekurangan : guru
Membutuhkan lebih banyak
b. Rubianti, Tati dkk (2019) :
waktu dalam penyiapan media
“Pererapan Model Problem
representatif.
Based Learning (PBL) utuk
4. Menggunakan Media
Meningkatkan Pemahaman
Pembelajaran persentasi yang
Konsep Matematis Siswa
menarik.
Sekolah Dasar di Kelas V”.
Kelebihan : siswa lebih tertarik
Hasil analisis data dengan
saat guru menjelaskan sehingga
kesimpulan yang diperoleh:
kemungkinan pemahaman
• Pencapaian dan Peningkatan
materi yang di terima siswa
kemampuan pemahamn
lebih besar
konsep matematis siswa Kekurangan : Guru harus
sekoah dasar di kelas V yang terampil dalam mendesain
pembelajrannya media persentasi dan
meggunakan Problem Based
membutuhkan waktu dalam
Learning (PBL) lebih baik pengerjaannya.
daripada menggunakan
pembeljaran biasa
• Implementasi pembelajran
dengan menggunakan
Problem Based Learning
(PBL) lebih baik dari pada
yang menggunakan
pembelajaran biasa
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/inde
x.php/collase/article/download/3143/8
12

c. Farikh Saifudding, Setaiadi


Cahyono Putro, Wahyu Sakti
Gunawan Irianto (2020) :
“Pengembangan Modul
Pembelajaran Interaktif
Pemrograman Dasar
Bermuatan Model
Pembelajaran Problem Based
Learning untuk
Memahamkan Konsep
Pemrograman Siswa Kelas X
TKJ di SMK Cendika
Kepanjen” berdasarkan hasil
observasi awal, siswa sering
mengalami kesulitan dalam
memahami konsep
pemrograman yang dijelaskan
oleh guru. Hal tersebut
dikarenakan minat belajar siswa
yang kurang, sehingga
berdampak pada pemahaman
konsep siswa.
http://journal2.um.ac.id/index.php/tek
nologi-
kejuruan/article/view/16644/6459

d. Revi, Syahwani, Dede (2018) :


“Pengembangan Media Video
Tutorial Dalam pembelajaran
Komputer untuk
Keterampilan Membuat
Server di SMK” menurutnya
untuk mengatasi permasalahan
agar siswa dapat melakukan
praktek instalasi dan
konfigurasi server dengan benar
maka perlu di buat media
pembelajaran yang
representatif yang dapat
digunakan oleh siapa saja,
kapan saja, dan dapat terus
diulang-ulang. Media ini dapat
di jalankan dengan
menggunakan perangkat apa
saja seperti PC, Laptop,
Netbook, Handphone, Android,
Blackberry dan lain sebagainya.
https://media.neliti.com/media/publica
tions/215863-pengembangan-media-
video-tutorial-dalam.pdf
e. Raina Siska : Peran
Multimedia interaktif dalam
mengatasi kesulitan belajar
siswa. Kesulitan dalam belajar
adalah:
• Media yang digunakan guru
dalam mengajar
• Kesulitan belajar siswa
pada mata pelajaran kurang
memahami materi pelajaran
• Sulit dalam membaca dan
menghafal ayat al-qur’an
• Kesulitan itu dapat dilihat
dari gejala yang
ditimbulkan siswa
• Kurangnya perhatian orang
tua terhadap siswa
• Kurangnya motivasi serta
reward yang diberikan guru
pai terhadap siswa. Untuk
mengatasi kesulitan tersebut
guru perlu memberikan
motivasi, reward juga
dukungan untuk belajar.
Dengan tidak meggunakan
satu metode dan media
https://www.worldcat.org/title/125739
0093

2. Hasil Wawancara
a. Narasumber : Makbuludin,
S.Pd., M.Pd. ( Kepala Sekolah
SMKN 1 Masbagik) :
• guru mengadakan remidial,
menjelaskan kembali materi
itu sampai siswa itu
mengerti
• guru memberikan tugas
yang diharapkan dari tugas
itu siswa lebih mengerti
mengenai materi tersebut.
• guru meminta siswa untuk
mencari sumber yang lain
untuk belajar
• guru memanfaatkan tutor
sebaya yaitu dengan
meminta teman sekelasnya
untuk menjelaskan materi
tersebut
b. Narasumber : Zainul Mubarok,
ST (Teman Sejawat - Guru TKI
SMKN 1 Masbagik) :
alternatif solusi yang beliau
tawarkan adalah membagi
materi menjadi beberapa bagian,
yang setiap bagian di pelajari
oleh tiap kelompok siswa,
kemudian meminta siswa
mencoba menjelaskan bagian
materi yang dipahami dan
bagian materi yang kurang
dipahami.
c. Narasumber : Satriawan, S.Kom
(Guru TKI SMKN 1 Masbagik):
• Menampilkan powerpoint
yang menarik agar siswa
lebih memahami
pembelajaran
• Membuat peta konsep
pembelajaran sedemikian
rupa untuk meringkas materi
yang di sampaikan
• Memberikan konsep dalam
kehidupan sehari-hari
• Relevansi materi dengan
hal-hal yang dilakukan
setiap hari
d. Narasumber : Muh. Iqbal
Sofyan, ST., M.Kom ( Pengawas ):
alternatif solusi yang beliau bisa
berikan adalah dengan
memahami karakteristik peserta
didik sehingga guru harus
menggunakan metode
pembelajaran yang bisa di
fahami siswa, karena cara
belajar siswa beda-beda, ada
yang lebih cepat belajar dengan
audio visual dan ada juga yang
belajar melalui teks.
Model pembelajaran harus
mengacu pada pengasahan
pengetahuan dan keterampilan
berbasis projek sehingga
pembelajaran bisa berwujud
nyata tidak hanya sekedar narasi
saja.
2 ”Model Mengajar yang Berdasarkan hasil eksplorasi 1. ...
digunakan tidak inovatif, alternatif solusi dari kajian literatur
sehingga sering membuat dan wawancara kepada teman
siswa kesulitan dalam sejawat maka diperoleh hasil
memahami materi alternatif solusi sebagai berikut:
pembelajaran Desaain Grafin 5. Merancang pembelajaran
Percetakan” dengan model Project Based
3. Hasil Kajian Literatur Learning.
f. Siska Firmasari, Dina P. D. Kelebihan : memberikan
Santi (2018) : dalam jurnalnya pengalaman kepada peserta
ang berjudul ”Identifikasi didik pembelajaran dan praktik
Kesulitan Belajar Mahasiswa dalam mengorganisasikan
melalui Model Project Based proyek, dan membuat alokasi
Learning” menyimpulkan waktu dan sumber-sumber lain
bahwa salah satu cara seperti perlengkapan untuk
mengidentifikasi secara jelas menyelesaikan tugas
dan mendalam kessulitan belajar Kekurangan : ada
siswa adalah melalui pemilihan kemungkinan peserta didik yang
model dan strategi pembelajaran kurang aktif dalam kerja
yang tepat. Model pembelajaran kelompok.
yang memberikan kesempatan 6. Merancang pembelajaran
kepada Mahasiswa untuk dengan Model Pembelajaran
membangun kualitas belajar Problem Based Learning.
mereka dengan cara Kelebihan : memudahkan siswa
mempelajari isi pembelajaran dalam menguasai konsep-
tersebut terjadi dalam kehidupan konsep yang dipelajari guna
sehari-hari adalah model Project memecahkan masalah dunia
Based Learning (PjBL). nyata
https://kalamatika.matematika- Kekurangan : tidak semua
uhamka.com/index.php/kmk/article/vi materi pembelajaran bisa
ew/98/51 menerapkan model ini.
g. Rubianti, Tati dkk (2019) : 7. Menggunakan media
“Pererapan Model Problem pembelajaran yang representatif
Based Learning (PBL) utuk atau media interaktif.
Meningkatkan Pemahaman Kelebihan : siswa dapat
Konsep Matematis Siswa mengulang-ulang pembelajaran
Sekolah Dasar di Kelas V”. mengenai materi pembelajaran
Hasil analisis data dengan yang di tuangkan dalam media
kesimpulan yang diperoleh: representatif.
• Pencapaian dan Peningkatan Kekurangan : guru
kemampuan pemahamn Membutuhkan lebih banyak
konsep matematis siswa waktu dalam penyiapan media
sekoah dasar di kelas V yang representatif.
pembelajrannya 8. Menggunakan Media
meggunakan Problem Based Pembelajaran persentasi yang
Learning (PBL) lebih baik menarik.
daripada menggunakan Kelebihan : siswa lebih tertarik
pembeljaran biasa saat guru menjelaskan sehingga
• Implementasi pembelajran kemungkinan pemahaman
dengan menggunakan materi yang di terima siswa
Problem Based Learning lebih besar
(PBL) lebih baik dari pada Kekurangan : Guru harus
yang menggunakan terampil dalam mendesain
pembelajaran biasa media persentasi dan
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/inde membutuhkan waktu dalam
x.php/collase/article/download/3143/8 pengerjaannya.
12

h. Farikh Saifudding, Setaiadi


Cahyono Putro, Wahyu Sakti
Gunawan Irianto (2020) :
“Pengembangan Modul
Pembelajaran Interaktif
Pemrograman Dasar
Bermuatan Model
Pembelajaran Problem Based
Learning untuk
Memahamkan Konsep
Pemrograman Siswa Kelas X
TKJ di SMK Cendika
Kepanjen” berdasarkan hasil
observasi awal, siswa sering
mengalami kesulitan dalam
memahami konsep
pemrograman yang dijelaskan
oleh guru. Hal tersebut
dikarenakan minat belajar siswa
yang kurang, sehingga
berdampak pada pemahaman
konsep siswa.
http://journal2.um.ac.id/index.php/tek
nologi-
kejuruan/article/view/16644/6459

i. Revi, Syahwani, Dede (2018) :


“Pengembangan Media Video
Tutorial Dalam pembelajaran
Komputer untuk
Keterampilan Membuat
Server di SMK” menurutnya
untuk mengatasi permasalahan
agar siswa dapat melakukan
praktek instalasi dan
konfigurasi server dengan benar
maka perlu di buat media
pembelajaran yang
representatif yang dapat
digunakan oleh siapa saja,
kapan saja, dan dapat terus
diulang-ulang. Media ini dapat
di jalankan dengan
menggunakan perangkat apa
saja seperti PC, Laptop,
Netbook, Handphone, Android,
Blackberry dan lain sebagainya.
https://media.neliti.com/media/publica
tions/215863-pengembangan-media-
video-tutorial-dalam.pdf
j. Raina Siska : Peran
Multimedia interaktif dalam
mengatasi kesulitan belajar
siswa. Kesulitan dalam belajar
adalah:
• Media yang digunakan guru
dalam mengajar
• Kesulitan belajar siswa
pada mata pelajaran kurang
memahami materi pelajaran
• Sulit dalam membaca dan
menghafal ayat al-qur’an
• Kesulitan itu dapat dilihat
dari gejala yang
ditimbulkan siswa
• Kurangnya perhatian orang
tua terhadap siswa
• Kurangnya motivasi serta
reward yang diberikan guru
pai terhadap siswa. Untuk
mengatasi kesulitan tersebut
guru perlu memberikan
motivasi, reward juga
dukungan untuk belajar.
Dengan tidak meggunakan
satu metode dan media
https://www.worldcat.org/title/125739
0093

4. Hasil Wawancara
e. Narasumber : Makbuludin,
S.Pd., M.Pd. ( Kepala Sekolah
SMKN 1 Masbagik) :
• guru mengadakan remidial,
menjelaskan kembali materi
itu sampai siswa itu
mengerti
• guru memberikan tugas
yang diharapkan dari tugas
itu siswa lebih mengerti
mengenai materi tersebut.
• guru meminta siswa untuk
mencari sumber yang lain
untuk belajar
• guru memanfaatkan tutor
sebaya yaitu dengan
meminta teman sekelasnya
untuk menjelaskan materi
tersebut
f. Narasumber : Zainul Mubarok,
ST (Teman Sejawat - Guru TKI
SMKN 1 Masbagik) :
alternatif solusi yang beliau
tawarkan adalah membagi
materi menjadi beberapa bagian,
yang setiap bagian di pelajari
oleh tiap kelompok siswa,
kemudian meminta siswa
mencoba menjelaskan bagian
materi yang dipahami dan
bagian materi yang kurang
dipahami.
g. Narasumber : Satriawan, S.Kom
(Guru TKI SMKN 1 Masbagik):
• Menampilkan powerpoint
yang menarik agar siswa
lebih memahami
pembelajaran
• Membuat peta konsep
pembelajaran sedemikian
rupa untuk meringkas materi
yang di sampaikan
• Memberikan konsep dalam
kehidupan sehari-hari
• Relevansi materi dengan
hal-hal yang dilakukan
setiap hari
h. Narasumber : Muh. Iqbal
Sofyan, ST., M.Kom ( Pengawas ):
alternatif solusi yang beliau bisa
berikan adalah dengan
memahami karakteristik peserta
didik sehingga guru harus
menggunakan metode
pembelajaran yang bisa di
fahami siswa, karena cara
belajar siswa beda-beda, ada
yang lebih cepat belajar dengan
audio visual dan ada juga yang
belajar melalui teks.
Model pembelajaran harus
mengacu pada pengasahan
pengetahuan dan keterampilan
berbasis projek sehingga
pembelajaran bisa berwujud
nyata tidak hanya sekedar narasi
saja.

Keterangan:
Eksplorasi alternatif solusi dan Analisis alternatif solusi bersumber dari LK 2.1

Anda mungkin juga menyukai