Anda di halaman 1dari 8

Nama : WS Meiranty Saputri

Kelas : 003/C

LK. 2.2 Menentukan Solusi

No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi

1 Berdasarkan hasil kajian literatur dan wawancara Berdasarkan hasil analisis maka solusi yang Pemilihan model pembelajaran PBL untuk
diperoleh beberapa alternatif solusi terkait paling relevan untuk meningkatkan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
”Kemampuan pemecahan masalah pada siswa yang kemampuan pemecahan masalah pada siswa didasarkan pada pernyataan Kamilah dkk,
masih rendah” yaitu: siswa, yaitu guru merancang RPP dengan (2019:71). Menurutnya model pembelajaran PBL
1. Menggunakan Model PBL menggunakan model pembelajaran PBL yang merupakan model pembelajaran yang dapat
Model PBL menurut (Kamilah dkk, 2019:71) adalah dibuat berdasarkan sintaks. mengarahkan siswa untuk menyelesaikan berbagai
model pembelajaran yang diarahkan untuk permasalahan yang ada, terutama permasalahan
menuntaskan berbagai permasalahan terutama yang yang berhubungan dengan materi pelajaran dalam
berhubungan dengan materi pelajaran dalam kehidupan kehidupan nyata. Hal ini berarti bahwa Model
nyata. pembelajaran PBL adalah model yang cocok untuk
materi yang berbasis pemecahan masalah, seperti
Kelebihan model pembelajaran PBL dalam (Wulandari, mata pelajaran matematika. Selain itu, menurut
B, 2013: 182) yakni: Wulandari, B, (2013: 182) model pembelajaran PBL
a) Penyelesaian permasalahan di PBL cukup bagus menghasilkan area belajar mengajar yang
untuk menguasai materi. menyenangkan sehingga sesuai dengan
b) Penyelesaian permasalahan berlangsung selama karakteristik siswa SD. Hal ini sejalan dengan hasil
pembelajaran itu beroperasi serta menantang wawancara, dimana dalam merancang RPP guru
kemampuan siswa serta memberikan kepuasan harus menyesuaikan model pembelajaran dengan
kepada siswa. materi yang akan dipelajari dan karakteristik siswa.
c) PBL dapat mengembangkan kegiatan belajar
mengajar pada siswa. Berdasarkan kajian literatur dan wawancara maka
d) Meringankan siswa dalam proses transfer untuk untuk meningkatkan kemampuan pemecahan
menguasai permasalahan dalam kehidupan setiap masalah siswa digunakan model pembelajaran PBL.
hari.
e) Menolong siswa dalam meningkatkan
pemahamannya serta menolong siswa agar
mempertanggung jawabkan pembelajarannya
sendiri.
f) Menolong siswa dalam menguasai hakikat belajar
sebagai metode berpikir, tidak hanya paham
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi

pembelajaran yang guru sajikan dalam buku.


g) PBL menghasilkan area belajar mengajar yang
mengasyikkan serta disukai siswa.
h) Memungkinan diterapkan dalam kehidupan nyata.
i) Menstimulus siswa dalam menuntut ilmu dengan
terus menerus.

Menurut Sanjaya dalam Nuraini, (2017: 372) model PBL


mempunyai kelemahan, antara lain:
a) Siswa merasa ragu untuk mencoba karena tidak
mempunyai atensi serta keyakinan bahwa
permasalahan yang dipelajari susah untuk
diselesaikan.
b) Memerlukan waktu yang cukup untuk persiapan
model PBL demi mencapai kesuksesan model
tersebut.
c) Siswa tidak ingin mempelajari apa yang ingin
mereka pelajari tanpa adanya alasan mengapa
mereka berupaya untuk menyelesaikan
permasalahan yang lagi dipelajari.

Menurut Mohammad Nur (Rusmono, 2014:81) langkah-


langkah atau tahapan pembelajaran model Problem
Based Learning adalah sebagai berikut :
a. Tahap 1 : Mengorganisasikan siswa kepada masalah.
b. Tahap 2 : Mengorganisasikan siswa untuk belajar.
c. Tahap 3 : Membantu penyelidikan mandiri dan
kelompok
d. Tahap 4 : Mengembangkan dan mempresentasikan
hasil karya serta pameran
e. Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah

2. Menggunakan model PJBL


Cahyadi, Yari, dkk (2019:127) menyatakan bahwa Model
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi

pembelajaran Project Based Learning adalah model


pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung
dalam pembelajaran seperti melakukan percobaan,
menemukan sesuatu yang ditugaskan dalam lingkungan
sekolah, dan mengerjakan proyek secara individu.

Yulia, dkk (2018) yang menyatakan bahwa kelebihan


model Project Based Learning (PjBL) yaitu: a) Mampu
meningkatkan hasil belajar menjadi lebih baik lagi; b)
Menciptakan pembelajaran yang menyenangkan; c)
Dapat diterapkan pada pembahasan materi lain; d)
Mampu meningkatkan motivasi dan semangat belajar
siswa.

Aizah (2015) menyatakan kelemahan model Project


Based Learning (PjBL) yaitu memerlukan banyak waktu
untuk penyelesaian masalah dan membutuhkan biaya
yang cukup banyak untuk menyiapkan alat dan bahan
dalam pembuatan produk.

Menurut Maryani Ika (2015:44) dalam Sarah Fitria


(2017:22-23) Sintaks pembelajaran berbasis proyek
adalah sebagai berikut.
a) Praproyek
b) Fase 1: mengidentifikasi masalah
c) Fase 2: membuat desain dan jadwal pelaksanaan
proyek
d) Fase 3: melaksanakan penelitian
e) Fase 4: menyusun draft
f) Fase 5: mengukur, menilai, dan memperbaiki
produk
g) Fase 6: finalisasi dan publikasi produk
h) Pascaproyek

Hasil wawancara
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi

1. setelah itu guru dapat belajar dan memahami


setiap langkah-langkah dari model pembelajaran
tersebut.
2. Guru dapat belajar merancang RPP berdasarkan
langkah-langkah yang sudah diketahui.
3. Dalam merancang RPP guru harus menyesuaikan
model pembelajaran dengan materi yang akan
dipelajari dan karakteristik siswa.
4. Bertanya dan saling bertukar pikiran mengenai
model pembelajaran dengan teman sejawat yang
ada di sekolah.
5. Dalam pembelajaran sebaiknya guru memilih
model pembelajaran yang melibatkan siswa secara
langsung dalam kegiatan pembelajaran.
6. Guru bisa saja belajar dari internet, youtube, atau
melalui guru belajar dan berbagi yang ada di akun
SIM PKB masing-masing guru.

2 Berdasarkan hasil kajian literatur dan wawancara Berdasarkan hasil analisis maka solusi yang Pemilihan multimedia didasarkan pada pendapat
diperoleh beberapa alternatif solusi terkait ” motivasi paling relevan untuk meningkatkan motivasi Arsyad, (2011: 15) yang menyatakan bahwa
belajar pada siswa” yaitu: belajar pada siswa, yaitu guru menggunakan dengan pemakaian multimedia dalam kegiatan
1. Motivasi siswa model pembelajaran PjBL dengan bantuan pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan
Menurut Arsyad, (2011: 15) pemakaian media multimedia dalam kegiatan pembelajaran. minat siswa. Selain itu, menurut (Rusman dkk,
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat Multimedia berupa teks, gambar, suara, 2013:88) Multimedia juga merupakan salah satu
membangkitkan keinginan dan minat baru, animasi, dan vidio. media pembelajaran yang umum dipakai dan
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa pada
belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh pembelajaran tematik.
psikologis terhadap siswa. Selain itu juga dapat
membantu siswa meningkatkan pemahaman atau Penggunaan multimedia dalam kegiatan belajar
memudahkan penafsiran data. akan dilakukan dengan model PjBl, sesuai dengan
pernyataan Astra, I Made (2020) Pembelajaran
Menurut Ramli (2012: 2-3) fungsi media pembelajaran dengan memanfaatkan multimedia interaktif
dapat dikelompokkan menjadi tiga. berbasis model pembelajaran PjBL menjadikan
1) membantu guru dalam bidang tugasnya. pembelajaran yang bermakna. Selanjutnya
2) membantu para pembelajar. berdasarkan kelebihan PjBl menurut Yulia, dkk
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi

3) memperbaiki proses belajar mengajar (2018) menyatakan bahwa model PjBL mampu
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan
Menurut Muhammad Yaumi (2017) media serta mampu meningkatkan motivasi dan
pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam beberapa semangat belajar siswa.
bagian, seperti (1) media cetak , (2) media pameran, (3) Selain itu, Penggunaan multimedia juga
audio, (4) visual, (5) multimedia, (6) komputer dan memperhatikan fasilitas pendukung seperti
jaringan. ketersediaan listrik, infokus, serta jaringan internet
yang ada di sekolah.
Menurut Wati (2016: 43) kelebihan dari media
pembelajaran berbasis visual antara lain: Berdasarkan kajian literatur dan wawancara maka
a. media visual membantu meningkatkan keefektifan untuk meningkatkan motivasi belajar pada siswa
pencapaian tujuan pembelajaran dengan bahan digunakan model pembelajaran PjBL dengan
visual; bantuan multimedia berupa teks, gambar, suara,
b. media visual memperlancar proses pembelajaran animasi, dan vidio.
sehingga siswa dapat dengan mudah dan cepat
menerima materi pembelajaran;
c. media visual menciptakan adanya interaksi antara
siswa dengan lingkungan sekitarnya;
d. media visual membantu siswa meningkatkan
pemahaman dan memperkuat ingatan, karena
tampilan visual lebih menarik daripada hanya
tampilan verbal;
e. media visual membantu mengatasi keterbatasan
pengalaman yang dimiliki siswa.

Menurut Wati (2016: 45) kekurangan dari media


pembelajaran berbasis visual antara lain:
a. media visual terkadang kurang praktis dan
memerlukan waktu pembuatan yang lama;
b. media visual tidak diikuti oleh audio, sehingga
memerlukan penjelasan dari guru tentang materi
pembelajaran;
c. memerlukan bahan pembuatan dan desain media
yang bagus dan praktis, agar media visual dapat
bertahan lama, sehingga proses pembuatannya
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi

cukup rumit;
d. apabila terjadi kesalahan dalam media terebut,
maka sulit untuk diperbaiki. Bisa jadi membongkar
dan membuat mulai dari awal lagi media tersebut.

Lubna dan Bambang (2021:247) kelebihan media


pembelajaran audio visual dalam kegiatan
pembelajaran diantaranya sebagai berikut:
a. Bahan ajar yang akan disampaikan akan lebih
mudah dimengerti maknanya,
oleh sebab itu peserta didik menjadi lebih mudah
dalam menguasai tujuan pembelajaran.
b. Media audio visual dapat mengurangi pengulangan
kata-kata dan metode
ceramah yang terlalu panjang.
c. Selama pembelajaran pengaplikasian media audio
visual peserta didik
diarahkan agar bisa mendengarkan, mengamati dan
mendemostrasikan.
d. Motivasi untuk menerima bahan ajar pada peserta
didik dapat didorong oleh
pengaplikasian media audio visual pada saat
kegiatan belajar, selain itu sikap dari faktor
emosional lainnya dapat ditanamkan

Ismiati (2017:102) menyimpulkan kelemahan-


kelemahan media audio visual diantaranya sebagai
berikut:
a. Sifat komunikasi media audio visual hanya satu arah,
maka perlu diseimbangkan melalui adanya timbal
balik dengan pihak yang lain agar peserta didik tidak
mudah bosan.
b. Diperlukan peralatan dengan biaya yang tinggi dan
kompleks.
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi

Multimedia adalah perpaduan dari berbagai media


berupa teks, gambar, grafik, suara, animasi, dan vidio
yang dikemas dalam bentuk file digital yang bertujuan
untuk menyampaikan informasi atau pesan.

Menurut (Rusman dkk, 2013:88) Multimedia adalah


sebuah media atau alat bantu dalam memperoleh
pengetahuan antara seseorang kepada orang lain.
Multimedia salah satu media pembelajaran yang umum
dipakai, selain itu multimedia dapat menumbuhkan
motivasi belajar siswa pada pembelajaran tematik.

Multimedia akan mempermudah guru dalam proses


pembelajaran dan siswa akan lebih tertarik untuk
mengikuti pembelajaran maka dari itu motivasi belajar
siswa akan meningkat dengan penggunaan multimedia
pada pembelajaran tematik. Pembelajaran dengan
menggunakan multimedia meningkatkan prestasi
akademik siswa dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional (Ilhan & Oruç, 2016)

Menurut Astra, I Made (2020) Pembelajaran dengan


memanfaatkan multimedia interaktif berbasis PjBL
menjadikan pembelajaran yang bermakna.

Menurut Muhammad Yaumi (2017) Ada beberapa


kriteria yang dapat digunakan untuk memilih dan
menentukan media pembelajaran yang tepat, antara
lain sebagai berikut:
1. Tujuan/Kompetensi yang ingin dicapai
2. Materi pembelajaran
3. Karakteristik siswa
4. Fasilitas pendukung/Ketersediaan
5. Kemampuan guru
6. Karakteristik Media/mutu teknis
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi

7. Biaya
8. Ketepatgunaan/praktis penggunaannya
9. Pengelompokkan sasaran.

Hasil wawancara
Kepala sekolah (Juraidah, S.Pd.I.MM)
1. Guru harus memiliki kemauan untuk merancang
media pembelajaran. Guru dapat belajar membuat
media pembelajaran dengan bantuan youtube.
2. Guru harus menyesuaikan media yang dipakai
dengan materi yang di ajarkan.
3. Guru dapat memanfaatkan media pembelajaran
yang ada di sekitar lingkungan sekolah.
4. Membuat media pembelajaran yang
menyenangkan yang dapat membuat siswa aktif.
5. Menggunakan infokus dan menampilkan video
yang terkait pembelajaran.
6. Membuat media bangun ruang dari karton/kardus.
7. guru harus belajar cara mengoperasikan laptop
dan infokus.
8. Dalam penggunaan media guru juga harus
memperhatikan sarana dan prasarana yang ada di
sekolah.

Anda mungkin juga menyukai