Anda di halaman 1dari 5

Nama : Maniar Pardede

Instansi : SD Negeri 7 Talang Muandau

No Masalah Akar Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi


. terpilih yang penyebab
akan masalah
diindentifikasi
1 Kemampuan Pembelajara Berdasarkan kajian literatur, solusi untuk masalah ini Berdasarkan eksplorasi alternatif solusi melalui
menyimak n guru sesuai akar penyebabnya adalah: kajian literatur dan wawancara, maka dapat
peserta didik monoton 1. Guru menggunakan model Project Based dianalisis alternatif solusinya yaitu sebagai berikut
rendah dan bahasa Learning untuk pembelajaran Bahasa Indonesia 1. Guru menggunakan model Project Based
yang tidak Berdasarkan hasil belajar siswa yang diperoleh dari Learning untuk mata pelajaran Bahasa
sesuai pre-test dan post-test dapat diketahui bahwa terdapat Indonesia.
dengan pengaruh positif dalam penerapan model project Pembelajaran berbasis proyek merupakan model
EYD based learning pada pembelajaran Bahasa Indonesia. belajar yang menggunakan masalah sebagai
Pengaruh positif tersebut yaitu pada penerapan langkah awal dalam mengumpulkan dan
model project based learning siswa diberikan mengintegrasikan pengetahuan baru
kesempatan untuk bekerjasama secara berkelompok, berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas
merangkum pengetahuan dari berbagai sumber, dan secara nyata.
mengaplikasikannya dalam sebuah hasil karya Kelebihan:
berupa produk. a. Meningkatkan motivasi siswa dalam
menyusun proyek.
sumber: Widyastuti, I., Utami, S., & Uliyanti, E. b. Meningkatkan kemampuan pemecahan
(2019). Pengaruh model project based learning masalah.
terhadap hasil belajar bahasa indonesia di kelas IV c. Meningkatkan kolaborasi dan kekompakan.
SD. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran d. Meningkatkan ketrampilan mengelola
Khatulistiwa, 5(10). sumber.
Kelemahan:
Model pembelajaran Project Based Learning a. Membutuhkan waktu yang lama.
merupakan salah satu model pembelajaran yang b. Membutuhkan fasilitas, peralatan dan bahan
diduga dapat meningkatkan motivasi dan hasil yang memadai.
belajar bahasa indonesia karena melalui model c. Tidak sesuai untuk siswa yang mudah
pembelajaran ini siswa dituntut untuk memecahkan menyerah.
masalah. Model Project Based Learning ini lebih d. Kesulitan melibatkan semua siswa dalam
menuntut siswa untuk lebih aktif dan melibatkan kerja kelompok.
siswa dalam proses kegiatan pembelajaran dengan Sumber: Niswara, R., Muhajir, M., & Untari, M. F.
menghasilkan bentuk karya dalam bentuk tulisan, A. (2019). Pengaruh model project based learning
seni gambar video atau presentasi yang sudah di terhadap high order thinking skill. Mimbar PGSD
diskusikan oleh teman satu kelompoknya yang mana Undiksha, 7(2).
sebelumnya mereka harus merumuskan, merancang,
merinci, melaksanakan dan mengevaluasi. 2. Guru menggunakan media Powerpoint
Interaktif.
Sumber: Simanjuntak, L. (2021). Pengaruh Model Kelebihan:
Project Based Learning Dan Motivasi Belajar a. Menarik: Secara penyajian media microsoft
Terhadap Hasil Belajar bahasa indonesia Di Kelas power point dapat memberi tampilan yang
IV SD Negeri 106163 Percut Sei Tuan (Doctoral menarik. Karena media ini dilengkapi
dissertation, UNIMED). dengan permainan warna, huruf, animasi,
teks dan gambar atau foto.
2. Guru mengembangkan media pembelajaran b. Merangsang siswa: Media microsoft power
Powerpoint Interaktif Berbasis Humanisme pada point mampu merangsang siswa untuk
tema makna nilai-nilai Pancasila di kelas IV SD. mengetahui lebih jauh informasi mengenai
Media pembelajaran PowerPoint Interaktif Berbasis materi yang tersaji.
Humanis memiliki kelebihan diantaranya siswa c. Tampilan visual mudah dipahami: Pesan
dapat belajar dan melihat berbagai animasi gerak dan informasi secara visual yang disajikan oleh
sambil bermain serta melihat beberapa gambar yang microsof power point dapat dengan mudah
kreatif dan inovatif, maka peserta didik tidak belajar dipahami siswa.
sendiri melainkan harus berpasangan/berkelompok d. Memudahkan guru: Media pembelajaran
dalam media PowerPoint Interaktif, memudahkan microsoft power point ini dapat membantu
siswa belajar karena dibantu dengan gambar-gambar atau memudahkan seorang guru dalam
yang ada di dalam media PowerPoint Interaktif proses belajar mengajar. Seorang guru tidak
Berbasis Humanisme, proses pembelajaran tidak perlu banyak menerangkan materi yang
membosankan dan dapat meningkatkan motivasi sedang disajikan.
siswa. Kelemahan:
a. Memakan waktu: Microsoft power point ini
Sumber: Tanjung, E. S., & Silalahi, B. R. (2022). memerlukan persiapan yang cukup menyita
Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint waktu dan tenaga. Untuk menggunakan
Interaktif Berbeasis Humanisme Pada Tema Makna media ini dibutuhkan kesabaran dan
Nilai-Nilai Pancasila Di Kelas IV SD. JURNAL tahapdemi tahap untuk menyusun dan
PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN TERPADU membuatnya. Sehingga membutuhkan
(JPPT), 4(1), 70-81. waktu yang tidak sedikit.
b. Hanya bisa dioperasikan windows: Media
Hasil Wawancara: Teman sejawat (Rusmini, S.Pd ; microsoft power point ini hanya dapat
Rosmerina, S.Pd ; Anggi Petrasia Saragi, S.Pd) dijalankan atau dioperasikan pada sistem
1. Model dan metode pembelajaran harus yang aktif operasi windows saja.
dan menyenangkan, salah satu model yang bisa c. Membutuhkan keahlian lebih: Untuk
diterapkan adalah model pembelajaran yang berbasis menggunakan media microsoft power point
project. ini dibutuhkan keahlian yang lebih untuk
2. Media yang digunakan harus inovatif, dapat menarik dapat membuat power point yang benar,
perhatian siswa baik dan menarik.
3. Menggunakan metode Role Playing atau
demonstrasi. Sumber: Tarigan, L. A. C. (2020). Pengaruh
4. Menggunakan media gambar Penggunaan Model Examples Non Examples
5. Menggunakan media Make a Match. dengan Menggunakan Media Power Point
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Wawancara dengan ahli ( Ibu Wiwik, S.Pd) Pelajaran IPA di Kelas IV SDN 065011 Asam
1. Menggunakan Model Value Clarification Approach Kumbang TA 2019/2020 (Doctoral Dissertation,
dan metode penanaman nilai (Inculcation Approach). Universitas Quality).
2. Menggunakan PBL(Problem Based Learning)
dengan siswa sebagai contohnya.
3. Menggunakan powerpoint interaktif.

2 Miskonsepsi Faktor Berdasarkan kajian literatur, solusi untuk masalah ini Berdasarkan eksplorasi alternatif solusi melalui
penyebab sesuai akar penyebabnya adalah: kajian literatur dan wawancara, maka dapat
miskonsepsi 1. Metode demonstrasi juga biasa digunakan dalam dianalisis alternatif solusinya yaitu sebagai berikut
berasal dari pembelajaran Bahasa indonesia sebagai salah satu cara 1. Melaksanakan pembelajaran berkelompok
faktor yang efektif dalam mengatasi miskonsepsi. Metode 2. Menggunakan model pembelajaran berbasis
internal dan demonstrasi adalah pelaksanaan percobaan yang proyek
eksternal dilakukan oleh guru (sendiri atau dibantu oleh 3. Menciptakan suasana pembelajaran yang
beberapa siswa) di depan kelas. Guru dapat melakukan menyenangkan
demonstrasi menjatuhkan dua benda berbeda dari 4. Melibatkan tiga stimulus, yaitu auditif,
ketinggian yang sama hingga sampai di lantai. visual, dan motorik.
Kegiatan ini dilakukan untuk membuktikan adanya 5. Menggunakan sumber bacaan yang variatif
miskonsepsi pada pemikiran awal siswa sebelum dan kekinian
melakukan pembuktian dengan cara demonstrasi. Kelebihan :
Penerapan kegiatan demonstrasi memang a. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif
membutuhkan waktu yang cukup lama diantaranya dalam memecahkan masalah.
adalah mempersiapkan peralatan, mempraktekkam b. Meningkatkan keterampilan peserta didik
terlebih dahulu yang bertujuan untuk memudahkan dalam mengelola sumber
guru dalam memilih strategi maupun teknik c. Membuat suasana belajar menjadi lebih
pembelajaran sebelum dipraktikkan di kelas menarik, sehingga peserta didik menikmati
proses pembelajaran.
Sumber : Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan,
Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam Vol.VIII, No 1: Kekurangan
115-128. September 2016. ISSN: 1978-4767 a. Ada kemungkinan
“MISKONSEPSI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA peserta didik yang kurang aktif dalam kerja
INDONESIA” (2019). kelompok.
b. Apabila topik yang diberikan pada masing-
2. Salah satu metode pembelajaran yang bisa masing kelompok berbeda, dikhawatirkan
diterapkan untuk mengatasi miskonsepsi siswa peserta didik tidak memahami topik secara
adalah metode pembelajaran delikan (dengar, keseluruhan.
lihat, kerjakan). c. Pembelajaran berbasis proyek memerlukan
Metode pembelajaran delikan menekankan kegiatan banyak waktu yang
belajar siswa, dimulai dari kegiatan mendengar, harus disediakan untuk menyelesaikan perm
disusul dengan kegiatan melihat, dan diakhiri dengan asalahanyang komplek
kegiatan mengerjakan. Tiga hal tersebut ada dalam
satu kesatuan yang tidak terpisahkan satu sama lain.
Dalam metode ini, tugas guru adalah memberi
stimulasi auditif (pendengaran), stimulasi visual
(penglihatan), dan stimulasi motorik (pekerjaan) .
Dengan memperhatikan ketiga hal tersebut
pembelajaran akan berlangsung efektif dan efisien
sehingga meminimalkan kemungkinan terjadinya
miskonsepsi.

Sumber : UPAYA MENGATASI MISKONSEPSI SISWA


MELALUI METODE PEMBELAJARAN DELIKAN
(DENGAR, LIHAT, KERJAKAN) PADA SISWA KELAS
VIII SEMESTER GENAP SMP MUHAMMADIYAH 2
SURAKARTA.

WAWANCARA Guru Sejawat:


1. Menstimulus siswa dengan cara menanyakan
kembali.
2. Guru harus mampu menggunakan bahasa
yang sekiranyamudah dipahami siswa (bahasa
sederhana).
3. Guru harus mengecek pemahaman siswa.
4. Guru menyediakan salindia yang memuat teori dan
contoh.

Anda mungkin juga menyukai