Anda di halaman 1dari 11

Nama : La Tomuna Saad

NPM : 229031495787
Kelas : 09
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah
Akar
terpilih yang
No Penyebab Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan
masalah
diselesaikan
1 Rendahnya Guru kurang Kajian Literatur Penggunaan media audio visual
motivasi siswa menggunakan 1. Galuh Maheswari, dkk (2021) animasi dalam pembelajaran
untuk belajar model : Kelebihan :
IPA pembelajaran Berdasarkan hasil penelitian 1. Bahan pengajaran akan lebih
yang kreatif bahwa peserta didik menjadi jelas maknanya sehingga dapat
dan inovatif termotivasi belajar IPA karena lebih dipahami oleh siswa.
untuk penggunaan media audio visual 2. Mengajar akan lebih bervariasi
menunjang animasi merupakan media yang sehingga siswa tidak bosan
peningkatan efektif digunakan dalam proses 3. Siswa lebih banyak melakukan
motivasi belajar mengajar baik jarak jauh seperti mengamati, melakukan,
belajar siswa maupun dekat. mendemonstrasikan, dan lain-
https://www.edukatif.org/index lain.
.php/edukatif/article/view/872/ 4. Pengajaran lebih menarik
pdf perhatian siswa sehingga dapat
2. Lilik Handayani (2020) : menumbuhkan motivasi
Berdasarkan hasil penelitian belajar.
dapat disimpulkan bahwa ada Kelemahan :
peningkatan motivasi belajar 1. Media audio yang lebih banyak
IPA melalui model menggunakan suara dan bahasa
pembelajaran project based verbal
learning. Selain itu, siswa 2. Penyajian materi melalui media
merasa termotivasi audio dapat menimbulkan
melaksanakan kerja proyek verbalisme bagi pendengar.
yang dilakukan, yang 3. Kurang mampu menampilkan
dikerjakan tanpa adanya beban detail dari objek yang disajikan
dan membuahkan hasil yang secara sempurna.
maksimal, dan merupakan
penilaian ujian praktik IPA di Model pembelajaran project based
akhir belajar di sekolah learning
menengah pertama. kelebihan :
https://e- 1. Meningkatkan motivasi belajar
journal.undikma.ac.id/index.ph peserta didik
p/pedagogy/article/view/2726/ 2. Meningkatkan kemampuan
1928 pemecahan masalah.
3. Ni Putu Suari (2018) : 3. Meningkatkan daya kolaborasi.
Berdasarkan hasil dapat 4. Mendorong peserta didik untuk
disimpulkan bahwa penerapan mengembangkan dan
model pembelajaran Problem mempraktikkan keterampilan
Based Learning dapat komunikasi.
meningkatkan Motivasi 5. Meningkatkan keterampilan
Belajar IPA . Hal tersebut peserta didik dalam mengelola
terlihat dari nilai rata-rata sumber.
yang didapat pada siklus I 6. Membuat suasana belajar
sebesar 104,96 dan meningkat menjadi menyenangkan
pada siklus II menjadi 121,68. Kelemahan :
https://ejournal.undiksha.ac.id/i 1. Pembelajaran berbasis proyek
ndex.php/JISD/article/view/16 memerlukan banyak waktu
138/9597 2. Banyaknya peralatan yang
4. Nabilah Nur Azizah, dkk harus disediakan.
(2022) : 3. Peserta didik memiliki
kelemahan dalam percobaan
Hasil penelitian menunjukkan dan pengumpulan informasi
bahwa pembelajaran IPA akan mengalami kesulitan.
menggunakan model 4. Ada kemungkinan peserta didik
pembelajaran inkuiri disertai yang kurang aktif dalam kerja
media pictorial riddle kelompok.
berpengaruh signifikan Model Pembelajaran Problem
terhadap motivasi dan hasil Based Learning
belajar siswa SMP pada materi Kelebihan :
Kalor dan perpindahanya. 1. Peserta didik dilatih untuk
https://scienceedujournal.org/in selalu berpikir kritis dan
dex.php/PSEJ/article/view/140 terampil dalam menyelesaikan
5. Atika Hapizoh, dkk (2020) : suatu permasalahan.
Dengan menggunakan model 2. Bisa memicu peningkatan
pembelajaran Contextual aktivitas peserta didik di kelas.
Teaching and Learning (CTL) 3. Peserta didik terbiasa untuk
siswa lebih mudah memahami belajar dari sumber yang
pembelajaran dan menerima relevan.
ilmu pengetahuan secera efektif 4. Kegiatan pembelajaran berjalan
dan efisien. Sehingga, dapat lebih kondusif dan efektif
meningkatkan motivasi belajar karena peserta didiknya dituntut
siswa pada materi yang bersifat untuk aktif.
konsep dan hitungan seperti 5. Dapat meningkatkan Motivasi
materi suhu dan perubahannya. Belajar IPA
https://online- Kekurangan :
journal.unja.ac.id/EDP/article/v 1. Tidak semua materi
iew/7296/10973 pembelajaran bisa menerapkan
model ini.
Wawancara Pakar (Mardi Yunus, 2. Waktu yang dibutuhkan untuk
S.Pd., M.Pd) : menyelesaikan materi
Menurut pakar, hal yang perlu pembelajaran lebih lama.
diupayakan untuk mengatasi 3. Bagi peserta didik yang belum
rendahnya motivasi siswa untuk terbiasa menganalisis suatu
belajar IPA : permasalahan, biasanya enggan
1. Guru perlu membangun untuk mengerjakannya.
kepercayaan siswa dengan 4. Jika jumlah peserta didik dalam
metode mengajar yang kreatif satu kelas terlalu banyak, guru
dan menyenangkan akan kesulitan untuk
2. Untuk menumbuhkan motivasis mengondisikan penugasan.
siswa guru bisa menerapkan
sebuah model pembejaran yang Model Pembelajaran Inkuiri
berbantuan dengan powerpoint disertai media Pictorial Riddle
menarik ataupun berbasis audio Kelebihan :
visual. 1. Membuat siswa lebih
3. Guru perlu menggunakan memahami konsep-konsep
media peraga yang menarik dasar dan dapat mendorong
pada pembelajaran IPA siswa untuk mengemukakan
sehingga siswa akan gagasannya.
termotivasi untuk belajar. 2. Melalui teka-teki gambar,
materi yang diterima oleh siswa
Wawancara Kepala Sekolah lebih tahan lama.
(Liwawana, S.Pd) : 3. Mendorong siswa untuk
Menurut kepala sekolah, hal yang berpikir kritis.
perlu diupayakan untuk mengatasi 4. Mendorong siswa untuk dapat
rendahnya motivasi siswa untuk berpikir intuitif dan
belajar IPA : merumuskan hipotesisnya
1. Guru perlu meninjau kembali sendiri.
strategi mengajar dengan 5. Meningkatkan motivasi belajar
mempersiapkan berbagai media siswa
pembelajaran agar motivasi Kelemahan :
siswa meningkat
2. Guru harus menggunakan 1. Siswa yang terbiasa belajar
metode pembelajaran yang dengan hanya menerima
bervariasi agar siswa lebih informasi dari guru akan
bersemangat belajar kesulitan jika dituntut untuk
3. Memberikan penilaian otentik berpikir sendiri.
sehingga siswa termotivasi 2. Guru dituntut mengubah gaya
ketika melihat nilainya mengajarnya yang awalnya
meningkat. sebagai pemberi atau penyaji
informasi, menjadi fasilitator,
Wawancara Pengawas (La motivator, dan pembimbing
Mohidi, S.Pd) : 3. Penggunaan model ini pada
Menurut pengawas, hal yang perlu kelas besar membuat
diupayakan untuk mengatasi pembelajaran kurang optimal.
rendahnya motivasi siswa untuk 4. Pemecahan masalah dapat
belajar IPA : bersifat mekanistis, formalitas,
1. Guru harus berpenampilan dan membosankan.
menarik.
2. Guru harus membangun Contextual Teaching and Learning
kepercayaan diri siswa (CTL)
3. Menerapkan model Beberapa kelebihan dan kelemahan
pembelajaran yang variatif agar dari pembelajaran Contextual
siswa lebih terdorong untuk Teaching and Learning (CTL).
belajar dengan hal-hal yang Kelebihan :
baru. 1. Pembelajaran menjadi lebih
bermakna dan nyata
Wawancara Teman Sejawat : 2. Pembelajaran lebih produktif
(Israwati, S.Pd., Safiana, S.Pd., dan mampu menumbuhkan
Gr) penguatan konsep kepada siswa
Menurut teman guru, hal yang perlu 3. Pembelajaran lebih
diupayakan untuk mengatasi menekankan pada aktivitas
rendahnya motivasi siswa untuk siswa secara penuh, baik fisik
belajar IPA : maupun mental
1. Guru perlu mengganti cara 4. Penerapan pembelajaran
mengajar yang selama ini Kontekstual dapat menciptakan
dilakukan dengan berbagai suasana pembelajaran yang
gaya mengajar. Hal ini bermakna.
bertujuan agar motivasi belajar Kelemahan :
siswa bisa meningkat. Salah 1. Diperlukan waktu yang cukup
satu yang bisa dicoba dilakukan lama saat proses pembelajaran
khususnya belajar tentang IPA, Kontekstual berlangsung
guru perlu menggunakan 2. Jika guru tidak dapat
media-media belajar. mengendalikan kelas maka
2. Guru harus memberikan Pujian dapat menciptakan situasi kelas
dan reward yang merupakan yang kurang kondusif.
sebuah apresiasi. Melalui 3. Guru tidak lagi berperan
pujian, peserta didik akan sebagai pusat informasi.
merasa dihargai dan akan lebih
bersemangat, aktif, dan
termotivasi dalam belajar.

https://drive.google.com/drive/fol
ders/1Tj02fIR2uCne7T9ZyOi6KRpZn
Nb8CjJe?usp=sharing
2 Keaktifan Guru kurang Kajian Literatur Model pembelajaran problem
siswa dalam menerapkan 1. Novitasari (2021) : solving
proses model Hasil penelitian ini Kelebihan :
pembelajaran pembelajaran menunjukkan bahwa 1. Pemecahan masalah merupakan
kurang interaktif yang penggunaan model teknik yang cukup bagus untuk
melibatkan pembelajaran problem solving lebih memahami isi pelajaran
dapat meningkatkan keaktifan
siswa secara belajar siswa mata pelajaran 2. Pemecahan masalah dapat
aktif. IPA materi perpindahan suhu menantang kemampuan siswa
dan kalor. Berdasarkan data serta memberikan kepuasan
yang diperoleh, dapat dilihat untuk menemukan pengetahuan
hasil meningkat dari siklus I ke baru bagi siswa
siklus II. Pada siklus I nilai rata- 3. Pemecahan masalah dapat
rata 61,66% dan siklus II nilai meningkatkan aktivitas siswa
rata-rata 86,66%. 4. Pemecahan masalah dapat
http://repository.uncp.ac.id/104 membantu siswa bagaimana
0/ mentransfer pengetahuan
2. Haris Haryadi (2020) : mereka untuk memahami
Berdasarkan hasil penelitian masalah dalam kehidupan
dengan penerapan model nyata.
pembelajaran kooperatif tipe Kelemahan :
Numbered Heads Together 1. Manakala siswa tidak memiliki
(NHT) dalam pembelajaran minat atau tidak mempunyai
IPA pada konsep Suhu dan kepercayaan bahwa masalah
Kalor, hasil dari siklus I ke yang dipelajari sulit untuk
siklus II dapat meningkatkan dipecahkan maka mereka akan
keaktifan belajar dan merasa enggan untuk mencoba
ketuntasan hasil belajar kognitif 2. Keberhasilan strategi
siswa. Keaktifan belajar siswa pembelajaran melalui problem
yang termasuk kategori tinggi solving membutuhkan cukup
mengalami peningkatan sebesar waktu untuk persiapan
50%. 3. Tanpa pemahaman mengapa
https://media.neliti.com/media/ mereka berusaha untuk
publications/379609-none- memecahkan masalah yang
f00505e4.pdf sedang dipelajari, maka mereka
3. Krisanto (2021) : tidak akan belajar apa yang
Berdasarkan hasil penelitian mereka ingin pelajari
dan pembahasan yang
dilakukan bahwa dengan model Model pembelajaran kooperatif
pembelajaran problem based tipe Numbered Heads Together
learning dapatlah disimpulkan (NHT)
bahwa penerapan pembelajaran Kelebihan :
dengan model problem based 1. Setiap siswa menjadi siap
learning memiliki dampak semua.
positif dalam meningkatkan 2. Siswa dapat melakukan diskusi
aktifitas belajar IPA. Hal ini dengan sungguh-sungguh
ditandai dengan peningkatan 3. Siswa yang pandai dapat
aktifitas belajar IPA, dari mengajari siswa yag kurang
rendah pada kondisi awal pandai
menjadi tinggi pada kondisi Kelemahan :
akhir. 1. Kemungkinan nomor yang
https://ojs.unublitar.ac.id/index dipanggil, akan dipanggil lagi
.php/jtpdm/article/view/233 oleh guru.
4. Indira M. S. Ferdinandus 2. Tidak semua kelompok
(2018) : dipanggil oleh guru.
Hasil penelitian menunjukkan
adanya peningkatan Model Pembelajaran Problem
kemampuan keaktifan dan hasil Based Learning
belajar IPA. Dengan hasil Kelebihan :
keaktifan meningkat menjadi 1. Peserta didik dilatih untuk
83% sehingga dapat selalu berpikir kritis dan
disimpulkan bahwa terampil dalam menyelesaikan
penggunaan model suatu permasalahan.
pembelajaran Discovery 2. Bisa memicu peningkatan
Learning dapat meningkatkan aktivitas peserta didik di kelas.
keaktifan belajar siswa pada
materi IPA.
https://ejurnalkotamadiun.org/i 3. Peserta didik terbiasa untuk
ndex.php/JIPP/article/view/148 belajar dari sumber yang
relevan.
Wawancara Pakar (Mardi Yunus, 4. Kegiatan pembelajaran berjalan
S.Pd., M.Pd) : lebih kondusif dan efektif
Menurut pakar, hal yang perlu karena peserta didiknya dituntut
diupayakan untuk meningkatkan untuk aktif.
Keaktifan siswa dalam proses Kekurangan :
pembelajaran yaitu : 1. Tidak semua materi
1. Guru harus menerapkan model pembelajaran bisa menerapkan
pembelajaran interaktif yang model ini.
melibatkan siswa secara aktif. 2. Waktu yang dibutuhkan untuk
2. Membangun kolaboratif siswa menyelesaikan materi
sehingga kelas menjadi lebih pembelajaran lebih lama.
hidup dan aktif 3. Bagi peserta didik yang belum
3. Guru bisa menggunakan model- terbiasa menganalisis suatu
model pembelajaran yang permasalahan, biasanya enggan
berbasis projek dan masalah. untuk mengerjakannya.
Model ini bisa memicu siswa 4. Jika jumlah peserta didik dalam
lebih aktif belajar karena proses satu kelas terlalu banyak, guru
pembelajaran berpusak pada akan kesulitan untuk
siswa. mengondisikan penugasan.

Wawancara Kepala Sekolah Model pembelajaran Discovery


(Liwawana, S.Pd) : Learning
Menurut pakar, hal yang perlu Kelebihan :
diupayakan untuk meningkatkan 1. Membantu siswa untuk
Keaktifan siswa dalam proses memperbaiki dan
pembelajaran yaitu : meningkatkan
1. Untuk meningkatkan keaktifan keterampilan-keterampilan
guru, harus dimulai dari guru. dan proses-proses kognitif.
Guru harus lebih aktif dengan 2. Pengetahuan yang diperoleh
gaya dan motede mengajar yang melalui metode ini sangat
interaktif dengan siswa pribadi dan ampuh karena
2. Menggunakan media menguatkan pengertian,
pembelajaran yang bisa ingatan dan transfer.
menarik keaktifan siswa, 3. Menimbulkan rasa senang
contohnya alat peraga ataupun pada siswa, karena
kegaiatan eksperimen dengan tumbuhnya rasa
skala kecil menyelidiki dan berhasil.
3. Guru harus menerapakan model 4. Metode ini memungkinkan
model pembelajaran yang siswa berkembang dengan
kooperatif dan membangun cepat dan sesuai dengan
kegiatan diskusi antara guru kecepatannya sendiri.
dengan siswa, dan siswa dengan Kelemahan :
siswa. 1. Siswa yang kurang pandai
akan mengalami kesulitan
Wawancara Pengawas (La berfikir
Mohidi, S.Pd) : 2. Metode ini tidak efisien
Menurut pakar, hal yang perlu untuk mengajar jumlah
diupayakan untuk meningkatkan siswa yang banyak.
Keaktifan siswa dalam proses 3. Pada beberapa disiplin ilmu,
pembelajaran yaitu : misalnya IPA kurang
1. Guru perlu membangun fasilitas untuk mengukur
kegiatan kolaboratif siswa gagasan yang
denga teman kelompok dan dikemukakan oleh para
guru. siswa
2. Melakukan kegiatan diskusi, 4. Tidak menyediakan
tanya jawab, dan memberi kesempatan untuk berfikir
tanggapan kepada siswa lain yang akan ditemukan oleh
sehinggan kelas menjadi lebih siswa karena telah dipilih
aktif. terlebih dahulu oleh guru

Wawancara Teman Sejawat :


(Israwati, S.Pd., Safiana, S.Pd.,
Gr)
Menurut pakar, hal yang perlu
diupayakan untuk meningkatkan
Keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran yaitu :
1. Guru harus memanfaatkan
media pembelajaran berbasis
TIK sebagai salah satu cara
meningkatkan keaktifan belajar
peserta didik. Melalui media,
siswa bisa mendapatkan hal
baru yang belum pernah mereka
dapatkan sebelumnya.
2. Guru harus mencoba
menciptakan kompetisi atau
persaingan yang terjadi selama
pembelajaran. Melalui
kompetisi, mereka akan saling
membuktikan bahwa merekalah
yang terbaik. Agar menjadi
yang terbaik, siswa dituntut
untuk terus belajar. Kondisi
inilah yang nantinya bisa
meningkatkan keaktifan belajar
siswa.

https://drive.google.com/drive/fol
ders/1Tj02fIR2uCne7T9ZyOi6KRpZn
Nb8CjJe?usp=sharing
3 Kemampuan Guru belum Kajian Literatur Model pembelajaran Discovery
siswa berpikir menerapkan 1. Desta Kartikasari, dkk (2018) Learning
tingkat tinggi model : Kelebihan :
(HOTS) dalam pembelajaran Berdasarkan hasil penelitian 1. Membantu siswa untuk
pemecahan berbasis dapat disimpulkan bahwa memperbaiki dan
masalah masih HOTS penerapan model discovery meningkatkan
rendah sehingga siswa learning dengan pendekatan keterampilan-keterampilan
kurang saintifik dapat meningkatkan dan proses-proses kognitif.
pengalaman kemampuan berpikir kritis dan 2. Pengetahuan yang diperoleh
dalam aktivitas belajar siswa pada melalui metode ini sangat
Memecahkan konsep kalor dan perpindahan pribadi dan ampuh karena
Masalah kalor menguatkan pengertian,
berbasis https://ejournal.unib.ac.id/kum ingatan dan transfer.
HOTS. paran_fisika/article/view/6222/ 3. Menimbulkan rasa senang
2975 pada siswa, karena
2. Esti Untari , dkk (2018) : tumbuhnya rasa
Untuk membiasakan tingkat menyelidiki dan berhasil.
berfikir tinggi pada siswa maka 4. Metode ini memungkinkan
dapat digunakan model siswa berkembang dengan
Problem Based Learning (PBL) cepat dan sesuai dengan
pada mata pembelajaran IPA. kecepatannya sendiri.
Problem Based Learning adalah Kelemahan :
pembelajaran yang 1. Bagi siswa yang kurang
menggunakan masalah autentik pandai, akan mengalami
tidak terstruktur dan bersifat kesulitan abstrak atau
terbuka bagi peserta didik untuk berfikir atau
mengembangkan keterampilan, mengungkapkan hubungan
menyelesaikan masalah dan antara konsep-konsep, yang
berpikir kritis. Model tertulis atau lisan, sehingga
pembelajaran PBL ini sangat pada gilirannya akan
sesuai digunakan untuk menimbulkan frustasi.
mengembangkan HOTS, 2. Metode ini tidak efisien
karena tujuan utama dari PBL untuk mengajar jumlah
untuk merangsang kemampuan siswa yang banyak.
berpikir tingkat tinggi siswa. 3. Pada beberapa disiplin ilmu,
https://jurnal.fkip.uns.ac.id/ind misalnya IPA kurang
ex.php/snps/article/view/12529 fasilitas untuk mengukur
/8817 gagasan yang
3. N L.Eka Sumiantari, dkk dikemukakan oleh para
(2019) : siswa
Hasil penelitian menunjukkan 4. Tidak menyediakan
bahwa siswa yang dibelajarkan kesempatan-kesempatan untuk
dengan model PBL memiliki berfikir yang akan ditemukan
kemampuan pemecahan oleh siswa karena telah dipilih
masalah yang lebih baik. terlebih dahulu oleh guru
https://ejournal.undiksha.ac.id/i
ndex.php/JPPSI/article/downlo Model Pembelajaran Problem
ad/17219/10336 Based Learning
4. S Romli, dkk (2020) : Kelebihan :
Penerapan LKS berbasis open- 1. Peserta didik dilatih untuk
ended problem pada selalu berpikir kritis dan
pembelajaran IPA terbukti terampil dalam menyelesaikan
efektif meningkatkan HOTS suatu permasalahan.
siswa dalam memecahkan 2. Bisa memicu peningkatan
masalah. aktivitas peserta didik di kelas.
http://journal2.um.ac.id/index.p 3. Peserta didik terbiasa untuk
hp/jrpf/article/view/16560 belajar dari sumber yang
relevan.
Wawancara Pakar (Mardi Yunus, 4. Kegiatan pembelajaran berjalan
S.Pd., M.Pd) : lebih kondusif dan efektif
Menurut pakar, upaya yang dapat karena peserta didiknya dituntut
dilakukan untuk menngkatkan untuk aktif.
kemampuan HOTS siswa yaitu : Kekurangan :
1. Guru harus membiasakan siswa 1. Tidak semua materi
untuk memecahkan masalah pembelajaran bisa menerapkan
berbasis HOTS, untuk model ini.
meningkatkan kemampuan 2. Waktu yang dibutuhkan untuk
berpikir kritis siswa menyelesaikan materi
2. Untuk meningkatkan pembelajaran lebih lama.
kemampuan HOTS siswa, guru 3. Bagi peserta didik yang belum
bisa menerapkan model terbiasa menganalisis suatu
pembelajaran Problem based permasalahan, biasanya enggan
learning atau problem solving. untuk mengerjakannya.
Kedua model ini sangat efektif 4. Jika jumlah peserta didik dalam
untuk melatih dan satu kelas terlalu banyak, guru
meningkatkan kompetensi akan kesulitan untuk
siswa. mengondisikan penugasan.
Kelebihan dan kekurangan LKS
Wawancara Kepala Sekolah berbasis open-ended problem
(Liwawana, S.Pd) : Kelebihan :
Menurut kepala sekolah, upaya yang 1. Peserta didik memiliki
dapat dilakukan untuk menngkatkan “kesempatan untuk
kemampuan HOTS siswa yaitu : berpartisipasi secara lebih
1. Guru harus membiasakan siswa aktif serta memungkinkan
dengan melatih dan untuk mengekspresikan
membimbingnya dalam idenya.
membangun komptensinya agar 2. Peserta didik memiliki
mampu meningkatkan kesempatan lebih banyak
kemampuan berpikir kritisnya menerapkan pengetahuan
dalam mengerjakan soal-soal serta keterampilan secara
HOTS. komprehensif
3. Peserta didik dari kelompok
Wawancara Pengawas (La lemah sekalipun tetap
Mohidi, S.Pd) : memiliki kesempatan untuk
Menurut pengawas, upaya yang mengekspresikan
dapat dilakukan untuk menngkatkan penyelesaian masalah yang
kemampuan HOTS siswa yaitu : diberikan dengan cara
1. Guru perlu mempersiapkan mereka sendiri.
sebuah RPP yang didesain 4. Peserta didik terdorong
dengan pembelajaran berbasis untuk membiasakan diri
HOTS. Hal ini bisa mendukung memberikan bukti atas
guru untuk meningkatkan jawaban yang mereka
kemampuan HOTS siswa. berikan.
5. Peserta didik memiliki
Wawancara Teman Sejawat banyak pengalaman, baik
(Israwati, S.Pd., Safiana, S.Pd., melalui temuan mereka
Gr) : sendiri maupun dari
Menurut teman guru, upaya yang temannya dalam menjawab
dapat dilakukan untuk menngkatkan permasalahan
kemampuan HOTS siswa yaitu : Kelemahan :
1. Untuk meningkatkan 1. Sulit membuat atau
kemampuan berpikir kritis menyajikan situasi masalah
siswa maka guru perlu melatih yang bermakna bagi peserta
siswa dengan membimbing didik.
siswa mengerjakan soal-soal 2. Sulit bagi guru menyajikan
latihan berbasis HOTS masalah secara sempurna.
2. Untuk mengasah kemampuan 3. Karena jawabannya bebas,
siswa dalam memecahkan maka peserta didik sering
masalah, maka sebagai guru merasa cemas apabila
perlu mencoba menerapkan jawabannya akan tidak
beberapa model pembelajaran memuaskan.
seperti model pembelajaran 4. Peserta didik merasa
berbasis masalah atau problem kegiatan belajar mereka
solving tidak menyenangkan karena
mereka merasa kesulitan
https://drive.google.com/drive/fol dalam mengajukan
ders/1Tj02fIR2uCne7T9ZyOi6KRpZn kesimpulan secara tepat dan
Nb8CjJe?usp=sharing jelas.
4 Pemanfaatan Pemanfaatan Kajian Literatur Pemanfaatan Powerpoint
Powerpoint powerpoint 1. Ni Wyn Nonik Asriningsih, interaktif dalam pembelajaran
dalam yang dkk (2021) : Kelebihan :
pembelajaran diterapkan Penggunaan media powerpoint 1. Penyajian materi pembelajaran
kurang guru dalam dalam pembelajaran sangat pada media microsoft power
meningkatkan proses membantu siswa dalam point dapat memberi tampilan
minat belajar pembelajaran menarik minat belajar dengan yang menarik.
siswa kurang tampilan yang menarik. Media 2. Mampu merangsang siswa
menarik yang digunakan berupa untuk mengetahui lebih jauh
gambar atau video yang informasi mengenai materi
nantinya bisa membantu siswa yang tersaji.
memperkuat ingatannya 3. Pesan informasi secara visual
terhadap materi pembelajaran. yang disajikan oleh microsof
https://ejournal.undiksha.ac.id/i power point dapat dengan
ndex.php/MI/article/view/3620 mudah dipahami siswa.
2/19627 4. Media pembelajaran microsoft
2. Ayu Aulia Oktaviyani (2022) : power point ini dapat
membantu atau memudahkan
Dari hasil penelitian dapat seorang guru dalam proses
disimpulkan bahwa belajar mengajar.
pengembangan media 5. Microsoft power point
pembelajaran interaktif berbasis merupakan sebuah alat bantu
pendekatan saintifik yang bersifat kondisional yaitu
menggunakan powerpoint dapat diperbanyak dan dapat
materi suhu dan panas (kalor) dipakai secara berulang sesuai
pada peserta didik yang kebutuhan.
dihasilkan sangat valid dan Kelemahan
sangat praktis sehingga dapat 1. Memerlukan persiapan yang
digunakan dalam proses cukup menyita waktu dan
pembelajaran di kelas oleh guru tenaga.
dalam meningkatkan minat 2. Media microsoft power point ini
belajar IPA peserta didik. hanya dapat dijalankan atau
http://repo.bunghatta.ac.id/958 dioperasikan pada sistem
8/ operasi windows saja
3. Cindya Alfi, dkk (2022) :
Pengembangan media
3. Untuk menggunakan media
microsoft power point ini
powerpoint interaktif berbasis
dibutuhkan keahlian yang lebih
animasi pada pembelajaran
untuk dapat membuat power
IPA, produk diujicoba pada
point yang benar, baik dan
siswa diperoleh hasil 84,5%
menarik.
dengan kriteria sangat menarik.
Berdasarkan hasil validasi Media pembelajaran Powerpoint
dapat disimpulkan bahwa interaktif berbasis pendekatan
media dapat digunakan dengan saintifik
mudah, siswa mudah
memahami materi dengan Kelebihan :
bantuan media berteknologi,
menarik dan siswa merasa 1. Penggunaan media secara
senang ketika dibelajarkan kreatif membuat siswa belajar
menggunakan media PPT lebih baik dan dapat
interaktif berbasis animasi. meningkatkan performa mereka
Oleh karena itu, penggunaan 2. peserta didik sangat antusias
PPT interaktif berbasis animasi dan materi yang dijelaskan oleh
dapat menstimulus minat guru mudah dipahami oleh
belajar siswa. peserta didik
http://journal.unublitar.ac.id/pe 3. Media pembelajaran powepoint
ndidikan/index.php/Riset_Kons interaktif sangat efektif untuk
eptual/article/view/487 digunakan sebagai bahan ajar
4. Nurul Annisa, dkk (2018) : dalam pembelajaran. Karena
Pengembangan media semua hal yang tidak dapat
pembelajaran powerpoint dijangkau atau sulit untuk
interaktif berbasis model disajikan secara nyata
pembelajaran guided inquiry 4. Dengan adanya media
pada pembelajaran IPA pembelajaran powepoint
menunjukan data valid dengan interaktif, dapat mengontrol
kategori sangat baik dan siswa mengikuti pembelajaran
menarik minat siswa. Hal ini dengan baik. Siwa juga merasa
ditunjukkan bahwa penggunaan senang dan dapat lebih fokus
media pembelajaran interaktif mengikuti pembelajaran.
lebih efektif meningkatkan 5. Siswa termotivasi dan tertarik
hasil belajar IPA bila mengikuti pembelajaran dengan
dibandingkan dengan tidak media pembelajaran powepoint
menggunakan media interaktif, interaktif karena media
hal ini dapat dilihat dari nilai pembelajaran ini dilengkapi
yang diperoleh yaitu sebesar dengan gambar, video, dan
78,79 dan 69,68. latihan soal yang dirancang
dengan menarik,
https://jurnal.unimed.ac.id/201 6. Proses pembelajaran lebih
2/index.php/school/article/view terpusat pada siswa sehingga
/10199 memungkinkan siswa aktif dan
kreaktif dalam pembelajaran
Wawancara Pakar (Mardi Yunus, 7. Langkah-langkah
S.Pd., M.Pd) : pembelajarannya sistematis
Menurut pakar upaya yang dapat sehingga memudahkan guru
dilakukan guru sebagai solusi untuk untuk memanajemen
meningkatkan minat belajar siswa pelaksanaan pembelajaran
melalui pemanfaatan media : 8. Langkah-langkah pembelajaran
1. Guru perlu mendesain sebuah melibatkan keterampilan proses
media pembelajara berbasis IT sains dalam mengonstruksi
yang menarik dan konsep hukum atau prinsip
menyenangkan sehingga siswa Kelemahan
bisa lebih antusias dalam 1. Media ini tidak serba cocok
menerima pelajaran. untuk semua jenis dan tujuan
2. Penggunaan Media powerpoint pembelajaran
dalam pembelajaran perlu 2. Dibutuhkan kreativitas tinggi
dipadukan dengan berbagai dari guru untuk menciptakan
model pembelajaran. Misalnya lingkungan belajar dengan
saja melalui pendekatan menggunakan pendekatan
saintifik. saintifik
3. Apabila guru tidak mau kreatif,
Wawancara Kepala Sekolah maka pembelajaran tidak dapat
(Liwawana, S.Pd) : dilaksanakan sesuai dengan
Menurut kepala sekolah upaya yang tujuan pembelajaran.
dapat dilakukan guru sebagai solusi
untuk meningkatkan minat belajar Pembelajaran interaktif berbasis
siswa melalui pemanfaatan media : animasi
1. Guru harus mempersiapkan dan Kelebihan :
mendesain sebuah media 1. mampu merangsang partisipasi
pembelajaran yang menarik dan aktif para siswa
menyenangkan siswa sehingga 2. membangkitkan motivasi
bisa menarik minat siswa. belajar siswa
2. Salah stu media yang bisa guru 3. mengatasi keterbatasan ruang
gunakan yaitu powerpoint dan waktu
berbasis audio visual. Media ini 4. dapat menyajikan laporan-
bisa menarik perhatian siswa. laporan yang actual dan orisinil
Dan jika medianya didesain yang sulit dengan
semenarik mungkin, maka bisa menggunakan media lain
meningkatkan minat belajar 5. menyajikan pesan dan
siswa informasi secara serempak bagi
seluruh siswa
Wawancara Pengawas (La 6. mampu mengembangkan daya
Mohidi, S.Pd) : imajinasi yang abstrak.
Menurut pengawas upaya yang Kelemahan :
dapat dilakukan guru sebagai solusi 1. Memerlukan kreatifitas dan
untuk meningkatkan minat belajar keterampilan yang cukup
siswa melalui pemanfaatan media : memadai untuk desain animasi
1. Guru harus lebih cermat yang secara efektif dapat
memilih konten media dalam digunakan sebagai media
mendesain sebuah powerpoint pembelajaran.
interaktif. 2. Memerlukan software khusus
2. Guru harus mendesain dan untuk membukanya
mengembangkan media 3. Penyajian informasi yang
pembelajaran yang sesuai terlalu banyak dalam satu frame
dengan kebutuhan siswa masa cenderung akan sulit di cerna
kini. oleh anak
Wawancara Teman Sejawat : Media Pembelajaran Powerpoint
(Israwati, S.Pd., Safiana, S.Pd., interaktif berbasis model
Gr) pembelajaran inkuiri terbimbing
Menurut teman guru upaya yang Kelebihan :
dapat dilakukan guru sebagai solusi 1. Membantu peserta didik untuk
untuk meningkatkan minat belajar mengembangkan kesiapan serta
siswa melalui pemanfaatan media : penguasaan keterampilan dalam
proses kognitif.
1. Untuk meningkat minat belajar 2. Peserta didik memperoleh
IPA, sudah tepat dengan pengetahuan secara individual
menggunakan beberapa media sehingga dapat dimengerti dan
belajar seperti Powerpoint, mengendap dalam pikirannya.
media audio visual, alat peraga 3. Dapat membangkitkan motivasi
sederahana dan masih ada lagi dan gairah belajar peserta didik
yang lain. untuk belajar lebih giat lagi.
2. Untuk penggunaan powerpoint, 4. Memberikan peluang untuk
guru perlu mendesain sebuah berkembang dan maju sesuai
powerpoint interaktif yang bisa dengan kemampuan dan minat
menarik perhatian siswa. masing-masing
3. Guru juga perlu mendesain Kelemahan :
sebuah media yang 1. Sulit dalam merencanakan
diintegrasikan dengan model- pembelajaran oleh karena
model pembelajaran yang terbentur dengan kebiasaan
inovatif.
siswa dalam belajar
2. Memerlukan waktu yang
https://drive.google.com/drive/fol
ders/1Tj02fIR2uCne7T9ZyOi6KRpZn panjang seingga sering guru
Nb8CjJe?usp=sharing sulit menyesuaikannya dengan
waktu yang telah di tentukan
3. Selama kriteria keberasilan
belajar ditentukan oleh
kemampuan siswa menguasai
materi pelajaran, maka strategi
ini sulit diimplementasikan ole
setiap guru

Anda mungkin juga menyukai