Anda di halaman 1dari 12

Nama : La Tomuna Saad

NPM : 229031495787
Kelas : 09
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah
Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab
No
Diidentifikasi masalah
1 Rendahnya Kajian Literatur Analisis berdasarkan kajian
Minat dan 1. Menurut Ni Luh Desi Mulyantin, Kadek literatur, hasil wawancara, dan
motivasi siswa Suranata dan I Gede Margunayasa (2019) : hasil pengamatan, dapat
untuk belajar Berdasarkan hasil wawancara, banyak pelajar diketahui penyebab rendahnya
IPA di Gugus II Kecamatan Tejakula yang minat atau motivasi siswa untuk
menunjukkan minat belajar IPA yang belajar IPA dipegaruhi oleh dua
rendah. Salah satu penyebab masalah yang hal yaitu faktor dari dirinya
terjadi adalah karena kurangnya penggunaan (internal) dan faktor dari
model pembelajaran yang menarik yang lingkungannya (eksternal).
dipakai oleh guru pada saat mengajar siswa Faktor internal :
di dalam kelas. Selain itu, guru lebih 1. Tidak adanya kemauan atau
banyak menjelaskan materi IPA dengan dorongan dalam diri siswa
caraceramah atau siswa di suruh membuat untuk belajar IPA
tugas yang ada pada LKS yang diberikan 2. Rendahnya harapan, dan cita-
oleh guru. Akibatnya, siswa kurang dapat cita yang ingin dicapai oleh
mengerti atau memahami dengan materi IPA siswa
yang di pelajari sehingga membuat siswa Faktor eksternal :
kurang tertarik terhadap pembelajaran IPA. 1. Karena kurangnya
Sumber penggunaan model model
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJP pembelajaran seperti model
GSD/article/view/17023/10465 pembelajaran PBL, PjBL,
Cooperative Learning, inkuri
2. Menurut Syifa Aulia Hakim dan Harlinda learning, pembelajaran
Syofyan (2018) : berbasisi IT dan atau
Pengajaran guru yang menggunakan sistem discovery learning yang
pembelajaran konvensional dengan dapat meningkatkan minat
menggunakan metode ceramah saja akan dan motivasi belajar siswa
membuat siswa merasa bosan. Pembelajaran IPA
konvensional tersebut adalah salah satu faktor 2. Pembelajaran konvensional
yang umum dalam rendahnya motivasi siswa. dengan menggunakan
Sumber metode ceramah membuat
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/IJE siswa merasa bosan
E/article/view/12966 3. Kurangnya penghargaan yang
diberikan guru kepada siswa.
3. Menurut Melinda Rismawati dan Eta Khairiati 4. Kurangnya perhatian dan
(2020) : pengawasan oleh orang tua
Faktor yang mempengaruhi rendahnya 5. Penggunaan
motivasi belajar siswa ada 6 yaitu faktor Smartphone/gadget yang
sarana belajar, faktor minat, faktor perhatian, tidak tepat.
faktor kemampuan diri, fakor teman sebaya, Smartphone/gadget hanya
dan faktor kesehatan digunakan untuk main game
Sumber dan media sosial lainnya
https://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index. sehingga tidak untuk belajar.
php/jpimat/article/view/860

4. Menurut Euis Pipieh Rubiana dan Dadi (2020)


:
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar IPA terdiri dari faktor kebutuhan,
harapan, cita-cita siswa , penghargaan dan
kondisi lingkungan.
Sumber
https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/bioed/art
icle/view/4376/3478
Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab
No
Diidentifikasi masalah

Wawancara,
Pakar (Mardi Yunus, S.Pd., M.Pd) :
Menurut Bapak Mardi Yunus, S.Pd., M.Pd, minat
dan motivasi itu dua hal yang saling berbarengan.
Jika seorang siswa memiliki minat pasti ada
motivasinya begitupu sebaliknya.
Berkaitan dengan siswa yang minat atau
motivasinya rendah itu dipegaruhi oleh dua hal
yaitu Faktor dari dirinya (internal) dan faktor dari
lingkungannya (eksternal).
1. Faktor Internal meliputi kemauan dan
dorongan dalam dirinya yang kurang,
2. Faktor eksternal meliputi ketersedian referensi
yang kurang, dari cara guru mengajar, dan
perhatian orang tua yang kurang.

Kepala Sekolah (Liwawana, S.Pd):


Menurut Ibu Liwawana, S.Pd, rendahnya Minat
dan motivasi siswa untuk belajar dipengaruhi oleh
hal-hal beikut ini :
1. Media yang digunakan oleh guru kurang
menarik perhatian siswa
2. Model pembelajaran yang digunakan oleh
guru tidak mengajak siswa untuk terlibat aktif
dalam kegiatan belajar mengajar
3. Tidak adanya dorongan dalam diri siswa
untuk belajar aktif dalam pembelajaran

Teman Guru sejawat (Suwarni, S.Pd dan Taufik


Walhidaya, S.Pd) :
Menurut keterangan guru/teman sejawat,
rendahnya Minat dan motivasi siswa untuk belajar
disebabkan oleh :
1. Penyebab minat dan motivasi belajar siswa
rendah dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal.
2. keterbatasan buku sumber sebagai sumber
belajar siswa
3. menurunnya motivasi belajar siswa itu
diakibatkan kurangnya kemauan dalam diri
siswa untuk belajar

Pengawas (La Mohidi, S.Pd) :


Menurut keterangan Bapak La Mohidi, S.Pd.,
rendahnya Minat dan motivasi siswa untuk belajar
disebabkan oleh :
1. Pengaruh keasikan menggunakan
Smartphone. Smartphone hanya digunakan
untuk main game dan media sosial dan tidak
untuk belajar
2. Kurangnya kesadaran diri siswa tentang
pentingnya pendidikan
3. Kurangnya perhatian orang tua terhadap
perkembangan sekolah anak

Link Rekaman wawancara :


https://drive.google.com/drive/folders/1qTWICY
4WOJs06aKkZSYIcKIXt0bNHu4Z?usp=sharing
Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab
No
Diidentifikasi masalah
2 Keaktifan siswa Kajian Literatur Setelah dilakukan kajian
dalam proses 1. Menurut Nanda Noor Fadjrin (2017) : literatur dan hasil wawancaara
pembelajaran Keaktifan belajar yang muncul dari siswa serta konfirmasi melalui
kurang akan mengakibatkan terbentuknya observasi dapat diketahui
pengetahuan dan ketrampilan yang akan bahwa penyebab munculnya
mengarah pada peningkatan hasil belajar. masalah Keaktifan siswa dalam
Berdasarkan observasi di SMP PGRI proses pembelajaran kurang
Kalibagor, ternyata keaktifan belajar siswa disebabkan oleh beberapa hal
dalam mengikuti pembelajaran masih rendah. yaitu :
Hal ini ditandai oleh masalah masalah sebagai 1. Tidak adanya minat dan
berikut: 1. Para siswa jarang mengajukan motivasi untuk
pertanyaan, walaupun guru sering meminta mempelajari materi yang
agar siswa bertanya jika ada hal-hal yang sedang dismpaikan oleh
belum jelas, atau kurang paham. 2. Keaktifan guru,
dalam mengerjakan soalsoal latihan pada 2. Pembelajaran oleh guru
proses pembelajaran juga masih kurang. 3. tidak inovatif dan kreatif,
Kurangnya keberanian siswa untuk sehingga Proses
mengerjakan soal di depan kelas. pembelajaran hanya
Sumber berpusat pada guru
https://ejournal.unugha.ac.id/index.php/mthg/ 3. Guru belum menerapkan
article/view/169 model pembelajaran sesuai
dengan karakteristik siswa,
2. Menurut Rochmad Ari Setyawan, Firosalia 4. Keaktifan siswa kurang
Kristin, Indri Anugraheni (2019) : terlihat dalam
Data keaktifan siswa saat peneliti melakukan pembelajaran dikarenakan
observasi, frekuensi 7 siswa dengan siswa masih cenderung
persentase 25% berada pada kategori kurang malu untuk menyampaikan
aktif sekali, 14 siswa berada pada kategori pertanyaan atau
kurang aktif dengan persentase 50%. Hal ini mengungkapkan pendapat
diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu : (1) 5. Kurangnya penggunaan
Guru belum melakukan pengembangan sesuai contoh atau alat peraga
dengan karakteristik siswa, (2) Keaktifan dalam proses KBM, baik
siswa kurang terlihat dalam pembelajaran berupa gambar, persentasi
dikarenakan siswa masih cenderung malu power point ataupun alat
untuk mengungkapkan pendapatnya. peraga lainnya.
Sumber
https://www.neliti.com/publications/278061/
peningkatan-keaktifan-dan-hasil-belajar-ipa-
siswa-kelas-5-sd-melalui-penerapan-m

3. Menurut Fendi Lestiawan, Arif Bintoro Johan


(2018) :
Penyebab kurangnya pencapaian keaktifan
yaitu :
1. Metode pembelajaran konvensional
seperti ceramah masih menjadi metode
utama dalam proses KBM, hal ini
membuat siswa merasa bosan dan jenuh,
sehingga kegiatan belajar mengajar
kurang berjalan dengan efektif.
2. Sarana prasarana pembelajaran belum
dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk
mendukung pencapaian hasil belajar yang
lebih baik.
3. Kurangnya keaktifan siswa dalam
mengikuti pembelajaran, hal ini
ditunjukkan siswa kurang memperhatikan
penjelasan guru.
4. Kurangnya penggunaan contoh atau alat
peraga dalam proses KBM, baik berupa
Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab
No
Diidentifikasi masalah
gambar, persentasi power point ataupun
alat peraga lainnya.
5. Proses KBM masih berpusat pada guru
sehingga keaktifan anak kurang.
Sumber
https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/tamanv
okasi/article/view/2866

Wawancara
Pakar (Mardi Yunus, S.Pd., M.Pd) :
Menurut Mardi Yunus, S.Pd., M.Pd sebagai
praktisi pendidikan, menerangkan bahwa keaktifan
siswa di kelas itu berkaitan dengan minat dan
motivasi, namun berbarengan dengan karakteristik
materi belajar dan kondisi lingkungan kelas. Ada
banyak yang mempengaruhi kurangnya keaktifan
siswa dalam pembelajaran yaitu :
1. tidak adanya minat dan motivasi untuk
mempelajari materi yang sedang dismpaikan
oleh guru,
2. kemampuan berpikir siswa yang rendah (tidak
bertanya dan memberikan tanggapan) dalam
proses pembelajaran,
3. pembelajaran oleh guru tidak inovatif dan
kreatif,
4. kondisi kelas (didalam dan diluar) yang
mempengaruhi konsentrasi siswa

Kepala Sekolah (Liwawana, S.Pd) :


Berdasarkan keterangan Kepala sekolah Ibu
Liwawana, S.Pd, faktor penyebab kurangnya
keaktifan siswa dalam pembelajaran yaitu :
1) Pembelajaran yang cenderung didominasi
oleh guru, sehingga proses pembelajaran
hanya berjalan satu arah saja.
2) Tingkat keaktifan peserta didik dalam
pembelajaran rendah.
3) Siswa tidak diarahkan untuk berpikir kritis
4) Peserta didik jarang mengajukan pertanyaan,
sehingga siswa sulit memahami materi yang
mereka pelajari.
5) Siswa tidak menyukai mata pelajaran yang
diajarkan oleh guru

Teman Guru sejawat (Suwarni, S.Pd dan Taufik


Walhidaya, S.Pd) :
Menurut keterangan teman guru, kurangnya
keaktifan siswa dalam pembelajaran disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu :
1. Siswa tidak menyukai materi-materi pada
mata pelajaran tertentu yang dianggap sulit
2. Kurangnya motivasi dari diri siswa sehingga
cenderung lalai dengan tugas yang diberikan
3. langkah-langkah penggunaan metode
pembelajaran tidak sesuai sehingga siswa
tidak dapat meningkatkan keaktifan siswa

Pengawas (La Mohidi, S.Pd) :


Menurut keterangan Bapak La Mohidi, S.Pd,
beberapa faktor penyebab kurangnya keaktifan
siswa dalam pembelajaran :
Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab
No
Diidentifikasi masalah
1. Penggunaan model pembelajaran yang
diterapkan tidak menyenangkan bagi siswa
2. Dari segi siswa, tidak memikirkan pendidikan,
sehingga siswa cenderung menerapkan 3D1P
(datang, duduk, diam, pulang)
3. Guru kurang memperhatikan karakteristik
siswa dalam pemanfaatan model pembelajran
4. Guru kurang memvariasi model pembelajaran
yang digunakan di kelas

Link Rekaman wawancara :


https://drive.google.com/drive/folders/1qTWICY
4WOJs06aKkZSYIcKIXt0bNHu4Z?usp=sharing

3 Kurangnya Kajian Literatur Setelah dilakukan kajian


komunikasi 1. Menurut Ike Junita Triwardhani, Wulan literatur dan hasil wawancaara
guru dan orang Trigartanti, Indri Rachmawati, dan Raditya serta konfirmasi melalui
tua siswa untuk Pratama Putra (2020) : observasi dapat diketahui
meningkatkan Mendorong keterlibatan orang tua di sekolah bahwa penyebab munculnya
keaktifan siswa sangat tidak mudah. Hal yang umum terjadi masalah komunikasi guru dan
orang tua siswa hanya datang pada saat orang tua siswa kurang terjalin
menerima rapor atau ketika anaknya disebabkan oleh beberapa hal
bermasalah disekolah. Padatnya waktu yaitu :
aktivitas orang tua menjadi sebuah salah satu 1. Orang tua siswa jarang
kendala. membangun komunikasi
Sumber dengan guru untuk
http://journal.unpad.ac.id/jkk/article/view/23 mengingatkan dan
620/13417 menanyakan keaktifan
anaknya disekolah.
2. Menurut Imam Sanusi (2020) : 2. Orang tua memiliki
Interaksi orang tua dan guru kurang terjalin pemikiran bahwa
pada saat pembelajaran Pademi covid 19 pendidikan adalah
dipengaruhi oleh beberapa hal : tanggung jawab sekolah,
1. Orang tua sibuk di kebun karena harus dan bukan tanggung jawab
memenuhi kebutuhan hidup yang bersama.
semakin sulit terutama pada masa 3. Orang tua siswa hanya
pandemi covid-19 sehingga guru dan datang pada saat menerima
orang tua jarang bertemu rapor atau ketika anaknya
2. Ketika pembelajaran BDR, Komunikasi bermasalah disekolah.
orang tua dan guru kurang terjalin 4. Orang tua siswa memiliki
disebabkan oleh orang tua kurang percaya kesibukan sehingga tidak
diri karena merasa tidak dapat menjadi ada waktu untuk bertemu
tutor yang baik untuk anaknya. guru secara rutin
3. orang menganggap pertemuan yang 5. Guru kurang melakukan
bersifat sebulan sekali atau bahkan kunjungan rumah (visit
pertiga bulan sekali dirasa tidak penting. home) karena orang tua
Karena orang tua merasa jika sudah ada siswa sulit ditemui ditengah
dilingkungan sekolah itu dianggap kesibukannya.
tangungjawab kepala sekolah atau
tanggungjawab guru
sumber
https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida/art
icle/download/153/316

3. Menurut Idi Warsah dan Mirzon Daheri


(2019) :
Faktor yang menyebabkan kurangnya
komunikasi antara guru dan orang tua siswa
adalah :
Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab
No
Diidentifikasi masalah
1. Belum adanya ketentuan spesifik untuk
mendorong relasi antara sekolah dengan
orang tua siswa
2. Kurangnya pertemuan antara sekolah dan
oorang tua siswa
3. Belum ada upaya untuk membangun
stakeholder untuk kolaborasi
4. Belum ada upaya membangun relasi
yang saling menguatkan untuk mencapai
tunjuan pendidikan
Sumber
https://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/att
urats/article/view/1285/pdf

Wawancara
Pakar (Mardi Yunus, S.Pd., M.Pd) :
Menurutnya, kurang terjalinnya komunikasi guru
dengan siswa diakibatkan oleh beberapa hal :
1. Orang tua memiliki kesibukan sehingga tidak
ada waktu untuk bertemu guru secara rutin
2. Orang tua siswa memang sudah
mempercayakan anaknya dengan guru di
sekolah
3. Dalam beberapa keadaan, itu karena guru
tidak melakukan kunjungan rumah (visit
home)

Kepala Sekolah (Liwawana, S.Pd) :


Menurut Ibu Liwawana, S.Pd Kurang terjalinnya
komunikasi guru dengan siswa diakibatkan oleh
beberapa hal :
1. Orang tua siswa sibuk dengan pekerjaan
masing-masing sehingga anak kurang
perhatian
2. Orang tua memiliki pemikiran bahwa
pendidikan adalah tanggung jawab sekolah,
dan bukan tanggung jawab bersama
3. Orang tua siswa jarang membangun
komunikasi dengan guru untuk mengingatkan
dan menanyakan keaktifan anaknya
disekolah.

Teman Guru sejawat (Suwarni, S.Pd dan Taufik


Walhidaya, S.Pd) :
Menurut teman-teman guru, kurang terjalinnya
komunikasi guru dengan siswa diakibatkan oleh
beberapa hal :

Pengawas (La Mohidi, S.Pd) :


Menurut Bapak La Mohidi, kurang terjalinnya
komunikasi guru dengan siswa diakibatkan oleh
beberapa hal :
1. Orang tua siswa hadir/berkunjung ke sekolah
hanya pada saat-saat tertentu seperti anak
bermasalah di sekolah, ketika mengambil
raport, dan pada saat penerimaan siswa baru
2. Tingkat kesibukan orang tua yang tinggi,
sehingga kunjungan rumah oleh guru tidak
efektif karena orang tua siswa sibu di kebun
sepanjang hari.
Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab
No
Diidentifikasi masalah
Link Rekaman wawancara :
https://drive.google.com/drive/folders/1qTWICY
4WOJs06aKkZSYIcKIXt0bNHu4Z?usp=sharing

4 Kemampuan Kajian Literatur Setelah dilakukan kajian


siswa berpikir 1. Menurut Putu Manik Sugiari Saraswati dan literatur dan hasil wawancaara
tingkat tinggi Gusti Ngurah Sastra Agustika (2020) : serta konfirmasi melalui
(HOTS) dalam Faktor-faktor penyebab kendala yang dialami observasi dapat diketahui
pemecahan siswa dalam menyelesiakan soal HOTS mata bahwa penyebab munculnya
masalah masih pelajaran, yaitu: 1) kurangnya latihan soal masalah kemampuan siswa
rendah berorientasi HOTS, 2) kemalasan siswa berpikir tingkat tinggi (HOTS)
membaca soal dengan kalimat yang dalam pemecahan masalah
panjang, 3) kebingunan siswa menentukan masih rendah disebabkan oleh
cara yang digunakan menjawab soal dan 4) beberapa hal yaitu :
kurangnya pemahaman materi kecepatan, 1. Kemampuan awal siswa
jarak waktu serta pecahan. kurang dalam memecahkan
Sumber masalah atau soal berbasis
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JIS HOTS, sehingga siswa
D/article/view/25336/15392 masih memerlukan bantuan
orang lain/guru,
2. Menurut Jatmiko (2018)) : 2. Kurangnya pengalaman
Banyak penelitian yang mengungkap siswa dalam memecahkan
penyebab kesulitan dalam memecahkan masalah-masalah berbasis
masalah. Ada beberapa penyebab kesulitan HOTS.
siswa dalam memecahkan masalah yaitu : 3. Kurangnya pemahaman
a. Kemampuan awal siswa kurang guru terkait pembelajaran
b. Model pembelajaran yang diterapkan berbasis HOTS
guru belum tepat 4. Kurangnya kemampuan
c. Guru tidak melihat perbedaan guru dalam menyusun dan
kemampuan siswa mengembangkan soal-soal
d. Kemampuan guru dalam menyelesaikan berbasis HOTS.
soal pemecahan masalah kurang 5. Guru cenderung
Sumber menggunakan soal-soal
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/IJE lama yang sudah dibuat
E/article/view/12966 sebelumnya sehingga
jarang membuat soal-soal
3. Menurut Tri Nuraini dan Julianto (2022) : terbaru yang digunakan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan untuk mengembangkan
bahwa peserta didik mengalami kesulitan kemampuan siswa,
dalam menyelesaikan soal berbasis HOTs.
Adapun faktor yang dapat menyebabkan
peserta didik mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal berbasis HOTS, yaitu
karena peserta didik yang belum terbiasa
dalam menyelesaikan soal berbasis HOTs,
peserta didik masih memerlukan bantuan
orang lain dalam menyelesaikan soal,
kesulitan dalam memahami kalimat atau
maksud dari soal, kurang teliti dalam
membaca dan memahami soal, serta
pemahaman materi yang kurang.
Sumber
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-
penelitian-pgsd/article/view/44430/37862

4. Menurut Fuaddilah Ali Sofyan, Putri Krisna,


dan Mardiah Astuti (2020) :
Faktor-faktor penyebab siswa kesulitan
belajar dalam penyelesaian soal HOTS yaitu :
(1) kurangnya ketelitian dalam mengerjakan
soal HOTS, (2) kurangnya kemampuan
Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab
No
Diidentifikasi masalah
/kompetensi awal siswa, (3) proses
pembelajaran yang dialami kurang/belum
maksimal, dan (4) siswa kurang memahami
soal HOTS.
Sumber
https://journal3.uin-
alauddin.ac.id/index.php/auladuna/article/vie
w/11506

Wawancara
Pakar (Mardi Yunus, S.Pd., M.Pd) :
Menurut Mardi Yunus, S.Pd., M.Pd Terkait
kurangnya kemampuan siswa terkait HOTS,
paling banyak penyebabnya dari siswa, yaitu :
1. Kemampuan berpikir kritis siswa masih
rendah sehingga kesulitan menyelesaikan soal
berbasis HOTS.
2. Kurangnya pengalaman siswa memecahkan
masalah-masalah berbasis HOTS
Selain dari siswa ada juga dari guru, yaitu :
1. Guru kurang melatih siswa untuk
menyelesaikan soal-soal HOTS, baik sebagai
tugas, maupun soal ujian semester.
2. Guru terbiasa dengan gaya mengajar yang dia
kuasai, sehingga pembelajaran berbasis
HOTS hampir tidak pernah dilakukan
3. Kemampuan guru dalam menerapkan
pembelajaran HOTS masih rendah (kurang
pengalaman)

Kepala Sekolah (Liwawana, S.Pd) :


Menurut Ibu Liwawana, S.Pd., beberapa faktor
penyebab rendahnya kemampuan berpikir tingkat
tinggi (HOTS) siswa dalam pembelajaran :
1. Siswa tidak dilatih dalam berpikir kritis dan
inovatif
2. Guru kurang mengarahkan siswa untuk
berperan aktif dalam mempelajari soal-soal
HOTS
3. Penalaran siswa yang terbatas dan lemahnya
kemampuan berlogika siswa
4. Guru jarang membuat soal-soal terbaru yang
digunakan untuk mengembangkan
kemampuan siswa
5. Guru masih banyak menggunakan soal-soal
lama yang sudah dibuat sebelumnya

Teman Guru sejawat (Suwarni, S.Pd dan Taufik


Walhidaya, S.Pd) :
Menurut teman-teman gur, beberapa faktor
penyebab rendahnya kemampuan berpikir tingkat
tinggi (HOTS) siswa dalam pembelajaran:
1. Kurangnya kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal HOTS
2. Siswa masih sulit menganalisis apa maksud
dari soal

Pengawas (La Mohidi, S.Pd) :


Menurut Bapak La Mohidi, S.Pd., rendahnya
kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) siswa
dalam pembelajaran disebabkan oleh Siswa kurang
Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab
No
Diidentifikasi masalah
belajar secara mandiri untuk melatih diri
mengerjakan soal-soal HOTS. Hal ini merupakan
salah satu dampak negatif dari teknologi seperti
penggunaan Smartphone yang tidak tepat.
Sehingga siswa kurang pengalaman terkait
pemecahan masalah berbasis HOTS karena siswa
hanya bersenang-senang dengan media sosial

Link Rekaman wawancara :


https://drive.google.com/drive/folders/1qTWICY
4WOJs06aKkZSYIcKIXt0bNHu4Z?usp=sharing

5 Pemanfaatan Kajian Literatur Setelah dilakukan kajian


Powerpoint 1. Menurut Al Murabi (2019) : literatur dan hasil wawancara
interaktif dalam Dalam proses belajar mengajar, kehadiran serta konfirmasi melalui
pembelajaran alat/media mempunyai arti yang cukup observasi dapat diketahui
kurang optimal penting. Namun, meskipun begitu, masih bahwa kurang optimalnya
banyak dijumpai lembaga lembaga pemanfaatan Powerpoint
pendidikan yang kurang mementingkan suatu interaktif dalam pembelajaran
alat/media tersebut. disebabkan oleh beberapa hal
sumber yaitu :
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/jbe/ 1. Kurangnya pelatihan yang
article/view/8446/pdf_1 diikuti oleh guru terkait
pembuatan dan penerapan
2. Menurut Widya Wijayanti (2019) : media powerpoint
Dalam setiap pengembagan produk tentunya interaktif dalam
akan ada kesulitan atau kendala terutama pada pembelajaran sehingga
guru, kendala yang dialami guru dalam guru kurang menguasai
pembuatan dan penggunaan media media powerpoint dengan
pembelajaran PowerPoint adalah editing baik.
video agar sesuai kebutuhan PowerPoint, 2. Kebiasaan guru mengajar
input Hyperlink, sarana prasarana yang tidak lebih dominan
berfungsi dengan baik, pemilihan gambar dan menggunakan metode
animasi yang sesuai materi relative lama mengajar sederhana
Sumber (ceramah) sehingga
https://www.researchgate.net/publication/346 Powerpoint jarang
052775/Pengembangan_Media_PowerPoint_ digunakan
IPA_Untuk_Siswa_Kelas_IV_SD_Negeri_Sa 3. Kendala pada kemahiran
mirono editing video agar sesuai
kebutuhan PowerPoint,
3. Menurut Miftakhul Muthoharoh (2019) : input Hyperlink, sarana
Upaya guru untuk memanfaatkan teknologi prasarana yang tidak
dalam proses pembelajaran memang masih berfungsi dengan baik,
terhambat oleh beberapa faktor yaitu: (1) pemilihan gambar dan
kurangnya ketersediaan SDM yang menguasai animasi yang sesuai materi
teknologi; (2) transformasi teknologi, (3) relative lama
perangkat hukum yang mengaturnya 4. Pandangan guru terkait
(kebijakan pemerintah) serta; (4) biaya menggunakan media
operasional yang mahal. powerpoint itu repot,
Selain itu, faktor lainnya penghambat karena harus melakukan
kurangnya pemanfaatan PowerPoint sebagai perencanaan, persiapan,
media pembelajaran yaitu : (1) menggunakan simulasi, penerapan, dan
media itu repot, (2) media itu canggih dan evaluasi.
mahal, (3) tidak bisa, (4) tidak tersedia, (5)
kebiasaan menikmati ceramah, dan (6)
kurangnya penghargaan dari atasan.

Sumber
http://e-journal.stai-
iu.ac.id/index.php/tasyri/article/view/66
Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab
No
Diidentifikasi masalah
Wawancara
Pakar (Mardi Yunus, S.Pd., M.Pd) :
Penggunaan powerpoint merupakan salah satu
pilihan yang baik uuntuk menyampaikan materi
belajar secara riil. Namun memang ada banyak
kendalanya yaitu : (1) guru belum terbiasa
menggunakannya, (2) ketidakmahiran guru untuk
memanfaatkan fungsi-fungsi menarik pada
powerpoint, (3) guru hanya sebatas copy paste jika
membuat powerpoint, (4) ketika membuat
powerpoint guru kurang menanmpilkan Animasi
yang sesuai dan menarik

Kepala Sekolah (Liwawana, S.Pd) :


Beberapa faktor penyebab pemanfaatan
Powerpoint interaktif dalam pembelajaran kurang
optimal :
1. Biasanya di sekolah guru dan siswa hanya
menggunakan buku cetak sebagai sumber
belajar
2. Guru belum mampu membuat media
pembelajaran berbasis teknologi yang
menarik perhatian siswa
3. Kebiasaan guru mengajar lebih dominan
menggunakan metode mengajar sederhana
(ceramah) sehingga Powerpoint jarang
digunakan

Teman Guru sejawat (Suwarni, S.Pd dan Taufik


Walhidaya, S.Pd) :
Beberapa faktor penyebab pemanfaatan
Powerpoint interaktif dalam pembelajaran kurang
optimal :
1. Guru belum mahir dalam membuat
powerpoint interaktif sebagai media
pembelajaran
2. Sarana dan prasarana yang masih kurang
terutama pada instalasi listrik yang belum
lengkap di setiap kelas

Pengawas (La Mohidi, S.Pd) :


Menurut Bapak La Mohidi, S.Pd, beberapa faktor
penyebab pemanfaatan Powerpoint interaktif
dalam pembelajaran kurang optimal yaitu :
1. Guru masih terkendala pada kemampuan
untuk membuat powerpoint yang menarik
untuk siswa
2. Masih banyak guru yang kurang terampil
dalam pemanfaatan Teknologi
3. Ketersediaan sarana prasarana yang kurang
memadai

Link Rekaman wawancara :


https://drive.google.com/drive/folders/1qTWICY
4WOJs06aKkZSYIcKIXt0bNHu4Z?usp=sharing

6 Inovasi Kajian Literatur Setelah dilakukan kajian


pembelajaran 1. Menurut Yopi Nopita Sari (2020) : literatur dan hasil wawancara
dengan Faktor-faktor yang menjadi kendala dalam serta konfirmasi melalui
pemanfaatan pemanfaatan media audio visual dalam observasi dapat diketahui
media audio pembelajaran IPA yaitu dalam bidang bahwa Inovasi pembelajaran
Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab
No
Diidentifikasi masalah
visual sebagai peralatan, keterbatasan pengetahuan guru dengan pemanfaatan media
sumber belajar dalam memanfaatkan media audio visual, dan audio visual sebagai sumber
masih kurang. listrik yang masih belum masuk disetiap belajar masih masih kurang
ruangan. disebabkan oleh beberapa hal
Sumber yaitu :
http://repository.iainbengkulu.ac.id/4393/ 1. Kurangnya peltihan yang
diikuti oleh guru sehingga
2. Menurut Rosita Umroh (2008) : pengetahuan guru dalam
Kendala yang dihadapi dalam pembelajaran memanfaatkan media audio
audio visual adalah a) keterbatasan rekaman visual terbatas
materi, b) program tidak dapat diulang, c) 2. Rendahnya keterampilan
siswa yang terlambat. Dan penunjangnya guru dalam mengatur
adalah a) tersedianya media audio visual, b) waktu dan membuat media
tersedianya waktu untuk menggunakan media pembelajaran berbasis
audio visual, c) kedisiplinan guru. Audio Visual.
3. Menurut Rini Royani (2018) : 3. Ketika pembelajaran
Salah satu kendala yang dialami dalam dengan menggunakan
pemanfaatan media audio visual disebabkan media dirasa repot karena
oleh faktor dari guru yaitu : (1) Penggunaan harus mengoprasikan
media audio visual memakan waktu yang perangkat LCD, komputer,
lama; (2) Pembuatan media yang memakan dan sond yang dibawanya
waktu cukup lama dan rumit; (3) Ketika 4. Siswa tidak dapat
pembelajaran dengan menggunakan media menentukan mana media
dirasa repot; (4) Pembelajaran dilakukan pembelajaran berbasis
dalam kelas sehingga tampak guru terlalu Audio Visual yang tepat
repot harus mengoprasikan perangkat LCD, untuk digunakan sebagai
komputer, dan sond yang dibawanya. sumber belajar
Sumber 5. pemanfaatan video
http://journal.univetbantara.ac.id/index.php/st pembelajaran secara
ilistika/article/view/168 mandiri memang kurang,
karena tidak adanya
4. Menurut Maulidya Hazna (2020) : pengawasan
Hambatan yang terjadi oleh guru ketika
menggunakan media audio visual terdapat
beberapa sebab yaitu, Kurangnya
pengetahuan guru terhadap teknologi,
Kurangnya keterampilan guru dalam
mengatur waktu dan membuat media
pembelajaran, ataupun guru memiliki metode
yang lebih efektif untuk digunakan dalam
proses belajar mengajar sesuai dengan materi
yang akan disampaikan.
Sumber
https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/30
814;jsessionid=2F87D507ED472590E53EEF
F2BDF564C1

Wawancara
Pakar (Mardi Yunus, S.Pd., M.Pd) :
Menurut Bapak Mardi Yunus, S.Pd., M.Pd.,
Pemanfaatan media audio visual (video) harusnya
tidak ada kendala yang dihadapi guru karena sudah
banyak video pembelajaran (gratis) yang tersebar
secara online, namun mungkin masih ada kendala
seperti :
1. Guru tidak menerapkannya dikelas karena
belum mengetahui langkah-langkah apa yang
akan dilakukan ketika menerapkannya
2. Guru malas mengganti cara mengajarnya.
Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab
No
Diidentifikasi masalah
3. Dari siswa, pemanfaatan video pembelajaran
secara mandiri memang kurang, karena
kurangnya pengawasan

Kepala Sekolah (Liwawana, S.Pd) :


Menurut Ibu Liwawana, S.Pd., Beberapa faktor
penyebab kurangnya pemanfaatan media audio
visual dalam pembelajaran :
1. Guru tidak mampu membuat pembelajaran
berbasis Audio Visual.
2. Ketersedian media pendukung di sekolah
belum memadai
3. Kurangnya rekomendasi guru kepada siswa
terkait media online yang memuat media-
media belajar berbasis Audio Visual
4. Siswa tidak dapat menentukan mana media
pembelajaran berbasis Audio Visual yang
tepat untuk digunakan sebagai sumber belajar

Teman Guru sejawat (Suwarni, S.Pd dan Taufik


Walhidaya, S.Pd) :
Menurut teman-teman guru, beberapa faktor
penyebab kurangnya pemanfaatan media audio
visual dalam pembelajaran:
1. Guru belum mampu membuat media
pembelajaran berbasis audio visual yang
sesuai dengan karakteridtik siswa
2. Pembelajaran audio visual tidak diterapakan
di kelas karena memiliki kelemahan yang
besar seperti materinya tidak dapat diluang
dikelas sehingga imbasnya siswa yang
terlambat atau tidak hadir tidak dapat
mengejar materi yang diajarkan

Pengawas (La Mohidi, S.Pd) :


Beberapa faktor penyebab kurangnya pemanfaatan
media audio visual dalam pembelajaran:
1. Kurangnya kemauan guru untuk mengganti
model pembelajaran yang digunakan dan
beralih pada pembelajaran berbasis Video
2. Kurangnya pelatihan-pelatihan terkait proses
dan langkah-langkah yang tepat dalam
penerapan model pembelajaran berbasis
Video (Audio Visual)
3. Kesibukan guru yang tinggi sehingga tidak
memiliki waktu untuk mempersiapkan
pembelajaran dengan baik, terutama
mempersiapkan video-video pembelajaran
yang tepat dan sesuai dengan materi yang
sedang diajarkan
4. Guru menganggap bahwa pembelajaran
berbasis video itu merepotkan dan sulit

Link Rekaman wawancara :


https://drive.google.com/drive/folders/1qTWICY
4WOJs06aKkZSYIcKIXt0bNHu4Z?usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai