Anda di halaman 1dari 13

BAB 4

KELOMPOK 4
1. ANDIKA MANDAGI
2. ANGEL PUTONG
3. INGGIRT RUINDENGAN
4. MELISA KARINDA

JURUSAN FISIKA KELAS B


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM

SUSUNAN BERKALA DAN BEBERAPA


SIFAT UNSUR
Tujuan bab ini adalah memperkenalkan beberapa sifat
unsure dan reaksi yang terjadi untuk membentuk senyawa. Anda
akan mengetahui bagaimana daftar periodik disusun dan anda
akan menjumpai bagaimana seorang ilmuan mempelajari struktur
yang ada dalam atom. Dan pada akhirnya, anda akan
mempelajari senyawa kimia sebagai alat yang sangat penting
untuk berkomunikasi diantara ahli kimia.

I.

BEBERAPA SIFAT UNSUR


Sifat-sifat unsur sangat beragam. Ada yang bersifat gas,
ada yang bersifat cair,padat,logam (metal), non logam,
keras,lunak, sangat padat (very dense) dan lainnya sangat
ringan(low density). Karena sangat beragamnya sifat
unsure, dicari jalan atau cara untuk membagi sifat-sifat
unsure, sehingga dapat memudahkan pengertiannya.
Salah satu metode yang paling sederhana untuk
mengklasifikasi unsur ini adalah membaginya menjadi tiga
kategori: logam(metal),non logam(non metal),
metaloid.
- Logam (metal)
Logam mempunyai sifat yang sama dalam
kemampuannya mengubah bentuk tanpa pecah.
Kemampuan mengubah bentuk jika dipukul disebut
malleabilitas. Kemampuan logam yang dapat
diluruskan jika ditarik dari arah yang berlawanan
disebut sifat lentur (ductility). Logam adalah
penghantar arus listrik yang baik. Logam juga sebagai
penghantar panas yang baik. Lebih dari 70% unsureunsur adalah logam, meskipun ada kesamaan sifat dari

II.

logam tersebut, perbedaannya pun sangat banyak.


Banyak logam yang umumnya dikenal dalam bentuk
murni, tidak dikombinasi dengan logam lain. beberapa
logam mempunyai sifat yang sangat reaktif, contohnay
natrium.
Disamping reaktifitas kimia, logam juga mempunyai
beberapa sifat fisik yang berbeda, misalnya kekerasan
dan titik leleh. Sebagian lagi bersifat lunak. Krom dan
besi adalah contoh logam yang keras sedangkan emas
dan timah adalah contoh logam yang lunak.
- Non Logam (Non Metal)
Kebanyakan unsure non logam yang sering dijumpai
adalah dalam bentuk senyawa kimia (compound). Salah
satu benda non logam adalah karbon. Non logam yang
sangat banyak dijumpai adalah oksigen dan nitrogen,
yaitu komponen yang penting dari atmosfer. Oksigen
dan nitrogen terdiri dari molekul yang mempunyai dua
atom (molekul diatom). Sama seperti sifat-sifat logam
yang batasnya sangat luas, demikian juga sifat-sifat
unsure non logam. Beberapa unsure berbentuk gas dan
ada satu (brom) berbentuk cair. Disamping perbedaan
dalam sifat-sifat fisika, unsure non logam juga berbeda
dalam sifat-sifat kimiannya. Perbedaan ini yang
merupakan hal yang sangat penting yang akan
diuraikan lebih terperincih pada pembahasan
selanjutnya.
- Metaloid
Metalloid yang juga disebut semi metal adalah unsure
yang mempunyai sifat antara logam dan non logam.
Contoh paling terkenal adalah elemen silicon. Metalloid
adalah semi konduktor yang spesifik,unsure ini dapat
menghantar arus listrik, tetapi tidak tepat sama seperti
logam. Kecuali sifat penghantar listriknya metalloid
lebih bersifat non logam daripada logam.
SUSUNAN BERKALA YANG PERTAMA

III.

Pada tahun 1869, polopor daftar periodic yang modern


menemukan cara untuk mengklasifikasikan unsure.
Penemuan ini merupakan hasil kerja dua ahli kimia, Dmitri
Mendeleev dari Rusia dan Julius Lothar Meyer dari Jerman.
Mereka bekerja secara terpisah tetapi menghasilkan
daftar periodic yang sama pada waktu yang hampir
bersamaan. Mendeleev mempresentasikan hasil kerjanya
didepan pertemuan ahli kimia Rusia pada permulaan
tahun 1869, tetapi daftar periodic Mayer belum muncul
sampai bulan Desember tahun itu. Dalam hal ini,
Mendeleev lebih beruntung karena telah memperagakan
terlebih dahulu penemuannya, sehingga dia lebih dikenal
sebagai penemu daftar periodic. Mendeleev adalah
seorang guru kimia, dimana ketika dia mempersiapkan
buku penuntun untuk muridnya, dia menemukan bahwa
jika unsure disusun menurut massa atom yang monaik,
unsure dengan sifat-sifat yang sama akan dijumpai jarak
secara periodic.
PANDANGAN YANG TERBARU TENTANG ATOM
Permasalahan yang dijumpai jika elemen disusun dalam
daftar berkalah Mendeleev menurut aturan massa atom
akan hilang, jika unsure-unsur ini disusun menurut nomor
atomnya. Untuk memahami nomor atom, maka kita harus
mula-mula melihat struktur bagian dalam dari atom ini.
Pandangan Dalton mengenai atom sebagai bagian yang
peling kecil yang tidak dapat dibagi, kita ketahui sekarang
bahwa hal ini tidak benar. Eksperimen-eksperimen yang
telah dimulai sejak akhir abad ke-19 dan dilanjutkan
sampai sekarang memperlihatkan bahwa atom itu sendiri
terdiri dari partikel-partikel subatom. Banyak partikel ini
yang telah diketahui , tetapi suatu yang prinsip, yang
sangat penting kita ketahui adalah proton, neutron dan
electron. Proton dan electron merupakan partikel yang
bermuatan listrik. Proton dan electron ini membawa
muatan yang berbeda, dimana proton mempunyai

muatan yang ditetapkan dengan tanda positif sedangkan


electron mempunyai tanda negative. Suatu hal yang
sangat penting dipahami mengenai muatan listrik ini
adalah muatan yang berlawan akan saling tarik menarik
dan muatan yang sama akan saling tolak menolak. Jadi
proton menarik electron tapi menolak proton dan electron
menolak electron. Neutron sesuai dengan namanya tidak
bermuatan dangan demikian muatan listriknya netral.
- INTI ATOM
Inti(nucleus) adalah nama untuk partikel yang sangat
kecil dan sangat padat. Electron berada diluar inti dan
electron ini mengisi hampir semua volume dari suatu
atom. Inti ini penting karena dua alasan. Alasan
pertama adalah jumlah proton dalam inti, yang
berhubungan dengan nomor atom suatu atom,
menunjukan jumlah electron yang harus dipunyai oleh
atom agar muatan listriknya menjadi netral. Alasan
kedua adalah massa atom ditentukan mula-mula oleh
jumlah proton dan neutron dalam intinya, dimana
setiap proton dan neutron menyumbang kira-kira satu
unit massa atom. Partikel ini begitu berat dibandingkan
dengan electron, sehingga massa dari inti hampir sama
dengan massa atom suatu atom. Sebagai tambahan,
karena inti sangat kecil, kepadatan materi inti sangat
besar, kira-kira 1014 g/cm3.
- ISOTOP
Isotop adalah bentuk dari unsure yang memiliki nomor
atom yang sama tapi massa atom yang berbeda.
Nomor atom suatu atom menunjukan identitas suatu
unsure. Isotop yang khusus dari suatu unsure
ditentukan dengan cara menetapkan nomor atomnya,
yaitu dengan lambing Z dan nomor massanya A.
Nomor massa merupakan penjumlahan banyaknya
proton dan neutron dari suatu atom. Dengan demikian
nomor neutron dapat diperoleh dari perbedaan A-Z.

IV.

NOMOR ATOM DAN TABEL PERIODIK YANG BARU


(MODERN)
Susunan berkala yang sekarang digunakan dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.

Table ini terdiri dari sejumlah kolom sejajar (row) yang


disebut berkala/periodic yang ditandai dengan angka
biasa dan kolom vertical yang disebut
kelompok/golongan(group), dimana setiap golongan
mengandung suatu keluarga unsure.
- KECENDERUNGAN SIFAT DALAM SUSUNAN
BERKALA
Kita dapat mengklasifikasi unsure sebagai suatu logam,
non logam dan metaloid sesuai sifat-sifat yang
diperlihatkannya. Dalam periodic berekala unsure yang
terletak disebelah kiri dan tengah adalah logam dan
yang terletak di kanan atas adalah non logam. Barisan
gambar yang berwarna gelap yang dimulai dari boron
(B) sampai astatine (At) secara garis besar ditetapkan
sebagai batas antara sifat logam dan non logam dan
unsure-unsur yang berdekatan dengan batas ini(kecuali
aluminium) adalah metalloid. Dengan demikian

V.

dijumpai suatu bentuk transisi yang berubah secara


bertahap dari sifat logam dan non logam di daerah ini.
REAKSI LOGAM DENGAN NON LOGAM;
PEMBENTUKAN SENYAWA ION
Jika dua atau lebih zat bereaksi membentuk satu hasil
reaksi(produk), maka reaksi ini disebut reaksi kombinasi.
Contohnya:
2Na(s)+Cl2(g) 2NaCl(s)
Logam cenderung bereaksi dengan non logam
membentuk senyawa ion.
Dalam reaksi ini, setiap logam kehilangan satu atau lebih
electron dan menjadi ion positif atau kation dan setiap
atom non logam memperoleh satu atau lebih electron
manjadi ion negative atau anion.
- CARA MENULIS RUMUS BANGUN (FORMULA)
SENYAWA ION
Ketentuan untuk menulis rumus bangun senyawa ion:
1. Untuk menulis rumus bangun selalu dimulai dengan
ion positif.
2. Perbandingan ion positif dengan ion negative
sedemikian rupa,sehingga diperoleh jumlah total
muatan positif sama dengan jumlah total muatan
negative rumus bangun harus dalam keadaan
muatan listrik netral.
3. Yang selalu dipilih adalah zat sekecil mungkin yang
bermuatan listrik netral. Kita selalu menulis rumus
empiris untuk senyawa ion.
Alasan ketentuan nomor 3 adalah bahwa tidak ada
molekul dalam senyawa ion. Setiap ion positif dikelilingi
oleh sejumlah ion negative yang dalam keadaan tarik
menarik yang seimbang, jadi kita dapat mengatakan
setiap ion positif tertentu adalah kepunyaan setiap ion
negative tertentu.
- ION YANG MENGANDUNG LEBIH DARI SATU ATOM

Banyak zat-zat yang mengandung ion


poliatom(polyatomic ion), ion yang tersusun lebih dari
satu atom. Sebagai salah satu contoh ion seperti ini
adalah ion katoda.
VI. REAKSI DI ANTARA UNSUR NONLOGAM;
PEMBENTUKAN SENYAWA MOLEKULER
- SENYAWA SEDERHANA DARI NONLOGAM DENGAN
HIDROGEN
Kecuali gas mulia, semua unsure nonlogam mebentuk
senyawa dengan hydrogen. Senyawa-senyawa
hydrogen dengan beberapa metalloid, termasuk
kebanyakan raksi kimiannya metalloid bersifat seperti
nonlogam. Beberapa senyawa nonlogam-hidrogen
sangat penting bagi kita. Air merupakan senyawa yang
sangat umum dari semua senyawa kimia ini yang
lainnya adalah metana,CH4, merupakan komponen
utama dalam gas alam.
- SENYAWA SEDERHANA DARI NONLOGAM DAN
OKSIGEN
Semua nonlogam dan metalloid termasuk sebagian gas
mulia membentuk senyawa molekuler(disebut oksida)
dengan oksigen. Seperti dengan senyawa hydrogen
kebanyakan oksida dapat dibuat dari reaksi langsung
suatu unsure dengan oksigen, tetapi banyak juga
oksida yang hanya dapat dibuat dari reaksi antara
senyawa kimia.
VII. BEBERAPA SIFAT SENYAWA IONIK DAN SENYAWA
MOLEKULER
Senyawa ionic dan senyawa molekuler terdiri dari pertikelpartikel yang sangat berbeda. Dalam senyawa ionic
dijumpai pertikel bermuatan listrik yang berlainan(ion).
Sebaliknya senyawa molekuler terdiri dari molekul yang
bermuatan listrik netral.
VIII. REAKSI OKSIDASI-REDUKSI

Oksigen bereaksi dengan kebanyakan unsure membentuk


senyawa yang disebut oksida dan sejak oksigen
ditemukan, istilah oksidasi dihubungkan dengan reaksi
dalam bentuk ini. logam yang diperoleh kembali dari
oksida logamnya dikenal dengan nama reduksi.
Oksidasi adalah pelepasan electron oleh suatu zat.
Reduksi adalah pengambilan elekton oleh suatu
zat.
Reaksi yang melibatkan oksidasi dan reduksi disebut
reaksi oksidasi-reduksi atau reaksi redoks sebagai
singkatannya.
- BILANGAN OKSIDASI
Bilangan oksidasi adalah bilangan(baik positif maupun
negative) yang diberi tanda pada atom dalam suatu
senyawa, agar dapat diketahui perubahan-perubahan
yang terjadi dalam reaksi redoks.
- ATURAN UNTUK MENENTUKAN BILANGAN
OKSIDASI
1. Bilangan oksidasi setiap unsure dalam bentu
unsurnya adalah nol, tanpa memperhatikan rumitnya
bentuk molekul dimana unsure itu berada.
2. Bilangan oksidasi setiap ion yang mengandung suatu
atom(monoatomik ion), suatu ion yang hanya terdiri
dari satu atom, sama dengan muatan yang ada
dalam ion.
3. Jumlah semua bilangan oksidasi dari semua atom
dalam suatau senyawa adalah nol.
Sebagai tambahan pada aturan ini, kita perlu mengikuti
ketentuan berikut:
4. Fluor mempunyai bilangan oksidasi -1
5. Hydrogen mempunyai bilangan oksidasi +1
6. Oksigen mempunyai bilangan oksidasi -2

- PENGGUNAAN BILANGAN OKSIDASI


Dalam reaksi redoks, ada perbedaan dalam bilangan
oksidasi atau Keadaan oksidasi dari dua atau lebih
unsure. Perhatikan, misalnya reaksi antara magnesium
dan oksigen.
2Mg + O2 2MgO
0

+2

-2

Dimana ditulis bilangan oksidasinya di bawah nama


senyawa tersebut. Terlihat bahwa bilangan oksidasinya
Mg berubah dari 0 menjadi +2 dan bilangan oksidasi O
berubah dari 0 menjadi -2. Dengan demikian, oksidasi
Mg diikuti oleh bertambahnya bilangan oksidasi.
Reduksi 02 sebaliknya diikuti oleh berkurangnya
bilangan oksidasi. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa:
Oksidasi adalah bertambahnya bilangan oksidasi.
Reduksi adalah berkurangnya bilangan oksidasi.

IX.

Bilangan oksidasi memungkinkan kita untuk


menentukan bermacam-macam reaksi seperti reaksi
redoks.
CARA MEMBERI NAMA SENYAWA KIMIA
Dalam bagian ini akan diperlihatkan cara-cara membuat
singkatan, bagaimana cara member nama senyawa kimia
organic. Senyawa ini adalah suatu senyawa yang
strukturnya tidak ditentukan terutama oleh ikatannya
dengan atom karbon. Senyawa kimia yang mengandung
karbon seperti ini disebut senyawa kimia organic.
- PENRSENYAWAAN KIMIA YANG TERDIRI DARI DUA
UNSUR/SENYAWA BINER (BINARY COMPOUND)
LOGAM DAN BUKAN LOGAM
Persenyawaan kimia yang terdiri dari atom-atom dari
dua macam unsure yang berbeda. Jika yang satu
logam, maka unsure lainnya adalah bukan logam.
Nama dari logam ditulis lebih dahulu, kemudian diikuti

oleh nama yang bukan logam. Untuk logam yang hanya


mempunyai satu bentuk oksidasi, nama logam tersebut
dalam bahasa inggris yang selalu dipakai. Nama untuk
unsure yang kedua diperoleh dengan cara
menambahkan akhiran-ida pada kata tersebut. Sebagai
contoh:
NaCl
Natrium klorida
SrO
Strontium oksida
AL2O3
Aluminium sulfide
Mg3P2
Magnesium fosfida
- SENYAWA YANG MENGANDUNG ION DARI DUA
KOMPONEN NONLOGAM (BINARY COMPOUND)
Untuk member nama senyawa yang mengandung dua
komponen yang terdiri dari dua nonlogam, maka
dipakai system ketiga dari nomenklatur. System ini
menggunakan awalan dalam bahasa yunani untuk
menunjukan jumlah atom setiap macam unsure dalam
satu molekul zat. Awalan ini menurut artinya adalah
ditritetrapentaheksaheptaoktanonadeka-

dua
tiga
empat
lima
enam
tujuh
delapan
Sembilan
sepuluh

cara pemberian namannya, sebagai ilustrasi dapat


digunakan senyawa P4O10.
Awalan yang menunjukan jumlah atom unsure pertama
(tetra..)
Nama unsure pertama
(fosforusz)
Awalan yang menunjukan jumlah atom unsure kedua

(deka.)
Nama asal unsure kedua ditambah dengan ida.
Jadi, P4O10 adalah tetrafosforus dekaoksida.
- SENYAWA YANG MENGANDUNG ION YANG TERDIRI
DARI ATOM YANG BANYAK (POLYATOMIC IONS).
Banyak ion yang mengandung lebih dari satu atom dan
oleh sebab itu senyawa ini adalah ion yang mempunyai
atom banyak(polyatomic ion). Enyawa ini menjadi
tergabung kedalam senyawa ionic, tetapi merupakan
unit yang tersendiri dan pada umumnya tetap utuh
dalam kebanyakan reaksi kimia. Misalnya:
Na2Co3
sodium carbonat (natrium karbonat)
Ca(C2H3O2)2
calcium acetat (kalsium asetat)
Ba(OH)2 barium hydroxide (barium hiddroksida)
(NH4)2SO4 ammonium sulfate (ammonium sulfat)
- ASAM YANG TERDIRI DARI DUA KOMPONEN
(BINARY ACIDS)
Suatu cara yang penting bagaimana asam terbentuk
adalah bila enyawa yang mengandung dua komponen
yang terdiri dari hydrogen dan suatu nonlogam
(misalnya HCl) dilarutkan dalam air. Larutan air dari
senyawa ini disebut asam biner yang terdiri dari dua
komponen atau kadang-kadang juga disebut asam
hidro.
HF(aq)
hydrofluoric acid (asam hidrofluorida)
HCL(aq)
hydrochloric acid ( asam hidroklorida)
HBr(aq)
hydrobromic acid (asam hidrobromida)
HI(aq)
hydroiodic acid (asam hidroiodida)
H2S(aq)
hydrosulfuric acid (asam hidrosulfida)
- ASAM OKSO
Asam okso adalah asam yang mengandung hydrogen,
oksigen dan paling sedikit satu unsure lainnya
(biasanya nonlogam). Asam sulfat, H2SO4, merupakan
salah satu contoh. Dalam pemberian nama asam ini,
asam dengan unsure dalam keadaan bentuk oksidasi
yang tinggi diberi akhiran ic dan asam dengan unsure

dalam keadaan bentuk oksidasi yang rendah diberi


akhiran ous. Jadi asam-asam ini ditulis:
H2SO4
sulfuric acid (asam sulfat)
H2SO3
sulfurous acid (asam sulfit)
- GARAM ASAM
Netralisasi sebagian dari suatu asam dapat
menghasilkan garam lebih dari satu H+ per satu
molekul garam yang disebut garam asam.
Garam dapat diberi nama dengan menambahkan
awalan bi- ada nama anion dari asam.
NaHSO4
NaHSO3
bikarbonat)

sodium bisulfate (natrium bisulfat)


sodium bicarbonate ( natrium

Anda mungkin juga menyukai