NAMA : KRISTINAWATI

NO PESERTA : 201901292788
KELAS : 003
LPTK : UNIVERSITAS NEGERI MALANG

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah terpilih
Akar Penyebab
No. yang akan Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
masalah
diselesaikan
1 Motivasi belajar siswa 1. Pembelajaran Kajian literatur Berdasarkan kajian literatur dan
kelas V pada mata yang dilakukan Berdasarkan kajian literatur alternatif wawancara analisis alternatif solusinya
pelajaran IPA materi guru kurang solusinya adalah: adalah sebagai berikut:
porses pernapasan menyenangkan 1. (Juniari & Putra, 2021) media Kelebihan media pembelajaran
manusia masih dan multimedia interaktif dapat multimedia interaktif:
rendah pemanfaatan digunakan dalam proses 1) Sistem pembelajaran lebih inovatif dan
media pembelajaran. direkomendasikan interaktif
pembelajaran kepada guru untuk menggunakan 2) Pendidik akan selalu dituntut untuk
belum optimal. multimedia interaktif yang dapat kreatif inovatif dalam mencari
Guru hanya membantu siswa dalam belajar terobosan pembelajaran
menngunakan sehingga dapat meningkatkan 3) Mampu menggabungkan antara teks,
media gambar semangat belajar IPA pada siswa. gambar, audio, musik, animasi gambar
yang terdapat atau video dalam kesatuan yang saling
pada buku mendukung guna tercapainya tujuan
pelajaran. Guru pembelajaran.
hanya
menggunkan Kekurangan media pembelaaran
metode multimedia interaktif:
ceramah secara 1. Memerlukan koneksi internet dan
terus menerus bandwith yang besar

2. (Gandasari & Pramudiani, 2021).
Terdapat pengaruh aplikasi wordwall
terhadap motivasi belajar siswa IPA
di SD. Aplikasi wordwall terbukti
dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa.
3. (Elisabet dkk., 2019) disarankan agar
guru terutama pada mata pelajaran
IPA dapat menggunakan model
pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) sebagai salah satu alternatif
untuk meningkatkan motivasi dan
hasil belajar siswa.
2. Tidak efektif penyampaiannya jika
terlalu banyak audiens.
3. Penyampain materi tidak akan
dipahami oleh siswa jika suara tidak
terdengar.
Kelebihan media Wordwall yaitu:
1. Media bersifat fleksibel, dapat
digunakan untuk berbagai tingkatan
pada siswa.
2. Menarik dan tidak monoton.
3. Bersifat kreatif dan mampu
meningkatkan minat siswa dalam
belajar
Kekurangan media Wordwall yaitu:
1. Membutuhkan waktu yang lebih untuk
membuatnya.
2. Memerlukan koneksi internet yang
stabil untuk menjalankan aplikasi ini
Kelebihan model PjBL:
1. Meningkatkan motivasi belajar peserta
didik untuk belajar,
2. mendorong kemampuan mereka untuk
melakukan pekerjaan penting
3. Meningkatkan daya kolaborasi.
 Kekurangan model PjBL:
1. Pembelajaran berbasis proyek
memerlukan banyak waktu yang harus
disediakan untuk menyelesaikan
permasalahan yang kompleks
2. Banyak orang tua peserta didik yang
merasa dirugikan karena menambah
biaya untuk memasuki sistem baru.

Wawancara dengan teman sejawat: Kelebihan media Baper:

Narasumber: Ibu Tri Rahayu Noviyanti, 1. Media ini menggunakan bahan-bahan
S.Pd. yang amat sederhana seperti botol
Guru seharusnya menggunakan bekas, selang, paku, balon, gunting, dan
media pembelajaran yang sesuai. lain-lain.
Misalnya guru bisa menggunakan 2. Cara kerjanya amatlah mudah cukup
media pembelajaran BAPER (Balon dengan menarik balon yang berada di
Pernapasan) luar botol

Kekurangan media Baper:

1. Media tidak bisa bekerja jika terjadi
kebocoran pada selang atau balon
2. Membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk membuatnya

Wawancara dengan pakar: Kelebihan metode diskusi:

Narasumber: Ibu Mega Puspitasari, M.Pd. 1. Merangsang siswa kreatif memberikan
Menggunakan variasi metode gagasan atau ide
penyajian yang menarik, guru harus 2. Siswa dapat bertukar pikiran dengan siswa
mampu menyajikan informasi dengan yang lain
 menarik bagi siswa. Guru bisa Kekurangan metode diskusi:
menggunakan variasi metode diskusi 1. Hanya beberapa siswa yang aktif
dan metode eksperimen. 2. Membutuhkan waktu yang cukup panjang

Kelebihan metode eksperimen:

1. Membuat siswa percaya atas
kesimpulan yang sesuai dengan hasil
eksperimennya. Mereka dapat membuat
kesimpulan sendiri, namun maknanya
sama dengan yang sebenarnya.
2. Melatih ketelitian dan keuletan siswa
ketika melakukan eksperimen.
3. Hasil dari percobaan siswa dapat
dimanfaatkan untuk sekolah

Kekurangan metode eksperimen:

1. Metode ini lebih sesuai dengan pelajaran
berdasar ilmu sains dan teknologi
2. Eksperimen tidak selalu menghasilkan
hasil yang diharapkan. Bisa jadi ada
faktor-faktor tertentu di luar jangkauan
kemampuan yang tidak sesuai. Meski
begitu, hal ini bisa disiasati dengan
melakukan eksperimen lagi hingga
berhasil.
2 Kemampuan siswa 1. Guru belum Kajian literatur Berdasarkan kajian literatur analisis
kelas V dalam menerapkan Berdasarkan kajian literatur alternatif alternatif solusinya adalah sebagai
memahami suatu model dan solusinya adalah: berikut:
bacaan pada mata media 1. (Aprinawati, 2018) Penerapan model Kelebihan model mind map:
pelajaran bahasa pembelajaran Mind Mapping mengajak siswa 1. Menghubungkan ide
indonesia masih yang menarik melakukan hal-hal yang dapat 2. Mempelajari konsep baru
kurang bagi siswa. menimbulkan pemahaman terhadap 3. Belajar lebih menyenangkan
bacaan dengan cara yang kreatif 4. Memahami ide-ide kompleks
sehingga dapat meningkatkan
pemahaman membaca siswa. Kekurangan model mind map:
1. Terlalu rumit
2. Membutuhkan banyak ruang
3. Membutuhkan banyak waktu

2. (Simbolon, 2016) dengan Kelebihan model pembelajaran CIRC

menggunakan model pembelajaran (Cooperative Integrated Reading and
CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition):
and Composition) dapat 1. Menumbuhkembangkan interaksi sosial
meningkatkan kemampuan anak seperti kerjasama, toleransi,
membaca pemahaman pada siswa. komunikasi dan respek terhadap
Model CIRC merupakan model gagasan orang lain
pembelajaran khusus mata pelajaran 2. Pembelajaran terpadu menyajikan
bahasa dalam rangka membaca dan kegiatan yang bersifat pragmatis
menemukan ide pokok, pokok (bermanfaat) sesuai dengan
pikiran, atau tema sebuah wacana. permasalahan yang sering ditemui
dalam lingkungan anak

Kekurangan model pembelajaran CIRC

(Cooperative Integrated Reading and
Composition):
1. Pada saat dilakukan persentasi terjadi
kecenderungan hanya siswa pintar yang
secara aktif tampil menyampaikan dan
gagasan.
 2. Model pembelajaran ini hanya dapat
digunakan pada mata pelajaran yang
menggunakan bahasa, sehingga tidak
dapat dipakai untuk mata pelajaran
lainnya seperti : matematika dan mata
pelajaran lainnya yang menggunakan
prinsip hitung.

3. (Nurkhofifah, 2022) media Kelebihan media pembelajaran

pembelajaran smartboard terbukti smartboard:
efektif dan berpengaruh dalam 1. Lebih kolaboratif
meningkatkan keterampilan 2. Menghubungkan dari jarak jauh
membaca pemahaman peserta didik 3. Dapat membuat diagram ide dengan
pada pembelajaran bahasa, media mudah
pembelajaran smartboard juga dinilai 4. Tidak perlu spidol
dapat meningkatkan motivasi dan
minat belajar peserta didik serta dan Kekurangan media pembelajaran
antusiasme peserta didik pada saat smatrboard:
pembelajaran berlangsung. 1. Harganya mahal

Wawancara dengan teman sejawat: Kelebihan media Power Point:

Narasumber: Ibu Tri Rahayu Noviyanti, 3. Mudah diaplikasi sehingga dapat
S.Pd. digunakan untuk semua ukuran kelas.
1. Sering diberi contoh-contoh bacaan 4. Mempunyai variasi teknik penyajian
dan pertanyaan yang menarik sehingga tidak
2. Guru dapat menyajikan bacaan dalam membosankan.
bentuk yang menarik sehingga siswa
tertarik untuk belajar. Dalam hal ini
guru dapat menggunkan media power Kekurangan Media Power Point:
 point untuk mengemas bacaan secara 3. Perlu mempunyai keterampilan khusus
menarik untuk menuangkan ide yang baik pada
3. Guru dapat menerapkan metode desain program yang dibuat agar
gamifikasi dalam pembelajaran gampang dicerna.
supaya suasana pemebelajaran di 4. Perlu memiliki persiapan apabila
dalam kelas menjadi menyenangkan menggunakan teknik penyajian animasi
yang kompleks.

Kelebihan metode gamifikasi:

1. Mengembangkan perilaku positif
terhadap pelajaran
2. Bermain peran sangat membantu proses
perkembangan anak.
3. Musik dan gerakan meningkatkan
kapabilitas bahasa anak selama masa
prasekolah.
4. Gamification bekerja dengan
mengintervensi tiga aspek utama:
kognitif, emosional, dan sosial.

Kekurangan metode gamifikasi:

1. Permainan yang menjadi peraturan.

Wawancara dengan pakar: Kelebihan pemberian reward kepada

Narasumber: Ibu Mega Puspitasari, M.Pd. siswa:
1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta 1. Memberikan pengaruh yang cukup besar
didik. Pada permulaan belajar terhadap jiwa anak didik untuk
mengajar hendaknya seorang guru melakukan perbuatan yang positif dan
menjelaskan mengenai Tujuan bersikap progresif.
Instruksional Khusus (TIK) yang akan
 dicapai siswa. Makin jelas tujuan, 2. Dapat menjadi pendorong bagi anak-
maka makin besar pula motivasi anak didik lainnya untuk mengikuti anak
dalam belajar. yang telah memperoleh pujian dari
2. Berikan hadian untuk siswa-siwa gurunya,
yang berprestasi. Hal ini akan sangat
memacu siswa untuk lebih giat dalam Kekurangan pemberian reward kepada
berprestasi, dan bagi siswa yang siswa:
belum berprestasi akan termotivasi 1. Dapat menimbulkan dampak negatif
untuk mengejar atau bahkan apabila guru melakukannya secara
mengungguli siswa yang telah berlebihan, sehingga mungkin bisa
berprestasi. mengakibatkan murid merasa bahwa
3. Menggunakan media yang baik dan dirinya lebih tinggi dari teman-temannya.
sesuai dengan tujuan pembelajaran. 2. Umumnya hadiah membutuhkan alat
Guru bisa menggunakan media audio tertentu dan membutuhkan biaya.
visual.
Kelebihan media audio visual:
1. Memperjelas penyajian pesan;
2. Mengatasi keterbatasan ruang;

Kekurangan media audio visual:

1. penggunaan media tidak membosankan
dan hasilnya lebih mudah untuk
dimengerti dan dipahami;
2. pelaksanaan menggunakan media audio
visual memerlukan waktu yang cukup
lama.

3 Kemampuan 1. Guru belum Kajian literatur: Berdasarkan kajian literatur dan

berhitung siswa kelas menerapkan Berdasarkan kajian literatur alternatif wawancara analisis alternatif solusinya
V pada mata solusinya adalah: adalah sebagai berikut:
pelajaran matematika metode yang 1. (Janah, 2017) Penerapan
materi perkalian menyenangkan. pembelajaran dengan metode
pecahan masih jarimatika dapat mengingkatkan
rendah kemampuan menghitung siswa-siswi
kelas V materi perkalian pecahan
biasa.
2. (Solikin, 2019) metode lattice mampu
memberikan peningkatan terhadap
kemampuan peserta didik dalam
berhitung operasi perkalian sehingga
nilai matematika peserta didik
meningkat.
Kelebihan metode jarimatika:
1. Menggembirakan anak saat digunakan;
2. Tidak memberatkan memori anak;
Kekurangan metode jarimatika:
1. Operasi Matematika yang bisa
diselesaikan terbatas.
2. Lambat dalam menghitung jika latihan
operasi hitung perkalian dengan metode
jarimatika kurang dilatih.
Kelebihan metode lattice :
1. Perhatian anak didik akan lebih
terpusat pada apa yang
didemonstrasikan, jadi proses anak
didik akan lebih terarah dan akan
mengurangi perhatian anak didik
kepada masalah lain karena terlihat hal
yang baru.
2. Dapat menambah pengalaman anak
didik.
Kekurangan metode lattice:
1. Tidak dapat digunakan untuk
menyelesaikan operasi perkalian satuan
dengan satuan, sehingga untuk dapat
menggunakannya siswa harus sudah
menguasai perkalian satuan dengan
satuan yaitu perkalian 1 sampai 10.

3. (Astuti, 2012) Media pembelajaran
yang tepat digunakan untuk
pembelajaran pecahan salah satunya
adalah media blok pecahan.
Wawancara dengan teman sejawat:
Narasumber: Ibu Tri Rahayu Noviyanti,
S.Pd.
1. sering diberi soal latihan tentang
perkalian
2. guru juga bisa menggunakan media
seperti gambar pecahan supaya
siswa lebih faham lagi
2. Tidak semua siswa paham dengan
metode lattice karena masih dianggap
baru.
Kelebihan media pembelajaran blok
pecahan:
1. memperjelas konsep matematika dalam
bentuk real (nyata)
2. bentuk dan warnanya menarik
3. mudah digunakan siswa, karena alat
peraga tersebut dapat dipegang,
dipindahkan, dipasangkan,
Kekurangan media pembelajaran blok
pecahan:
1. sulit digunakan ketika angka pembilang
lebih besar dari pada penyebut dan
ketika angka penyebutnya terlalu besar.
Kelebihan media gambar:
1. Sifatnya konkrit, Maksudnya gambar
lebih realistis menunjukkan pokok
masalah.
2. Gambar dapat mengatasi batasan ruang
dan waktu. Tidak semua benda/
peristiwa dapat dibawa kedalam kelas,
dan tidak selalu bisa anak – anak
dibawa keobjek / peristiwa tersebut.

Wawancara dengan pakar:
Narasumber: Ibu Mega Puspitasari, M.Pd.
1. Menggunakan model pembelajaran
yang baik dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Contohnya guru bisa
menggunakan model pembelajaran
STAD (Student Teams Achievement
Division)
2. Ciptakan suasana yang
menyenangkan dalam belajar. Guru
bisa memanfaatkan media Quizizz
dalam pembelajaran
Media gambar dapat mengatasi masalah
tersebut
Kekurangan media gambar adalah :
1. Gambar hanya menekankan persepsi
indera mata.
2. Gambar benda yang terlalu kompleks
kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran.
3. Ukurannya sangat terbatas kelompok
besar.
Kelebihan model pembelajaran STAD:
1. Meningkatkan kepecayaan diri dan
kecakapan individual.
2. Interaksi sosial terbangun dalam
kelompok, siswa dapat dengan
sendirinya belajar ketika bersosialisasi
dengan lingkungannya (rekan
kelompoknya).
3. Siswa diajarkan untuk membangun
komitmen dalam mengembangkan
potensi kelompoknya.
Kekurangan model pembelajaran STAD:
1. Bila ditinjau dari sarana kelas, maka
mengatur tempat duduk untuk kerja
kelompok sangat menyita waktu. Hal ini
biasanya disebabkan belum tersedianya
ruangan-ruangan khusus yang
 memungkinkan secara langsung dapat
digunakan untuk belajar kelompok.
2. jumlah siswa yang besar (kelas gemuk)
dapat menyebabkan guru kurang
maksimal dalam mengamati kegiatan
belajar, baik secara kelompok maupun
secara perorangan.

Kelebihan Media Quizizz:

1. perankingan siswa dengan musah
2. dapat dikoreksi secara otomatis

Kekurangan Media Quizizz:

1. Siswa dapat membuka tab baru, artinya siswa
bisa masuk dengan dengan akun lain jika
siswa memiliki dua akun email
2. Akan menjadi kendala jika ada beberapa
siswa yang terlambat bergabung.
4 Rendahnya hasil 1. Guru belum Kajian literatur: Berdasarkan kajian literatur dan
belajar siswa kelas V menggunakan Berdasarkan kajian literatur alternatif wawancara analisis alternatif solusinya
pada mata pelajaran media solusinya adalah: adalah sebagai berikut:
IPS materi jenis-jenis pembelajaran 1. (Hidayat, 2016) penggunaan media
pengelolaan usaha yang inovatif gambar dapat meningkatkan hasil Kelebihan media gambar:
belajar siswa pada pembelajaran IPS 1. Sifatnya konkrit, Maksudnya gambar
pada materi Jenis-Jenis Usaha lebih realistis menunjukkan pokok
Ekonomi di kelas V. masalah.
2. Gambar dapat mengatasi batasan ruang
dan waktu. Tidak semua benda/
peristiwa dapat dibawa kedalam kelas,
 dan tidak selalu bisa anak – anak
dibawa keobjek / peristiwa tersebut.
Media gambar dapat mengatasi masalah
tersebut

Kelemahan media gambar adalah :

1. Gambar hanya menekankan persepsi
indera mata.
2. Gambar benda yang terlalu kompleks
kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran.

2. (Cahyani, & Suniasih, 2022) media Kelebihan media pembelajaran interaktif

pembelajaran interaktif berbasis berbasis kontekstual:
kontekstual ini dapat membantu 1. memiliki tampilan yang menarik dan
siswa dalam memahami materi sangat sesuai dengan karakter siswa
pelajaran IPS khususnya pada materi sekolah dasar.
jenis-jenis usaha dan kegiatan
ekonomi di Indonesia Kekurangan media pembelajaran
interaktif berbasis kontekstual:
1. mengembangkan pada satu topik
pembelajaran
3. (Yupita, 2013) Guru sebaiknya
menerapkan model pembelajaran Kelebihan model pembelajaran discovery
discovery karena model pembelajaran learning (pembelajaran penemuan):
ini dapat meningkatkan hasil belajar 1. Mendukung partisipasi aktif pembelajar
siswa dalam pembelajaran IPS. dalam proses pembelajaran.
2. Menumbuhkan rasa ingin tahu
pembelajar
 3. Memungkinkan perkembangan
keterampilan-keterampilan belajar
sepanjang hayat dari pembelajar.

Kelemahan model
pembelajaranDiscovery (Pembelajaran
Penemuan):
1. kadangkala terjadi kebingungan pada
para pembelajar ketika tidak disediakan
semacam kerangka kerja, dan
semacamnya.
2. terbentuknya miskonsepsi pembelajar
yang lemah mempunyai kecenderungan
untuk belajar di bawah standar yang
diinginkan, dan guru seringkali gagal
mendeteksi pembelajar semacam ini
(bahwa mereka membutuhkan remedi
dan scaffolding)

4. (Halim & Ayu, 2016). Model kelebihan model pembelajaran Numbered

pembelajaran kooperatif tipe Head Together (NHT):
Numbered Head Together (NHT) dapat 1. dapat meningkatkan kerja sama diantara
meningkatkan hasil belajar kognitif siswa, sebab dalam pembelajarannya
siswa. siswa ditempatkan dalam suatu
kelompok untuk berdiskusi,
2. melatih siswa untuk menghargai
pendapat orang lain, sebab dari hasil
diskusi dimintai tanggapan dari peserta
lain.
 Kekurangan model pembelajaran
Numbered Head Together diantaranya
(NHT):
1. sulit menyatukan pikiran siswa dalam
satu kelompok, karena setiap siswa
menahan egoisnya,
2. diskusi sering kali mengulurkan waktu
yang cukup lama, jadi tidak cukup waktu
dalam pada proses belajar mengajar

Wawancara dengan teman sejawat: Kelebihan pembelajaran secara langsung:

Narasumber: Ibu Tri Rahayu Noviyanti, 1. Guru dapat mengendalikanmateri dan
S.Pd. informasi dalam pembelajaran sehingga
Guru harus kreatif, misalnya mengajak guru dapat fokus mengenai apa yang
siswa belajar diluar kelas untuk melihat dicapai oleh siswa.
langsung jenis-jenis usaha dan cara 2. Model pembelajaran ini seperti ceramah
pengelolaan usaha yang ada di desa. dan mungkin model ini cocok untuk
anak yang kurang suka dalam membaca.

Kekurangan pembelajaran secara

langsung:
1. Siswa sulit untuk mengembangkan diri
keterampilannya karena model ini
gurulah yang palingn aktif.
2. Guru juga harus komunikatif. Karena
gaya bahasa guru sangat mempengaruhi
tingkat ketertarikan dan pemahaman
siswa.

Wawancara dengan pakar: Kelebihan media audio visual:

Narasumber: Ibu Mega Puspitasari, M.Pd. 1. penggunaan media tidak membosankan
1. Menggunakan media yang baik dan dan hasilnya lebih mudah untuk
sesuai dengan tujuan pembelajaran. dimengerti dan dipahami;
Baik itu media visual maupun audio 2. Konsep yang terlalu luas dapat
visual. divisualkan dalam bentuk film, film
2. Menggunakan model yang bervariasi. bingkai, dan gambar;
Seperti Contectual Teaching &
Learning (CTL). Kekurangan media audio visual:
1. pelaksanaan menggunakan media audio
visual memerlukan waktu yang cukup
lama, memerlukan tempat yang luas,
biaya relatif mahal, dan penggunaannya
cenderung tetap di tempat. Berdasarkan
pendapat Widiani tentang kelemahan
media audio visual dapat dicari solusi
untuk mengatasi hal-hal tersebut.

Kelebihan model pembelajaran CTL:

1. Pembelajaran menjadi lebih bermakna
dan riil. Artinya siswa dituntut dapat
menangkap hubungan antara
pengalaman belajar disekolah dengan
kehidupan nyata.
2. Pembelajaran lebih produktif dan
mampu menumbuhkan penguatan
konsep pada siswa, karena melalui
landasan filosofis Konstruktivisme siswa
diharapkan belajar melalui “mengalami”
bukan “menghafal”.
 Kekurangan model pembelajaran CTL:
1. Diperlukan waktu yang cukup lama saat
proses pembelajaran CTL berlangsung.
2. Jika guru tidak dapat mengendalikan
kelas, maka menciptakan suasana kelas
yang kurang kondusif.

DAFTAR RUJUKAN

Aprinawati, I. (2018). Penggunaan model peta pikiran (mind mapping) untuk meningkatkan pemahaman membaca wacana siswa
Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 2(1), 140-147. https://www.neliti.com/publications/278057/penggunaan-model-peta-
pikiran-mind-mapping-untuk-meningkatkan-pemahaman-membaca

Astuti, W. (2012). Pengaruh Penggunaan Media Blok Pecahan dan Media Realia terhadap Kemampuan Berhitung Pecahan Siswa
Kelas IV SD Se-Gugus Abimanyu Masaran Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/28418
Cahyani, N. M. S., & Suniasih, N. W. (2022). Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Kontekstual pada Materi Jenis-Jenis Usaha
dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia Muatan IPS Kelas V SD. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 6(1), 1-11.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJL/article/view/45203/21817

Elisabet, E., Relmasira, S. C., & Hardini, A. T. A. (2019). Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Journal of Education Action Research, 3(3), 285–291.
https://doi.org/10.23887/jear.v3i3.19448

Gandasari, P., & Pramudiani, P. (2021). Pengaruh aplikasi wordwall terhadap Motivasi belajar IPA siswa di sekolah dasar. Edukatif:
Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(6), 3689-3696. https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i6.1079

Halim, F., & Ayu, D. (2016). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap
Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Materi Jenis-Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia di Kelas V Sekolah Dasar
Negeri 1 Dewantara. Jurnal Pendidikan Dasar (JUPENDAS), 3(1).
http://www.jfkip.umuslim.ac.id/index.php/jupendas/article/view/135

Hidayat, R. (2016). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mengenal Jenis-Jenis Usaha Dengan Menggunakan Media Gambar
Pada Pembelajaran Ips Siswa Kelas V Sekolah Dasar (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar
Negeri Cimega Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat Tahun Pelajaran 2015/2016) (Doctoral dissertation, FKIP
UNPAS). http://repository.unpas.ac.id/12887/

Janah, D. R. (2017). Peningkatan kemampuan menghitung perkalian mata pelajaran matematika materi pecahan biasa melalui
metode jarimatika kelas VB MI Roudlotul Banat Sepanjang Sidoarjo (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).
http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/19536

Juniari, I. G. A. O., & Putra, M. (2021). Upaya Meningkatkan Semangat Belajar Siswa Melalui Media Pembelajaran Multimedia
Interaktif pada Pelajaran IPA Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Edutech Undiksha, 8(1), 140-148.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JEU/article/download/33091/18780/88499
Nurkhofifah, F. I. (2022). Penggunaan Media Smartboard dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman. Jurnal
Basicedu Vol, 6(2).
https://scholar.archive.org/work/f7fljwqmcnfolp7n7sq2o4hrnu/access/wayback/https://jbasic.org/index.php/basicedu/
article/download/2489/pdf

Simbolon, N. (2016). Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Menggunakan Model Pembelajaran Circ
(Cooperative Integrated Reading And Composition) pada Pelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar. Jurnal Mutiara
Pendidikan Indonesia, 1(1), 58-69. https://doi.org/10.51544/mutiarapendidik.v1i1.87

Solikin, N. K. R., Cipta, D. A. S., & Anugraini, A. P. (2019). Penggunaan metode lattice dalam mengatasi rendahnya kemampuan
berhitung operasi perkalian. Prismatika: Jurnal Pendidikan dan Riset Matematika, 2(1), 51-57.
https://doi.org/10.33503/prismatika.v2i1.577

Yupita, I. A. (2013). Penerapan model pembelajaran discovery untuk meningkatkan hasil belajar IPS di sekolah dasar. Jurnal
Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 1(2), 1-10.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/39/article/view/3017/1764