Anda di halaman 1dari 6

ISSN: 2477-2771 Jurnal Candrasangkala

E-ISSN: 2477-8214 Vol 3 No.1 Tahun 2017

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTI MEDIA POWER


POINT PADA MATA KULIAH SEJARAH ASIA TIMUR

Iyus Jayusman, Gurdjita, dan Oka Agus Kurniawan Shavab1


1
Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Siliwangi, Jln. Siliwangi No. 24
Tasikmalaya
Email:yusjman@gmail.com, gurdjita@gmail.com, dan okaaks@gmail.com

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai
pengembangan media pembelajaran multi media power point pada mata kuliah sejarah
asia timur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan
pengembangan, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa
berdasarkan tabel penilai dari ahli media bahwa multimedia Powerpoint yang sudah
dibuat memiliki nilai 89 % sehingga dikategorikan sangat layak untuk digunakan dalam
proses pembelajaran. Hasil dari pengumpulan data tanggapan pemakaian terbatas
didapatkan skor 415 dengan persentase pencapaian 82,35%, berdasarkan penilaian
tanggapan pemakaian terbatas pada multimedia Powerpoint berada pada skala 4. Dengan
demikian, multimedia Powerpoint ini dikategorikan sangat layak untuk digunakan. Hasil
dari pengumpulan data pemakaian lebih luas didapatkan skor 1294 dengan persentase
pencapaian 77,76%, berdasarkan hasil penilaian tanggapan pemakaian lebih luas berada
pada skala 4. Dengan demikian, multimedia Powerpoint ini dikategorikan sangat layak
untuk digunakan.

Kata Kunci: Media Pembelajaran, dan Multi Media Powerpoint

PENDAHULUAN setelah diamati oleh peneliti bahwa


sebagian mahasiswa mengikuti jalannya
Berdasarkan observasi yang pembelajaran, hanya yang perlu
dilakukan peneliti di Jurusan Pendidikan diperbaiki di sini adalah pengemasan
Sejarah Universitas Siliwangi pada mata media pembelajaran power pointnya
kuliah Sejarah Asia Timur pada semester yang harus diperbaiki agar tampilannya
gasal tahun ajaran 2015/2016 bahwa lebih menarik lagi, seperti menambahkan
media pembelajaran masih jarang video dalam kegiatan pembelajarannya.
digunakan dan hal ini berimbas dengan Berkenaan dengan unsur-unsur
respon siswa terhadap kegiatan yang terdapat dalam pembelajaran guna
pembelajaran, sementara respon yang mendukung belajar, maka dibutuhkan
ditunjukan oleh mahasiswa pendidikan suatu alat bantu atau media belajar
sejarah sebagian besar kurang sebagai pendukung, selain transformasi
memperhatikan jalannya kegiatan belajar secara konvensional di dalam
pembelajaran dan mengacuhkannya, kelas. Penggunaan media pembelajaran
seperti mengobrol, main handphone, dan dalam penyampaian materi adalah salah
lain-lain. Adapun media pembelajaran satu cara untuk membantu menciptakan
yang sudah pernah dipakai adalah dengan suasana belajar yang menarik, efektif,
menggunakan media pembelajaran power dan efisien. Media pembelajaran adalah
point dengan tampilan yang biasa dalam saluran atau perantara yang digunakan
arti hanya tulisan-tulisan saja tanpa untuk menyampaikan pesan atau materi
menambah gambar ataupun video dan ajar. Media sangat diperlukan dalam

37
ISSN: 2477-2771 Jurnal Candrasangkala
E-ISSN: 2477-8214 Vol 3 No.1 Tahun 2017

pembelajaran sebagai alat penyampaian nyata, miniatur, model, maupun bentuk


informasi, materi belajar dan pesan dari gambar-gambar yang dapat disajikan
pengajar kepada peserta didik. secara audio-visual.
Menurut Sutikno (2013: 15) ada Tepatlah, jika media
beberapa faktor yang mempengaruhi pembelajaran sangat dibutuhkan pada
proses belajar antara lain : saat kegiatan pembelajaran dan sudah
1. Faktor dari dalam diri individu sepatutnya untuk menciptakan
(Internal) yang diklasifikasikan pembelajaran yang ideal, maka
menjadi dua yaitu faktor jasmaniah seharusnya dosen mampu menggunakan
dan faktor psikologis. media pemebelajaran terlebih yang dekat
2. Faktor dari luar (Eksternal) yang dengan siswa dan sesuai dengan
timbul dari luar diri siswa. Adapun perkembangan zaman karena tidak akan
faktor eksternal yang mempengaruhi memerlukan waktu bagi siswa untuk
proses belajar dapat digolongkan mengenalinya. Dalam penelitian ini,
menjadi tiga, yaitu faktor keluarga, penulis mencoba untuk mengembangkan
faktor sekolah, dan faktor media pembelajaran multimedia berupa
masyarakat. power point karena sejauh ini media
Untuk melengkapi komponen pembelajaran power point yang
belajar dan pembelajaran di sekolah, digunakan oleh dosen penyajiannya
sudah seharusnya guru memanfaatkan sangat kurang dan kurang mampu
media atau alat bantu yang mampu ditangkap oleh mahasiswa.
merangsang pembelajaran secara efektif Penulis memilih powerpoint
dan efisien. Penggunaan alat bantu atau sebagai program untuk mengembangkan
media pembelajaran merupakan bagian media ini dengan alasan program
yang tidak bisa dipisahkan dan sudah powerpoint sudah sangat akrab dengan
merupakan suatu integrasi terhadap dunia pendidikan, sehingga para pendidik
metode belajar yang dipakai. Alat bantu tidak kesulitan apabila hendak
belajar termasuk salah satu unsur dinamis mengembangkan lebih lanjut atau
dalam belajar. Kedudukan alat bantu menerapkannya pada materi lain.
memiliki peranan yang penting karena Menurut Rayandra Asyhar (2012: 86)
dapat membantu proses belajar siswa. program powerpoint adalah salah satu
Sebagaimana dikemukakan oleh software yang dirancang khusus untuk
Oemar Hamalik (2004:27) terkait dengan mampu menampilkan program
nilai praktis dari suatu media multimedia dengan menarik, mudah
pembelajaran dimana salah satunya dalam pembuatan, mudah dalam
adalah media pembelajaran dapat penggunaan dan relative murah, karena
melampaui batas pengalaman pribadi tidak membutuhkan bahan baku selain
siswa. Pengalaman pribadi yang dimiliki alat untuk penyimpanan data. Powerpoint
oleh siswa berbeda antara satu dengan biasanya digunakan dalam sebuah
lainnya. Perbedaan tersebut tergantung presentasi, akan tetapi program ini
dari faktor-faktor yang menentukan memiliki fasilitas-fasilitas untuk
kekayaan pengalaman anak, seperti membuat multimedia pembelajaran
ketersediaan buku, kesempatan untuk interaktif.
melakukan perjalanan, dan sebagainya. Pengembang dapat memasukkan
Media pembelajaran dapat mengatasi teks, suara, gambar bahkan video
perbedaan tersebut. Jika siswa tidak sekaligus. Slide atau halaman pada
mungkin dibawa ke obyek yang powerpoint dirancang khusus dengan
dipelajari secara langsung, maka dilengkapi tombol-tombol yang akan
obyeknyalah yang dibawa kepada siswa. melibatkan pengguna dalam
Obyek dimaksud bisa dalam bentuk pengoperasian powerpoint. Format

38
ISSN: 2477-2771 Jurnal Candrasangkala
E-ISSN: 2477-8214 Vol 3 No.1 Tahun 2017

presentasi dalam powerpoint juga dapat adalah suatu proses atau langkah-langkah
dihilangkan agar interaksi pengguna untuk mengembangkan suatu produk
dengan media pembelajaran lebih baru, atau menyempurnakan produk yang
terlihat. Pengguna dapat memilih menu telah ada, yang dapat
apa saja untuk proses selanjutnya dan dipertanggungjawabkan. Pendapat yang
menerima respon dari soal-soal yang lain juga dilontarkan oleh Puslitjaknov
dikerjakan. Pengguna juga dapat (Putra, 2011:133) model pengembangan
mengulang-ulang materi dan soal sesuai merupakan dasar untuk mengembangkan
kehendaknya apabila merasa belum produk yang akan dihasilkan. Model
paham. Siswa-siswa dengan beragam pengembangan dapat berupa model
kemampuan yang berbeda akan sangat prosedural, model konseptual, dan model
tertolong dengan adanya multimedia teoritik. Dalam penelitian pengembangan
interaktif ini. Mereka dapat ini digunakan model prosedural karena
menggunakannya sesuai dengan tingkat dianggap cocok dengan tujuan
pemahaman masing-masing, pengembangan yang ingin dicapai yaitu
pembelajaran menjadi menyenangkan untuk menghasilkan suatu produk dan
sehingga media pembelajaran yang menguji kelayakan produk yang
dikembangkan pun akan berperan dihasilkan dimana untuk mencapai tujuan
sebagaimana mestinya. tersebut harus melalui langkah-langkah
tertentu yang harus dikuti untuk
menghasilkan produk tertentu.
METODE PENELITIAN
Analisis data pada penelitian ini
Dalam penelitian ini peneliti adalah menggunakan teknik analisis
menggunakan metode penelitian dan deskriptif kualitatif yang memaparkan
pengembangan atau lebih dikenal dengan hasil pengembangan produk multimedia
Research and Development. Metode powerpoint yaitu langkah-langkah
Penelitian dan Pengembangan adalah operasional dalam mengembangkan
metode penelitian yang digunakan untuk media pembelajaran powerpoint dan
menghasilkan produk tertentu, dan menguji tingkat kelayakan produk untuk
menguji keefektifan produk tersebut diimplementasikan pada mata kuliah
(Sugiyono, 2013: 297). Semiawan sejarah Asia Timur.
menjelaskan dalam Sutopo (2008:78) Data yang diperoleh melalui
bahwa penelitian pengembangan instrumen penilaian pada saat uji coba
merupakan perbatasan dari pendekatan dianalisis dengan menggunakan statistik
kualitatif dan kuantitatif, dan terutama deskriptif kualitatif. Dengan cara ini
untuk menjembatani kesenjangan antara diharapkan dapat mempermudah
penelitian dan praktek pendidikan dan memahami data untuk proses selanjutnya.
(R&D) dalam pendidikan diarahkan pada Hasil analisis data digunakan sebagai
pengembangan produk yang efektif bagi dasar untuk merevisi produk media yang
keperluan sekolah, dan merupakan dikembangkan. Data mengenai pendapat
penelitian terapan. Penelitian ini lebih atau tanggapan peserta didikyang
mementingkan perubahan untuk terkumpul melalui angket dianalisis
perbaikan (what works better), dari pada dengan statistik deskriptif. Hasil angket
kemengapaan (why) dan dianalisis dengan kriteria sebagai berikut,
mementingkannya dalam bidang seperti yang dijelaskan oleh Arikunto
pendidikan. (2011:66), yaitu :
Pendapat lain diungkapkan oleh
Sujadi dalam Pargito (2009) bahwa
penelitian dan pengembangan atau
Research and Development (R&D)

39
ISSN: 2477-2771 Jurnal Candrasangkala
E-ISSN: 2477-8214 Vol 3 No.1 Tahun 2017

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1.1 Kategori Skala Likert
Multimedia pembelajaran yang
Penilaian Nilai dikembangkan ini divalidasi oleh ahli
Layak 4 media. Validasi oleh ahli media meliputi
Cukup Layak 3 4 aspek yaitu aspek ketercernaan media
Kurang Layak 2 Microsoft Office Powerpoint, aspek
Tidak Layak 1 penggunaan bahasa, aspek perwajahan,
dan aspek organisasi. Data hasil validasi
ahli media dapat dilihat pada tabel
berikut:

No Aspek Frekuensi ∑ Bobot ∑ Butir Bobot Max %


1 2 3 4
1 Tampilan 3 4 25 7 28 89,28
Media
2 Penggunaan 3 1 13 4 16 81,25
Bahasa
3 Pengorganis 1 4 19 5 20 95
asian
Tabel 1.2. Hasil Penilaian Ahli Media
Berdasarkan tabel penilai dari ahli media kegiatan pembelajaran di mata kuliah
di atas bahwa multimedia Powerpoint Sejarah Asia Timur.
yang sudah dibuat memiliki nilai 89 % Tanggapan pemakaian terbatas
sehingga dikategorikan sangat layak dilakukan terhadap mahasiswa Jurusan
untuk digunakan dalam proses Pendidikan Sejarah yang terdiri dari 8
pembelajaran dengan mengaju pada tabel orang. Data hasil tanggapan pemakaian
4.3 skala kelayakan. Dengan begitu terbatas dapat dilihat pada tabel berikut:
peneliti akan menggunakannya dalam

No Aspek Frekuensi ∑ Bobot ∑ Butir Bobot %


1 2 3 4 Max
1 Tampilan 1 37 27 221 8 260 85
Media
2 Pemanfaata 5 43 15 199 7 252 78,96
n media
Tabel 1.3. Hasil Penelitian Uji Coba Terbatas

Berdasarkan tabel penilai dari 16 pertanyaan dan skor tertinggi untuk


ahli media di atas bahwa media tiap butir pernyataan adalah 4. Berarti 8 x
pembelajaran Microsoft Office 16 x 4 = 512. Nilai/angka 512 adalah
Powerpoint ini dilihat dari medianya jumlah bobot maksimal dari semua butir
dikategorikan sangat layak untuk pernyataan.
digunakan dalam proses pembelajaran. Hasil pengumpulan data
Dengan begitu peneliti akan tanggapan pemakaian terbatas ditinjau
menggunakannya dalam kegiatan dari aspek (1) Tampilan media,
pembelajaran di mata kuliah Sejarah Asia memperoleh skor 260 dengan persentase
Timur. Jumlah Butir pertanyaan adalah mencapai 85 % dan (2) Pemanfaatan

40
ISSN: 2477-2771 Jurnal Candrasangkala
E-ISSN: 2477-8214 Vol 3 No.1 Tahun 2017

media memperoleh skor 252 dengan pada skala 4. Dengan demikian


persentase mencapai 78.96%. Jumlah dikategorikan sangat layak untuk
hasil pengumpulan data terbatas digunakan.
diperoleh skor 420, dengan persentase
mencapai 82,35%.
Hasil dari pengumpulan data
tanggapan pemakaian terbatas
didapatkan skor 415 dengan persentase
pencapaian 82,35%, berdasarkan (Tabel
4.3. Skala persentase) hasil penilaian
tanggapan pemakaian terbatas berada

No Aspek Frekuensi ∑ Bobot ∑ Butir Bobot %


1 2 3 4 Max
1 Tampilan 23 152 56 740 9 936 79,05
Media
2 Pemanfaata 46 102 34 554 7 728 76,09
n media

Kriteria penilaian tanggapan dan saran tanggapan pemakaian terbatas


pemakaian lebih luas dapat dilihat pada tersebut dilakukan revesi untuk lebih
tabel skala presentase. Nilai/angka menyempurnakan produk yang dibuat.
maksimal pada uji coba terluas adalah Setelah melakukan revisi sesuai saran
1344 dari semua butir pernyataan. Hasil dari tanggapan pemakaian terbatas
pengumpulan data penilaian tanggapan kemudian dilanjutkan dengan tanggapan
pemakaian lebih luas ditinjau dari aspek pemakaian lebih luas. Tanggapan lebih
(1) Tampilan media, memperoleh skor luas dilakukan guna mengetahui respon
740 dengan persentase pencapaian siswa mengenai multimedia
79,05% dan (2) Kemanfaatan media pembelajaran Microsoft Office
memperoleh skor 554 dengan persentase Powerpoint yang dibuat. Dari hasil dan
pencapaian 76,09%. Jumlah hasil saran tanggapan pemakaian lebih luas
pengumpulan data pemakaian lebih luas tersebut dilakukan revesi untuk lebih
diperoleh skor 1294 dengan persentase menyempurnakan produk yang dibuat.
pencapaian 77,76%. Hasil dari Maksud dan tujuan melakukan
pengumpulan data pemakaian lebih luas revisi pada produk atau media
didapatkan skor 1294 dengan persentase pembelajaran sesuai saran yang diberikan
pencapaian 77,76%, berdasarkan (Tabel oleh ahli ahli media, tanggapan
4.3 Skala persentase) hasil penilaian pemakaian terbatas dan tanggapan
tanggapan pemakaian lebih luas berada pemakaian lebih luas adalah untuk
pada skala 4. Dengan demikian, media menghasilkan produk yang lebih
pembelajaran Microsoft Office sempurna dari sebelumnya serta
Powerpoint ini dikategorikan sangat menggali dan mencari beberapa aspek
layak untuk digunakan. yang lazim digunakan dalam proses
Produk akhir yang dihasilkan pengembangan produk yang meliputi:
dari penelitian pengembangan ini adalah 1. Ketepatan materi atau bahan
multi media pembelajaran Powerpoint pembelajaran serta rancangan
mata kuliah Sejarah Asia Timur. media yang dikembangkan.
Tanggapan pemakaian terbatas dilakukan 2. Kualitas tampilan dan penyajian
untuk meminimalisir kegagalan materi pada media yang
fungsional produk yang dibuat. Dari hasil dikembangkan.

41
ISSN: 2477-2771 Jurnal Candrasangkala
E-ISSN: 2477-8214 Vol 3 No.1 Tahun 2017

3. Kemenarikan bahan ajar yang berada pada skala 4. Dengan


dapat memotivasi calon guru demikian, multimedia
sejarah untuk belajar dengan Powerpoint ini dikategorikan
menggunakan media sangat layak untuk digunakan.
pembelajaran 3. Hasil dari pengumpulan data
4. Membantu penyediaan sumber pemakaian lebih luas didapatkan
belajar yang dapat membantu skor 1294 dengan persentase
calon guru sejarah dalam proses pencapaian 77,76%, berdasarkan
pemahaman konsep maupun (Tabel 4.3 Skala persentase) hasil
pesan yang termuat dalam media penilaian tanggapan pemakaian
pembelajaran yang lebih luas berada pada skala 4.
dikembangkan. Dengan demikian, multimedia
Berdasarkan dari data validasi Powerpoint ini dikategorikan
ahli media serta data hasil tanggapan sangat layak untuk digunakan.
pemakaian terbatas dan tanggapan
pemakaian lebih luas, maka dapat DAFTAR PUSTAKA
disimpulkan bahwa multi media
Powerpoint mata kuliah Sejarah Asia Arsyar, Rayandra. 2012. Kreatif
Timur sangat layak untuk digunakan Mengembangkan Media
sebagai alat bantu dalam proses Pembelajaran. Jakarta: Referensi
pembelajaran calon guru sejarah. Jakarta
Arikunto, Suharsimi. 2011.Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
KESIMPULAN
Praktik.Jakarta: PT. Rineka Cipta
Hamalik, Oemar, 2004. Proses Belajar
Berdasarkan kegiatan penelitian Mengajar, Jakarta Bumi Aksara.
yang sudah dilakukan, penulis dapat Pargito. 2009. Penelitian dan
memberikan beberapa kesimpulan, yaitu: Pengembangan Bidang
1. Berdasarkan tabel penilai dari Pendidikan. Bandar Lampung:
ahli media bahwa multimedia Jurusan Pendidikan IPS
Powerpoint yang sudah dibuat Universitas Lampung.
memiliki nilai 89 % sehingga Putra, Nusa. 2011. Research and
dikategorikan sangat layak untuk Development. Jakarta: PT. Raja
digunakan dalam proses Grafindo Persada.
pembelajaran dengan mengaju Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
pada tabel 4.3 skala kelayakan. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
2. Hasil dari pengumpulan data Bandung: Alfabeta.
tanggapan pemakaian terbatas Sutikno. 2013. Belajar dan
didapatkan skor 415 dengan Pembelajaran. Lombok:
persentase pencapaian 82,35%, Holistica.
berdasarkan (Tabel 4.3. Skala Sutopo. 2008. Metodologi Penelitian
persentase) hasil penilaian Kualitatif. Surakarta: Sebelas
tanggapan pemakaian terbatas Maret University Press.
pada multimedia Powerpoint

42

Anda mungkin juga menyukai