Anda di halaman 1dari 10

i jt veT

I nt er nat io na l Jo ur na l o f T ec hno lo g y Vo cat io na l E ducat io n a nd T r a ining

Vol. 3 No. 1 (2022) 43 -52 ISSN Media Elektronik:2723-0546

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PAI Siswa melalui Penggunaan Media


Gambar di kelas IV SDN 15 Sitiung Tahun Pelajaran 2021/2022
Maryulis1
1
SDN 15 Sitiung
1
maryulismar123@gmail.com

Abstract
This research is the development of learning methods and strategies. The method in this study is a class
action research method, which is a study that was developed jointly for researchers and decision makers
about variables that are manipulated and can be used to make improvements. To make PAI and BP learning
plans with the clean and healthy theme using image media, researchers followed the steps of image media
and used learning methods to create fun learning activities so that they could improve student learning
outcomes. In the implementation of learning with a clean is healthy theme, it must be based on learning plans
that are prepared using picture media which are carried out in cycles I and II. it can be seen from the
learning outcomes of the second cycle which is higher than the learning outcomes of the first cycle, which is
70.5 increased to 86.7. PAI and BP learning with the theme clean is healthy

Keywords: Keywords: Classroom Action Research Methods, PAI and BP learning, learning outcomes, class
IV.

Abstrak
Penelitian ini merupakan pengembangan metode dan strategi pembelajaran. Metode dalam penelitian ini adalah
metode penelitian tindakan kelas (Class action researc) yaitu suatu penelitian yang dikembangkan bersama-
sama untuk peneliti dan decision maker tentang variabel yang dimanipulasikan dan dapat digunakan untuk
melakukan perbaikan. Untuk membuat perencanaan pembelajaran PAI dan BP dengan tema bersih itu sehat
dengan menggunakan media gambar peneliti mengikuti langkah-langkah media gambar dan menggunakan
metode pembelajaran untuk menciptakan aktifitas belajar yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Dalam pelaksanan pembelajaran dengan tema bersih itu sehat harus berdasarkan pada
perencanaan pembelajaran yang disusun dengan menggunakan media gambar yang dilaksanakan pada siklus I
dan IIPenggunaan media gambar dalam pembelajaran PAI dan BP dengan tema bersih itu sehat di kelas IV
SDN 15 Sitiung, dapat meningkatkan hasil belajar siswa hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siklus II lebih
tinggi dari pada hasil belajar siklus I yaitu 70,5 meningkat menjadi 86,7. Pembelajaran PAI dan BP dengan tema
bersih itu sehat di kelas IV SDN 15 Sitiung dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.

Kata Kunci: Metode Peneeitian Tindakan Kelas, pembelajaran PAI Dan BP, Hasil belajar, kelas IV.

Diterima Redaksi : 14-07-2022 | Selesai Revisi : 31-Juli-2022 | Diterbitkan Online : 31-Juli-2022


43
International Journal of Technology Vocational Education and Training (IJTVET) Vol. 3 No.1 (2022) 43 – 52

1. Pendahuluan rangka tujuan pendidikan, (3) hubungan antara


Latar Belakang metoda mengajar dan media pendidikan, (4) nilai
Penggunaan media pendidikan dalam proses atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran,
pembelajaran adalah untuk menghindari (5) pemilihan dan penggunan media pendidikan,
hambatan-hambatan yang terjadi dalam (6) berbagai jenis alat dan teknik media
pembelajaran. Dengan adanya media dalam pendidikan, (7) media pendidikan setiap mata
pembelajaran, diharapkan segala bentuk hambatan pelajaran, (8) usaha inovasi dalam pendidikan. [1]
dapat teratasi karena media pembelajaran
mempunyai nilai dan fungsi untuk memberikan Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan
pengalaman yang nyata, memperbesar perhatian untuk membantu proses pembelajaran siswa, yang
siswa, meletakan dasar yang kongkrit untuk berisi serangkaian peristiwa yang dirancang,
berpikir mengurangi verbalisme, membantu disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan
tumbuhnya pengertian. [1] mendukung terjadinya proses pembelajaran siswa
Media merupakan sesuatu yang dapat yang bersifat internal.[4]
digunakan untuk menyampaikan isi pembelajaran, Berdasarkan pengalaman penulis kemampuan
meransang pikiran, perhatian, dan kemampuan siswa sekolah dasar untuk menerapkan
siswa sehingga dapat mendorong proses pembelajaran PAI masih bawah rata-rata, hal ini
pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa sebabkan guru hanya memberikan hafalan yang
yang merupakan bentuk jamak dari kata “ berupa fakta, konsep atau prinsip saja dalam
Medium” yang berarti perantara dan pengantar. proses pembelajaran, guru lebih banyak
Di dalam pengertian ini guru, buku teks dan menggunakan metoda ceramah, sehingga hasil
lingkungan sekolah merupakan media. [2] belajar siswa tidak sesuai dengan yang diinginkan,
Ditegaskan lagi bahwa media pembelajaran dimana kurikulum menuntut agar siswa diarahkan
adalah ”semua alat bantu atau benda yang pada pengalaman belajar dalam penggunaan
digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan media gambar.
maksud untuk menyampaikan pesan atau Dilihat dari kenyataan yang ada, guru belum
informasi dari sumber, baik guru maupun lain sepenuhnya mengunakan media gambar, karena
kepada penerima atau siswa. [3] guru masih beranggapan bahwa pembuatan media
Ditegaskan lagi bahwa "pemakaian media gambar sangat rumit digunakan dalam
pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat pembelajaran PAI dan memerlukan waktu yang
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, lama, akhirnya dalam pembelajaran PAI siswa
membangkitkan motivasi dan ransangan proses kurang termotivasi dan kurang memahami konsep
pembelajaran, dan bahkan membawa pengaruh- yang telah diberikan guru dan hasil belajar siswa
pengaruh psikologi terhadap siswa. [1] masih di bawah rata-rata.
Penggunaan media pembelajaran pada tahap Tugas guru pada pembelajaran PAI dalam
orientasi pembelajaran akan sangat membantu penggunaan media gambar adalah untuk
keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi
pesan dan isi pembelajaran pada saat itu. Di pembelajaran yang diberikan, sehingga hasil
samping membangkitkan motivasi dan minat pembelajaran dapat ditingkatkan. Sebagaimana
siswa, media pembelajaran juga dapat membantu pendapat bahwa hasil belajar adalah kemampuan
siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti
dengan menarik dan terpercaya, memudahkan proses pembelajaran.[4]
penafsiran data, dan memadatkan informasi. Hasil belajar siswa dikatakan baik apa bila
Guru dapat menggunakan alat yang murah dan ranah kognitif, afektif dan psikomotor meningkat.
efisien meskipun sedehana dan bersahaja tetapi Ketiga aspek ini dapat diamati secara langsung
merupakan hal yang penting yang penting dalam dalam pembelajaran PAI, karena aspek pokok
upaya mencapai tujuan pembelajaran yang dalam pembelajaran PAI adalah membangkitkan
diharapkan. Di samping mampu berketerampilan rasa ingin tahu siswa untuk menggali berbagai
membuat media pembelajaran yang akan pengetahuan baru, dan akhirnya dapat
digunakannya apabila media tersebut belum mengaplikasikan dalam kehidupan mereka.
tersedia. Untuk itu harus memiliki pengetahuan Pemakaian media pembelajaran dalam proses
dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan
pembelajaran yang meliputi yaitu: (1) Media ransangan dalam proses pembelajaran, dan bahkan
sebagai alat komunikasi lebih mengefektifkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap
proses pembelajaran, (2) fungsi media dalam siswa. Penggunaan media gambar pada tahap

44
International Journal of Technology Vocational Education and Training (IJTVET) Vol. 3 No.1 (2022) 43 – 52

orientasi pembelajaran akan sangat membantu pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran
keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian yang dipakai menyangkut indera penglihatan.
pesan dan isi pembelajaran pada saat itu.[1] Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke
Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti dalam simbol-simbol komunikasi visual agar
tertarik untuk melakukan tindakan kelas dengan proses penyampaian pesan dapat berhasil dan
judul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PAI efisien. Beberapa jenis media grafis diantaranya
Siswa melalui Penggunaan Media Gambar di yaitu: (a) Gambar/foto, (b) Sketsa, (c) Diagram,
kelas IV SDN 15 Sitiung Tahun Pelajaran (d) Bagan/chart, (e) Grafik, (f) Kartun, (g) Poster,
2021/2022”. (h) Peta dan Globe, (i) Papan flanel, (j) Papan
Buletin; (2) Media Audio, ini berkaitan dengan
Tujuan Penelitian indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan
dituangkan kedalam lambang-lambang auditif,
Berdasarkan rumusan masalah yang peneliti
baik verbal maupun non verbal. Beberapa jenis
kemukakan di atas, maka tujuan penelitian dalam
media audio diantaranya yaitu: (a) radio, (b) alat
PTK ini adalah sebagai berikut: Untuk
perekam pita magnetik, (c) laboratorium bahasa;
meningkatkan hasil belajar PAI pada materi itu
(3) Media Proyeksi Diam, artinya menyajikan
sehat di kelas IV SDN 15 Sitiung Tahun Pelajaran
rangsangan-rangsangan visual. Secara langsung
2021/2022.
berintekrasi dengan pesan media yang
Tinjauan Pustaka
bersangkutan pada media proyeksi diam. Beberapa
Media jenis antaranya yaitu: (a) film bingkai, (b) film
Kata media berasal dari bahasa latin yang rangkai, (c) media transparansi.[2]
merupakan bentuk jamak dari kata “Medium” Dari pendapat di atas dapat disimpulkan
yang berarti “Perantara dan Pengantar “. Dalam bahwa jenis-jenis media adalah media grafis,
pengertian itu guru, buku teks dan lingkungan media audio, dan media proyeksi diam. Sedangkan
sekolah merupakan media. [2] media gambar merupakan bagian dari media
Media adalah segala sesuatu yang dapat grafis.
diinderakan yang berfungsi sebagai perantara/
sarana/ alat untuk proses komunikasi (proses Kriteria Pemilihan Media
pembelajaran mengajar). Dari pengertian diatas
dapat diambil kesimpulan bahwa media adalah Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan
alat untuk menyampaikan informasi melalui kata- dan perlu diperhatikan dalam pemilihan media,
kata.[5] terutama adalah kesesuaiannya dalam materi dan
Media pembelajaran meliputi alat yang secara
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Beberapa
fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih
pembelajaran, seperti buku,tape recorder, kaset,media yaitu: “Tujuan ketepatan kegunaan,
vidio, film, slide, photo/gambar, grafik, TV dankeadaan siswa, ketersedian, mutu, teknis dan
komputer. Media adalah berbagai jenis komponen biaya.[6]
dalam lingkungan siswa yang dapat meransang Beberapa kriteria media yaitu sebagai berikut:
untuk belajar.[4] (1) Sesuai dengan yang ingin dicapai, media
Media pendidikan adalah alat, metode dan dipilih berdasarkan tujuan intruksional yang telah
teknik yang digunakan dalam rangka lebih ditetapkan secara umum mengacu pada salah satu
mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara atau gabungan dari dua atau tiga ranah yaitu
guru dan siswa dalam proses pendidikan dan kognitif, efektif, dan psikomotor; (2) Tepat untuk
pengajaran disekolah. [1] mendukung isi pelajaran yang bersifat fakta,
Dari pendapat beberapa ahli diatas, dapat konsep prinsip dan generalisasi; (3) Praktis, luwes
diketahui bahwa media pembelajaranadalah suatu dan bertahan, kriteria ini menuntut guru atau
alat, metode dan teknik yang digunakan guru instruktur untuk memilih media yang ada
dalam menyampaikan materi pembelajaran, serta diperoleh atau dibuat sendiri oleh guru; (4) Guru
bertujuan untuk mengefektifkan proses
terampil menggunakannya; (5) Mengelompokkan
pembelajaran. sasaran guru harus menentukan penggunaan media
secara kelompok besar, kelompok kecil atau
Jenis-Jenis Media perorangan; dan (6) Mutu teknis, media yang
digunakan hendaknya memenuhi persyaratan
Jenis-jenis media ada beberapa macam yaitu: teknis tertentu.[3]
(1) Media Grafis, berfungsi untuk menyalurkan

45
International Journal of Technology Vocational Education and Training (IJTVET) Vol. 3 No.1 (2022) 43 – 52

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan siswa melalui daya nalar mereka, maka digunakan
bahwa dalam memilih media yang akan digunakan media gambar untuk tercapainya tujuan
dalam pembelajaran, kita harus pembelajaran.
mempertimbangkan situasi dan kondisi serta Dalam menggunakan media gambar dalam
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. pembelajaran ada langkah-langkah tersendiri
Penggunaan media dalam pendidikan dalam penggunaannya. Ada beberapa langkah
penggunaan media gambar sebagai berikut: (1)
pembelajaran
memberikan kata pengantar atau pendahuluan.
Dalam proses pembelajaran sebaiknya guru Fungsinya adalah untuk menimbulakn perasaan
menggunakan media didalam penyampaian materi ingin tahu dan perhatian siswa terhadap pesan
pembelajaran. Penggunaan media dapat membantu pengajaran yang disalurkan melalui media
guru dalam menjelaskan suatu konsep. Disamping tersebut; (2) menyatakan tujuan pembelajaran
itu dengan adanya media akan dapat termotivasi yang akan dicapai. Hal ini perlu dilakukan
sehingga siswa lebih tertarik untuk mengikuti sebelum mengoperasikan media gambar agar
pembelajaran yang akan disampaikan. perhatian dan pikiran siswa terarah hal yang sama;
Dengan sifat yang unik pada tiap siswa (3) mengoperasikan media gambar menurut
ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman tekniknya. Dalam mengoperasikan media terdapat
yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi perbedaan dan persamaan dari setiap bentuk media
pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, pendidikan sederhana mempunyai ciri-ciri sendiri;
maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana (4) melemparkan pertanyaan-pertanyaan kepada
semuanya harus diatasi sendiri.[7] siswa, maksudnya agar terciptanya komunikasi
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan timbal balik antara guru dan siswa; dan (5)
bahwa penggunaan media dapat meningkatkan meminta pendapat-pedapat siswa. Dalam usaha
motivasi dan belajar siswa, untuk mengatasi sikap menciptakan suasana aktif dari kalangan siswa
pasif siswa dalam proses pembelajaran. dam melatih taraf perkembangan berpikir dan
perkembangan bahasanya.[9]
Media Gambar Fungsi utama media pembelajaran adalah
sebagai alat bantu bagi guru dalam menyampaikan
Media gambar sangat penting digunakan materi pembelajaran agar pembelajaran dapat
dalam proses pembelajaran PAI dan usaha untuk berlangsung dengan baik dan tujuan pembelajaran
memperjelas pengertian media gambar kepada tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Salah
siswa. Media gambar adalah gambar yang satu media pembelajaran dapat dimanfaatkan guru
mengkomunikasikan pesan secara singkat.[8] dalam pembelajaran adalah media gambar.
Dengan menggunakan media gambar Penggunaan media gambar dalam pembelajaran
pengalaman dan pengertian siswa menjadi lebih dapat mengatasi terjadinya pemikiran yang verbal
luas, lebih jelas dan tidak mudah dilupakan, serta terhadap suatu konsep pembelajaran. Empat fungsi
lebih konkret dalam ingatan dan asosiasi siswa. [5] media pembelajaran khususnya media gambar
Media gambar adalah media visual dasar atau atau foto yaitu sebagai berikut: (1) Fungsi atensi,
media pandang berbentuk dua dimensi yang dapat media visual yang merupakan inti menarik dan
mengungkapkan fakta atau informasi.[7] mengarahkan perhatian siswa untuk
Dengan demikian media gambar merupakan berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan
sarana yang dapat membantu proses belajar dengan makna visual yang ditampilkan; (2) Fungsi
mengajar, sarana itu mencapai proses afektif, gambar atau lambang visual dapat
pembelajaran siswa dan dapat membuat menggugah emosi dan sikap siswa dalam berbuat;
pembelajaran menarik dan relatif lebih mudah. (3) Fungsi kognitif, gambar atau visual yang
Media gambar dapat membantu siswa dan guru memperlancar pencapaian tujuan untuk
untuk menciptakan proses pembelajaran lebih baik memahami dan mengingat informasi atau pesan
jika dipakai dengan tepat. yang terkandung dalam gambar; (4) Fungsi
Semua gambar mempunyai arti, ukuran dan kompensatoris, mengakomodasi atau membantu
tafsiran sendiri karena itu gambar dapat digunakan siswa yang lemah dan lambat menerima dan
sebagai media pembelajaran dan mempunyai nilai- memahami isi pelajaran yang disajikan secara
nilai pembelajaran bagi siswa dan memungkinkan verbal.[4]
belajar secara efisien di sekolah karena Beberapa fungsi media gambar adalah sebagai
menggunakan berbagai macam metode dan berikut: (1) mengembangkan kemampuan visual;
banyaknya materi yang kurang mampu dikuasai (2) mengembangkan imajinasi siswa; (3)

46
International Journal of Technology Vocational Education and Training (IJTVET) Vol. 3 No.1 (2022) 43 – 52

membantu meningkatkan penguasaan siswa kemajuan belajar siswa (perorangan atau


terhadap hal-hal abstrak atau peristiwa yang tidak kelompok) dan mengefektifkan penggunaan
mungkin dihadirkan dalam kelas; dan (4) informasi tersebut untuk mencapai tujuan
mengembangkan kreativitas siswa.[10] pendidikan. Adapun penilaian merupakan kegiatan
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan yang dirancang untuk mengukur keefektifan suatu
bahwa fungsi media gambar adalah untuk menarik sistem pendidikan secara keseluruhan. [11]
dan mengarahkan perhatian siswa terhadap materi Penilaian dapat dilakukan secara terpadu
yang disajikan dan media gambar juga sangat dengan proses pembelajaran yang disebut
membantu siswa yang tidak memahami Penilaian Berbasis Kelas (PBK). Penilaian
pembelajaran yang disajikan secara verbal dilakukan dengan mengumpulkan kerja siswa
sehingga tercapainya tujuan pembelajaran. (portofolio), hasil karya (produk), penugasan
Manfaat dari penggunaan media gambar (proyek), kinerja (performance), dan tes tertulis
adalah “penyampaian dan penjelasan dan (paper and pencil). Jadi guru menilai siswa dengan
mengenai informasi, pesan, ide dan sebagainya menggunakan informasi yang diperoleh dengan
dengan tanpa banyak menggunakan bahasa-bahasa melalui pengukuran hasil belajar dengan
verbal, tetapi dapat lebih memberi kesan.[5] menggunakan instrumen tes dan non tes.[11]
Beberapa kelebihan dan kelemahan kelebihan Secara umum penilaian bertujuan untuk
media gambar yang antara lain: (1) Kelebihan memberikan penghargaan terhadap pencapaian
media gambar, antara lain: (a) Bersifat konkrit belajar siswa dan memperbaiki program serta
sehingga dapat mengurangi terjadinya kegiatan pembelajaran. Penilaian dari sudut
verbalisme.; (b) Dapat mengatasi batasan ruang pandang pembelajaran dapat didefinisikan sebagai
dan waktu; (c) Harganya murah, mudah dibuat dan proses sistematik untuk menetapkan sejauh mana
digunakan dalam pembelajaran dikelas; (d) ketercapaian tujuan pembelajaran”. Definisi ini
Dapat memperjelas suatu masalah; (e) Dapat mengandung pengertian (1) penilaian adalah
mengatasi keterbatasan pengamatan; (2) proses sistematik, sehingga pengamatan terhadap
Kelemahan media gambar, antara lain: (a) Hanya perubahan prilaku siswa tidak boleh dilakukan
terpusat pada persepsi indra mata; (b) Jika gambar secara gegabah dan tidak terkontrol, dan (2)
terlalu komplek, kurang efektif untuk tujuan penilaian didasarkan pada asumsi bahwa tujuan
kegiatanpembelajaran; (c) Ukurannya sangat pembelajaran telah dirumuskan sebelumnya, sebab
terbatas untuk kelompok besar. [2] bila tidak demikian akan sulit menetapkan
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan kemajuan belajar siswa. Penilaian yang dilakukan
bahwa media gambar mempunyai beberapa terhadap proses pembelajaran di dalam kelas
kelebihan yaitu dapat menghemat waktu dalam bertujuan untuk membantu siswa mencapai
pembelajaran, harga murah dan mudah di buat seperangkat tujuan pembelajaran.[12]
sedangkan kelemahannya adalah hanya berpusat Asesmen adalah proses pengumpulan berbagai
pada persepsi indra mata dan terbatasuntuk data yang bisa memberi gambaran perkembangan
kelompok besar. belajar siswa. Asesmen yang berhubungan dengan
pembelajaran hendaklah bersifat informal,
Teori Penilaian bermakna bagi siswa, mampu memberi umpan
Penilaian merupakan suatu proses balik segera, dan langsung berkaitan dengan
pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan tugas-tugas pembelajaran yang bermakna. Dalam
informasi tentang hasil belajar siswa yang melakukan penilaian selama proses pembelajaran,
diperoleh melalui pengukuran untuk aspek-aspek yang hendak dinilai sebaiknya
menganalisisis atau menjelaskan unjuk kerja atau ditetapkan terlebih dahulu agar guru mempunyai
prestasi siswa dalam mengerjakan tugas-tugas pedoman di dalam melaksanakan penilaian.
yang terkait. Proses penilaian mencakup sejumlah Selanjutnya membuat format penilaian berupa
bukti-bukti yang menunjukkan pencapaian hasil observasi. [12]
belajar siswa. Dengan demikian, penilaian atau
assesmen adalah suatu pernyataan berdasarkan Hasil belajar
sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik Hasil belajar merupakan tolak ukur untuk
seseorang.[11] menentukan keberhasilan peserta didik dalam
Dalam pendidikan terdapat dua pengertian memahami pembelajaran. Hasil belajar adalah
penilaian, yakni penilaian atau asesmen dan perubahan tingkah laku yang timbul, misalnya dari
penilaian. Asesmen merupakan kegiatan untuk yang tidak tahu menjadi tahu, timbulnya
memperoleh informasi tentang pencapaian dan pertanyaan baru, perubahan dalam tahap

47
International Journal of Technology Vocational Education and Training (IJTVET) Vol. 3 No.1 (2022) 43 – 52

kebiasaan, perkembangan sikap sosial dan apa adanya, dalam situasi normal yang tidak
emosional peserta didik.[1] dimanipulasi keadaan dan kondisinya,
Hasil belajar peserta didik dapat ditinjau dari menekankan pada deskripsi secara alami, dan
beberapa aspek kognitif yaitu kemampuan peserta menuntut keterlibatan peneliti secara langsung di
didik dalam pengetahuan, pemahaman, penerapan, lapangan bahwa (1) penelitian kualitatif
analisis, sintesis dan evaluasi.[13] berlangsung dalam latar alamiah, (2) penelitian
Dari pendapat diatas disimpulkan bahwa hasil kualitatif berbeda asumsinya dengan desain
belajar peserta didik dapat dilihat dari kemampuan kualitatif, peneliti adalah instrumen utama dalam
peserta didik dalam memahami materi yang mengumpulkan data, (3) data yang dihasilkan
disampaikan guru dalam pembelajaran, yang bersifat deskriftif, dalam kata-kata, (4) diarahkan
terwujud melalui perubahan prilaku, sikap, sosial, pada persepsi dan pengalaman partisipan, (5)
dan emosional peserta didik. proses sama pentingnya dengan produk, perhatian
peneliti diarahkan kepada pemahaman bagaimana
2. Metode Penelitian berlangsungnya kejadian, (6) penafsiran dalam
pemahaman idiografis, perhatian kepada
Penelitian ini merupakan pengembangan
partikular, bukan kepada membuat generalisasi,
metode dan strategi pembelajaran. Metode dalam
(7) memunculkan desain, peneliti mencoba
penelitian ini adalah metode penelitian tindakan
merekonstruksikan pemahaman dan penafsiran
kelas (Class action researc) yaitu suatu penelitian
dengan sumber data manusia, (8) objektifitas dan
yang dikembangkan bersama-sama untuk peneliti
kebenaran dijunjung tinggi, namun kriterianya
dan decision maker tentang variabel yang
berbeda karena derajat kepercayaan didapat
dimanipulasikan dan dapat digunakan untuk
melalui verifikasi berdasarkan koherensi,
melakukan perbaikan.
wawasan dan manfaat. [16]
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan
Pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan
sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di
kelas ini dilakukan dalam 4 tahapan yaitu,
kelasnya sendiri dengan jalan merancang,
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara
refleksi.
kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga
Perencanaan
hasil belajar siswa dapat meningkat. [14]
Berdasarkan studi pendahuluan, langkah
Penelitian Tindakan merupakan intervensi
selanjutnya adalah merencanakan tindakan beserta
praktik dunia nyata yang ditujukan untuk
perangkat yang akan digunakan selama penelitian
meningkatkan situasi praktis. Penelitian tindakan
berlangsung. Kegiatan perencanaan dipusatkan
yang dilakukan guru ditujukan untuk
pada persiapan pelaksanaan tindakan. Persiapan
meningkatkan situasi pembelajaran yang menjadi
yang dilakukan adalah mempersiapkan tindakan
tanggung jawabnya dan disebut penelitian
perencanaan pembelajaran, mempersiapkan
tindakan kelas. [15]
tindakan tahap pelaksanaan, dan mempersiapkan
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas SDN
tindakan tahap penilaian.
15 Sitiung, yang berjumlah 21 orang. Penelitian
Pada tahap perencanaan tindakan ini, perlu
dilaksanakan pada: (1) Siklus I Pertemuan I
dilihat kembali refleksi awal yang telah dilakukan.
dilaksanakan pada Hari Selasa Tanggal 28
Dalam merancang suatu kegiatan untuk
September 2021; (2) Siklus I Pertemuan II
meningkatkan kinerja pembelajaran serta dalam
dilaksanakan pada Hari Jumat Tanggal 01 Oktober
menentukan tindakan apa yang akan diambil perlu
2021; (3) Siklus II Pertemuan I dilaksanakan pada
mempertimbangkan keadaan dan suasana subjektif
Hari Selasa Tanggal 12 Oktober 2021; (4) Siklus
dan objektif. Dalam merencanakan tindakan ini
II Pertemuan II dilaksanakan pada Hari Jumat
perlu mempertimbangkan secara jelas dan khusus
Tanggal 15 Oktober 2021.
sesuai dengan spesifikasi permasalahan yang telah
Penelitian yang peneliti lakukan bertujuan
ditemukan dari analisis awal. Agar pelaksanaan
untuk meningkatkan proses pembelajaran PAI di
tindakan berjalan dengan baik perlu pula
kelas IV dengan menggunakan media gambar.
mempertimbangkan hal-hal yang tidak boleh
Penelitian dipusatkan pada perencanaan,
dilakukan, yang boleh dilakukan dan yang wajib
pelaksanaan, dan penilaian proses pembelajaran
dilakukan. Pada tahap perencanaan ini hal-hal
dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
yang perlu dilakukan adalah merumuskan rencana
Pendekatan kualitatif digunakan karena
kegiatan yang meliputi tujuan pembelajaran, tahap
pelaksanaan penelitian ini terjadi secara alamiah,
kegiatan, rencana observasi, lembar penilaian,

48
International Journal of Technology Vocational Education and Training (IJTVET) Vol. 3 No.1 (2022) 43 – 52

penyiapan alat pembelajaran, jenis kegiatan yang didiskusikan dengan guru dan diadakan refleksi
akan dilakukan, pihak-pihak yang terlibat, setting untuk perencanaan siklus berikutnya.
kegiatan, lembar pengamatan (observasi), dan
instrumen penilaian. Semua aspek ini harus Refleksi
dirumuskan secara jelas untuk memonitor kegiatan Refleksi diadakan setiap satu tindakan
tindakan yang akan dilaksanakan. berakhir. Dalam tahap peneliti dan observer
(teman sejawat) mengadakan diskusi terhadap
Pelaksanaan tindakan yang baru dilakukan. Hal-hal yang
Tahap ini dimulai dari pelaksanaan didiskusikan adalah (a) menganalisis tindakan
pembelajaran dengan menggunakan media gambar yang baru dilakukan, (b) mengulas dan
sesuai dengan rencana. Penelitian ini dilaksanakan menjelaskan perbedaan rencana dan pelaksanaan
dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan satu kali tindakan yang telah dilakukan, (c) Melakukan
pertemuan dan siklus ke II satu kali pertemuan intervensi, pemaknaan, dan penyimpulan data
sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah yang diperoleh. Hasil refleksi bersama ini
disusun. Kegiatan dilakukan guru serta teman dimanfaatkan sebagai masukan pada tindakan
sejawat sebagai observer. Praktisi melaksanakan selanjutnya. Selain itu hasil kegiatan refleksi
kegiatan pembelajaran di kelas berupa kegiatan setiap tindakan digunakan untuk menyusun
interaksi antara guru dengan siswa dan siswa simpulan terhadap hasil tindakan I, dan II.
dengan siswa. Kegiatan yang dilakukan seperti:
Teman sejawat selaku observer melakukan
pengamatan dengan menggunakan format
observasi, catatan lapangan.
Peneliti dan observer melakukan diskusi
terhadap tindakan yang dilakukan, kemudian
melakukan refleksi. Hasilnya dimanfaatkan untuk
perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya.
Tahap pelaksanaan tindakan ini dilakukan
dalam dua siklus dan masing-masing siklus
sebanyak satu kali pertemuan, dan setiap siklus
mempunyai materi tersendiri yang diambil
berdasarkan materi yang ada dalam kurikulum
2013

Pengamatan
Pengamatan terhadap tindakan pembelajaran
dengan penggunaan media gambar dilakukan
bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Hal ini
dilaksanakan secara intensif, obyektif, dan
sistematis. Pengamatan dilakukan oleh teman
sejawat pada waktu guru melaksanakan tindakan
pembelajaran. Gambar 1 Alur Penelitian Tindakan Kelas
Dalam kegiatan ini peneliti dan teman sejawat
Data penelitian dikumpulkan dengan
(observer) berusaha mengenal, dan menggunakan, observasi, dokumentasi, dan hasil tes.
mendokumentasikan semua indikator dari proses Untuk masing-masingnya diuraikan sebagai berikut:
hasil perubahan yang terjadi, yang disebabkan Observasi, dilakukan untuk mengamati latar kelas
oleh tindakan terencana maupun dampak tempat berlangsungnya pembelajaran dengan
intervensi dalam pembelajaran dengan berpedoman pada lembar-lembar observasi, peneliti
penggunaan media gambar, Keseluruhan hasil mengamati apa yang terjadi pada proses pembelajaran.
pengamatan ditulis dalam bentuk lembar Unsur-unsur yang menjadi butir-butir sasaran
observasi. pengamatan bila terjadi dalam proses pembelajaran
Pengamatan dilakukan secara terus menerus ditandai dengan memberikan ceklis di kolom yang ada
mulai dari siklus I sampai dengan siklus II. pada lembar observasi, dan catatan yang dituliskan
setelah berakhirnya proses pembelajaran.
Pengamatan yang dilakukan pada satu siklus dapat
Dokumentasi berupa foto sewaktu peneliti
mempengaruhi penyusunan tindakan pada siklus melakukan proses pembelajaran dimaksudkan untuk
selanjutnya. Hasil pengamatan ini kemudian melengkapi dan sebagai bukti data lapangan pada saat

49
International Journal of Technology Vocational Education and Training (IJTVET) Vol. 3 No.1 (2022) 43 – 52

observasi terutama pada saat berlangsungnya mendapat nilai 50, 1 orang mendapat nilai 60, 6 orang
pembelajaran. mendapat nilai 70, 10 orang mendapat nilai 80.
Tes, digunakan untuk memperkuat data observasi Dari rincian hasil belajar siswa yang tertera di atas
yang terjadi dalam kelas terutama pada butir baru mencapai rata-rata 70,5. Sedangkan Kriteria
penguasaan materi pembelajaran dari unsur siswa. Hal Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 75. Jadi perolehan
ini dilakukan untuk memperoleh data yang akurat atas hasil belajar siswa siklus I belum mencapai target.
kemampuan siswa memahami pembelajaran. Instrumen
penelitian adalah peneliti sendiri, peneliti juga berperan Tabel 2 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
sebagai perencana dan pelaksana pembelajaran di kelas.
Nilai Tes
No Nama
3. Hasil dan Pembahasan Siklus I
1 Ana Althofunnisa 90
Hasil Penelitian
2 Aprilia Saputri 90
Berdasarkan kegiatan penelitian yang telah 3 Bintan Bayu Anggito 90
dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui hasil belajar
Pkn Menggunakan Metode Diskursus Multi- 4 Devi Fadila Aulia 80
Representasi (DMR) siswa kelas IV di SD 05 Sitiung 5 Faiz Firmansyah 80
yang dilakukan dengan 2 tahapan siklus yaitu siklus 6 Farel Saputra 80
pertama dan siklus kedua dan disetiap siklus terdapat
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan 7 Farid Alfian Putra 80
refleksi, maka diperoleh hasil sebagai berikut: 8 Feby Rahmawati 90
9 Fikri Rudiansyah 90
Tabel 1 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
10 Hamdani Muhammad Achir 90
Nilai Tes 11 Letisya Febriana 100
No Nama
Siklus I 12 Mauia Madya Qalbina 80
1 Ana Althofunnisa 80 13 Muhammad Riko Al-Furqon 70
2 Aprilia Saputri 80 14 Muhammad Fadli 70
3 Bintan Bayu Anggito 80 15 Muhammad Rafiino Akbar 90
4 Devi Fadila Aulia 70 16 M. Syafrial Efendi 100
5 Faiz Firmansyah 70 17 Najwa Nur Fahunisa 70
6 Farel Saputra 50 18 Nayla Miftahul Jannah 90
7 Farid Alfian Putra 50 19 Ramzi Dwi Putra 90
8 Feby Rahmawati 70 20 Rifana Elsara 100
9 Fikri Rudiansyah 70 21 Syifa Dies Mai Azzahra 100
10 Hamdani Muhammad Achir 80
Jumlah 1820
11 Letisya Febriana 80
Rata-rata 86,7
12 Mauia Madya Qalbina 80
13 Muhammad Riko Al-Furqon 50 Dari tabel di atas terlihat keberhasilan belajar
14 Muhammad Fadli 50 siswa sudah mencapai 86,7. Adapun rincian
15 Muhammad Rafiino Akbar perolehan nilai masing-masing siswa sebagai
80
berikut: 3 orang siswa mendapat nilai 70, 5 orang
16 M. Syafrial Efendi 80 siswa mendapat nilai 80, 9 orang siswa mendapat
17 Najwa Nur Fahunisa 60 nilai 90, dan 4 orang mendapat nilai 100.
18 Nayla Miftahul Jannah 70 Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh
19 Ramzi Dwi Putra 70 siswa sudah mencapai rata-rata kelas 86,7.
20 Rifana Elsara
Berdasarkan data yang diperoleh siswa pada siklus
80
II sudah memuaskan maka proses pembelajaran
21 Syifa Dies Mai Azzahra 80 dengan tema bersih itu sehat dengan
Jumlah 1480 menggunakan media gambar sudah berhasil.
Rata-rata 70,5 Pembahasan
Dari tabel di atas terlihat keberhasilan siswa baru Kegiatan Siklus I
mencapai 70,5. Adapun rincian perolehan nilai dari Berdaskan hasil penelitian pelaksanaan
masing-masing siswa adalah sebagai berikut : 4 orang pembelajaran dengan tema bersih itu sehat

50
International Journal of Technology Vocational Education and Training (IJTVET) Vol. 3 No.1 (2022) 43 – 52

menggunakan media gambar pada pembelajaran mengakibatkan siswa kurang semangat dalam
PKn kelas II terungkap bahwa guru membuat belajar.
rancangan pembelajaran dalam bentuk Rencana Dari analisis penelitian siklus I nilai rata-rata
Pelaksanaan Pembelajaran. Rencana Pelaksanaan kelas baru mencapai 70,5. Berdasarkan hasil
Pembelajaran (RPP) adalah penjabaran silabus ke pengamatan siklus I yang diperoleh, maka
dalam unit satuan kegiatan pembelajaran untuk direncanakan untuk melakukan perbaikan pada
dilaksanakan di kelas. Rencana pelaksanaan pembelajaran berikutnya atau perbaikan selama
pembelajaran merupakan rencana operasional proses pembelajaran pada siklus II. Pada siklus II
pembelajaran yang memuat beberapa indikator nantinya guru harus memperhatikan kekurangan-
yang terkait untuk dilaksanakan dalam satu atau kekurangan selama proses pembelajaran pada
beberapa kali pertemuan. Perencanaan siklus I dan memperbaikinya pada siklus II.
pembelajaran yang dirancang guru sejalan dengan Untuk mengetahui hasil belajar siswa maka
saran bahwa dalam merancang perencanaan peneliti melakukan evaluasi terhadap siswa yang
pembelajaran berlangsung bertahap-tahap: 1) berkaitan dengan pembelajaran yang telah
menetapkan status sistem pengajaran, 2) dilakukan.
merumuskan tujuan-tujuan pengajaran, 3)
merencanakan dan melaksanakan evaluasi, 4) Kegiatan Siklus II
mendeskripsikan dan mengkaji tugas, dan 5) Rencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
melaksanakan prinsip-prinsip belajar.[1] pada siklus II ini hampir sama dengan siklus I,
Berdasarkan data hasil penelitian terungkap namun dalam penggunaan media, pengembangan
bahwa perencanaan yang dirancang guru sudah materi, alat yang digunakan lebih maksimal.
sesuai dengan langkah-langkah tersebut. Dalam Pembelajaran PAI dan BP dengan tema bersih itu
perencanaan terdapat unsur: 1) standar sehat dengan menggunakan media gambar pada
kompetensi, 2) kompetensi dasar, 3) indikator, 4) siklus II ini sudah berjalan dengan baik, ini dapat
tujuan pembelajaran, 5) materi pembelajaran, 6) dibuktikan dengan nilai yang diperoleh siswa
kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari metode sudah baik yaitu dengan rata-rata 86,7.
dan pokok-pokok kegiatan, 7) alat pelajaran dan Peningkatan haasil belajar siswa dipengaruhi
sumber yang terdiri dari alat pelajaran dan sumber oleh berbagai faktor seperti motivasi, kematangan,
bahan, dan 8) evaluasi yang terdiri dari prosedur, hubungan siswa dengan guru, kemampuan verbal,
alat evaluasi, dan soal-soal tes. Semua komponen tingkat kebebasan, rasa aman, dan keterampilan
tersebut terdapat dalam semua perencanaan yang guru dalam berkomunikasi. Oleh karena itu guru
ditulis peneliti, yaitu dalam perencanaan siklus I. harus melakukan perbaikan dalam pelaksanaan
Berdasarkan RPP yang dirumuskan pada pembelajaran disamping perbaikan pada RPP.
siklus I ini kegiatan pembelajaran yang dilakukan Guru dapat menggunakan media gambar
bertujuan untuk menciptakan kondisi yang dalam pembelajaran PAI dan BP karena dengan
memungkinkan terjadinya belajar pada diri siswa. menggunakan media gambar siswa dapat
Dalam suatu kegiatan pembelajaran siswa menemukan sendiri konsep yang dijadikan tujuan
dikatakan telah belajar, apabila terjadi proses oleh peneliti. Pembelajaran yang dilakukan pada
perubahan perilaku pada diri siswa sebagai hasil siklus II ini peneliti sudah memberikan
dari suatu pengalaman. Pelaksanaan pembelajaran kesempatan kepada siswa untuk melakukan
dengan menggunakan media gambar memberikan langkah pembelajaran dengan menggunakan
kesempatan kepada siswa untuk belajar, media gambar yang dipandu dengan panduan
menemukan, mengembangkan fakta, konsep dan pembelajaran bersih itu sehat dengan
prinsip ilmu pengetahuan bagi diri siswa.[18] menggunakan media gambar.
Berdasarkan catatan hasil pengamatan dan Dari analisis penelitian siklus II kemampuan
diskusi peneliti dengan guru kelas II, maka siswa dengan menggunakan media gambar dalam
penyebab belum suksesnya siklus 1 ini secara pembelajaran sudah sangat baik. Hal ini
garis besar adalah dilihat dari segi bentuk media dibuktikan dengan hasil belajar 86,7. Berdasarkan
sudah dapat menarik perhatian siswa tetapi masih hasil pengamatan siklus II yang diperoleh maka
ada kekurangan dari media yaitu pada bagian- pelaksanaan siklus II sudah baik dan guru sudah
bagian tertentu pada media ada yang kurang jelas berhasil menggunakan media gambar untuk
karena ukurannya kecil. Kemudian dari segi guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada
atau peneliti yaitu peneliti kurang dalam Pembelajaran dengan tema bersih itu sehat di
pengelolaan kelas, peneliti kurang memberikan sekolah di Kelas IV SDN 15 Sitiung.
motivasi atau penguatan kepada siswa, sehingga

51
International Journal of Technology Vocational Education and Training (IJTVET) Vol. 3 No.1 (2022) 43 – 52

Pada pelaksanaan siklus II ini guru Daftar Rujukan


memberikan banyak kesempatan kepada siswa [1] Hamalik, Oemar. 1993. Proses pembelajaran
untuk melakukan semua langkah pembelajaran Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
dengan menggunakan media gambar. Pada siklus [2] Sadiman, S Arief, dkk. 2007. Media
ini siswa dibawa pada suasana kelas yang baru dan Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
menyenangkan. Proses belajar mengajar akan Persada.
berjalan dengan baik dan kreatif jika guru [3] Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran.
memberikan kesempatan kepada siswa untuk Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
menentukan dan melakukan sesuatu.[19] [4] Gagne dan Briggs. 1979. Pengertian
Maka sudah seharusnya guru dalam Pembelajaran. http://www.scribd.com/doc/5001
5294/13/B-Pengertian-pembelajaranmenurut-
membelajarkan siswa dengan memperhatikan
beberapa ahli (diakses pada tanggal 1-11-2021)
pembelajaran itu apakah sesuai dengan kebutuhan, [5] Ahmad Rohani. 1997. Media intruksional
dan perkembangan siswa, serta memperhatikan Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.
keberhasilan siswa dalam memahami sesuatu [6] Wibawa, Basuki dan Farida Mukti. 1992.
dengan cara yang sesuai dengan tingkat Media Pengajaran. Jakarta: Dikti
kemampuannya, bukan pembelajaran yang hanya [7] Nana Sudjana, dkk. 2007. Media Pengajaran.
disukai guru, karena guru berperan sebagai Bandung: CV. Sinar Dunia
fasilitator dan motivator. Untuk membelajarkan [8] Purwanto, Ngalim. 2004. Prinsip-prinsip dan
siswa guru harus menggunakan berbagai macam Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT
cara agar pembelajaran dapat bermakna bagi Remaja Rosdakarya.
siswa, seperti menggunakan media pembelajaran, [9] Arikunto, Suharsimi (2004), Evaluasi Program
Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara. A.B.
menggunakan metoda dan pendekatan yang
[10] Wardhani, IGAK dan Kuswaya W.
bervariasi, dan menciptakan suasana belajar yang 2008.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
menyenangkan bagi. [20] Universitas Terbuka.
[11] Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat satuan
4. Kesimpulan Pendidikan (KTSP) untuk Sekolah. Dasar/ MI.
Dari paparan data dan hasil penelitian dan Jakarta: Terbitan Depdiknas.
[12] Syafi’ie, Imam. 1999. Metodologi Penelitian
pembahasan dalam Bab IV, simpulan yang dapat
Kualitatif II. Surakarta: Universitas Sebelas
diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Maret Press.
1. Untuk membuat perencanaan pembelajaran [13] M. Ngalim Purwanto. 1996. Psikologi
PAI dan BP dengan tema bersih itu sehat Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
dengan menggunakan media gambar peneliti [14] Mundilarto, Rustam. 2004. Penelitian Tindakan
mengikuti langkah-langkah media gambar dan Kelas. Jakarta: Dirjen DIKTI Pendidikan
menggunakan metode pembelajaran untuk Nasional RI.
menciptakan aktifitas belajar yang [15] Suwarsih, Madya. 1994. Panduan Penelitian
menyenangkan sehingga dapat meningkatkan Tindakan. Yogyakarta: Lembaga Penelitian
hasil belajar siswa. IKIP Yogyakarta.
[16] Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian
2. Dalam pelaksanan pembelajaran dengan tema
Suatu Pedekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka
bersih itu sehat harus berdasarkan pada Cipta.
perencanaan pembelajaran yang disusun [17] Susanto, 2007, A Strategic Management
dengan menggunakan media gambar yang Approach, CSR, The Jakarta. Consulting Group,
dilaksanakan pada siklus I dan II Jakarta. Asy’ari, Hasan.
3. Penggunaan media gambar dalam [18] Implementasi Kurikulum 2013: Penyusunan
pembelajaran PAI dan BP dengan tema bersih Rencana. Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
itu sehat di kelas IV SDN 15 Sitiung, dapat SD/SMP/SMA/SMK. Jakarta: kementerian
meningkatkan hasil belajar siswa hal ini dapat Pendidikan dan Kebudayaan.
dilihat dari hasil belajar siklus II lebih tinggi [19] Sanjana, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran
dari pada hasil belajar siklus I yaitu 70,5 Berorientasi Standar Proses pendidikan
Jakarta: Kencana.
meningkat menjadi 86,7. Pembelajaran PAI
[20] Filsaisme, Dennis k. 2008. Menguak rahasia
dan BP dengan tema bersih itu sehat di kelas berpikir kritis dan kreatif. Jakarta: Prestasi
IV SDN 15 Sitiung dengan menggunakan Pustakakarya.
media gambar dapat meningkatkan hasil
belajar siswa

52

Anda mungkin juga menyukai