MENENTUKAN NOVELTY
Kontribusi:
Para ahli: Merevisi dan memberikan
penilaian terhadap tahap
pengembangan e-modul biologi.
Siswa: Memberikan tanggapan dan
uji respon terhadap e-modul biologi
yang telah dikembangkan.
3 Pengembangan Modul Biologi Problem Based Metode Penelitian: Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat
Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Penelitian ini menggunakan metode perbedaan yang signifikan antara kelas
Berpikir Kritis Peserta Didik SMA Research and Development (R&D) yang eksperimen yang menggunakan modul biologi
mengacu pada desain R&D model 4-D PBL dan kelas kontrol yang tidak
(Define, Design, Develop, Disseminate). menggunakan modul. Kelas eksperimen
Tujuan: menghasilkan peningkatan yang lebih tinggi
Responden: dalam kemampuan berpikir kritis
Mengembangkan modul biologi berbasis problem Responden dalam penelitian ini adalah dibandingkan dengan kelas kontrol.
based learning (PBL) pada materi sistem peserta didik dari SMA N 1 Bandar Berdasarkan analisis deskriptif dan uji
pernapasan. Lampung Provinsi Lampung. Jumlah hipotesis, dapat disimpulkan bahwa modul
Mengetahui efektivitas modul biologi berbasis peserta didik secara keseluruhan adalah 68 biologi PBL yang dikembangkan memiliki
PBL pada materi sistem pernapasan terhadap
peserta didik. Subjek penelitian pengaruh positif terhadap peningkatan
kemampuan berpikir kritis.
adalahKontribusi dari metode R&D dalam kemampuan berpikir kritis peserta didik.
Mengetahui perbedaan prestasi peserta didik yang
menggunakan modul biologi berbasis PBL dengan penelitian ini adalah: Modul tersebut memberikan dukungan dalam
peserta didik yang hanya menggunakan model pembelajaran mandiri, mengembangkan
problem based learning tanpa modul biologi Kontribusi : kemampuan berpikir kritis, dan membantu
berbasis PBL. R&D digunakan untuk mengembangkan peserta didik dalam memahami materi
modul biologi Problem Based Learning pelajaran jadi sesuai dengan tujuan penelitian.
Pro: (PBL) dalam bentuk media cetak. Melalui
Media pembelajaran berupa modul memiliki
tahap pengembangan (develop), modul Temuan:
karakteristik tersendiri, seperti self-instructional,
pengakuan atas perbedaan individual, penggunaan tersebut dapat dikembangkan secara Berdasarkan hasil penelitian, temuan utama
berbagai macam media pembelajaran, dan evaluasi sistematis dan terstruktur. adalah sebagai berikut:
kontinyu. Modul dapat memfasilitasi pembaca
untuk menyerap materi pelajaran dengan baik. Validasi produk: Metode R&D Modul biologi PBL yang dikembangkan
Model pembelajaran problem based learning (PBL) memungkinkan peneliti untuk melakukan memperoleh penilaian yang baik dari ahli
memiliki karakteristik yang dapat membantu validasi terhadap modul yang materi, ahli pembelajaran, guru biologi, dan
meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta dikembangkan. Dengan mengikuti langkah- peer reviewer. Modul ini dapat digunakan
didik. Dalam PBL, peserta didik melakukan langkah dalam model 4-D, peneliti dapat sebagai media pembelajaran yang efektif
pengamatan, pengumpulan data, dan melibatkan
memastikan bahwa modul tersebut sesuai dalam meningkatkan kemampuan berpikir
diri secara aktif dalam proses pembelajaran.
dengan tujuan yang ditetapkan dan efektif kritis siswa.
Kontra: dalam meningkatkan kemampuan berpikir
Tidak disebutkan adanya argumen kontra dalam artikel kritis peserta didik. Hasil uji kemampuan berpikir kritis menunjukkan
tersebut. Namun, beberapa kontra yang mungkin bahwa kelas eksperimen yang menggunakan
muncul terkait penggunaan modul sebagai media Desain eksperimen: Dalam penelitian ini, modul biologi PBL memiliki peningkatan
pembelajaran adalah keterbatasan interaktivitas dan metode R&D digabungkan dengan desain yang signifikan dalam kemampuan berpikir
kemungkinan kurangnya penggunaan media audio-
kuasi eksperimen nonequivalent control kritis dibandingkan dengan kelas kontrol yang
visual yang dapat membantu visualisasi konsep.
group pretest-posttest design. Dengan hanya menggunakan model PBL tanpa modul.
Teori: demikian, peneliti dapat menganalisis
efektivitas modul PBL dalam meningkatkan Teori dan Kontribusi:
Modul pembelajaran adalah materi pelajaran yang kemampuan berpikir kritis peserta didik Berdasarkan temuan tersebut, beberapa yeori dan
disusun secara tertulis untuk memfasilitasi dengan membandingkan hasil pretest dan kontribusi yang dapat diidentifikasi adalah
pembaca agar dapat menyerap materi tersebut posttest antara kelompok eksperimen dan sebagai berikut:
dengan baik. Modul memiliki karakteristik seperti
kelompok kontrol.
self-instructional, penggunaan berbagai macam
media pembelajaran, dan evaluasi kontinyu Pengembangan modul biologi PBL
(Vembriarto, 1974). Analisis data: Metode R&D memungkinkan berdasarkan desain R&D dengan model 4-D
Problem based learning (PBL) adalah model penggunaan analisis data kualitatif dan (Four-D) dapat memberikan hasil yang baik
pembelajaran yang memfokuskan pada pemecahan kuantitatif. Analisis data kualitatif dalam hal validasi produk dan peningkatan
masalah dan melibatkan peserta didik dalam digunakan untuk mengumpulkan kritik dan kemampuan berpikir kritis siswa. Ini
aktivitas pengamatan, pengumpulan data, serta saran dari dosen ahli, guru, teman sejawat, menunjukkan bahwa pendekatan R&D dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kritis (Yarid
dan peserta didik untuk perbaikan modul. digunakan secara efektif dalam pengembangan
& Ariswan, 2016).
Sementara itu, analisis data kuantitatif materi pembelajaran.
dilakukan menggunakan analisis statistik
deskriptif dan inferensial untuk Penggunaan modul biologi PBL dalam
menganalisis data skor dari validator dan pembelajaran dapat meningkatkan kualitas
hasil tes, serta untuk menguji hipotesis pembelajaran dengan memperhatikan aspek
terkait efektivitas modul PBL substansi (materi), aspek konstruksi
kelasXI MIPA 1 sebagai kelas eksperimen (komponen modul), dan bahasa yang
digunakan dalam modul.
4 Pengembangan E-modul Sistem Pencernaan metode yang digunakan adalah E-modul sistem pencernaan berbasis
penelitian dan pengembangan discovery learning telah melewati proses
Berbasis Discovery Learning Peserta didik
(Research and Development) validasi dan dinyatakan "Sangat Valid"
Kelas VIII di SMPN 05 Makassar dengan menggunakan model 4-D berdasarkan penilaian dari para ahli tetapi
atau 4-P. tidak sesuai dengan tujuan penelitian yang
Tujuan Penelitian Responden penelitian ini adalah ingin menguji efektifitas E-modul
siswa kelas VIII semester ganjil di dibandingkan dengan bahan ajar
Tujuan penelitian ini adalah
SMPN 05 Makassar, dengan dua konvensional.
mengembangkan E-modul berbasis Discovery kelas yang terbagi menjadi Temuan:
Learning sebagai bahan ajar interaktif untuk kelompok eksperimen (kelas Berdasarkan hasil analisis kevalidan,
VIII.A) dan kelompok kontrol semua perangkat pembelajaran yang
peserta didik kelas VIII di SMPN 05 Makassar,
(kelas VIII.B). digunakan dalam penelitian, yaitu RPP, E-
khususnya pada materi sistem pencernaan. Kontribusi penelitian ini adalah modul Sistem Pencernaan Berbasis
menguji apakah penggunaan E-modul lebih efektif pengembangan bahan ajar berupa Discovery Learning, tes hasil belajar,
E-modul materi sistem pencernaan angket respon peserta didik, dan angket
dibandingkan dengan bahan ajar konvensional
makanan yang bertujuan untuk respon pendidik, dinyatakan "Sangat
yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran. meningkatkan hasil belajar siswa Valid" dengan nilai kevalidan yang tinggi
kelas VIII.A di SMPN 05 Makassar (Va > 4,5). Hal ini menunjukkan bahwa
perangkat pembelajaran tersebut telah
Pro Kontra:
memenuhi kriteria kevalidan dan layak
Pro: digunakan dalam proses pembelajaran.
Kemudahan dan kenyamanan akses: E-modul Teori dan Kontribusi:
Penelitian ini memberikan kontribusi
dapat diakses melalui perangkat elektronik
dalam pengembangan perangkat
seperti handphone dan komputer, sehingga pembelajaran, khususnya E-modul Sistem
siswa dapat mempelajari materi kapan saja dan Pencernaan Berbasis Discovery Learning,
yang dapat digunakan untuk mendukung
di mana saja.
pembelajaran biologi. E-modul ini
Interaktivitas: E-modul dapat menyajikan dikembangkan dengan memperhatikan
konten berupa teks, gambar, video, dan audio aspek kevalidan, seperti perumusan
indikator, pencapaian kompetensi, isi,
yang dapat memperkaya pengalaman belajar
bahasa, dan waktu. Dengan hasil analisis
siswa dan membuat mereka lebih tertarik yang menunjukkan tingkat kevalidan yang
terhadap materi biologi, terutama pada materi tinggi, E-modul ini diharapkan dapat
memberikan pengalaman belajar yang
yang sulit untuk diamati langsung seperti
efektif dan efisien bagi siswa.
sistem pencernaan.
Kolaborasi: E-modul memungkinkan siswa Keterbatasan:
dan guru berkomunikasi dan berkolaborasi Penelitian ini memiliki beberapa
keterbatasan, seperti fokus pada
secara online, sehingga memfasilitasi diskusi, pengembangan perangkat pembelajaran
pertanyaan, dan jawaban antara siswa dan hanya pada satu topik, yaitu sistem
guru. pencernaan. Selain itu, kevalidan
perangkat pembelajaran hanya dievaluasi
oleh para ahli, sehingga mungkin
Kontra: diperlukan validasi lebih lanjut melalui uji
Keterbatasan akses teknologi: Tidak semua coba lapangan dengan melibatkan peserta
didik dan pendidik.
siswa memiliki akses ke perangkat elektronik
yang dibutuhkan untuk mengakses E-modul. Hambatan:
Hal ini dapat menjadi kendala bagi siswa yang Beberapa hambatan yang dihadapi dalam
tidak memiliki akses internet atau perangkat penelitian ini adalah kesulitan dalam
menyusun materi yang sesuai dengan
yang memadai.
pendekatan discovery learning, mencari
Ketergantungan terhadap teknologi: sumber materi yang tepat, memilih dan
Penggunaan E-modul dapat membuat siswa mencari gambar yang relevan, serta
menyusun konsep logika yang dapat
terlalu bergantung pada teknologi, sehingga
dipahami oleh siswa.
mereka mungkin mengalami kesulitan dalam
belajar menggunakan bahan ajar konvensional
atau saat teknologi mengalami gangguan.
Kurangnya pengawasan: Dalam penggunaan
E-modul, pengawasan langsung guru terhadap
siswa dapat berkurang, sehingga siswa dapat
tergoda untuk melakukan kegiatan yang tidak
terkait dengan pembelajaran.