Anda di halaman 1dari 3

Awal Akta

Judul Akta : Akta Pendirian Bank Berlian Nasional (Persero)


Nomor Akta : 27
Waktu : Jumat, 20 November 1998 Pukul 13.00 WIB
Nama Notaris : Komang Vidya

Badan Akta
Para Pihak : Rinaldi Kusuma
Kedudukan : Direktur PT Bank Berlian Nasional
Isi Akta : Para pihak dalam kedudukannya sebagaimana tersebut di atas dengan ini
menerangkan bahwa dengan tidak mengurangi izin dari pihak yang berwenang telah
setuju untuk mendirikan suatu perseroan terbatas dengan anggaran dasar sebagaimana
yang termuat dalam akta ini, (selanjutnya dalam akta pendirian ini cukup disingkat
menjadi “Anggaran Dasar”
Penutup : Terhadap Anggaran Dasar ini berlaku pula Undang-undang Perseroan
Terbatas dan peraturan perundangundangan lainnya. Segala sesuatu yang tidak atau
belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar, akan diputus dalam RUPS dengan
memperhatikan peraturan perundangundangan.

Analisis
Pendirian perseroan dituangkan dalam akta pendirian perseroan terbatas.
Akta pendirian itu memuat tentang anggaran dasar dan keterangan lainnya.
Sedangkan mengenai substansi yang tercantum dalam akta pendirian perseroan
mengacu kepada peraturan perundang-undangan, namun yang berbeda adalah
mengenai nama perseroan terbatas, maksud dan tujuannya, kegiatan usaha,
modalnya, dan substansi aktanya sudah baku. Untuk Momentum perseroan terbatas
sebagai badan hukum terjadi apabila telah diterbitkan Keputusan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia tentang perseroan terbatas. Pengertian perbankan menurut Pasal 1
ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-
Undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan, perbankan adalah segala sesuatu yang
menyangkut tentang bank mencakup, kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan
proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Dari pengertian di atas jelas bahwa
usaha perbankan pada dasarnya suatu usaha simpan pinjam demi dan untuk
kepentingan piha ketiga tanpa memperhatikan bentuk hukumnya apakah perorangan
(person )atau badan hukum (recht person). Pengertian secara itu secara historis
dijumpai dalam Undang-Undang perbankan sebelumnya sebagaimana ditemukan
dalam Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan yang memberikan
pengertian bank sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan
kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Lembaga
keuangan adalah semua badan yang melalui kegiatan-kegiatanya di bidang keuangan,
menarik uang dari dan menyalurkannya ke dalam masyarakat.
Namun, sejak keluarnya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan dalam Pasal 1 ayat (1) barulah diberikan definisi secara tegas tentang bank
sebagai: badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan,
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak.35 Dari pengertian di atas jelas bahwa usaha perbankan haruslah
didirikan dalam bentuk badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak boleh
berbentuk usaha perorangan. Penegasan seperti itu dapat dilihat dalam ketentuan pasal
21 UndangUndang Nomor 7 Tahun 1992 jo Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008
yang menentukan beberapa bentuk hukum bank yaitu: Perusahaan Perseroan
(PERSERO), Perusahaan Daerah, Koperasi dan Perseroan Terbatas (PT). Apabila
dilihat dari akta pendirian diatas, PT Bank Berlian Nasional lahir tahun 1997 atau
setelah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 berlaku. Sehingga, PT Bank Berlian
Nasional berbentuk badan hukum Perseroan.

Dasar dari suatu perseroan harus didirkan berdasarkan perjanjian, maka dalam
perseroan terdapat pihak-pihak yang membuat perjanjian tersebut. Artinya bahwa
terdapat lebih dari satu orang atau sekurang-kurangnya dua orang atau dua pihak yang
terlibat dalam pendirian suatu Perseroan. Apabila seseorang ingin melakukan
perjanjian maka harus lebih dari 2 (dua) karena tidak mungkin jika suatu perjanjian
dilakukan hanya seorang diri tanpa orang lain. Suatu perjanjian harus memenuhi
syarat-syarat sahnya suatu perjanjian sebagaimana tercantum dalam Pasal 1320 Kitab
Undang-Undang Hukum perdata yaitu :
1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya
2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan
3. Suatu hal tertentu
4. Suatu sebab yang halal
Apabila 4 (empat) syarat diatas telah terpenuhi, maka perjanjian dapat dikatakan sah
secara hukum. Namun, melihat pada akta pendirian Bank Berlian Nasional, hanya
terdapat satu pihak yang mewakili untuk membuat akta tersebut. Maka dari itu, akta
tersebut kekurangan pihak untuk memenuhi syarat sahnya perjanjian berdasarkan
Pasal 1320 KUHPerdata.

Anda mungkin juga menyukai