Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“Perkembangan Dan Belajar Motorik”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Perkembangan Motorik

Dosen Pembimbing
ROMI CENDRA

Disusun Oleh:
WILI ALFAJRI (206610340)
Kelas 3 A

PROGRAM STUDI PENJASKES REK FAKULTAS FKIP


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
T.A 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu kita ucapkan atas kehadiran Allah, yang selalu mencurahkan
rahmat dan karunia Nya kepada kita dan terutama kepada penulis makalah ini, karena berkat
rahmat dan karuniaNyalah penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Perkembangan
Dan Belajar Motorik” dalam mata kuliah ” Perkembangan Motorik”.

Selanjutnya shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW,
karena berkat beliau-lah kita dapat mengecap manisnya ilmu pengetahuan seperti yang kita
rasakan pada saat sekarang ini. Seterusnya ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada dosen
pembimbing kita yang telah mempercayai kami untuk menyelesaikan makalah ini, dan kepada
kawan-kawan yang telah ikut berpartisipasi dengan kami secara baik dan efektif..

Penulis menyadari bahwa setiap karya dan usaha yang telah dilakukan terhadap mata
kuliah ini tentu masih banyak mengandung kekurangan dan kedangkalan, oleh karena itu, saran,
kritik, komentar, dan tegur sapa yang membangun senantiasa diharapkan sebagai umpan balik
yang positif demi kebaikan dimasa mendatang.

Riau, 20 Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

1.1. Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................2

1.3. Tujuan...............................................................................................................................2

BAB II.............................................................................................................................................3

PEMBAHASAN..............................................................................................................................3

2.1 Pengertian Gerak Refleks..................................................................................................3

2.2 Perbedaan Gerak Biasa dengan Gerak Refleks.................................................................4

2.3 Macam-macam Gerak Refleks..........................................................................................5

2.4 Mekanisme Gerak Refleks................................................................................................8

2.5 Saraf-saraf yang terlibat dalam gerak refleks...................................................................9

BAB III..........................................................................................................................................10

PENUTUP.....................................................................................................................................10

3.1. Kesimpulan.....................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mekanisme dan sifat khusus tubuh manusia hidup diluar pengendalian kita sendiri,
misalnya rasa haus dan lapar yang membuat kita mencari minum dan makan, perasaan dingin
membuat kita mencari kehangatan dan perlindungan. Manusia sebenarnya bergerak secara
otomatis, kita mempunyai perasaan, pikiran, dan pengetahuan yang merupakan suatu
rangkaian kehidupan yang otomatis memungkinkan kita hidup pada berbagai keadaan. Pada
manusia gugusan sel berfungsi khusus yang terdiri dari sistem saluran pencernaan untuk
mencerna dan mengadopsi makanan, sistem pernapasan untuk mengambil oksigen dan
mengeluarkan korbon diaksoda dan sebagainya. Tata kerja masing-masing sistem berperan
dalam fungsi tubuh secara keseluruhan.
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dari sumsum tulang belakang. Otak dibedakan atas
3 daerah, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang menyusun batang otak. Pada otak
depan, bagian yang menonjol adalah otak besar (serebrum), yang berfungsi untuk
mengendalikan semua aktivitas tubuh. Otak tengah berfungsi membantu koordinasi gerakan
mata, ukuran pupil mata, refleks pendengaran, dan tempat serabut saraf yang
menghubungkan bagian otak belakang dengan otak depan.Otak belakang meliputi pons
varolii, otak kecil, dan medula oblongata. Otak kecil (serebelum) manusia berfungsi untuk
mengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan otot-otot sebagai alat gerak. Medula
oblongata atau sumsum lanjutan berfungsi mengatur denyut jantung, kecepatan pernapasan,
suhu tubuh, tekanan darah, dan kegiatan tubuh lain yang tidak disadari. Gerak dapat terjadi
secara sadar dan tak sadar. Gerak yang terjadi secara sadar disebut gerak sadar (gerak biasa)
dan gerak yang terjadi tanpa disadari disebut gerak refleks.
Gerak refleks adalah gerak yang dihasilkan oleh jalur saraf yang paling sederhana.
Jalur saraf ini dibentuk oleh sekuen neuron sensor, interneuron, dan neuron motor, yang
mengalirkan impuls saraf untuk tipe reflek tertentu. Gerak refleks yang paling sederhana
hanya memerlukan dua tipe sel sraf yaitu neuron sensor dan neuron motor.
Gerak refleks disebabkan oleh rangsangan tertentu yang biasanya mengejutkan dan
menyakitkan. Misalnya bila kaki menginjak paku, secara otomatis kita akan menarik kaki

1
dan akan berteriak. Refleks juga terjadi ketika kita membaui makanan enak, dengan
keluarnya air liur tanpa disadari.
Gerak refleks terjadi apabila rangsangan yang diterima oleh saraf sensori langsung
disampaikan oleh neuron perantara (neuron penghubung). Hal ini berbeda sekali dengan
mekanisme gerak biasa.
Gerak biasa rangsangan akan diterima oleh saraf sensorik dan kemudian disampaikan
langsung ke otak. Dari otak kemudian dikeluarkan perintah ke saraf motori sehingga
terjadilah gerakan. Artinya pada gerak biasa gerakan itu diketahui atu dikontrol oleh otak.
Sehingga oleh sebab itu gerak biasa adalah gerak yang disadari.

1.2. Rumusan Masalah


1. Pengertian Gerak Refleks
2. Perbedaan Gerak Biasa dengan Gerak Refleks
3. Macam-macam Gerak Refleks
4. Mekanisme Gerak Refleks
5. Saraf-saraf yang terlibat dalam gerak refleks

1.3. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Gerak Refleks
2. Mengetahui Perbedaan Gerak Biasa dengan Gerak Refleks
3. Mengetahui Macam-macam Gerak Refleks
4. Mengetahui Mekanisme Gerak Refleks
5. Mengetahui Saraf-saraf yang terlibat dalam gerak refleks

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Gerak Refleks


Refleks adalah respons otomatis terhadap stimulus tertentu yang menjalar pada rute
yang disebut lengkung refleks. Sebagian besar proses tubuh involunter (misalnya, denyut
jantung, pernapasan, aktivitas pencernaan, dan pengaturan suhu) dan respons somatis
(misalnya, sentakan akibat suatu stimulus nyeri atau sentakan pada lutut) merupakan kerja
refleks.[2]

Gerak refleks adalah gerak yang dihasilkan oleh jalur saraf yang paling sederhana.
Jalur saraf ini dibentuk oleh sekuen neuron sensor,interneuron,dan neuron motor,yang
mngalirkan impuls saraf untuk tipe reflek tertentu.Gerak refleks yang paling sederhana
hanya memerlukan dua tipe sel saraf yaitu neuron sensor dan neuron motor.

Gerak refleks disebabkan oleh rangsangan tertentu yang biasanya mengejutkan dan
menyakitkan. Misalnya bila kaki menginjak paku,secara otomatis kita akan menarik kaki
dan akan berteriak. Refleks juga terjadi ketika kita membaui makanan enak , dengan
keluarnya air liur tanpa disadari. Berikut skema gerak refleks:

Gerak refleks terjadi apabila rangsangan yang diterima oleh saraf sensori langsung
disampaikan oleh neuron perantara (neuron penghubung).Hal ini berbeda sekali dengan
ekanisme gerak biasa.

Gerak biasa rangsangan akan diterima oleh saraf sensorik dan kemudian
disampaikan langsung ke otak. Dari otak kemudian dikeluarkan perintah ke saraf motori
sehingga terjadilah gerakan. Artinya pada gerak biasa gerakan itu diketahui atu dikontrol
oleh otak. Sehingga oleh sebab itu gerak biasa adalah gerak yang didasari.

Baik disadari maupun tidak,tubuh kita selalu melakukan gerak. Bahkanseseorang


yang tidak memiliki kesempurnaan pun akan tetap melakukan gerak. Saat kita

3
tersenyum,mengedipkan mata atau bernapas sesungguhnya telah terjadi gerak yang
disebabkanoleh kontrasi otot.

Gerak terjadi begitu saja. Gerak terjadi melalui mekanisme rumit dan melibatkan
banyak bagian tubuh.Terdapat banyak komponen – komponen tubuh yang terlibat dalam
grak iniBaik itu disadari maupun tidak disadari. Gerak adalah suatu tanggapan tehadap
rangsangan baik itu dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh. Gerak merupakan pola
koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf. Dan
dalam melakukan gerak tubuh kita melakukan banyak koordinasi dengan perangkat tubuh
yang lain. Hal ini menunjukkan suatu kerja sama yang siergis.

Kita dapat bayangkan diri kita berada dalam sebuah lorong yang gelap Semua
indera kita pun akan siap siaga.Telinga pasti akan mendengar segala sesuatu sehalus apa
pun. Kemudian kita menabrak sesuatu, dalam keadaan seperti itu diri kita pasti refleks
melompat bahkan akan menjerit.Denyut jantung akan cepat dan secara refeks kita pun
berlari. Begitulah salah satu contoh gerak refleks yang terjadi pada diri kita.

Seluruh mekanisme gerak yang terjadi di tubuh kita tak lepas dari peranan system
saraf. Sistem saraf ini tersusun atas jaringan saraf yang di dalamnya terdapat sel-sel saraf
atau neuron.

2. Perbedaan Gerak Biasa dengan Gerak Refleks


1. Jenis rangsang
Jenis rangsang yang datang akan menentukan proses selanjutnya dalam pusat
saraf. Rangsangan yangbersifat berbahaya atau tiba – tiba pada umumnya akan
direspon secara cepat sehingga termasuk gerak refleks. Contohnyaialah rangsang yang
diterima oleh dinding – dinding saluran pernapasan ketika ada makanan atau minuman
yang masuk maka akan dengan cepat dikeluarkan. Tersedak adalah jawaban akan
rangsang tersebut yang mana merupakan gerakan refleks (tanpa kontrol otak). Hal ini
mencakup keselamatan dan pertahanan diri. Sementara itu, gerak sadar dicontohkan

4
dengan misalnya mencium bau tidak sedap, otak akan menerima rangsang bau ini dan
mengolah bau yang diterima. Sementara responnya ialah dengan menutup hidung
sampai terhindar dari bau busuk tersebut.
2. Respon
Perbedaan selanjutnya ialah kecepatan respon yang diterima. Rangsang yang
menyebabkan gerak refleks akan memiliki kecepatan mendapat respon lebih besar
dibanding gerak biasa. Hal ini terkait dengan pusat pengolahan rangsang tersebut.
3. Pusat kendali
Terkait dengan uraian poin (2), yaitu kecepatan respon yang diberikan pada gerak
refleks dan sadar berbeda. Hal ini karena pusat kendali gerak sadar ialah otak
sementara gerak refleks akan diolah melalui sumsum tulang belakang (lengkung
refleks). Pengolahan rangsang diotak digambarkan dengan proses menerima rangsang,
mengolah rangsang menganalisis rangsang, menentukan respon, dan menyimpannya
sebagai memori. Sementara hal tersebut tidak terjadi pada pengolahan gerak refleks
yang diolah di dalam sumsum tulang belakang.

3. Macam-macam Gerak Refleks


Gerak refleks terdiri dari 2 macam, yaitu refleks fisiologis dan refleks
patologis.
a) Refleks Monosinaptik (refleks renggang)
Lengkung reflex yang paling sederhana, mempunyai sinaps tunggal diantara
neuron aferen dan eferen. Hanya ada satu sinaps yang terjadi antaraneuron sensorik
dan neuron motorik.
Bila otot rangka dengan persyarafan yang utuh direnggangkan, otot ini akan
berkontraksi. Respons seperti ini disebut refleks renggang. Rangsangan yang
menimbulkan efek regang adalah regangan pada otot, dan responnya adalah
kontraksi otot yang diregangkan tersebut. Alat indranya adalah kumparan otot.
Impuls yang tercetus di kumparan otot dihantarkan ke SSP (Sistem Saraf Pusat)
melalui serabut saraf sensorik penghantar cepat. Impuls kemudian secara langsung
akan diteruskan ke neuron motorik yang mempersarafi otot yang teregang.

5
Neurotransmitter di sinaps adalah glutamate. Reflex regang merupakan reflex
monosinaptik di dalam tubuh yang paling banyak diketahui dan dipelajari. Contoh
klinis:  Refleks Patella (knee jerk)
Ketukan pada tendon patella akan membangkitkan reflex patella, karena ketukan
pada tendon akan meregangkan otot kuadriceps femoris.
Ketika patella diberi ketukan secara refleks kaki akan bergerak ke depan seakan
menendang. Perubahan postur/gerak pada kaki tersebut karena adanya mekanisme
pengatur postur atau gerak pada kaki tersebut.
Perubahan postur atau gerak pada kaki tersebut karena adanya mekanisme
pengatur postur yang terdiri dari rangkaian nukleus dan berbagai struktur seperti
medulla spinalis, batang otak dan korteks serebrum. Sistem ini tidak saja berperan
dalam postur statik tetapi juga bersama sistem kortikospinalis dan kortikobulbaris,
berperan dalam pencetusan dan pengendalian gerakan. Penyesuaian postur dan
gerakan volunter tidak mungkin di pisahkan secara tegas, tetapi dapat di ketahui
serangkaian refleks postur yang tidak saja mempertahankan posisi tubuh tetapi tegak
dan seimbang tapi juga penyesuaian untuk mempertahankan latar belakang postur
yang stabil untuk aktivitas volunter.
Faktor utama dalam kontrol postur adalah adanya variasi ambang refleks regang
spinal, yang di sebabkan oleh perubahan tingkat keterangsangan neuron motorik dan
secara tidak langsung merubah kecepatan lepas muatan oleh neuron eferen -ɣ ke
kumparan otot. Sehingga makin keras ketukan yang di berikan maka refleks regang
yang terjadi semakin kuat dan terjadi gerak sesaat yang lebih tegas (pada refleks
patella kaki akan bergerak menendang lebih keras atau sesuai dengan besar
rangsang yang di berikan

b) Refleks Polisinaptik (Refleks Menarik Diri)


Lengkung refleks yang mempunyai lebih dari satu interneuron diantara neuron
aferen dan eferen dan jumlah sarafnya beragam antara dua sampai beberapa ratus.
Refleks menarik diri merupakan jawaban terhadap rangsangan noxius dan biasanya
rangsangan nyeri di kulit atau jaringan subkutan serta otot. Respon yang timbul
adalah kontraksi otot flexor dan penghambatan otot ekstensor sehingga bagian yang

6
terangsang mengalami fleksi dan menarik diri dari rangsangan tersebut. Bila
diberikan rangsangan yang kuat pada ekstremitas, respon yang timbul bukan hanya
berupa fleksi dan menarik diri pada ekstremitas tersebut, melainkan juga ekstensi
pada ekstremitas kontralateral. Respon ekstensor silang ini merupakan refleks
menarik diri. Pada dasarnya adalah refleks potensi untuk menjauhi rangsangan yang
membahayakan artinya refleks untuk menghindari sesuatu yang tidak
menyenangkan atau membahayakan.
Contoh klinis:
Sensasi panas atau tajam mengenai tungkai kiri
Mekanismenya adalah: stimuli merangsang serabut nyeri > kolateral ikut
terangsang > interneuron teraktivasi > eksitasi neuron motorik > otot fleksor tungkai
kiri kontraksi.
Sedangkan otot fleksor tungkai kanan mengalami hambatan
penghambatan (crosswed extensor reflex). Dalam kejadian nyata kita melihat
tungkai kiri diangkat, tungkai kanan tegak kuat berpijak agar tubuh tidak jatuh. b.
Refleks Otonomik Contoh Klinis
1. Refleks batuk
Refleks batuk penting sekali bagi kehidupan, karena batuk merupakan cara
dengan mana saluran udara paru-paru dipertahankan bebas dari benda asing.
Bronkus dan trakea sedemikian peka sehingga benda asing apapun atau
sebab iritasi lain menimbulkan refleks batuk. Larink dan karina sangat peka, dan
bronkiolus terminalis serta alveolus terutama peka terhadap rangsnag kimia korosif
seperti gas sulfur dioksida dan klor. Impuls aferen dari saluran pernapasan terutama
berjalan melalui nervus vagus ke medulla oblongata. Di sana, suatu rangkaian
peristiwa otomatis digerakkan oleh sirkuit neuron medulla oblongata, sehingga
menyebabkan efek-efek sebagai berikut: pertama, kira-kira 2,5 L udara dihirup.
Kedua, epiglottis menutup, dan pita suara menutup erat untuk menjerat udara di
dalam paru-paru. Ketiga, otot peut berkontraksi dengan kuat. Sebagai akibatnya
tekanan di dalam paru-paru meningkat menjadi 100 mmHg atau lebih. Keempat,
pita suara dan epiglottis tiba-tiba terbuka lebar sehingga udara bertekanan tinggi di
dalam paru-paru meletus keluar.

7
1. Refleks bersin Rangsang yang memulai refleks bersin adalah iritasi pada
saluran hidung, impuls aferennya berjalan di dalam saraf kelima ke medulla
oblongata dimana refleks ini digerakkan. Terjadi serangkaian reaksi yang mirip
dengan yang terjadi pada refleks batuk, tetapi uvula tertekan sehingga sejumlah
besar udara mengalir dengan cepat melalui hidung, dan juga melalui mulut sehingga
membantu membersihkan saluran hidung dari benda asing.
c) Refleks Patologis
Refleks patologis adalah refleks – refleks yang tidak dapat di bangkitkan pada
orang sehat, kecuali pada bayi dan anak kecil. Refleks – refleks patologis sebagian
besar bersifat refleks dalam dan sebagian lainnya bersifat refleks superfisial. Reaksi
yang di perlihatkan oleh refleks patologis sebagian besar adalah sama tetapi
mempunyai nama bermacam – macam karena di bangkitkan dengan cara yang
berbeda – beda

d) Refleks Babinski
Lakukan goresan di ujung palu refleks pada telapak kaki pasien. Goresan di
mulai pada tumit menuju ke atas dengan menyusuri bagian lateral telapak kaki,
setelah sampai pada pangkal kelingking, goresan di belokan ke medial sampai akhir
pada pangkal jempol kaki. Refleks babinski positif jika ada respon dorsofleksi ibu jari
yang di sertai pemekaran jari – jari yang.

Kerusakan traktus kortikospinalis lateral pada manusia menimbulkan tanda


babinski; fleksi dorsal jempol kaki dan mekarnya jari-jari kaki lainnya sewaktu
bagian lateral telapak kaki digores. Kecuali pada bayi, respon normal terhadap
rangsangan ini adalak fleksor plantar semua jari kaki. Tanda babinski dianggap
merupakan refleks menarik pada fleksor yang secara normal ditahan oleh sistem
kortikospinalis lateral. Tanda ini berguna dalam mencari tempat proses penyakit,
tetapi makna fisiologisnya tidak diketahui.

4. Mekanisme Gerak Refleks


Gerak terjadi melalui mekanisme rumit dan melibatkan banyak bagian tubuh.
Terdapat banyak komponen-komponen tubuh yang terlibat dalam gerak, baik disadari
maupun tidak disadari. Seluruh mekanisme gerak yang terjadi ditubuh manusia tak lepas

8
dari peranan sistem saraf. Sistem saraf ini tersusun atas jaringan saraf yang di dalamnya
terdapat sel-sel saraf atau neuron. Meskipun sistem saraf tersusun dengan sangat kompleks,
tetapi sebenarnya hanya tersusun atas dua jenis sel saraf, yaitu sel saraf dan sel neuroglia.
Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori,
dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak berupa
tanggapan dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.
Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari
reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf,
diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim
tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan
pintas ini disebut lengkung refleks (Wulandari, 2009).

5. Saraf-saraf yang terlibat dalam gerak refleks


a. Sel Saraf Sensorik atau sel yang membawa impuls berupa rangsangan dari reseptor ke
sistem saraf pusat.
b. Sel Saraf Motorik atau sel penggerak berfungsi membawa impuls beru tanggapan dari
susunan saraf pusat menuju kelenjar tubuh
c. Sel Saraf Konektor atau saraf penghubung adalah sel saraf yang menghubungkan
antara neuron yang satu dengan yang lainnya.
d. Sel Saraf Ajustor adalah sel saraf yang bertugas menghubungkan neuron sensorik dan
neuron motorik yang terdpat didalam medulla spinalis atau di otak.

9
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Bahwa gerak reflek disebabkan karena pengaruh ransangan yang datang dari luar tubuh
dimana jalannya tidak sampai ke otak.

2. Pada umunya gerak refleks berlangsung terhadap stimulus dari luar dan berlangsung dengan
cepat atau tiba-tiba. Gerakan terjadi juga diluar kesadaran kita (tidak didasarkan kemauan).

3. Seperti yang telah dijelaskan pada bab teori diatas,jalan dari gerak reflek ini adalah mulai
dari stimulus diterima reseptor, kemudian impuls tersebut dibawa oleh saraf sensorik menuju
sum-sum tulang belakang, kemudian impuls dilanjutkan oleh saraf motorik, kemudian
diterima oleh efektor maka terjadilah respon/tanggapan.

4. Reseptor sensoris digunakan untuk mengetahui keadaan tubuh dan keadaan lingkungan,
misalnya kulit memberitahu setiap benda tersentuh kulit, mata memberikan gambaran visual
tentang lingkungan.

10
DAFTAR PUSTAKA

syaifuddin,.2009. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan edisi 3 , Jakarta :


Salemba medika
Pearce, Evelyn.2009.Anatomi dan fisiologi untuk paramedis, Jakarta : Gramedia pustaka

Umum

Sherwood,L.2008.Human psicology: From cells to system, Sevent edition.USA : Grafich


world inc.
Idel Antoni, 2008.Biologi Dalam kehidupan sehari- hari . Gitamedia press jakarta

11

Anda mungkin juga menyukai

  • WILLY
    WILLY
    Dokumen67 halaman
    WILLY
    Tarisha Regina Putri
    Belum ada peringkat
  • Genre Sastra
    Genre Sastra
    Dokumen15 halaman
    Genre Sastra
    Tarisha Regina Putri
    Belum ada peringkat
  • WIDIA
    WIDIA
    Dokumen7 halaman
    WIDIA
    Tarisha Regina Putri
    Belum ada peringkat
  • Bab%201
    Bab%201
    Dokumen7 halaman
    Bab%201
    Adian
    Belum ada peringkat
  • Widia 2
    Widia 2
    Dokumen2 halaman
    Widia 2
    Tarisha Regina Putri
    Belum ada peringkat
  • Cause and Effect
    Cause and Effect
    Dokumen11 halaman
    Cause and Effect
    Tarisha Regina Putri
    Belum ada peringkat
  • BAB II Edit
    BAB II Edit
    Dokumen28 halaman
    BAB II Edit
    fitriani munthe
    Belum ada peringkat
  • 3
    3
    Dokumen1 halaman
    3
    Tarisha Regina Putri
    Belum ada peringkat
  • Willy 2
    Willy 2
    Dokumen15 halaman
    Willy 2
    Tarisha Regina Putri
    Belum ada peringkat
  • Kerajaan Islam
    Kerajaan Islam
    Dokumen16 halaman
    Kerajaan Islam
    Tarisha Regina Putri
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen6 halaman
    1
    Tarisha Regina Putri
    Belum ada peringkat
  • Makalah Gerak Refleks
    Makalah Gerak Refleks
    Dokumen9 halaman
    Makalah Gerak Refleks
    Mazida
    Belum ada peringkat
  • WILLY
    WILLY
    Dokumen32 halaman
    WILLY
    Tarisha Regina Putri
    Belum ada peringkat
  • Kerajaan Islam
    Kerajaan Islam
    Dokumen22 halaman
    Kerajaan Islam
    Tarisha Regina Putri
    Belum ada peringkat
  • 3 P
    3 P
    Dokumen21 halaman
    3 P
    Tarisha Regina Putri
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen6 halaman
    1
    Tarisha Regina Putri
    Belum ada peringkat
  • 3
    3
    Dokumen1 halaman
    3
    Tarisha Regina Putri
    Belum ada peringkat
  • Komponen Perencanaan Induk Tujuan Dan Sasaran Organisasi
    Komponen Perencanaan Induk Tujuan Dan Sasaran Organisasi
    Dokumen5 halaman
    Komponen Perencanaan Induk Tujuan Dan Sasaran Organisasi
    Tarisha Regina Putri
    Belum ada peringkat
  • 1 Pajak
    1 Pajak
    Dokumen1 halaman
    1 Pajak
    Tarisha Regina Putri
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen17 halaman
    2
    Tarisha Regina Putri
    Belum ada peringkat
  • Putri Edtresya
    Putri Edtresya
    Dokumen48 halaman
    Putri Edtresya
    Tarisha Regina Putri
    Belum ada peringkat
  • 1 Pajak
    1 Pajak
    Dokumen1 halaman
    1 Pajak
    Tarisha Regina Putri
    Belum ada peringkat
  • Bahan Ajar Dan Media Pembelajaran
    Bahan Ajar Dan Media Pembelajaran
    Dokumen33 halaman
    Bahan Ajar Dan Media Pembelajaran
    Tarisha Regina Putri
    Belum ada peringkat
  • Kerajaan Islam
    Kerajaan Islam
    Dokumen22 halaman
    Kerajaan Islam
    Tarisha Regina Putri
    Belum ada peringkat
  • Willy 3
    Willy 3
    Dokumen1 halaman
    Willy 3
    Tarisha Regina Putri
    Belum ada peringkat
  • Seluruh Kegiatan Dijalankan Secara Efektif Dan Efisien
    Seluruh Kegiatan Dijalankan Secara Efektif Dan Efisien
    Dokumen49 halaman
    Seluruh Kegiatan Dijalankan Secara Efektif Dan Efisien
    Tarisha Regina Putri
    Belum ada peringkat
  • DIKY
    DIKY
    Dokumen22 halaman
    DIKY
    Tarisha Regina Putri
    Belum ada peringkat
  • Makalah Gerak Refleks
    Makalah Gerak Refleks
    Dokumen9 halaman
    Makalah Gerak Refleks
    Mazida
    Belum ada peringkat
  • Pemerintahan Islam Pada Masa Bani Umayyah
    Pemerintahan Islam Pada Masa Bani Umayyah
    Dokumen22 halaman
    Pemerintahan Islam Pada Masa Bani Umayyah
    Tarisha Regina Putri
    Belum ada peringkat