Anda di halaman 1dari 8

Fenobarbital merupakan “long acting barbiturate”

yang memiliki khasiat hipnotik, sedatif, anti konvulsi


serta sebagai pelemas otot rangka (“muscle
reclaxan”). Dalam propilenglikol 90% obat ini dapat
larut sempurna dan stabil, sehingga tepat sebagai
sediaan injeksi.
Fenobarbital asam 5,5 fenil – etil barbiturat
merupakan senyawa organik pertama yang digunakan
dalam pengobatan antikonvulsi, kerjanya
membatasi perjalanan aktivitas bangkitan dan
menaikkan ambang rangsang. Fenobarbital masih
merupakan obat antikonvulsi pilihan karena masih
efektif dapat diatasi dengan pemberian stimulasi
sentral tanpa mengurangi efek antikonvulsinya.
(Sulistia G. G., 2009)
• Dosis efektif relatif rendah dengan magin of safety
cukup luas sehingga banyak dipertimbangkan untuk
dipakai sebagai antikonvulsi. (Fardin AB, 1992)
• Farmakokinetik dari fenobarbital adalah fenobarbital
diabsorbsi dengan cepat dan sempurna bila diberikan
secara oral. Fenobarbital direabsorbsi diusus dengan
baik (70 – 90%) dan diekskresikan lewat urin dan
hanya 10 – 30% dalam keadaan utuh. (Tan Hoan
Tjay, 2007)
• Efek utama fenobarbital adalah depresi pada sistem
saraf pusat. Efek ini dicapai dengan cara berikatan
dengan komponen-komponen molekuler reseptor
GABAA pada membran neuron sistem saraf pusat.
Ikatan ini akan meningkatkan lama pembukaan kanal
ion klorida yang diaktivasi oleh GABA
• Pada konsentrasi tinggi, fenobarbital juga bersifat
sebagai GABA-mimetik dimana akan mengaktifkan
kanal klorida secara langsung. Peristiwa ini
menyebabkan masuknya ion klorida pada badan
neuron sehingga potensial intramembran neuron
menjadi lebih negatif.
INDIKASI DAN
KONTRAINDIKASI
• Fenobarbital digunakan pada terapi darurat kejang,
seperti tetanus, eklamsia, status epilepsi, keracunan
konvulsan. Fenobarbital juga digunakan sebagai obat
sedasi pada siang hari. Fenobarbital digunakan untuk
hiperbilirubinemia dan kern ikterus pada neonatus
karena dapat meningkatkan glukoroniltransferase dan
ikatan bilirubin Y protein. Fenobarbital tidak boleh
pada pasien yang alergi pada fenobarbital, penyakit
hati atau ginjal, dan penyakit Parkinson
DAFTAR PUSTAKA

• Nisa, Nurun. 2009. Efek Hipnotik Ekstrak Valerian


Pada Mencit Balb/C. Laporan Akhir Karya Tulis
Ilmiah.Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
• Wahid. 2013. Analisi Kuantitatif Golongan Obat
Barbiturat (Fenobarbital) Dengan Metode
Spektrofotometri Uv – Vis. Jurnal KFL.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai