Anda di halaman 1dari 3

BULETIN LABORATORIUM VETERINER Vol.

14 Nomer 1 Tahun 2014


Balai Besar Veteriner Wates Artikel 2

International Standard Serial Number (ISSN) :0863-7968 Edisi Bulan : Januari - Maret

HERNIA UMBILIKALIS PADA PEDET, CASE REPORT


1
Estu Widodo
1
Medik Veteriner Pertama, Pusat Kesehatan Hewan Nanggulan
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulonprogo
trontong_estu@yahoo.com

ABSTRACT

The study was conducted a two month old simental peranakan Onggol (Simpo) doe weighing
45 kg that was brought in Puskewan Nanggulan, Kulonprogo Based on clinical examination
and palpation the case was subjected as a umbilicalis hernia and corrected by surgical
th
intervention. The case was recovered unevenfully at 10 postoperative day.
key words : Pedet, Hernia umbilikalis, operasi

PENDAHULUAN
Hernia adalah Penonjolan (protusio) ab-
normal organ, sebagian organ atau ja-
ringan ke dalam rongga abdomen melalui
seuatu celah alami dari individu tersebut
atau lubang abnormal yang terjadi pada
dinding abdomen atau diafragma (Kris-
hnamurthy, 1995) Hernia umbilikalis ada-
lah kegagalan cincin umbilicus pada peri-
toneum untuk menutup sempurna se-
hingga terjadi penonjolan omentun, organ
atau sebagian organ abdomen melalui cin- Gambar 1

cin umbilikalis yang terbuka (Smith, 2002) Bahan dan alat yang digunakan adalah
Beberapa kasus hernia umbilikalis pada alcohol 10%, Iodine tinxture 10%, Lido-
sapi dapat sembuh dengan sendirinya caine, Antibiotika peniciline LA, Antihis-
tetapi sebagian besar memerlukan tin- tamin vetadryl, Gusanex spray, scalpel
dakan operasi untuk mengatasinya (Smith handles, blades, gunting, arteri clem, ka-
B.P., 2002). Kejadian hernia umbilikalis ini pas, tampon, gloves, kasa hidrophili
merupakan kondisi yang tidak berbahaya 16/16,Surgical needles 3/8, spuit 10 ml,
tetapi akan berkibat fatal jika diikuti de- needles holder, cutgat plain, chromic cat-
ngan rupturnya gastrointestinal akibat ter- gut, Hemostatic forceps mosquito.
cepit cincin hernia (Smith, 2002). Untuk Metode yang dilakukan untuk menentu-
mendiagnosa hernia umbilikalis dilakukan kan Kejadian hernia umbilicus dengan pe-
dengan palpasi maupun ultrasonografi ngamatan fisik yaitu terlihat jelas ada pe-
(Kurt and cihan, 2013). nonjolan di bagian ventral dinding abdo-
men (di daerah umbilikalis ditengah-
MATERI DAN METODE tengah antara pubis dengan kartilago
Materi kasus ini adalah pedet keturunan xyhoideus) menurut Kilic et al, 2005.
simmetal peranakan onggole (Simpo) ber-
jenis kelamin betina, umur 2 bulan, milik
bapak sukarno yang beralamat di krinjing,
wijimulyo, nanggulan. Pedet ini di diagno-
sa menderita hernia umbilikalis setelah
diperiksa secara pemeriksaan fisik dan
palpasi.

HERNIA UMBILIKALIS PADA PEDET ......................................................................................................................................... 10


CASE REPORT
Artikel ditulis oleh : Estu Widodo
BULETIN LABORATORIUM VETERINER Vol. 14 Nomer 1 Tahun 2014
Balai Besar Veteriner Wates Artikel 2

International Standard Serial Number (ISSN) :0863-7968 Edisi Bulan : Januari - Maret

Gambar 2
Gambar 4
Dengan palpasi teraba lunak, fluktuasi
dan tidak ada rasa sakit. Isi hernia teraba Bekas Lukas irisan diolesi iodine tinx-ture
dan dapat dikembalikan ke abdomen, cin- 10%. Diinjeksi antibiotika penisiline LA 5
cin hernia juga teraba. Operasi dilakukan ml dan antihistamine vetadryl 2 ml.
dengan anestesi lokal menggunakan lido-
caine 1 ml/cm. Irisan pada kulit dibuat me-
manjang dari cranial ke caudal hernia.

Gambar 5

Gambar 3

Panjang irisan mengikuti panjang hernia.


Untuk mengekspos kantong hernia, leher
kantong hernia dipreparir secara hati-hati
untuk memisahkan kantong hernia dengan
subkutan maupun kulit. Kantong hernia
dengan isi kantong tidak dipisahkan kare-
na terlihat adanya adhesi antara isi dan
kantong. Isi hernia dimasukkan ke dalam
abdomen. Tepi cincin dibuat luka baru,
Gambar 6
cincin hernia dan peritoneum dijahit de-
ngan benang nonabsorbsi dengan pola ja- DISKUSI
hitan tunggal. Subkutan dijahit dengan be-
nang catgut plain pola jahitan sederhana Umbilikus merupakan jaringan yang ter-
menerus. Kulit diserasikan dengan bentuk sisa dari hubungan janin dan induknya.
yang sesuai dan dijahit dengan benang Jaringan itu merupakan gabungan dari ar-
katun pola jahitan sederhana tunggal. teri umbilikalis, vena umbilikalis dan ura-
chus. Sebelum lahir, vena umbilikalis berf-
ungsi sebagai sumber darah beroksigen
ke janin melalui hati dan vena ductus ve-
nosus sedangkan arteri umbilikalis ber-
fungsi membawa zat sisa dan darah yang
tidak mengandung oksigen ke plasenta.
Urachus adalah sambungan dari kandung
kemih janin ke kantung allantoic. Setelah

HERNIA UMBILIKALIS PADA PEDET ......................................................................................................................................... 11


CASE REPORT
Artikel ditulis oleh : Estu Widodo
BULETIN LABORATORIUM VETERINER Vol. 14 Nomer 1 Tahun 2014
Balai Besar Veteriner Wates Artikel 2

International Standard Serial Number (ISSN) :0863-7968 Edisi Bulan : Januari - Maret

persalinan normal, otot halus yang me- Proses penutupan ini sering kali tidak ber-
ngelilingi umbilicus akan berkontraksi un- langsung sempurna, muskulus abdominal
tuk menutup peritonium dan arteri umbilik- tidak berkembang sempurna, muskulus
alis serta urachus tertarik ke dalam perut rektus abdominis dan aponeurosis menga-
(Rings, 1995). lami hipoplastik, atau linea alba yang me-
manjang dari kartilago xiphoideus sampai
pubis melebar dan menipis. Persoalan
yang sering muncul adalah hernia umbili-
kalis, abses pada pusar dan fistula urachal
(Trent,1987). Kejadian hernia umbilicalis
pada sapi pernah dilaporkan pada semua
bangsa, pada sapi Friesian Holstein ke-
jadian antara 4 dan 15 % (Virtala et al.,
1996) dan merupakan faktor cacat bawa-
an dari lahir (congenital) dan berhubungan
dengan faktor yang diwariskan dari induk
(herediter) (Trent,1987). Hernia umbilikalis
Gambar 7 ini terjadi anomali pertumbuhan akibat ab-
normalitas kromosom (Baird, 1993) me-
ngakibatkan maldevelop ment atau hipo-
plasia otot abdominal (Sigh et al.,1989).

KESIMPULAN DAN SARAN


Hernia umbilikalis pada pedet merupakan
penyakit yang biasa terjadi, beberapa ke-
jadian dapat sembuh sendiri tetapi seba-
gian besar memerlukan tindakan operasi.
Untuk itulah diperlukan ketepatan diagno-
sis dan tindakan agar tidak terjadi tingkat
Gambar 8 keparahan kasus ini.

DAFTAR PUSTAKA

Baird A.N., (1993). Omphalocele in two calves. JAVMA.,202


Herrmann R, Utz J, Rosenberger E, Doll K and Distl O (2001). Risk factors for congenital
umbilical hernia in German Fleckvieh. The Veterinary Journal, 162: 233-240.
Kurt B and Cihan M. (2013). Evaluaton of the clinical and ultrasonographic findings in
abdominal disorders in cattle VETERINARSKI ARHIV 83 (1), 11-21, 2013.
Kilic N, Derincegoz O, Yaygingul R. (2005). Surgical Correction of Umbilical Disease in
Calves: A Retrospective Study of 95 Cases. YYÜ Vet Fak Derg 2005, 16 (2):35 38
Krishnamurthy D. (1995). Hernia. In ruminant surgery, Ed By Tyagi and Jit Singh, 2nd edn.,
C.B.S. Publishers and Distributors New Delhi.pp.225-237
Rings D.M. (1995). Umbilical hernias, umbilical abscesses, and urachal fistulas. Surgical
considerations. Vet Clin North Am Food Anim Pract. 11(1): 137-148.
Singh A.P, Eshoue SM, Rifat JF, Falehea N.G. (1989). Hernia in animal. A review of 59
cases. Indian J.Vet Surg
Trent A.M. (1987). Surgical management in umbilical masses in calves. Bovine Pract. 22:
170-173
Virtala, A. M. K., Mechor, G. D., Grohn, Y. T. & Erb, H.N. (1996). The effect of calf hood
diseases on growth of female dairy calves during the first 3 months of life in New
York state. Journal of Dairy Science 79, 1040–9.

HERNIA UMBILIKALIS PADA PEDET ......................................................................................................................................... 12


CASE REPORT
Artikel ditulis oleh : Estu Widodo

Anda mungkin juga menyukai