Disusun Oleh:
LAPORAN PENDAHULUAN
APPENDISITIS
A. KONSEP MEDIS
1. Definisi Appendisitis
Apendisitis adalah penyebab utama inflamasi akut di kuadran kanan
bawah abdomen dan penyebab tersering pembedahan abdomen darurat. Meskipun
dapat dialami oleh semua kelompok usia, apendisitis paling sering terjadi antara
usia 10 dan 30 tahun (Brunner dan Suddarth, 2020).
Apendisitis adalah proses peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau
umbai cacing atau disebut apendiks. Infeksi ini bisa mengakibatkan komplikasi
apabila tidak segera mendapatkan tindakan bedah segera untuk penanganannya.
Apendisitis adalah penyebab utama inflamasi akut di kuadran kanan bawah
abdomen. Meskipun dapat dialami oleh semua kelompok usia, apendisitis paling
sering terjadi antara usia 10 dan 30 tahun (Awan Hariyanto dan Rini Sulistyowati,
2020)
Apendisitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau umbai
cacing (apendiks). Usus buntu sebenernya adalah sekum (cecum). Infeksi ini bisa
mengakibatkan peradangan akut sehingga memerlukan tindakan bedah segera
untuk mencegah komplikasi yang umumnya berbahaya (Saputro, 2022).
2. Anatomi dan Fisiologis Appendisitis
a. Anatomi Appendisitis
TD >110/70mmHg; hipertermi.
stridor.
pucat.
kelainan non spesifik seperti fekalit dan pola gas dan cairan
pembedahan.
d) Pemeriksaan Laboratorium
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosis keperawatan merupakan penilaian klinis mengenai respon klien
terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang
berlangsung aktual maupun potensial (PPNI, 2017).
Berdasarkan pada semua data pengkajian diagnosa keperawatan utama
yang dapat muncul pada appendicitis, antara lain:
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
(Prosedur oprasi).
3. Rencana Keperawatan
No SDKI SLKI SIKI
1. Nyeri Akut (D.0077) Tingkat Nyeri (L. 08066) Manajemen Nyeri (I.08238 )
Kategori: psikologis Definisi: Definisi: Mengidentifikasi
Subkategori: nyeri dan Pengalaman sensoria tau dan mengelola pengalaman
kenyamanan emosional yang berkaitan sensori atau emosional yang
Definisi: Pengalaman dengan kerusakan jaringan berkaitan dengan kerusakan
sensorik atau yang actual atau fungsional dengan jaringan atau fungsional
berkaitan dengan onset mendadak atau lambat dengan onset mendadak atau
fungsional, dengan onset dan berintensitas ringan lambat dan berintensitas
mendadak atau lambat hingga berat dan konstan. ringan hingga berat dan
dan berintensitas ringan Kriteria hasil: konstan
hingga 1) Keluhan nyeri menurun Tindakan
Penyebab : skala 5 menjadi Observasi
1) Agen pencedera meningkat 1 1) identifikasi lokasi,
fisiologis(mis 2) Meringis menurun sekala karakteristik, durasi,
inflamasi, 5 menjadi meningkat 1 frekuensi, kualitas,
iskemia,neoplasma) 3) Sikap protektif menurun intensitas nyeri.
2) Agen pencedera sekala 5 menjadi Terapeutik
kimiawi(mis, meningkat 1 1) Berikan tehnik non
terbakar, bahan kimia 4) Gelisah menurun sekala 5 farmakologis untuk
iritan) menjadi meningkat 1 mengurangi rasa nyeri.
3) amputasi, terbakar, 5) Kesulitan tidur menurun 2) Control lingkungan
terpotong, sekala 5 menjadi yang memperberat rasa
mengangkat berat, meningkat 1 nyeri.
prosedur operasi, Edukasi
trauma, latihan fisik 1) Jelaskan penyebab,
berlebihan) periode, dan pemicu.
Gejala dan tanda Nyeri.
mayor 2) Jelaskan strategi
Subjektif: meredakan nyeri
1) Mengeluh nyeri 3) Ajarkan Teknik non
Objektif : farmakologis untuk
1) Tampak meringis mengurangi rasa
2) Bersikap protektif nyeri.
(misalnya waspada, Kolaborasi
posisi menghindari 1) Kolaborasi pemberian
nyeri) analgesic, jika perlu
3) Gelisah
4) Frekuensi nadi
meningkat
5) Sulit tidur
Gejala dan tanda
minor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif :
1) Tekanan darah
meningkat
2) Pola nafas berubah
3) Nafsu makan
berubah
4) Proses berfikir
terganggu
5) Menarik diri
6) Berfokus pada diri
sendiri
7) Diaphoresis
2. Ansietas berhubungan Setelah dilakukan Tindakan Reduksi Ansietas (I.09314)
dengan krisis situasional 1x8 jam asuhan keperawatan
diharapkan ansietas dapat Observasi
teratasi dengan kriteria hasil - Monitor
sebagai berikut : tanda- tanda
ansietas
Tingkat Ansietas (L. 09093) Teraupetik
- Ciptakan suasana
Keterangan: teraupetik untuk
- Verbalisasi khawatir menumbuhkan
akibat kondisi yang kepercayaan
dihadapi menurun - Temani pasien
- Perilaku gelisah menurun untuk mengurangi
Perilaku tegang menurun kecemasan
- Dengarkan dengan penuh
pengertian
- Gunakan pendekatan
yang tenang dan
meyakinkan
Edukasi
- Jelaskan prosedur
termasuk sensasi yang
dialami
- Anjurkan
mengungkapan
perasaan dan presepi.
- Latihan Teknik
relaksasi
3. Resiko Infeksi Setelah dilakukan Tindakan Pencegahan Infeksi
dibuktikan dengan efek keperawatan 1x45 menit (I.14539)
prosedur infasif (D.0142) diharapkan resiko infeksi Observasi
dapat teratasi dengan kriteria - Monitor tanda-tanda
hasil sebagai berikut : infeksi local dan
sistematik
Tingkat Infeksi (L.14137) Teraupertik
- Kemerahan menurun - Batasi jumlah
- Nyeri menurun pengunjung
- Kebersihan tangan - Cuci tangan sebelum
meningkat dan sesudah kontak
- Kebersihan badan dengan pasien dan
meningkat lingkungan pasien
- Pertahankan
aseptic pada
pasien beresiko
tinggi
Edukasi
- Jelaskan tanda gejala
infeksi
- Ajarka cara
mencuci tangan
dengan benar
- Ajarkan cara
memeriksa kndisi
luka atau luka
operasi
4. Risiko jatuh Setelah dilakukan Tindakan Pencegahan Jatuh (I.14540)
berhubungan dengan keperawatan diharapakan Observasi
kondisi pasca operasi tingkat jatuh menurun dengan 1. Identifikasi factor resiko
kriteria hasil : jatuh
2. Identifikasi factor
Tingkat Jatuh (L.14138) lingkungan yang
1. Jatuh dari tempat tidur meningkatkan resiko
menurun (4-2) jatuh
2. Jatuh saat berdiri 3. Hitung resiko jatuh
menurun (4-2) menggunakan skala
3. Jatuh saat duduk 4. Monitor kemampuan
menurun (4-2) berpindah dari tempat
4. Jatuh saat berjalan tidur kekursi roda dan
menurun (4-2) sebaliknya.
Terapeutik
1. Orientasikan ruangan
kepada pasien dan
keluarga
2. Pastikan roda tempat
tidur dan kursi roda selalu
terkunci
3. Atur tempat tidur
diposisikan terendah
4. Gunakan alat bantu
berjalan
5. Dekatkan bel pemanggil
dalam jangkauan pasien
Edukasi
1. Anjurkan memanggil
perawat jika
membutuhkan bantuan
untuk berpindah
2. Anjurkan menggunakan
alas kaki yang tidak licin
3. Anjurkan konsentrasi
untuk menjaga
keseimbangan tubuh
4. Ajarkan cara
menggunakan bel
pemanggil untuk
memanggil perawat
6. Implementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus
kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Ukuran
implementasi keperawatan yang diberikan kepada klien terkait dengan dukungan,
pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klienkeluarga, atau
tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari.
4. Evaluasi
Aprilia, M. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Klien Post Operasi Laparatomi Eksplorasi A.I.
Apendisitis Akut Dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut Di Ruang Melati 4
Rsud Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Universitas Bhakti Kencana.
Arianto, F. M. (2020). Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Cholelithiasis yang dirawat di
Rumah Sakit. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan
Timur.
Erianto, M., Fitriyani, N., Siswandi, A., dan Sukulima, A. P. (2020). Perforasi pada Penderita
Apendisitis Di RSUD DR.H.Abdul Moeloek Lampung.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 490–496.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.335
HIDAYAT, E. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Appendicitis Yang Di Rawat Di
Rumah Sakit (POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN
TIMUR). Retrieved from http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/id/eprint/1066
Saputro, N. E. (2022). Asuhan Keperawatan Pada Klien Post Operasi Apendisitis Dengan
Masalah Keperawatan Kerusakan Integritas Jaringan (STIKKES Insan
Cendikia Medika Jombang). Retrieved from
http://awsassets.wwfnz.panda.org/downloads/earth_summit_2012_v3.pdf%0
Ahttp://hdl.handle.net/10239/131%0Ahttps://www.uam.es/gruposinv/meva/p
ublicaciones jesus/capitulos_espanyol_jesus/2005_motivacion para el
aprendizaje Perspectiva alumnos.pdf%0Ahttps://ww
Sulekale, A. (2021). Penerapan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kasus Apendisitis Di
Rumah Sakit Santa Anna Kendari Tahun 2015 Karya.
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI.
Sulistiyawati. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Stroke Non Hemoragik
Yang Di Rawat Di Rumah Sakit (POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN
KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR). Retrieved from
http://mpoc.org.my/malaysian-palm-oil-industry/