Askep Jiwa Sela
Askep Jiwa Sela
S
DENGAN DIAGNOSA RISIKO PERILAKU KEKERASAN
DI WISMA DRUPADI RSJ GRHASIA YOGYAKARTA.
Disusun Oleh:
Sela Afriliyani
24231694
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disahkan “Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada Tn.S Dengan
Diagnosa Risiko Perilaku KekerasanDi Wisma Drupadi Rsj Grhasia Yogyakarta.
Guna Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Jiwa Program Studi Profesi Ners
Stikes Surya Global Yogyakarta Tahun 2024.
Yogyakarta, 2024
Diajukan Oleh
Sela Afriliyani
24.23.1694
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
I. IDENTITAS
Nama (Inisial) : Tn. S
L/P :L
Umur : 69 Tahun
Alamat : Parakan Kulon 06/02
Pendidikan : SLTA
Agama : Katolik
No. RM : 0010xx
Tgl Pengkajian : 23 Januari 2024
Jelaskan No 1,2,3 :
Data dari rekam medis pasien pernah mengalami gangguan jiwa sekitar > 30
tahun yang lalu.pernah berobat dan rawat jalann di RSJ Grashia namun
berhenti sejak >10 tahun yang lalu. Keluarga mengatakan pasien pernah
menjadi pelaku penganiayaan fisik sejak usianya 45 tahun, pasien melakukan
kekerasan terhadap adiknya dengan memukul menggunakan tangan kosong.
Keluarga mengatakan pasien sering mengamuk, mengahancurkan rumahnya
dan tetangganya, dan mengancam orang lain dengan senjata tajam.
Masalah keperawatan :
Risko Perilaku Kekerasan
Gejala :
Gejala pada anggota keluarga jarang sekali kambuh
Masalah keperawatan :
Koping Keluarga Tidak Efektif
Masalah keperawatan :
Tidak ada
V. PSIKOSOSIAL
Genogram
Keterangan :
Keterangan:
: Pasien
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
X : Meninggal
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
Jelaskan :
Pasien adalah anak keeanam dari sembilan bersaudara, pasien tinggal
serumah dengan adiknya. Pengambilan keputusan pada saat pasien sakit
dalam keluarga yaitu adiknya dan pasien harus di bawa ke RSJ untuk
mendapatkan pengobatan.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
1. Konsep Diri
a. Gambaran diri :
Pasien mengatakan menyukai bentuk dirinya sekarang dan merasa
bersyukur tidak ada kelainan lain.
b. Identitas diri :
Pasien mengatakan Namanya Tn. S, pasien mengatakan jenis kelaminnya
laki-laki, pasien menyebutkan usianya 29 tahun dengan tanggal lahir 11
Januari 1495. Tempat tinggal pasien di Sidoarjo. Pasien mengatakan
pendidikan terakhirnya perguruan tinggi dan sekarang profesinya adalah
seorang guru. Pasien mengatakan dirinya belum menikah. Pasien
merupakan anak keenam dari sembilan bersaudara
c. Peran :
Pasien mengatakan dirinya berperan sebagai seorang guru yang
mempunyai gelar Drs. dan akan menjadi dosen di Perguruan tinggi.
d. Ideal diri :
Pasien mengatakan ingin segera keluar dari rumah sakit karena merasa
diirnya sudah sembuh.
e. Harga diri :
Pasien mengatakan tidak malu dengan kondisinya.
Masalah keperawatan :
Waham
2. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Pasien mengatakan orang yang berarti baginya adalah adiknya, karena
sering membantu dan memhami keinginannya.
b. Peran serta kegiatan kelompok / masyarakat :
Pasien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan yang ada diluar rumah
maupun di lingkungan desanya karena pasien mengerti warga setempatnya
tidak dapat menerima kondisinya yang sakit jiwa saat ini.
c. Hambatan dengan berhubungan dengan orang lain :
Pasien mengatakan sering berinteraksi dengan tetangganya maupun
temannya, pasien merasa tidak memiliki masalah.
Masalah keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Pasien mengatakan bahwa dirinya menganut Katolik dan pasien juga
percaya adanya Tuhan
b. Kegiatan ibadah :
Pasien mengatakan selalu berdo’a kepada Tuhan dan rutin beribadah
waktu saat berada dirumah dan saat di Rumah sakit pasien hanya
melakukan ibadah dengan berdo’a sendiri.
Masalah keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
STATUS MENTAL
1. Penampilan :
□Tidak rapi
□Penggunaan pakaian tidah sesuai
□Cara berpakaian tidak seperti biasanya
lain-lain, Rapi.
Jelaskan:
Saat pengkajian pasien tampak menggunakan pakaian Rumah Sakit dengan
rapi, kondisi tampak bersih dan rambutnya rapi.
Masalah keperawatan :
Tidak Ada Masalah Keperawatan
2. Pembicaraan :
3. Aktivitas Motorik :
Masalah keperawatan :
Risiko perilaku kekerasan
5. Afek :
Masalah keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
7. Persepsi–Halusinasi :
Masalah keperawatan :
Halusinasi pendengaran
8. Proses Pikir :
Masalah keperawatan :
Waham
9. Isi Pikir :
Masalah keperawatan :
Waham curiga
Masalah keperawatan :
Gangguan memori
Jelaskan:
Pasien tidak mampu memenuhi atau menyediakan kebutuhan seperti makanan,
perawatan kesehatan, pakaian, transportasi, tempat tinggal dan uang karena
pasien saat ini belum bisa bekerja. Pada saat wawancarai pasien kurang
memperhatikan kesehatannya sendiri, pasien mengetahui kapan jadwal untuk
kontrolnya dan pasien juga mengetahui setelah pulang dari rumah sakit jiwa
Grashia harus selalu teratur minum obat.
Masalah keperawatan :
Koping Individu Tidak Efektif
2. Kegiatan hidup sehari-hari (ADL)
a. Perawatan diri:
Kegiatan hidup sehari-hari Bantuan total Bantuan minimal
Mandi
Kebersihan
Makan
Buang air kecil / BAK
Buang air besar / BAB
Ganti pakaian
Jelaskan:
Pasien mampu melakukan mandi, menyikat gigi, cuci rambut dan gunting
kuku sendiri atau secara mandiri. Pada saat pegkajian pasien mengatakan
bahwa rambutnya dipotong oleh perawat yang ada di RSJ Grashia. Saat
observasi pasien membasuh wajah dan rambut dengan air sebelum bertemu
perawat mahasiswa dan pasien juga mengenakan pakaian yang sesuai dengan
rapi.
Masalah keperawatan :
Tidak Ada Masalah Keperawatan
b. Nutrisi :
Apakah puas dengan pola makan?
□Ya Tidak
Frekuensi makan sehari : 3 x/sehari
Nafsu makan :
Meningkat □Menurun
BB saat ini : 41,06 Kg, BB terendah : 39 KG, BB tertinggi : 42 KG
Jelaskan:
Pasien menghabiskan 1 porsi makannya dengan 3 kali sehari, pasien diet
makanan lunak, saat makan pasie tampak lahap walaupun bisa dibantu disuapi
oleh perawat.
Masalah keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
Ya □Tidak
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri :
Ya □Tidak
Mengatur penggunaan obat :
□Ya Tidak
Melakukan pemeriksaan kesehatan :
VII.MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Berbicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan Reaksi lambat/berlebih
Masalah
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktifitas konstruktif Menghindar dari orang lain
Olah raga Mencederai diri
Lain-lain Lain-lain
Jelaskan:
Pasien mengatakan sering berbicara dengan adiknya dan hobi atau suka
berolahraga, pasien mengatakan pernah marah dana mengamuk dengan
keluarganya, saat diajak berbicara respon pasien kadang lambat dan terbelit-
belit.
Masalah keperawatan :
Koping individu tidak efektif
VIII. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN :
Masalah keperawatan :
Waham
X. ASPEK MEDIS
Diagnosa medis :
Skizofrenia F20
Terapi medis :
No Nama Obat Dosis Rute Indikasi
1 Risiko perilaku
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 Pencegahan perilaku kekerasan (I.14544).
2E/01/2024 kekerasan ( D.0146) jam diharapkan Kontrol diri meningkat dengan kriteria
hasil : Observasi
09:00
Kontrol diri (L.09076) 1. Monitor adanya benda yang berpotensi membahayakan
(mis:
1. Perilaku menyerang dari meningkat (1) ke menurun (5) benda tajam, tali)
2. Perilaku melukai diri sendiri/orang lain meningkat (1) 2. Monitor keamanan barang yang dibawa oleh
menurun (5) pengunjung
3. Perilaku agresif/amuk cukup meningkat (2) ke menurun 3. Monitor selama penggunaan barang yang dapat
(5)
membahayakan (mis: pisau cukur)
4. Suara keras cukup meningkat (1) ke cukup menurun (4)
Terapeutik
4. Pertahankan lingkungan bebas dari bahaya secara rutin
5. Libatkan keluarga dalam perawatan
Edukasi
6. Anjurkan pengunjung dan keluarga untuk mendukung
keselamatan pasien
7. Latih cara mengungkapkan perasaan secara asertif
Latih mengurangi kemarahan secara verbal dan
nonverbal (mis: relaksasi, bercerita)
2 Gangguan persepsi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 Manajemen Halusinasi (I.09288)
23/01/2024 sensori : Halusinasi jam diharapkan persepsi sensori membaik dengan
09:05 kriteria hasil : Observasi
(D.0085)
Persepsi sensori ( L.09083) 1) Monitor perilaku yang mengindikasikan halusinasi
1. Verbalisasi mendengar bisikan dari meningkat 2) Monitor dan sesuaikan tingkat aktivitas dan stimulasi
(5) menjadi menurun (1) lingkungan
2. Distorsi sensori dari meningkat (5) menjadi
menurun (1) 3) Monitor isi halusinasi (mis. Kekerasan atau
3. Perilaku halusinasi dari meningkat (5) menjadi membahayakan diri)
menurun (1)
4. Respons sesuai stimulus dari cukup memburuk Teraupetik
(2) menjadi membaik (5)
4) Pertahankan lingkungan yang aman
Edukasi
Kolaborasi
3 Gangguan Proses
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 Manajemen waham (I. 09295)
23/01/2024 pikir : Waham jam diharapkan status orientasi membaik dengan
kriteria hasil : Observasi
09:10 (D.0105)
Status orientasi (L.09090) 1. Monitor waham yang isinya membahayakan diri
sendiri, orang lain, dan lingkungan
1) Verbalisasi waham dari meningkat (5) menjadi Terapeutik
menurun (1) 2. Bina hubungan interpersonal saling percaya
2) Perilaku waham dari meningkat (5) menjadi 3. Tunjukkan sikap tidak menghakimi secara konsisten
menurun (1) 4. Diskusikan waham dengan berfokus pada perasaan
3) Perilaku sesuai realita dari cukup memburuk yang mendasari waham (“Anda terlihat seperti sedang
menjadi membaik (5) merasa ketakutan”)
4) Isi pikir sesuai realita cukup memburuk menjadi 5. Hindari perdebatan tentang keyakinan yang keliru,
membaik (5) nyatakan keraguan sesuai fakta
5) Pembicaraan cukup memburuk menjadi 6. Hindari memperkuat gagasan waham
membaik (5) 7. Sediakan lingkungan aman dan nyaman
8. Berikan aktivitas rekreasi dan pengalihan sesuai
kebutuhan
9. Lakukan intervensi pengontrolan perilaku waham (Mis:
limit setting, pembatasan wilayah, pengekangan fisik,
atau seklusi)
Edukasi
10. Anjurkan mengungkapkan dan memvalidasi waham (uji
realitas) dengan orang yang dipercaya (pemberi
asuhan/keluarga)
11. Anjurkan melakukan rutinitas harian secara konsisten
12. Latih manajemen stres
13. Jelaskan tentang waham serta penyakit terkait (mis:
delirium, skizofrenia, atau depresi), cara mengatasi dan
obat yang diberikan.
Kolaborasi
14. Kolaborasi pemberian obat, sesuai indikasi.
XV.IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari ke 1
NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI PROSES
TGL/JAM KEPERAWATAN
Hari ke 2
NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI PROSES
TGL/JAM KEPERAWATAN
24/01/2024 Risiko perilaku Melatih cara mengungkapkan perasaan secara asertif Ds:
15:00 kekerasan ( D.0146) Melatih mengurangi kemarahan secara verbal dan - Pasien mengatakan saat ini masih merasa marah karena
Hari ke 3
NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI PROSES
TGL/JAM KEPERAWATAN
24/01/2024 Risiko perilaku Melatih cara mengungkapkan perasaan secara asertif Ds:
15:00 kekerasan ( D.0146) Melatih mengurangi kemarahan secara verbal dan - Pasien mengatakan saat ini masih merasa marah karena
Hari ke 1
O:
O:
A:
P : Lanjutkan intervensi
O:
A:
P:
Lanjutkan intervensi
Hari ke 2
19:20 - Pasien mengatakaan masih marah dengan keluarganya karena membawanya ke Rsj
- Pasien mengatakan masih belum bisa mengontrol marahnya
- Pasien mengatakan memhami dan mempraktekan teknik tarik napas dalam
O:
O:
A:
P : Lanjutkan intervensi
O:
A:
P:
Lanjutkan intervensi
O:
O:
A:
P : pertahankan intervensi
O:
A:
P:
Pertahankan intervensi