Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KELOMPOK 4B

MAKALAH TUTORIAL HCN II

KASUS 2

PENYUSUN
1. Sela Afriliyani (04194842) SEKRETARIS
2. Violina Sekardini (04194847) ANGGOTA
3. Saoda Esomar (04194841) ANGGOTA
4. Selpia (04194843) ANGGOTA
5. Sela Afriliyani (04194842) ANGGOTA
6. Silvia Wulandari (04194845) ANGGOTA
7. Siti Masruroh (04194846) KETUA
8. Wafa Murtiani Azmi (04194848) ANGGOTA
9. Widya Tomayahu (04194849) ANGGOTA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
FORM PENILAIAN LAPORAN/PAPER

Nama Kelompok/Kelas: 4B/Kp/IV

Hari/Tanggal : 19 Maret 2021

Mata kuliah: Keperawatan Anak I

Nama Mahasiswa :

1. Sela Afriliyani (04194842) KETUA - Silvia Wulandari (04194845) ANGGOTA


2. Violina Sekardini (04194847) SEKRETARIS
3. Saoda Esomar (04194841) ANGGOTA - Siti Masruroh (04194846) ANGGOTA
4. Shifani Nazah Izzati (04194844) - Wafa Murtiani Azmi (04194848) ANGGOTA
ANGGOTA
5. Selpia (04194843) ANGGOTA - Widya Tomayahu (04194849) ANGGOTA

NO ITEM PENILAIAN 5 4 3 2 1

1 Penulisan laporan sesuai format yang diberikan

2 Menjelaskan kelengkapan data terkait topic

3 Kesesuaian topik dengan data penunjang

4 Menjelaskan isi topik secara jelas dan rinci

5 Menampilkan data terbaru

6 Menampilkan critical analisis terhadap topik

7 Memberikan literature atau referensi yang adekuat berdasarkan


evidence

8 Menyimpulkan topic secara jelas dan rinci

9 Menggunakan tulisan yang benar (EYD) dan kesalahan penulisan

10 Menampilkan konsistensi penulisan (topic, tujuan dan evaluasi)

Total Skor

Nilai Akhir
Keterangan Angka:

5 : Execelent

4 : Good

3 : Average

2 : Below Avarage

1 : Unsatisfied

Comments:
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………......
.......

Fasilitator
BAB I

PENDAHULUAN

a. Penulisan Kasus

“Ain yang mendahului takdir”

Seorang klien perempuan 3 tahun datang ke praktik mandiri perawat. Klien mengatakan
bahwa satu minggu yang lalu ia didiagnosis menderita ca mamae stadium 3. Klien mengeluh
nyeri di bagian punggung dan dada. Dari hasil pengkajian secara holistic, didapatkan bahwa
sebelum menderita ca mamae klien sangat membanggakan payudaranya, bahkan sering
mendapat pujian dari teman temannya karena memiliki bentuk payudara yang ideal. Setelah
mendapatkan diagnosis keperawatan, perawat memberikan intervensi ruqyah syariyah
sebelum memberikan terapi lain karena perawat mencurigai klien terkena ain.

b. Daftar Kata Sulit

Daftar kata-kata sulit

1. Holistic

2. Ca Mamae

3. Stadium

4. Ruqyah Syariah

c. Daftar pertanyaan

1. Bagaimana cara ruqyah syariah saat menangani kasus tersebut? (Wafa)

2. Upaya agar tidak terkena 'ain dan apakah seorang ahli ibadah bisa terkena 'ain juga ?

(Siti masruroh)

3. Apa akibat/dampak terkena ain? (Shifani)

4. Apakah penyakit Ain hanya orang dewasa saja yang bisa terkena seperti kasus ? (violina)

5. Bagaimana ciri2 orang yg terkena pandangan ain?(sela)


6. Mengapa perawat memberikan Intervensi Ruqyah syariyah terlebih dahulu sebelum
melakukan terapi lain? (Widya)

7. Dan apakah penyakit ain yang dapat di sembuhkan dengan Ruqyah syariyah?

(Widya Tomayahu)

8. Definisi ain (Saoda)


BAB II

HASIL

a. Klarifikasi Istilah

1. Holistic

Jawaban :

1. Holistic : Menyeluruh

(Siti masruroh)

- Holistik = menyeluruh.

Artinya dalam hal ini menyakut keseluruhan dari manusia baik dari fisik maupun
mental/psikis

(Widya Tomayahu)

- Holistik adalah suatu pemikiran yang menyatakan bahwa sistem alam semesta, baik yang
bersifat fisik, kimiawi, hayati, sosial, ekonomi, mental-psikis, dan kebahasaan, serta segala
kelengkapannya harus dipandang sebagai sesuatu yang utuh dan bukan merupakan kesatuan
dari bagian-bagian yang terpisah(Silvia)

- suatu cara pandang yang menyatakan bahwa keseluruhan sebagai satu kesatuan lebih
penting dari pada bagian-bagiannya.

(Shifani)

2. Ca mamae

-ca : cancer/kanker

mamae : payudara

(violina)

- Ca mamae : kanker payudara

(Wafa)
3. Stadium

Jawaban

- stadium : level/tingkatan besar ukurannya, luas penyebaranya pada penyakit (violina)


- Stadium : menjelaskan tentang tingkatan penyakit tersebut dan seberapa luas
penyebaran penyakit tersebut dari awal mula terkena penyakit tersebut. (Wafa)

4. Ruqyah syariah

Jawaban :

- Ruqyah syariah itu ruqyah yg sesuai tuntunan Syariat yaitu menggunakan bacaan
alquran (violina)
- Ruqyah syar’iah : ruqyah yang sesuai dengan ajaran islam atau sesuai dengan hadist
dan sunnah (Wafa)
- Ruqyah syar’iyah adalah memberikan perlindungan kepada orang yang sakit dengan
membacakan sesuatu bersumber dari ayat-ayat Al-Qur’an, nama-nama dan sifat-sifat
Allah disertai dengan doa-doa sesuai syariat dengan bahasa Arab atau yang diketahui
maknanya, diiringi tiupan. ( sela)
- Ruqyah syar'iyyah adl:sebuah teknik terapi penyembuhan dengan cara membacakan
ayat-ayat Al-Quran dan do'a-do'a yang mu'tabaroh kepada pasien/orang yang
diruqyah, dengan sesuai kepada ketentuan-ketentuan Al-Quran dan As-Sunnah
(Saoda)
- Selpia: ruqyah syar'iyyah merupakan sebuah teknik terapi penyembuhan dengan cara
membacakan ayat-ayat Al-Quran dan do'a-do'a yang mu'tabaroh kepada pasien/orang
yang diruqyah, dengan sesuai kepada ketentuan-ketentuan Al-Quran dan As-Sunnah
sebagaimana dicontohkan pada masa Rasulullah Saw.
- - Ruqyah Syariah : salah satu terapi penyembuhan penyakit.

Sesuai dengan ajaran Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Yaitu dengan


membacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an. (Widya Tomayahu)
b. Jawaban Pertanyaan

Pertanyaan dari Kasus

1. Bagaimana cara ruqyah syariah saat menangani kasus tersebut? (Wafa)


Jawaban
- bisa dengan ruqyah sendiri seperti:
1. membaca alfatihah, alfalaq, annas
2. melafadz kan doa
Bismillahi Arqika, Min Kulli Syai'in Yu'dzika, Min Syarri Kulli Nafsin Aw 'Ainin
Hasidin,
Allahu Yasyfiika, Bismillaahi Arqika.

"Dengan nama ALLAH aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu dan dari
kejahatan segala makhluk atau kejahatan mata yang dengki. ALLAH lah yang
menyembuhkanmu. Dengan nama ALLAH, aku meruqyahmu." (HR. Muslim dan Abu
Daud)
3. Bismillahi Arqi Nafsi, Min Kulli Syai'in Yu'dzini, Min Syarri Kulli Nafsin aw 'Ainin
Hasidin, Allahu Yasyfiini, Bismillaahi Arqi Nafsi.
Untuk perempuan, lafaz "Arqika" diganti dengan "Arqiki".
(violina)

- Ada beberapa cara meruqyah orang yang terkena ‘ain, diantaranya dengan membacakan
doa yang ada dalam hadits ‘Aisyah radhiallahu’anha, ia berkata: “Ketika Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam merasakan sakit, Malaikat Jibril meruqyahnya dengan doa:
Atau membaca doa-doa ruqyah dari hadits-hadits shahih yang lainnya, serta ayat-ayat Al
Qur’an. Dan semua ayat-ayat Al Qur’an bisa untuk meruqyah.
(Shifani)

-Sama seperti ruqyah syariyah pada umumnya yaitu upaya penyembuhan melalui ayat-
ayat
al-Qur’a doa dan permohonan untuk mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. Dengan
membacakan sesuatu bersumber dari ayat-ayat Al-Qur’an, nama-nama dan sifat-sifat
Allah
disertai dengan doa-doa sesuai syariat dengan bahasa Arab atau yang diketahui maknanya,
diiringi tiupan.
(Siti masruroh)

- Pertama-tama terlebih dulu kita berserah kepada Allah atas segala penyakit yang kita
terima dan mohon kesembuhan dari Allah subhanahu wa ta'ala.
Setelah itu bersuci, memakai pakaian bersih dan menutup aurat.
Kemudian bacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an sesuai dengan ajaran Rasulullah shallallahu
alaihi wassalam.
Jangan lupa apabila pasien menggunakan jimat, atau semua benda yang dapat membuat
sihir
atau setan semakin kuat. Maka perlu di lepaskan. (Widya tomayahu)

2. Upaya agar tidak terkena 'ain dan apakah seorang ahli ibadah bisa terkena 'ain juga ?
(Siti masruroh)
Jawaban :
- Cara menghindari penyakit ain
Membaca Surat Ikhlas, Surat Al-Falaq dan Surat Al-Nas dari Alquran, tiga kali setelah
Subuh dan setelah Maghrib juga bisa mencegah bahaya dari penyakit ain.
Untuk orang yang ahli ibdah ya, bisa terkena ain (Silvia)

-Agar terhindar dari penyakit ain yaitu mendekatkan diri kepada Allah, Tidak
berlebihandalam membagikan dan membanggakan kehidupan pribadi, memandikan orang
yang menyebabkan ‘ain, dan berwudhu. Dengan mendekatkan diri kepada Allah, maka kita
akan merasa lebih tenang dan terhindar dari rasa iri dengki yang berlebihan. Tidak hanya itu,
ketika kita mendekatkan diri kepada Allah, maka tidak hanya terhindar dari penyakit ‘Ain
saja, tetapi segala penyakit baik penyakit fisik maupun penyakit mental.
Bisa karena Penyakit ain bisa menyerang siapa saja. Namun jika mendekatkan diri kepada
Allah maka bisa menjadi penangkal agar tidak terkena ain. (Sela)
-Upaya terhindar ain :
-menjaga pandangan
-hilangkan rasa iri dengki
-selalu beristighfar
-selalu mendekatkan diri kepada Allah
Seorang ahli ibadah juga bisa terkena ain.
(Wafa)

-agar tidak terkena ain :


1. menghindar sikap suka pamer, berhias diri dengan tawadhu
2. menyembunyikan kekayaan, kesuksean, kebahagian
3. menjaga dan memelihara semua kewajiban dan menjauhi segala larangan, taubat dari
segala macam kesalahan dan dosa, juga membentengi diri dengan beberapa dzikir doa, dan
ta’awudz (doa perlindungan) yang disyariatkan.

ahli ibadah bisa terkena ain? iya pada dasarnya ain bisa menyerang siapa saja, kita harus
bisa jaga" diri juga dan melafadzkan doa
(violina)

-Dari sisi orang yang memandang, hadits-hadits menunjukkan bahwa untuk mencegah ‘ain
adalah dengan tabriik (mendoakan keberkahan), misalnya mengucapkan: “baarakallahu fiik”
(semoga Allah memberkahimu) atau “baarakallahu laka” (semoga Allah memberkahimu)Dan
yang paling penting agar tidak menimbulkan penyakit ‘ain pada diri orang lain adalah
menghilangkan rasa hasad kepada orang lain. Karena hasad itu tercela.(Selpia)

-1. jika kita melihat keistimewaan yang dimiliki oleh orang lain sehingga membuat kita
takjub kepadanya, maka kita segera mendoakan kebaikan.
2. agar kita terhindar dari penyakit ain akibat pandangan dengki atau takjub dari orang
lain, maka kita dianjurkan untuk selalu berlindung kepada Allah dari penyakit ‘ain.
PPenyakit ain bisa dialami oleh siapa saja, baik orang dewasa maupun anak kecil.
Bahkan, Aisyah radhianllahu'anha sempat mengalami penyakit ain.
(Shifani)

- Agar terhindar dari penyakit Ain,maka seseorng harus membersihkan hatinya dari rasa
iri,sombong dan dengki
Trus slalu melaksanakan perintah dan kewajiban allah.
Bisa sja jika ia mengabaikan perintah allah terhadap dan menyucikan hatinya dari berbagai
penyakit batiniah, seperti iri, dengki, riya, dan sombong.
Maka ia bisa saja terkena Penyakit AIN.(Saoda)

3. Apa akibat/dampak terkena ain?


(Shifani)
Jawaban :
-Penyakit ain dalam Islam adalah pengaruh dari pandangan hasad atau dengki dari
seseorang. Sehingga orang yang dipandang bisa mengalami gangguan berupa penyakit
kerusakan, hingga kematian (Silvia)

-Penyakit ‘ain sangat berbahaya karena munculnya sering tidak disadari. Namun akibatnya
bisa berlangsung terus-menerus, hingga bisa sampai menyebabkan kematian pada orang yang
terkena kemalangan penyakit ‘ain ini. (Sela)

- pada orang dewasa bisa seperti datangnya penyakit, perasaan tidak enak, ain berupa
penyakit yg menyerang diri, bahkan ain jg bisa smp mengakibatkan kematian .
jika pada anak/bayi : menangis secara tidak wajar (bukan karena lapar, sakit atau
mengompol), kejang tanpa sebab yang jelas, tidak mau menyusu tanpa sebab / kondisi tubuh
sang anak kurus kering dan tanda2 yg tidak wajar lainnya.
Maka berhati-hatilah dalam mengshare orang2 yg kita cintai dan katakanlah kalimat pujian
kepada Allah sebelum memuji makhluk agar mereka terhindar dari ain. (violina)

- Penyakit ain terjadi akibat adanya hasad atau perasaan iri dan dengki atas nikmat yang
dimiliki orang lain. Orang yang memiliki sifat hasad akan memiliki pandangan yang penuh
kebencian. Arogansi dan iri hati adalah dua sifat setan yang menempati sifat manusia untuk
menyimpang dari kebaikan(selpia)
- Dampak penyakit ain diantaranya pada orang dewasa biasanya menjalar ke panyakit fisik
seperti pusing, cemas, jantung berdebar
Pada bayi atau anak-anak biasanya dapat membuat anak tersebut menangis kencang tanpa
sebab
(Wafa)

- Dampaknya selain psikis kita terganggu fisikpun bisa terganggu.


Dan ini terjadi akibat adanya jasad dan perasaan dengki kepada orang lain.
(Widya Tomayahu)

4. Apakah penyakit Ain hanya orang dewasa saja yang bisa terkena seperti kasus ?
(violina)
Jawaban :

- Tak hanya pada orang dewasa, penyakit ain bisa terjadi pada anak, ibu hamil, hingga
bayi. Betapa berbahayanya penyakit ini bila menimpa dan mengganggu kehidupan kita
karena bisa menyebabkan penyakit, kerusakan, hingga kematian.
(Shifani)

- Dalam Hadist Riwayat Muslim, Rasulullah Shalallahu’alaihi Wasallam bersabda:


“Ain itu benar-benar ada. Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh
‘ain itu bisa.” (HR. Muslim No.2188).
-yang lebih rentan terkena penyakit ain adalah bayi dan balita. Karena mereka masih
lemah dan belum bisa membentengi dirinya sendiri dari pengaruh jahat di sekitarnya. Orang
dewasa juga bisa terkena penyakit ain ini bahkan hewan dan harta benda.
(Sela)
-tidak, anak kecil skalipun bisa terkena penyakit ain.
(Widya Tomayahu)

-Penyakit ain tidak datang kepada orang dewasa saja, bahkan bisa kesemua mahluk hidup
(Silvia)
-Tidak hanya orang dewasa akan tetepi Penyakit ain bisa dialami siapa saja, tua, muda,
laki-laki, maupun perempuan dan bahkan anak kecil itu lebih rentan.
(Siti masruroh)

-Anak-anak juga bisa terkena penyakit ain. (Wafa)


5. Bagaimana ciri2 orang yg terkena pandangan ain? (Sela)

Jawaban

- Adapun tanda terkena gangguan ‘ain, Syaikh Abdul Aziz As-Sadhan hafidzahullah
berkata: “Tanda-tanda (‘ain) berikut ini, jika bukan karena penyakit jasmani (penyakit
medis), maka umumnya dalam bentuk: Sakit kepala yang berpindah-pindah, pucat di wajah,
sering berkeringat dan buang air kecil, nafsu makan lemah, mati rasa, panas atau dingin di
anggota badan, “deg-degan” di jantung (detak jantung yang cepat dan tidak beraturan, pen.),
rasa sakit yang berpindah dari bawah punggung dan bahu, bersedih dan merasa sempit
(sesak) di dada, berkeringat di malam hari, perilaku (emosi) berlebihan, seperti ketakutan
yang tidak wajar, sering bersendawa, menguap atau terengah-engah, menyendiri atau suka
mengasingkan diri, diam atau malas bergerak, senang (terlalu banyak) tidur, adanya masalah
kesehatan tertentu tanpa ada sebab-sebab medis yang diketahui.”
Tanda-tanda tersebut atau sebagiannya bisa ditemukan tergantung pada kuat atau banyaknya
‘ain. (Widya Tomayahu)

- Penyakit ain terjadi akibat adanya hasad atau perasaan iri dan dengki atas nikmat yang
dimiliki orang lain. Orang yang memiliki sifat hasad akan memiliki pandangan yang penuh
kebencian. Arogansi dan iri hati adalah dua sifat setan yang menempati sifat manusia untuk
menyimpang dari kebaikan (Silvia)

- Ciri - cirinya :
-Berpaling atau lari (menjauh) yang ekstrim dari mendengar adzan atau mendengar
(bacaan) Al-Qur’an.
-Pingsan, tidak sadar, kejang (kesurupan), atau jatuh saat dibacakan Al-Qur’an kepadanya.
-Banyaknya melihat hal-hal yang menakutkan.
-Menyendiri, menyepi atau perilaku-perilaku aneh.
(Siti masruroh)
- Penyakit ain terjadi akibat adanya hasad atau perasaan iri dan dengki atas nikmat yang
dimiliki orang lain. Orang yang memiliki sifat hasad akan memiliki pandangan yang penuh
kebencian.sehingga sifat manusia menyimpang dari kebaikan.(saoda)

6. Mengapa perawat memberikan Intervensi Ruqyah syariyah terlebih dahulu


sebelum melakukan terapi lain? (Widya)

Jawaban :

-Karena ada beberpa yang menyebutkan bahwa penyakit seperti kanker, jiwa dan
sejenisnya itu disebabkn karena jauhnya kita mengingat Alllah, kurang mengamalkan dzikir².
Karena itu intervensinya adalah ruqyah syariyah
(Siti masruroh)

-Vioo: dengan memberikan terapi ilmu ruqyah yang bisa kita terapkan dulu bertujuan
untuk menghilangkan gangguan medis ataupun non medis pada pasien. diharapkan agar
pasien mengetahui cara untuk
mengatasi persoalannya. Dan diberikan pengarahan untuk melakukan amalan-amalan
ibadah yang diajarkan Rasulullah Saw. (violina)

7. Apakah penyakit ain yang dapat di sembuhkan dengan Ruqyah syariyah?


(Widya Tomayahu)

Jawaban :
-bisa, dengan mengamalkan doa doa terus meneurs dan tidak membuat kagum seseorang
insyaallah bisa, semua bisa asal melibatkan Allah yang memberikan dan penyembuhkan
penyakit. (violina)

-Ya penyakit ain bisa disembuhkan dengan ruqyah sesuai syariat. Membaca dalam bahasa
Arab atau dalam bahasa yang dapat dipahami oleh orang-orang, tidak menggunakan jimat
atau sihir juga bisa membantu mengatasi penyakit ain (Silvia)
-Insyaallah bisa. Karena pad hakikatnya penyakit itu yang menymbuhkan itu Allah.
Sekalipun kita berobat ke dokter tetap hakikatnya Allah adalah penyembuh
(Siti masruroh)

8. Definisi ain
Jawaban :

- AIN adalah penyakit baik pada badan maupun jiwa yang di sebabkan oleh pandangan
mata orang yang dengki ataupun kagum dengan kita secara langsung maupun melihat
foto/video kita, keluarga kita atau anak kita, sehingga di manfaatkan oleh setan hingga bisa
menimbulkan bahaya bagi orang yang terkena nya bahkan level tertinggi dari ain adalah
sampai kematian. Bahkan selain dari pandangan mata, ain juga bisa datang hanya dengan
melalui pendengaran ntah itu di mulai dari hasad maupun kekaguman.
Maka berhati-hatilah dalam mengshare orang2 yg kita cintai dan katakanlah kalimat pujian
kepada Allah sebelum memuji makhluk agar mereka terhindar dari ain
Jangan lupa ucapkan “‫اء هللا‬PPP‫ ماش‬tabarakallah” semoga dengan izin Allah kita tidak
menyebabkan orang lain terkena ‘ain maupun diri kita yang terkana ‘ain.
wallahualam bishawab (violina)

- Penyakit 'ain ini merupakan gangguan yang disebabkan oleh pandangan mata. Di mana
apa yang dilihat bisa memengaruhi perasaan dan pikiran yang berdampak negatif bagi
kesehatan. Lebih lanjut kondisi ini bisa menyebabkan berbagai gangguan penyakit fisik yang
berbahaya hingga mengancam nyawa.
(Shifani)

- Penyakit ain adalah penyakit yang ditimbulkan oleh pandangan dari seseorang, baik itu
pandangan hasad, dengki, ataupun takjub. Sehingga, orang yang dipandang bisa mengalami
gangguan, yakni berupa penyakit. (Sela)

- Penyakit 'ain ini merupakan gangguan yang disebabkan oleh pandangan mata. Dimana
ini dipicu oleh rasa iri manusia di bawah pengaruh setan. Penyakit ain terjadi akibat adanya
hasad atau perasaan iri dan dengki atas nikmat yang dimiliki orang lain.
(Siti masruroh)
Pertanyaan LO
1. IRK

- Dari Ibnu Abbas dari Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda, "Ain itu nyata

dan seandainya ada sesuatu yang mendahului takdir, niscaya 'ainlah yg mendahuluinya. Jika
kalian diminta untuk mandi, maka mandilah." -HR. Tirmidzi-

Artinya, ain berupa penyakit yg menyerang diri, bahkan ain jg bisa sampai mengakibatkan
kematian (violina)

[26/3 2:11 PM] Wafa: ‫ ولو كان شيء سابق القدر سبقته العين‬،‫العين حق‬

“Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain
itu yang bisa

(HR. Muslim no. 2188)

-“Katakanlah: „Al qur‟an itu adalah petunjuk dan (obat) penawar bagi orang - orang yang
beriman.” (Q.S Fushilat:44)

“Dan Kami turunkan dari al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman.” (Q.S Al Israa :82).

(Widya Tomayahu)

- Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

‫ ولو كان شيء سابق القدر سبقته العين‬،‫العين حق‬

“Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain
itu yang bisa” (HR. Muslim no. 2188).

(Saoda)
-: ‫َونُنَ ِّز ُل ِمنَ ْالقُرْ آ ِن َما هُ َو ِشفَا ٌء َو َرحْ َمةٌ لِّ ْل ُمْؤ ِمنِينَ ۙ َواَل يَ ِزي ُد الظَّالِ ِمينَ ِإاَّل خَ َسارًا‬

Dan Kami turunkan dari Al-Qur-an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman dan Al-Qur-an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zhalim
selain kerugian.” [Al-Israa’: 82). (Shifani)

- Ain itu benar-benar ada. Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain
itu bisa.” (HR. Muslim No.2188).

Dari Aisyah radhiallahu’anha, ia berkata: “Dahulu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam


memintaku agar aku diruqiyah untuk menyembuhkan ‘ain” (HR. Muslim no.2195).

Dari Khorijah bin Shalt Al-Tamimi dari pamannya bahwa dia datang menghadap kepada
Rasulullah saw menyatakan masuk islam lalu kembali pulang. Di perjalanan dia menemukan
seorang gila yang dirantai dengan besi di tengah suatu masyarakat. Seorang dari keluarganya
berkata, “kami punya harapan bahwa orang ini akan ada kebaikan, apakah kamu mempunyai
cara untuk menyembuhkan orang ini?”. Maka aku meruqyahnya dengan surat Al-Fatihah dan
dia pun sembuh. Maka mereka memberiku hadiah sebanyak seratus ekor kambing. Lalu aku
menemui Rasulullah saw dan kujelaskan kepadanya (apa yang terjadi). Maka beliau
bersabda, “apakah hanya itu?” Musaddad berkata pada riwayat lain, “Apakah kamu membaca
yang lain? ambillah! Siapa bilang bahwa ini hasil dari bathil? Sungguh itu adalah dari hasil
ruqyah yang haq.” (Siti Masruroh)

2.DEFINISI AIN DAN RUQYAH SYARIYAH?

- [Ruqyah syar’iyyah adalah meminta perlindungan kepada Allah SWT untuk kesembuhan

orang yang sedang sakit dengan cara membacakan sebagian ayat-ayat Al-Quran al-Karim,
Nama-nama Allah, dan Sifat-sifat-Nya atau dengan doa-doa yang syar’i berbahasa Arab atau
dengan

bahasa yang dapat dipahami maknanya kemudian ditiupkan.

- Penyakit 'ain ini merupakan gangguan yang disebabkan oleh pandangan mata. Di mana apa
yang dilihat bisa memengaruhi perasaan dan pikiran yang berdampak negatif bagi kesehatan.
Lebih lanjut kondisi ini bisa menyebabkan berbagai gangguan penyakit fisik yang berbahaya
hingga mengancam nyawa.

(Shifani)

-Ain adalah penyakit atau gangguan yang disebabkan oleh pandangan mata.

Ruqyah syar’iyyah merupakan sebuah teknik terapi penyembuhan dengan cara membacakan
ayat-ayat Al-Quran dan doa-doa yang mu’tabaroh kepada orang yang diruqyah, dengan
sesuai kepada ketentuan-ketentuan Al-Quran dan As-Sunnah sebagaimana dicontohkan pada
masa Rasulullah Saw. (Wafa)

-Secara etimologi kata ruqyah berasal dari bahasa Arab, Menurut akar katanya, ruqyah
berasal dari kata ‫رقى‬، ‫رقى‬PP‫ي‬، ‫ة‬PP‫ رقي‬yang berarti mantra-mantra. Ada juga yang mengartikan
ruqyah adalah jampi-jampi. Secara terminologi ruqyah adalah jampi-jampi dengan
menggunakan ayat-ayat al-Qur'an yang sering digunakan untuk menyembuhkan terhadap
orang sakit baik karena penyakit fisik, psikis, maupun yang diduga karena gangguan jin atau
juga untuk menghindarkan diri dari gangguan jin (marabahaya).

Ruqyah syar’iyyah adalah ruqyah yang sesuai dengan syariat islam dan memenuhi syarat-
syaratnya. Ruqyah syar’iyyah mendatangkan perlindungan, keridhaan dan kasih sayang dari
Allah.

Ruqyah ini adalah ruqyah yang lepas dari kesyirikan.

Penyakit ain adalah penyakit yang ditimbulkan oleh pandangan dari seseorang, baik itu
pandangan hasad, dengki, maupun takjub. Namun, dalam medis penyakit ain tidak dapat
terdeteksi.

(Siti Masruroh)

- Ruqyah syar’iyyah adalah meminta perlindungan kepada Allah SWT untuk kesembuhan
orang yang sedang sakit dengan cara membacakan sebagian ayat-ayat Al-Quran al-Karim,
Namanama Allah, dan Sifat-sifat-Nya atau dengan doa-doa yang syar’i berbahasa Arab atau
dengan bahasa yang dapat dipahami maknanya kemudian ditiupkan.
- Ain dari kata ‘aana – ya’iinu yang artinya: terkena sesuatu hal dari mata. Asalnya dari
kekaguman orang yang melihat sesuatu, lalu diikuti oleh respon jiwa yang negatif, lalu jiwa
tersebut menggunakan media pandangan mata untuk menyalurkan racunnya kepada yang
dipandang tersebut” (Fatawa Al Lajnah Ad Daimah, 1/271). (violina)

- Dari Ibnu Abbas dari Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda, "Ain itu nyata dan
seandainya ada sesuatu yang mendahului takdir, niscaya 'ainlah yg mendahuluinya. Jika
kalian diminta untuk mandi, maka mandilah." -HR. Tirmidzi-

Artinya, ain berupa penyakit yg menyerang diri, bahkan ain jg bisa sampai mengakibatkan
kematian (violina)

‫ ولو كان شيء سابق القدر سبقته العين‬،‫العين حق‬

“Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain
itu yang bisa

(HR. Muslim no. 2188). (Wafa)

- “Katakanlah: „Al qur‟an itu adalah petunjuk dan (obat) penawar bagi orang - orang yang
beriman.” (Q.S Fushilat:44)

“Dan Kami turunkan dari al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman.” (Q.S Al Israa :82).

(Widya Tomayahu)

-Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

‫ ولو كان شيء سابق القدر سبقته العين‬،‫العين حق‬

“Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain
itu yang bisa” (HR. Muslim no. 2188).

(Saoda)

‫آن َما ه َُو ِشفَا ٌء َو َرحْ َمةٌ لِّ ْل ُمْؤ ِمنِينَ ۙ َواَل يَ ِزي ُد الظَّالِ ِمينَ ِإاَّل خَ َسارًا‬
ِ ْ‫ َونُنَ ِّز ُل ِمنَ ْالقُر‬-
Dan Kami turunkan dari Al-Qur-an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman dan Al-Qur-an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zhalim
selain kerugian.” [Al-Israa’: 82]

(Shifani)

-Ain itu benar-benar ada. Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain
itu bisa.” (HR. Muslim No.2188).

Dari Aisyah radhiallahu’anha, ia berkata: “Dahulu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam


memintaku agar aku diruqiyah untuk menyembuhkan ‘ain” (HR. Muslim no.2195).

Dari Khorijah bin Shalt Al-Tamimi dari pamannya bahwa dia datang menghadap kepada
Rasulullah saw menyatakan masuk islam lalu kembali pulang. Di perjalanan dia menemukan
seorang gila yang dirantai dengan besi di tengah suatu masyarakat. Seorang dari keluarganya
berkata, “kami punya harapan bahwa orang ini akan ada kebaikan, apakah kamu mempunyai
cara untuk menyembuhkan orang ini?”. Maka aku meruqyahnya dengan surat Al-Fatihah dan
dia pun sembuh. Maka mereka memberiku hadiah sebanyak seratus ekor kambing. Lalu aku
menemui Rasulullah saw dan kujelaskan kepadanya (apa yang terjadi). Maka beliau
bersabda, “apakah hanya itu?” Musaddad berkata pada riwayat lain, “Apakah kamu membaca
yang lain? ambillah! Siapa bilang bahwa ini hasil dari bathil? Sungguh itu adalah dari hasil
ruqyah yang haq.”

(Siti Masruroh)

-Penyakit ain adalah penyakit yang ditimbulkan oleh pandangan dari seseorang, baik itu
pandangan hasad, dengki, ataupun takjub. Sehingga, orang yang dipandang bisa mengalami
gangguan, yakni berupa penyakit.

Ruqyah syar'iyyah merupakan sebuah teknik terapi penyembuhan dengan cara membacakan
ayat-ayat Al-Quran dan do'a-do'a yang mu'tabaroh kepada pasien/orang yang diruqyah,
dengan sesuai kepada ketentuan-ketentuan Al-Quran dan As-Sunnah sebagaimana
dicontohkan pada masa Rasulullah Saw. (Sela)

-Ain adalah pengaruh pandangan hasad (dengki) dari orang yang dengki sehingga bisa
membahayakan orang yang dipandang.
Ruqyah adalah membacakan sesuatu pada orang yang sakit, bisa jadi karena terkena ‘ain
(mata hasad), sengatan, sihir, racun, rasa sakit, sedih, gila, kerasukan, dan lainnya.

(Widya Tomayahu)

-Ruqyah syar'iyyah merupakan sebuah teknik terapi penyembuhan dengan cara membacakan
ayat-ayat Al-Quran dan do'a-do'a yang mu'tabaroh kepada pasien/orang yang diruqyah,
dengan sesuai kepada ketentuan-ketentuan Al-Quran dan As-Sunnah

Dan Penyakit ain dalam Islam adalah pengaruh dari pandangan hasad atau dengki dari
seseorang. Sehingga orang yang dipandang bisa mengalami gangguan berupa penyakit,
kerusakan, hingga kematian. (Saoda)

3. Syarat terapi ruqyah syariyah

- “Ruqyah itu dibolehkan jika memenuhi tiga syarat:

1. Bacaan ruqyah dengan menggunakan ayat Al Qur’an atau nama dan sifat Allah.

2. Menggunakan bahasa Arab atau kalimat yang mempunyai makna.

3. Harus yakin bahwa ruqyah dapat berpengaruh dengan izin Allah, bukan dari zat ruqyah itu
sendiri.”

(Widya Tomayahu)

-1) menggunakan ayat-ayat Al Qur’an

2) menggunakan bahasa Arab

3) meyakini bacaan ayat-ayat Al Quran

(violina)

-1. Hendaklah ruqyah dilakukan dengan Kalamullaah (Al-Qur-an) atau Nama-Nya atau Sifat-
Nya atau do’a-do’a shahih yang diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
pada penyakit tersebut.

2. Hendaklah diucapkan dengan makna yang jelas dan dapat difahami.


3. Tidak boleh ada sesuatu yang haram dalam kandungan ruqyah itu. Misalnya, memohon
pertolongan kepada selain Allah, berdo’a kepada selain Allah, menggunakan nama jin atau
raja-raja jin dan semacamnya.

4. Tidak bergantung kepada ruqyah dan tidak menganggapnya sebagai penyembuh.

5. Kita harus yakin bahwa ruqyah tidak berpengaruh dengan kekuatan sendiri, tetapi hanya
dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala. (Wafa)

-▪️Syarat-Syarat Ruqyah

Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata bahwa para ulama sepakat bolehnya melakukan ruqyah, ketika
berkumpul tiga syarat berikut ini:

1) Ruqyah harus menggunakan kalam Allah SWT, atau dengan asma

dan sifat-Nya.

2) Harus menggunakan bahasa Arab atau dengan bahasa yang dipahami kandungannya oleh
orang lain.

3) Hendaklah diyakini bahwa bacaan ruqyah tidak berpengaruh dengan sendirinya, tapi
berpengaruh karena kuasa dan izin Allah.

Tidak boleh, bahkan haram hukumnya untuk meruqyah dengan bahasa apa saja yang tidak
diketahui maknanya. Sebab, ditakutkan mengandung unsur syirik atau kufur kepada Allah.
Menurut Ibnu Taimiyyah, ruqyah diharamkan apabila menggunakan sesuatu yang tidak
diketahui artinya, apalagi jika di dalamnya mengandung unsur syirik. Sedangkan apa yang
diungkapkan oleh ahli mantra, secara umum mengandung unsur syirik.

▪️Syarat-syarat yang harus dimiliki seorang peruqyah

Syarat perilaku dan sifat yang harus dimiliki seorang muallij (orang yang meruqyah dengan
cara syar’i) adalah:

1) Harus beraqidah lurus seperti salafush shalih yang bersih, jernih, benar dan terbebas dari
syirik dan bid’ah.

2) Harus mewujudkan tauhid yang murni dalam perkataan dan perbuatan.

3) Harus yakin bahwa Al-Qur’an dan Sunnah punya pengaruh besar pada jin dan syetan.
4) Harus mengetahui perihal jin dan syetan, jerat-jeratnya, kegemarannya melalui hadits
Rasulullah SAW.

5) Mengetahui pintu-pintu masuk syetan pada manusia.

6) Dianjurkan dengan sangat, sudah menikah supaya bisa menjaga

suasana hati.

7) Menjauhi hal-hal yang diharamkan, dosa kecil maupun dosa-dosa besar.

8) Senantiasa berdzikir kepada Allah, interopeksi dan bertaubat, serta menjaga keikhlasan
dan sabar.

9) Mengetahui ilmu-ilmu hati supaya tidak mudah terpedaya oleh jin

dan syetan.

(Siti Masruroh)

-Benar-benar tahu bahwa gangguan berasal dari sihir atau serangan jin, seperti kesurupan.

Penyakit yang diderita benar-benar tidak bisa mendukung oleh medis.

Meskipun dapat memberikan pelayanan bagian medis, namun penderita benar-benar


mengalami penderitaan yang luar biasa sakit, hingga bahaya jiwa atau imannya.

Bersuci.

Menggunakan pakaian yang bersih.

Merendahkan hati kepada Allah SWT. ...

Pasien dan peruqyah menutup auratnya. ...

Pasien harus melepaskan semua benda yang dapat membuat sihir atau setan semakin kuat
pada dirinya, seperti jimat dan rajah mantera.

Pasien dibaringkan terlentang menutup seluruh aurat.(Saoda)

-Syarat rukyah

-bersuci

-menggunakan pakaian yang bersih.


-merendahkan hati kepada Allah SWT. ...

-pasien dan peruqyah menutup auratnya. ...

-pasien harus melepaskan semua benda yang dapat membuat sihir atau setan semakin kuat
pada dirinya, seperti jimat dan rajah mantera.

-Pasien dibaringkan terlentang menutup seluruh aurat.

-merukyah dengan bacaan Alquran (Surah Al-Fatihah, Surah Al-Baqarah ayat 1-5, 102, 163-
164, 255, 285-286. Surah Ali-Imran ayat 18-19. Surah Al-'Araf ayat 54-56, 117-122. Surah
Yunus: 81-82, Surah Taha: 69.)

(Silvia)

-berkumpul tiga syarat berikut ini:

1) Ruqyah harus menggunakan kalam Allah SWT, atau dengan asma


dan sifat-Nya.
2) Harus menggunakan bahasa Arab atau dengan bahasa yang dipahami kandungannya
oleh orang lain.
3) Hendaklah diyakini bahwa bacaan ruqyah tidak berpengaruh dengan sendirinya, tapi
berpengaruh karena kuasa dan izin Allah.
Sedangkan syarat menjadi seorang peruqyah (mu’allij) adalah :

1. Beraqidah salafush shalih, yaitu aqidah yang murni, benar, bersih dan jernih dari unsyur-
unsyur kesyirikan.

2. Mengaplikasikan tauhid yang benar dan murni di dalam perkataan dan perbuatan.

3. Meyakini bahwa firman Allah SWT memiliki pengaruh terhadap jin dan setan.

4. Hendaknya ia mengetahui keadaan jin dan setan.

5. Hendaknya ia mengetahui pintu-pintu masuknya setan ke dalam tubuh manusia. Perhatikan


ketika jin berkata kepada Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, “Saya akan keluar karena
menghormatimu.”Dia berkata, “Tidak, tetapi kamu keluar karena taatdah kepada Allah dan
Rasul-Nya”

6. Dianjurkan sudah menikah.


7. Hendaklah ia menjauhi larangan-larangan Allah (Dosa dan maksiat) yang bisa menjadi
sarana setan menguasai manusia.

8. Hendaknya melakukan amal ketaatan , harena bisa menyengsarakan setan.

9. Hendaknya ia senantiasa komitmen dzikir kepada Allah SWT.

10. Ikhlas dalam melakukan ruqyah

11. Membentengi diri dengan perisai ghaib. Intinya Senantiasa mendekat kepada Allah SWT.
( Tahajjud, Baca Al Qura’an, doa perlindungan pagi petang, dan lain sebagainya). Wallahu
a’lam bi ash-showab (sela)

4. Faktor penyebab ain?

-Penyakit 'Ain disebabkan pengaruh dari pandangan mata yang disertai sifat dengki atau iri,
cinta, takjub terhadap seseorang yang dipandang melalui media foto, video atau bahkan orang
buta sekalipun yang hanya bisa mendengar cerita yang membangkitkan jiwanya untuk
mendengki, juga bisa menyebarkan penyakit Ain

(Silvia)

-Penyebab utama penyakit ain adalah pikiran negatif. Penyakit ain bisa disebabkan oleh dua
hal, yaitu perasaan dengki dan perasaan kagum. Penyakit ain adalah salah satu kejahatan
yang dipicu oleh rasa iri manusia di bawah pengaruh setan.

Penyakit ain terjadi akibat adanya hasad atau perasaan iri dan dengki atas nikmat yang
dimiliki orang lain. Orang yang memiliki sifat hasad akan memiliki pandangan yang penuh
kebencian. Arogansi dan iri hati adalah dua sifat setan yang menempati sifat manusia untuk
menyimpang dari kebaikan.

Perasaan kagum yang menimbulkan kekhawatiran juga bisa menyebabkan penyakit ain.
Manusia, di bawah obsesi ini, dapat membahayakan sesamanya, baik sengaja maupun tidak
sengaja. Dalam kasus yang khusus, penyakit ini bahkan dapat terjadi meski tanpa melihat
langsung korbannya semisal melalui foto atau video.

(Shifani)

-1. iri /dengki


2. memuji orang/barang/hewan tanpa menyebutkan Allah

3. mengumbar kebahagian, harta, anak

4. kagum berlebihan pada seseorang

(violina)

- ‘Ain terjadi karena adanya hasad (iri dengki) terhadap nikmat yang ada pada orang lain.
Orang yang memiliki hasad terhadap orang lain, lalu memandang orang tersebut dengan
pandangan penuh rasa hasad, ini bisa menyebabkan penyakit ‘ain. (Wafa).

Penyakit 'Ain disebabkan pengaruh dari pandangan mata yang disertai sifat dengki atau iri,
cinta, takjub terhadap seseorang yang dipandang melalui media foto, video atau bahkan orang
buta sekalipun yang hanya bisa mendengar cerita yang membangkitkan jiwanya untuk
mendengki, juga bisa menyebarkan penyakit Ain ini. Melalui pandangan mata dan perasaan
di dalam hati inilah yang bisa menjadikan jalan bagi setan untuk dimanfaatkan menjadi
penyakit sehingga punya potensi berbahaya bagi orang yang terkena pandangan ini. Penyakit
ini dapat muncul dari pandangan orang yang jahat ataupun orang yang baik sekalipun, baik
pelaku melakukannya dengan sengaja ataupun tidak menyadarinya.

(Siti Masruroh)

(Wafa)

-Penyebab utama penyakit ain adalah pikiran negatif. Penyakit ain bisa disebabkan oleh dua
hal, yaitu perasaan dengki dan perasaan kagum. Penyakit ain adalah salah satu kejahatan
yang dipicu oleh rasa iri manusia di bawah pengaruh setan.

Penyakit ain terjadi akibat adanya hasad atau perasaan iri dan dengki atas nikmat yang
dimiliki orang lain. Orang yang memiliki sifat hasad akan memiliki pandangan yang penuh
kebencian. Arogansi dan iri hati adalah dua sifat setan yang menempati sifat manusia untuk
menyimpang dari kebaikan.

Perasaan kagum yang menimbulkan kekhawatiran juga bisa menyebabkan penyakit ain.
Manusia, di bawah obsesi ini, dapat membahayakan sesamanya, baik sengaja maupun tidak
sengaja. Dalam kasus yang khusus, penyakit ini bahkan dapat terjadi meski tanpa melihat
langsung korbannya semisal melalui foto atau video. (Shifani)
-1. iri /dengki

2. memuji orang/barang/hewan tanpa menyebutkan Allah

3. mengumbar kebahagian, harta, anak

4. kagum berlebihan pada seseorang

(violina)

- ‘Ain terjadi karena adanya hasad (iri dengki) terhadap nikmat yang ada pada orang lain.
Orang yang memiliki hasad terhadap orang lain, lalu memandang orang tersebut dengan
pandangan penuh rasa hasad, ini bisa menyebabkan penyakit ‘ain.

(Wafa)

-Penyakit 'Ain disebabkan pengaruh dari pandangan mata yang disertai sifat dengki atau iri,
cinta, takjub terhadap seseorang yang dipandang melalui media foto, video atau bahkan orang
buta sekalipun yang hanya bisa mendengar cerita yang membangkitkan jiwanya untuk
mendengki, juga bisa menyebarkan penyakit Ain ini. Melalui pandangan mata dan perasaan
di dalam hati inilah yang bisa menjadikan jalan bagi setan untuk dimanfaatkan menjadi
penyakit sehingga punya potensi berbahaya bagi orang yang terkena pandangan ini. Penyakit
ini dapat muncul dari pandangan orang yang jahat ataupun orang yang baik sekalipun, baik
pelaku melakukannya dengan sengaja ataupun tidak menyadarinya. (Siti Masruroh)

-Ain disebabkan pengaruh dari pandangan mata yang disertai sifat dengki atau iri, cinta,
takjub terhadap seseorang yang dipandang melalui media foto, video atau bahkan orang buta
sekalipun yang hanya bisa mendengar cerita yang membangkitkan jiwanya untuk mendengki,
juga bisa menyebarkan penyakit Ain.(Saoda)

-Penyebab ain yaitu iri, dengki/hasad, kekaguman yang berlebihan.

Yang pada dasarnya pengaruh pandangan orang yang dengki sehingga membahayakan orang
yang di pandang. selain itu ain bisa terjadi dari penglihatan yang ternyata bisa melalui
gambar atau hanya sekedar hayalan.

(Widya Tomayahu)
5.Ayat ruqyah untuk penyakit ain?

-Wafa: Ada beberapa cara meruqyah orang yang terkena ‘ain, diantaranya membacakan doa
yang terdapat di dalam hadits ‘Aisyah radhiallahu’anha, ia berkata: “Ketika Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam merasakan sakit, Malaikat Jibril meruqyahnya dengan doa:

‫ َو َش ِّر ُكلِّ ِذي َعي ٍْن‬،َ‫ َو ِم ْن َش ِّر َحا ِس ٍد إ َذا َح َسد‬، َ‫ َو ِم ْن ُك ِّل دَا ٍء يَ ْشفِيك‬،‫ك‬
َ ‫باس ِْم هللاِ يُب ِْري‬

(dengan nama Allah yang menyembuhkanmu. Ia menyembuhkanmu dari segala penyakit dan
dari keburukan orang yang hasad dan keburukan orang yang menyebabkan ‘ain)

(HR. Muslim no.2185).

(Wafa)

-Dari Abu Sa’id bahwa Malaikat Jibril 'Alaihissalam mendatangi Rasulullah SAW kemudian
berkata: "Hai Muhammad, apakah kamu sakit? Rasulullah menjawab: "Ya. Aku sakit. Lalu
Jibril meruqyah beliau dengan mengucapkan:

َ ‫ك بِس ِْم هَّللا ِ َأرْ قِي‬


‫ك‬ َ ‫س َأوْ َعي ٍْن َأوْ َحا ِس ٍد هَّللا ُ يَ ْشفِي‬
ٍ ‫ك ِم ْن َش ِّر ُك ِّل نَ ْف‬ َ ‫بِس ِْم هَّللا ِ َأرْ قِي‬
َ ‫ك ِم ْن ُك ِّل َش ْي ٍء يُْؤ ِذي‬

Bismillahi Arqika, Min Kulli Syai'in Yu'dzika, Min Syarri Kulli Nafsin Aw 'Ainin Hasidin,
Allahu Yasyfiika, Bismillaahi Arqika.

"Dengan nama ALLAH aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu dan dari
kejahatan segala makhluk atau kejahatan mata yang dengki. ALLAH lah yang
menyembuhkanmu. Dengan nama ALLAH, aku meruqyahmu." (HR. Muslim dan Abu
Daud). (Saoda)

-berbagai riwayat Rasulullah mendoakan orang sakit dengan doa yang berbeda-beda. Apabila
dipahami dari hadis-hadis yang telah dikemukakan, maka sampai pada suatu kesimpulan,
bahwa semuanya boleh digunakan baik penyakit fisik maupun non fisik seperti pengaruh jin,
roh jahat dan lain-lain (psikis), maka Rasulullah mengajarkan kepada umatnya agar
mengucapkan doa-doa, nama-nama Allah dan bacaan surat yang khusus seperti surat al-
ikhlās, al-Falaq dan al-Nās.

(Siti Masruroh)

-Do’a yang biasa diucapkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta perlindungan
untuk Hasan dan Husain, yaitu:

ِ ‫َأعُو ُذ بِ َكلِ َما‬


‫ َو ِم ْن ُكلِّ َعي ٍْن الَ َّم ٍة‬، ‫ت هَّللا ِ التَّا َّم ِة ِم ْن ُك ِّل َش ْيطَا ٍن َوهَا َّم ٍة‬

“‘Audzu bi kalimaatillahit taammati min kulli syaithonin wa haammatin wa min kulli ‘ainin
laammatin (aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang telah sempurna dari godaan
setan, binatang beracung dan dari pengaruh ‘ain yang buruk).” (HR. Bukhari, no. 3371).

(Widya Tomayahu)

-Ada beberapa cara meruqyah orang yang terkena ‘ain, diantaranya dengan membacakan doa
yang ada dalam hadits :

‘Aisyah radhiallahu’anha, ia berkata:

“Ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam merasakan sakit, Malaikat Jibril


meruqyahnya dengan doa:

‫ َو َش ِّر ُكلِّ ِذي َعي ٍْن‬،َ‫ َو ِم ْن َش ِّر َحا ِس ٍد إ َذا َح َسد‬، َ‫ َو ِم ْن ُك ِّل دَا ٍء يَ ْشفِيك‬،‫ك‬
َ ‫باس ِْم هللاِ يُب ِْري‬

/bismillahi yubriik, wa min kulli daa-in yasyfiik, wa min syarri haasidin idza hasad, wa syarri
kulli dzii ‘ainin/

(dengan nama Allah yang menyembuhkanmu. Ia menyembuhkanmu dari segala penyakit dan
dari keburukan orang yang hasad dan keburukan orang yang menyebabkan ‘ain) (HR.
Muslim no.2185).

Atau membaca doa-doa ruqyah dari hadits-hadits shahih yang lainnya, serta ayat-ayat Al
Qur’an. Dan semua ayat-ayat Al Qur’an bisa untuk meruqyah.

(Sela)
-Ayat-ayat ruqyah ini adalah terdiri pada:

Surah Al-Fatihah,

Surah Al-Baqarah: 1-5, 102, 163-164, 255, 285-286,

Surah Ali-Imran: 18-19,

Surah Al-'Araf: 54-56, 117-122,

Surah Yunus: 81-82 (Silvia)

6. Bagaimana mekanisme rukyah bisa menyembuhkan ain?

-Ada beberapa cara meruqyah orang yang terkena ‘ain, diantaranya dengan membacakan doa
yang ada dalam hadits ‘Aisyah radhiallahu’anha, ia berkata: “Ketika Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam merasakan sakit, Malaikat Jibril meruqyahnya dengan doa yang
berbunyi

(violina)

-Ada beberapa cara meruqyah orang yang terkena ‘ain, diantaranya membacakan doa yang
terdapat di dalam hadits ‘Aisyah radhiallahu’anha, ia berkata: “Ketika Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam merasakan sakit, Malaikat Jibril meruqyahnya dengan doa:

‫ َو َش ِّر ُكلِّ ِذي َعي ٍْن‬،َ‫ َو ِم ْن َش ِّر َحا ِس ٍد إ َذا َح َسد‬، َ‫ َو ِم ْن ُك ِّل دَا ٍء يَ ْشفِيك‬،‫ك‬
َ ‫باس ِْم هللاِ يُب ِْري‬

(dengan nama Allah yang menyembuhkanmu. Ia menyembuhkanmu dari segala penyakit dan
dari keburukan orang yang hasad dan keburukan orang yang menyebabkan ‘ain)

(HR. Muslim no.2185).

(Wafa)

-Dari Abu Sa’id bahwa Malaikat Jibril 'Alaihissalam mendatangi Rasulullah SAW kemudian
berkata: "Hai Muhammad, apakah kamu sakit? Rasulullah menjawab: "Ya. Aku sakit. Lalu
Jibril meruqyah beliau dengan mengucapkan:

َ ‫ك بِس ِْم هَّللا ِ َأرْ قِي‬


‫ك‬ َ ‫س َأوْ َعي ٍْن َأوْ َحا ِس ٍد هَّللا ُ يَ ْشفِي‬
ٍ ‫ك ِم ْن َش ِّر ُك ِّل نَ ْف‬ َ ‫بِس ِْم هَّللا ِ َأرْ قِي‬
َ ‫ك ِم ْن ُك ِّل َش ْي ٍء يُْؤ ِذي‬

Bismillahi Arqika, Min Kulli Syai'in Yu'dzika, Min Syarri Kulli Nafsin Aw 'Ainin Hasidin,
Allahu Yasyfiika, Bismillaahi Arqika.
"Dengan nama ALLAH aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu dan dari
kejahatan segala makhluk atau kejahatan mata yang dengki. ALLAH lah yang
menyembuhkanmu. Dengan nama ALLAH, aku meruqyahmu." (HR. Muslim dan Abu
Daud). (Saoda)

-berbagai riwayat Rasulullah mendoakan orang sakit dengan doa yang berbeda-beda. Apabila
dipahami dari hadis-hadis yang telah dikemukakan, maka sampai pada suatu kesimpulan,
bahwa semuanya boleh digunakan baik penyakit fisik maupun non fisik seperti pengaruh jin,
roh jahat dan lain-lain (psikis), maka Rasulullah mengajarkan kepada umatnya agar
mengucapkan doa-doa, nama-nama Allah dan bacaan surat yang khusus seperti surat al-
ikhlās, al-Falaq dan al-Nās.

(Siti Masruroh)

-Do’a yang biasa diucapkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta perlindungan
untuk Hasan dan Husain, yaitu:

ِ ‫َأعُو ُذ بِ َكلِ َما‬


‫ َو ِم ْن ُكلِّ َعي ٍْن الَ َّم ٍة‬، ‫ت هَّللا ِ التَّا َّم ِة ِم ْن ُك ِّل َش ْيطَا ٍن َوهَا َّم ٍة‬

“‘Audzu bi kalimaatillahit taammati min kulli syaithonin wa haammatin wa min kulli ‘ainin
laammatin (aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang telah sempurna dari godaan
setan, binatang beracung dan dari pengaruh ‘ain yang buruk).” (HR. Bukhari, no. 3371).

(Widya Tomayahu)

-Ada beberapa cara meruqyah orang yang terkena ‘ain, diantaranya dengan membacakan doa
yang ada dalam hadits :

‘Aisyah radhiallahu’anha, ia berkata:

“Ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam merasakan sakit, Malaikat Jibril


meruqyahnya dengan doa:

‫ َو َش ِّر ُكلِّ ِذي َعي ٍْن‬،َ‫ َو ِم ْن َش ِّر َحا ِس ٍد إ َذا َح َسد‬، َ‫ َو ِم ْن ُك ِّل دَا ٍء يَ ْشفِيك‬،‫ك‬
َ ‫باس ِْم هللاِ يُب ِْري‬

/bismillahi yubriik, wa min kulli daa-in yasyfiik, wa min syarri haasidin idza hasad, wa syarri
kulli dzii ‘ainin/

(dengan nama Allah yang menyembuhkanmu. Ia menyembuhkanmu dari segala penyakit dan
dari keburukan orang yang hasad dan keburukan orang yang menyebabkan ‘ain) (HR.
Muslim no.2185).
Atau membaca doa-doa ruqyah dari hadits-hadits shahih yang lainnya, serta ayat-ayat Al
Qur’an. Dan semua ayat-ayat Al Qur’an bisa untuk meruqyah.

(Sela)

BAB III

BAGAN/ SKEMA/ KONSEP SOLUSI

Kesimpulannya kita tahu bahwa penyakit 'ain itu sangat erat hubungannya dengan karakter
kita masing masing dimana penyakit ain itu adalah penyakit yang ditimbulkan oleh
pandangan dari seseorang, baik itu pandangan hasad, dengki, maupun takjub. Namun, dalam
medis penyakit ain tidak dapat terdeteksi. Dan salah satu untuk cara mengobatinya yaitu
dengan ruqyah syariyah karena kita tahu rukqyah syar’iyyah adalah pengobatan yang sesuai
dengan syariat islam dan memenuhi syarat-syaratnya. Ruqyah syar’iyyah mendatangkan
perlindungan, keridhaan dan kasih sayang dari Allah dan ruqyah ini adalah ruqyah yang lepas
dari kesyirikan. Dan untuk penyebab penyakit ain itu sendiri bisa pengaruh dari pandangan
mata yang disertai sifat dengki atau iri, cinta, takjub terhadap seseorang yang dipandang
melalui media foto, video atau bahkan orang buta sekalipun yang hanya bisa mendengar
cerita yang membangkitkan jiwanya untuk mendengki, juga bisa menyebarkan penyakit Ain
ini. Dan doa agar sembuh dari penyakit ain juga kita sudah bahas, bisa kita hafal kembali dan
mengaplikasikan doa² tersebut.

Rasulullah SAW memberikan keringanan ruqyah untuk mendoakan kepada orang-orang yang
terkena penyakit ‘ain, demam dan gigitan semut selama tidak mengandung unsur kesyirikan
kepada Allah SWT. Telah menceritakan kepada kami Asba , ia berkata telah menceritakan
kepada kami al-Syaibāni dari Abd al-Rahmān bin al-Aswad dari Bapaknya dari Aisyah
berkata, Rasulullah SAW memberikan keringanan ruqyah dari segala macam penyakit
demam”. (HR. A mad). Al- usain bin Mas’ūd al-Baghawi mengatakan bahwa hadis ini
shahih.
Kemudian ia menghubungkan dengan hadis dari Imrân bin Husain bahwa Rasulullah SAW
bersabda: ruqyah itu disebabkan karena ada penyakit ‘ain dan demam, namun hadis ini bukan
berarti bermaksud meniadakan kebolehan

ruqyah untuk selain dua penyakit tersebut, bahkan boleh ruqyah dengan cara berdzikir untuk
menyembuhkan segala macam penyakit selain penyakit ‘ain dan demam.

Jadi kita bisa berpegangan pada hadist dan yaqin bahwa 'ain itu akan sembuh serta tetap kita
sandarkan kepada Allah karena Allah yang menyembuhkan dari penyakit itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai