Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Keperawatan Maternitas 1

Pengkajian dan Promosi Kesehatan Wanita

(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan


Maternitas 1)

DOSEN PEMBIMBING:
Nanik Handayani, S.Kep.,Ns.,M.Kes

DISUSUN OLEH:
Empi Lutfiatun Nisa (1130020001)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Pengkajian dan Promosi Kesehatan Wanita.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Keperawatan Maternitas 1. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Pengkajian dan Promosi Kesehatan Wanita
bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Tak lupa pula saya mengucapkan terima
kasih kepada Dosen Pembimbing dan pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 01 Oktober 2021

Empi Lutfiatun Nisa

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................1
BAB 2 TINJAUAN TEORI............................................................................3
2.1 Pengkajian.........................................................................................3
2.1.1 Definisi Pengkajian.................................................................3
2.1.2 Aspek Pengkajian dalam Kesehatan Wanita...........................3
2.1.3. Pemeriksaan Fisik Kesehatan Wanita....................................4
2.2. Promosi Kesehatan Wanita..............................................................6
2.2.1 Definisi Promosi Kesehatan Wanita.......................................6
2.2.2 Kegiatan Promosi Kesehatan Wanita......................................6
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................9
3.1 Kesimpulan........................................................................................9
3.2 Saran..................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10
LAMPIRAN....................................................................................................11

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut WHO, Promosi Kesehatan adalah proses membuat orang mampu
meningkatkan kontrol dan memperbaiki kesehatan mereka. Termasuk didalamnya
upaya memperbaiki, memajukan, mendorong dan menempatkan kesehatan lebih
tinggi pada kebutuhan perorangan ataupun masyarakat pada umumnya. Dalam
UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa kesehatan adalah
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Kesehatan wanita banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya yang hidup dalam
masyarakat. Wanita sering dicitrakan sebagai makhluk yang lemah dan harus
selalu mengalah dan berkorban. Anggapan seperti tersebut, jelas merugikan
kesehatan wanita.
Oleh karena itu wanita memerlukan pengetahuan dan keterampilan untuk
menjalani multiperannya, yaitu peran reproduksi dan merawat keluarganya.
Pengetahuan dan keterampilan tersebut diperlukan agar mereka dapat mengambil
keputusan untuk dapat menjaga dan memelihara diri dan keluarganya tetap dalam
keadaan sehat dan sejahtera. Promosi kesehatan merupakan hal yang tepat untuk
memberdayakan perempuan dalam mengambil keputusan tentang pilihan terbaik
dan keluarganya karena membantu seseorang untuk mengubah pola hidup agar
mencapai status kesehatan yang optimal.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi pengkajian?
2. Apa saja aspek pengkajian dalam kesehatan wanita?
3. Bagaimana pemeriksaan fisik kesehatan wanita?
4. Apa definisi promosi kesehatan wanita?
5. Apa saja kegiatan promosi kesehatan wanita?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi pengkajian
2. Mengetahui aspek pengkajian dalam kesehatan wanita
3. Mengetahui pemeriksaan fisik kesehatan wanita

1
4. Mengetahui promosi kesehatan wanita
5. Mengetahui kegiatan promosi kesehatan wanita

2
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengkajian
2.1.1 Definisi Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah pertama dalam proses keperawatan.
Pengkajian yaitu pengumpulan data secara sistematis untuk menentukan status
kesehatan pasien dan mengidentifikasi masalah kesehatan aktual dan potensial.
Anilisis data dimasukkan sebagai bagian dari pengkajian. Pengkajian juga
merupakan kumpulan informasi subjektif dan obyektif pasien yang menjadi dasar
rencana perawatan. ( Deborah, dll, 2021)
2.1.2 Aspek Pengkajian dalam Kesehatan Wanita
2.1.2.1 Aspek Fisik
Aspek fisik yang perlu dikaji dalam lingkup kesehatan wanita sama dengan
pengkajian yang dilakukan pada manusia dewasa, antara lain :

a. Kondisi fisik (tanda-tanda vital)


b. Nutrisi
c. Cairan dan elektrolit
d. Higiene personal
e. Istirahat – tidur
f. Kasih sayang dan seks
g. Aktualisasi diri
h. Rasa aman dan nyaman
2.1.2.2 Aspek Psikososial
Aspek psikososial yang dikaji, meliputi :
a. Identitas seksual adalah perubahan fisik dan sikap dari wanita yang
menunjukkan identitasnya sebagai wanita
b. Identitas kelompok adalah  kepuasaan hidup dalam sebuah kelompok dan
penerimaan
c. Konsep diri (peran, identitas diri, gambaran diri atau citra tubuh, harga
diri)
d. Kecemasan dan masalah kehidupan

3
e. Kondisi lingkungan sosial
f. Faktor pendukung dari keluarga dan masyarakat
g. Komunikasi atau hubungan dalam kelompok, keluarga dan masyarakat
(perasaan dihargai)
2.1.3 Pemeriksaan Fisik Kesehatan Wanita
1. Penampilan umum: usia, ras, status kesehatan, postur, tinggi, berat badan,
perkembangan, pakaian, higiene, afek, kesadaran, orientasi, kooperatif
atau tidak, kemampuan berkomunikasi.
2. Tanda vital: temperatur, nadi, respirasi, tekanan darah.
3. Payudara: perubahan kulit, cekungan, kesimetrisan, parut, rasa nyeri,
cairan yang keluar, massa, karakteristik puting susu dan areola.
4. Genetalia dan saluran kemih:
a. Inspeksi Eksternal
Pemeriksa duduk di kaki meja untuk inspeksi genitalia eksternal dan untuk
pemeriksaan menggunakan spekulum.Untuk memfasilitasi komunikasi terbuka
dan membantu agar wanita merasa relaks, kepalanya ditinggikan dengan bantal
dan kain penutup ditata agar kontak mata dapat dipertahankan.Dengan
pencahayaan yang baik, genitalia eksternal diinspeksi untuk maturitas seksual
seperti klitoris, labia, dan perineum.Setelah melahirkan atau trauma lainnya,
jaringan baru dapat terlihat.
b. Palpasi Eksternal
Pemeriksa melakukan pemeriksaan dengan inspeksi dan palpasi. Pemeriksa
menggunakan sarung tangan dalam pemeriksaan ini.sebelum menyentuh wanita,
pemeriksa menjelaskan apa yang akan dilakukan dan apa yang akan dirasakan
oleh wanita (seperti, tekan). Pemeriksa dapat menyentuh wanita pada daerah yang
kurang sensitif seperti paha bagian dalam untuk menandakan pada wanita tersebut
bahwa pemeriksaan genitalia dimulai. Labia dipisahkan untuk memperlihatkan
struktur-struktur pada vestibulum: meatus uretra, kelenjar Skene, orifisium vagina
dan kelenjar Bartolin.
Bagian penyanggah dinding anterior dan posterior vagina dinilai. Pemeriksa
memisahkan labia dengan jari telunjuk dan tengah dan meminta wanita untuk
tidak menahan.Adanya tonjolan dari dinding anterior (uretrokel atau sistokel) atau

4
dinding posterior (rektokel) diperhatikan dan dibandingkan dengan riwayat yang
ada, seperti kesulitan untuk mulai berkemih atau konstipasi.
c. Palpasi Bimanual
Pemeriksa berdiri pada saat melakukan pemeriksaan ini.sedikit lubrikan
diberikan pada jari pertama dan kedua dari tangan yang dilapisi sarung tangan
untuk pemeriksaan dalam. Untuk mencegah trauma jaringan dan kontaminasi,
jempol diabduksi dan jari manis serta kelingking difleksikan ke telapak tangan.
Vagina dipalpasi untuk memeriksa peregangan, lesi, dan rasa nyeri.Serviks
diperiksa posisi, bentuk, konsitensi, motilitas, dan adanya lesi.Forniks di sekililing
serviks dipalpasi. Tangan lainnya diletakkan di atas abdomen di pertengahan
antara umbilikus dan simfisis pubis dan memberikan tekanan ke bawah ke arah
tangan di dalam panggul.Tekanan ke atas dari tangan yang berada di dalam
panggul menjepit struktur-struktur reproduksi untuk pemeriksaan dengan palpasi.
Uterus dinilai posisi, ukuran, bentuk, konsistensi, regularitas, motilitas, adanya
massa, dan rasa nyeri.
Dengan tangan pada abdomen bergerak ke kuadran kanan dan jari- jari pada
tangan dalam panggul di forniks lateral kanan, adneksa dapat diperiksa untuk
posisi, ukuran, rasa nyeri, dan adanya massa. Pemeriksaan diulang pada sisi kiri.
Sesaat sebelum jari-jari di dalam vagina dikeluarkan, wanita diminta untuk
menjepit jari-jari di dalam vaginanya sekuat yang ia bisa. Jika respons ototnya
lemah, wanita ditanyakan pengetahuannya tentang latihan Kegel.
d. Palpasi Rektovagina
Pemeriksa memasukkan jari telunjuk ke dalam vagina dan jari tengah ke
dalam rektum.Insersi lebih muda jika wanita tidak menahan.Pada pemeriksaan
rektovagina dapat dilakukan pengkajian septum rektovagina, permukaan posterior
uterus, dan daerah di belakang serviks serta adneksa. Jari di dalam vagina
dikeluarkan dan dilipat ke dalam telapak tangan, sehingga jari tengah bebas untuk
melakukan rotasi 360 derajat. Rektum dipalpasi untuk mengetahui adanya rasa
nyeri dan massa. Setelah pemeriksaan rektum, wanita dibantu untuk kembali ke
posisi duduk, diberikan tisu atau lap untuk membersihkan dirinya sendiri dan
diberikan kesempatan untuk berpakaian kembali.

5
5. Neurologi: status mental, orientasi, memori, kejelasan berbicara dan
pemahaman, sensasi, kekuatan.

2.2 Promosi Kesehatan Wanita


2.2.1 Definisi Promosi Kesehatan Wanita
Menurut WHO, Promosi Kesehatan adalah proses membuat orang mampu
meningkatkan kontrol dan memperbaiki kesehatan mereka. Termasuk didalamnya
upaya memperbaiki, memajukan, mendorong dan menempatkan kesehatan lebih
tinggi pada kebutuhan perorangan ataupun masyarakat pada umumnya. Dalam
UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa kesehatan adalah
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Promosi kesehatan wanita yaitu kegiatan pelayanan dan pemeliharaan
kesehatan preventif bagi wanita yang bertujuan mendidik wanita tentang dampak
gaya hidup pada status kesehatan dan risikonya jika mereka tidak memerhatikan
kesehatan mereka.
2.2.2 Kegiatan Promosi Kesehatan Wanita
2.2.2.1 Promosi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Wanita
Promosi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan perlu dilakukan untuk
mencapai kesejahteraan dan menurunkan berbagai resiko penyakit yang dapat
dialami perempuan. Krisis perkembangan reproduksi dan seksual yang dialami
dalam siklus kehidupan perempuan berlangsung sepanjang siklus kehidupannya
mulai masa pubertas, masa reproduksi, masa klimakterium sampai masa
menopause merupakan masa kehidupan perempuan yang memerlukan promosi
edukasi terkait kesehatan seksual dan reproduksi. Situasi krisis yang dialami
perempuan dalam kehidupannya seperti perubahan fisik dan psikologis selama
kehamilan, melahirkan, dan masa setelah melahirkan, masa sakit, dan kondisi
tingkat stres juga suatu kondisi kehidupan perempuan yang dapat memengaruhi
kesehatan reproduksi dan seksualnya. Oleh karena itu, promosi kesehatan
reproduksi dan seksual merupakan salah satu kebutuhan kesehatan perempuan
yang harus diterapkan agar mencegah dan dapat mengetahui penyakit apa yang
sedang di derita. Kegiatan promosi tersebut membahas mulai dari permasalahan
umum dan seputar gangguan reproduksi seksual.

6
Membantu perempuan untuk menjaga, mencegah dan meningkatkan
kesehatan seksual dan reproduksinya melibatkan berbagai faktor yang perlu
dipertimbangkan. Hal ini yang memengaruhi kepuasan seorang perempuan
dalam memenuhi kebutuhan reproduksi dan seksualnya. Salah satu cara dalam
membantu memberdayakan para perempuan dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan reproduksi dan seksual mereka berupa edukasi.
Edukasi kesehatan yang diberikan kepada perempuan untuk memfasilitasi
kesehatan reproduksi dan seksualnya yaitu mengajarkan praktik-praktik yang
berhubungan dengan peningkatan kesehatan perempuan, memberikan informasi
kepada para perempuan untuk dapat mengidentifikasi berbagai faktor risiko
penyakit yang ada pada dirinya, mempromosikan pentingnya deteksi dini untuk
mengantisipasi terjadinya suatu gejala penyakit, dan memberikan konseling
dalam memfasilitasi isu-isu periode tumbuh kembang mereka.
2.2.2.2 Edukasi Cara Periksa Vulva Sendiri (VULSARI)

Periksa Vulva Sendiri (VULSARI) harus dilakukan sebagai bagian yang


tidak terpisah dari perawatan kesehatan preventif pada semua wanita yang aktif
secara seksual atau pada wanita yang berusia 18 tahun atau lebih. Hal ini
dilakukan setiap bulan diantara menstruasi atau lebih sering dilakukan jika ada
gejala atau riwayat penyakit vulva yang serius. Sebagian besar lesi, termasuk
keganasan, kondiloma akuminata, dan kista bartholin, dapat dilihat dan dipalpasi
serta diobati dengan mudah jika didiagnosis lebih dini.
Pemeriksaan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh praktisidan
wanita tersebut dengan menggunakan cermin. Gambar sederhana anatomi vulva
dapat diberikan kepada wanita dengan instruksi untuk melakukan pemeriksaan
sendiri. Dapat melakukannya dalam posisi duduk dengan pencahayaan yang
cukup terang, kaca dipegang dengan satu tangan dan tangan yang lain membuka
jaringan di sekitar introitus vagina. Kemudian secara sistematis, ia dapat
memeriksa mons pubis, klitoris, uretra, labia mayora, perineum, dan area
perianal, dan mereba vulva, mencatat perubahan-perubahan penampilan atau
abnormalitas, seperti ulkus, benjolan, kutil, atau perubahan pigmentasi.
2.2.2.3 Edukasi Cara Periksa Payudara Sendiri (SADARI)
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dilakukan dengan meraba dan

7
melihat payudara sendiri guna melihat kemungkinan adanya perubahan fisik
pada payudara. Proses ini dilakukan agar semua perubahan yang mengarah pada
kondisi yang lebih serius dapat segera terdeteksi sejak dini. Payudara umumnya
akan terasa berbeda semasa menstruasi. Sebelum dan selama periode ini,
kebanyakan wanita merasa payudaranya semakin mengencang dan padat.
Memasuki masa menopause, payudara juga akan mengalami perubahan, yaitu
menjadi lebih kendur dan lembut. Perubahan bentuk dan kepadatan payudara
pada masa tertentu normal untuk terjadi. Namun, mewaspadai segala bentuk
perubahan yang ada penting karena ini bisa menjadi pertanda dari penyakit
tertentu, seperti tumor atau kanker payudara.
Oleh karenanya, wanita perlu untuk melakukan pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI) setiap 1 bulan sekali, guna mengetahui ada tidaknya
perubahan bentuk payudara dari waktu ke waktu. Waktu terbaik untuk
melakukan SADARI adalah seminggu setelah periode menstruasi berakhir.
Melakukan pemeriksaan pada masa menstruasi kurang disarankan karena kadar
hormon sedang berfluktuasi sehingga menyebabkan perubahan pada tubuh,
termasuk pada payudara yang menjadi lebih kencang.

8
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesehatan wanita banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya yang hidup
dalam masyarakat. Wanita sering dicitrakan sebagai makhluk yang lemah dan
harus selalu mengalah dan berkorban. Anggapan seperti tersebut, jelas merugikan
kesehatan wanita. Oleh karena itu wanita memerlukan pengetahuan dan
keterampilan untuk menjalani multiperannya, yaitu peran reproduksi dan merawat
keluarganya. Pengetahuan dan keterampilan tersebut diperlukan agar mereka
dapat mengambil keputusan untuk dapat menjaga dan memelihara diri dan
keluarganya tetap dalam keadaan sehat dan sejahtera. Promosi kesehatan
merupakan hal yang tepat untuk memberdayakan perempuan dalam mengambil
keputusan tentang pilihan terbaik dan keluarganya karena membantu seseorang
untuk mengubah pola hidup agar mencapai status kesehatan yang optimal.
3.2 Saran

Mengingat begitu pentingnya promosi kesehatan bagi wanita, maka


promosi kesehatan harus tetap dilakukan agar para wanita, dan keluarganya tetap
dalam keadaan sehat. Hendaknya para wanita senantiasa menjaga kesehatan
seksual dan reproduksi agar terhindar dari penyakit-penyakit yang menyerang
simtem reproduksi. Kita sebagai perawat perlu berupaya membantu pemenuhan
layanan kesehatan dalam kegiatan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit
untuk perempuan di lingkungan sekitarnya sehingga perawat harus mempunyai
kompetensi yang baik dalam memberikan promosi kesehatan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Morton, 2005, Panduan Pemeriksaan Kesehatan Dengan Dokumentasi SOAPIE,


edk 2, Jakarta, EGC
Deborah Sireger, dkk, F 2021, Pengantar Proses Keperawatan: Konsep, Teori
dan Aplikasi, Jakarta, Yayasan Kita Menulis
Ova, M, Yayi, S, & Supriati, S 2019, Promosi Kesehatan Dalam Lingkup
Kesehatan Reproduksi, Yogyakarta, Gadjah Mada Universitty Press
Musrifoh, M, M 2009, Pengkajian Kesehatan Wanita, Meida Staff Uns, dilihat 5
Mei 2009, https://meida.staff.uns.ac.id/2009/05/05/pengkajian-kesehatan-wanita/
Dr. Meva Nareza, F 2021, Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Sebelum
Terlambat, Alodokter, dilihat 25 Februari 2021,
https://www.alodokter.com/periksa-payudara-sendiri-sadari-sebelum-terlambat

10
LAMPIRAN

11
12
13
14
LEMBAR KONSUL

No Tanggal Materi Konsul Paraf

15

Anda mungkin juga menyukai