Anda di halaman 1dari 40

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR

(MUROTAL AL-QUR’AN DAN AROMATHERAPY)

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :

1. EVA ARIFIYANI (2215401011)


2. SYIFAULHAYAT (2215401020)
3. ELA ROSMAWATI (2215401010)
4. SHELFI FR JALIANTI (2215401017)
5. DIANA FUTRI (2215401009)

PROGRAM DIPLOMA DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SALSABILA SERANG
SK Menristekdikti RI Nomor : 107 / KPT / 1 / 2018
Jl. Raya Serang _ Pandeglang No. 33 (Pal_6) Kemanisan Curug – Kota
Serang
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha


penyayang, kami panjatkan puja dan pujib syukur atas kehadirat Allah
swt. Yang telah memberikan kepada kami kesehatan dan kesempatan
sehingga dapat menyelesaikan “Makalah dengan judul Murotal Al-Qur’an
dan Aromatherapy”, ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Asuhan
Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Makalah ini disusun dengan
sebaik-baiknya dan secara maksimal serta dengan bantuan berbagai
sumber dan kerja sama dari anggota kelompok sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini.

Tidak lupa pula kami ucapkan banyak terimakasih kepada dosen


pengajar kami, serta teman-teman yang memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini. Apabila dalam makalah ini terdapat
kekurangan baik teknik penulisan maupun materi, mengingat akn
kemampuan yang dimiliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
kami harapkan.

Serang, 29 Agustus 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................................4
C. Tujuan ..............................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................................5
A. Definisi Terapi..................................................................................................................5
B. Definisi Al-Qur’an...........................................................................................................5
C. Pengertian Terapi Murotal Al-Qur’an..............................................................................6
D. Mekanisme Terapi Murotal Al-Qur’an............................................................................7
E. Surah-Surah Yang Digunakan Sebagai Terapi Murotal ..................................................7
F. Manfaat Terapi Al-Qur’an.............................................................................................10
G. Terapi Murotal Al-Qur’an terhadap tekanan darah ibu hamil dengan hipertensi .........10
H. Terapi Murotal dalam penanganan kecemasan dan Depresi..........................................10
I. Terapi Murotal dalam peningkatan tidur lansia.............................................................10
J. Surah Ar-Rahman terhadap Tingkat Dismenore dan Penurunan tekanan darah pada
pasien..............................................................................................................................12
K. Efek mendengarkan bacaan Al-Qur'an...........................................................................13
L. Pelayanan pengaruh terapi murotal terhadap aktivitas motorik anak autis di pusat
pelayanan........................................................................................................................14
M. Analisis Jurnal................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Terapi murotal merupakan metode distraksi audiotori yang banyak di teliti, terapi
music berguna untuk proses penyembuhan karena dapat menurunkan nyeri dan
membuat relaksasi. Rangsangan music meningkatkan pelepasan endofrin sehingga
mengurangi kebutuhuan obat analgesic. Music dapat memeprlambat dan
menyeimbangkan gelombang otak, bahkan mempengaruhi Irama pernafasan, denyut
jantung dan tekanan darah. Mengenai terapi murotal atau pembacaan ayat Al-Qur’an
beberapa studi efek yang sama dengan terapi usik di pakistan, mendengarkan Al-Qur’an
telah di jadikan sebagai salah satu terapi pengobatan untuk berbagai penyakit. Al-
Qur’an merupakan sarana pengobatan untuk berbagai penyakit. Al-Quran merupakan
sarana pengobatan untuk mengembalikan keseimbangan sel yang rusak. Jika
mendengarkan music klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan
kecerdasan emosi (EQ), maka bacaan Al-Quran juga memengaruhi kecerdasan spiritual
(SQ), ayat-ayat yang sering dilantunkan sebagai terapi murotal adalah surah Al-Fatihah,
Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas, Ayat Qursy, Surat Yaasin ayat ke 58 dan Al an'am ayat
1-3 dan 13. Semua surah itu mengaktifkan energi Ilahiyah dalam diri pasien yang dapat
mengusir penyakit dan rasa sakit yang diderita.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu definisi terapi?


2. Apa itu definisi Al-Qur'an?
3. Apa pengertian terapi murotal?
4. Bagaimana mekanisme terapi murotal?
5. Surah apa sajakah yang bisa di gunakan untuk terapi murotal?
6. Apa manfaat terapi murotal?
7. Apa saja metode terapi murotal?
8. Apa indikasi terapi murotal?
9. Bagaimana SOP terapi murotal?
C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui Definisi Terapi


2. Untuk mengetahui Definisi Al-Quran
3. Untuk mengetahui Pengertian Terapi Murrotal Al-Quran
4. Untuk mengetahui Mekanisme Terapi Murrotal Al-Quran
5. Untuk Surah-surah Yang Bisa Digunakan Sebagai Terapi Murottal
6. Untuk mengetahui Manfaat Terapi Murrotal Al-Quran
7. Untuk mengetahui metode terapi murrotal
8. Untuk mengetahui Indikasi Terapi Murrotal
9. Untuk mengetahui SOP Terapi Murrota
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

a. Definisi Terapi
Terapi adalah melakukan sesuatu secara teratur, terprogram dengan baik dan
berulang-ulang untuk tujuan memperbaiki diri agar menjadi lebih sehat dan
memperoleh kehidupan yang lebih baik (Drs. Lukman Hakim 2012).
b. Definisi Al-Qur’an
Al qur'an adalah kitab suci yang menyeru kepada akidah dan hidayah Al-
qur'an pun menegaskan pentingnya akidah seseorang dalam proses pembentukan
kepribadiannya dan juga dalam membentuk ciri khas dirinya. Dengan akidahlah
manusia akan mampu mengarahkan perilakunya kepada perilaku baik dan benar
yang lalu menjadi ciri khas dirinya.. Menurut bahasa Al-Qur'an (Lughat
Etimologi), Qur'an pada mulanya seperti qira'ah yaitu masdar dari qara’a
qira'atan, qur'anan Qara's mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun dan
qira'ah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata yang satu dengan yang
lain dalam satu ucapan yang tersusun rapi. Qur'anan disini berarti qira atahu
(bacaannya/cara membacanya). Kita dapat mengatakan qara’tuhu, qur'an
qira'atan wa qur'anan artinya sama saja. Disini maqru (apa yang dibaca)
diberikan nama Qur'an yakni penaman maful dengan masdar.
Menurut Syara' (Istilah/Terminolog), secara syara' Al-Qur'an ialah kalamullah
yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
diriwayatnya secara mutawwatir dan membaca merupakan ibadah. Definisi di
atas dianggap sudah cukup sempurna, karena defenisi harus merupakan deskripsi
realitas yang mempunyai ciri jami dan mani. Berikut ini penjelasan mengenai
definisi diatas ditinjau dari ciri jama dan mani.
2.3 TEORI KURSI GOYANG

Ball mengemukakan teori kursi goyang/deck chair yang terdiri dari 3 elemen yaitu:

1. Pelayanan kebidanan.
2. Kepribadian ibu, dan pengalaman sebelumnya.
3. Dukuangan sistem keluarga dan sosisal.

Ketiga elemen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Dasar kursi dibentuk oleh pelayanan kebidanan yang diberikan berupa dukungan
pada ibu dalam pemberian ASI. Bagi bayinya, membuat rencana asuhan indivisual
karena setiap ibu memiliki keunikakan.
2. Topangan tengan (yang menyangga kursi dari belakang kanan-kiri) adalah keluarga
dan support sistem.
3. Tempat duduk menggambarkan kesejahteraan maternal, yang tergantung pada
efektifitas elemen-elemen sebagai berikut:
 Jika deck chair tidak ditegakkan dengan benar, maka ia akan jatuh saat
diduduki.
 Jika bagian-bagiannya tidak sosok satu sama lain mungkin dapat saya
menyanggah, namun yang menduduki tidak nyaman dan mengalami
ketegangan.

Semakin banyak factor yang dininai baik, semakin tinggi tingkat kesejahteraan
emosinal, denikian pula sebaliknya. Namun karena factor-faktor terbseut saling
berinteraksi, maka penilaian yang huruk pada factor tertentu dapat diseimbangkan
dengan penilaian yang baik pada faktor lain, sehingga potensial outcome emosinal dapat
diperbaiki.

Surah Ar-Rahman terhadap Tingkat Dismenore dan Penurunan tekanan darah pada
pasien. Dismenore adalah nyeri menjelang atau selama menstruasi yang dapat bersifat
primer atau sekunder akibat peningkatan hormon prostaglandin yang mengakibatkan
otot uterus berkontraksi Angka kejadian dismenorea di dunia cukup besar, rata-rata
lebih dari 50% perempuan di setiap Negara mengalami nyeri menstruasi. tian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi murottal surah ar-rahman terhadap tingkat
dismenore pada remaja di SMA Negeri 6 Kota Bau-Bau tahun 2020, Jenis penelitian
yang digunakan adalah kuantitatif eksperimen dengan design Quasi Eksperimental pre-
post test kelompok eksperimen dan kelompok control dengan menggunakan teknik
pengambilan sampel purposive sampling.

Dengan besar sampel sebanyak 20 responden pada kelompok intervensi dan 20


responden pada kelompok control. Uji hubungan dilakukan dengan Uji Paired Sampel
T-test dengan tingkat kemakaan a< 0.05. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh
antara terapi murottal surah ar-rahman terhadap tingkat dismenore dengan nilai p -
0,000, dimana nilai psa, maka Ha diterima. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
sebelum diberikan terapi murottal surah ar-rahman pada remaja mengalami skala nyeri
sedang dan berat terkontrol, sesudah diberikan terapi murottal surah ar-rahman para
remaja mengalami penurunan tingkat nyeri dari nyeri sedang, nyeri ringan, hingga tidak
ada nyeri. Serta ada pengaruh antara terapi murottal surah arrahman terhadap tingkat
dismenore pada remaja di SMA Negeri 6 Kota Bau-Bau (Delvi Rahmayanti 2021)

Penatalaksanaan untuk menurunkan tekanan darah salah satunya yaitu dapat


dialkukan dengan memperdengarkan lantunan surat Al-Qur'an yaitu surah ar-rahman.
Terapi murottal surah ar-rahman dapat menurunkan tekanan darah pada penderita
hipertensi melalui diturunkannya hormon- hormon stres dan diaktifkannya hormon
endorphin, dialihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, sehingga
menimbulkan perasaan rileks yang dapat menurunkan tekanan darah pada penderita
hiperteni.

Terapi murottal surah ar-rahman berpengaruh dalam memperbaiki sistem


biokimiawi tubuh yaitu menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan,
detak jantung, denyut nadi dan aktivitas gelombang otak. Pemberian terapi murottal
surah ar-rahman baik kepada mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat
merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar. Indikator perubahan fisiologis
ditunjukkan dengan menurunnya tingkat depresi, kecemasan, dan kesedihan dengan
diakhiri adanya ketenangan jiwa sehingga dapat menurunkan tekanan darah (Aida Sri
Rachmawati 2021).

Efek mendengarkan bacaan Al-Qur'an Di berbagai bagian Al-Qur'an, hubungan


antara mengingat Allah dan membaca Al-Qur'an dengan santai itu jelas disebutkan dan
dapat mengurangi kecemasan. Kami mengirimkan turun (tahap demi tahap) dalam Al-
Qur'an yang merupakan penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman: bagi
orang-orang yang zalim tidak menyebabkan apa-apa selain kerugian demi kerugian"
(Al-Isra: 82) 'Yailtu orang-orang yang beriman, dan yang hatinya memperoleh kepuasan
dalam mengingat Allah karena tidak ada keraguan dalam mengingat Allah membuat
hati menjadi tenteram" (Al-Rad: 28) [51]. Menndengarkan suara Al-Qur'an
mengalihkan pikiran dari kecemasan, rasa sakit dan pengalaman negatif menjadi pikiran
yang menyenangkan (mengingat Allah) Oleh karena itu, dapat membantu orang untuk
mengatasi stres emosional dan mengurangi kecemasan.(Bechir Frih 2017). L. Pelayanan
pengaruh terapi murotal terhadap aktivitas motorik anak autis di pusat pelayanan. Hasil
penelitian menunjukkan setelah diberikan terapi murotal ada peningkatan 6 responden
tidak mengalami gangguan motorik kasar.

Peningkatan tersebut terjadi karena dimungkinkan anak diperdengarkan terapi


murotal, rangsangan gelombang suara yang ditangkap oleh organ pendengaran,
menggetarkan sel-sel dalam rambut di dalam koklearis selanjutnya ditransfer ke
hipotalamus dari hipotalamus dibawa ke formatio retikularis sebagai penyalur implus
menuju serat otonom. Serat saraf tersebut mempunyai dua sistem saraf yaitu saraf
simpatik dan saraf parasimpatik, kedua saraf ini mampu memberikan dampak positif
pada tubuh sehingga saat diperdengarkan terapi murotal terjadi penurunan tinggakt
kecemasan pada mahasiswa semester & hal ini dimungkinkan juga dapat meningkatkan
motorik kasar anak. (NUR CAHYO KUSUMAWATI 2018)

M. Analisis Jurnal

1. Judul Jurnal "EFEKTIVITAS TERAPI MUROTTAL TERHADAP TEKAN


AN DARAH IBU HAMIL DENGAN AL-QUR'AN HIPERTENSI
2. Kata Kunci Hipertensi, ibu hamil,terapi murottal Al-Qur'an.
3. Penulis Pegi Melati, Yulia Irvani Dewi, Reni Zulfitris
4. Publisher Jurnal Ners Indonesia
5. Instansi Terkait Fakultas Keperawatan Universitas Riau Jalan Pattimura No
9Gedung G Pekanbaru Riau

 Telaah step 1

a. Problem: Hipertensi merupakan suatu kondisi terjadi peningkatan


tekanan darah yangterjadi pada semua fase kehidupan salah satunya fase
kehamilan. Ibu hamil dengan hipertensi sangat beresiko menimbulkan
komplikasi baik itu kepada ibu maupun janin. Angka kejadian hipertensi
dalam kehamilan di dunia menyebabkan kematian maternal (10%) dan
penyebab bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),
Kematian maternal mendekati 99% terjadi di negara berkembang dan
sisanya terjadi di negara maju (World Health Organization, 2018).
Tekanan darah pada ibu hamil dengan hipertensi dapat dikontrol melalui
terapi non farmakologis yaitu Murottal Al-Qur'an. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi Murottal Al-Qur'an
terhadap penurunan tekanan darah pada ibu hamil.
b. Intervention: Pada penelitian ini, semua respondendiberikan intervensi
15 menit selama 6 hari berturut-turut. Murottal Al-Qur'an yang dipakai
terdiri dari surah Al-Fatihah, Ayat Kursi (Al-Baqarah ayat 255), dan tiga
Qul (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas) disertai terjemahan masing-
masing surah tersebut. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
murottal dengan memakai lima macam surah yang disertai dengan
terjemahan masing- masing ayat Peneliti lebih memilih memakai
terjemahan ayat dikarenakan efek yang akan ditimbulkan akan berbeda
dengan tanpa disertai terjemahan tanpa disertai terjemahan. Surah yang
disertai dengan terjemahan ayatnya akan memberikan kesan yang lebih
dibandingkan dengan hanya mendengarkan surah tanpa terjemahan
ayatnya.

c. Comparsion Intervension Jadi dalam jurnal ini tidak terdapat intervensi


pembanding dalam penelitian jurnal, karena dalam jurnal ini lebih ke
tindakan uji coba langsung dengan pengumpulan data menggunakan
metode observasi. pengukuran, dan dokumentasi

d. Outcome Didapatkan hasil bahwa tekanan darah diukur secara langsung


menggunakan sphygmomanometerjarum dan stetoskop. Hasil uji
wilcoxon testdiperoleh p value-0,001 (pa (0,05))dapat disimpulkan
bahwa terapi Murottal Al-Qur'an efektif untuk menurunkan tekanan
darah ibu hamil dengan hipertensi. Disarankan kepada petugas kesehatan
yang beragama Islam agar dapat memberikan terapiAl- Qur'an sebagai
terapi nonfarmakologis menurunkantekanan darah ibu hamil hipertensi

 Telaah Step 2

a. Recruitment Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian quasi


eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest. Jumlah populasi
adalah semua ibu hamil hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Rejosari,
Tenayan Raya, dan Rawat Inap Sidomulyo Sampel berjumlah 15 dengan
teknik purposive sampling. Alat ukur menggunakan sphygmomanometer
jarum dan stetoskop yang pengukurannya langsung pada responden.

b. Maintenance Pada penelitian ini peneliti menggunakan murottal dengan


memakai lima macam surah yang disertai dengan terjemahan masing-masing
ayat. Peneliti lebih memilih memakai terjemahan ayat dikarenakan efek yang
akan ditimbulkan akan berbeda dengan tanpa disertai terjemahan. Surah
yang disertai dengan terjemahan ayatnya akan memberikan kesan yang lebih
dibandingkan dengan hanya mendengarkan surah tanpa terjemahan ayatnya.
Hal ini dijelaskan oleh Pedak (2009) bahwa mendengarkan ayat Al- Qur'an
dengan disertai maknanya akan melewati area wernicke dan arca prefrontal
(pemaknaan peristiwa), sedangkan mendengarkan bacaan Al-Qur'an tanpa
disertai maknanya tidak melalui area tersebut Area wernicke adalah untuk
interpretasi (menafsirkan atau memberikan kesan). Oleh karena itu murottal
ayat Al-Qur'an akan memberikan efek yang lebih positif dan berkesan
dibandingkan dengan tanpa disertai maknanya. Intrumen yang digunakan
yaitu pre-test dan post test untuk menilai tekanan darah sistolik maupun
diastolik pada ibu hamil.

c. Meassurment Tekanan darah diukur secara langsung menggunakan


sphygmomanometerjarum dan stetoskop. Hasil uji wilcoxon textdiperoleh p
value 0,001 (pa (0,05))dapat disimpulkan bahwa terapi Murottal Al-Qur'an
efektif untuk menurunkan tekanan darah ibu hamil dengan hipertensi.
Disarankan kepada petugas kesehatan yang beragama Islam agar dapat
memberikan terapi Al-Qur'an sebagai terapi nonfarmakologis menurunkan
tekanan darah ibu hamil hipertensi.

 Telaah Step 3 Aplikabilitas

1. Hasil studi pendahuluan tanggal 26 November 2018 dilakukan wawancara


pada 2 ibu hamil dengan hipertensi yang mengatakan tidak pernah
mendapatkan terapi non- farmakologis seperti terapi Al-Qur'an untuk
menurunkan tekanan darah. Petugas kesehatan di Puskesmas juga
mengatakan belum pernah memberikan terapi non- farmakologis seperti
mendengarkan ayat Al-Qur'an kepada ibu hamil hipertensi. Jadi sejauh ini,
pemberian intervensi terapi murottal masih jarang dilakukan di pelayanan-
pelayan kesehatan. Namun diharapkan ketika sumber daya manusia di ruah
sakit meningkat dan kualitasnya juga dapat ditingkatkan. diharapkan terapi
ini bisa menjadi salah satu intervensi yang tepat untuk diterapkan di rumah
sakit.

2. Tidak membutuhkan banyak biaya untuk melaksanakan intervensi ini, sebab


alat-alat yang diperlukan pun juga sangat sederhana dan terjangkau dalam
kehidupan sehari- hari.

3. Setiap terapi tentu membutuhkan waktu yang tidak singkat dalam


pelaksanaanya, sebab harus dilakukan secara berulang untuk memperoleh
hasil yang maksimal. Di dalam jumal pun dijelaskan bahwa peneliti
melakukan kunjungan rumah (home visit) pada masing-masing responden.
Pengukuran tekanan darah dilakukan selama 6 hari berturut-turut. Tekanan
darah diukur sebelum dan sesudah diberikan terapi murottal Al-Qur'an

4. Tentu kita juga tidak bisa mengesampingkan kebijakan rumah sakit jika
ingin melakukan suatu intervensi. Karena tidak semua pasien dapat diberikan
terapi murottal, tergantung darikepercayaan masing-masing pasien. Begitu
pula perawat, yang tidak bisa sembarang memberikan intervensi. Hanus pula
melihat latar belakang spiritual perawat

Kelebihan

1. Judul jurnal sudah sesuai dengan isi jurnal


2. Reputasi jurnal baik dalam skala nasional karena sudah memasuki Vol
11. No 2

Kekurangan

1. SOP tidak dicantumkan secara lengkap

Nyeri persalinan dapat menimbulkan stress yang menyebabkan pelepasanhormon


yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid. Hormon ini dapatmenyebabkan
terjadinya ketegangan otot polos dan vasokonstriksi pembuluhdarah. Hal ini dapat
mengakibatkan penurunan kontraksi uterus, penurunansirkulasi uteroplasenta,
pengurangan aliran darah dan oksigen ke uterus, sertatimbulnya iskemia uterus yang
membuat impuls nyeri bertambah banyak(Sumarah, 2009). Dalam persalinan sering kali
juga timbul rasa cemas, panik, dantakut rasa sakit yang luar biasa yang dirasakan ibu
yang dapat mengganggu proses persalinan dan mengakibatkan lamanya proses
persalinan (Kurniasih, 2004).Kecemasan merupakan kekhawatiran yang tidak jelas dan
menyebar, berkaitandengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya (Struat,
2007).Murottal merupakan salah satu musik yang memiliki pengaruh positif bagi
pendengarnya (Widayarti, 2011). Terapi murotal dapat mempercepat penyembuhan, hal
ini telah dibuktikan oleh berbagai ahli seperti yang telahdilakukan Ahmad Al Khadi
direktur utama Islamic

Medicine Institute for Education and Research di Florida, Amerika Serikat. Dalam
konferensi tahunanke XVII Ikatan Dokter Amerika, dengan hasil penelitian bahwa
mendengarkanayat suci Al-Quran memiliki pengaruh yang signifikan dalam
menurunkanketegangan urat saraf reflektif dan hasil ini tercatat dan terukur secara
kuantitatifdan kualitatif oleh alat berbasis komputer (Remolda, 2009).Kecemasan pada
proses persalinan dapat memperlama kala I, faktor psikismerupakan faktor yang sangat
mempengaruhi lancar tidaknya proses persalinan.Rata-rata ibu mengalami kecemasan
dari mulai timbulnya pertanyaan dan bayangan apakah persalinan akan berjalan lancar,
bayinya akan selamat atautidak, dan paradigma dimasyarakat yang masih menganggap
persalinanmerupakan pertaruhan nyawa hidup dan mati.Salah satu tehnik distraksi yang
digunakan untuk mengatasi kecemasanadalah terapi murottal (mendengarkan bacaan
ayat-ayat suci Al- Qur ’an). Hasil penelitian yang telah dilakukan Dr. Al Qadhi, direktur
utama

Pengaruh terapi murottal Al-Qur'an untuk penurunan nyeri persalinan dan


kecemasan pada ibu bersalin kala I pada fase aktif

Florida, Amerika Serikat, tentang pengaruh mendengarkan ayat suci Al- Qur’an
pada manusia terhadap perspektif fisiologis dan psikologis. Berhasil membuktikanhanya
dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al- Qur’an dapat merasakan perubahan
fisiologis dan psikologis yang sangat besar.

Dari hasil penelitiantersebut menunjukan 97%, bahwa mendengarkan ayat suci Al-
Qur’an memiliki pengaruh mendatangkan ketenangan dan menurunkan ketegangan urat
syarafreflektif (Remolda, 2009).Murottal merupakan rekaman suara Al- Qur’an yang
dilagukan olehseorang Qori’ (pembaca Al - Qur’an) (Purna, 2006).

Lantunan Al - Qur’a n secarafisik mengandung unsur suara manusia, suara manusia


merupakan instrumen penyembuhan yang menakjubkan dan alat yang paling mudah
dijangkau. Suaradapat menurunkan hormon-hormon stres, mengaktifkan hormon
endorfin alami,meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa
takut, cemasdan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan
darahserta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan
aktivitasgelombang otak. Laju pernafasan yang lebih dalam atau lebih lambat
tersebutsangat baik menimbulkan ketenangan, kendali emosi, pemikiran yang lebih
dalamdan metabolisme yang lebih baik (Heru, 2008).

Terapi murotal menggunakan taperecorder, pita kaset bacaan al-quran dan ear
phone yang terdiri dari suratan pendek pada juz 30 yang lebih mudah dihafal dan
familiar dalam pendengaran orang,diperdengarkan selama 15 menit sejalan dengan
penelitian Cooke, Chaboyer danHiratos (2005) memberikan dampak psikologis kearah
positif, hal ini dikarenakanketika murotal diperdengarkan dan sampai ke otak, maka
murotal ini akanditerjemahkan oleh otak. Persepsi kita ditentukan oleh semua yang
telahterakumulasi, keinginan, hasrat, kebutuhan dan pra anggapan (Oriordan, 2002).

Berdasarkan uaraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti tentang pengaruh terapi
murotal terhadap tingkat kecemasaan pada ibu bersalin normalkala I. Penelitian akan
dilakukan di RSUD. Prof. Dr. Margono SukarjoPurwokerto yang merupakan rumah
sakit umum daerah yang terdapat banyak persalinan baik normal maupun patologis,
selain itu juga belum ada tindakanuntuk menangani kecemasan baik secara farmakologi
maupun non farmakologi
Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 5 No. 2 Edisi Desember 2014, hlm. 1-
15 suatu siklus umpan balik yang dapat meningkatkan intensitas emosional
secarakeseluruhan dan akhirnya nyeri bertambah terasa menyakitkan (Ilmiasih,2010).
Hartanti (2005), juga mengemukakan bahwa situasi dan kondisi psikologis yang labil
memegang peranan penting dalam memunculkan nyeri persalinan yang lebih berat.
Salah satu mekanisme pertahanan jiwa terhadapstress adalah konversi yaitu
memunculkan gangguan secara psikis menjadigangguan fisik.Gangguan fisik yang
dialami responden penelitian ini sebagian besar berupa rasa nyeri.

Peneliti menilai bahwa rasa nyeri tersebut berasal darimekanisme fisiologis


persalinan yang diiringi rasa cemas, sehingga denganadanya rasa cemas, nyeri yang
dirasakan oleh ibu bersalin menjadi semakinmeningkat.Upaya menghindari rasa takut,
cemas dan stress selama proses persalinan salah satunya dilakukan penenangan jiwa ibu
bersalin agar lebihrileks dalam menghadapi rasa nyeri selama proses persalinan
berlangsung.Penenangan jiwa ibu bersalin dapat dilakukan dengan cara mendengarkan
bacaan Al- Qur’an secara murottal karena bacaan Al- Qur’an secara murottal
mempunyai irama yang konstan, teratur dan tidak ada perubahan irama yangmendadak.
Tempo murottal Al- Qur’an juga berada antara 60 -70/ menit, sertanadanya rendah
sehingga mempunyai efek relaksasi dan dapat menurunkankecemasan (Widayarti,
2011).

Rerata intensitas nyeri kala I fase aktif persalinan normal sesudah dilakukanterapi
murottalHeru (2008) dalam Siswantiah (2011), menyatakan bahwa intensitasnyeri
sesudah dilakukan terapi murottal mempunyai interval dengan skalanyeri 2 - 8, lebih
kecil dari interval sebelum terapi murottal. LantunanAl- Qur’an dapat menurunkan
hormon -hormon stress, mengaktifkan hormonendorfin alami, meningkatkan perasaan
rileks, dan mengalihkan perhatian darirasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem
kimia tubuh sehinggamenurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak
jantung,denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak.

Laju pernafasan yang lebih dalam Rohmi Handayani, dkk, Pengaruh Terapi
Murottal... 7 atau lebih lambat tersebut sangat baik menimbulkan ketenangan,
kendaliemosi, pemikiran yang lebih dalam dan metabolisme yang lebih
baik.Berdasarkan hasil, rata-rata skala nyeri kala I fase aktif sesudahdilakukan terapi
murottal sebesar 4,93. Nilai tersebut menunjukkan adanya penurunan skala nyeri kala I
fase aktif sesudah dilakukan terapi murottal.

Hasil penelitHasil penelitian ini mendukung hasil eksperimen pertama yang


membuktikan bahwa97% responden, baik muslim maupun non-muslim, baik yang
mengerti bahasaarab maupun tidak, mengalami beberapa perubahan fisiologis
yangmenunjukkan tingkat ketegangan urat syaraf tersebut. Fakta ini secara tepatterekam
oleh Ahmed Elkadi dalam system detector elektronic yang didukungkomputer guna
mengukur perubahan apapun dalam fisiologi (organ) tubuh(Mahmudi, 2011).
Penelitian Ahmed Elkadi yang dilakukan pada tahun 1985mengungkapkan, bahwa
ketegangan urat syaraf berpotensi mengurangi dayatahan tubuh yang disebabkan
terganggunya keseimbangan fungsi organ dalamtubuh untuk melawan sakit atau
membantu proses penyembuhan. Untukeksperimen yang kedua pada efek relaksasi yang
ditimbulkan Al- Qur’an pada ketegangan syaraf beserta perubahan-perubahan fisiologis
(Mahmudi, 2011).

Eksperimen yang dilakukan oleh Ahmed Elkadi mengungkapkan bahwa pembacaan


Al- Qur’an dapat memunculkan relaksasi pada ketegangan syaraf beserta perubahan-
perubahan fisiologis. Peneliti menilai, hanya dengan pembacaan Al- Qur’an saja dapat
membuat efek yan g baik bagi tubuh, terlebihlagi jika pembacaan Al- Qur’an tersebut
diperdengarkan dengan irama yang stabil dan dilakukan dengan tempo yang lambat
serta harmonis, maka akanmemunculkan ketenangan bagi pendengarnya dan dapat
dijadikan penyembuh baik dari gangguan fisik maupun psikis.

Berdasarkan hasil penelitian ini, secaratidak langsung terapi murottal Al- Qur’an
dapat dijadikan sebagai penyembuh sakit seperti yang dikatakan oleh Wahyudi (2012),
bahwa Al- Qur’an sebagai penyembuh telah dilakukan dan dibuktikan, orang yang
membaca Al- Qur’an atau mendengarkan akan memberikan perubahan arus listrik di
otot, perubahansirkulasi darah, perubahan detak jantung dan perubahan kadar darah
pada kulit.

Alkahel (2011) menyebutkan membaca atau mendengarkan Al- Qur’an akanian ini
mendukung hasil eksperimen pertama yang membuktikan bahwa97% responden, baik
muslim maupun non-muslim, baik yang mengerti bahasaarab maupun tidak, mengalami
beberapa perubahan fisiologis yangmenunjukkan tingkat ketegangan urat syaraf
tersebut. Fakta ini secara tepatterekam oleh Ahmed Elkadi dalam system detector
elektronic yang didukungkomputer guna mengukur perubahan apapun dalam fisiologi
(organ) tubuh(Mahmudi, 2011).

Penelitian Ahmed Elkadi yang dilakukan pada tahun 1985mengungkapkan, bahwa


ketegangan urat syaraf berpotensi mengurangi dayatahan tubuh yang disebabkan
terganggunya keseimbangan fungsi organ dalamtubuh untuk melawan sakit atau
membantu proses penyembuhan. Untukeksperimen yang kedua pada efek relaksasi yang
ditimbulkan Al- Qur’an pada ketegangan syaraf beserta perubahan-perubahan fisiologis
(Mahmudi, 2011).Eksperimen yang dilakukan oleh Ahmed Elkadi mengungkapkan
bahwa pembacaan Al- Qur’an dapat memunculkan relaksasi pada ketegangan syaraf
beserta perubahan-perubahan fisiologis.

Peneliti menilai, hanya dengan pembacaan Al- Qur’an saja dapat membuat efek yan
g baik bagi tubuh, terlebihlagi jika pembacaan Al- Qur’an tersebut diperdengarkan
dengan irama yang stabil dan dilakukan dengan tempo yang lambat serta harmonis,
maka akanmemunculkan ketenangan bagi pendengarnya dan dapat dijadikan
penyembuh baik dari gangguan fisik maupun psikis. Berdasarkan hasil penelitian ini,
secaratidak langsung terapi murottal Al- Qur’an dapat dijadikan sebagai penyembuh
sakit seperti yang dikatakan oleh Wahyudi (2012), bahwa Al- Qur’an sebagai
penyembuh telah dilakukan dan dibuktikan, orang yang membaca Al- Qur’an atau
mendengarkan akan memberikan perubahan arus listrik di otot, perubahansirkulasi
darah, perubahan detak jantung dan perubahan kadar darah pada kulit.Alkahel (2011)
menyebutkan membaca atau mendengarkan Al- Qur’an akan

Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 5 No. 2 Edisi Desember 2014, hlm. 1-
15 memberikan efek relaksasi, sehingga pembuluh darah nadi dan denyut
jantungmengalami penurunan. Terapi bacaan Al- Qur’an ketika diperdengarkan pada
orang atau pasien akan membawa gelombang suara dan mendorong otak
untukmemproduksi zat kimia yang disebut neuropeptide. Molekul ini akanmemengaruhi
reseptor didalam tubuh sehingga hasilnya tubuh merasa nyaman.Molekul ini
akanmemengaruhi reseptor didalam tubuh sehingga hasilnya tubuh merasa nyaman

Perbedaan rerata intensitas nyeri kala I fase aktif persalinan normal sebelumdan
sesudah dilakukan terapi murottal.Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji pair t test
menunjukkannilai p = 0,000. Nilai ini lebih kecil daripada nilai α = 0,05, artinya
terdapat perbedaan rata-rata intensitas nyeri kala I fase aktif persalinan normal
sesudahdilakukan terapi murottal yang mana intensitas nyeri kala I fase aktif
menjadimengalami penurunan setelah dilakukan terapi murottal.

Murottal merupakan salah satu musik dengan intensitas 50 desibel yangmembawa


pengaruh positif bagi pendengarnya (Wijaya, 2009). Menurut Smithdalam Upoyo, Ropi,
& Sitoru (2012) menerangkan bahwa intensitas suara yangrendah merupakan intensitas
suara kurang dari 60 desibel sehinggamenimbulkan kenyamanan dan tidak nyeri.

Menurut Purna (2006) dikutipdalam Siswantiah (2011), murottal adalah lantunan


ayat-ayat suci Al Quranyang di lagukan oleh seorang qori direkam serta di
perdengarkan dengan tempo yang lambat serta harmonis. Bacaan Al Qur’an sebagai
penyembuh penyakit jasmani dan rohani melalui suara, intonasi, makna ayat-ayat yang
ditimbulkan baik perubahan terhadap sel-sel tubuh, perubahan pada denyut jantung,
pergerakan sel-sel pada kulit pada pasien yang mengalami nyeri persalinan kalaI fase
aktif. Nyeri melibatkan pengaktifan sistem saraf sensoris dan merupakanrespon
fisiologis tubuh, stimulasi nociceptor, dan nyeri akan berefek perubahandenyut nadi.

Denyut nadi yang meningkat merupakan stimulasi nociceptor akibat stimulasi α


dalam system pembuluh darah, sehingga akan dapat meningkatkan resistensi perifer dan
meningkatkan denyut nadi.Penurunan intensitas nyeri dalam penelitian ini disebabkan
oleh adanyaefek relaksasi yang ditimbulkan dari terapi murottal. Sesuai dengan
pendapat Alkahel (2011), yang mengatakan bahwa Al Qur’an yang diperdengarkan
akan Rohmi Handayani, dkk, Pengaruh Terapi Murottal... 9 memberikan efek relaksasi
sebesar 65%. Terapi bacaan Al Qur’an terbukti mengaktifkan sel-sel tubuh dengan
mengubah getaran suara menjadigelombang yang ditangkap oleh tubuh, menurunkan
stimuli reseptor nyeri danotak terangsang mengeluarkan analgesik opioid natural
endogen. Opioid ini bersifat permanen untuk memblokade nociceptor nyeri.

Bacaan Al Qur’an juga memberikan efek distraksi dan relaksasi pada pasien nyeri
persalinan kala Ifase aktif sebagaimana terapi musik.Surat Al- Qur’an yang
diperdengarkan pada penelitian ini adalah suratAr- Ra’du ayat 28, Surat Al -Baqarah
ayat 289 dan Surat Asy Syu’ara ayat 80.

Surat Ar- Ra’du ayat 28 menjelaskan bahwa orang-orang yang beriman dan
hatimereka manjadi tentram dengan mengingat Allah. “ Ingatlah, hanya
denganmengingati Allah-lah hati menjadi tentram ” . Arti dari surat Al-Baqarah ayat
286 adalah “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakan dan ia mendapat
siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdo’a) : Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah.Ya Tuhan Kami,
jangankah Engkau bebankan kepada kami beban yang beratsebagaimana. Engkau
bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhankami, janganlah Engkau
pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kamimemikulnya. Beri maaflah kami,
ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkau penolong kami, maka tolonglah kami
terhadap kaum kafir”. Surat Asy Syu’ara ayat 80 menjelaskan bahwa “Dan apabila aku
sakit maka Dialah (Allah) yang menyembuhkan ” . Surat yang diperdengarkan dalam
penelitian ini berisi tentang permohonan kepada Allah SWT untuk menentramkan hati
danmeminimalisir rasa sakit yang diderita, sehingga responden tidak hanya
mendapatkan ketenangan hati, tetapi sekaligus berdo’a kepada Allah SWTdemi
kelancaran proses persalinannya. Kecemasan pada proses persalinan primigravida kala I
fase aktif sebelum pemberian terapi murottalBerdasarkan hasil penelitian diperoleh
tingkat kecemasan sebelumdilakukan terapi murottal ̅ ± Se =26,67±1,289, artinya
rerata tingkat.

Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 5 No. 2 Edisi Desember 2014, hlm. 1-
15 kecemasan pada ibu bersalin primigravida kala I fase aktif sebesar 26,67dengan
standar error 1,289. Selain itu, tabel 4 juga menjelaskan bahwa skorkecemasan minimal
pada ibu bersalin primigravida kala I fase aktif sebesar 12dan skor maksimal sebesar 47.
Kecemasan yang dialami responden disebabkanoleh berbagai alasan, mulai dari
mencemaskan nyeri yang akan dialaminya saatmengeluarkan bayi, mencemaskan
apakah dirinya akan selamat sampaimencemaskan seperti apa bayi yang akan
dilahirkannya.Hawari (2011) menyatakan bahwa mekanisme terjadinya cemas yaitu
psiko-neuro-imunologi atau psiko-neuro-endokrinolog. Stressor psikologisyang
menyebabkan cemas adalah perkawinan, orangtua, antarpribadi, pekerjaan, lingkungan,
keuangan, hukum, perkembangan, penyakit fisik, faktorkeluarga dan trauma.

Akan tetapi tidak semua orang yang mengalami stressor psikososial akan
mengalami gangguan cemas hal ini tergantung pada struktur perkembangan kepribadian
diri seseorang tersebut yaitu usia, tingkat pendidikan, pengalaman, jenis kelamin,
dukungan sosial dari keluarga, temandan masyarakat.

Kecemasaan menjelang persalinan sering dialami oleh ibu,kecemasan yang dialami


oleh ibu bersalin semakin lama akan semakinmeningkat seiring dengan semakin
seringnya kontraksi muncul sehinggakeadaan ini akan membuat ibu semakin tidak
kooperatif. Stress persalinansecara refleks menyebabkan peningkatan kadar katekolamin
ibu jauh diataskadar yang ditemukan pada wanita yang tidak hamil atau wanita hamil
sebelum persalinan (Coad, 2006).

Kecemasan yang dialami ibu bersalin selama dalam proses persalinankhususnya


pada kala I fase aktif akan menimbulkan berbagai komplikasiselama persalinan, seperti
yang dikemukakan oleh Chapman (2006), stress psikologis dan hipoksia yang berkaitan
dengan nyeri dan rasa cemasmeningkatkan sekresi adrenalin. Peningkatan sekresi
adrenalin dapatmenyebabkan kontraksi uterus berlebihan sehingga terjadi
vasokonstriksiakibatnya aliran darah uterus menurun. Sehingga mengakibatkan
terjadinyahipoksia dan bradikardi janin yang akhirnya akan terjadi kematian janin
dandapat menghambat kontraksi, sehingga memperlambat persalinan.

Kartono Rohmi Handayani, dkk, Pengaruh Terapi Murottal... 11 (2003), juga


menyatakan bahwa tahap kecemasan yang terakhir yaitu adaptasiyang diberikan tubuh
pada tahap kedua tidak dapat dipertahankan. Jikaadaptasi tersebut tidak dapat melawan
kecemasan, pengaruh kecemasan akanmenyebar ke seluruh tubuh. Akhir dari tahap ini
adalah tubuh akan beristirahatdan akan kembali normal. Lamanya persalinan karena
pengaruh dari ibumerasa takut dan mengalami stress bisa mengakibatkan kemajuan
persalinanterhambat.Salah satu cara untuk menghindari komplikasi yang disebabkan
olehkecemasan adalah dengan menggunakan metode yang dapat menurunkan
peningkatan hormon adrenalin di dalam tubuh ibu bersalin yang merupakan penyebab
dari kecemasan.

Metode tersebut adalah distraksi, distraksimerupakan metode untuk menghilangkan


kecemasaan dengan caramengalihkan perhatian pada hal lain sehingga pasien akan lupa
terhadap cemasyang dialami. Stimulus sensori yang menyenangkan menyebabkan
pelepasanendorfrin yang bisa menghambat stimulus cemas yang mengakibatkan
lebihsedikit stimuli cemas yang ditransmisikan ke otak (potter, 2005).

Salah satudistraksi yang efektif adalah murottal (mendengarkan bacaan Al-


Qur’an), yang dapat menurunkan hormon-hormon stres, mengaktifkan hormon
endorfinalami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasatakut,
cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehinggamenurunkan tekanan darah
serta memperlambat pernafasan, detak jantung,denyut nadi, dan aktivitas gelombang
otak. Laju pernafasan yang lebih dalamatau lebih lambat tersebut sangat baik
menimbulkan ketenangan, kendaliemosi, pemikiran yang lebih dalan dan metabolisme
yang ebih baik (Heru,2008).5. Kecemasan pada proses persalinan primigravida kala I
fase aktif sesudah pemberian terapi murottalBerdasarkan hasil penelitian diperoleh
tingkat kecemasan sebelumdilakukan terapi murottal ̅ ± Se =20,52 ± 1,228, artinya
rerata tingkatkecemasan pada ibu bersalin primigravida kala I fase aktif sebesar
20,52dengan standar error 1,228.

1. Rerata intensitas nyeri kala I fase aktif persalinan normal sebelum


dilakukanterapi murottalBerdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwa intensitas
nyeri sebelumdilakukan terapi murottal mempunyai interval dengan skala nyeri
4 - 10.Berarti nyeri yang dirasakan oleh responden adalah nyeri sedang sampai
sangatkuat.Berdasarkan tabel 3, rata-rata skala nyeri kala I fase aktif
sebelumdilakukan terapi murottal sebesar 6,57. Artinya, rerata nyeri yang
dirasakanoleh responden berada dalam kategori antara sedang dan kuat. Nyeri
persalinan merupakan nyeri yang berasal dari gerakan (kontraksi)rahim yang
bersifat subyektif, ritmik dengan peningkatan frekuensi dankeparahan yang
digunakan untuk mengeluarkan bayi. Intensitas nyerisebanding dengan
Intensitas nyerisebanding dengan kekuatan kontraksi dan tekanan yang terjadi,
nyeri bertambah ketika mulut rahim dalam dilatasi penuh akibat tekanan bayi
terhadap struktur panggul diikuti regangan dan perobekan jalan lahir (Potter
&Perry, 2005).Perbedaan rasa nyeri pada tiap responden sebelum dilakukan
terapimurottal disebabkan oleh bagaimana responden tersebut menanggapi rasa
nyeriyang dialaminya dan hal ini berhubungan dengan kondisi psikologis
responden. Nyeri persalinan unik dan berbeda pada setiap individu karena nyeri
tidakhanya dikaitkan dengan kondisi fisik semata, tetapi berkaitan juga
dengankondisi psikologis ibu pada saat persalinan. Kondisi psikologis yang
dimaksudadalah rasa takut dan cemas yang berlebihan yang akan menimbulkan
atau bahkan memperparah nyeri akibat kondisi fisik. Pendapat Hartanti
(2005),menyatakan bahwa rasa takut dan cemas yang berlebihan akan
mempengaruhirasa nyeri. Setiap ibu mempunyai cara menyikapi rasa nyeri
persalinan masing-masing, karena ambang batas rangsang nyeri setiap orang
berlainan dan sangatsubyektif. Ada yang merasa tidak sakit hanya perutnya yang
terasa kencang.Ada pula yang merasa tidak tahan mengalami rasa nyeri.
Beragam respon itumerupakan suatu mekanisme proteksi diri dari rasa nyeri
yang dirasakan.Adanya pikiran-pikiran seperti melahirkan yang akan selalu
diikutidengan nyeri kemudian akan menyebabkan peningkatan kerja sistem
syarafsimpatik. Dalam situasi ini, sistem endokrin, terdiri dari kelenjar-
kelenjar,seperti adrenal, tiroid dan pituitary (pusat pengendalian kelenjar),
melepaskan pengeluaran hormon masing-masing ke aliran darah dalam
rangkamempersiapkan badan pada situasi darurat. Akibatnya, sistem syaraf
otonommengaktifkan kelenjar adrenal yang mempengaruhi sistem pada
hormonepinefrin (Kuswandy, 2004).Adanya peningkatan hormon adrenalin dan
noradrenalin atau epinefrindan norepinefrin menimbulkan disregulasi biokimia
tubuh, sehingga munculketegangan fisik pada diri ibu bersalin. Dampak dari
proses fisiologis ini dapattimbul pada perilaku ibu saat menjelang persalinan.
Ibu bersalin menjadigelisah, tidak mampu memusatkan perhatian, bahkan
kemungkinan ingin laridari kondisinya sekarang yang sedang penuh rasa sakit.
Kondisi ini dapatmenyebabkan kecemasan dan ketegangan lebih lanjut sehingga
membentuk suatu siklus umpan balik yang dapat meningkatkan intensitas
emosional secarakeseluruhan dan akhirnya nyeri bertambah terasa menyakitkan
(Ilmiasih,2010). Hartanti (2005), juga mengemukakan bahwa situasi dan kondisi
psikologis yang labil memegang peranan penting dalam memunculkan nyeri
persalinan yang lebih berat. Salah satu mekanisme pertahanan jiwa
terhadapstress adalah konversi yaitu memunculkan gangguan secara psikis
menjadigangguan fisik.Gangguan fisik yang dialami responden penelitian ini
sebagian besar berupa rasa nyeri. Peneliti menilai bahwa rasa nyeri tersebut
berasal darimekanisme fisiologis persalinan yang diiringi rasa cemas, sehingga
denganadanya rasa cemas, nyeri yang dirasakan oleh ibu bersalin menjadi
semakinmeningkat.Upaya menghindari rasa takut, cemas dan stress selama
proses persalinan salah satunya dilakukan penenangan jiwa ibu bersalin agar
lebihrileks dalam menghadapi rasa nyeri selama proses persalinan
berlangsung.Penenangan jiwa ibu bersalin dapat dilakukan dengan cara
mendengarkan bacaan Al- Qur’an secara murottal karena bacaan Al- Qur’an
secara murottal mempunyai irama yang konstan, teratur dan tidak ada perubahan
irama yangmendadak. Tempo murottal Al- Qur’an juga berada antara 60 -70/
menit, sertanadanya rendah sehingga mempunyai efek relaksasi dan dapat
menurunkankecemasan (Widayarti, 2011).

2. Rerata intensitas nyeri kala I fase aktif persalinan normal sesudah


dilakukanterapi murottal kala I fase aktif persalinan normal sesudah
dilakukanterapi murottalHeru (2008) dalam Siswantiah (2011), menyatakan
bahwa intensitasnyeri sesudah dilakukan terapi murottal mempunyai interval
dengan skalanyeri 2 - 8, lebih kecil dari interval sebelum terapi murottal.
LantunanAl- Qur’an dapat menurunkan hormon -hormon stress, mengaktifkan
hormonendorfin alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan
perhatian darirasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh
sehinggamenurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak
jantung,denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak. Laju pernafasan yang lebih
dalam Rohmi Handayani, dkk, Pengaruh Terapi Murottal... 7 atau lebih lambat
tersebut sangat baik menimbulkan ketenangan, kendaliemosi, pemikiran yang
lebih dalam dan metabolisme yang lebih baik.Berdasarkan hasil, rata-rata skala
nyeri kala I fase aktif sesudahdilakukan terapi murottal sebesar 4,93. Nilai
tersebut menunjukkan adanya penurunan skala nyeri kala I fase aktif sesudah
dilakukan terapi murottal . Hasil penelitian ini mendukung hasil eksperimen
pertama yang membuktikan bahwa97% responden, baik muslim maupun non-
muslim, baik yang mengerti bahasaarab maupun tidak, mengalami beberapa
perubahan fisiologis yangmenunjukkan tingkat ketegangan urat syaraf tersebut.
Fakta ini secara tepatterekam oleh Ahmed Elkadi dalam system detector
elektronic yang didukungkomputer guna mengukur perubahan apapun dalam
fisiologi (organ) tubuh(Mahmudi, 2011). Penelitian Ahmed Elkadi yang
dilakukan pada tahun 1985mengungkapkan, bahwa ketegangan urat syaraf
berpotensi mengurangi dayatahan tubuh yang disebabkan terganggunya
keseimbangan fungsi organ dalamtubuh untuk melawan sakit atau membantu
proses penyembuhan. Untukeksperimen yang kedua pada efek relaksasi yang
ditimbulkan Al- Qur’an pada ketegangan syaraf beserta perubahan-perubahan
fisiologis (Mahmudi, 2011).Eksperimen yang dilakukan oleh Ahmed Elkadi
mengungkapkan bahwa pembacaan Al- Qur’an dapat memunculkan relaksasi
pada ketegangan syaraf beserta perubahan-perubahan fisiologis. Peneliti menilai,
hanya dengan pembacaan Al- Qur’an saja dapat membuat efek yan g baik bagi
tubuh, terlebihlagi jika pembacaan Al- Qur’an tersebut diperdengarkan dengan
irama yang stabil dan dilakukan dengan tempo yang lambat serta harmonis,
maka akanmemunculkan ketenangan bagi pendengarnya dan dapat dijadikan
penyembuh baik dari gangguan fisik maupun psikis. Berdasarkan hasil
penelitian ini, secaratidak langsung terapi murottal Al- Qur’an dapat dijadikan
sebagai penyembuh sakit seperti yang dikatakan oleh Wahyudi (2012), bahwa
Al- Qur’an sebagai penyembuh telah dilakukan dan dibuktikan, orang yang
membaca Al- Qur’an atau mendengarkan akan memberikan perubahan arus
listrik di otot, perubahansirkulasi darah, perubahan detak jantung dan perubahan
kadar darah pada kulit.Alkahel (2011) menyebutkan membaca atau
mendengarkan Al- Qur’an akan memberikan efek relaksasi, sehingga pembuluh
darah nadi dan denyut jantungmengalami penurunan. Terapi bacaan Al- Qur’an
ketika diperdengarkan pada orang atau pasien akan membawa gelombang suara
dan mendorong otak untukmemproduksi zat kimia yang disebut neuropeptide .
Molekul ini akanmemengaruhi reseptor didalam tubuh sehingga hasilnya tubuh
merasa nyaman.3. Perbedaan rerata intensitas nyeri kala I fase aktif persalinan
normal sebelumdan sesudah dilakukan terapi murottal.Berdasarkan hasil analisis
menggunakan uji pair t test menunjukkannilai p = 0,000. Nilai ini lebih kecil
daripada nilai α = 0,05, artinya terdapat perbedaan rata-rata intensitas nyeri kala
I fase aktif persalinan normal sesudahdilakukan terapi murottal yang mana
intensitas nyeri kala I fase aktif menjadimengalami penurunan setelah dilakukan
terapi murottal . Murottal merupakan salah satu musik dengan intensitas 50
desibel yangmembawa pengaruh positif bagi pendengarnya (Wijaya, 2009).
Menurut Smithdalam Upoyo, Ropi, & Sitoru (2012) menerangkan bahwa
intensitas suara yangrendah merupakan intensitas suara kurang dari 60 desibel
sehinggamenimbulkan kenyamanan dan tidak nyeri. Menurut Purna (2006)
dikutipdalam Siswantiah (2011), murottal adalah lantunan ayat-ayat suci Al
Quranyang di lagukan oleh seorang qori direkam serta di perdengarkan dengan
tempo yang lambat serta harmonis. Bacaan Al Qur’an sebagai penyembuh
penyakit jasmani dan rohani melalui suara, intonasi, makna ayat-ayat yang
ditimbulkan baik perubahan terhadap sel-sel tubuh, perubahan pada denyut
jantung, pergerakan sel-sel pada kulit pada pasien yang mengalami nyeri
persalinan kalaI fase aktif. Nyeri melibatkan pengaktifan sistem saraf sensoris
dan merupakanrespon fisiologis tubuh, stimulasi nociceptor, dan nyeri akan
berefek perubahandenyut nadi. Denyut nadi yang meningkat merupakan
stimulasi nociceptor akibat stimulasi α dalam system pembuluh darah, sehingga
akan dapat meningkatkan resistensi perifer dan meningkatkan denyut
nadi.Penurunan intensitas nyeri dalam penelitian ini disebabkan oleh adanyaefek
relaksasi yang ditimbulkan dari terapi murottal. Sesuai dengan pendapat Alkahel
(2011), yang mengatakan bahwa Al Qur’an yang di perdengarkan akan
memberikan efek relaksasi sebesar 65%. Terapi bacaan Al Qur’an terbukti
mengaktifkan sel-sel tubuh dengan mengubah getaran suara menjadigelombang
yang ditangkap oleh tubuh, menurunkan stimuli reseptor nyeri danotak
terangsang mengeluarkan analgesik opioid natural endogen. Opioid ini bersifat
permanen untuk memblokade nociceptor ny eri. Bacaan Al Qur’an juga
memberikan efek distraksi dan relaksasi pada pasien nyeri persalinan kala Ifase
aktif sebagaimana terapi musik.Surat Al- Qur’an yang diperdengarkan pada
penelitian ini adalah suratAr- Ra’du ayat 28, Surat Al -Baqarah ayat 289 dan
Surat Asy Syu’ara ayat 80.Surat Ar- Ra’du ayat 28 menjelaskan bahwa orang-
orang yang beriman dan hatimereka manjadi tentram dengan mengingat Allah. “
Ingatlah, hanya denganmengingati Allah-lah hati menjadi tentram ” . Arti dari
surat Al-Baqarah ayat 286 adalah “Allah tidak membebani seseorang melainkan
sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang
diusahakan dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka
berdo’a) : Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau
kami bersalah.Ya Tuhan Kami, jangankah Engkau bebankan kepada kami beban
yang beratsebagaimana. Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.
Ya Tuhankami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup
kamimemikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami.
Engkau penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum kafir”. Surat Asy
Syu’ara ayat 80 menjelaskan bahwa “Dan apabila aku sakit maka Dialah (Allah)
yang menyembuhkan ” . Surat yang diperdengarkan dalam penelitian ini berisi
tentang permohonan kepada Allah SWT untuk menentramkan hati
danmeminimalisir rasa sakit yang diderita, sehingga responden tidak hanya
mendapatkan ketenangan hati, tetapi sekaligus berdo’a kepada Allah SWTdemi
kelancaran proses persalinannya.

3. Kecemasan pada proses persalinan primigravida kala I fase aktif sebelum


pemberian terapi murottalBerdasarkan hasil penelitian diperoleh tingkat
kecemasan sebelumdilakukan terapi murottal ̅ ± Se =26,67±1,289, artinya
rerata tingkat kecemasan pada ibu bersalin primigravida kala I fase aktif sebesar
26,67dengan standar error 1,289. Selain itu, tabel 4 juga menjelaskan bahwa
skorkecemasan minimal pada ibu bersalin primigravida kala I fase aktif sebesar
12dan skor maksimal sebesar 47. Kecemasan yang dialami responden
disebabkanoleh berbagai alasan, mulai dari mencemaskan nyeri yang akan
dialaminya saatmengeluarkan bayi, mencemaskan apakah dirinya akan selamat
sampaimencemaskan seperti apa bayi yang akan dilahirkannya.Hawari (2011)
menyatakan bahwa mekanisme terjadinya cemas yaitu psiko-neuro-imunologi
atau psiko-neuro-endokrinolog. Stressor psikologisyang menyebabkan cemas
adalah perkawinan, orangtua, antarpribadi, pekerjaan, lingkungan, keuangan,
hukum, perkembangan, penyakit fisik, faktorkeluarga dan trauma. Akan tetapi
tidak semua orang yang mengalami stressor psikososial akan mengalami
gangguan cemas hal ini tergantung pada struktur perkembangan kepribadian diri
seseorang tersebut yaitu usia, tingkat pendidikan, pengalaman, jenis kelamin,
dukungan sosial dari keluarga, temandan masyarakat. Kecemasaan menjelang
persalinan sering dialami oleh ibu,kecemasan yang dialami oleh ibu bersalin
semakin lama akan semakinmeningkat seiring dengan semakin seringnya
kontraksi muncul sehinggakeadaan ini akan membuat ibu semakin tidak
kooperatif. Stress persalinansecara refleks menyebabkan peningkatan kadar
katekolamin ibu jauh diataskadar yang ditemukan pada wanita yang tidak hamil
atau wanita hamil sebelum persalinan (Coad, 2006).Kecemasan yang dialami ibu
bersalin selama dalam proses persalinankhususnya pada kala I fase aktif akan
menimbulkan berbagai komplikasiselama persalinan, seperti yang dikemukakan
oleh Chapman (2006), stress psikologis dan hipoksia yang berkaitan dengan
nyeri dan rasa cemasmeningkatkan sekresi adrenalin. Peningkatan sekresi
adrenalin dapatmenyebabkan kontraksi uterus berlebihan sehingga terjadi
vasokonstriksiakibatnya aliran darah uterus menurun. Sehingga mengakibatkan
terjadinyahipoksia dan bradikardi janin yang akhirnya akan terjadi kematian
janin dandapat menghambat kontraksi, sehingga memperlambat persalinan.
Kartono Rohmi Handayani, dkk, Pengaruh Terapi Murottal... 11 (2003), juga
menyatakan bahwa tahap kecemasan yang terakhir yaitu adaptasiyang diberikan
tubuh pada tahap kedua tidak dapat dipertahankan. Jikaadaptasi tersebut tidak
dapat melawan kecemasan, pengaruh kecemasan akanmenyebar ke seluruh
tubuh. Akhir dari tahap ini adalah tubuh akan beristirahatdan akan kembali
normal. Lamanya persalinan karena pengaruh dari ibumerasa takut dan
mengalami stress bisa mengakibatkan kemajuan persalinanterhambat.Salah satu
cara untuk menghindari komplikasi yang disebabkan olehkecemasan adalah
dengan menggunakan metode yang dapat menurunkan peningkatan hormon
adrenalin di dalam tubuh ibu bersalin yang merupakan penyebab dari
kecemasan. Metode tersebut adalah distraksi, distraksimerupakan metode untuk
menghilangkan kecemasaan dengan caramengalihkan perhatian pada hal lain
sehingga pasien akan lupa terhadap cemasyang dialami. Stimulus sensori yang
menyenangkan menyebabkan pelepasanendorfrin yang bisa menghambat
stimulus cemas yang mengakibatkan lebihsedikit stimuli cemas yang
ditransmisikan ke otak (potter, 2005). Salah satudistraksi yang efektif adalah
murottal (mendengarkan bacaan Al- Qur’an), yang dapat menurunkan hormon-
hormon stres, mengaktifkan hormon endorfinalami, meningkatkan perasaan
rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasatakut, cemas dan tegang,
memperbaiki sistem kimia tubuh sehinggamenurunkan tekanan darah serta
memperlambat pernafasan, detak jantung,denyut nadi, dan aktivitas gelombang
otak. Laju pernafasan yang lebih dalamatau lebih lambat tersebut sangat baik
menimbulkan ketenangan, kendaliemosi, pemikiran yang lebih dalan dan
metabolisme yang ebih baik (Heru,2008).

Perbedaan rerata penurunan intensitas kecemasan persalinan primigravida kalaI


fase aktif sebelum dan sesudah dilakukan terapi murottalHasil analisis dengan uji paired
t-test menunjukkan t(df) = -7,061(41), perbedaan ̅ = -6,14 dan perbedaan Se = 0,869
( p= 0,000 ). Maka dapatdisimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan tingkat
kecemasan sebelumdan sesudah dilakukan terapi murottal dengan rerata penurunan
kecemasan -6,14 dari sebelum dan sesudah dilakukan terapi murottal.Perbedaan tingkat
kecemasan yang signifikan dalam penelitian inimenunjukkan adanya penurunan tingkat
kecemasan sesudah dilakukan terapimurottal.

Hal itu disebabkan oleh karena ibu bersalin yang mendengarkanmurottal


mengalami ketenangan dan kenyamanan selama mendengarkanmurottal yang
berdampak ketenangan lanjutan setelah diperdengarkannyamurottal. Asty (2009), juga
menyatakan bahwa murottal mampu memacusistem saraf parasimpatis yang mempunyai
efek berlawanan dengan sistemsaraf simpatis. Sehingga terjadi keseimbangan pada
kedua sistem sarafautonom tersebut.

Hal inilah yang menjadi prinsip dasar dari timbulnya responrelaksasi, yakni terjadi
keseimbangan antara sistem saraf simpatis dan sistemsaraf parasimpatis. Keinginan dan
harapan terbesar seorang ibu yang akanmelahirkan adalah persalinan berjalan lancar,
dirinya dan bayi sehat.

Kebutuhan terbesar adalah kekuatan penyokong yaitu realitas kesadaranterhadap


adanya Tuhan Yang Maha Esa (Krishna, 2001). Dengan terapimurotal maka kualitas
kesadaran seseorang terhadap Tuhan akan meningkat, baik orang tersebut tahu arti Al-
Quran atau tidak.

Kesadaran ini akanmenyebabkan totalitas kepasrahan kepada Allah SWT, dalam


keadaan ini otak berada pada gelombang alpha, merupakan keadaan energi otak pada
frekuensi7-14HZ.

Ini yang optimal dan dapat menyingkirkan stres dan menurunkankecemasan


(MacGregor, 2001). Dalam keadaan tenang otak dapat berpikirdengan jernih dan dapat
melakukan perenungan tentang adanya Tuhan, akanterbentuk koping, atau harapan
positif pada pasien (Khrisna, 2001).

PENGARUH TERAPI MUROTTAL AL-QUR’AN DAN DZIKIR TERHADAP KEJADIAN


POSTPARTUM BLUES

Masa postpartum menyebabkan stress emosional, dan bila terjadi perubahan fisik
yang berat bisa membuat lebih parah. Faktor yang mempengaruhi berhasilnya
(keberhasilan adaptasi) pada masa postpartum adaIah, dukungan serta respon dari
keluarga maupun teman, membesarkan anak dan pengalaman melahirkan, hubungan
pengalaman melahirkan dengan harapan, pengaruh budaya dan aspirasi (Bahiyatun,
2013). Masalah psikologis pada ibu postpartum merupakan komplikasi yang tidak
jarang ditemukan, beberapa diantaranya yaitu, postpartum blues, depresi postpartum dan
psikosis postpartum. Postpartum blues merupakan depresi ringan dan normal yang dapat
hilang dan puncak terjadinya postpartum blues adaIah pada hari ketiga sampai kelima,
yang ditandai dengan ibu yang mengalami postpartum blues adaIah ansietas, menangis,
depresi, gelisah, rasa senang berlebih, nyeri kepala, sering lupa, mood yang labil,
iritabilitas, insomnia, depersonalisasi, perasaan negative pada bayi, dan gangguan
makan. Postpartum blues dapat hilang dengan sendirinya dalam 24 – 27 jam atau hari
ke-10, dan dapat muncul lagi di beberapa minggu setelahnya (Sinclair, 2010). Menurut
United Stases Agency for International Development angka kejadian postpartum blues
di Indonesia terdapat sebanyak 31 kelahiran per seribu populasi dan menempati urutan
ke-4 di Association.

MurottaI AI-Qur’an secara rutin, minimal sekali sehari selama 6 hari, didapatkan
hasil bahwa terdapat penurunan risiko depresi pada ibu (Tobing, Afiyanti and Budiati,
2018). Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, peneIiti tertarik untuk melakukan
peneIitian mengenai pengaruh terapi murottaI AIQur’an dan dzikir terhadap kejadian
postpartum blues.

PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER DAN MUROTTAL AL QURAN TERHADAP


PENURUNAN NYERI PADA IBU POSTPARTUM

Menurut World Health Organizatino (WHO) data terbaru angka kematian ibu di
dunia pada tahun 2017 setiap hari mencapai 817 jiwa. WHO memperkirakan angka
kematian ibu (AKI) di dunia mencapai 211 per 100.000 angka kelahiran hidup. Menurut
Survei angka sensus (Suspas) angka kematian ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2015
mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup. Beberapa faktor penyebab kematian ibu
yaitu perdarahan 28%, eklamsia 24% dan infeksi 11%. Didapatkan bahwa 60%
kematian ibu terjadi setelah persalinan dan 50% kematian ibu terjadi pada 24 jam
pertama masa nifas[1]. Dalam 24 jam setelah proses persalinan 95 % mayoritas wanita
portpartum makan mengalami nyeri perineum dan 100% wanita mengalami nyeri yang
terjadi robekan perineum setelah persalinan. Pada beberapa hari nyeri tersebut akan
berkurang, 60% terjadi pada perineum intrac pada hari ke 7 dan pada ibu postpartum
dengan robekan perineum 91% rasa nyeri masih terjadi. [2] Pada tahun 2016 sampai
2018 angka kematian ibu di kabupaten kebumen pada tahun 2016 menjadi 80,1% dan
menurun tahun 2017 menjadi 68,38% dan pada tahun 2018 mengalami penurunan
menjadi 61,38%. Terdapat 14 kasus kematian pada saat nifas yang terdiri dari 3 kasus
(21%) eklamsia, 6 kasus (44%) perdarahan, 2 kasus (14%) oedema pulmo dan 3 kasus
(21%) karena lain-lain [3]. Postpartum atau masa nifas (perineum) adalah mulainya
masa pemulihan kembali selesai dari persalinan sampai alat-alat kandungan kembali
sebelum hamil, masa nifas ini lamanya 6-8 minggu. Pada tahun 2011 sebanyak
4.975.636 jumlah jiwa ibu nifas di Indonesia menurut data kementerian kesehatan
republik Indonesia. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologis
dalam masa nifas hal ini peran keluarga sangat penting[4]. Setiap orang akan berbeda
dalam menerima nyeri dan ada sebagian orang merasa juga merasa terganggu akan nyeri
yang dia rasakan nyeri dibagian perineum. Untuk nyeri pada ibu postpartum adalah hal
fisiologis tetapi apabila seorang tidak dapat menangani nyeri tersebut sehingga
menggangu aktivitas ibu sehari-hari dan juga bisa mempengaruhi mobilitas ibu hal ini
bisa menyebabkan terjadinya perdarahan dan infeksi pada masa nifas[4]. Aromatherapi
dari kata aroma artinya harum dan therapi berarti cara penyembuhan. Aromaterapi bisa
diartikan sebagai suatu penyembuhan yang dicampur dengan minyak essensial. Salah
satu aromaterapi yang sering digunakan yaitu lanvender, melati, cendana, kemangi,
kayu manis, mawar, jasmine, kenanga. Didunia lavender banyak digunakan salah satu
nya seperti minyak penenang, antidepresi, anxiolytic, antikonvulsan, efek sedative dan
bersifat menenangkan. Dikarena adanya senyawa-senyaawa coumarin yang terdapat
pada minyak lavender[4]. Murottal merupakan rekaman suara seorang qori’(pembaca
alquran) dalam membaca Al Quran yang dilagukan [5]. Murottal Al Quran berpengaruh
menurunkan hormon-hormon stres sehingga dapat memberikan rasa rileks, damai serta
dapat mengalihkan rasa takut tegang dan sakit nyeri. Dengan mendengarkan murottal Al
Quran beberapa menit dampak positif bagi tubuh seseorang yang mendengarkan dapat
bertujuan menurunkan rasa nyeri. Dengan cara memberi terapi murottal Al Quran dapat
menurunkan stres dan meningkatkan hormon endropin alami, yang memberikan
perasaan rileks dan mengalihkan perhatian kita dari rasa takut cemas, tegang, dan
memperbaiki sistem tubuh yang dapat menurunkan tekanan darah memperlambat
pernafasan, denyut jantung, denyut nadi dan aktivitas gelombang otak. Dimana laju
pernafasan lebih dalam satu atau lebih lambat sangat bagus dalam mengendalikan emosi
yang menimbulkan ketenangan dan baik dalam metabolisme tubuh[6]. Pada kombinasi
antara terapi pijat endropin & aromaterapi rose dengan kombinasi aromaterapi lavender
& murottal Al-Quran dalam menurunkan nyeri dapat dibandingkan dimana kombinasi
pijat endropin & aromaterapi rose yang mana dari 12,83 menurun menjadi 9,17
sedangkan untuk kombinasi aromaterapi lavender & murottal Al-Quran dari 7,24
menurun menjadi 3,65 sehingga dapat disimpulkan bahwa kombinasi antara aromaterapi
lavender & murottal Al-Quran lebih efektif dalam menurunkan nyeri dari kombinasi
pijat endropin & aromaterapi rose [7]. Berdasarkan studi pendahuluan Praktek Mandiri
Bidan (PMB) Umi Muntamah, Amd.Keb di desa Giwangretno Kecamatan Sruweng
Kabupaten Kebumen pada bulan Maret 1-31 terdapat 5 dan April 1-30 terdapat 5 ibu
postpartum yang mengalami nyeri setelah melahirkan. Berdasarkan fenomena diatas
penulis merasa tertarik dan akan melakukan tindakan “Pengaruh Aromaterapi Lavender
Dan Murottal Al Quran Terhadap Penurunan Nyeri Pada Ibu Postpartum”.

Perbedaan selisih skor sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi lavender dan
murottal Hasil perbedaan selisih skor sebelum dan sesudah dilakukan penerapan
aromaterapi lavender dan murottal al-quran dalam menurunkan nyeri ibu postpartum di
PMB Umi Muntamah, Amd.Keb yang dimana sebelum diberikan penerapan pada ibu
postpartum didapatkan skor dengan hasil 100% atau seluruh partisipan memiliki nyeri
setelah melahirkan kategori nyeri ringan dan setelah diberikan penerapan aromaterapi
lavender dan murottal al-quran pada ibu postpartum menjadi penurunan 100% sehingga
menurunkan rasa nyeri. Hal ini membuktikan bahwa perbedaan selisih skor sebelum dan
setelah diberikan penerapan mengalami skor menurun 100% pada ibu postpartum pada
tabel 4 sebagai berikut :

1. Perbedaan selisih skor sePerbedaan selisih skor sebelum dan sesudah diberikan
aromaterapi lavender dan murottal Hasil perbedaan selisih skor sebelum dan
sesudah dilakukan penerapan aromaterapi lavender dan murottal al-quran dalam
menurunkan nyeri ibu postpartum di PMB Umi Muntamah, Amd.Keb yang
dimana sebelum diberikan penerapan pada ibu postpartum didapatkan skor
dengan hasil 100% atau seluruh partisipan memiliki nyeri setelah melahirkan
kategori nyeri ringan dan setelah diberikan penerapan aromaterapi lavender dan
murottal al-quran pada ibu postpartum menjadi penurunan 100% sehingga
menurunkan rasa nyeri. Hal ini membuktikan bahwa perbedaan selisih skor
sebelum dan setelah diberikan penerapan mengalami skor menurun 100% pada
ibu postpartumbelum dan sesudah diberikan aromaterapi lavender dan murottal
Hasil perbedaan selisih skor sebelum dan sesudah dilakukan penerapan
aromaterapi lavender dan murottal al-quran dalam menurunkan nyeri ibu
postpartum di PMB Umi Muntamah, Amd.Keb yang dimana sebelum diberikan
penerapan pada ibu postpartum didapatkan skor dengan hasil 100% atau seluruh
partisipan memiliki nyeri setelah melahirkan kategori nyeri ringan dan setelah
diberikan penerapan aromaterapi lavender dan murottal al-quran pada ibu
postpartum menjadi penurunan 100% sehingga menurunkan rasa nyeri. Hal ini
membuktikan bahwa perbedaan selisih skor sebelum dan setelah diberikan
penerapan mengalami skor menurun 100% pada ibu postpartum.

2. Tingkatan Skala Sebelum dilakukan Penerapan Aromaterapi Lavender dan


Murottal Al-Quran Sebelum diberikan penerapan Aromaterapi Lavender dan
murottal Al-Quran dilakukan pengukuran tingkat skala yaitu dengan
menggunakan lembar observasi nyeri NRS dan menjelaskan kepada partisipan
oleh peneliti dengan cara pengisian dimana partisipan menjawab pertanyaan
yang ditanya oleh peneliti kemudian peneliti melakukan observasi dengan
menggunakan lembar observasi dan melihat ekspresi muka pertisipan ketika
ditanya oleh peneliti selama 10 menit. Hasil yang dilakukan selama observasi
terhadap ibu pospartum diketahui bahwa ketiga partisipan mengalami nyeri
setelah melahirkan dengan kategori nyeri ringan adalah 100% yang ertera sesuai
dengan tabel 2 yaitu :

3. Tingkatan Skala Setelah diberi Aromaterapi Lavender dan Murottal Al-Quran


terhadap Penurunan nyeri ibu Postpartum Setelah diberikan Penerapan
Aromaterapi Lavender dan Murottal Al-Quran pada partisipan dilakukan
pengukuran tingkatan skala nyeri menggunakan lembar observasi nyeri NRS
oleh peneliti dengan cara yang sama dimana partisipan menjawab pertanyaan
yang telah dianjukan oleh peneliti dan peneliti melakukan obeservasi dengan
menggunakan lembar observasi dan melihat ekspresi muka partisipan saat
ditanya oleh peneliti selama 10 menit. Hasil yang dilakukan selama observasi
terhadap ibu pospartum setelah dilakukan pemberian aromaterapi lavender dan
murottal alquran yang diketahui bahwa ketiga partisipan mengalami nyeri
setelah melahirkan dengan kategori tidak nyeri adalah 100% yang tertera pada
table 3 sebagai berikut:
4. Perbedaan selisih skor sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi lavender dan
murottal Hasil perbedaan selisih skor sebelum dan sesudah dilakukan penerapan
aromaterapi lavender dan murottal al-quran dalam menurunkan nyeri ibu
postpartum di PMB Umi Muntamah, Amd.Keb yang dimana sebelum diberikan
penerapan pada ibu postpartum didapatkan skor dengan hasil 100% atau seluruh
partisipan memiliki nyeri setelah melahirkan kategori nyeri ringan dan setelah
diberikan penerapan aromaterapi lavender dan murottal al-quran pada ibu
postpartum menjadi penurunan 100% sehingga menurunkan rasa nyeri. Hal ini
membuktikan bahwa perbedaan selisih skor sebelum dan setelah diberikan
penerapan mengalami skor menurun 100% pada ibu postpartum pada tabel 4
sebagai berikut :

Pengaruh Terapi Metode Arrahim (Aromaterapy, Hypnoterapy dan Murotal


Quran) Terhadap Kecemasan Dan Lama Persalinan

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dari janin turun
kedalam jalan lahir kemudian berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau
hampir cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan disusul dengan pengeluaran
plasenta dan selaput ketuban dari tubuh ibu melalui jalan lahir dengan bantuan atau
tanpa bantuan. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan
cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai dengan penyulit (APN, 2017).

Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan


pada serviks (membuka atau menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara
lengkap. (1)(2) Terdapat beberapa penentu terjadinya kecemasan pada ibu bersalin
yaitu, nyeri persalinan, Keadaan fisik ibu, riwayat pemeriksaan kehamilan, kurangnya
pengetahuan tentang proses persalinan, dukungan dari lingkungan sosial serta latar
belakang. (Mochtar Rustam, 2018).

Kontraksi rahim yang akan memperpanjang waktu persalinan. hal ini merupakan
suatu kerugian bagi seorang ibu maupun janin yang berada dalam rahim ibu Bahwa
mereka mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan dalam hidupnya yaitu cemas
pada saat melahirkan. Kecemasan merupakan salah satu penyebab terjadinya partus
lama dan kematian janin. (Aryasatiani, 2015) . (3)

Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan, keadaan


emosional yang dimiliki oleh seseorang pada saat menghadapi kenyataan atau kejadian
dalam hidupnya. Menyatakan bahwa kecemasan merupakan reaksi emosi yang tidak
menyenangkan, yang ditandai dengan ketakutan, adanya hambatan terhadap keinginan
pribadi dan perasaan-perasaan yang tertekan yang muncul dalam kesadaran Pada
umumnya ibu mengalami kecemasan menjelang persalinan. Meskipun persalinan adalah
suatu hal yang fisiologis, namun didalam menghadapi proses persalinan dimana terjadi
serangkaian perubahan fisik dan psikologis yang dimulai dari terjadinya kontraksi
rahim, dilatasi jalan lahir, dan pengeluaran bayi.

serta plasenta yang diakhiri dengan bonding awal antara ibu dan bayi”(Ria,
Sidabukke, and Siregar 2020) (4) Rasa sakit yang dialami wanita selama persalinan
dipengaruhi oleh beberapa faktor fisiologis dan psikososial dan intensitasnya dapat
sangat bervariasi. Sebagian besar wanita merasa cemas dalam menghadapi persalinan
dari cemas ringan, sedang dan berat . (4)

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Klinik Pratam Arsy Medika dengan


menggunakan data sekunder rekam medis pasien terdapat 168 persalinan selama
Januari-Desember 2020 dengan rincian sebanyak 25 orang (14,9 %) mengalami partus
lama. Berdasarkan penelitian sebelumnya faktor -faktor yang mempengaruhi kejadian
partus lama adalah Cepalopelvis disproportion, Malpresentasi dan malposisi, Ketuban
pecah dini, primigravida, kelainan his, kelainan passager , kelainan janin , kelainan jalan
lahir. (5)

Menurut peneltian Aryasatiani dalam penelitiannya menemukan lebih dari 12 %


ibu‐ibu yang pernah melahirkan mengatakan bahwa mereka mengalami cemas pada saat
melahirkan dimana pengalaman tersebut merupakan saat‐saat tidak menyenangkan
dalam hidupnya. Rasa takut dan sakit menimbulkan stress yang mengakibatkan
pengeluaran adrenalin.

Hal ini mengakibatkan penyempitan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah
yang membawa oksigen ke rahim sehingga terjadi penurunan kontraksi rahim yang akan
menyebabkan memanjangnya waktu persalinan. Hal ini kurang menguntungkan bagi ibu
maupun janin yang berada dalam rahim ibu. (6) Persalinan lama adalah persalinan yang
berjalan lebih dari 24 jam untukprimigravida dan atau 18 jam untuk multigravida
(Mochtar, 1998), masalah yang terjadi pada persalinan lama adalah fase laten lebih dari
8 jam. Persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih bayi belum lahir. Dilatasi serviks
dikanan garis waspada pada persalinan fase aktif (Saifuddin, 2002).
Menurut Manuaba (2008) persalinan lama pada kala II merupakan persalinan yang
berlangsung lebih dari 2 jam pada primigravida dan lebih dari 1 jam multigravida. (7)
Strategi manajemen nyeri dalam persalinan termasuk asuhan sayang ibu dan bayi dapat
dilakukan dengan intervensi non-farmakologis (yang bertujuan untuk membantu wanita
mengatasi rasa sakit dalam persalinan) dan intervensi farmakologis (yang bertujuan
untuk menghilangkan rasa sakit persalinan). terapi non farmakologi dalam penelitian ini
dengan terapy Arrahim (Aromaterapy, Murotal Qur’an dan Hypnoterapy).

Aromaterapi adalah teknik pengobatan dengan aroma minyak esensial dari proses
penyulingan berbagai bagian tanaman, bunga, maupun pohon yang masingmasing
mengandung sifat terapi yang berbeda (Ramadhan & Zettira, 2017). Menurut
Wijayanegar (2019) dalam penelitiannya menyimpulkan Pemberian aromaterapi
lavender efektif dalam menurunkan kecemasan ibu hamil trimesterIII dalam persiapan
menghadapi persalinan.

Hal ini dibuktikan dengan pemberian aromaterapi lavender lebih efektif 1,52
menurunkan skala kecemasan dibandingkan dengan tanpa memberikan aromaterapi
pada ibu hamil trimester III. (8) Hipnoterapi adalah suatu teknik yang dapat digunakan
untuk merubah persepsi subyektif seseorang.

Hipnoterapi diberikan melalui bahasa lesan (linguistic) yang dapat mempengaruhi


pikiran bawah sadar pasien. Pesan-pesan dalam bentuk sugesti akan cepat tersampaikan
oleh sender ke reciver sehinga mampu mengubah atau mempengaruhi pikiran seseorang
dengan cepat. Hal yang akan diakibatkan dari hipnoterapi yaitu perubahan tingkat
kesadaran dan ingatan sehingga sugesti yang diberikan akan mudah masuk dan akan
diingat sampai seseorang tersebut tidak mengalami keadaan hypnosis (Jin-Seong &
Young 2012).

Hipnoterapi pada neurofisiologi akan memunculkan perasaan relaksasi. Pada saat


relaksasi seseorang dapat dengan mudah mengikuti panduan dan menerima sugesti yang
diberikan terapis (Jensen & Patterson 2014). Hipnoterapi pada masa kehamilan dan
persalinan merupakan perpaduan antara proses kelahiran alami dengan terapi hipnosis
untuk membangun rasa percaya diri, persepsi positif, menurunkan ketakutan, kecemasan
dan ketegangan pada sebelum persalinan, selama persalinan dan sesudah persalinan.
Hipnoterapi yang digunakan salah satunya dengan metode self-hipnosis yaitu sugesti
positif dalam menghadapi kehamilan dan persalinan secara alami, lancar, dan nyaman.
Ketika ibu melahirkan terbebas dari rasa takut, maka otot tubuh dan otot rahim
mengalami relaksasi yang membuat proses kelahiran menjadi lebih mudah dan bebas
stress (Kuswandi, 2013)

Beberapa penelitian tentang pengaruh kursus singkat self-hypnosis terhadap durasi


persalinan, keberhasilan menyusui, perawatan bayi dan jenis persalinan membuktikan
bahwa hipnosis dan selfhipnosis memberikan efek terhadap durasi persalinan, nyeri
persalinan, komplikasi, lamanya rawat inap di rumah sakit, keadaan bayi saat lahir,
kecemasan dan stres selama persalinan, kepuasan terhadap persalinan, serta depresi
postpartum (Werner, Uldbjerg, Zachariae, & Nohr, 2013a)(9)

Audio murottal surat Ar-Rahman yang diperdengarkan saat persalinan menjadi


salah satu upaya asuhan sayang ibu pada masa persalinan. Surat Ar- Rahman
merupakan salah satu surat di dalam Al-Qur’an. Berdasarkan analisis data yang
dilakukan hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan lama persalinan antara
kelompok kontrol dengan intervensi. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengkaji
persepsi ibu bersalin terhadap murottal Al- Qur’an surat Ar-Rahman dan juga persepsi
bidan sebagai pemberi asuhan pada proses persalinan.(10)

Salah satu metode yang digunakan untuk menurunkan atau menghilangkan


kecemasan saat ibu melahirkan adalah dengan murottal. Murottal biasanya dilakukan
pada ibu melahirkan untuk menurunkan atau bahkan menghilangkan kecemasan
sehingga didapatkan waktu persalinan lebih pendek atau singkat.Murottal merupakan
rekaman suara AlQur’an yang dilagukan oleh seorang Qori’ (pembaca Al- Qur’an).

Lantunan Al-Qur’an secara fisik mengandung unsur suara manusia. Suara manusia
merupakan instrumen penyembuhan yang menakjubkan dan alat yang paling mudah
dijangkau. Suara dapat menurunkan hormon-hormon stres, mengaktifkan hormon
endorfin alami,meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa
takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan
tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktivitas
gelombang Berdasarkan tabel 1, karakteristik ibu bersalin meliputi umur, paritas, lama
persalinan.Sebagian besar ibu bersalin di di Klinik Pratama Arsy Medika berumur 20-
35 tahun (84.8%). Ibu bersalin pada kala I terdapat 34 ibu (73.9%) dengan durasi
normal, dan 12 ibu (26.1%) dengan durasi tidak normal. Sedangkan pada Kala II, ibu
dengan durasi bersalin normal sebanyak 42 (91.3%), dan hanya 4 (8.7%) ibu bersalin
dengan durasi tidak normal.

Karakteristik umur sesuai usia produktif perempuan yaitu 20-35 tahun. Hal ini
menggambarkan bahwa ibu bersalin Sebagian besar sudah mendapatkan pengalaman
melahirkan. Paritas terbanyak primigravida. Berdasarkan tabel 2 di atas, diketahui
bahwa sebelum diberikan intervensi berupa metode Arrahim, ibu bersalin mengalami
kecemasan berat, sedang , ringan dan hanya 7 (15,2 %) yang tidak mengalami
kecemasan.

Sedangkan setelah diberikan intervensi berupa metode Arrahim, Sebagian besar ibu
bersalin tidak mengalami kecemasan (78.3%), dan hanya 10 ibu (21.7%) ibu yang
mengalami kecemasan ringan, dan tidak ada ibu bersalin yang mengalami kecemasan
sedang dan berat setelah mendapatkan intervensi dengan metode Arrahim.

Berdasarkan tabel 3 bahwa rata-rata skor kecemasan ibu bersalin sebelum


mendapatkan intervensi sebesar 2.33 dengan standar deviasi 0.845, sedangkan setelah
mendapatkan intervensi berupa Metode Arrahim rata-rata skor kecemasan ibu turun
menjadi 1.22 dengan standar deviasi 0.417.

Hasil analisis menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai p sebesar 0.0001


(<0.05), artinya ada perbedaan skor kecemasan antara sebelum dan setelah pemberian
intervensi berpa Metode Arrahim kepada ibu bersalin di Klinik Pratama Arsy Medika
tahun 2022. Sesuai dengan penelitian Aromaterapi mempengaruhi sistem limbik di otak
yang merupakan pusat emosi, suasana hati dan mood dan menghasilkan hormon
endorphin dan encephalin, yang bersifat sebagai penghilang rasa sakit dan serotonin
yang berfungsi menghilangkan ketegangan atau stres serta kecemasan saat menghadapi
persalinan.

Penurunan tingkat kecemasan ibu hamil responden 1 sebelum self hypnosis adalah
10,58 (kecemasan ringan) dan setelah hypnotherapy adalah 6,98 (tidak ada kecemasan),
responden 2 sebelum self hypnosis 14,8 (kecemasan ringan) dan setelah self
hypnotherapy adalah 9,80 (tidak ada kecemasan). Dan pada res[onden 3 sebelum self
hypno yaitu 19,7 (kecemasan sedang) sesudah self hypno yaitu 15,98 (kecemasan
ringan). Kesimpulannya: terdapat pengaruh self hypnosis terhadap tingkat kecemasan
ibu hamil di masa pandemic covid-19.(6) Keberhasilan penanganan dalam mengatasi
kecemasan dengan murottal berbedabeda antara satu individu yang satu dengan yang
lainnya.

Hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan dan kepribadian individu tersebut. Oleh karena
itu kebutuhan dan efektifitas intervensi antara satu dengan yang lainnya juga berbeda-
beda. Ibu bersalin yang beragama Islam pasti pernah mendengarkan ayat Al-Qur’an atau
pernah mebacanya. Walaupun kebiasaan setiap individu berbeda terhadap AlQur’an
tetapi Al-Qur’an secara sifat memang telah terbukti sebagai obat (As- yifa’). Sesuai
dengan penelitian Rata-rata kecemasan sebelum terapi murottal adalah 26,67, rata-rata
setelah dilakukan terapi murottal adalah 20,52.

Uji Paired t test menunjukkan bahwa ada perbedaan rerata penurunan tingkat
kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan terapi murottal dengan nilai p value<α
(0,000<0,05).(11) Berdasarkan tabel 4 Hasil analisis mengunakan Uji T satu sampel
didapatkan nilai p sebesar 0.004 (<0.05), artinya rata-rata waktu bersalin Kala I ibu
primigravida lebih cepat daripada batas normal.

Hal ini juga membuktikan bahwa intervensi berupa metode Arrahim mempengaruhi
lama persalinan Kala I pada ibu Primigravida. Hal tersebut sesuai dengan hasil
penelitian yang telah dilakukan Dr. Al Qadhi, direktur utama Dr. Al Qadhi, direktur
utama Islamic Medicine Institute for Education and Research di Amerika Serikat,
tentang pengaruh mendengarkan ayat suci Al-Qur’an pada manusia terhadap perspektif
fisiologis dan psikologis.
Berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an
dapat merasakan perubahan fisiologis dan psikologis yang sangat besar. Dari hasil
penelitian tersebut menunjukan 97%, bahwa mendengarkan ayat suci Al- Qur’an
memiliki pengaruh mendatangkan ketenangan dan menurunkan ketegangan urat syaraf
reflektif.(11)

PENGARUH MUROTTAL AL-QUR’AN TERHADAP INTENSITAS NYERI


PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA

Menurut World Health Organization (WHO), standar rata-rata Sectio Caesarea (SC)
adalah sekitar 5-15% per 1.000 kelahiran di dunia. Rumah sakit pemerintahan kira-kira
119% sementara di rumah sakit swasta bisa lebih dari 30%. peningkatan persalinan
dengan Sectio Caesarea (SC) di seluruh Negara selama tahun 2007-2008 yaitu 110.000
per kelahiran di seluruh Asia (Gibbson L. et all, 2010 dalam Sumelung, Kundre, dan
Karundeng, 2014 2). Survet Global Kesehatan oleh WHO (2013)yang dituliskan dalam
data statistik kesehatan dunia menyebutkan bahwa angka kejadian SC terbesar terdapat
pada wilayah Amenka (36%), wilayah Western Pasifik (24%) dan wilayah Eropa
(23%). Data statistik WHO (2013) juga menyebutkan bahwa negara tertinggi dengan
kejadian SC terdapat pada negara Brazil (52%), Cyprus (51%), Mexico (39%).

WHO tahun 2015 selama hampir 30 tahun tingkat persalinan dengan SC menjadi
10% sampai 15% dari semua proses persalinan di Negara-negara berkembang.
RISKESDAS tahun 2013 tingkat pesalinan sectio caesarea di Indonesia sudah melewati
batas maksimal standar WHO 5-15%. Tingkat persalinan sectio caesarea di Indonesia
15,3% sampel dari 20.591 ibu yang melahirkan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir
yang di survey dari 33 provinsi. Gambaran adanya faktor resiko ibu saat melahirkan
atau di operasi caesarea adalah 13,4 % karena ketuban pecah dini, 5,49% karena
Preeklampsia, 5.14% karena Perdarahan, 4,40% Kelainan letak Janin, 4,25% karena
jalan lahir tertutup. 2,3% karena rupture uteri (Kemenkes, 2014).

Tindakan operasi menyebabkan terjadinya perubahan kontinuitas jaringan tubuh.


Pada proses operast digunakan anastesi agar pasten tidak merasakan nyeri pada saat
dibedah. Namun setelah operasi selesai dan pasien mulai sadar, ia akan merasakan nyeri
pada bagian tubuh yang mengalami pembedahan. Nyeri yang dirasakan ibu post operast
Sectio Caesarea berasal dari luka yang terdapat dan perut (Sjamsuhidajat, 2005).

Perbedaan Pengaruh Terapi Murrotal Al-Qur'an Terhadap Intensitas Nyeri Pada


Pasien Post Operasi Sectio Caesarea (SC) Pada Kelompok Perlakuan Dan Kelompok
Kontrol. P-value 0.001 (p-value < 0.05) yang artinya ada perbedaan yang signifikan
pengaruh terapi murottal Al-Qur'an terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien
post operast sectio caesarea pada kelompok perlakuan dan kontrol. Kelompok perlakuan
dari penelitian ini mendapatkan terapi standar analgetik dan diberikan terapi murottal
Al-Qur'an Mekanisme murottal menurunkan nyeri sebagaimana dijelaskan dalam teori
Gate Control dimana impuls musik (murottal) yang berkompetisi mencapai korteks
serebri bersamaan dengan impuls nyeri akan berefek pada distraksi kognitif dalam
inhibisi persepsi nyeri (Potter & Perry, 2010).

Murottal merupakan salah satu musik yang memiliki pengaruh positif bagi
pendengarnya (Widayarti, 2011). Al-Qur'an mengandung kualitas nada huruf yang
bervariasi yang dipadukan oleh Allah SWT., sehingga bila dibaca akan terasa
keindahnya. Oleh karena itu Al-Qur'an bila dibaca dengan baik dan benar, maka akan
memberikan efek sebagaimana musik dan lagu Susunan huruf, kata-kata dan bunyi
huruf Al-Qur'an sesuai dengan susaman syaraf dalam tubuh manusia sehingga setiap
bunyi huruf Al-Qur'an yang dilontarkan akan direspon secara positif oleh urat syaraf.
Gelombang alunan nada-nadanya amat indah dan selalu menyita perhatian Jurnal
Keperawatan, Volume XIV. No. 1. April 2018 endorphin. Enfekalin dianggap dapat
menimbulkan hambatan presinaptik dan hambatan pasca sinaptik pada serabut- serabut
nyeri tipe C dan tipe delta A dimana mereka bersinaps di komu dorsalis. Proses tersebut
mencapai inhibisi dengan penghambatan saluran kalsium. Penghambatan nyeri tersebut
yaitu dengan memblok reseptor nyeri sehingga nyeri tidak dikirim ke korteks selebni
dan selanjutnya akan menurunkan persepsi pendengar, tak seorang pun yang mampu
memebuat sastra yang keindahan dan keteraturan melebihi Al-Qur'an (Elzaky, 2014).

Karakteristik surah Al-Kahf yang dilantunkan oleh Muhammad Taha Al- Junayd
mempunyai timbre medium pitch 44 Hz, harmony regular dan consistent, rhythm andate
(mendayu-dayu), volume 50 decibel, intensitas medium amplitude. Pada pitch yang
rendah dengan rythm yang lambat dan volume yang rendah akan menimbulkan efek
rileks. Frekuensi yang telah terbukti untuk mengurangi nyeri pasca operasi dan
menimbulkan efek tenang adalah 40-60 Db. Sedangkan waktu yang dibutuhkan dalam
auditons therapy (terapi pendengaran) supaya dapat memberikan efek terapeunk adalah
minimal selama 15 menit (Wirakhmi 2016)

Mendengarkan Al-Qur'an akcan memberikan efek ketenangan dalam tubuh sebab


adanya unsur meditasi autosugesti dan relaksasi. Rasa tenang ini akan memberikan
respon emosi postif yang sangat berpengaruh dalam mendatangkan persepsi positif.
Persepsi positif yang didapat dan murotal selanjutnya akan merangsang hipotalamus
untuk mengeluarkan hormone endorphin, selanjutnya amigdala akan merangsang
pengktifan sekaligus pengendalian saraf otonom yang terdiri dari saraf simpatis dan
parasimpatis. Saraf simpatis berfungsi untuk mempersarafi Jantung dan memperlambat
denyut jantung, sedangkan saraf parasimpatis sebaliknya. Rangsangan saraf otonom
yang terkendali akan menyebabkan sekrest epinefrin dan norepinefrin akan
menghambat pembentukan angiotensin yang selanjutnya dapat menurunkan darah
(Wirakhmi, 2016).

Sesuai dengan teori gate control yang dikemukakan oleh Melzack dan Wall bahwa
impuls nyeri dihambat saat sebuah pertahanan ditutup, sehingga dapat menurunkan
intensitas nyeri yang dirasakan.
Hal ini menyatakan bahwa distraksi akan merangsang keluarnya hormone
enfekalin, serotonin dan Jurnal Keperawatan, Volume XIV. No. 1. April 2018
endorphin. Enfekalin dianggap dapat menimbulkan hambatan presinaptik dan hambatan
pasca sinaptik pada serabut- serabut nyeri tipe C dan tipe delta A dimana mereka
bersinaps di komu dorsalis, Proses tersebut mencapai inhibisi dengan penghambatan
saluran kalsium.

Penghambatan nyert tersebut yaitu dengan memblok reseptor nyeri sehingga nyeri
tidak dikirim ke korteks selebri dan selanjutnya akan menurunkan persepsi nyeri. Suatu
keseimbangan aktivitas dari neuron sensori dan serabut kontrol desenden dari otak
mengatur proses pertahanan. Neuron delta-A dan C melepaskan substansi P untuk
mentransmisi impuls melalui mekanisme pertahanan. Selain stu, terdapat
mekanoreseptor, neuron beta-A yang lebih tebal, yang lebih cepat yang melepaskan
neurotransmitter penghambat. Apabila masukan yang dominan berasal dari serabut beta-
A, akan menutup mekanisme pertahanan.

Mekanisme pentupan ini diyakini dapat terlihat saat seorang perawat menggosok
punggung klien dengan lembut. Pesan yang dihasilkan akan menstimulasi
mekanoroseptor, apabila masukan yang dominan berasal dari serabt delta-A dan serabut
C maka akan memebuka pertahanan tersebut dank lien mempersepsikan sensasi nyen.
Bahkan, jika impuls nyen dihantarkan ke otak, terdapat pusat kortek yang lebih tinggi di
otak yang memodifikasi nyeri.

Alur saraf desenden melepaskan optate endogen, seperti endorphine dan dinorfin,
suatu pembunuh nyeri alami yang berasal dari tubuh. Neuromedulator ini menutup
mekanisme pertahanan dengan menghambat pelepasan substansi P. Teknik distraksi
merupakan upaya untuk melepaskan endorphine (Potter & Perry, 2006).

Pada penelitian sesuai dengan keadaan di Ruangan Bersalin RSUD Jendral Ahmad
Yani Metro, beberapa responden mengeluh sangat nyeri karena baru pertama kali
melakukan SC dan pertama kali merasakan nyeri hebat seperti ISSN 1907-0337 ini
Rata-rata usia yang lebih muda merasakan nyert nya lebih besar dibandingkan dengan
usianya lebih tua. Hal itu karena intensitas nyeri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
sepert usia dan kebudayaan. Penelitian Wirakhmi (2016)

Pengaruh Terapi Murotal Ar Rahman Pada Pasien Pasca Operasi Sectio Caesarea
Di RSUD Dr. R. Goeteng Tarunadibrat Purbalingga. Hasil penelitian menunjukkan ada
perbedaan bermakna tekanan darah antara sebelum dan sesudah perlakuan pada kedua
kelompok (p sistole 0.003, p diastole 0,018), tetapi frekuensi nadi dan pemapasan tidak
menujukkan perbedaan bermakna dengan nilai p berurutan (0,429:0,666).

Disimpulkan bahwa ada pengaruh murotal Ar Rahman terhadap penurunan tekanan


darah pasten pasca operasi sectio caesarea tetapi tidak demikian pada penurunan
frekuensi nadi dan pernapasan. Penelitian Yusnita (2013) Pengaruh Terapi Musik
Manajemen Nyeri Pada Post Operasi Sectio Caesarea Di Ruang Delima RSUD Pasar
Rebo. Hasil penelitian (P value - 0,002; a 0,05). Ada pengaruh terapi musik terhadap
manajemen nyeri pada pasien post operasi Sectio Caesarea Dari pembahasan di atas
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh murottal Al-Qur'an terhadap penurunan
intensitas nyen pada pasien post operasi SC di Ruang Bersalin RSUD Jendral Ahmad
Yanı Metro.

Perbedaan ini terjadi karena setelah diperdengarkan murottal Al- Qur'an terjadi
penurunan derajat intensitas nyeri dengan tidak diperdengarkan Al- Qur'an adalah mean
1.54 Murottal Al- Qur'an merupakan salah satu teknik distraksi non medis yang dapat
memperbaiki intensitas nyeri pada pasien post operasi SC.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Menurut Jean Ball respon terhadap perubahan setelah melahirkan akan


mempengaruhi personalitas seseorang dengan dan dukungan yang ada mereka akan
mendapatkan sistem keluarga dan sosial. Dengan demikian persiapan yang sudah
dilakukan bidan pada masa postnatal akan mempengaruhi respon emosional anita
terhadap perubahan akibat proses kelahiran tersebut.
Kesejahteraan wanita sangat tergantung pada personalitas atau kepribadian, sistem
dukungan pribadi dan dukungan dari pelayanan maternitas. Sebelum diberikan terapi
murottal surah ar-rahman, para remaja mengalami skala nyeri sedang dan skala nyeri
berat terkontrol, sesudah diberikan terapi murottal surah ar-rahman, para remaja mulai
merasakan tidak ada nyeri, hingga skala nyeri ringan, ada pengaruh terapi murottal
surah ar-rahman terhadap tingkat dismenore pada remaja di SMA Negeri 6 Kota Bau-
Bau dengan nilai (pvalue = 0,000)
Berdasarkan dari hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran dan
masukan, yaitu remaja dapat menjadikan terapi murottal sebagai alternative terapi non
farmakologi untuk menurunkan nyeri disminore dengan memberikan intervensi terapi
murottal berbasis surah ar-rahman, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam
memperkaya daftar pustaka, berguna bagi pembaca khususnya mengenai terapi murottal
surah ar-rahman secara keseluruhan khususnya terkait bidang ilmu keperawatan
maternitas. Sebelum diberikan terapi murottal surah ar-rahman, para remaja mengalami
skala nyeri sedang dan skala nyeri berat terkontrol, sesudah diberikan terapi murottal
surah ar-rahman, para remaja mulai merasakan tidak ada nyeri, hingga skala nyeri
ringan, ada pengaruh terapi murottal surah ar-rahman terhadap tingkat dismenore pada
remaja di SMA Negeri 6 Kota Bau-Bau dengan nilai (pvalue = 0.000) Berdasarkan dari
hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran dan masukan, yaitu remaja dapat
menjadikan terapi murottal sebagai alternative terapi non farmakologi untuk
menurunkan nyeri disminore dengan memberikan intervensi terapi murottal berbasis
surah ar-rahman, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam memperkaya daftar
pustaka, berguna bagi pembaca khususnya mengenai terapi murottal surah ar-rahman
secara keseluruhan khususnya terkait bidang ilmu keperawatan maternitas.
Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
bahwa terdapat pengaruh Terapy Arrahim terhadap kecemasan dan lamanya persalinan
kala I. Peran Bidan sebagai garda terdepan dalam asuhan persalinan memiliki kontribusi
terhadap terjadinya kenaikan dan penurunan rasa cemas ibu bersalin. Diharapkan ibu
bersalin diberikan asuhan secara holistik untuk memenuhi kebutuhannya yang dapat
dilakukan secara non farmakologi dengan aromatherapy, hipnoterapy dan
mendengarkan murotal Qur’an sehingga ibu bersalin dapat melewati persalinan dengan
lancar dan tenang. Peneliti selanjutnya disarankan menerapkan metode Arrahim pada
ibu bersalin dengan menambahkan kelompok control sebagai pembanding sehingga uji
statistic dapat diketahui berapa besar efektifnya antara yang diberikan terapy Arrahim
dan tidak diberikan.

3.2 SARAN

Setelah membaca makalah yang berjudul teori Jean Ball pembaca dapat mengerti
apa itu teori Jean Ball. Terapi Murrotal sebaiknya dapat diefektifkan penerapannya pada
pelayanan-pelayanan di rumah sakit.
Terapi Murrotal dan aroma theraphy sebaiknya dapat diefektifkan penerapannya
pada pelayanan-pelayanan di rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA

Flora Niu. 2017. Buku Konsep Kebidanan. Jayapura: CV TRANS INFO MEDIA
Berliana Irianti. 2021. Buku Konsep Kebidanan. Pekanbaru: PT. PUSTAKA BARU
Suryani Soepardan. 2008. Buku konsep Kebidanan Jakarta : EGC
Aida Sri Rachmawati, Imam Bachaki. 2021. "PENGARUH TERAPI MUROTTAL
SURAH AR-RAHMAN TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH
PADA PASIEN." Healthcare Nursing Journal Vol. 3:Hal 132-135.
Akbar Harisa, Dkk. 2020. "Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Depresi Pada Pasien
Congestive Heart Failure Di Pusat Jantung Terpadu RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo." Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan
Bechir Frih. Dkk. 2017. "Effects of Listening to Holy Qur'an Recitation and Physical
Training on Dialysis Efficacy, Functional Capacity, and Psychosocial Outcomes in
Elderly Patients Undergoing Haemodialysis." Libyan Journal of Medicine.
Delvi Rahmayanti, Dkk 2021. "Pengaruh Terapi Murottal Surah Ar-Rahman Terhadap
Tingkat Dismenore Pada Remaja." Window of Nursing Journal 2:209-19.
Drs. Lukman Hakim. 2012. Terapi Qur'ani Untuk Kesembuhan Dan Rizki Tak Terduga.
Jakarta: Link Consulting Menara Karya.
Efriza Resti Rusdi, Yesi Hasneli, Sri Wahyuni, 2020. "EFEKTIFITAS TERAPI
MUROTTAL AL-QUR'AN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN
MAHASISWA SEBELUM UJIAN SKILL LABORATORY." Jurnal Ners
Indonesia Vol.11 No. Nasrudin, J. (2017). KAIDAH ILMU TAFSIR AL-QUR'AN
PRAKTIS. Yogyakarta: Deepublish.21
Nuraini, R. D. (2018). Efektivitas Terapi Murrottal Al-Quran Terhadap Kualitas Tidur
pada Pasien. Jurnal Health Of Student, 78-85.
NUR CAHYO KUSUMAWATI. 2018. "GAMBARAN PENGARUH TERAPI
MUROTAL TERHADAP AKTIVITAS MOTORIK ANAK AUTIS DI PUSAT
PELAYANAN AUTIS MUHAMMADIYAH SURAKARTA. SRAGEN."
UNIVERSITAS
Pegi Melati Pegi, Yulia Irvani, Dewi Reni Zulfitri 2021. "EFEKTIVITAS TERAPI
MUROTTAL AL-QUR'AN TERHADAP TEKANAN DARAH IBU HAMIL
DENGAN HIPERTENSI." Jurnal Ners Indonesia 2.
Ricky Riyanto Iksan, Dkk. 2020. "TERAPI MUROTTAL DALAM UPAYA
MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR LANSIA." Jurnal Keperawatan
Silampari 3.

Anda mungkin juga menyukai