KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................................4
C. Tujuan ..............................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................................5
A. Definisi Terapi..................................................................................................................5
B. Definisi Al-Qur’an...........................................................................................................5
C. Pengertian Terapi Murotal Al-Qur’an..............................................................................6
D. Mekanisme Terapi Murotal Al-Qur’an............................................................................7
E. Surah-Surah Yang Digunakan Sebagai Terapi Murotal ..................................................7
F. Manfaat Terapi Al-Qur’an.............................................................................................10
G. Terapi Murotal Al-Qur’an terhadap tekanan darah ibu hamil dengan hipertensi .........10
H. Terapi Murotal dalam penanganan kecemasan dan Depresi..........................................10
I. Terapi Murotal dalam peningkatan tidur lansia.............................................................10
J. Surah Ar-Rahman terhadap Tingkat Dismenore dan Penurunan tekanan darah pada
pasien..............................................................................................................................12
K. Efek mendengarkan bacaan Al-Qur'an...........................................................................13
L. Pelayanan pengaruh terapi murotal terhadap aktivitas motorik anak autis di pusat
pelayanan........................................................................................................................14
M. Analisis Jurnal................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Terapi murotal merupakan metode distraksi audiotori yang banyak di teliti, terapi
music berguna untuk proses penyembuhan karena dapat menurunkan nyeri dan
membuat relaksasi. Rangsangan music meningkatkan pelepasan endofrin sehingga
mengurangi kebutuhuan obat analgesic. Music dapat memeprlambat dan
menyeimbangkan gelombang otak, bahkan mempengaruhi Irama pernafasan, denyut
jantung dan tekanan darah. Mengenai terapi murotal atau pembacaan ayat Al-Qur’an
beberapa studi efek yang sama dengan terapi usik di pakistan, mendengarkan Al-Qur’an
telah di jadikan sebagai salah satu terapi pengobatan untuk berbagai penyakit. Al-
Qur’an merupakan sarana pengobatan untuk berbagai penyakit. Al-Quran merupakan
sarana pengobatan untuk mengembalikan keseimbangan sel yang rusak. Jika
mendengarkan music klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan
kecerdasan emosi (EQ), maka bacaan Al-Quran juga memengaruhi kecerdasan spiritual
(SQ), ayat-ayat yang sering dilantunkan sebagai terapi murotal adalah surah Al-Fatihah,
Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas, Ayat Qursy, Surat Yaasin ayat ke 58 dan Al an'am ayat
1-3 dan 13. Semua surah itu mengaktifkan energi Ilahiyah dalam diri pasien yang dapat
mengusir penyakit dan rasa sakit yang diderita.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Definisi Terapi
Terapi adalah melakukan sesuatu secara teratur, terprogram dengan baik dan
berulang-ulang untuk tujuan memperbaiki diri agar menjadi lebih sehat dan
memperoleh kehidupan yang lebih baik (Drs. Lukman Hakim 2012).
b. Definisi Al-Qur’an
Al qur'an adalah kitab suci yang menyeru kepada akidah dan hidayah Al-
qur'an pun menegaskan pentingnya akidah seseorang dalam proses pembentukan
kepribadiannya dan juga dalam membentuk ciri khas dirinya. Dengan akidahlah
manusia akan mampu mengarahkan perilakunya kepada perilaku baik dan benar
yang lalu menjadi ciri khas dirinya.. Menurut bahasa Al-Qur'an (Lughat
Etimologi), Qur'an pada mulanya seperti qira'ah yaitu masdar dari qara’a
qira'atan, qur'anan Qara's mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun dan
qira'ah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata yang satu dengan yang
lain dalam satu ucapan yang tersusun rapi. Qur'anan disini berarti qira atahu
(bacaannya/cara membacanya). Kita dapat mengatakan qara’tuhu, qur'an
qira'atan wa qur'anan artinya sama saja. Disini maqru (apa yang dibaca)
diberikan nama Qur'an yakni penaman maful dengan masdar.
Menurut Syara' (Istilah/Terminolog), secara syara' Al-Qur'an ialah kalamullah
yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
diriwayatnya secara mutawwatir dan membaca merupakan ibadah. Definisi di
atas dianggap sudah cukup sempurna, karena defenisi harus merupakan deskripsi
realitas yang mempunyai ciri jami dan mani. Berikut ini penjelasan mengenai
definisi diatas ditinjau dari ciri jama dan mani.
2.3 TEORI KURSI GOYANG
Ball mengemukakan teori kursi goyang/deck chair yang terdiri dari 3 elemen yaitu:
1. Pelayanan kebidanan.
2. Kepribadian ibu, dan pengalaman sebelumnya.
3. Dukuangan sistem keluarga dan sosisal.
1. Dasar kursi dibentuk oleh pelayanan kebidanan yang diberikan berupa dukungan
pada ibu dalam pemberian ASI. Bagi bayinya, membuat rencana asuhan indivisual
karena setiap ibu memiliki keunikakan.
2. Topangan tengan (yang menyangga kursi dari belakang kanan-kiri) adalah keluarga
dan support sistem.
3. Tempat duduk menggambarkan kesejahteraan maternal, yang tergantung pada
efektifitas elemen-elemen sebagai berikut:
Jika deck chair tidak ditegakkan dengan benar, maka ia akan jatuh saat
diduduki.
Jika bagian-bagiannya tidak sosok satu sama lain mungkin dapat saya
menyanggah, namun yang menduduki tidak nyaman dan mengalami
ketegangan.
Semakin banyak factor yang dininai baik, semakin tinggi tingkat kesejahteraan
emosinal, denikian pula sebaliknya. Namun karena factor-faktor terbseut saling
berinteraksi, maka penilaian yang huruk pada factor tertentu dapat diseimbangkan
dengan penilaian yang baik pada faktor lain, sehingga potensial outcome emosinal dapat
diperbaiki.
Surah Ar-Rahman terhadap Tingkat Dismenore dan Penurunan tekanan darah pada
pasien. Dismenore adalah nyeri menjelang atau selama menstruasi yang dapat bersifat
primer atau sekunder akibat peningkatan hormon prostaglandin yang mengakibatkan
otot uterus berkontraksi Angka kejadian dismenorea di dunia cukup besar, rata-rata
lebih dari 50% perempuan di setiap Negara mengalami nyeri menstruasi. tian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi murottal surah ar-rahman terhadap tingkat
dismenore pada remaja di SMA Negeri 6 Kota Bau-Bau tahun 2020, Jenis penelitian
yang digunakan adalah kuantitatif eksperimen dengan design Quasi Eksperimental pre-
post test kelompok eksperimen dan kelompok control dengan menggunakan teknik
pengambilan sampel purposive sampling.
M. Analisis Jurnal
Telaah step 1
Telaah Step 2
4. Tentu kita juga tidak bisa mengesampingkan kebijakan rumah sakit jika
ingin melakukan suatu intervensi. Karena tidak semua pasien dapat diberikan
terapi murottal, tergantung darikepercayaan masing-masing pasien. Begitu
pula perawat, yang tidak bisa sembarang memberikan intervensi. Hanus pula
melihat latar belakang spiritual perawat
Kelebihan
Kekurangan
Medicine Institute for Education and Research di Florida, Amerika Serikat. Dalam
konferensi tahunanke XVII Ikatan Dokter Amerika, dengan hasil penelitian bahwa
mendengarkanayat suci Al-Quran memiliki pengaruh yang signifikan dalam
menurunkanketegangan urat saraf reflektif dan hasil ini tercatat dan terukur secara
kuantitatifdan kualitatif oleh alat berbasis komputer (Remolda, 2009).Kecemasan pada
proses persalinan dapat memperlama kala I, faktor psikismerupakan faktor yang sangat
mempengaruhi lancar tidaknya proses persalinan.Rata-rata ibu mengalami kecemasan
dari mulai timbulnya pertanyaan dan bayangan apakah persalinan akan berjalan lancar,
bayinya akan selamat atautidak, dan paradigma dimasyarakat yang masih menganggap
persalinanmerupakan pertaruhan nyawa hidup dan mati.Salah satu tehnik distraksi yang
digunakan untuk mengatasi kecemasanadalah terapi murottal (mendengarkan bacaan
ayat-ayat suci Al- Qur ’an). Hasil penelitian yang telah dilakukan Dr. Al Qadhi, direktur
utama
Florida, Amerika Serikat, tentang pengaruh mendengarkan ayat suci Al- Qur’an
pada manusia terhadap perspektif fisiologis dan psikologis. Berhasil membuktikanhanya
dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al- Qur’an dapat merasakan perubahan
fisiologis dan psikologis yang sangat besar.
Dari hasil penelitiantersebut menunjukan 97%, bahwa mendengarkan ayat suci Al-
Qur’an memiliki pengaruh mendatangkan ketenangan dan menurunkan ketegangan urat
syarafreflektif (Remolda, 2009).Murottal merupakan rekaman suara Al- Qur’an yang
dilagukan olehseorang Qori’ (pembaca Al - Qur’an) (Purna, 2006).
Terapi murotal menggunakan taperecorder, pita kaset bacaan al-quran dan ear
phone yang terdiri dari suratan pendek pada juz 30 yang lebih mudah dihafal dan
familiar dalam pendengaran orang,diperdengarkan selama 15 menit sejalan dengan
penelitian Cooke, Chaboyer danHiratos (2005) memberikan dampak psikologis kearah
positif, hal ini dikarenakanketika murotal diperdengarkan dan sampai ke otak, maka
murotal ini akanditerjemahkan oleh otak. Persepsi kita ditentukan oleh semua yang
telahterakumulasi, keinginan, hasrat, kebutuhan dan pra anggapan (Oriordan, 2002).
Berdasarkan uaraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti tentang pengaruh terapi
murotal terhadap tingkat kecemasaan pada ibu bersalin normalkala I. Penelitian akan
dilakukan di RSUD. Prof. Dr. Margono SukarjoPurwokerto yang merupakan rumah
sakit umum daerah yang terdapat banyak persalinan baik normal maupun patologis,
selain itu juga belum ada tindakanuntuk menangani kecemasan baik secara farmakologi
maupun non farmakologi
Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 5 No. 2 Edisi Desember 2014, hlm. 1-
15 suatu siklus umpan balik yang dapat meningkatkan intensitas emosional
secarakeseluruhan dan akhirnya nyeri bertambah terasa menyakitkan (Ilmiasih,2010).
Hartanti (2005), juga mengemukakan bahwa situasi dan kondisi psikologis yang labil
memegang peranan penting dalam memunculkan nyeri persalinan yang lebih berat.
Salah satu mekanisme pertahanan jiwa terhadapstress adalah konversi yaitu
memunculkan gangguan secara psikis menjadigangguan fisik.Gangguan fisik yang
dialami responden penelitian ini sebagian besar berupa rasa nyeri.
Rerata intensitas nyeri kala I fase aktif persalinan normal sesudah dilakukanterapi
murottalHeru (2008) dalam Siswantiah (2011), menyatakan bahwa intensitasnyeri
sesudah dilakukan terapi murottal mempunyai interval dengan skalanyeri 2 - 8, lebih
kecil dari interval sebelum terapi murottal. LantunanAl- Qur’an dapat menurunkan
hormon -hormon stress, mengaktifkan hormonendorfin alami, meningkatkan perasaan
rileks, dan mengalihkan perhatian darirasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem
kimia tubuh sehinggamenurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak
jantung,denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak.
Laju pernafasan yang lebih dalam Rohmi Handayani, dkk, Pengaruh Terapi
Murottal... 7 atau lebih lambat tersebut sangat baik menimbulkan ketenangan,
kendaliemosi, pemikiran yang lebih dalam dan metabolisme yang lebih
baik.Berdasarkan hasil, rata-rata skala nyeri kala I fase aktif sesudahdilakukan terapi
murottal sebesar 4,93. Nilai tersebut menunjukkan adanya penurunan skala nyeri kala I
fase aktif sesudah dilakukan terapi murottal.
Berdasarkan hasil penelitian ini, secaratidak langsung terapi murottal Al- Qur’an
dapat dijadikan sebagai penyembuh sakit seperti yang dikatakan oleh Wahyudi (2012),
bahwa Al- Qur’an sebagai penyembuh telah dilakukan dan dibuktikan, orang yang
membaca Al- Qur’an atau mendengarkan akan memberikan perubahan arus listrik di
otot, perubahansirkulasi darah, perubahan detak jantung dan perubahan kadar darah
pada kulit.
Alkahel (2011) menyebutkan membaca atau mendengarkan Al- Qur’an akanian ini
mendukung hasil eksperimen pertama yang membuktikan bahwa97% responden, baik
muslim maupun non-muslim, baik yang mengerti bahasaarab maupun tidak, mengalami
beberapa perubahan fisiologis yangmenunjukkan tingkat ketegangan urat syaraf
tersebut. Fakta ini secara tepatterekam oleh Ahmed Elkadi dalam system detector
elektronic yang didukungkomputer guna mengukur perubahan apapun dalam fisiologi
(organ) tubuh(Mahmudi, 2011).
Peneliti menilai, hanya dengan pembacaan Al- Qur’an saja dapat membuat efek yan
g baik bagi tubuh, terlebihlagi jika pembacaan Al- Qur’an tersebut diperdengarkan
dengan irama yang stabil dan dilakukan dengan tempo yang lambat serta harmonis,
maka akanmemunculkan ketenangan bagi pendengarnya dan dapat dijadikan
penyembuh baik dari gangguan fisik maupun psikis. Berdasarkan hasil penelitian ini,
secaratidak langsung terapi murottal Al- Qur’an dapat dijadikan sebagai penyembuh
sakit seperti yang dikatakan oleh Wahyudi (2012), bahwa Al- Qur’an sebagai
penyembuh telah dilakukan dan dibuktikan, orang yang membaca Al- Qur’an atau
mendengarkan akan memberikan perubahan arus listrik di otot, perubahansirkulasi
darah, perubahan detak jantung dan perubahan kadar darah pada kulit.Alkahel (2011)
menyebutkan membaca atau mendengarkan Al- Qur’an akan
Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 5 No. 2 Edisi Desember 2014, hlm. 1-
15 memberikan efek relaksasi, sehingga pembuluh darah nadi dan denyut
jantungmengalami penurunan. Terapi bacaan Al- Qur’an ketika diperdengarkan pada
orang atau pasien akan membawa gelombang suara dan mendorong otak
untukmemproduksi zat kimia yang disebut neuropeptide. Molekul ini akanmemengaruhi
reseptor didalam tubuh sehingga hasilnya tubuh merasa nyaman.Molekul ini
akanmemengaruhi reseptor didalam tubuh sehingga hasilnya tubuh merasa nyaman
Perbedaan rerata intensitas nyeri kala I fase aktif persalinan normal sebelumdan
sesudah dilakukan terapi murottal.Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji pair t test
menunjukkannilai p = 0,000. Nilai ini lebih kecil daripada nilai α = 0,05, artinya
terdapat perbedaan rata-rata intensitas nyeri kala I fase aktif persalinan normal
sesudahdilakukan terapi murottal yang mana intensitas nyeri kala I fase aktif
menjadimengalami penurunan setelah dilakukan terapi murottal.
Bacaan Al Qur’an juga memberikan efek distraksi dan relaksasi pada pasien nyeri
persalinan kala Ifase aktif sebagaimana terapi musik.Surat Al- Qur’an yang
diperdengarkan pada penelitian ini adalah suratAr- Ra’du ayat 28, Surat Al -Baqarah
ayat 289 dan Surat Asy Syu’ara ayat 80.
Surat Ar- Ra’du ayat 28 menjelaskan bahwa orang-orang yang beriman dan
hatimereka manjadi tentram dengan mengingat Allah. “ Ingatlah, hanya
denganmengingati Allah-lah hati menjadi tentram ” . Arti dari surat Al-Baqarah ayat
286 adalah “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakan dan ia mendapat
siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdo’a) : Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah.Ya Tuhan Kami,
jangankah Engkau bebankan kepada kami beban yang beratsebagaimana. Engkau
bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhankami, janganlah Engkau
pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kamimemikulnya. Beri maaflah kami,
ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkau penolong kami, maka tolonglah kami
terhadap kaum kafir”. Surat Asy Syu’ara ayat 80 menjelaskan bahwa “Dan apabila aku
sakit maka Dialah (Allah) yang menyembuhkan ” . Surat yang diperdengarkan dalam
penelitian ini berisi tentang permohonan kepada Allah SWT untuk menentramkan hati
danmeminimalisir rasa sakit yang diderita, sehingga responden tidak hanya
mendapatkan ketenangan hati, tetapi sekaligus berdo’a kepada Allah SWTdemi
kelancaran proses persalinannya. Kecemasan pada proses persalinan primigravida kala I
fase aktif sebelum pemberian terapi murottalBerdasarkan hasil penelitian diperoleh
tingkat kecemasan sebelumdilakukan terapi murottal ̅ ± Se =26,67±1,289, artinya
rerata tingkat.
Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 5 No. 2 Edisi Desember 2014, hlm. 1-
15 kecemasan pada ibu bersalin primigravida kala I fase aktif sebesar 26,67dengan
standar error 1,289. Selain itu, tabel 4 juga menjelaskan bahwa skorkecemasan minimal
pada ibu bersalin primigravida kala I fase aktif sebesar 12dan skor maksimal sebesar 47.
Kecemasan yang dialami responden disebabkanoleh berbagai alasan, mulai dari
mencemaskan nyeri yang akan dialaminya saatmengeluarkan bayi, mencemaskan
apakah dirinya akan selamat sampaimencemaskan seperti apa bayi yang akan
dilahirkannya.Hawari (2011) menyatakan bahwa mekanisme terjadinya cemas yaitu
psiko-neuro-imunologi atau psiko-neuro-endokrinolog. Stressor psikologisyang
menyebabkan cemas adalah perkawinan, orangtua, antarpribadi, pekerjaan, lingkungan,
keuangan, hukum, perkembangan, penyakit fisik, faktorkeluarga dan trauma.
Akan tetapi tidak semua orang yang mengalami stressor psikososial akan
mengalami gangguan cemas hal ini tergantung pada struktur perkembangan kepribadian
diri seseorang tersebut yaitu usia, tingkat pendidikan, pengalaman, jenis kelamin,
dukungan sosial dari keluarga, temandan masyarakat.
Hal inilah yang menjadi prinsip dasar dari timbulnya responrelaksasi, yakni terjadi
keseimbangan antara sistem saraf simpatis dan sistemsaraf parasimpatis. Keinginan dan
harapan terbesar seorang ibu yang akanmelahirkan adalah persalinan berjalan lancar,
dirinya dan bayi sehat.
Masa postpartum menyebabkan stress emosional, dan bila terjadi perubahan fisik
yang berat bisa membuat lebih parah. Faktor yang mempengaruhi berhasilnya
(keberhasilan adaptasi) pada masa postpartum adaIah, dukungan serta respon dari
keluarga maupun teman, membesarkan anak dan pengalaman melahirkan, hubungan
pengalaman melahirkan dengan harapan, pengaruh budaya dan aspirasi (Bahiyatun,
2013). Masalah psikologis pada ibu postpartum merupakan komplikasi yang tidak
jarang ditemukan, beberapa diantaranya yaitu, postpartum blues, depresi postpartum dan
psikosis postpartum. Postpartum blues merupakan depresi ringan dan normal yang dapat
hilang dan puncak terjadinya postpartum blues adaIah pada hari ketiga sampai kelima,
yang ditandai dengan ibu yang mengalami postpartum blues adaIah ansietas, menangis,
depresi, gelisah, rasa senang berlebih, nyeri kepala, sering lupa, mood yang labil,
iritabilitas, insomnia, depersonalisasi, perasaan negative pada bayi, dan gangguan
makan. Postpartum blues dapat hilang dengan sendirinya dalam 24 – 27 jam atau hari
ke-10, dan dapat muncul lagi di beberapa minggu setelahnya (Sinclair, 2010). Menurut
United Stases Agency for International Development angka kejadian postpartum blues
di Indonesia terdapat sebanyak 31 kelahiran per seribu populasi dan menempati urutan
ke-4 di Association.
MurottaI AI-Qur’an secara rutin, minimal sekali sehari selama 6 hari, didapatkan
hasil bahwa terdapat penurunan risiko depresi pada ibu (Tobing, Afiyanti and Budiati,
2018). Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, peneIiti tertarik untuk melakukan
peneIitian mengenai pengaruh terapi murottaI AIQur’an dan dzikir terhadap kejadian
postpartum blues.
Menurut World Health Organizatino (WHO) data terbaru angka kematian ibu di
dunia pada tahun 2017 setiap hari mencapai 817 jiwa. WHO memperkirakan angka
kematian ibu (AKI) di dunia mencapai 211 per 100.000 angka kelahiran hidup. Menurut
Survei angka sensus (Suspas) angka kematian ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2015
mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup. Beberapa faktor penyebab kematian ibu
yaitu perdarahan 28%, eklamsia 24% dan infeksi 11%. Didapatkan bahwa 60%
kematian ibu terjadi setelah persalinan dan 50% kematian ibu terjadi pada 24 jam
pertama masa nifas[1]. Dalam 24 jam setelah proses persalinan 95 % mayoritas wanita
portpartum makan mengalami nyeri perineum dan 100% wanita mengalami nyeri yang
terjadi robekan perineum setelah persalinan. Pada beberapa hari nyeri tersebut akan
berkurang, 60% terjadi pada perineum intrac pada hari ke 7 dan pada ibu postpartum
dengan robekan perineum 91% rasa nyeri masih terjadi. [2] Pada tahun 2016 sampai
2018 angka kematian ibu di kabupaten kebumen pada tahun 2016 menjadi 80,1% dan
menurun tahun 2017 menjadi 68,38% dan pada tahun 2018 mengalami penurunan
menjadi 61,38%. Terdapat 14 kasus kematian pada saat nifas yang terdiri dari 3 kasus
(21%) eklamsia, 6 kasus (44%) perdarahan, 2 kasus (14%) oedema pulmo dan 3 kasus
(21%) karena lain-lain [3]. Postpartum atau masa nifas (perineum) adalah mulainya
masa pemulihan kembali selesai dari persalinan sampai alat-alat kandungan kembali
sebelum hamil, masa nifas ini lamanya 6-8 minggu. Pada tahun 2011 sebanyak
4.975.636 jumlah jiwa ibu nifas di Indonesia menurut data kementerian kesehatan
republik Indonesia. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologis
dalam masa nifas hal ini peran keluarga sangat penting[4]. Setiap orang akan berbeda
dalam menerima nyeri dan ada sebagian orang merasa juga merasa terganggu akan nyeri
yang dia rasakan nyeri dibagian perineum. Untuk nyeri pada ibu postpartum adalah hal
fisiologis tetapi apabila seorang tidak dapat menangani nyeri tersebut sehingga
menggangu aktivitas ibu sehari-hari dan juga bisa mempengaruhi mobilitas ibu hal ini
bisa menyebabkan terjadinya perdarahan dan infeksi pada masa nifas[4]. Aromatherapi
dari kata aroma artinya harum dan therapi berarti cara penyembuhan. Aromaterapi bisa
diartikan sebagai suatu penyembuhan yang dicampur dengan minyak essensial. Salah
satu aromaterapi yang sering digunakan yaitu lanvender, melati, cendana, kemangi,
kayu manis, mawar, jasmine, kenanga. Didunia lavender banyak digunakan salah satu
nya seperti minyak penenang, antidepresi, anxiolytic, antikonvulsan, efek sedative dan
bersifat menenangkan. Dikarena adanya senyawa-senyaawa coumarin yang terdapat
pada minyak lavender[4]. Murottal merupakan rekaman suara seorang qori’(pembaca
alquran) dalam membaca Al Quran yang dilagukan [5]. Murottal Al Quran berpengaruh
menurunkan hormon-hormon stres sehingga dapat memberikan rasa rileks, damai serta
dapat mengalihkan rasa takut tegang dan sakit nyeri. Dengan mendengarkan murottal Al
Quran beberapa menit dampak positif bagi tubuh seseorang yang mendengarkan dapat
bertujuan menurunkan rasa nyeri. Dengan cara memberi terapi murottal Al Quran dapat
menurunkan stres dan meningkatkan hormon endropin alami, yang memberikan
perasaan rileks dan mengalihkan perhatian kita dari rasa takut cemas, tegang, dan
memperbaiki sistem tubuh yang dapat menurunkan tekanan darah memperlambat
pernafasan, denyut jantung, denyut nadi dan aktivitas gelombang otak. Dimana laju
pernafasan lebih dalam satu atau lebih lambat sangat bagus dalam mengendalikan emosi
yang menimbulkan ketenangan dan baik dalam metabolisme tubuh[6]. Pada kombinasi
antara terapi pijat endropin & aromaterapi rose dengan kombinasi aromaterapi lavender
& murottal Al-Quran dalam menurunkan nyeri dapat dibandingkan dimana kombinasi
pijat endropin & aromaterapi rose yang mana dari 12,83 menurun menjadi 9,17
sedangkan untuk kombinasi aromaterapi lavender & murottal Al-Quran dari 7,24
menurun menjadi 3,65 sehingga dapat disimpulkan bahwa kombinasi antara aromaterapi
lavender & murottal Al-Quran lebih efektif dalam menurunkan nyeri dari kombinasi
pijat endropin & aromaterapi rose [7]. Berdasarkan studi pendahuluan Praktek Mandiri
Bidan (PMB) Umi Muntamah, Amd.Keb di desa Giwangretno Kecamatan Sruweng
Kabupaten Kebumen pada bulan Maret 1-31 terdapat 5 dan April 1-30 terdapat 5 ibu
postpartum yang mengalami nyeri setelah melahirkan. Berdasarkan fenomena diatas
penulis merasa tertarik dan akan melakukan tindakan “Pengaruh Aromaterapi Lavender
Dan Murottal Al Quran Terhadap Penurunan Nyeri Pada Ibu Postpartum”.
Perbedaan selisih skor sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi lavender dan
murottal Hasil perbedaan selisih skor sebelum dan sesudah dilakukan penerapan
aromaterapi lavender dan murottal al-quran dalam menurunkan nyeri ibu postpartum di
PMB Umi Muntamah, Amd.Keb yang dimana sebelum diberikan penerapan pada ibu
postpartum didapatkan skor dengan hasil 100% atau seluruh partisipan memiliki nyeri
setelah melahirkan kategori nyeri ringan dan setelah diberikan penerapan aromaterapi
lavender dan murottal al-quran pada ibu postpartum menjadi penurunan 100% sehingga
menurunkan rasa nyeri. Hal ini membuktikan bahwa perbedaan selisih skor sebelum dan
setelah diberikan penerapan mengalami skor menurun 100% pada ibu postpartum pada
tabel 4 sebagai berikut :
1. Perbedaan selisih skor sePerbedaan selisih skor sebelum dan sesudah diberikan
aromaterapi lavender dan murottal Hasil perbedaan selisih skor sebelum dan
sesudah dilakukan penerapan aromaterapi lavender dan murottal al-quran dalam
menurunkan nyeri ibu postpartum di PMB Umi Muntamah, Amd.Keb yang
dimana sebelum diberikan penerapan pada ibu postpartum didapatkan skor
dengan hasil 100% atau seluruh partisipan memiliki nyeri setelah melahirkan
kategori nyeri ringan dan setelah diberikan penerapan aromaterapi lavender dan
murottal al-quran pada ibu postpartum menjadi penurunan 100% sehingga
menurunkan rasa nyeri. Hal ini membuktikan bahwa perbedaan selisih skor
sebelum dan setelah diberikan penerapan mengalami skor menurun 100% pada
ibu postpartumbelum dan sesudah diberikan aromaterapi lavender dan murottal
Hasil perbedaan selisih skor sebelum dan sesudah dilakukan penerapan
aromaterapi lavender dan murottal al-quran dalam menurunkan nyeri ibu
postpartum di PMB Umi Muntamah, Amd.Keb yang dimana sebelum diberikan
penerapan pada ibu postpartum didapatkan skor dengan hasil 100% atau seluruh
partisipan memiliki nyeri setelah melahirkan kategori nyeri ringan dan setelah
diberikan penerapan aromaterapi lavender dan murottal al-quran pada ibu
postpartum menjadi penurunan 100% sehingga menurunkan rasa nyeri. Hal ini
membuktikan bahwa perbedaan selisih skor sebelum dan setelah diberikan
penerapan mengalami skor menurun 100% pada ibu postpartum.
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dari janin turun
kedalam jalan lahir kemudian berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau
hampir cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan disusul dengan pengeluaran
plasenta dan selaput ketuban dari tubuh ibu melalui jalan lahir dengan bantuan atau
tanpa bantuan. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan
cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai dengan penyulit (APN, 2017).
Kontraksi rahim yang akan memperpanjang waktu persalinan. hal ini merupakan
suatu kerugian bagi seorang ibu maupun janin yang berada dalam rahim ibu Bahwa
mereka mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan dalam hidupnya yaitu cemas
pada saat melahirkan. Kecemasan merupakan salah satu penyebab terjadinya partus
lama dan kematian janin. (Aryasatiani, 2015) . (3)
serta plasenta yang diakhiri dengan bonding awal antara ibu dan bayi”(Ria,
Sidabukke, and Siregar 2020) (4) Rasa sakit yang dialami wanita selama persalinan
dipengaruhi oleh beberapa faktor fisiologis dan psikososial dan intensitasnya dapat
sangat bervariasi. Sebagian besar wanita merasa cemas dalam menghadapi persalinan
dari cemas ringan, sedang dan berat . (4)
Hal ini mengakibatkan penyempitan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah
yang membawa oksigen ke rahim sehingga terjadi penurunan kontraksi rahim yang akan
menyebabkan memanjangnya waktu persalinan. Hal ini kurang menguntungkan bagi ibu
maupun janin yang berada dalam rahim ibu. (6) Persalinan lama adalah persalinan yang
berjalan lebih dari 24 jam untukprimigravida dan atau 18 jam untuk multigravida
(Mochtar, 1998), masalah yang terjadi pada persalinan lama adalah fase laten lebih dari
8 jam. Persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih bayi belum lahir. Dilatasi serviks
dikanan garis waspada pada persalinan fase aktif (Saifuddin, 2002).
Menurut Manuaba (2008) persalinan lama pada kala II merupakan persalinan yang
berlangsung lebih dari 2 jam pada primigravida dan lebih dari 1 jam multigravida. (7)
Strategi manajemen nyeri dalam persalinan termasuk asuhan sayang ibu dan bayi dapat
dilakukan dengan intervensi non-farmakologis (yang bertujuan untuk membantu wanita
mengatasi rasa sakit dalam persalinan) dan intervensi farmakologis (yang bertujuan
untuk menghilangkan rasa sakit persalinan). terapi non farmakologi dalam penelitian ini
dengan terapy Arrahim (Aromaterapy, Murotal Qur’an dan Hypnoterapy).
Aromaterapi adalah teknik pengobatan dengan aroma minyak esensial dari proses
penyulingan berbagai bagian tanaman, bunga, maupun pohon yang masingmasing
mengandung sifat terapi yang berbeda (Ramadhan & Zettira, 2017). Menurut
Wijayanegar (2019) dalam penelitiannya menyimpulkan Pemberian aromaterapi
lavender efektif dalam menurunkan kecemasan ibu hamil trimesterIII dalam persiapan
menghadapi persalinan.
Hal ini dibuktikan dengan pemberian aromaterapi lavender lebih efektif 1,52
menurunkan skala kecemasan dibandingkan dengan tanpa memberikan aromaterapi
pada ibu hamil trimester III. (8) Hipnoterapi adalah suatu teknik yang dapat digunakan
untuk merubah persepsi subyektif seseorang.
Lantunan Al-Qur’an secara fisik mengandung unsur suara manusia. Suara manusia
merupakan instrumen penyembuhan yang menakjubkan dan alat yang paling mudah
dijangkau. Suara dapat menurunkan hormon-hormon stres, mengaktifkan hormon
endorfin alami,meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa
takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan
tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktivitas
gelombang Berdasarkan tabel 1, karakteristik ibu bersalin meliputi umur, paritas, lama
persalinan.Sebagian besar ibu bersalin di di Klinik Pratama Arsy Medika berumur 20-
35 tahun (84.8%). Ibu bersalin pada kala I terdapat 34 ibu (73.9%) dengan durasi
normal, dan 12 ibu (26.1%) dengan durasi tidak normal. Sedangkan pada Kala II, ibu
dengan durasi bersalin normal sebanyak 42 (91.3%), dan hanya 4 (8.7%) ibu bersalin
dengan durasi tidak normal.
Karakteristik umur sesuai usia produktif perempuan yaitu 20-35 tahun. Hal ini
menggambarkan bahwa ibu bersalin Sebagian besar sudah mendapatkan pengalaman
melahirkan. Paritas terbanyak primigravida. Berdasarkan tabel 2 di atas, diketahui
bahwa sebelum diberikan intervensi berupa metode Arrahim, ibu bersalin mengalami
kecemasan berat, sedang , ringan dan hanya 7 (15,2 %) yang tidak mengalami
kecemasan.
Sedangkan setelah diberikan intervensi berupa metode Arrahim, Sebagian besar ibu
bersalin tidak mengalami kecemasan (78.3%), dan hanya 10 ibu (21.7%) ibu yang
mengalami kecemasan ringan, dan tidak ada ibu bersalin yang mengalami kecemasan
sedang dan berat setelah mendapatkan intervensi dengan metode Arrahim.
Penurunan tingkat kecemasan ibu hamil responden 1 sebelum self hypnosis adalah
10,58 (kecemasan ringan) dan setelah hypnotherapy adalah 6,98 (tidak ada kecemasan),
responden 2 sebelum self hypnosis 14,8 (kecemasan ringan) dan setelah self
hypnotherapy adalah 9,80 (tidak ada kecemasan). Dan pada res[onden 3 sebelum self
hypno yaitu 19,7 (kecemasan sedang) sesudah self hypno yaitu 15,98 (kecemasan
ringan). Kesimpulannya: terdapat pengaruh self hypnosis terhadap tingkat kecemasan
ibu hamil di masa pandemic covid-19.(6) Keberhasilan penanganan dalam mengatasi
kecemasan dengan murottal berbedabeda antara satu individu yang satu dengan yang
lainnya.
Hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan dan kepribadian individu tersebut. Oleh karena
itu kebutuhan dan efektifitas intervensi antara satu dengan yang lainnya juga berbeda-
beda. Ibu bersalin yang beragama Islam pasti pernah mendengarkan ayat Al-Qur’an atau
pernah mebacanya. Walaupun kebiasaan setiap individu berbeda terhadap AlQur’an
tetapi Al-Qur’an secara sifat memang telah terbukti sebagai obat (As- yifa’). Sesuai
dengan penelitian Rata-rata kecemasan sebelum terapi murottal adalah 26,67, rata-rata
setelah dilakukan terapi murottal adalah 20,52.
Uji Paired t test menunjukkan bahwa ada perbedaan rerata penurunan tingkat
kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan terapi murottal dengan nilai p value<α
(0,000<0,05).(11) Berdasarkan tabel 4 Hasil analisis mengunakan Uji T satu sampel
didapatkan nilai p sebesar 0.004 (<0.05), artinya rata-rata waktu bersalin Kala I ibu
primigravida lebih cepat daripada batas normal.
Hal ini juga membuktikan bahwa intervensi berupa metode Arrahim mempengaruhi
lama persalinan Kala I pada ibu Primigravida. Hal tersebut sesuai dengan hasil
penelitian yang telah dilakukan Dr. Al Qadhi, direktur utama Dr. Al Qadhi, direktur
utama Islamic Medicine Institute for Education and Research di Amerika Serikat,
tentang pengaruh mendengarkan ayat suci Al-Qur’an pada manusia terhadap perspektif
fisiologis dan psikologis.
Berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an
dapat merasakan perubahan fisiologis dan psikologis yang sangat besar. Dari hasil
penelitian tersebut menunjukan 97%, bahwa mendengarkan ayat suci Al- Qur’an
memiliki pengaruh mendatangkan ketenangan dan menurunkan ketegangan urat syaraf
reflektif.(11)
Menurut World Health Organization (WHO), standar rata-rata Sectio Caesarea (SC)
adalah sekitar 5-15% per 1.000 kelahiran di dunia. Rumah sakit pemerintahan kira-kira
119% sementara di rumah sakit swasta bisa lebih dari 30%. peningkatan persalinan
dengan Sectio Caesarea (SC) di seluruh Negara selama tahun 2007-2008 yaitu 110.000
per kelahiran di seluruh Asia (Gibbson L. et all, 2010 dalam Sumelung, Kundre, dan
Karundeng, 2014 2). Survet Global Kesehatan oleh WHO (2013)yang dituliskan dalam
data statistik kesehatan dunia menyebutkan bahwa angka kejadian SC terbesar terdapat
pada wilayah Amenka (36%), wilayah Western Pasifik (24%) dan wilayah Eropa
(23%). Data statistik WHO (2013) juga menyebutkan bahwa negara tertinggi dengan
kejadian SC terdapat pada negara Brazil (52%), Cyprus (51%), Mexico (39%).
WHO tahun 2015 selama hampir 30 tahun tingkat persalinan dengan SC menjadi
10% sampai 15% dari semua proses persalinan di Negara-negara berkembang.
RISKESDAS tahun 2013 tingkat pesalinan sectio caesarea di Indonesia sudah melewati
batas maksimal standar WHO 5-15%. Tingkat persalinan sectio caesarea di Indonesia
15,3% sampel dari 20.591 ibu yang melahirkan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir
yang di survey dari 33 provinsi. Gambaran adanya faktor resiko ibu saat melahirkan
atau di operasi caesarea adalah 13,4 % karena ketuban pecah dini, 5,49% karena
Preeklampsia, 5.14% karena Perdarahan, 4,40% Kelainan letak Janin, 4,25% karena
jalan lahir tertutup. 2,3% karena rupture uteri (Kemenkes, 2014).
Murottal merupakan salah satu musik yang memiliki pengaruh positif bagi
pendengarnya (Widayarti, 2011). Al-Qur'an mengandung kualitas nada huruf yang
bervariasi yang dipadukan oleh Allah SWT., sehingga bila dibaca akan terasa
keindahnya. Oleh karena itu Al-Qur'an bila dibaca dengan baik dan benar, maka akan
memberikan efek sebagaimana musik dan lagu Susunan huruf, kata-kata dan bunyi
huruf Al-Qur'an sesuai dengan susaman syaraf dalam tubuh manusia sehingga setiap
bunyi huruf Al-Qur'an yang dilontarkan akan direspon secara positif oleh urat syaraf.
Gelombang alunan nada-nadanya amat indah dan selalu menyita perhatian Jurnal
Keperawatan, Volume XIV. No. 1. April 2018 endorphin. Enfekalin dianggap dapat
menimbulkan hambatan presinaptik dan hambatan pasca sinaptik pada serabut- serabut
nyeri tipe C dan tipe delta A dimana mereka bersinaps di komu dorsalis. Proses tersebut
mencapai inhibisi dengan penghambatan saluran kalsium. Penghambatan nyeri tersebut
yaitu dengan memblok reseptor nyeri sehingga nyeri tidak dikirim ke korteks selebni
dan selanjutnya akan menurunkan persepsi pendengar, tak seorang pun yang mampu
memebuat sastra yang keindahan dan keteraturan melebihi Al-Qur'an (Elzaky, 2014).
Karakteristik surah Al-Kahf yang dilantunkan oleh Muhammad Taha Al- Junayd
mempunyai timbre medium pitch 44 Hz, harmony regular dan consistent, rhythm andate
(mendayu-dayu), volume 50 decibel, intensitas medium amplitude. Pada pitch yang
rendah dengan rythm yang lambat dan volume yang rendah akan menimbulkan efek
rileks. Frekuensi yang telah terbukti untuk mengurangi nyeri pasca operasi dan
menimbulkan efek tenang adalah 40-60 Db. Sedangkan waktu yang dibutuhkan dalam
auditons therapy (terapi pendengaran) supaya dapat memberikan efek terapeunk adalah
minimal selama 15 menit (Wirakhmi 2016)
Sesuai dengan teori gate control yang dikemukakan oleh Melzack dan Wall bahwa
impuls nyeri dihambat saat sebuah pertahanan ditutup, sehingga dapat menurunkan
intensitas nyeri yang dirasakan.
Hal ini menyatakan bahwa distraksi akan merangsang keluarnya hormone
enfekalin, serotonin dan Jurnal Keperawatan, Volume XIV. No. 1. April 2018
endorphin. Enfekalin dianggap dapat menimbulkan hambatan presinaptik dan hambatan
pasca sinaptik pada serabut- serabut nyeri tipe C dan tipe delta A dimana mereka
bersinaps di komu dorsalis, Proses tersebut mencapai inhibisi dengan penghambatan
saluran kalsium.
Penghambatan nyert tersebut yaitu dengan memblok reseptor nyeri sehingga nyeri
tidak dikirim ke korteks selebri dan selanjutnya akan menurunkan persepsi nyeri. Suatu
keseimbangan aktivitas dari neuron sensori dan serabut kontrol desenden dari otak
mengatur proses pertahanan. Neuron delta-A dan C melepaskan substansi P untuk
mentransmisi impuls melalui mekanisme pertahanan. Selain stu, terdapat
mekanoreseptor, neuron beta-A yang lebih tebal, yang lebih cepat yang melepaskan
neurotransmitter penghambat. Apabila masukan yang dominan berasal dari serabut beta-
A, akan menutup mekanisme pertahanan.
Mekanisme pentupan ini diyakini dapat terlihat saat seorang perawat menggosok
punggung klien dengan lembut. Pesan yang dihasilkan akan menstimulasi
mekanoroseptor, apabila masukan yang dominan berasal dari serabt delta-A dan serabut
C maka akan memebuka pertahanan tersebut dank lien mempersepsikan sensasi nyen.
Bahkan, jika impuls nyen dihantarkan ke otak, terdapat pusat kortek yang lebih tinggi di
otak yang memodifikasi nyeri.
Alur saraf desenden melepaskan optate endogen, seperti endorphine dan dinorfin,
suatu pembunuh nyeri alami yang berasal dari tubuh. Neuromedulator ini menutup
mekanisme pertahanan dengan menghambat pelepasan substansi P. Teknik distraksi
merupakan upaya untuk melepaskan endorphine (Potter & Perry, 2006).
Pada penelitian sesuai dengan keadaan di Ruangan Bersalin RSUD Jendral Ahmad
Yani Metro, beberapa responden mengeluh sangat nyeri karena baru pertama kali
melakukan SC dan pertama kali merasakan nyeri hebat seperti ISSN 1907-0337 ini
Rata-rata usia yang lebih muda merasakan nyert nya lebih besar dibandingkan dengan
usianya lebih tua. Hal itu karena intensitas nyeri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
sepert usia dan kebudayaan. Penelitian Wirakhmi (2016)
Pengaruh Terapi Murotal Ar Rahman Pada Pasien Pasca Operasi Sectio Caesarea
Di RSUD Dr. R. Goeteng Tarunadibrat Purbalingga. Hasil penelitian menunjukkan ada
perbedaan bermakna tekanan darah antara sebelum dan sesudah perlakuan pada kedua
kelompok (p sistole 0.003, p diastole 0,018), tetapi frekuensi nadi dan pemapasan tidak
menujukkan perbedaan bermakna dengan nilai p berurutan (0,429:0,666).
Perbedaan ini terjadi karena setelah diperdengarkan murottal Al- Qur'an terjadi
penurunan derajat intensitas nyeri dengan tidak diperdengarkan Al- Qur'an adalah mean
1.54 Murottal Al- Qur'an merupakan salah satu teknik distraksi non medis yang dapat
memperbaiki intensitas nyeri pada pasien post operasi SC.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Setelah membaca makalah yang berjudul teori Jean Ball pembaca dapat mengerti
apa itu teori Jean Ball. Terapi Murrotal sebaiknya dapat diefektifkan penerapannya pada
pelayanan-pelayanan di rumah sakit.
Terapi Murrotal dan aroma theraphy sebaiknya dapat diefektifkan penerapannya
pada pelayanan-pelayanan di rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA
Flora Niu. 2017. Buku Konsep Kebidanan. Jayapura: CV TRANS INFO MEDIA
Berliana Irianti. 2021. Buku Konsep Kebidanan. Pekanbaru: PT. PUSTAKA BARU
Suryani Soepardan. 2008. Buku konsep Kebidanan Jakarta : EGC
Aida Sri Rachmawati, Imam Bachaki. 2021. "PENGARUH TERAPI MUROTTAL
SURAH AR-RAHMAN TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH
PADA PASIEN." Healthcare Nursing Journal Vol. 3:Hal 132-135.
Akbar Harisa, Dkk. 2020. "Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Depresi Pada Pasien
Congestive Heart Failure Di Pusat Jantung Terpadu RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo." Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan
Bechir Frih. Dkk. 2017. "Effects of Listening to Holy Qur'an Recitation and Physical
Training on Dialysis Efficacy, Functional Capacity, and Psychosocial Outcomes in
Elderly Patients Undergoing Haemodialysis." Libyan Journal of Medicine.
Delvi Rahmayanti, Dkk 2021. "Pengaruh Terapi Murottal Surah Ar-Rahman Terhadap
Tingkat Dismenore Pada Remaja." Window of Nursing Journal 2:209-19.
Drs. Lukman Hakim. 2012. Terapi Qur'ani Untuk Kesembuhan Dan Rizki Tak Terduga.
Jakarta: Link Consulting Menara Karya.
Efriza Resti Rusdi, Yesi Hasneli, Sri Wahyuni, 2020. "EFEKTIFITAS TERAPI
MUROTTAL AL-QUR'AN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN
MAHASISWA SEBELUM UJIAN SKILL LABORATORY." Jurnal Ners
Indonesia Vol.11 No. Nasrudin, J. (2017). KAIDAH ILMU TAFSIR AL-QUR'AN
PRAKTIS. Yogyakarta: Deepublish.21
Nuraini, R. D. (2018). Efektivitas Terapi Murrottal Al-Quran Terhadap Kualitas Tidur
pada Pasien. Jurnal Health Of Student, 78-85.
NUR CAHYO KUSUMAWATI. 2018. "GAMBARAN PENGARUH TERAPI
MUROTAL TERHADAP AKTIVITAS MOTORIK ANAK AUTIS DI PUSAT
PELAYANAN AUTIS MUHAMMADIYAH SURAKARTA. SRAGEN."
UNIVERSITAS
Pegi Melati Pegi, Yulia Irvani, Dewi Reni Zulfitri 2021. "EFEKTIVITAS TERAPI
MUROTTAL AL-QUR'AN TERHADAP TEKANAN DARAH IBU HAMIL
DENGAN HIPERTENSI." Jurnal Ners Indonesia 2.
Ricky Riyanto Iksan, Dkk. 2020. "TERAPI MUROTTAL DALAM UPAYA
MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR LANSIA." Jurnal Keperawatan
Silampari 3.