Disusun oleh:
الر ِح ْي ِم
َّ الر ْحم ِن ِ بِس ِم
َّ اهلل ْ
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkah, rahmat
dan hidayah-Nya. Karya tulis ilmiah yang berjudul “POLA HIDUP SEHAT DI PESANTREN”
dapat saya selesaikan dengan baik.
Saya mengucapkan terima kasih Kepada Ustadzah Sri Maryanti, S. Pd. Selaku guru
mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah membantu kami dalam proses pembuatan
karya tulis ilmiah ini dan kami hanturkan terima kasih kepada teman-teman yang selalu
support dengan memberikan kritik dan saran dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.
Untuk itu peneliti megucapkan terima kasih kepada piha-pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini:
1. Syaykh Al Zaytun, Prof. Dr. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang selaku pimpinan
Ma’had Al-Zaytun.
Karya tulis ilmiah ini merupakan salah satu media belajar bagi santri untuk belajar
serta berkeinginan mengamalkan Kalam Ilahi.
Disini kami juga menyampaikan, apabila seandainya dalam penulisan laporan ilmiah
ini terdapat hal-hal yang kurang berkenan atau tidak sesuai dengan harapan, kami
memohon maaf yang sebesar-sebesarnya dan dengan senang hati menerima masukan,
kritikan, dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
laporan ilmiah ini. Semoga apa yang diharapakan oleh kami yang telah dijabarkan diatas,
dapat dicapai dengan sempurna.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.…………………………………………………………………………………… 1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………… 2
BAB I: PENDAHULUAN………………………………………………………………………………. 3
1.1 Latar Belakang.……………………………………………..……………………………. 3
2.2.4 Eco-Pesantren……………………………………………………………………. 10
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………...………………. 12
4.2 Saran………………………………………………………………………………………….. 12
DAFTAR PUSTAKA..…………………………………………………………………………………… 13
BAB I
PENDAHULUAN
Pola hidup sehat adalah kebiasaan hidup yang terbebas dari masalah kesehatan
fisik dan psikis. Pola hidup di pesantren mungkin memang perlu dipertanyakan. Santri di
pesantren memanglah beraneka ragam karakter contohnya ada yang suka menjaga
kebersihan dan ada juga yang tidak suka memperhatikan kebersihan disekitarnya.
Sehingga timbul berbagai penyakit, contohnya seperti penyakit kulit (panu, kadas, kurap,
gatal-gatal) dan kutu rambut yang akan mengganggu kesehatan psikis (mental). Selain
itu, santri juga ada keinginan untuk memakan makanan selain yang disediakan di
pesantren, seperti mie, makanan pedas, dan lain sebagainya. Sehingga semua hal
tersebut mengakibatkan santri kurang bisa mengatur pola hidup sehat di pesantren.
Karena itu penelitian mengenai pola makan sehat penting untuk dilakukan.
3. Apa dampak bagi santri yang tidak menerapkan pola hidup sehat?
Tujuan yang ingin penulis sampaikan melalui penelitian ini adalah sebagai berikut.
LANDASAN TEORI
Pengertian pola hidup sehat adalah gaya hidup yang memerhatikan semua aspek kondisi
kesehatan seseorang. Pola hidup sehat penting untuk diterapkan sehingga fungsi tubuh
dapat terjaga secara optimal. Dengan menerapkan pola hidup sehat, berbagai penyakit
dan masalah kesehatan dapat dicegah. Tubuh pun bisa tetap bugar dan mampu
melakukan berbagai aktivitas tanpa hambatan. Tujuan utama dari menjaga pola hidup
sehat adalah untuk menjaga kesehatan fisik baik jasmani maupun rohani.
1. Arimbi Nimpuno
Menurut chef Arimbi Nimpuno, konsep hidup sehat itu apabila segala sesuatunya
dilakukan secara seimbang. Hal itu meliputi makan, olahraga, dan istirahat. Artinya tidak
ada diet ekstrem atau olahraga ekstrem melainkan olahraga sesuai porsinya.
2. Yongky Sentosa
Sementara itu, menurut Head of Personal Health Philips Indonesia, Yongky Sentosa,
pengertian pola hidup sehat adalah saat seseorang mampu berolahraga dan olahraga
sesuai porsinya serta dikombinasikan dengan makan yang sehat dan bergizi.
Menurutnya pola hidup sehat tidak cukup hanya dengan makan, tidur dan olahraga.
Lebih dari itu, sehat merupakan kondisi yang baik secara keseluruhan, meliputi fisik,
mental dan spiritual. Itu semua bisa terwujud apabila didukung banyak hal, seperti
makan sehat, olahraga teratur dan istirahat. Selain itu, pikiran juga harus terus dijaga
agar tidak stress.
2.1.2 Manfaat pola hidup sehat, antara lain:
Pola hidup yang sehat juga sangat berdampak terhadap kesehatan jiwa
kita.Sehingga berbagai tugas, pekerjaan maupun masalah dapat kita tuntaskan dengan
baik karenapola hidup yang kita terapkan, misalnya olahraga rutin dapat meningkatkan
mood atau memperbaiki suasana hati sehingga mengurangi gejala kecemasan dan
depresi. Kemudianmeningkatkan rasa kepercayaan diri. Selain itu juga meningkatkan
kemampuan mengingatdan mengurangi stress pada orang lanjut usia.
2.1.3 Cara penerapan pola hidup sehat, yaitu:
Sebagai santri, kita perlu nutrisi lengkap supaya bisa bertumbuh optimal, baik
tinggi maupun berat badan, serta mampu melakukan berbagai aktivitas dengan baik.
1. Makanlah sesuai waktunya. Makan tiga kali sehari dengan cemilan di antaranya
adalah caraterbaik untuk mempertahankan berat badan dengan sehat. Kalau
kita melewatkan sarapanatau makan malam, kita justru akan lebih kelaparan
dan cenderung makan lebih banyak dengan makanan yang tidak sehat.
2. Mengemil dengan sehat. Salah satu cemilan sehat adalah buah dan sayur. Selain
kaya serat, buah dan sayur mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk
kesehatan kita.
3. Hindari soft drink. Minuman ini tidak mengandung vitamin, mineral, protein
atau serat. Daripada minum soft drink dengan hanya mendapatkan asupan
karbohidrat, lebih baik minum susu dengan kandungan nutrisi yang lebih
beragam, terutama nutrisi kalsium yang baik untuk pertumbuhan dan kesehatan
tulang.
4. Olahraga yang teratur. Olahraga adalah hal yang termudah untuk dilakukan agar
tubuh kita tetap sehat. Karena olahraga inilah yang membantu kita untuk
pembakaran metabolisme didalam tubuh.
5. Istirahat yang cukup. Setiap individu membutuhkan istirahat dan tidur untuk
memulihkan kembali kesehatannya. Tidur adalah suatu keadaan relatif tanpa
sadar yang penuh ketenangan tanpa kegiatan yang merupakan urutan siklus
yang berulang-ulang dan masing-masing menyatakan fase kegiatan otak dan
fisik yang berbeda (Tarwoto & Wartonah, 2006).
2.1.4 Faktor Penghambat Pola Hidup Sehat
Pola hidup tidak sehat tentunya membawa dampak buruk bagi kehidupan santri.
Berikut beberapa factor-faktor penghambat pola hidup sehat:
1. Tidur larut malam. Kebiasaan begadang sangat buruk sekali bagi kesehatan,
hal ini dikarenakan begadang akan mengurangi daya tahan tubuh atau
stamina santri.
2.1.5. Teori klasik H. L. Bloom menyatakan bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi
derajat kesehatan secara berturut-turut, yaitu:
3. Pelayanan Kesehatan
dan belajar di bawah bimbingan seorang atau lebih dari seorang guru
term santri dari bahasa Tamil yang berarti guru mengaji.” Sedangkan
C.C. Berg berpendapat bahwa, kata santri berasal dari term “smastri”
yang berarti orang yang tahu buku-buku suci agama Hindu, atau sarjana
dari term sattiri yang berarti orang yang tinggal disebuah rumah miskin
dalam Bahasa Arab oleh ulama abad pertengahan, dan para santri
PEMBAHASAN
Salah satu gangguan kesehatan yang paling sering dialami santri yang
mengenyam proses pendidikan di pesantren adalah gangguan kesehatan kulit berupa
sakit skabies, atau yang populer dikenal dengan sebutan kudis, yakni penyakit infeksi
kulit menular. Gejala orang yang didera sakit kudis menurut Slamet (1994: 103-104),
kulitnya terasa sangat gatal pada malam hari, pada kulit ditemukan bintik-bintik kecil
yang berisi cairan bening. Penyakit ini diakibatkan oleh tungau Sarcoptes Scabiei yang
memasuki kulit, memakan jaringan kulit dan menaruh telur-telurnya di dalam kulit. Telur
akan menetas dalam waktu 4-8 hari, dan nympha-nya menjadi dewasa dalam waktu dua
minggu. Karena sangat gatal, penderita terus menggaruk-garuk kulitnya, karena terus
digaruk kulit kemudian didera infeksi sekunder.
Karena sakit skabies banyak diderita santri di pesantren, banyak peneliti yang
tertarik untuk menjelaskan sebab-sebabnya. Mayrora dkk (2018: 100) misalnya
menyimpulkan bahwa salah satu penyebab munculnya sakit kudis di pesantren adalah
sanitasi pesantren yang belum memenuhi syarat kesehatan. Sementara secara spesifik
Ibadurrahmi, Veronica, dan Nugrohowati (2016: 33) melihat bahwa kepadatan hunian
asrama pesantren merupakan salah satu faktor penyebab penularan skabies di kalangan
santri.
Dari hasil studi di atas dapat dikatakan bahwa sanitasi yang tidak memenuhi
syarat kesehatan memberikan dampak terhadap kesehatan santri di pesantren. Santri
yang hidup dengan sanitasi yang belum memenuhi syarat kesehatan rentan terkena
skabies dan jenis sakit lainnya seperti diare, maag, sesak nafas (Bahraen, 2012) serta
ISPA (Astuti, 2018).
Selain sanitasi, hal lain yang berdampak bagi kesehatan santri adalah Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di pesantren. Ramdan, Iswari, dan Wijaya (2013: 1)
menjelaskan bahwa sebagian besar santri belum memiliki kesadaran untuk mencegah
dirinya agar tidak sakit. Hal demikian tampak pada sikap santri yang tak terlalu peduli
akan PHBS.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan.
Sebagian besar fasilitas sanitasi yang ada pada beberapa pesantren yang menjadi
fokus dalam kajian ini belum memenuhi syarat kesehatan. Sebagian pesantren tersebut
bahkan belum memandang bahwa fasilitasi sanitasi sebagai aspek penting bagi proses
belajar di pesantren. Gangguan kesehatan yang acap kali menimpa santri di antaranya
adalah skabies, diare, dan ISPA. Ada kebijakan yang digulirkan pemerintah untuk
membantu pesantren keluar dari masalah sanitasi, yaitu Pos Kesehatan Pesantren dari
Kementerian Kesehatan dan Eco-Pesantren dari Kementerian Lingkungan Hidup.
4.2 Saran.
Pola hidup sehat harus diterapkan oleh para santri agar mereka tidak menderita
penyakit kulit.
http://etheses.iainkediri.ac.id/509/3/5_BAB%202_FARID%20BAGUS
%20W_931305212.pdf
http://www.polahidupsehat.org/pola-hidup-sehat.html
https://www.scribd.com/doc/123143565/Makalah-Pola-Hidup-
Sehat#:~:text=Penutup%20Kesimpulan%20Pola%20hidup%20sehat,tubuh
%20menjadi%20sehat%20dan%20bugar.
https://www.volimaniak.com/2014/09/faktor-faktor-penghalang-dalam-
menjaga.html
Adriansyah, A. A. (2017). Keterkaitan antara sanitasi pondok pesantren dengan
kejadian penyakit yang dialami santri di Pondok Pesantren Sunan
Drajat.Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) | 4
MTPH Journal, 01(01).
هَ َذا َوهَّللا ُ يَرْ َعانَا َويَحْ فَظُنَا َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن
“Mendidik dan membangun semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah SWT".