PENDAHULUAN
1. Latar belakang
dan betina yang menjadi satu (hermafrodit) kecuali pada trematoda darah
isap perut di bagian posterior tubuh. Dalam siklus hidupnya Trematoda pada
umumnya memerlukan keong sebagai hospes perantara pertama dan hewan lain
trematoda, antara lain: kucing, anjing, kambing, sapi, tikus, burung, musang,
berikut :
Japonicum
Ilocanum
2. Tujuan
PEMBAHASAN
1. Schistosoma japonicum
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Trematoda
Subkelas : Digenea
Ordo : Strigeidida
Genus : Schistosoma
Spesies : Schistosoma japonicum
Hospes utamanya adalah manusia dan beberapa jenis hewan seperti tikus
sawah, babi hutan, sapi dan anjing hutan. Hospes perantara dari cacing ini adalah
daerah ladang, sawah yang tidak terpakai lagi, parit diantara sawah dan di daerah
blood fluke), sementara babi, anjing, kucing, kerbau, sapi, kambing, kuda, dan
lindoensis di danau lindu (Sulawesi tengah) dan O. quadrasi. Siput ini berukuran
kecil, operculate, bersifat amphibi serta dapat bertahan hidup beberapa bulan
c. Morfologi
1. Telur
Telur berhialin
(tombol)
Cacing jantan,
panjang 12-20
mm, diameter
0,50-0,55 mm.
Integument
ditutupi duri-duri
butir telur.
d. Distribusi geografik
Jepang (saat ini sudah tidak ditemukan lagi karena program pengendalian telah
terisolasi di Sulawesi Tengah (sekitar Danau Lindu pada tahun 1937 dan Lembah
Cambridge,2010)
tempat ini betina menonjolkan tubuhnya dari yang jantan atau meninggalkan
yang jantan untuk bertelur di dalam venula-venula mesenterika kecil pada dinding
usus. Telur berbentuk oval hingga bulat, dan memerlukan waktu beberapa hari
untuk berkembang menjadi mirasidium matang di dalam kulit telur. Massa telur
menyebabkan tekanan pada dinding venula yang tipis, yang biasanya dilemahkan
oleh sekresi dari kelenjar histolitik mirasidium yang masih berada di dalam kulit
telur. Dinding itu kemudian sobek, dan telur menembus lumen usus yang
kemudian keluar dari tubuh. Pada infeksi berat, beribu-ribu cacing ditemukan di
lunak dalam 5-7 minggu, membentuk generasi pertama dan kedua sporokista.
jam, cercaria menembus kulit sebagai hasil kerja kelenjar penetrasi yang
menuju jantung kanan dan paru-paru, terbawa sampau ke jantung kiri menuju
sepanjang dinding A. Pulmonalis, jantung kanan, dan vena cava menuju ke hati
melalui vena hepatica. Infeksi dapat bertahan untuk jangka waktu yang tidak
dan aspek lainnya penting, faktor-faktor di dalam telur berperan utama dalam
dan sistem peredaran darah. Cacing yang sedang migrasi biasanya tidak atau
sedikit menimbulkan kerusakan atau gejala, tetapi kadang terjadi reaksi hebat,
yang disebabkan oleh dua spesies lain yang biasa menginfeksi manusia
f. Epidemiologi
Jika tidak diobati, ia akan berkembang menjadi suatu kondisi kronis yang
tersebut, yaitu pada tuan rumah yang sesuai. Di Indonesia, di pulau Sulawesi,
keadaan endemic tinggi di daerah danau lindu. Pada tahun 1971 dari pemeriksaan
tinja terdapat infeksi s. japonicum 53 % dari 126 orang penduduk pada usia antara
7-70 tahun, dan di lembah Napu dilaporkan infection rate 8 dan 12 % pada dua
Setelah parasit memasuki tubuh inang dan memproduksi telur, parasit
Granuloma yang terdiri dari sel motil membawa telur ke dalam lumen usus.
dibuang dalam feses. Sayangnya sekitar 2/3 dari telur tidak dikeluarkan,
sebaliknya mereka berkembang di usus. Hal ini dapat menyebabkan fibrosis. Pada
Schistosoma karena memproduksi hingga 3000 telur per hari, sepuluh kal lebih
Katayama, fibrosis hati, sirosis hati, hipertensi hati portal, spinomegali dan
ascites. Beberapa telur mungkin lewat hati dan masuk paru-paru, system saraf dan
organ lain di mana mereka dapat memengaruhi kesehatan individu yang terinfeksi.
h. Diagnosis
jika diduga terinfeksi S. haematobium. Telur dapat berada dalam tinja pada
diikuti oleh jumlah telur pada membran. Biopsi jaringan (biopsi rektal untuk
tanpa telur.
setelah infeksi dan Mereka bisa menyeberang atau berinteraksi dengan infeksi
cacingan lainnya.
i. Pengobatan
dapat juga digunakan natrium antimony tartrat. Obat lainnya tidak memberikan
hasil yang memuaskan karena sebenarnya tidak ada obat khusus untuk parasit ini.
pembuluh darah, sehingga akan tersapu ke dalam hati oleh sirkulasi portal.
2. Schistosoma mansoni
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Platyhelminthes
Class : Trematoda
Subclass : Digenea
Order : Strigeidida
Genus : Schistosoma
adalah kera Baboon dan hewan pengerat. Hospes perantaranya adalah keong air
usus,disentri mansoni.
1. Telur
Ukuran 150 μm
membulat,besar dan
berbenutuk segitiga.
2. Cacing dewasa
Tubuhnya tertutup
kulit yang
mempunyai
tuberkel kasar.
Cacing jantan
panjangnya 6,4 –
12 mm,
mempunyai 8 – 9
testis.
d. Distribusi Geografik
e. Siklus hidup
Manusia terinfeksi oleh serkaria di air tawar melalui penetrasi pada kulit.
Serkaria masuk tubuh melalui sirkulasi vena ke jantung, paru-paru dan sirkulasi
jaringan sub mukosa dan mukosa lalu masuk kedalam lumen usus dan keluar
bersama tinja.Telur yang berada di air tawar menetas dan melepaskan mirasidium
Dapat dibagi menjadi dua bidang utama, yaitu schistosomiasis akut dan kronis.
sakit kepala, batuk, dalam kasus yang ekstrim diare disertaidengan darah, lendir
dan bahan nekrotik. Gejala kronis akan tampak beberapa tahun setelah infeksi.
Gejalanya seperti peradangan padahati dan jarang ditemukan di organ lain (paru-
paru).
g. Diagnosis
Beberapa cara untuk melakukan beberapa cara sepertisediaan hapus langsung dari
tinja (metode Kato) maupun dengancara sedimentasi (0,5 % gliserin dalam air).
Bila dalam tinja tidak ditemukan telur diagnosis dapat dilakukan dengan tes
serologi,sedangkan untuk menemukan telur yang masih segar dalam hati dan usus
Nitridiasol juga efektif tetapibukan sebagai obat pilihan. Obat lain yang cukup
3. Schistosoma haematobium
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Platyhelminthes
Class : Trematoda
Subclass : Digenea
Order : Strigeidida
Genus : Schistosoma
Species : Schistosoma haematobium
kandung kemih dan Schistosomiasis usus. Babon dan kera ain dilaporkan sebagai
hospes reservoar.
1. Cacing dewasa
1 mm.
Ditutupi integumen
tuberkulasi kecil,
lebih besar.
tubuh.
dalam uterus
kemih.
d. Distribusi geografik
Cacing ini ditemukan di Afrika, Spanyol, dan berbagai negara Arab (timur
e. Siklus hidup
Berawal dari orang yang terinfeksi buang air kecil atau buang air besar di
air. Air kencing atau kotoran mengandung telur cacing. Telur cacing menetas dan
cacing pindah ke keong, Cacing muda pindah dari keong ke manusia. Dengan
demikian, orang yang mencuci atau berenang di air di mana orang yang terinfeksi
pernah buang air kecil atau buang air besar, maka ia akan terinfeksi.
menginfeksi dengan cara menembus kulit pada waktu manusia masuk ke dalam
air yang mengandung cercaria. Waktu yang diperlukan untuk infeksi adalah 5-10
menit. Setelah serkaria menembus kulit, larva ini kemudian masuk ke dalam
kapiler darah, mengalir dengan aliran darah masuk ke jantung kanan, lalu paru
dan kembali ke jantung kiri; kemudian masuk ke sistem peredaran darah besar, ke
Setelah dewasa cacing ini kembali ke vena portae dan vena usus atau vena
kandung kemih dan kemudian betina bertelur setelah berkopulasi. Cacing betina
meletakkan telur di pembuluh darah. Telur dapat menembus keluar dari pembuluh
darah, bermigrasi di jaringan dan akhirnya masuk ke lumen usus atau kandung
kemih untuk kemudian ditemukan di dalam tinja atau urin. Telur menetas di
dalam air dan larva yang keluar disebut mirasidium. Mirasidium ini kemudian
tanda umum yang sering terlihat adalah adanya darah di dalam air kencing atau
kotoran. Pada wanita tanda ini bisa juga disebabkan oleh adanya luka pada alat
g. Diagnosa
biopsi hati dan biopsi rektum. Reaksi serologidapat dipakai untuk membantu
sorbent assay).
h. Pengobatan
Obat-obat tersebut tidak efektif dan beberapa sangat toksik. Pada saat ini obat
dalam fase akut, kronik maupun yang sudah mengalami splenomegali atau bahkan
yang mengalami komplikasi lain. Obat tersebut sangat manjur, efek samping
ringan dan hanya diperlukan satu dosis yaitu 60 mg/kg BB yang dibagi dua dan
PENUTUP
Kesimpulan
parasitik yang disebabkan oleh infeksi cacing yang tergolong dalam genus
Schistosoma.
pipih (cacing pita). Ini seringkali menyebabkan ruam, demam, panas-dingin, dan
nyeri otot dan kadangkala menyebabkan nyeri perut dan diare atau nyeri berkemih
dan pendarahan.
kantung kemih).
Lindu dan Dataran Tinggi Napu. Secara keseluruhan penduduk yang berisiko
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Schistosomiasis
http://schistosoma-haematobium.html
http:// makalah-schistosoma-japonikum.html
http://www.cdc.gov/dpdx/schistosomiasis/gallery.html
http://www.hmpd-untad.org/wp-
content/uploads/2015/02/Schistosomiasis.pdf
http://www.academia.edu/4092737/TREMATODA_DARAH_SCHISTOS
OMA