Kelompok 10 :
● Schistosomiasis, juga dikenal sebagai bilharzia, adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing
parasit.
● Schistosomiasis adalah masalah kesehatan masyarakat yang berkaitan erat dengan masalah
sosial budaya dan kemiskinan. Pada umumnya orang yang terinfeksi adalah orang-orang yang
mempunyai kehidupan dekat dengan perairan atau tidak terpisahkan dengan lingkungan air
Schistosomiasis adalah suatu penyakit yang ditularkan melalui air (water-borne-disease) yang
biasanya didapat karena berenang dalam air yang mengandung induk semang antaranya yaitu
siput
Etiologi dan agen penyebab
• Schistosomiasis disebut juga bilharziasis karena pertama kali ditemukan
trematoda dewasa oleh Theodor Bilharz pada tahun 1851 di vena messenterica
pada manusia di Kairo, Mesir. Nama lain penyakit ini disebut juga Katayama
syndrome.
• Penyakit ini bersifat kronis yang disebabkan oleh cacing Trematoda dari genus
Schistosoma. Saat ini dikenal 6 spesies yaitu Schistosoma hematobium, S.
mansoni, S. intercalatum, S. japonicum, S. bovis, dan S. mattheei. Schistosoma
hematobium, S. mansoni, dan S. intercalatum memiliki induk semang utamanya
adalah manusia, dan terkadang dapat juga menyerang hewan.
•Schistosomiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh
sejenis parasit cacing dari famili shistosomatidae yang
memiliki habitat pada pembuluh darah disekitar usus
atau vesica urinaria.
● Penularan schistosomiasis terjadi apabila larva serkaria yang berada dalam air
menemukan inang definitif, dengan kata lain transmisi penyakit schistosomiasis pada
manusia terjadi apabila manusia berada pada lingkungan perairan yang sudah
mengandung larva serkaria dari Schistosoma.
● Beragam siput yang bertindak sebagai induk semang antara yang masing-masing
beradaptasi dengan galur lokal dari parasit yaitu :
1. Siput Bulinus sp. merupakan inang antara untuk S. haematobium adalah siput akuatik
yang akan berbiak di perairan yang airnya tidak terlalu banyak seperti kolam atau
saluran irigasi.
2. Siput Biomphalaria sp. yang merupakan inang antara dari S. mansoni
dapat ditemukan di perairan serupa, tetapi dapat juga berkembang pesat
di danau dan perairan deras.
3. Siput Oncomelania sp. merupakan inang antara S. japonicum yang bersifat
amfibi sehingga banyak dijumpai di tepian kanal irigasi, saluran drainase,
ataupun daerah-daerah tergenang.
4. Sumber utama penularan S. haematobium adalah anak kecil terinfeksi
yang buang air kecil di perairan
5. S. mansoni dan S. japonicum sumber utamanya adalah kontaminasi feses
hewan/ manusia yang terbawa air.
● Faktor penting yang berhubungan dengan penyebaran penyakit ini antara lain proyek
perluasan dan pengembangan sistem perairan, pembuatan danau buatan, dan sistem
irigasi.
● Faktor tersebut memicu pertumbuhan populasi siput sebagai inang antara. Perpindahan
populasi manusia juga dapat menyebarkan penyakit ini.
● Sebagai contoh adalah adanya arus urbanisasi dari desa ke kota, transmigrasi, dan
perpindahan turis wisata. Karena penyakit ini menular melalui siput sebagai induk
semang antara yang menyukai tempat-tempat berair, maka penyakit ini banyak terjadi
pada daerah dengan curah hujan yang cukup tinggi atau pada daerah yang memiliki
danau atau kolam dengan populasi ternak yang cukup tinggi.
Epidemiologi dan Penyebaran Penyakit
● Schistosomiasis merupakan salah satu penyakit infeksi parasit pada manusia yang
menyebar luas di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan
schistosomiasis menempati 40% dari keseluruhan penyakit di daerah tropis.
Penyebaran schistosomiasis sangat luas di daerah tropis maupun subtropis.
Diperkirakan penyakit ini menginfeksi 200 sampai 300 juta orang pada 79 negara dan
sebanyak 600 juta orang mempunyai resiko terinfeksi. Schistosomiasis merupakan
parasit yang biasa ditularkan melalui kontak dengan air. Penyakit ini kebanyakan
menyerang anak-anak usia 14 tahun.
● Ardilasunu Wicaksono, drh. 2010. Schistosomiasis . Bogor : Fakultas Kedokteran Hewan Institut
Pertanian
● CDC, 2018. Parasites – Schistosomiasis. https://www.cdc.gov/parasites/schistosomiasis/ diakses pada
1 april 2021
● Nurwidayati , Anis, Phetisya Pamela Frederika Sumolang dan Mohammad Sudomo. 2019. Fluktuasi
Schistosomiasis di Daerah Endemis Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011-2018. Sulawesi Tengah : Balai
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala Labuan Panimba, Labuan, Donggala, Sulawesi
Tengah.