Anda di halaman 1dari 27

RIZKA ADI

FK UMP 2014
 Kelompok obat yang digunakan untuk
menekan respon imun
 Digunakan untuk 3 indikasi utama yaitu:
- Penyakit autoimun
- Transplantasi organ
- Pencegahan hemolisis Rhesus pada
neonatus
 Terdapat 4 kelompok obat imunosupresan
yang digunakan di klinik:
1. Kortikosteroid
2. Penghambat Kalsineurin
 Siklosporin
 Takrolismus
3. Sitotoksik
Azatioprin Mikofenolat Mofetil
Siklofosfamid Metotreksat
Vincristine Vinblastine
Cytarabine
4. Antibodi
KORTIKOSTEROID
 Digunakan tunggal ataupun dengan
kombinasi dengan imunosupresan yang lain

Farmakodinamik kortikosteroid
• Menurunkan jumlah limfosit secara cepat
• Menghambat proliferasi sel limfosit T, imunitas
seluler
• Menghambat transkripsi berbagai sitokin
( IL-1, IL-2, IL-6, IFN-α, TNF-α)
• Menghambat produksi mediator inflamasi
Phospholipids

phospholipase A2 glucocorticoids
lipoxygenase
Arachidonic acid
COX NSAIDs

5-HPETE PGG 2
PGI2 synthetase
(vascular endothelium)
PGH2
iosmerase reductase TXA2 synthetase
(platelet)

leukotriens PGI2 PGE2 PGF2α TXA2


 Anti inflamasi
 Imunosupresif:
Penyakit Autoimun
- Anemia hemolitik autoimun
- ITP (Idiophatic Thrombocytopenic
- Inflamatory bowel disease
- SLE
- Tiroiditis Hashimoto
 Transplantasi organ
 Penekanan aktivitas kelenjar adrenal
 Meningkatkan resiko infeksi
 Osteoporesis
 Ulkus lambung/duodenum
PENGHAMBAT KALSINEURIN
SIKLOSPORIN DAN TAKROLIMUS
- Siklosperin berikatan dengan siklofilin
- Takrolimus berikatan dengan FK506-
binding protein (FKBP)  menghambat
fungsi kalsineurin
- Siklosperin mengurangi produksi IL-2
dengan meningkatkan ekspresi tumor
growth factor-β (TGF-β)
Siklosporin
- Absorpsi oral lambat dan tidak lengkap
- Bioaviabilitas 20-50%
- Kadar puncak per oral 1 - 4 jam
- Absorpsi peroral dipengaruhi oleh makanan
berlemak
- Distribusi luas
- Waktu paruh ± 6 jam
- Metabolisme dalam hati oleh enzim
sitokrom-P450
- Ekskresi melalui feses dan melalui urin
hanya 6%
 Dapat diberikan secara oral atau IV
 Kosentrasi puncak dicapai 1-4 jam
 Waktu paruh 9-12 jam
 Metabolisme enzim p450 di hati
 Efek toksik hampir sama dengan
siklosporin: nefrotoksik, neurotoksis,
gangguan gastrointestinal
 Fenobarbital, fenitoin, trimetoprim-
sufametoksazol dan rifampisin mempercepat
eliminasi siklosporin

APLIKASI KLINIS
- Digunakan bersama dengan imunosupresan lain
-Transplantasi organ
- Penyakit autoimun  dosis 7,5 mg/KgBB
SITOTOKSIK
SITOTOKSIK
Sebagian digunakan sebagai antikanker
 Menghambat perkembangan sel limfosit B dan T

AZATIOPRIN

FARMAKOKINETIK
- Merupakan antimetabolit golongan purin
- Derivat dari 6-markaptopurin
- Dengan bantuan enzim xanthine –oxidase diubah
menjadi 6-thiouric acid, agar dapat diekskresi melalui urin
- Mudah diabsorpsi melalui saluran cerna
 Efek imunosupresan melalui gangguan
metabolisme asam nukleat yang dibutuhkan untuk
proliferasi sel setelah stimulasi antigen
 Menghambat imunitas seluler serta respon antibodi
primer dan sekunder
 Analog purin merupakan agen sitotoksik yang
menyerang sel limfosit terstimulasi
 Mencegah penolakan transplantasi
 Lupus nefritis
 Artritis reumatoid
 Penyakit chorn
 Glomerulonefritis akut
 ITP
 Anemia hemolitik autoimun
 Penggunaan dengan allopurinol
menyebabkan hambatan xantin oksidase 
toksisitas azatioprin  dosis azatioprin
dikurangi 1/4-1/3 dari dosis lazim
 Toksisitas:
- Supresi sum-sum tulang
- Ruam kulit
- mual, muntah
- hepatoktosis
SIKLOFOSFAMID

Farmakodinamik
• Merupakan golongan alkilator yang mempunyai
efek imunosupresi yang kuat
• Menghambat sel B dan sel T
• Diaktifkan oleh enzim mikrosom hati

Aplikasi Klinis
• Pada dosis besar digunakan sebagai anti kanker
• Digunakan pada SLE, Artritis reumatoid, ITP, Sindrom
nefrotik, Granulomatosis Wegener
METOTREKSAT

• Bekerja dengan menghambat enzim dihidrofolat


reduktase  menghambat sintesis timidilat dan purin
• Menunjukan hambatan replikasi dan fungsi sel T dan sel B
• Bekerja spesifik pada Fase S siklus sel

Aplikasi klinis
• Digunakan tunggal atau kombinasi dengan
siklosporin sebagai obat anti kanker
• Mengatasi penyakit autoimun
• dosis 7,5 mg sekali seminggu diberikan pada penderita
Artritis reumatoid
MIKOFENOLAT MOFETIL

• Merupakan derivat asam mikofenolat


• Asam mikofenolat adalah penghambat kuat inosin monofosfa
dehidrogenase  enzim penting pada sintesis purin, dimana
limfosit T dan B tergantung pada enzim ini
• Menghambat Aktivasi dan proliferasi limfosit T dan B serta
pembentukan antibodi oleh sel B
• Menghambat migrasi lekosit ketempat inflamasi
Farmakokinetik Mikofenolat Mofetil

• Bioaviabilitas 94%
• Dihidrolisis menjadi asam mikofenolat yang
merupakan komponen aktif
• Pemberian bersama dengan antasida yang
mengandung aluminium hidroksida dan magnesium
akan menurunkan absorpsi

Aplikasi klinis dan Efek Samping


• Transplantasi organ
• SLE, artritis reumatoid, Lupus nefritis, berbagai kelainan
dermatologik
• Efek samping: gangguan gastrointestinal
ANTITHYMOCYTE GLOBULIN (ATG)
ANTILYMPHOCYT GLOBULIN (ALG)
ANTITHYMOCYT GLOBULIN (ATG)
ANTILYMPHOSIT GLOBULIN (ALG)

• Merupakan antibody poliklonal yang dapat berikatan pada


berbagai molekul permukaan limfosit T dan molekul HLA
Kelas I dan II
• Efek utama adalah mengurangi jumlah limfosit dan menekan
respon imun sel T
• Digunakan pada transplantasi organ
• Efek samping: serum sicknes dan nefritis, leukopeni, ruam
kulit, trombositopenia
ANTIBODI MONOKLONAL
 Mempunyai daya mengikat TNF-α sehingga
mensupresi sitokin IL1,IL6 dan molekul
adhesi yang berperan pada migrasi dan
aktivasi lekosit
 50-70% menunjukan respon pada penderita
artritis reumatoid

Anda mungkin juga menyukai