Anda di halaman 1dari 36

TES KONSUMEN

(Consumer Test)

Dyah Kartika Wening


Ruang Lingkup
• Merupakan salah satu klasifikasi
penilaian sensori (penilaian
karakteristik produk dengan
menggunakan indra manusia –
uji organoleptik )
 Disebut juga dengan uji
kesukaan dan penerimaan
 Menilai respon personal
(konsumen) terhadap suatu
produk dengan menggunakan
indra
 Tes konsumen merupakan
penelitian eksperimen
Tujuan & apkilasi

 Pemeliharaan produk
 Perbaikan/optimalisasi produk
 Pengembangan produk baru
 Penilaian potensi pasar
 Review kategori produk
 Mendukung klaim pada iklan
Lokasi Pengujian
 Berdasarkan lokasinya ada 3 jenis uji
 Laboratory test  sensory
laboratory
 Central Location Test (CLT)  halls,
supermarkets, on the street
 Home use test  home
Kelebihan & Kekuangan
Lokasi Pengujian
1. Laboratory Test
• Kelebihan : kondisi terkontrol
• Kekurangan :
– Produk yang dievaluasi keluar dari konteks
– Atmosfir konsumsi tidak normal
– Subjek dipaksa memberi jawaban
– Jawaban sering terbatas
– Waktu dalam sehari – mungkin tidak
kondusif untuk konsumsi (contoh : alkohol)
Kelebihan & Kekuangan
Lokasi Pengujian (lanjutan)
2. Hall Test
Beberapa kesulitan :
– Tidak ada kontrol dan tidak ada konteks (seperti
keuntungan bila menggunakan home tests)
– Tidak ada target subjek  panelis terlalu luas
sehingga cenderung mengindikasikan preferensi
(preference) dan pengenalan produk daripada
penerimaan (acceptance)
Masalah lain :
• Potret penilaian berdasarkan porsi yang kecil
• Familiarity, habituation (product fatigue) and
variability
Kelebihan & Kekuangan
Lokasi Pengujian (lanjutan)

Lingkungan tes yang lain :


• Contoh di kantin & pubs - free sample –
kecepatan konsumsi dan jumlah konsumsi
(dilanjukan dengan menginterview
panelis untuk mendapatkan informasi
kualitatif)
• Party approach - free food and drink -
kecepatan konsumsi dan jumlah konsumsi
Kelebihan & Kekuangan
Lokasi Pengujian (lanjutan)
3. Home Tests:
Kelebihan :
• Kondisi lebih natural sehingga memungkinkan
panelis konsumen dapat memberikan
jawaban penerimaan yang lebih valid
Kekurangan :
• Keluar dari kontrol eksperimen
• Jawaban tidak praktis
• Tidak dapat mencerminkan konsumsi
sesungguhnya karena pertanyaan “are being
asked” (test situation)
METODE UJI AFEKTIF

1. Kualitatif
 Focus group
 Focus panel
 One-on-one interview
METODE UJI AFEKTIF
(lanjutan…)

2. Kuantitatif
 Uji preferensi (preference test) - choice
 Uji penerimaan (acceptance test) - rating
METODE UJI AFEKTIF
(lanjutan…)

Task Test and Questions


Type
Pilihan Preference Which sample do you prefer
test (tes ?
kesukaan) Which sample do you like
better ?
Mengur Acceptance How much do you like the
utkan test (tes product ?
penerimaan) How acceptable is the
product?
1. Preference Test
Test type No. of Preference
samples
Paired 2 A choice of one sample over another (A-
preference B)
Rank 3 or more A relative order of preference of
preference samples (A-B-C-D)
Multiple paired 3 or more A series of paired samples with all
preference samples paired with all others (A-B,
(all pared) A- C, A-D, B-C, B-D, C-D)
Multiple paired 3 or more A series of paired samples with one or
preference two select samples (e.g. control = R)
(selected paired with two or more others (not
paired) paired with each other) (R-A, R-B, R-
C, R-D)
1. Preference Test
PEANUT BUTTER
INSTRUCTION :
1. Taste the product on the left first, and the product on the right
second. Now that you’ve tasted both products, which one do
you prefer, Please choose one :

463 189
2. Please comment on the reasons for your choice :
…………………………………………………………………
Name : …………………………..Date : ………………………
THANK YOU
1. Preference Test
2. Acceptance Test
 Menentukan “status kesukaan” produk,
contoh : seberapa besar tingkat kesukaan
konsumen terhadap produk
 Produk biasanya dibandingkan dengan
“standar” dan skala hedonik digunakan
untuk mengindikasikan tingkat kesukaan
atau ketidaksukaan
 Dari satu penerimaan relatif dapat
menduga kesukaan
 Biasanya sampel dengan skor tertinggi
disukai
 Acceptance test sama dengan attribute
difference test
 Jenis skala yang dapat digunakan : line
scale, kategori,
2. Acceptance Test
 Pada umumnya digunakan pada pengembangan produk
dan pemasaran untuk menentukan kesuksesan potensial
produk
 Informasi harus datang dari konsumen secara
langsung (sensory testing) or secara tidak langsung
(observing behaviour)
 Metode secara langsung = ranking, scaling,
paired comparison or product grouping
 Metode tidak langsung = memonitor perkembangan
besarnya konsumsi atau penggunaan produk comparatif
pada situasi pilihan bebas  Preference test diobservasi
dari konsumsi yang nyata , dan bukan opini statement
 Metode perilaku (Behavioural methods) lebih sulit dan
membutuhkan waktu yang lama daripada pengukuran
verbal tetapi validitasnya tinggi
Penilaian Atribut secara
Individual (Atribute Diagnostics)
1. Respon afektif terhadap atribut
 Preferensi : Sampel mana yang lebih disukai?
 Hedonik : Bagaimana tingkat kesukaan “tekstur” produk ini ?
[ Sangat tidak disukai ………..Sangat disukai]
2. Intensitas respon terhadap atribut
 Kekuatan : Seberapa kuat “renyahnya” produk ini ?
[ Tidak ada ……………………………Sangat kuat]
3. Kecocokan intensitas
 Just right : Bagaimana kepantasan tingkat kemanisan
produk ini ?
[Tidak cukup manis …………………Sangat manis]
Skala Pengukuran Acceptance
Test
1. Likeability
scale like
extremely like
very much like
moderately
neither like nor dislike
dislike slightly
dislike moderately
dislike very much
dislike extremely
2. Use facial
expressions - best for
children
Skala Pengukuran Acceptance
Test
3. Jika sampel dibandingka dengan standar , skala
yang digunakan :
Dibandingkan dengan standar X, sample ….. Adalah :
liked very much more
liked moderately more liked
some more
liked neither more nor less liked
slightly less
liked moderately liked
very much less
Skala Pengukuran
Acceptance Test
4. Other scales: „Just Right’ scales:
eg. tolong tunjukkan penerimaan gula dalam
produk ini :
The product is:
just right
a little too sweet
not quite sweet enough
not at all sweet enough
Skala Pengukuran
Acceptance Test
5. Line or Numerical Scales
Responden menempatkan tanda pada
sebuah garis atau memberi nomor untuk
mengungkapkan tingkat keinginan
misalnya Mohon untuk menilai kesesuaian
produk X untuk digunakan dalam makanan
…. not at all very suitable
for
suitable this
occasion
Skala Pengukuran
Acceptance Test
6. Kemungkinan Pembelian atau Food-Action-Rating
Prihatin dengan perilaku konsumsi aktual atau yang
diperkirakan
Makan seluruh bagian & evaluasi sampel
berdasarkan pengalaman Anda. Beri tanda
pada pernyataan mana yang paling sesuai
dengan pendapat Anda
• Saya akan makan ini di setiap kesempatan saya akan makan
ini sangat sering
• Saya suka ini & akan makan ini sekarang & lalu Saya akan
makan ini jika tersedia tapi tidak akan baik dari saya cara
untuk itu Saya tidak suka ini & hanya memakannya saja
Contoh Skala Pengukuran Acceptance Test

Format 4. Uji Peringkat Kesukaan Flavor Crackers


Nama :
……………………………………………………………………
No. ................
Tanggal : 30 November 2017
Kriteria : Kesukaan Flavor
Petunjuk : Setelah anda mencicipi semua sampel, buatlah urutan peringkat
(rangking) crackers berdasarkan kesukaan flavor dengan urutan nomor 1 s/d 7
pada kolom yang tersedia sesuai dengan tingkat intensitasnya (nomor 1
peringkat nilai tertinggi dan 7 peringkat nilai terendah).

Kode KESUKAAN FLAVOR


305
621
218
532
159
753
914
Skala Pengukuran
Acceptance Test
Format Uji Kesukaan Minuman Beraroma
Nama : ..................................................... L/P
Umur : .....................................
Tanggal :.......................................
Kriteria : Kesukaan terhadap rasa dan penerimaan produk sec
keseluruhan
Petunjuk
:
•Minumlah sampel no. 1 kemudian tentukan tingkat kesukaan rasa
dan penerimaan produk yang diuji
•Berilah tanda V pada jawaban yang sesuai dengan tingkat kesukaan
anda dengan nilai 1-7(1 amat sangat tidak suka, 7 amat sangat
suka).
•Lanjutkan pengujian
No. KODEuntuk sampel
KESELURUHAN RASA yang lainnya
PENERIMAAN
PRODUK
KESELURUHAN
1. 123 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
2. 579
3. 086
4. 702
5. 479
Contoh Skala Pengukuran Acceptance Test
Contoh Skala Pengukuran Acceptance Test
Analisa data

1. Uji Pasangan untuk preferensi


 Mana yang lebih disukai (respon berarah)  A>B
 Tujuan uji untuk perbaikan mutu atau peningkatan
efisiensi
 Informasi dari panelis ditransformasi menjadi data
binomial dengan simbul 1 dan 0 atau + dan -
• Tabulasi dan penjumlahan data binomial ini merupakan
data
kuantitatif  analisa dan interpretasi
• Analisa data uji perbandingan (dg tingkat beda nyata 5%,
1%,0.1%) :
– analisa binomial dg uji t
– Analisa dengan cara tabel
Analisa data (lanjutan)

2. Hedonic Scoring
• Interval (Likert or semantic), ratio
data (number scoring-dg garis)
• Descriptive statistics
• t test (need means & std dev of 2
variables)
• ANOVA (need means & std dev)
– 1 way = more than 2 variables
– 2 way = more than 2 variables &
groups
Analisa data (lanjutan)

3. Hedonic Ranking
• Hitung rata-rata skor untuk masing-
masing atribut untuk setiap produk
• Hitung standar deviasi
• Present all products and all attributes
on a spider- gram, Bar charts
Wonos obo

A s in
3.0

2.5

S egar 2.0 Manis

1.5

1.0

0.5

0.0 W onos obo

Air Kelapa P ahit

S epat A s am
Panel
 PANEL : alat atau instrumen yang terdiri
dari orang atau kelompok orang bertugas
menilai sifat atau mutu benda berdasarkan
kesan subjektif
 Orang yang menjadi anggota panel : panelis
Macam Panel :
• Panel perorangan (individual
expert)
• Panel terbatas
• Penel terlatih
• Panel tidak terlatih
• Panel agak terlatih
• Panel konsumen
Panel Konsumen

 PANEL : alat atau instrumen yang terdiri dari orang


atau kelompok orang bertugas menilai sifat atau mutu
benda berdasarkan kesan subjektif
 Orang yang menjadi anggota panel : panelis
 Panel konsumen adalah panelis tidak terlatih yang dipilih
secara acak dari total potensi konsumen di suatu daerah
pemasaran
 Jumlah panel sekitar 60-100 orang atau lebih
 Memenuhi kriteria usia, jenis kelamin, suku bangsa,
tingkat
pendapatan, dll dari suatu daerah target pasar
 Hasil uji menentukan apakah suatu produk dapat diterima
oleh masyarakat, tetapi tidak selalu menggambarkan
kesediaan konsumen untuk membeli produk tersebut
 Anggota dapat diambil dari pasar atau mendatangi rumah
konsumen
Pemilihan Panelis Konsumen

• Ketersediaan waktu
• Motivasi
• Sehat
MEMPENGHARUHI HASIL
PENILAIAN INDRAWI
Faktor yang Mempengaruhi Hasil
Pengujian Indrawi

1. Motivasi
 Tidak terburu-buru &semaunya,
sepenuh hati, hindari kebosanan,
bertanggungjawab, paham
kegunaan/manfaat penilaian,
berpartisipasi penuh
 Fasilitas yg memadai & apresiasi
terhadap panelis
Faktor yang
Mempengaruhi
Hasil Pengujian
Indrawi
2. Sensitivitas psikologis
 Dapat meningkat dengan pelatihan
 Umur yang relatif muda lebih sensitif, tetapi orang
tua konsentrasi lebih baik & stabil
 Ada anggapan wanita lebih sensitif dibanding pria
 Tidak melakukan pengujian 1 jam setelah makan
 Perokok, tunggu 20 menit setelah merokok
 Kondisi sakit akan terganggu fungsi indra
 Tidak makan makanan yang pedas
 Tidak memakai wangi-wanian
 Berkumur dengan air tawar sebelum pengujian
Faktor yang Mempengaruhi Hasil
Pengujian Indrawi (lanjutan)
3. Kesalahan psikologis
 Tendensi sentral : kecenderungan memberi
nilai tengah
 Contras effect : cenderung lebih tinggi atau
lebih rendah dari kenyataannya
 Expectation error :pengaruh informasi yang
diketahuisebelumnya
 Stimulus error : pengaruh karakteristik yang
tidakrelevan
 Logical error : menghubungkan sifat yang
secara logis berkaitan
 Hallo effect : penilaian yang bebeda akibat
lebih dari satu sifat dinilai bersamaan
 Sugesti : terpengaruh pada hasil penilaian
panelis lain
Penyiapan Sampel
• Keterangan tentang sampel
• Suhu penyajian
• Keseragaman sampel
• Penomoran atau pemberian kode pada sampel
(biasanya digunakan 3 angka sembarang atau
huruf)
• Jumlah sampel yang dapat disajikan
• Pengaturan penyajian
• Wadah / kontainer
• Penetral (air minum)

Anda mungkin juga menyukai