menggunakan prosedur tertentu yang ingin dianalisa yang ciri-ciri keberadaannya diharapkan mampu mewakili atau menggambarkan ciri- ciri dan keberadaan populasi/lot yang sebenarnya “Suatu proses yang dilakukan untuk memilih dan mengambil contoh (bagian/unit-unit contoh secara benar dari suatu populasi/lot/partai produk sehingga dapat digunakan sebagai wakil yang representatif bagi populasi tersebut”
• Tidak mungkin mengambil seluruh anggota populasi
• Pengamatan bersifat merusak • Perlu waktu lama, tenaga dan biaya yang besar. • Mampu memberikan informasi yang lebih menyeluruh dan mendalam (Komprehensif). Laboratorium harus mempunyai rencana pengambilan sampel dan prosedur untuk pengambilan sampel. Harus tersedia dilokasi tempat pengambilan sampel Ditujukan pada faktor-faktor yang harus dikendalikan.
Bila pelanggan menghendaki penyimpangan/pengecualian,
maka harus direkam secara rinci dan harus dicakup dalam semua dokumen yang berisikan hasil uji.
Rekaman pengambilan sampel harus dipelihara (prosedur,
identifikasi PPC, kondisi lingkungan, dll) Menurut SNI 01 – 2326 – 1991 Ditujukan pada faktor-faktor yang harus dikendalikan. Meliputi sejumlah partai yang mewakili bagian- bagian dari suatu angkatan produksi yang mempunyai kode produksi yang sama. Dilakukan oleh petugas pengambil contoh yang memenuhi persyaratan. • Transportasi ke laboratorium sesegera mungkin, dijaga sesuai kondisi aslinya dan dicegah dari kontaminasi • Pada saat contoh diterima segera dicatat termasuk abnormalitas atau penyimpangan contoh. • Segera diserahkan kepada penerima contoh dengan disertai berita acara penyerahan contoh. • Segera diidentifikasi dan diberi kode untuk menjaga kerahasiaan contoh dan menjamin tidak terjadinya kerancuan identitas contoh. • Jika ada keraguan mengenai kondisi contoh atau analisa yg akan dilakukan, maka hrs dikonfirmasikan kepada pemilik contoh. Segera dianalisa/ disimpan sesuai dgn kondisi contoh. Hal yang perlu diperhatikan: Produk beku disimpan pada suhu – 25 °C Produk segar disimpan pada suhu 0 – 5 °C, analisa
segera, atau maks 36 jam setelah pengambilan
contoh, atau contoh harus dibekukan. Produk kaleng / kering disimpan pd suhu ruang
Contoh air dianalisa paling lambat 6 jam setelah
sampling Produk yang mempunyai aroma tajam seperti
tepung ikan, terasi dll harus disimpan terpisah dari
produk lain atau disimpan dalam wadah yang kedap udara. •Contoh yang telah selesai diuji, disimpan sampai jangka waktu tertentu dan dimusnahkan dengan cara yg sesuai. •Pemusnahan contoh biasanya dilakukan setelah maksimal 4 bulan penyimpanan dan dilengkapi dengan berita acara pemusnahan contoh Penyiapan contoh uji sangat tergantung dari metoda uji yg digunakan: Uji beda (diskriminatif): penyiapan contoh tdk boleh menutupi, menambah atau merubah karakteristik dasar dari produk. Uji penerimaan: penyiapan contoh harus merupakan cara produk tersebut sebenarnya disiapkan dan dikonsumsi. Penyiapan contoh tidak boleh mempengaruhi rasa atau bau dari produk. Panelis biasanya dipengaruhi oleh karakteristik produk yg tdk relevan. Oki usahakan menyiapkan contoh dr perlakuan yang berbeda seidentik mungkin mis: memotong, menghaluskan dll untuk mendapatkan contoh yg uniform. Dlm uji penerimaan, contoh disajikan satu persatu daripada menghancurkan/memotong contoh utk menghilangkan perbedaan. Penambahan garam atau lada diperbolehkan dengan jumlah yg sama Perbedaan warna biasanya disamarkan dgn menggunakan lampu khusus atau pewarna yang tdk mempengaruhi flavor Prinsip:Contoh disajikan sedemikian rupa shg panelis hanya memberikan respon pd materi uji. Kuncinya adl keseragaman terutama pd satu uji yg diberikan bahkan dari satu uji ke uji lainnya. Faktor yg penting dipertimbangkan adl: ukuran contoh, wadah, suhu dan peralatan uji (piring dll) Ukuran contoh untuk uji beda, setiap panelis hrs menerima minimal 16 ml (0,5 ons) untuk contoh cairan dan 28 gr – 1 ons untuk contoh padat dan jumlah tersebut hrs dua kali lipat untuk uji penerimaan. Dlm bbrp uji panelis diminta untuk mengkonsumsi sejumlah normal produk mis: uji penerimaan susu yg diberi flavor, diberi 190 ml krn bbrp produk mungkin menyenangkan bila minum hanya 30 ml tetapi bila minum 190 ml mungkin akan terlalu manis atau jenuh. Suhu penyajian: bila memungkinkan contoh hrs disajikan pada suhu ruang krn lebih nyaman. Untuk uji penerimaan contoh disajikan pada suhu sebagaimana dikonsumsi, namun suhu ekstrim harus dihindari mis: minuman dingin tidak boleh lebih dingin dari 45 F dan makanan/minuman panas tidak boleh lebih dari 170 F. Untuk uji beda atau deskriptif, suhu harus dimodifikasi karena persepsi rasa yg paling baik pada suhu 20 dan 40 °C. Suhu contoh selama pengujian berlangsung harus dipertahankan konstan sehingga hasilnya dpt dibandingkan. Utk mencapai hal ini mungkn diperlukan oven, waterbath, styrofoam, dll Peralatan penyajian tidak boleh mempengaruhi rasa atau bau dari contoh. Gunakan wadah yang sama/identik untuk setiap contoh sehingga tidak ada bias. Gunakan wadah yang tidak berwarna atau putih, kecuali perbedaan dalam warna disamarkan. Pertimbangkan faktor2 mudah pengkodean, jenis produk dan suhu penyajian pada saat pemilihan wadah. Menghilangkan penampakan atau faktor lain: Perbedaan dalam penampakan contoh bila menguji contoh utk karakteristik tertentu dapat dieliminasi dgn mengurangi iluminasi, lampu warna, atau penambahan zat pewarna. Perbedaan pada faktor2 lain dapat juga dieliminasi dengan menggunakan berbagai cara seperti tekstur/konsistensi dgn dihancurkan/dihaluskan, mungkin dengan penambahan air. Jumlah contoh Jumlah minimum contoh yg disajikan tergantung dr metoda
uji, namun yg penting jumlah maksimum yg diperbolehkan.
Beberapa contoh atau set contoh dpt disajikan dlm satu sesi.
Jumlah yg aktual tergantung dr seberapa cepat panelis
menjadi fatigue atau seberapa menyenangkan metoda uji tsb. Rekomendasi:
Dlm uji penerimaan utk satu stimulus, 3 atau 4 contoh
maksimum 6 Dlm uji pasangan, maksimum 3 set/pasang Dlm uji rasa (rank order), 4 – 6 contoh Dlm uji beda dgn panelis terlatih 4 – 6 contoh Dlm menguji stimulus tunggal dgn panelis terlatih, gunakan 6 contoh Contoh acuan: contoh acuan dpt membantu panelis dlm memberikan respon dan mungkin menurunkan perbedaan dlm pengujian. Contoh acuan hrs sama setiap pengujian Susunan penyajian Bila pengujian lebih dari satu contoh, susunan
contoh pada saat disajikan sangat penting.
Prinsipnya penyusunan contoh harus seimbang
sehingga setiap contoh diuji dgn waktu yg sama.
Bila contoh disajikan secara bersamaan, seperti
triangle atau rank order, satu contoh hrs
dipertimbangkan sebelum yg lain. Tapi bila tidak bisa, maka keseimbangan geometrik susunan contoh dan instruksikan panelis sehingga setiap contoh mendapat perlakuan yg sama. Pengkodean: tdk boleh memberikan petunjuk kpd panelis ttg identitas perlakuan. Direkomendasikan menggunakan 3 digit angka secara acak. Gunakan alat yg tidak berbau untuk membuat kode pd wadah atau dgn komputer. Pembilasan: memberikan panelis bahan untuk mencuci mulut diantara contoh yg satu dgn yg lain. Bahan yg digunakan: air netral dgn suhu ruang. Bila contohberlemak diuji digunakan air hangat, teh hangat, air lemon, atau sepotong apel/pear. Unsalted cracker, seledri atau roti digunakan utk membuang sisa flavor dr mulut. Panelis hrs melakukannya secara konsisten setiap habis menguji satu contoh. Informasi ttg contoh: Berikan sedikit saja informasi ttg pengujian utk menghindari bias. Jangan ikutkan orang yg terlibat dalam eksperimen/persiapan contoh untuk menguji. Waktu pengujian: jam 9 – 10 pagi atau jam 2 – 3 sore.