Anda di halaman 1dari 15

KROMATOGRAFI KERTAS

Disusun Oleh :
KELOMPOK II
NILA AGUSTINA (G1C 011 027)
ASIH CHOMSA LESTARI (G1C 011 005)
HARYANTI FATMALA (G1C 011 015)
ELSY RINOVARI (G1C 011 012)
SULWIYATUL K. SANI (G1C 011 031)
Sejarah Kromatografi Kertas

Teknik kromatografi kertas


diperkenalkan oleh consden,
gordon, dan martin (1944) yang
menggunakan kertas saring
sebagai penunjang fase diam dan
fase geraknya adalah eluen.
Kromatografi Kertas

Kromatografi kertas adalah


kromatografi yang menggunakan kertas
selulosa murni yang mempunyai afinitas
besar terhadap air atau pelarut polar
lainnya.

Kromatografi kertas digunakan untuk


memisahkan campuran dari substansinya
menjadi komponen-komponennya.
Prinsip Kerja
Kromatografi Kertas
Prinsip dasar kromatografi kertas adalah partisi multiplikatif suatu
senyawa antara dua cairan yang tidak saling bercampur. Jadi partisi
suatu senyawa terjadi antara kompleks selulosa-air dan fase gerak
yang melewatinya berupa pelarut organik yang sudah dijenuhkan
dengan air atau campuran pelarut.
Terdapat 3 metode pengembangan pada
kromatografi kertas yaitu:

Metode penaikan (Ascending)


Metode penurunan (Descending)

Metode mendatar (Radial)


Proses kromatografi kertas
Gambar Kromatografi
Kertas
Komponen-komponen kromatografi
kertas
Kertas Kromatografi
Bertindak sebagai tempat mengalirnya fase gerak. Berbagai
macam kertas yang secara komersial tersedia adalah : whatman
1,2,3 mm, kertas asam asetil, kertas kieselguhr, kertas
silikon, kertas selulosa murni, kertas serat kaca dan kertas
penukar ion
Spot
noda berwarna yg terbentuk dari hasil kromatografi
Eluen (fase gerak)
Larutan atau campuran larutan yang digunakan
Chamber
Ruangan tempat berlangsungnya kromatografi
Cara penggunaan
Kromatogarfi kertas
1. Kertas yang digunakan adalah Kertas
Whatman No.1.
2. Sampel diteteskan pada garis dasar
kromatografi kertas.
3. Kertas digantungkan pada wadah yang
berisi pelarut dan terjenuhkan oleh uap
pelarut.
4. Penjenuhan udara dengan uap,
menghentikan penguapan pelarut sama
halnya dengan pergerakan pelarut pada
kertas.
Bila noda tidak berwarna dapat dilakukan hal-hal
sebagai berikut:

1.Menyemprot kertas dengan pereaksi penimbul


warna seperti ditizon, ninhidrin, kalium kromat,
ammonium sulfide dll
2.Menyinari kertas dengan sinar ultraviolet
3.Mendedahkan kertas pada uap iodium
4.Menentukan harga Rf nya
Dalam kromatografi kertas, kemampuan penahanan
komponen (retensi) oleh fasa diam dinyatakan
dengan besaran Rf (Rate of Flow).

Harga Rf khas untuk setiap komponen pada kondisi


tertentu.
Rf (=factor retardasi atau faktor retensi), yaitu
perbandingan jarak yang ditempuh oleh komponen
dengan jarak yang ditempuh eluen.

Harga Rf dipengaruhi oleh: suhu, jenis kertas,


tebal kertas, dan jenis eluen.
KELEBIHAN
- Bentuk kromatografi yang paling sederhana,
mudah & murah
- Bisa digunakan untuk identifikasi kualitatif &
analisis kuantitatif
- Keterulangan bilanganRfyang besar pada kertas
sehingga pengukuranRfmerupakan parameter
yang berharga dalam memaparkan senyawa tumbuhan
baru

KEKURANGAN
- Waktu yang relatif lama dan resolusinya rendah
Aplikasi kromatografi kertas

1. Membuktikan adanya senyawa sintesis


pada makanan
2. Pembuktian adanya asam amino dalam
campuran
Terima Kasih Sampai Jumpa

Anda mungkin juga menyukai