IDENTIFIKASI
FARMASI OBAT
SECARA KROMATOGRAFI
KERTAS DAN
KROMATOGRAFI LAPIS
TIPIS
Dosen Pengampu : apt. Mustika Furi, M.Si
ANGGOTA KELOMPOK 2
3
Campuran senyawa-senyawa yang akan dipisahkan biasa disebut contoh uji
(sample) dan susunan individunya di sebut komponen (components) atau yang
terlarut (solutes). Sample, dalam bentuk larutan, diaplikasikan berupa spot
pada lempeng KLT.
4
▰ Lempengan terdiri dari bahanan dasar padat, seperti gelas, plastic atau alumunium yang
dilapisi dengan suatu lapisan adsorbent atau biasa disebut fase diam (stationary phase), yang
khusus dipilih untuk memberikan efek pada pemisahannya.
▰ Lempengan yang sudah diberi spot-spot kemudian disimpan dalam sebuah tank yang berisi
pelarut (eluting solvent) atau fase gerak (gerake phase) yang akan bergerak pada permukaan
KLT. Solute harus diaplikasikan pada jarak yang sudah ditentukan jaraknya dari bawah
lempeng KLT, yang biasa disebut batas awal (origin).
6
7
Perhitungan nilai Rf
8
Identifikasi obat
Contoh :
▰ idetifikasi Parasetamol pada sediaan jamu pegal linu dengan menggunakan
metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan fase diam Silika Gel GF
254 dan fase gerak Etil Asetat:N-Heksan (9:1).
▰ Fase diam silika gel GF254 yang memiliki sifat relatif polar,Sedangkan
untuk fase gerak pada penelitian inimenggunakan Etil Asetat:N-Heksan
(9:1) bersifat nonpolar yang akan menahan senyawa yang polar pada fasa
diam yang bersifat polar dan akan membawa senyawa yang kurang polar
naik ke atas.
▰ Eluen dibuat jenuh dengan cara menutup rapat chamber dan
mendiamkannyaselama beberapa saat agar atmosfer dalam chamber
terjenuhkan dengan uap pelarutsehingga eluasi kecepatan eluen sama pada
semua sisi permukaan plat KLT.
▰ Hasil uji KLT dilakukan sebanyak 4 kali sehingga mendapat nilai Rf 1 dan
terdapat noda kuningpada hasil pengujian sampel dengan metode KLT.
9
Identifikasi obat
10
KROMATOGRAFI
KERTAS
11
PENGERTIAN
Kromatografi kertas adalah
kromatografi menggunakan kertas selulosa
murni yang mempunyai afinitas besar
terhadap air atau pelarut polar lainnya.
Kromatografi kertas digunakan untuk
memisahkan campuran dari substansinya
menjadi komponen-komponennya.
12
Kromatografi Kertas (KK)
14
Mekanisme Pemisahan
15
Teknik Kromatografi Kertas
Ada dua teknik utama yang digunakan untuk kromatografi kertas, yaitu Ascending dan
Descending.Kromatografi kertas naik;
Dalam mode kromatografi menaik kertas ditangguhkan sehingga tepi bawah kertas berada di bawah
tingkat pelarut, dan pelarut bergerak ke atas dengan bantuan aksi kapiler. Campuran pelarut yang
paling banyak digunakan dalam kromatografi kertas menaik adalah n- Butanol, Asam asetat, Air
dan perbandingan yang digunakan dalam pembuatan pelarut harus (4:1:5). Pelarut Butanol, asam
asetat dan air disingkat BAW. Lembaran kertas ditopang pada bingkai dengan ujung tombol
bersentuhan dengan pelarut. Susunan tersebut terdapat dalam tangki kedap udara yang dilapisi
dengan kertas yang dijenuhkan dengan pelarut untuk membuktikan suasana konstan dan pemisahan
dilakukan dalam ruangan bersuhu konstan. Pelarut akan naik ke kertas melalui aksi kapiler, proses
ini disebut "Kromatografi Ascending".
Kromatografi Kertas Turun:Dalam kromatografi kertas turun ujung atas kertas direndam dalam
pelarut yang terkandung dalam palung tersuspensi sehingga aliran, yang dimulai seperti dalam mode
menaik oleh aksi kapiler, dipertahankan oleh gravitasi dan akan berlanjut selama ada pelarut untuk
diumpankan. dia. Dalam kromatografi ini, pelarut akan turun ke kertas dan proses ini kemudian
disebut “Kromatografi Descending”. Dilaporkan bahwa hasil yang diperoleh untuk kombinasi sistem 16
sampel/pelarut tertentu yang dijalankan dalam mode menaik atau menurun umumnya serupa.
Cara penggunaan Kromatografi kertas
1. 1. Kertas yang digunakan adalah Kertas Whatman No.1. Gunting kertas kromatografi berukuran
1,5 x 12 cm (sesuai dengan tabung kromatografi yang tersedia), lubangi salah satu ujungnya
untuk menggantungkan penyangga. Beri tanda garis kurang lebih 1 cm dari ujung kertas bagian
bawah dengan pensil.
2. 2. Teteskan zat sampel yang akan diperiksa komponennya pada garis batas tersebut dengan
menggunakan bantuan pipa kapiler, keringkan dan ulangi penetesan ± 3x.
3. 3. Kertas digantungkan pada wadah yang berisi pelarut dan terjenuhkan oleh uap pelarut.
Selanjutnya isi dengan eluen yang sesuai dengan komponen yang akan dipisahkan. Ingat
dinding tabung tidak boleh basah.
4. 4. Masukan kertas kromatogram tersebut ke dalam tabung kromatogram, atur penyangga
sehingga kertas kena eluen (eluen tidak boleh kena pada noda).
5. 5. Biarkan eluen naik sampai mendekati ujung kertas kromatogram, kemudian angkat dan beri
tanda batas hir eluen, lalu keringkan. Apabila noda yang dihasilkan belum jelas semprot dengan
pereaksi yang cocok.
6. 6. Hitung Rf-nya dan tentukan berapa komponen yang terdapat dalam zat sampel. Catatan :
Penjenuhan udara dengan uap, menghentikan penguapan pelarut sama halnya dengan
pergerakan pelarut pada kertas 17
Gambar kromatografi kertas
18
Aplikasi Kromatografi Kertas
20
Aplikasi KLT Contoh pengaplikasian
21
Aplikasi KLT Contoh pengaplikasian
22
Aplikasi Kromatografi
Kertas Contoh pengaplikasian
23
Aplikasi Kromatografi
Kertas Contoh pengaplikasian
24
TERIMA KASIH!
25