Anda di halaman 1dari 25

ANALISA

IDENTIFIKASI
FARMASI OBAT
SECARA KROMATOGRAFI
KERTAS DAN
KROMATOGRAFI LAPIS
TIPIS
Dosen Pengampu : apt. Mustika Furi, M.Si
ANGGOTA KELOMPOK 2

▰ Izzah Fadillah (2101181)


▰ Ristyva Aliyda (2101195)
▰ Puji Yana (2101190)
▰ Sabrina ( 2101197 )
▰ Sani Fajriyatul Hasanah (2101199)
▰ Serly Gustanti Putri A (2101201)
▰ Silvina Harum Mawarni (2101203)
▰ Tria Retno Vinasty (2101208)
2
KLT (KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS)

▰ Kromatografi lapis tipis (Thin-layer Chromatography/TLC) merupakan teknik


kromatografi yang berguna untuk memisahkan senyawa organik.
▰ Kromatografi lapis tipis adalah teknik kromatografi planar sederhana, hemat biaya, dan
mudah dioperasikan yang telah digunakan di laboratorium kimia umum selama beberapa
dekade untuk memisahkan senyawa kimia dan biokimia secara rutin.
▰ Kromatografi lapis tipis dilakukan dengan menggunakan sepotong kaca, logam atau
plastik kaku yang dilapisi lapisan tipis silika gel atau alumina.
▰ Silika gel (atau alumina) adalah fase diam. Fase diam untuk kromatografi lapis tipis juga
sering mengandung zat yang berfluoresensi dalam sinar UV.
▰ Fase gerak adalah pelarut cair yang cocok atau campuran pelarut.

3
Campuran senyawa-senyawa yang akan dipisahkan biasa disebut contoh uji
(sample) dan susunan individunya di sebut komponen (components) atau yang
terlarut (solutes). Sample, dalam bentuk larutan, diaplikasikan berupa spot
pada lempeng KLT.

4
▰ Lempengan terdiri dari bahanan dasar padat, seperti gelas, plastic atau alumunium yang
dilapisi dengan suatu lapisan adsorbent atau biasa disebut fase diam (stationary phase), yang
khusus dipilih untuk memberikan efek pada pemisahannya.
▰ Lempengan yang sudah diberi spot-spot kemudian disimpan dalam sebuah tank yang berisi
pelarut (eluting solvent) atau fase gerak (gerake phase) yang akan bergerak pada permukaan
KLT. Solute harus diaplikasikan pada jarak yang sudah ditentukan jaraknya dari bawah
lempeng KLT, yang biasa disebut batas awal (origin).

Setelah pemisahan, campuran terbagi menjadi dua


komponen penyusun dan keduanya diidentifikasi dengan
mnengeringkan plat dari tank (chamber), membiarkan
pelarutnya kering dan untuk sample khusus, plat
ditempatkan dalam larutan iodine agar spot-spot
memberikan warna.
5
VISUALISASI DAN IDENTIFIKASI

• Untuk melihat komponen penyusun g sudah terpisah setelah proses pengembangan


• Bersifat destruktif dan non destruktif
o destruktif akan merusak sampel secara irreversible (untuk pengukuran kuantitatif
& kualitatif)
o nondestruktif baik untuk KLT preparatif & Pengukuran kuantitatif
• Bersifat umum dan spesifik
• Identifikasi
o membandingkan posisi spot dg senyawa standar
o visualisasi khusus (mis. Dg ninhidrin, senyawa g mengandung gugus amino akan
menunjukkan spot kuning jingga)

6
7
Perhitungan nilai Rf

8
Identifikasi obat

Contoh :
▰ idetifikasi Parasetamol pada sediaan jamu pegal linu dengan menggunakan
metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan fase diam Silika Gel GF
254 dan fase gerak Etil Asetat:N-Heksan (9:1).
▰ Fase diam silika gel GF254 yang memiliki sifat relatif polar,Sedangkan
untuk fase gerak pada penelitian inimenggunakan Etil Asetat:N-Heksan
(9:1) bersifat nonpolar yang akan menahan senyawa yang polar pada fasa
diam yang bersifat polar dan akan membawa senyawa yang kurang polar
naik ke atas.
▰ Eluen dibuat jenuh dengan cara menutup rapat chamber dan
mendiamkannyaselama beberapa saat agar atmosfer dalam chamber
terjenuhkan dengan uap pelarutsehingga eluasi kecepatan eluen sama pada
semua sisi permukaan plat KLT.
▰ Hasil uji KLT dilakukan sebanyak 4 kali sehingga mendapat nilai Rf 1 dan
terdapat noda kuningpada hasil pengujian sampel dengan metode KLT.
9
Identifikasi obat

10
KROMATOGRAFI
KERTAS
11
PENGERTIAN
Kromatografi kertas adalah
kromatografi menggunakan kertas selulosa
murni yang mempunyai afinitas besar
terhadap air atau pelarut polar lainnya.
Kromatografi kertas digunakan untuk
memisahkan campuran dari substansinya
menjadi komponen-komponennya.
12
Kromatografi Kertas (KK)

▰ Hakekatnya KKt adalah kromatografi lapis tipis menggunakan


kertas Whatman no 1.
▰ Fase gerak : seperti halnya fase gerak KLT, pada KKt biasa
digunakan campuran pelarut polar misalnya air, n-butanol,
as.asetat.
▰ Air akan terikat kuat dengan serabut selulosa (banyak ggs OH),
sehingga air berfungsi sbg fase diam, sedangkan pelarut yang lain
berfungsi sebagai fase gerak.
▰ Visualisasi sama seperti pada KLT, caampuran H2SO4 dan asam
kuat lain tidak dapat digunakan 13
Prinsip Kerja Kromatografi
Kertas
“ Pelarut bergerak lambat pada
kertas, komponen-komponen
bergerak pada laju yang berbeda
dan campuran dipisahkan
berdasarkan pada perbedaan
bercak warna

14
Mekanisme Pemisahan

Adsorpsi : kompetisi antara


penyerap padat dan fase gerak

Jenis fase gerak : cair

Alat untuk fase diam : lapisan


datar kertas Whatman no 1

15
Teknik Kromatografi Kertas

Ada dua teknik utama yang digunakan untuk kromatografi kertas, yaitu Ascending dan
Descending.Kromatografi kertas naik;
Dalam mode kromatografi menaik kertas ditangguhkan sehingga tepi bawah kertas berada di bawah
tingkat pelarut, dan pelarut bergerak ke atas dengan bantuan aksi kapiler. Campuran pelarut yang
paling banyak digunakan dalam kromatografi kertas menaik adalah n- Butanol, Asam asetat, Air
dan perbandingan yang digunakan dalam pembuatan pelarut harus (4:1:5). Pelarut Butanol, asam
asetat dan air disingkat BAW. Lembaran kertas ditopang pada bingkai dengan ujung tombol
bersentuhan dengan pelarut. Susunan tersebut terdapat dalam tangki kedap udara yang dilapisi
dengan kertas yang dijenuhkan dengan pelarut untuk membuktikan suasana konstan dan pemisahan
dilakukan dalam ruangan bersuhu konstan. Pelarut akan naik ke kertas melalui aksi kapiler, proses
ini disebut "Kromatografi Ascending".
Kromatografi Kertas Turun:Dalam kromatografi kertas turun ujung atas kertas direndam dalam
pelarut yang terkandung dalam palung tersuspensi sehingga aliran, yang dimulai seperti dalam mode
menaik oleh aksi kapiler, dipertahankan oleh gravitasi dan akan berlanjut selama ada pelarut untuk
diumpankan. dia. Dalam kromatografi ini, pelarut akan turun ke kertas dan proses ini kemudian
disebut “Kromatografi Descending”. Dilaporkan bahwa hasil yang diperoleh untuk kombinasi sistem 16
sampel/pelarut tertentu yang dijalankan dalam mode menaik atau menurun umumnya serupa.
Cara penggunaan Kromatografi kertas
1. 1. Kertas yang digunakan adalah Kertas Whatman No.1. Gunting kertas kromatografi berukuran
1,5 x 12 cm (sesuai dengan tabung kromatografi yang tersedia), lubangi salah satu ujungnya
untuk menggantungkan penyangga. Beri tanda garis kurang lebih 1 cm dari ujung kertas bagian
bawah dengan pensil.
2. 2. Teteskan zat sampel yang akan diperiksa komponennya pada garis batas tersebut dengan
menggunakan bantuan pipa kapiler, keringkan dan ulangi penetesan ± 3x.
3. 3. Kertas digantungkan pada wadah yang berisi pelarut dan terjenuhkan oleh uap pelarut.
Selanjutnya isi dengan eluen yang sesuai dengan komponen yang akan dipisahkan. Ingat
dinding tabung tidak boleh basah.
4. 4. Masukan kertas kromatogram tersebut ke dalam tabung kromatogram, atur penyangga
sehingga kertas kena eluen (eluen tidak boleh kena pada noda).
5. 5. Biarkan eluen naik sampai mendekati ujung kertas kromatogram, kemudian angkat dan beri
tanda batas hir eluen, lalu keringkan. Apabila noda yang dihasilkan belum jelas semprot dengan
pereaksi yang cocok.
6. 6. Hitung Rf-nya dan tentukan berapa komponen yang terdapat dalam zat sampel. Catatan :
Penjenuhan udara dengan uap, menghentikan penguapan pelarut sama halnya dengan
pergerakan pelarut pada kertas 17
Gambar kromatografi kertas

18
Aplikasi Kromatografi Kertas

Pentingnya kromatografi kertas sudah dikenal di sejumlah besar bidang. Daftar


aplikasinya mencakup semua jenis analit, termasuk protein, peptida, asam amino, poli-,
oligo-, di- dan monosakarida, produk alami, sterol, steroid, asam empedu, pigmen,
pewarna dan spesies anorganik, dll. berguna untuk memeriksa kontrol kemurnian obat-
obatan, untuk mendeteksi paduan/ polutan/bahan, untuk mendeteksi kontaminan dalam
makanan dan minuman, untuk mendeteksi obat-obatan dan dope pada hewan & manusia,
analisis kosmetik, juga untuk analisis campuran reaksi di laboratorium biokimia.
Portugeuse pada tahun 1937 memulai pekerjaan elektroforesis. Dimungkinkan untuk
melacak perkembangan elektroforesis kertas. Elektroforesis kertas secara luas dibagi
menjadi tiga teknik utama: tegangan rendah, tegangan tinggi dan kontinyu. mungkin yang
paling banyak digunakan. Seperti halnya kromatografi kertas, penerapan elektroforesis
kertas juga mencakup asam amino, asam organik, produk alami seperti alkaloid,
polisakarida, nukleotida, protein, peptida, pigmen, dan spesies anorganik, dll.
19
Aplikasi KLT Contoh pengaplikasian

20
Aplikasi KLT Contoh pengaplikasian

21
Aplikasi KLT Contoh pengaplikasian

22
Aplikasi Kromatografi
Kertas Contoh pengaplikasian

23
Aplikasi Kromatografi
Kertas Contoh pengaplikasian

24
TERIMA KASIH!

25

Anda mungkin juga menyukai