Anda di halaman 1dari 18

By : Kelompok 6

ALFIA SEPTI ANGGRAINI


ANGGITA RUSADI
DANANG ADITYA R
LATIFATUL K
MAGDALENA R.P
MARATUL MAHMUDAH
SEPTINA KUSWANDARI

KROMATOGRAFI KERTAS
Contoh Analisa
Perhitungan Rf Gambar
Prinsip Kerja Kromatografi Kertas secara umum
Kromatografi Kertas
Pengertian Dasar teori Manfaat
Faktor-faktor yg
menentukan harga
Rf


Pengertian
Kromatografi kertas
Kromatografi kertas adalah kromatografi yang
menggunakan kertas selulosa murni yang
mempunyai afinitas besar terhadap air atau
pelarut polar lainnya. Kromatografi kertas
digunakan untuk memisahkan campuran dari
substansinya menjadi komponen-
komponennya.
Dasar teori
Kromatografi Kertas
Seluruh bentuk kromatografi memiliki fase diam
(berupa padatan atau cairan yang didukung pada
padatan) dan fase gerak (cairan atau gas).
Fase gerak mengalir melalui fase diam dan
membawa komponen-komponen dari campuran
bersama-sama. Komponen-komponen yang berbeda
akan bergerak pada laju yang berbeda pula. Dalam
kromatografi kertas, fase diam adalah kertas serap
yang sangat seragam. Fase gerak adalah pelarut atau
campuran pelarut yang sesuai.

Manfaat
Kromatografi kertas
1. Bidang Klinik & Biokimia
- Pemisahan asam-asam amino dan peptida
- Pengujian urine dan cairan lainnya.
2. Bidang Analitik & Umum
- Analisis polimer
- Deteksi logam dalam tanah
- Deteksi senyawa fenolat dalam ekstrak tanaman
- Pemisahan alkaloida dan flavonoid
- Pemisahan senyawa-senyawa yang mengandung
radioisotope

Faktor-faktor yang menentukan harga Rf
1. Pelarut
2. Suhu
3. Ukuran dari bejana
4. Kertas
5. Sifat dari campuran

Prinsip Kerja
Kromatografi Kertas secara umum
Prinsip :
Analisa kromatografi kertas didasarkan atas prinsip
fase pertisi cair-cair, sedangkan kertas bersifat sebagai
pelindung (fase pendukung). Pemisahan komponen-
komponen berdasarkan kelarutan komponen pada
masing-masing cairan pengembang yang bergerak
pada kertas.
Alat dan Bahan:
Chamber kromatografi
Cairan pengembang
Penampak noda

Contoh Analisa
Kromatografi Kertas pada Asam Amino

Asam-asam amino yang bereaksi dengan
ninhidrin membentuk suatu produk yang disebut ungu
Ruhmann. Reaksi ini biasanya digunakan sebagai uji
bercak untuk mendeteksi adanya asam amino pada
kertas kromatografi.

Alat dan Bahan
Alat yang digunakan :
1.Gelas ukur 10 mL: 1
buah
2.Pipet : 1 buah
3.Gelas kimia 100 mL :
3 buah
4.Batang pengaduk : 1
buah

5.Chamber : 2 buah
6.Corong pisah: 2 buah
7.Statif + klem: 1 buah
8.Kaca arloji : 1 buah

Bahan yang digunakan :

1. Fenol
2. Etanol
3. Aquadest
4. 1-butanol
5. HCl pekat
6. Pipa kapiler
7. Ninhidrin 0,25%
8. Asam cuka glasial
9. Asam amino (glisin, alanin,
treonin)


10. Kertas kromatografi 2
lembar ukuran 19 x 8 cm
(kertas saring)
11. Kertas kromatografi 2
lembar ukuran 8 x 5 cm
(kertas saring)

Prosedur Kerja
Membuat Eluen
Eluen 1
Memasukkan pelarut (eluen) n-butanol : asam cuka glasial
: aquadest dengan perbandingan 14 :8: 14 ke dalam gelas
kimia. Mendiamkan hingga lapisan memisah, lapisan atas
digunakan sebagai fase gerak dan lapisan bawah untuk
menjenuhkan chamber.
Eluen 2
Memasukkan pelarut (eluen) fenol : aquadest dengan
perbandingan 3:1 ke dalam gelas kimia. Mendiamkan
hingga lapisan memisah, lapisan atas digunakan sebagai
fase gerak dan lapisan bawah untuk menjenuhkan
chamber.

Membuat Larutan Standar Asam Amino

Melarutkan 3 mg alanin dalam 1 mL etanol, kemudian
menambahkan 1 tetes HCl pekat.
Mengulangi prosedur satu untuk glisin dan treonin.


Kromatografi Kertas Asam Amino

Menyiapkan kertas kromatografi ukuran 8x5
cm.
Memasukkan dalam chamber, kemudian
menjenuhkan dengan uap eluen 1.
Menyiapkan kertas kromatografi ukuran 19x8
cm.
Menotolkan larutan asam amino standar
(alanin, glisin dan treonin) pada kertas
kromatografi ukuran 19x8 cm dengan jarak 1
cm pada ujung kertas
Mendiamkan beberapa saat hingga kering
kemudian memasukkan ke dalam chamber yang
telah berisi kertas kromatografi jenuh dan eluen
(fase gerak).
Mengeluarkan kertas kromatografi ketika
larutan elusi berjalan cukup jauh.
Mengeringkan kertas kromatografikemudian
menyemprotkan dengan larutan ninhidrin.
Mengeringkan kembali, maka noda-noda asam
amino yang berwarna akan terlihat.
Mengulangi percobaan di atas dengan eluen 2.

Lanjutan.........
Hasil Pengamatan
Variabel yang diamati
Mengocok campuran
Mengambil lapisan eluen
Memasukkan kedalam
chamber (menjenuhkan)
1.Memasuk
kan pelarut
(eluen)
Mengelusi
Mengeringkan
Menyemprot dengan ninhidrin
Mengeringkan
2. Menotolkan
ketiga larutan
asam amino pada
kertas
kromatografi


PERHITUNGAN
Nilai Rf
GAMBAR
KROMATOGRAFI KERTAS
pada UJI ASAM AMINO

Anda mungkin juga menyukai