Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM II

A. JUDUL PRAKTIKUM
TLC- Basic Kit dan TLC- Densitometer
B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui mengenai apa itu TLC-Basic Kit
2. Untuk mengetahui mengenai apa itu TLC- Densitometer
C. DASAR TEORI
TLC (Thin Layer Chromatography) adalah salah satu teknik
kromatografi yang digunakan untuk memisahkan senyawa-senyawa dalam
campuran. Metode ini didasarkan pada perbedaan afinitas senyawa
terhadap fase diam (stationary phase) dan fase gerak (mobile phase). Pada
TLC, sampel ditempatkan pada pita kromatografi yang dilapisi dengan
lapisan tipis adsorben seperti silika gel atau alumina. Kemudian, sampel
dipisahkan dengan menggunakan fase gerak yang dipilih, dan senyawa-
senyawa yang dipisahkan dapat diidentifikasi dan diukur konsentrasinya.
TLC Basic Kit terdiri dari beberapa komponen, termasuk pita
kromatografi, fase gerak, dan reagen pewarna. Fase gerak yang digunakan
pada TLC dapat berupa campuran pelarut organik dan polar, seperti n-
heksana dan etil asetat dalam perbandingan tertentu. Setelah dipisahkan,
senyawa-senyawa pada pita kromatografi dapat dideteksi menggunakan
reagen pewarna seperti Iodin atau anilin, atau dengan menggunakan sinar
UV.
TLC Densitometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
konsentrasi senyawa pada pita kromatografi yang telah dipisahkan. Prinsip
kerja TLC Densitometer adalah dengan mengukur intensitas cahaya yang
dihasilkan oleh senyawa pada pita kromatografi menggunakan sinar UV
atau cahaya visible. Intensitas cahaya yang dihasilkan akan tergantung
pada konsentrasi senyawa pada pita kromatografi.

D. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Densitometer
E. HASIL

F. PEMBAHASAN
1. Pengertian Thin Layer Chromatography(TLC)
TLC atau Thin Layer Chromatography disebut Kromatografi Lapis
Tipis (KLT) merupakan teknik kromatografi yang berguna untuk
memisahkan senyawa organik. Karena kesederhanaan dan kecepatan TLC,
sering digunakan untuk memantau kemajuan reaksi organik dan untuk
memeriksa kemurnian produk. Sensitivitas TLC yang tinggi digunakan
untuk memeriksa kemurnian sampel, karena sensitivitas yang tinggi
memungkinkan pengotor diamati dalam apa yang disebut sampel murni.
2. Prinsip Thin Layer Chromatography(TLC)
Pemisahan senyawa terjadi berdasarkan kompetisi pengikatan solut
dan solven pada fasa diam. Misalnya, jika digunakan silika gel fasa normal
sebagai fasa diam, maka fasa diam bersifat polar. Jika dua senyawa yang
berbeda kepolarannya melintas, maka senyawa yang lebih polar akan
memiliki interaksi dengan silika gel lebih kuat daripada yang lainnya. Oleh
karena itu, lebih mudah menghilangkan fasa gerak dari tempat terikatnya.
Sebagai konsekuensi, senyawa yang kurang polar akan bergerak lebih
tinggi pada pelat (menghasilkan nilai Rf yang lebih besar). Jika fasa gerak
diganti dengan pelarut atau campuran pelarut yang lebih polar, maka lebih
mudah untuk melepaskan solut dari ikatan silikanya, dan semua senyawa
pada pelat KLT akan bergerak lebih tinggi pada pelat. Umum dikatakan
bahwa pelarut (eluen) "kuat" mendorong analit lebih tinggi daripada eluan
"lemah. Urutan kekuatan eluan bergantung pada lapisan tipis (fasa diam)
pada pelat KLT.
3. Penerapan Thin Layer Chromatography(TLC)
Kromatografi lapisan tipis dapat digunakan untuk memonitor
pergerakan reaksi, mengidentifikasi senyawa yang terdapat di dalam
campuran, dan menentukan kemurnian bahan. Contoh penggunaan
aplikasi ini antara lain: analisis seramida dan asam lemak, deteksi pestisida
dan insektisida dalam air dan makanan, analisisi komposisi zat warna
serat
dalam bidang forensik, penentuan kemurnian radiokimia dalam bidang
radiofarmasi, atau identifikasi tanaman obat dan konstituennya. Salah satu
penggunaan yang penting adalah dalam pemisahan dan isolasi komponen
individu dari campuran, tetapi dalam kimia organik juga telah digunakan
untuk memeriksa kemurnian sampel, sebagai proses pemurnian, untuk
identifikasi senyawa organik, untuk mempelajari berbagai reaksi organik,
dalam mengkarakterisasi dan mengisolasi sejumlah senyawa seperti asam,
alkohol, glikol, amida, alkaloid, vitamin, asam amino, antibiotik, bahan
makanan, dan pemeriksaan reaksi. Campuran reaksi dianalisis dengan
TLC untuk menilai apakah reaksi selesai atau tidak. Metode ini juga
digunakan dalam memeriksa proses pemisahan lainnya dan proses
pemurnian seperti distilasi, distilasi molekuler, dll.
4. Prosedur Thin Layer Chromatography(TLC)
Untuk melakukan kromatografi lapisan tipis, prosedur berikut harus
dilakukan:
• Sejumlah kecil spot larutan yang mengandung sampel
diaplikasikan pada pelat, sekitar 1,5 cm dari dasar pelat. Pelarut sampel
diuapkan hingga habis, karena dapat mengganggu pemisahan. Jika
digunakan pelarut yang tidak volatil untuk melarutkan sampel, pelat harus
dikeringkan dalam bejana vakum.
• Sejumlah kecil pelarut yang sesuai (eluen) dituangkan ke dalam
gelas piala atau wadah transparan yang sesuai dengan kedalaman paling
tinggi 1 cm. Selembar kertas saring diletakkan ke dalam bejana sehingga
dasarnya menyentuh pelarut dan kertas bersandar pada dinding bejana
hingga hampir mencapai puncak bejana. Bejana ditutup dengan penutup
kaca atau lainnya dan biarkan selama beberapa menit untuk menaiki kertas
saring dan menjenuhi ruang udara bejana. Kegagalan dalam penjenuhan
bejana akan menghasilkan pemisahan yang buruk dan hasil yang tidak
reprodusibel.
• Pelat KLT kemudian diletakkan di dalam bejana sedemikian rupa
sehingga spot sampel tidak mengenai permukaan eluen di dalam bejana,
kemudian bejana ditutup. Pelarut akan mendaki pelat berdasarkan gaya
kapilaritas, bertemu dengan campuran sampel dan membawanya naik
mendaki pelat (mengelusi sampel). Pelat harus dikeluarkan dari dalam
bejana sebelum pelarut menyentuh bagian atas dari fasa diam (meneruskan
elusi hingga atas akan menghasilkan hasil yang menyesatkan), kemudian
dikeringkan.
5. Kelebihan Thin Layer Chromatography(TLC)
1. Aliran lebih cepat, pemisahan lebih baik, dan banyak pilihan fasa
diam. Oleh karena kesederhanaan dan kecepatannya, KLT sering
kali digunakan untuk monitoring reaksi kimia dan analisis
kualitatif produk reaksinya.
2. KLT merupakan Teknik yang serbaguna, yang dapat diaplikasikan
untuk hamper semua senyawa.
3. Pemisahan dapat dicapai dengan biaya tidak terlalu mahal dan yang
dihasilkan dari adsorben yang baik dan pelarut yang murni.
4. Pemisahan dapat dicapai dalam waktu yang singkat
5. KLT merupakan suatu Teknik dengan jaminan keberhasilan.
Walaupun di dalam pemisahan campuran yang tidak diketahui.
6. Kerugian Thin Layer Chromatography(TLC)
1. KLT bisa menjadi pekerjaan yang kurang bersih, khususnya bila
plat disiapkan sendiri.
2. Para peneliti disarankan untuk menggunakan plat yang siap pakai.
KLT dibuat sebagai kromatografi kuantitatif, dengan memodifikasi
peralatan kromatografi sehingga KLT tidak menggunakan plat siap
pakai.
3. Memerluka biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, lebih baik
untuk menggunakan Analisa semi kuantitatif.
7. Pengertian TLC Basic Kit
TLC (Thin Layer Chromatography) Basic Kit adalah sebuah alat
dan bahan yang digunakan untuk melakukan kromatografi lapis tipis.
TLC merupakan teknik pemisahan senyawa kimia yang sangat
sederhana dan efektif dalam analisis kualitatif, serta sering digunakan
dalam berbagai bidang ilmu, seperti kimia, biologi, farmasi, dan lain
sebagainya
8. Komponen TLC Basic-Kit
Beberapa komponen yang terdapat pada TLC Basic Kit meliputi:
1. Plat Kromatografi (TLC Plate): Plat kromatografi digunakan sebagai
media pemisah dalam proses kromatografi. TLC plate terbuat dari
bahan kaca atau bahan plastik yang dilapisi dengan lapisan tipis silika
gel atau alumina yang berfungsi sebagai adsorben.
2. Larutan Eluen (Eluent Solution): Larutan eluen merupakan pelarut
yang digunakan untuk mengalirkan senyawa-senyawa yang akan
dipisahkan pada permukaan plat kromatografi. Beberapa jenis pelarut
yang biasa digunakan pada TLC antara lain etanol, aseton, dan
kloroform.
3. Spuit (Syringe): Spuit atau alat semprot digunakan untuk
mengaplikasikan larutan sampel pada permukaan plat kromatografi.
4. Reagen Pewarna (Staining Reagent): Reagen pewarna digunakan
untuk mengetahui posisi titik-titik sampel pada permukaan plat
kromatografi. Beberapa reagen pewarna yang biasa digunakan antara
lain iodin, asam sulfat, dan ninhidrin.
5. Pisau (Knife): Pisau digunakan untuk memotong plat kromatografi
yang telah selesai dikromatografi.
9. Langkah Penggunaan TLC
1. Siapkan plat kromatografi yang telah dilapisi dengan adsorben
(silika gel atau alumina).
2. Siapkan larutan sampel dan aplikasikan pada permukaan plat
kromatografi menggunakan spuit.
3. Letakkan plat kromatografi dalam tabung eluen yang berisi larutan
pelarut.
4. Tunggu hingga senyawa-senyawa yang dipisahkan naik ke atas plat
kromatografi.
5. Keluarkan plat kromatografi dari tabung eluen dan tunggu hingga
kering.
6. Aplikasikan reagen pewarna pada plat kromatografi untuk
mengetahui posisi titik-titik sampel.
7. Identifikasi senyawa-senyawa yang terpisah berdasarkan posisi
titiknya pada permukaan plat kromatografi.
10. Pengertian TLC Densitometer
TLC densitometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kepadatan atau densitas dari bintik-bintik yang terbentuk pada
lembaran kromatografi lapis tipis (TLC). Alat ini sangat berguna
dalam analisis kuantitatif senyawa kimia dalam sampel seperti obat-
obatan, bahan makanan, dan kosmetik. TLC densitometer dapat
mengukur intensitas warna atau kepadatan suatu bahan pada
kromatogram yang dihasilkan. Dalam pengukuran ini, cahaya yang
dilewatkan melalui kromatogram akan di-deteksi dan diubah menjadi
sinyal listrik oleh sensor di dalam densitometer. Sinyal listrik ini
kemudian diolah oleh perangkat lunak khusus yang terdapat dalam
densitometer, dan ditampilkan dalam bentuk grafik.
11. Komponen TLC Densitometer
Beberapa komponen utama dari TLC densitometer adalah sebagai
berikut:
 Cahaya: Sumber cahaya pada densitometer umumnya adalah
lampu deuterium atau tungsten. Lampu ini digunakan untuk
menghasilkan cahaya dengan spektrum yang diperlukan untuk
deteksi senyawa pada bintik-bintik pada lembaran
kromatografi.
 Detektor: Detektor pada densitometer terdiri dari fotomultiplier
tube (PMT) atau photodiode array (PDA). Detektor ini bekerja
dengan mendeteksi intensitas cahaya yang dipancarkan oleh
bintik-bintik pada lembaran kromatografi dan menghasilkan
sinyal elektronik yang digunakan untuk mengukur densitas.

 Pemroses sinyal: Sinyal elektronik yang dihasilkan oleh


detektor kemudian diteruskan ke pemroses sinyal seperti
amplifier dan komputer. Pemroses sinyal ini memungkinkan
pengukuran yang akurat dari densitas bintik-bintik pada
lembaran kromatografi.

12. Keuntungan TLC Densitometer


Adapun beberapa keuntungan dari TLC Densitometer ialah sebagai
berikut:
 Kemampuan untuk mengukur dengan akurasi dan presisi
densitas bintik-bintik pada lembaran kromatografi.
 Kemampuan untuk melakukan analisis kuantitatif senyawa
dalam sampel yang sangat kompleks dengan cepat dan mudah.
 Dapat digunakan untuk analisis senyawa yang memiliki warna
yang sangat pucat atau transparan.
13. Kelemahan TLC Densitometer
Adapun beberapa kelemahan dari TLC Densitometer ialah sebagai
berikut:
 Biaya peralatan yang relatif mahal.
 Diperlukan pelatihan khusus untuk mengoperasikan alat ini
dengan benar.
 Mungkin tidak cocok untuk analisis senyawa yang sangat tidak
stabil atau mudah teroksidasi.
G. KESIMPULAN
TLC atau Thin Layer Chromatography disebut Kromatografi Lapis
Tipis (KLT) merupakan teknik kromatografi yang berguna untuk
memisahkan senyawa organik. Karena kesederhanaan dan kecepatan TLC,
sering digunakan untuk memantau kemajuan reaksi organik dan untuk
memeriksa kemurnian produk. Sensitivitas TLC yang tinggi digunakan
untuk memeriksa kemurnian sampel, karena sensitivitas yang tinggi
memungkinkan pengotor diamati dalam apa yang disebut sampel murni.
Pemisahan senyawa terjadi berdasarkan kompetisi pengikatan solut dan
solven pada fasa diam.
TLC-Densitometer merupakan metoda analisis instrumental yang
berdasarkan interaksi radiasi elektro magnetik dengan analit yang
merupakan noda pada KLT. Dilengkapi dengan spektrofotometer yang
mempunyai pancaran sinar yang panjang gelombang diatur dari 200 – 700
nm.
Pada era perkembangan teknik kromatografi saat ini pemakaian
“Thin Layer Chromatograph Scanner” yang lebih populer dengan nama
densitometer makin banyak dipakai. Susunan optik densitometer ini tidak
banyak berbeda dengan spektrofotometer tetapi pada densitometer
digunakan alat khusus reflection photomultiplier, sebagai pengganti
photomultiplier pada spektrofotometer.
H. DAFTAR PUSTAKA
A. Sharma, P. Sharma, S. Kumar, S. D. Sharma. 2017. High Performance
Thin Layer Chromatography Densitometer: A Review. International
Journal of Pharmaceutical Sciences and Research.
Ewing, G. W. (1993). Chromatographic and electrophoretic techniques.
CRC Press.
Fessenden, R. J., Fessenden, J. S., & Feist, P. (2013). Kimia Organik.
Penerbit Erlangga.
Skoog, D. A., Holler, F. J., & Crouch, S. R. (2013). Principles of
instrumental analysis. Cengage Learning.
Sri Lestari, Rina Fitriana. 2019. Kromatografi Lapis Tipis (TLC)
Densitometer: Prinsip Kerja dan Pemilihan Alat. Jurnal Kimia Valensi.

Anda mungkin juga menyukai