Anda di halaman 1dari 9

1/21

AKURASI
HASIL PENGUJIAN
PENDAHULUAN 2/21

Nilai terukur ≠ Nilai benar


x = µ + δ + Є
Nilai terukur = nilai benar + kesalahan sistematik + kesalahan acak
(bias/koreksi) (presisi/ketidakpastian)

Hasil Pengujian
CRM = 22,79 ± 0,96 μg/Kg
Hasil = 22,46 ± 1,09 μg/Kg (%R = 98,5% & %RSD = 9,8%)

δ = bias

CRM = 22,46 μg/Kg CRM = 22,79 μg/Kg


PENENTUAN AKURASI 5/21

Untuk mengecek efisiensi proses preparasi dan pengujian terhadap


sampel maka dilakukan uji akurasi:

Nilai terukur [C]sample+spike − [C]sample


%R = .100% atau %R = 100%
Nilai t arg et [C]spike

%R = 100%

%R < 100% %R > 100%


 penguapan kontaminan bahan kimia
 absorpsi kontaminan peralatan
 adsorpsi kontaminan kondisi akomodasi
 interferensi negatif dan lingkungan pengujian
 interferensi positif
PENENTUAN AKURASI SECARA LANGSUNG 10/21
MELALUI UJI PEROLEHAN KEMBALI (RECOVERY TEST)

Analit yang ditambahkan ke sampel harus memiliki sifat-sifat:


 analit yang ditambahkan ke sampel berbentuk padatan bila
memungkinkan atau larutan yang sangat pekat.
 tidak merubah matrik sampel serta menghindari pengenceran.
 volume analit yang ditambahkan ke sampel tidak boleh
melebihi 2%.
 bila penambahan analit menimbulkan kekeruhan (turbidity)
maka penambahan analit ke sampel harus diulang dengan
menurunkan konsentrasi atau memperbanyak volume dengan
tetap menghindari terjadinya pengenceran sampel yang
berlebih.

[C]spike = y
Vspike = maks 2%Vtotal

Ctarget = x + y
[C]sampel = x Vtarget = Vtotal
Vsampel = min 98%Vtotal
[C]sampel = x
Vsampel = mL
PENENTUAN AKURASI SECARA LANGSUNG 11/21
MELALUI UJI PEROLEHAN KEMBALI (RECOVERY TEST)
 Penentuan akurasi dapat melalui spiking larutan standar
kedalam sampel

Cspike
Vspike

Ctarget
Csampel
Vsampel

 Hitung %Recovery:
[C]sample+spike − [C]sample 100%
%R =
[C]spike
PENENTUAN AKURASI SECARA LANGSUNG 13/21
MELALUI UJI PEROLEHAN KEMBALI (RECOVERY TEST)
 Rekaman setiap hasil uji perolehan kembali (%R) dan nilai
konsentrasi spike yang ditambahkan kedalam sampel harus
dipelihara.

 Rekaman tersebut dapat digunakan sebagai dasar penentuan


perkiraan nilai konsentrasi spike yang harus ditambahkan
kedalam sampel rutin yang memiliki matrik yang sama.
N Analit Sampel Spiking %R
o (matriks) Sampel +Spike
Kadar Volume target Volume Dalam sampel

1 Zn 229 99 30.000 1 300 523 98


(air limbah)
BATAS KEBERTERIMAAN AKURASI 14/21

Ketika penentuan batasan uji perolehan kembali (%R) melalui bagan


kendali (control chart) belum ditentukan oleh laboratorium yang
melakukan pengujian maka sebagai batasan awal (starting point)
sesuia metode pengujian yang digunakan atau dapat dilakukan
berdasarkan Tabel dibawah ini:

Kadar (unit) Batasan maks %R


100% 98 – 101
10% 95 – 102
1% 92 – 105
0,1% 90 – 108
0,01% (100 ppm) 85 – 110
10 ppm 80 – 115
1 ppm 75 – 120
10 ppb 70 – 125
BATAS KEBERTERIMAAN AKURASI 15/21

 Dari contoh tersebut diatas diketahui bahwa nilai kadar sampel +


spike adalah 523 μg/L ≈ 0,5 ppm.

 Sesuai Tabel tersebut diatas diperkirakan 75% - 120%.

 Sedangkan menurut hasil perhitungan %R = 98%.

 Hal ini berarti bahwa uji perolehan kembali untuk Zn dalam air
limbah tersebut memiliki akurasi yang sangat baik.
21/21

 Every 3000 sheets of paper cost one tree, please do not print this page unless you really need, by cak_war@yahoo.com (Hp. 08121127767)

Anda mungkin juga menyukai