PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu kimia ialah salah satu bagian dari ilmu sains yang mempelajari tentanng
sifat materi, struktur materi, perubahan materi, energi yang menyertai reaksi. Dalam
memepelajari ilmu kimia kita harus mempelajari atau memahami konsep dasar dalam
pengukuran kimia dengan benar. Pemahaman ialah kemampuan yang dimilki untuk
bisa dipisahkan, karena konsepnya saling berkaitan. Salah satunya ialah pengukuran,
suatu besaran, ntuk mengukur di perlukan sebuah alat ukur. Kegiatan pengukuran
makin di tandai akibat adanya perangkat untuk memperoleh data. Untuk mengukuiur
di perlukan alat ukur, alat ukur yang digunakan tergantung dari besaran yang ingin
diukur, salah satu contoh alat ukur ialah timbangan (Tirtasari, 2017: 152).
Alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan
Karena tujuan dari praktikum ini untuk mengetahui alat-alat yang digunakan pada
laboratorium kimia, serta agar kita dapat mengoprasikan alat alat yang digunakan di
laboratorium kimia dengan baik dan benar (Yunisa, 2014: 1-2). Pengenalan alat dan
penelitian. Maka dari itu pentingnya di lakukan pengenalan alat agar kita mengetahui
cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar (Lase, 2021: 107).
1
2
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan ini yaitu sebagai berikut:
1. Apa saja alat-alat yang terdapat di dalam laboratorium?
2. Apa saja alat-alat yang digunakan untuk percobaan menitrasi larutan di dalam
laboratorium?
3. Apa saja alat-alat yang digunakan untuk percobaan mengukur suatu volume di
dalam laboratorium?
4. Apa saja alat-alat yang digunakan untuk percobaan memanaskan suatu larutan di
dalam laboratorium?
C. Tujuan Percobaan
Tujuan dilakukan percobaan ini yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui macam-macam alat yang terdapat di laboratotium.
menitrasi di laboratorium.
A. Laboratorium
Ilmu kimia ialah salah satu bagian dari ilmu sains yang mempelajari tentanng
sifat materi, struktur materi, perubahan materi, energi yang menyertai reaksi. Dalam
memepelajari ilmu kimia kita harus mempelajari atau memahami konsep dasar dalam
pengukuran kimia dengan benar. Pemahaman ialah kemampuan yang dimilki untuk
bisa dipisahkan, karena konsepnya saling berkaitan. Salah satu nya ialah pengukuran,
lembaga pendidikan berupa ruangan terbuka ataupun tertutup yang bersifat permanen
percobaan yang ingin kita lakukan, kalibrasi, ataupun produksi tapi dalam skala
oleh karena itu laboratorium di kelola oleh teknisi atau yang biasa kita sebut dengan
langsung. Karena untuk mempelajari sains itu tidak hanya membaca, mendengarkan
penjelasan dosen ataupun hanya mempelajari sains seputar teori, tanpa di sertai
3
4
Laboratorium bisa jadi sebagai sebuah tempat yang berbahaya, terutama bila
kita ceroboh dan kurang nya pengetahuan. Ketika kita berada di laboratorium kehati-
hatian dan tidak tergesa- gesa itu sangat di perlukan untuk menghindari
terjadinyahal- hal fatal. Biasanya kecelakaan yang terjadi adalah kebakaran atau
kerusakan alat- alat laboratorium (Ramadhani, 2020: 46-47).
dapat digolongkan menjadi 7 golongan: Udara, Cairan; air, asam, basa, cairan
lainnya, Panas/ temperature, Mekanik, Sinar, Api, Sifat bahan Kimia itu sendiri.
praktisi sains tentang keselamatan kerja, mengetahui bahaya yang mungkin terjadi
B. Ilmu Kimia
Ilmu kimia merupakan bagian dari sains karena mempelajari tentang susunan,
sifat dan perubahan materi. Ilmu kimia sering di sebut sebagai ilmu pengetahuan
alam. Di dalam ilmu kimia mempelajari tentang peristiwa atau fenomena yang terjadi
5
di dalam, lebih spesifiknya lagi mempelajari tentang materi beserta perubahan yang
keterampilan, kita bukan hanya di tuntut untuk memahani teori saja tapi kita di tuntut
untuk mengembangkan keterampilan proses kerja ilmiahnya. Oleh karena itu
penguasaan atau pemahaman tentang alat dan bahan (Juvitasari dkk, 2020: 1-3).
karena kita mengamati secara langsung proses kimia yang terjadi, melatih
kemampuan untuk berfikir secara ilmiah. Dengan adanya kegiatan praktikum itu
dapat mempermudah kita untuk memahami konsep kimia, kita lebih mudah
mengingat karena di lakukan secara langsung. Adanya motivasi juga sangat penting
karena memberikan kita dorongan agar mendapatkan hasil belajar yang optimal
pengenalan alat. kita terlebih dahulu memahami apa yang di maksdu dengan
1. Penimbangan
objek dan kejadian dunia maya. Suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan
untuk menjelaskan prilaku objek yang terlihat disebut massa dan biasanya
6
disinonimkan dengan berat. Berat itu diakibatkan karena adanya interaksi antara
massa. Data- data yang di dapatkan dari hasil penimbangan itu masih mengandung
Ketidakpastian itu dapat di artikan sebagai ukuran reabilitas suatu hasil pengukuran
2. Titrasi
Titasi atau reaksi penetralan, fungsi dari titraai adalah untuk mencari titik
konsentrasi dari suatu larutan. Penambahan larutan baku atau larutan yang telah di
ketahui konsentrasinya dengan bantuan indikator disebut titrasi. Reaksi antara asam
dan basa disebut reaksi penetralan,biasa juga disebut reaksi penggaraman. Tetapi
pada reaksi asam dan basa yang konsentrasinya sama itu tidak selamanya
menghasilkan larutan netral, dan untuk menetralkannya dilakukan titrasi. Hal – hal
penting pada titrasi yakni ; titik ekivalen saat jumlah mol H sama dengan mol OH,
titik akhir titrasi saat indikator berubah warna (Kusumaningrum, 2020: 7-8).
3. Pengukuran volume
Pada saat pipetting harus dilakukan secarra teliti agar tidak terjadi kesalahan
pada saat pengukuran atau pengambilan reagen. Sering terjadi kesalahan yang sering
terjadi dalam pipetting adalah ketika lupa menekan second top dan terdapat
perbedaan hasil sedikit saja itu memberikan dampak yang berarti pada penelitian
4. Penyaringan
Penyaringan adalah teknik pemisahan antara filtrrat dan residu.
5. Pemanasan
Tujuan pemanasan untuk membuat sampel mencapai suhu yang tepat secara
tepat. Menurut Mahan (1987: 269), cara memanaskan cairan dalam tabung reaksi
yaitu :
a. Jangan mengarahkan mulut tabung reaksi kepada teman atau diri sendiri.
d. Goyang terus tabung reaksi beberapa saat setelah api dijauhkan /tidak
dipanaskan lagi.
1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah neraca digital, gelas
ukur, gelas arloji, buret asam, buret basa, statif, klem, Erlenmeyer, gelas ukur, bulp,
corong, pipet skala, pipet volume, kertas saring, gunting,botol semprot, hot plate,
Bunsen, tabung reaksi, penjepit/ geget, tabung reaksi, labu takar, tissue, dan kawat
kasa.
2. Bahan
C. Posedur Kerja
1. Penimbangan
Prosedur kerja pada penimbangan yakni menyiapkan alat dan bahanyang akan
di gunakan, kemudian menyalakan neraca analitik den gan cara mencolokkan nya ke
gelas kimia yang masih kosong ke dalam neraca analitik, kemudian mencatat massa
dari gelas kosong tersebut, kemudian mengisi gelas kimmia tersebut menggunkan
8
9
2. Titrasi
Prosedur kerja pada penimbangan yakni menyiapkan alat dan bahan yang
akan di gunakan, kemudian memasang klem pada statif, kemudian memasang buret
basa atau buret asam pada klem, kemudian menyimpan Erlenmeyer di bawah keran,
3. Pengukuran volume
pipet, kemudiian memipet larutan cair ke dalam pipet dengan menekan tombol “S”,
kemudian mengeluarkan cairan ke labu takar dengan cara memencet tombol “E”
pada bulp.
4. Penyaringan
Prosedur kerja pada penyaringan yakni, yang pertama menyiapkan alat dan
bahan yang akan digunkan, kemudian menggunting dan melipat menjadi empat
bagian kertas saring yang akan digunakan, kemudian letakkan kertas saring di atas
pinggiran kertas saring dengan menggunakan botol semprot yang berisi aquades,
5. Pemanasan
Prosedur kerja pada pemanasan langsung yakni, langskah pertama
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, kemudian nyalakan Bunsen
kemudian mengarahkan tabung reaksi tersebut ke atas Bunsen yang telah menyala.
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, kemudian mengisi gelas kimia
menggunakan air kemudian diletakkan di atas hot plat, kemudian menyalakan hot
plate dengan cara mencolok hot plate tersebut ke colokan terdekat, kemudian
meletakkan tabung reaksi yang berisi cairan ke dalam gelas kimia yang berisi air.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan
Hasil pengamatan pada percobaan ini yaitu sebagai berikut:
1. Penimbangan
Tabel 4.1 Alat yang digunakan pada penimbangan
Untuk menyimpan
2. Gelas kimia sampel yang akan di
timbang
Digunakan untuk
3. Gelas arloji menyimpan sampel
yang akan ditimbang
11
12
12
2. Titrasi
Tabel 4.2 Alat yang digunakan pada titrasi
No Nama Gambar
Fungsi
Di gunakan untuk
1 statif
menempelkan klem
Di gunakan untuk
2. klem
menjepit buret
Digunakan untuk
3. Buret asam
mentitrasi larutan asam
Digunakan untuk
4. Buret basa
mentitrasi larutan basa
13
Digunakan sebagai
wadah larutan yang di
5. Labu Erlenmeyer
titrasi. Diletakkan di
bawah buret
Digunakan sebagai
6. Gelas kimia
wadah larutan
Di gunakan sebagai
alat perantara untuk
7. Corong
menuangkan larutan ke
lubang yang kecil
Digunakan untuk
Tissue
8. melapisi buret agar
tidak mudah pecah
3. pengukuran volume
Tabel 4.3 Alat yang digunakan pada Pengukuran Volume.
Digunakan untuk
mengukur volume
1. Gelas ukur
cairan.
Digunakan untuk
2. Pipet volume memindahkan sebuah
volume larutan
Digunakan untuk
3. Pipet skala memindahkan sebuah
volume larutan
Digunakan untuk
mengisap volume
4. Bulp
larutandi gunaakan
pada pangkal pipet
Digunakan untuk
mengukur cairan atau
5. Labu takar larutan secara spesifik
dengan ketelitian yang
tinggi
15
Digunakan sebagai
6. Labu erlenmenyer wadah larutan/ cairan
yang aka di pindahkan
Digunakan sebagai
7. Gelas kimia
waddah larutan
4. penyaringan
Tabel 4.4 Alat yang digunakan pada Penyaringan.
Digunakan untuk
1. Corong memudahkan
pemisahan larutan
Digunakan untuk
memissahkan
2. Kertas saring
larutan dengan
residunya.
16
Digunakan sebagai
Labu
3. wadah untuk
Erlenmeyer
menampung filtrat
Digunakan untuk
4. Botol semprot membasahi kertas
saring
Di gunakan untuk
5. Gunting memotong kertas
saring
5. pemanasan
Tabel 4.5 Alat yang digunakan pada pemanasan.
Digunakan uuntuk
1. Bunsen memanaskan tabung
reaksi
17
Digunakan untuk
2. Penjepit atau geget menjepit tabung
reaksi.
Digunakan untuk
3. Tabung reaksi
mereaksikan larutan
Digunakan untuk
memanaskan tabuung
Hot plate/ kompor
4. reaksinpada
listrik
pemanasan tidak
langsung
Digunakan sebagai
perantara antara api
5. Kawat kasa
dari hot plate dengan
gelas kimia
Digunakan untuk
6. Korek gas
menyalakan bunsen
B. Pembahasan
18
kerja ketika melakukan penelitian. Alat- alat laboratorium biasanya rusak atau
bahkan dapat membayakan jika penggunaanya tidak tepat atau tidak sesuai dengan
prosedur. Maka dari itu pentingnya di lakukan pengenalan alat agar kita mengetahui
cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar (Lase, 2021: 107).
Analitik/ Neraca Digital, neraca digital ialah alat ukur massa yang memiliki
keteliitian tinggi, kemudian menggunkan wadah yakni gelas kimia yang digunakan
sebagai wadah untuk menyimpan sebuah sampel. Adapun wadah lain yang
digunakan ialah gelas Arloji yang fungsinya hampir sama dengan gelas kimia.
Titrasi. Alat yang digunkann pada titrasi adalah statif dan klem, dimana statif
berfungsi sebagai tempat untuk menempelkan klem, berfungsi untuk menjepit buret,
kemudian alat yang selanjutnya ialah buret dimana buret terdiri atas dua jenis yakni
buret asam yang digunakan unuk larutan asam dan butret basa digunakan untuk
larutan basa, kemudian alat yang selanjutnya ialah labu Erlenmeyer yang digunnakan
sebagai wadah titrat, kemudian gelas kimia, corong digunakan untuk menuangkan
dilapisi oleh tissue terlebih dahulu agar buret tak mudah pecah.
Pengukuran volume. Alat yang digunakan untuk mengukur volume adalah
gelas ukur digunakan untuk mengukur volume cairan, kemudian pipet volume dan
pipet skala digunkan untuk mengukur volume larutan yang lebih teliti, kemudian
bulp di pasangkan di pangkal pipet skala atau volume.kemudian labu takar digunakan
untuk mengukur cairan atau larutan secara spesifik dengan ketelitian yang tinggi,
saring berfungsi untuk memisahkan residu dan filtrate, kemudian labu Erlenmeyer,
botol semprot yang berisi aquades digunakan untuk menyiram kertas saring agar
listrik pada pemanasan tidak langsung, Bunsen pada pemanasan langsung, penjepit
atau geget digunakan untuk menjepit tabung reaksi, tabung reaksi berfungsi untuk
mereaksikan larutan, kemudian kawat kasa digunakan untuk memisahkan antara
kompor litrik dan gelas kimia, gelas kimia, kemudian korek digunakan untuk
A. Kesimpulan
Kesimpulan pada percobaan ini yaitu sebagai berikut:
1. Adapun alat yang terdapat di dalam laboratorium adalah neraca digital, gelas
ukur, gelas arloji, buret asam, buret basa, statif, klem, Erlenmeyer, gelas ukur,
bulp, corong, pipet skala, pipet volume, kertas saring, gunting,botol semprot, hot
plate, Bunsen, tabung reaksi, penjepit/ geget, tabung reaksi, labu takar, tissue,
2. Adapun alat-alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan titrasi seperti Buret
Asam dan Buret Basa, Erlenmeyer, Corong Gelas, dan juga Statif dan Klem
3. Adapun alat-alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan pengukuran seperti
Gelas Ukur, Erlenmeyer, Pipet Tetes, Pipet Volumetrik, Pipet Skala, Bulp atau
4. Adapun alat-alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan pemanasan seperti
Hot Plate, Labu Bunsen, Gelas Beker, Tabung Reaksi, Penjepit Tabung, dan
Kawat Kasa;
seperti Corong Gelas, Erlenmeyer, Botol Semprot yang Berisi Aquadest, Gelas
Ukur, Kertas Saring. Alat- alat yang diguakan pada proses penimbangan seperti
19
20
B. Saran
Saran pada percobaan ini adalah pada proses titrasi selanjutnya disarannkan
menggunakan larutan yang bening tetapi berwarna atau larutan yang berwarna pekat
agar kita dapat membedakan secara langsung yang mana miniskus bawah dan atas.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DOKUMENTASI PERCOBAAN
Penyaringan. Residu
menempel pada kertas pembakaran. Cara
saring sedangkan filtrat pembakaran langsung.
mengalir ke Erlenmeyer.