I. PENDAHULUAN
Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan
melalui proses fotosintetik, baik berupa produk maupun buangan.
Contoh biomassa antara lain adalah tanaman, pepohonan,
rumput, ubi, limbah pertanian, limbah hutan, tinja dan kotoran
ternak. Selain digunakan untuk tujuan primer serat, bahan
pangan, pakan ternak, minyak nabati, bahan bangunan dan
sebagainya, biomassa juga digunakan sebagai sumber energi
(bahan bakar). Umum yang digunakan sebagai bahan baar adala
biomassa yang nilai ekonomisnya rendah atau merupakan limbah
setelah diambil produk primernya.
Sumber energi biomassa mempunyai beberapa
kelebihan antara lain merupakan sumber energi yang
dapat diperbaharui (renewable) sehingga dapat
menyediakan sumber energi secara berkesinambungan
(suistainable). Di Indonesia, biomassa merupakan sumber
daya alam yang sangat penting dengan berbagai produk
primer sebagai serat, kayu, minyak, bahan pangan dan
lain-lain yang selain digunakan untuk memenuhi
kebutuhan domestik juga diekspor dan menjadi tulang
punggung penghasil devisa negara.
Biomassa merupakan sumber energi terbarukan
yang mengacu pada bahan biologis yang berasal dari
organsime yang belum lama mati (dibandingkan dengan
bahan bakar fosil). Sumber-sumber biomassa yang paling
umum adalah bahan bakar kayu, limbah dan alkohol.
Biomassa merupakan sumber energi terbarukan karena
dioksida
(CO2)
di
atmosfer.
Biomassa saat ini memberikan konstribusi sekitar
1.5% dari pasokan listrik total Amerika Serikat. Kapasitas
biomassa di seluruh duniah adalah 58 GW pada tahun
2011.
II. BIOMASSA SEBAGAI SUMBER ENERGI
Dasar Teori
Potensi biomassa di Indonesia yang bisa
digunakan sebagai sumber energi jumlahnya sangat
melimpah. Limbah yang berasal dari hewan maupun
tumbuhan semuanya potensial untuk dikembangkan.
Tanaman pangan dan perkebunan menghasilkan limbah
yang cukup besar, yang dapat dipergunakan untuk
keperluan lain seperti bahan bakar nabati. Pemanfaatan
limbah sebagai bahan bakar nabati memberi tiga
keuntungan langsung. Pertama, peningkatan efisiensi
energi secara keseluruhan karena kandungan energi yang
terdapat pada limbah cukup besar dan akan terbuang
percuma jika tidak dimanfaatkan. Kedua, penghematan
biaya, karena seringkali membuang limbah bisa lebih
mahal dari pada memanfaatkannya. Ketiga, mengurangi
keperluan akan tempat penimbunan sampah karena
penyediaan tempat penimbunan akan menjadi lebih sulit
dan mahal, khususnya di daerah perkotaan.
Mousture
Volatile
Matter
Fixed
Carbon
Ash
16.1
49.9
20.5
13.5
Nilai
Kalor(kj/kg)
16.998
Pengujian
pembakaran
dengan
pengaruh
temperatur udara preheat dilakukan dengan 3 variasi yaitu
tanpa preheat, 60C, dan 80C. Laju aliran udara dijaga
konstan 0,3 m/s. Dinding ruang bakar juga dipertahankan
pada temperatur 350C dengan pemanasan LPG. Skema
pengujian ditunjukkan pada Gambar 1 di bawah ini.
Masukkan briket ke dalam tungku dan diletakkan pada
cawan yang digantungkan dengan kawat dan dihubungkan
ke timbangan digital. Pengukuran dilakukan sampai tidak
terjadi lagi pengurangan massa yang berarti pembakaran
telah selesai.
1; Blow udara
2; Katup pengatur
3; Saluran masuk pemanasan
4; Ruang preheater
5; Ruang pembakaran
6; Gas Analyser
7; Kawat termokopel
8; Digital tekmocople reader
9; Kawat penggantung briket
10; Timbangan elektrik
11; Komputer
3
4.4. Liquification
4.6. Transesterifikasi
4.5. Biokimia
Pemanfaatan energi biomassa yang lain adalah
dengan cara proses biokimia. Contoh proses yang
termasuk ke dalam proses biokimia adalah hidrolisis,
fermentasi dan an-aerobic digestion. An-aerobik digestion
adalah penguraian bahan organik atau selulosa menjadi
CH4 dan gas lain melalui proses biokimia. Adapun tahapan
proses an-aerobik digestion adalah diperlihatkan pada
Gambar.
Selain an-aerobic digestion, proses pembuatan
etanol dari biomassa tergolong dalam konversi
biokimiawi. Biomassa yang kaya dengan karbohidrat atau
glukosa dapat difermentasi sehingga terurai menjadi
etanol dan CO2. Akan tetapi, karbohidrat harus mengalami
penguraian (hidrolisa) terlebih dahulu menjadi glukosa.
Etanol hasil fermentasi pada umumnya mempunyai kadar
air yang tinggi dan tinggi dan tidak sesuai untuk
pemanfaatannya sebagai bahan bakar pengganti bensin.
Etanol ini harus didistilasi sedemikian rupa mencapai
kadar etanol di atas 99.5%.
V. PE NUTUP
4.1 Kesimpulan
Biomassa adalah satu-satunya sumber energi
terbarukan yang dapat diubah menjadi bahan bakar cair
biofuel untuk keperluan transportasi (mobil, truk, bus,
pesawat terbang dan kereta api). Diantara jenis biofuel
yang banyak dikenal adalah biogas, biodiesel dan
bioethanol.
4.2. Saran
Beberapa saran yang dapat saya ambil dari makalah ini
adalah :
a; Jagalah kelestarian lingkungan kita dari berbagai
macam polusi.
cadangan
DAFTAR PUSTAKA