JFT | 1
Nur Handayani Zain, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022)
1. PENDAHULUAN
JFT | 2
Nur Handayani Zain, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022)
Dalam teorinya, Newton mengatakan bahwa jika pada sebuah benda diberikan
gaya total yang tidak sama dengan nol, maka benda yang mulanya dalam keadaan diam
akan mengalami percepatan yang sebanding dan searah dengan resultan gaya, dan
berbanding terbalik dengan massa benda tersebut. Pernyataan tersebut dikenal dengan
Hukum II Newton. Hukum Newton secara umum menyatakan adanya hubungan antara
massa, gaya, dan gerak benda dimana kita akan dapat mengetahui gaya yang diberikan
pada benda setelah kita mengetahui besarnya percepatan. Berdasarkan pernyataan dari
Hukum II Newton tersebut dapat dikatakan bahwa semakin besar gaya yang diberikan
pada suatu benda, maka akan semakin besar pula percepatan gerak yang dialami oleh
glider atau benda. Gaya yang menyebabkan suatu benda bergerak disebut dengan gaya
penggerak yang didefinisikan sebagai suatu momentum tiap detik yang dirumuskan oleh
persamaan berikut.
dp
F= …
dt
(1)
d ( mv )
F=
dt
dv …(2)
F=m
dt
F=m . a
Banyak situasi praktis terjadi ketika percepatan konstan atau mendekati konstan,
yaitu jika percepatan tidak berubah terhadap waktu. Situasi ketika percepatan konstan dan
JFT | 3
Nur Handayani Zain, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022)
gerak melalui gerak lurus beraturan (GLB). Dalam hal ini, percepatan sesaat dan percepatan
rata- rata sama (Sumarsono, 2009).
Salah satu dampak yang ditimbulkan oleh suatu gaya yang bekerja pada sebuah
benda adalah terjadinya perubahan gerak pada benda tersebut. Mekanika yang
mempelajari gerak sebuah partikel yang memperhatikan gaya penyebabnya dinamakan
dinamika partikel. Dinamika partikel telah dijelaskan lebih lanjut di dalam Hukum
Newton (Suparmi, 2018).
ketiga hukum newton tentang gerak mengandung semua prinsip dasar yang
diperlukan untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang cukup luas di bidang
mekanika. Hukum-hukum ini bentuknya sangat sederhana, tetapi proses penerapannya
pada situasi tertentu dapat menjadi tantangan yang sesungguhnya (Young dan freedman
(2002:110)).
1. Benda yang melaju jika melakukan percepatan akan dirinya maka gaya akan
bertambah besar.
2. Pada gerakan di dalam lift, ketika kita berada di dalam lift yang
sedang bergerak , gaya berat kita akan berubah sesuai pergerakan
lift. Saat lift bergerak ke atas, kita akan merasakan gaya berat yang
lebih besar dibandingkan saat lift dalam keadaan diam. Hal yang sebaliknya
terjadi Ketika lift yang kita tumpangi bergerak ke bawah. Saat lift bergerak ke
bawah, kita akan merasakan gaya berat yang lebih kecil daripada saat lift
dalam keadaan diam.
3. Permainan kelereng. Kelereng yang kecil saat dimainkan akan lebih cepat
menggelinding, sedangkan kelereng yang lebih besar relatif lebih lama atau
dengan kata lain percepatan berbanding terbalik dengan massanya.
JFT | 4
Nur Handayani Zain, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022)
Berdasarkan percobaan ini pula dapat dikaitkan dengan firman allah SWT dalam
Q.S Al-Jatsiyah : 22
ٰ
َ ضبِا ْل َح ِّق َولِ ُت ْج ٰزى ُكلُّ َن ْف ۢ ٍسبِ َما َك
َس َب ْت َو ُه ْماَل ُي ْظلَ ُم ْون َ س ٰم ٰوت َِوااْل َ ْر
َّ َو َخلَقاللّ ُهال
Artinya: “Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar, dan
agar setiap jiwa diberi balasan sesuai dengan apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak
akan dirugikan.”
Allah memang Maha Adil dan Bijaksana. Benda akan bergerak lebih cepat jika
diberi gaya yang lebih. Begitu juga dengan hidup, akan lebih cepat bergerak dan maju
apabila diberikan gaya yang lebih besar. Kalau kita hidup hanya menjadi beban atau
massa kapan kita bisa maju. Semua itu tergantung usaha manusianya sendiri, tidak akan
ada yang dirugikan.
2. METODE PENELITIAN
Jenis praktikum yang dilakukan adalah percobaan hukum II newton tentang
gerak yang dilakukan pada hari jumat 28 Oktober 2022 bertempat di laboratorium fisika
dasar Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Adapun prosedur kerja pada percobaan yang harus dilakukan yaitu dengan
memasang kereta dinamis pada rel presisi. Selanjutnya, menentukan jarak yang akan
ditempuh oleh kereta dinamis. Pasang beban yang telah ditentukan pada kereta dinamis,
setelah itu gerakkan kereta dinamis dengan cara menekan peluncur kereta pada ujung
rel presisi bersamaan dengan itu nyalakan stopwatch. Kemudian catat waktu yang
dibutuhkan kereta dinamis untuk sampai pada batas yang telah ditentukan. Mengulangi
prosedur yang sama menggunakan massa beban atau jarak yang berbeda dan yang
terakhir, catat hasil pengamatan pada tabel yang telah diberikan oleh asisten.
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu beban
secukupnya berfungsi sebagai pemberat atau objek, stopwatch berfungsi sebagai alat
ukur waktu, mistar berfungsi sebagai alat ukur panjang, rel presisi berfungsi sebagai
JFT | 5
Nur Handayani Zain, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022)
tempat meluncurnya kereta dinamika dan kereta dinamika berfungsi sebagai alat untuk
menentukan kecepatan suatu benda.
Analisis Data
JFT | 6
Nur Handayani Zain, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022)
s
Penye : v =
t
0,5
=
0,97
= 0,51 m/s
b. Percepatan
Dik : v = 0,51 m/s
t = 0,97 s
Dit : a = ……?
v
Penye : a =
t
0,51
a =
0,97
= 0,52 m/s2
c. Gaya
Dik : m = 0,05 kg
a = 0,52 m/s2
Dit : N = ……?
Penye : F = m.a
= 0,05 . 0,52
= 0,026 N
b. Percepatan
Dik : v = 0,51 m/s
t = 1,96 s
Dit : a = ....?
v
Penye : a =
t
JFT | 7
Nur Handayani Zain, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022)
0,51
=
1,96
= 0,26 m/s2
c. Gaya
Dik : m = 0,05 kg
a = 0,26 m/s2
Dit : F = ....?
Penye : F = m.a
= 0,05 . 0,26
= 0,013 N
Percepatan
No ∆v KR DK AB PF
Gaya
No ∆v KR DK AB PF
JFT | 8
Nur Handayani Zain, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022)
Percepatan
No ∆v KR DK AB PF
1 0,01 3,8% 96,2% 2,42 |0,26 ± 0,01|
2 0,011 5,5% 94,5% 2,25 |0,2±0,011|
3 0,014 12% 88% 1,92 |0,13±0,014|
Gaya
No ∆v KR DK AB Pf
3.2 Grafik
JFT | 9
Nur Handayani Zain, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022)
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0.45 0.5 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75
jarak
1.5
1
0.5
0
0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16
massa
4. SIMPULAN
JFT | 10
Nur Handayani Zain, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022)
Semakin jauh jarak yang ditempuh suatu benda maka semakin banyak waktu
yang dibutuhkan. Atau dengan kata lain, jarak berbanding lurus dengan waktu. Semakin
cepat kecepatan yang dimiliki suatu benda maka waktu yang dibutuhkan semakin
sedikit. Dan semakin besar percepatan suatu benda maka waktu yang dibutuhkan juga
akan semakin sedikit.
Dalam melakukan percobaan ini sebaiknya memahami terlebih dahulu prosedur
kerja, mengetahui terlebih dahulu alat-alat yang digunakan dan gunakan alat sesuai
dengan fungsinya.
5. SARAN
Diharapkan kepada praktikan untuk melakukan pengambilan data secara
bergiliran untuk menentukan tingkat ketelitian dalam pengambilan data dan
menghitung ketidakpastian dan dapat dengan mudah mengetahui kesalahan-kesalahan
dalam pengukuran.
6. DAFTAR PUSTAKA
Hugh D. Young and Roger A. Freedman. (2002). Fisika Universitas (Terjemahan:
Endang Juliastuti). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Isaac Newton. (1687), Mathematical Principles of Natural Philosophy: Volume 1,
Containing Book 1, especially at the section Aximoms or Laws of Motion .
Sumarsono. (2009), Fisika SMA Kelas X: Dapertemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Suparmi. (2018), Teori Dan Aplikasi Fisika dasar: Yayasan Penerbit Muhammad
Zaini, Aceh.
Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
JFT | 11
Nur Handayani Zain, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022)
s
V =
t
V = s.t-1
∂v ∂v
V =│ × ∆s│+│ × ∆t│
∂s ∂s
1 1
∂( s . t ˉ ) ∂(s . t ˉ )
V =│ × ∆s│+│ × ∆t│
∂s ∂s
∆V = │∆𝑠. 𝑡−1│ + │∆𝑡. 𝑠. 𝑡−2│
∆V ∆ s .t−1 ∆ s . s . t−1
=│ 1 │+│ │
V s .t ˉ s .t ˉ 1
∆s ∆t
∆V =│ │ +│ │V
s t
2. Percepatan
v
a=
t
a = v.t-1
∂a ∂a
a=│ × ∆s│+│ × ∆t│
∂s ∂s
1 1
∂(v . t ˉ ) ∂(v . t ˉ )
a=│ × ∆s│+│ × ∆t│
∂v ∂t
∆a = │∆v. 𝑡−1│ + │∆𝑡. 𝑠. 𝑡−2│
∆a ∆ s .t−1 ∆ t . v . t−1
=│ 1 │+│ 1 │
a v.t ˉ v.tˉ
∆v ∆t
∆a =│ │ +│ │a
v t
3. Gaya
F=m.a
F = m .s . t-1
JFT | 12
Nur Handayani Zain, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022)
∂F ∂v ∂F
∆F = │ × ∆m│+│ × ∆m│+│ × ∆t│
∂m ∂s ∂t
∂(m . s . t ˉ ¹) ∂(m . s . t ˉ ¹) ∂(m . s . t ˉ ¹)
∆F = │ × ∆m│+│ × ∆s│+│ × ∆t│
∂m ∂s ∂t
∆F = │∆m . s . 𝑡−1│ + │∆s . 𝑠. 𝑡−2│+ │∆𝑡. 𝑠. 𝑡−2│
∆F ¿ ∆ s . m. t ˉ ² ∆ t . m .t ˉ ²
= │ ∆ m. s . t ˉ ² ¿ m. s .t ˉ ² │+│ │+│ │
F m. s . t ˉ ² m .s.t ˉ ²
∆F ∆m ∆s ∆t
=│ │+│ │+│ │
F m s t
∆m ∆s ∆t
∆F = │ │+│ │+│ │F
m s t
Dimana
1
∆s = ×NST
2
1
∆s = ×0,01
2
∆s = 0,005
1
∆m = ×NST
2
1
∆m = ×0,01
2
∆m = 0,005
1
∆t = ×NST
2
1
∆t = ×0,01
2
∆t = 0,005
Hubungan antara Jarak Terhadap Waktu dengan Massa Tetap
JFT | 13
Nur Handayani Zain, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022)
a. Untuk kecepatan
Data 1
= 0,012
Δv
KR1 ¿ .100%
V
0,012
= . 100%
0,51
= 0,023. 100%
= 2,3 %
DK1 = 100 % - KR
= 100% - 2,3 %
= 97,7%
Δv
AB1 = 1-Log
V
0,012
= 1-Log
0,51
= 1 – Log (0,023)
= 2,63
PF1 = │v ± Δv│
= │0,51 ± 0,012│
JFT | 14
Nur Handayani Zain, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022)
b. Percepatan
Data 1
= 0,011
Δa
KR1 = .100%
a
0,011
= . 100%
0,52
= 0,021 x 100%
= 2,1%
DK1 = 100 % - KR
= 100% - 2,1%
= 97,9%
Δa
AB1 = 1-Log
a
0,011
= 1-Log
0,52
= 1 – Log (0,011)
= 2,95
PF1 = │a ± Δa│
JFT | 15
Nur Handayani Zain, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022)
= │ 0,52 ± 0,011│
c. Gaya
Data 1
= 0,11
ΔF
KR1 = .100%
F
= |0,026
0,11
| . 100%
= 4,2 . 100%
= 42%
DK1 = 100% - KR
=100% - 42%
= 58%
ΔF
AB1 = 1-Log
F
0,11
= 1-Log
0,026
JFT | 16
Nur Handayani Zain, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022)
= 1 – Log (4,2)
= 0,37
PF1 = │ F ± ΔF│
= │ 0,026± 0,11│
a. Kecepatan
Data 1
= 0,0062
Δv
KR1 ¿ .100%
V
0,0062
= . 100%
0,51
= 0,012 x 100%
= 1,2%
DK1 = 100 % - KR
= 100% - 1,2%
JFT | 17
Nur Handayani Zain, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022)
= 98,8%
Δv
AB1 = 1-Log
V
0,0062
= 1-Log
0,51
= 1 – Log (0,012)
= 2,92
PF1 = │v ± Δv│
= │0,51 ± 0,0062│
b. Percepatan
Data 1
Δa
KR1 = .100%
a
0,01
= . 100%
0,26
= 0,038 x 100%
= 3,8%
DK1 = 100 % - KR
JFT | 18
Nur Handayani Zain, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022)
= 100% - 3,8%
= 96,2%
Δa
AB1 = 1-Log
a
0,01
= 1-Log
0,26
= 1 – Log (0,038)
= 2,42
PF1 = │a ± Δa│
= │0,26 ± 0,01│
c. Gaya
Data 1
= 0,1
ΔF
KR1 = .100%
F
0,1
= . 100%
0,13
JFT | 19
Nur Handayani Zain, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022)
= 0,76 . 100%
= 76%
DK1 = 100% - KR
= 100% - 4,2 %
= 95,8 %
Δa
AB1 = 1-Log
a
0,1
= 1-Log
0,13
= 1 – Log (0,76)
= 1,12
PF1 = │ F ± ΔF │
= │ 0,13 ± 0,1 │
JFT | 20