Anda di halaman 1dari 5

VOL. VI NO.

3 Desember 2013 ISSN 1979-8091

TERAPI MODALITAS TREADMILL TES PADA PASIEN GANGGUAN


KARDIOVASKULER

MODALITY THERAPY TREADMILL TEST IN PATIENTS


CARDIOVASCULAR DISORDERS

Moch Bahrudin, M.Kep, Sp.KMB


Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Surabaya

ABSTRAK

Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian utama di negara maju dan berkembang. Salah
satu cara mencegah kerugian yang ditimbulkan Penyakit jantung koroner, maka diperlukan diagnosa yang lebih
dini. Terapi modalitas treadmill test merupakan salah satu cara untuk menegakkan diagnosa pasien dengan
penyakit jantung koroner, mengevaluasi pengobatan pada pasien angina atau infark miokard dan
mengembangkan latihan fisik pada pasien dengan gangguan jantung. Waktu pelaksanaan treadmill test
dilaksanakan selama 30–60 menit. Hasil treadmill test berupa: Normal, coronary artery desease (CAD), arytmia.
Pasien biasanya menjalani pemeriksaan treadmill tes mengalami masalah Ansietas, Penurunan curah jantung dan
Perubahan perfusi jaringan. Perawat perlu mengatasi masalah pasien tesebut agar hasil pemeriksaan yang akurat
dan optimal

Kata-kata Kunci: treadmill tes

ABSTRACT

Coronary heart disease is the leading cause of death in developed and developing countries . One way
to prevent losses caused coronary heart disease , it requires early diagnosis . Therapeutic modalities treadmill
test is one way to establish the diagnosis of patients with coronary heart disease , evaluating treatment in
patients with angina or myocardial infarction and develop physical exercise in patients with heart problems . The
timing of the treadmill test carried out for 30-60 minutes . The results of a treadmill test : Normal , coronary
artery desease ( CAD ) , arytmia . Patients underwent treadmill tests usually have problems Anxiety , Decreased
cardiac output and tissue perfusion changes . Nurses need to address the patient's proficiency level so that the
results are accurate and optimal inspection

Key words : a treadmill test

Alamat Korespondensi : Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No. 8C Surabaya, Telp. 031-5038487

PENDAHULUAN Tes toleransi latihan (ETT) adalah cara


noninvasif untuk mengkaji berbagai aspek fungsi
Penyakit jantung koroner sampai saat ini jantung. Dengan mengevaluasi aksi jantung selama
masih merupakan masalah kesehatan masyarakat stress fisik, respon jantung terhadap peningkatan
yang cukup penting Walaupun telah banyak kebutuhan oksigen dapat ditentukan. Tes ini
kemajuan dalam penatalaksanaannya. Penyakit digunakan untuk berbagai keperluan berikut :
jantung koroner merupakan penyebab kematian membantu mendiagnosa penyebab nyeri dada,
utama di negara maju dan berkembang seperti menentukan kapasitas fungsional jantung setelah
Indonesia. Salah satu cara mencegah kerugian yang miokard infak atau pembedahan jantung, mengkaji
ditimbulkan Penyakit jantung koroner, maka efektivitas terapi pengobatan antiangina dan
diperlukan diagnosa yang lebih dini. Exercise antidisritmia, mengidentifikasi disritmia yang terjadi
Tollerancy Test (ETT)/Tes toleransi latihan selama latihan fisik, dan membantu
merupakan salah satu cara untuk menegakkan mengembangkan latihan fisik. Salah satu tes
diagnosa pasien penyakit jantung koroner atau toleransi tes adalah treadmill test.
penyakit jantung lainnya. ETT terutama ditujukan
kepada untuk menegakkan diagnosa secara dini TREADMILL TEST
sehingga kematian dapat dihindari dan harapan
kualitas hidup dapat ditingkatkan. 1. Pengertian

JURNAL KEPERAWATAN 138


VOL. VI NO. 3 Desember 2013 ISSN 1979-8091

Merekam aktivitas kelistrikan jantung terhadap curah jantung dan perubahan pola
selama latihan fisik yang berdampak terhadap EKG. Bila curah jantung berkurang, maka
peningkatan kebutuhan oksigen pada jantung. jumlah oksigen yang mencapai jaringan akan
Biasanya pasien berjalan di atas treadmill atau berkurang. Dengan berkurangnya oksigen ini
menggunakan sepeda statis dengan akan menimbulkan rangsangan syaraf
meningkatkan tingkat kesulitan secara bertahap. simpatik untuk memenuhi kebutuhan aksigen
Selama latihan EKG, heart rate dan tekanan dan menurunnya metabolisme sel sehingga
darah selalu dimonitor. akan menimbulkan kelelahan.
Nama Lain treadmill test antara lain: 7. Mengevaluasi respon tekanan darah
Exercise treadmill ECG, ECG-exercise treadmill terhadap latihan pada pasien dengan
test, EKG-exercise treadmill test, stress EKG, borderline hipertensi.
stress test, exercise treadmill test, exercise 8. Treadmill test pada kasus ini digunakan
electrocardiography. untuk membedakan bahwa peningkatan
tekanan darah itu disebabkan oleh
2. Indikasi Pemeriksaan Treadmill test rangsangan aktifitas fisik atau keadaan
Indikasi pemeriksaan teradmill test dilakukan patologi pada system kardiovaskuler
pada pasien sebagai berikut: 9. Mengidentifikasi kelainan irama jantung.
1. Pasien dengan gejala dan tanda yang 10. Disritmia adalah kelainan denyut jantung
mengarah pada coronary artery diseases yang meliputi gangguan frekuensi atau irama
(CAD) atau keduanya. Disritmia dapat diidentifikasi
2. Aterosklerosis koroner menimbulkan gejala dengan menganalisa EKG. Disritmia dapat
dan komplikasi sebagai akibat penyempitan muncul, apabila terjadi ketidakseimbangan
lumen arteri dan penyumbatan aliran darah pada salah satu sifat dasar jantung.
ke jantung. suplay darah yang tidak adekuat Ketidakseimbangan ini dapat disebabkan
(iskemik) yang ditimbulkan sel–sel otot oleh aktivitas normal seperti latihan atau
kekurangan komponen darah. Manifestasi stress tes, hal ini terjadi karena peningkatan
utama iskemia miokardium adalah nyeri respon miokardium terhadap stilumus
dada. Salah satu faktor yang dapat terutama syaraf simpatik yang menyebabkan
menimbulkan nyeri angina adalah latihan peningkatan eksitabilitas.
fisik karena kebutuhan oksigen jantung 11. Membantu mengembangkan program latihan
meningkat. Diagnosa ini salah satunya yang aman.
dapat ditegakkan dengan stress tes, 12. Pasien yang mengalami serangan MI akut
terutama pada iskemia tersamar (secara dan bebas dari gejala maka program
obyektif ischemia yaitu dengan stress tes rehabilitasi aktif harus dimulai. Tujuan
tetapi pasien tidak menunjukkan gejala) rehabilitasi adalah mengembangkan dan
3. Pasien dengan faktor resiko terhadap memperbaiki kualitas hidup serta mendorong
coronary artery diseases (CAD ) aktivitas fisik dan penyesuaian fisik. Tujuan
4. Riwayat kesehatan, sebagai bagian dari toleransi latihan dicapai melalui penyesuaian
pengkajian kardiovaskuler terutama faktor fisik, yang dilakukan untuk memperbaiki
resiko. Faktor resiko dibedakan menjadi dua efisiensi jantung.
yaitu yang tidak dapat dirubah (riwayat 13. Mengevaluasi efektivitas pengobatan pada
keluarga dengan masalah jantung, angina dan ischemic.
peningkatan usia, jenis kelamin, ras) dan 14. Pasien yang mendapat obat yang biasa
dapat dirubah ( kadar kolesterol, tinggi digunakan untuk meningkatkan suplai
tekanan darah, merokok, kadar glukosa oksigen, vasodilor (nitrat), antikoagulan dan
darah, obesitas, inaktivitas fisik, stress, trombolitik. Nitrogliserin menyebabkan
penggunaan kontrasepsi oral).untuk dilatasi arteri dan vena yang mengakibatkan
meyakinkan kondisi pasien dengan riwayat pengumpulan darah di perifer, sehingga
tersebut maka diperlukan diagnosa dini menurunkan jumlah darah yang kembali ke
untuk menentukan kesehatan pasien. jantung (preload ) dan mengurangi beban
5. Mengevaluasi kemampuan latihan ketika kerja jantung.
pasien tidak dapat menjelaskan tentang
kelelahan dan nafas pendek. 1. Risiko treadmill tes
6. Pasien yang tidak dapat menentukan Treadmil tes cukup aman, karena
penyebab dari adanya perubahan dalam pelaksanaannya dibawah pengawasan dokter
tubuhnya akan mempersulit dalam atau tekniker yang mengetahui seandainya
menegakkan diagnosa. Untuk membantu terjadi kegawatan pada pasien saat melakukan
menegakkan diagnosa, maka dokter akan treadmill.
melakukan salah satu tes diagnosa yaitu
stress tes. Fokus utama pengkajian adalah 2. Tipe treadmill test

JURNAL KEPERAWATAN 139


VOL. VI NO. 3 Desember 2013 ISSN 1979-8091

Tipe treadmill test antara lain sebagai berikut: meraguakan (false negative/hasil treadmill
1. Dobutamine atau adenosine stress test normal tapi kondisi sebenarnya adalah
2. Latihan ini digunakan pada pasien yang sakit) karena kondisi jantung dalam
tidak sanggup melakukan latihan. Obat keadaan membaik padahal malah
diberikan untuk meningkatkan kerja sebaliknya.
jantung jika dilakukan latihan. Cara ini 5. Jika pasien menggunakan inhaler, maka
untuk menentukan respon jantung dianjurkan untuk dibawah pada saat test.
terhadap stress tetapi bukan latihan wajib. 6. Jika pasien diabetes :
3. Stress echocardiogram 1. Jika pasien mendapatkan insulin untuk
4. Test ini melihat garis grafik pergerakan mengontrol gula darah, sering dokter
jantung. Stress echo dapat memberikan menganjurkan dosis ½ nya pada pagi
visualisasi yang akurat tentang pergerakan hari dan makan 4 jam sebelum latihan.
dinding jantung dan kemampuan 2. Jika pasien mendapatkan pil untuk
memompa ketika jantung mengalami mengontrol gula darah, maka jangan
stress. minum obat sampai latihan selesai.
5. Thallium ( nuclear ) stress test 3. dimonitor glukosanya, maka glukosa
6. Tes ini membantu untuk menentukan harus dicek sebelum dan sesudah
bagian jantung yang sehat dan berfungsi latihan.
normal dengan yang tidak. Sebelum 7. pasien dianjurkan untuk menggunakan
latihan, pasien disuntikan sedikit bahan sepatu yang bersole dari karet, celana
radioaktif pada tangan. Kemudian dokter yang nyaman, dan baju yang longgar.
menggunakan camera khusus untuk
mengidentifikasi pemancaran sinar dari 4. Waktu pelaksanaan
bahan radioaktif dengan melihatkan Waktu pelaksanaan treadmill test dilaksanakan
gambaran yang jelas pada jaringan selama 30–60 menit
jantung di monitor. Teknik ini
menggunakan titik hot dan cold yang 5. Pelaksanaan treadmill test
diindikasikan pada area otot jantung pada Prosedur pelaksanaan treadmill test sebagai
sebelum, selama dan sesudah latihan. berikut:
1. Dokter/tekniker membersihkan sebagian
3. Persiapa pasien sebelum latihan dada dan meletakkan electrode pada area
Persiapan pasien sebelum latihan adalah: tersebut. Electrode dihubungkan dengan
1. Tidur cukup sebelum latihan electrocardiograph monitor ( EKG/ECG )
Kondisi tidak segar atau stress atau emosi 2. Pasien di ukur heart rate dan tekanan
akibat situasi yang menegangkan akan darah sebelum latihan
menyebabkan frekuensi jantung 3. Pasien melakukan treadmil atau bersepeda
meningkat, akibat pelepasan adrenalin dan statis. Treadmill dimulai pada kecepatan
meningkatkannya tekanan darah, dengan Warm-up dan tiap tiga menit kecepatan
demikian beban kerja jantung akan dinaikkan.
meningkat. 4. Pengukuran tekanan darah dan heart rate
2. Tidak makan atau minum selama 4 jam diambil di menit ke 2 pada setiap tahap.
sebelum latihan. 5. Jarak tempuh treadmill atau sepeda statis
Makan dan minum akan meningkatkan adalah 2 – 3 mil/jam
aliran darah ke daerah mesenteric untuk 6. Hal – hal yang harus diperhatikan selama
pencernaan, sehingga menurunkan pelaksanaan treadmill tes adalah : tekanan
ketersediaan darah untuk suplai jantung. darah, heart rate, irama jantung,
Kondisi ini akan mengakurkan hasil stress pernafasan, perubahan EKG,
tes. ketidaknyamanan pasien pada dada.
3. Tidak makan atau minum bahan – bahan 7. Tempat pembacaan kelainan EKG
yang mengandung cafein selama 12 jam a. Leads 2, 3 dan aVF :
sebelum latihan. melihat bagian bawah atau
Bahan–bahan yang mengandung kafein inferior
akan menimbulkan stimulasi terhadap b. Leads V1 dan V2 :
syaraf simpatik, hal ini akan mempengaruhi melihat septum atau sekat.
frekuensi jantung, irama, dan tekanan c. Leads V3, V4, V5, V6 :
darah. anterior atau bagian depan
4. Tidak minum obat – jantung selama 1 hari jantung
sebelum test kecuali atas anjuran dokter d. Leads 1 dan aVL :
Obat – obatan yang di konsumsi menjelang melihat bagian superior
tradmil tes akan memberikan hasil yang

JURNAL KEPERAWATAN 140


VOL. VI NO. 3 Desember 2013 ISSN 1979-8091

e. Lead aVR : j. Anjurkan klien untuk memberitahu selama


melihat adanya lubang pada pemeriksaan apabila mengalami nyeri
jantung dan mengidentifikasi dada, nafas pendek, pusing.
coronary disease yang tidak k. Beri kesempatan klien untuk bertanya.
menunjukkan tanda klinis.
8. Treadmil dihentikan pada: pasien merasa 2. Diagnosis Keperawatan
tidak nyaman pada dada, nafas pendek, Diagnosis Keperawatan yang terjadi pada pasien
pusing, kenaikan heart rate (maksimal yang menjalani pemeriksaan treadmill tes
85% dari rata HR) ketidakteraturan irama adalah:
jantung, perubahan EKG. a. Ansietas yang berhubungan dengan hasil
9. Setelah Pelaksanaan Treadmil: pemeriksaan.
a. pasien dimonitor selama 6–8 b. Penurunan curah jantung yang
menit setelah treadmill tes berhubungan dengan penyakit jantung
tentang irama jantung sampai koroner.
kembali ke kondisi dasar c. Perubahan perfusi jaringan yang
b. Treadmil jarang dilakukan dengan berhubungan dengan penurunan curah
komplit jantung sekunder terhadap penyakit
c. Pasien akan merasakan kelelahan jantung.
d. Sebaiknya rencanakan untuk
istirahat dan jangan melakukan 3. Nursing Outcame Criteria (NOC) Dan Nursing
aktivitas selama selama sehari intervention Criteria (NIC)
Nursing Outcame Criteria (NOC) Dan Nursing
6. Hasil treadmill intervention Criteria (NIC) untuk masing-masing
Hasil treadmill test berupa: Normal, coronary diagnosis keperawatan sebagai berikut:
artery desease (CAD), arytmia a. Ansietas yang berhubungan dengan hasil
pemeriksaan
1) Outcome
IMPLIKASI KEPERAWATAN a) Dapat mengontrol ansietas;
pasien mampu menurunkan atau
1. Implikasi bagi Keperawatan mengeliminasi perasaan terhadap
Hal yang perlu dilakukan oleh perawat adalah: sumber stress
a. Catat obat yang diminum klien dan waktu b) Koping : pasien mampu
terakhir di minum. memanage sumber stress individu
b. Anjurkan pasien Tidur cukup sebelum c) Mampu mengontrol sumber stress
latihan, tidak makan atau minum selama 4 d) Mampu berinteraksi social
jam sebelum latihan, tidak makan atau 2) Kriteria evaluasi
minum bahan yang mengandung cafein Pasien mampu mengontrol ansietas,
selama 12 jam sebelum latihan. koping, mengontrol sumber ansietas,
c. Jika pasien menggunakan berinteraksi social yang efektif.
d. Jelaskan bahwa pemeriksaan untuk 3) NIC / Interventions
melihat kelistrikan jantung pada saat a) Bantu mengontrol kemarahan
jantung menerima beban yang lebih tinggi. b) Bantu mengantisipasi
e. Jelaskan waktu melaksanaan treadmill 30 – c) Turunkan ansietas
60 menit. d) Perilaku managemen : kerugian
f. Jelaskan bahwa dada, tangan, kaki pasien diri sendiri
akan dipasang electrode yang akan di e) Modifikasi perilaku : ketrampilan
hubungkan dengan EKG. bersosial
g. Jelaskan bahwa pemeriksaan treadmill f) Meningkatkan koping
cukup aman karena diawasi oleh dokter g) Latihan mengontrol stimulasi
atau tekniker yang mengetahui jika terjadi
kondisi kegawatan. b. Penurunan curah jantung yang
h. Anjurkan klien untuk memakai baju yang berhubungan dengan penyakit jantung
longgar, celana yang nyaman dan sepatu koroner
yang bersol dari karet pada waktu 1) Outcome
melakukan treadmil a) Efektivitas pompa jantung :
i. Jelaskan bahwa pemeriksaan sama dengan ventrikel kiri mampu
berlari atau bersepeda, dimana bebannya memompakan darah permenit
akan dinaikkan setiap tiga menit untuk mensuport perfusi.
b) Status sirkulasi : aliran darah
tidak ada obstruksi

JURNAL KEPERAWATAN 141


VOL. VI NO. 3 Desember 2013 ISSN 1979-8091

c) Perfusi jaringan perifer: aliran kelelahan pada ektrimitas, tidak


darah pada tempat-tempat hipotensi ortostatik.
ektrimitas baik. 3) NIC / Interventions
a. Tanda – tanda vital : a) perawatan jantung akut :
menunjukkan normal pembatasan komplikasi untuk
2) Kriteria evaluasi pasien dengan pengalaman
tanda cardiac out put baik : tekanan episode ketidakseimbangan antara
darah normal, orthostatic hypotensi suplai dan kebutuhan oksigen.
tidak ada, blood gas normal, tidak
adanya suara nafas tambahan, tidak PENUTUP
ada edema, tekanan nadi perifer
normal, heart rate normal. Terapi modalitas medis treadmill test
3) NIC / Interventions merupakan salah satu cara untuk menegakkan
a) Perawatan jantung : pembatasan diagnosa pasien dengan penyakit jantung koroner,
dari ketidak seimbangan antara mengevaluasi pengobatan pada pasien angina atau
suplai oksigen dengan kebutuhan infark miokard dan mengembangkan latihan fisik
untuk pasien dengan gejala pada pasien dengan gangguan jantung.
kerusakan fungsi jantung.
b) Regulasi hemodinamik :
optimalisasi heart rate, preload, DAFTAR ACUAN
afterload, dan kontraktilitas.
c) Vital sign monitoring. Judith M. Wilkinson, 2005. Prentice Hall Nursing
Diagnosis Handbook with NIC Interventions
c. Perubahan perfusi jaringan yang and NOC Outcome. New Jersey:
berhubungan dengan penurunan curah Horrisonburg.
jantung sekunder terhadap penyakit
jantung Joyce Lefever Kee, 1997. Pemeriksaan laboratorium
1) Outcome dan Diagnostik dengan Implikasi
a) Meningkatnya kemampuan Keperawatan. Jakarta: EGC
ventrikel kiri dalam memompakan darah
kesuluruh tubuh. Brunner & Suddarth, 2002. Keperawatan Medical-
b) Status sirkulasi : aliran darah Bedah. Vol 2. Jakarta : EGC
tidak ada obstruksi
c) Perfusi jaringan perifer: aliran Maryland Medical Center Programs, 2001. Stres
darah pada tempat-tempat ektrimitas baik Test. www.yahoo.com/treadmill.UMHS.
d) Tanda – tanda vital : Diambil 9 September
menunjukkan normal
2) Kriteria evaluasi University of Utah Health Scienci Center. 2000.
a) Efektivitas pompa jantung, perfusi Exercise Treadmill
jaringan jantung, perfusi jaringan Test.www.yahoo.com/treadmillTest.
perifer. Diambil 9 September 2005
b) Status sirkulasi: tekanan darah,
CVP, tekanan nadi perifer kuat Cleveland Clinic. 2004. Diagnosing Heart disease:
dan regular, tidak ada edema stress test.
perifer, Heart rate dan blood gas www.yahoo.com/treadmill.urac’s. Diambil 9
normal, bunyi abnormal jantung Septembet 2005
tidak ada, angina tidak ada, tidak
ada bunyi nafas tambahan, tidak North Memorial Medical Center. 2000. Exercise
ada distensi vena jugularis, tidak Treadmill ECG.
ada edema paru, tidak ada www.yahoo.com/healthencyclopedia.
Diambil 9 September 2005

JURNAL KEPERAWATAN 142

Anda mungkin juga menyukai