ABSTRAK
Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian utama di negara maju dan berkembang. Salah
satu cara mencegah kerugian yang ditimbulkan Penyakit jantung koroner, maka diperlukan diagnosa yang lebih
dini. Terapi modalitas treadmill test merupakan salah satu cara untuk menegakkan diagnosa pasien dengan
penyakit jantung koroner, mengevaluasi pengobatan pada pasien angina atau infark miokard dan
mengembangkan latihan fisik pada pasien dengan gangguan jantung. Waktu pelaksanaan treadmill test
dilaksanakan selama 30–60 menit. Hasil treadmill test berupa: Normal, coronary artery desease (CAD), arytmia.
Pasien biasanya menjalani pemeriksaan treadmill tes mengalami masalah Ansietas, Penurunan curah jantung dan
Perubahan perfusi jaringan. Perawat perlu mengatasi masalah pasien tesebut agar hasil pemeriksaan yang akurat
dan optimal
ABSTRACT
Coronary heart disease is the leading cause of death in developed and developing countries . One way
to prevent losses caused coronary heart disease , it requires early diagnosis . Therapeutic modalities treadmill
test is one way to establish the diagnosis of patients with coronary heart disease , evaluating treatment in
patients with angina or myocardial infarction and develop physical exercise in patients with heart problems . The
timing of the treadmill test carried out for 30-60 minutes . The results of a treadmill test : Normal , coronary
artery desease ( CAD ) , arytmia . Patients underwent treadmill tests usually have problems Anxiety , Decreased
cardiac output and tissue perfusion changes . Nurses need to address the patient's proficiency level so that the
results are accurate and optimal inspection
Alamat Korespondensi : Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No. 8C Surabaya, Telp. 031-5038487
Merekam aktivitas kelistrikan jantung terhadap curah jantung dan perubahan pola
selama latihan fisik yang berdampak terhadap EKG. Bila curah jantung berkurang, maka
peningkatan kebutuhan oksigen pada jantung. jumlah oksigen yang mencapai jaringan akan
Biasanya pasien berjalan di atas treadmill atau berkurang. Dengan berkurangnya oksigen ini
menggunakan sepeda statis dengan akan menimbulkan rangsangan syaraf
meningkatkan tingkat kesulitan secara bertahap. simpatik untuk memenuhi kebutuhan aksigen
Selama latihan EKG, heart rate dan tekanan dan menurunnya metabolisme sel sehingga
darah selalu dimonitor. akan menimbulkan kelelahan.
Nama Lain treadmill test antara lain: 7. Mengevaluasi respon tekanan darah
Exercise treadmill ECG, ECG-exercise treadmill terhadap latihan pada pasien dengan
test, EKG-exercise treadmill test, stress EKG, borderline hipertensi.
stress test, exercise treadmill test, exercise 8. Treadmill test pada kasus ini digunakan
electrocardiography. untuk membedakan bahwa peningkatan
tekanan darah itu disebabkan oleh
2. Indikasi Pemeriksaan Treadmill test rangsangan aktifitas fisik atau keadaan
Indikasi pemeriksaan teradmill test dilakukan patologi pada system kardiovaskuler
pada pasien sebagai berikut: 9. Mengidentifikasi kelainan irama jantung.
1. Pasien dengan gejala dan tanda yang 10. Disritmia adalah kelainan denyut jantung
mengarah pada coronary artery diseases yang meliputi gangguan frekuensi atau irama
(CAD) atau keduanya. Disritmia dapat diidentifikasi
2. Aterosklerosis koroner menimbulkan gejala dengan menganalisa EKG. Disritmia dapat
dan komplikasi sebagai akibat penyempitan muncul, apabila terjadi ketidakseimbangan
lumen arteri dan penyumbatan aliran darah pada salah satu sifat dasar jantung.
ke jantung. suplay darah yang tidak adekuat Ketidakseimbangan ini dapat disebabkan
(iskemik) yang ditimbulkan sel–sel otot oleh aktivitas normal seperti latihan atau
kekurangan komponen darah. Manifestasi stress tes, hal ini terjadi karena peningkatan
utama iskemia miokardium adalah nyeri respon miokardium terhadap stilumus
dada. Salah satu faktor yang dapat terutama syaraf simpatik yang menyebabkan
menimbulkan nyeri angina adalah latihan peningkatan eksitabilitas.
fisik karena kebutuhan oksigen jantung 11. Membantu mengembangkan program latihan
meningkat. Diagnosa ini salah satunya yang aman.
dapat ditegakkan dengan stress tes, 12. Pasien yang mengalami serangan MI akut
terutama pada iskemia tersamar (secara dan bebas dari gejala maka program
obyektif ischemia yaitu dengan stress tes rehabilitasi aktif harus dimulai. Tujuan
tetapi pasien tidak menunjukkan gejala) rehabilitasi adalah mengembangkan dan
3. Pasien dengan faktor resiko terhadap memperbaiki kualitas hidup serta mendorong
coronary artery diseases (CAD ) aktivitas fisik dan penyesuaian fisik. Tujuan
4. Riwayat kesehatan, sebagai bagian dari toleransi latihan dicapai melalui penyesuaian
pengkajian kardiovaskuler terutama faktor fisik, yang dilakukan untuk memperbaiki
resiko. Faktor resiko dibedakan menjadi dua efisiensi jantung.
yaitu yang tidak dapat dirubah (riwayat 13. Mengevaluasi efektivitas pengobatan pada
keluarga dengan masalah jantung, angina dan ischemic.
peningkatan usia, jenis kelamin, ras) dan 14. Pasien yang mendapat obat yang biasa
dapat dirubah ( kadar kolesterol, tinggi digunakan untuk meningkatkan suplai
tekanan darah, merokok, kadar glukosa oksigen, vasodilor (nitrat), antikoagulan dan
darah, obesitas, inaktivitas fisik, stress, trombolitik. Nitrogliserin menyebabkan
penggunaan kontrasepsi oral).untuk dilatasi arteri dan vena yang mengakibatkan
meyakinkan kondisi pasien dengan riwayat pengumpulan darah di perifer, sehingga
tersebut maka diperlukan diagnosa dini menurunkan jumlah darah yang kembali ke
untuk menentukan kesehatan pasien. jantung (preload ) dan mengurangi beban
5. Mengevaluasi kemampuan latihan ketika kerja jantung.
pasien tidak dapat menjelaskan tentang
kelelahan dan nafas pendek. 1. Risiko treadmill tes
6. Pasien yang tidak dapat menentukan Treadmil tes cukup aman, karena
penyebab dari adanya perubahan dalam pelaksanaannya dibawah pengawasan dokter
tubuhnya akan mempersulit dalam atau tekniker yang mengetahui seandainya
menegakkan diagnosa. Untuk membantu terjadi kegawatan pada pasien saat melakukan
menegakkan diagnosa, maka dokter akan treadmill.
melakukan salah satu tes diagnosa yaitu
stress tes. Fokus utama pengkajian adalah 2. Tipe treadmill test
Tipe treadmill test antara lain sebagai berikut: meraguakan (false negative/hasil treadmill
1. Dobutamine atau adenosine stress test normal tapi kondisi sebenarnya adalah
2. Latihan ini digunakan pada pasien yang sakit) karena kondisi jantung dalam
tidak sanggup melakukan latihan. Obat keadaan membaik padahal malah
diberikan untuk meningkatkan kerja sebaliknya.
jantung jika dilakukan latihan. Cara ini 5. Jika pasien menggunakan inhaler, maka
untuk menentukan respon jantung dianjurkan untuk dibawah pada saat test.
terhadap stress tetapi bukan latihan wajib. 6. Jika pasien diabetes :
3. Stress echocardiogram 1. Jika pasien mendapatkan insulin untuk
4. Test ini melihat garis grafik pergerakan mengontrol gula darah, sering dokter
jantung. Stress echo dapat memberikan menganjurkan dosis ½ nya pada pagi
visualisasi yang akurat tentang pergerakan hari dan makan 4 jam sebelum latihan.
dinding jantung dan kemampuan 2. Jika pasien mendapatkan pil untuk
memompa ketika jantung mengalami mengontrol gula darah, maka jangan
stress. minum obat sampai latihan selesai.
5. Thallium ( nuclear ) stress test 3. dimonitor glukosanya, maka glukosa
6. Tes ini membantu untuk menentukan harus dicek sebelum dan sesudah
bagian jantung yang sehat dan berfungsi latihan.
normal dengan yang tidak. Sebelum 7. pasien dianjurkan untuk menggunakan
latihan, pasien disuntikan sedikit bahan sepatu yang bersole dari karet, celana
radioaktif pada tangan. Kemudian dokter yang nyaman, dan baju yang longgar.
menggunakan camera khusus untuk
mengidentifikasi pemancaran sinar dari 4. Waktu pelaksanaan
bahan radioaktif dengan melihatkan Waktu pelaksanaan treadmill test dilaksanakan
gambaran yang jelas pada jaringan selama 30–60 menit
jantung di monitor. Teknik ini
menggunakan titik hot dan cold yang 5. Pelaksanaan treadmill test
diindikasikan pada area otot jantung pada Prosedur pelaksanaan treadmill test sebagai
sebelum, selama dan sesudah latihan. berikut:
1. Dokter/tekniker membersihkan sebagian
3. Persiapa pasien sebelum latihan dada dan meletakkan electrode pada area
Persiapan pasien sebelum latihan adalah: tersebut. Electrode dihubungkan dengan
1. Tidur cukup sebelum latihan electrocardiograph monitor ( EKG/ECG )
Kondisi tidak segar atau stress atau emosi 2. Pasien di ukur heart rate dan tekanan
akibat situasi yang menegangkan akan darah sebelum latihan
menyebabkan frekuensi jantung 3. Pasien melakukan treadmil atau bersepeda
meningkat, akibat pelepasan adrenalin dan statis. Treadmill dimulai pada kecepatan
meningkatkannya tekanan darah, dengan Warm-up dan tiap tiga menit kecepatan
demikian beban kerja jantung akan dinaikkan.
meningkat. 4. Pengukuran tekanan darah dan heart rate
2. Tidak makan atau minum selama 4 jam diambil di menit ke 2 pada setiap tahap.
sebelum latihan. 5. Jarak tempuh treadmill atau sepeda statis
Makan dan minum akan meningkatkan adalah 2 – 3 mil/jam
aliran darah ke daerah mesenteric untuk 6. Hal – hal yang harus diperhatikan selama
pencernaan, sehingga menurunkan pelaksanaan treadmill tes adalah : tekanan
ketersediaan darah untuk suplai jantung. darah, heart rate, irama jantung,
Kondisi ini akan mengakurkan hasil stress pernafasan, perubahan EKG,
tes. ketidaknyamanan pasien pada dada.
3. Tidak makan atau minum bahan – bahan 7. Tempat pembacaan kelainan EKG
yang mengandung cafein selama 12 jam a. Leads 2, 3 dan aVF :
sebelum latihan. melihat bagian bawah atau
Bahan–bahan yang mengandung kafein inferior
akan menimbulkan stimulasi terhadap b. Leads V1 dan V2 :
syaraf simpatik, hal ini akan mempengaruhi melihat septum atau sekat.
frekuensi jantung, irama, dan tekanan c. Leads V3, V4, V5, V6 :
darah. anterior atau bagian depan
4. Tidak minum obat – jantung selama 1 hari jantung
sebelum test kecuali atas anjuran dokter d. Leads 1 dan aVL :
Obat – obatan yang di konsumsi menjelang melihat bagian superior
tradmil tes akan memberikan hasil yang