Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELUARGA DALAM PERAWATAN LANSIA DENGAN

HIPERTENSI DI PUSKESMAS PEGANTENAN KABUPATEN PAMEKASAN

Oleh:
RISQIYAH
16.075

POLITEKNIK NEGERI MADURA


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEHATAN
2020

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Usia lanjut adalah tahap akhir siklus kehidupan yang merupakan tahap
perkembangan normal dan akan dialami oleh setiap individu dan merupakan
kenyataan yang tidak dapat dihindari (Yenni, 2013). Bertambahnya umur, fungsi
fisiologis mengalami penurunan akibat proses penuaan sehingga penyakit tidak
menular banyak muncul pada lanjut usia. Menurut Hasil Riskesdas 2013, penyakit
terbanyak pada lanjut usia ialah Penyakit Tidak Menular (PTM) salah satunya
adalah Hipertensi. Hipertensi pada lansia mempunyai pravalensi yang tinggi pada
usia di atas 60 tahun. Dampak hipertensi yang dibiarkan terus menerus dapat
beresiko kematian dan dapat menimbulkan komplikasi penyakit berat lainnya
seperti penyakit stroke sebanyak 62%, sedangkan 49% lainnya dapat
menyebabkan munculnya serangan jantung. Organisasi kesehatan dunia (WHO)
menetapkan hipertensi sebagai faktor resiko nomor tiga penyebab kematian di
dunia (Triariningrum, 2014). Apabila hipertensi yang tidak terkontrol tidak di
tangani secara maksimal akan mengakibatkan timbul kembalinya gejala hipertensi
yang biasanya disebut kekambuhan hipertensi. Lansia yang mengalami
permasalahan kesehatan, khususnya hipertensi sangat membutuhkan keluarga
dalam proses perawatannya (Friedman et al., 2014). Oleh karena itu, bagi lansia
yang tidak dapat merawat dirinya sendiri, keluarga bertugas untuk memberikan
perawatan kepada lansia tersebut. Perawatan kepada lansia oleh keluarga dapat
berupa dukungan informasional, dukungan emosional, dukungan instrumental,
dan dukungan penilaian (Friedman et al., 2014).
Menurut Badan Pusat Statistik RI 2015, pada tahun 2010 usia harapan
hidup orang di Indonesia adalah 69 tahun, pada tahun 2012 naik menjadi 70 tahun
dan pada tahun 2015 menjadi 71 tahun. Jumlah proporsi lansia di Indonesia juga
bertambah setiap tahunnya. Data WHO pada tahun 2009 menunjukan lansia
berjumlah 7,49% dari total populasi, tahun 2011 menjadi 7,69% dan pada tahun
2013 didapatkan proporsi lansia sebesar 8,1% dari total populasi (WHO, dalam
(Febrina, 2016)).
Hipertensi merupakan salah satu masalah yang terus meningkat di
Indonesia. Pravalensi hipertensi di Indonesia umur dia atas 18 tahun sebesar
34,1% sedangkan pravalensi hipertensi di Indonesia usia di atas 55 tahun
mencapai 55,2% - 69,5% jiwa (Kemenkes, 2018a). Sedangkan pravalensi
hipertensi pada usia di atas 18 tahun di jawa timur sebesar 22,71% atau sekitar
2.360.592 penduduk, dengan proporsi laki-laki sebesar 18.99% (808.009
penduduk) dan perempuan sebesar 18.76% (1.146.412 penduduk) (Kemenkes,
2018b). Jumlah kasus hipertensi di Kabupaten Pamekasan pada periode 2012-
2014 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2012 jumah kasus hipertensi sebanyak
22.808 kasus, tahun 2013 sebanyak 19.746 kasus dan tahun 2014 sebanyak 21.908
kasus. Jumlah kasus yang tinggi menyebabkan hipertensi termasuk dalam kategori
sepuluh penyakit terbanyak di Kabupaten Pamekasan pada periode tahun 2012-
2014. 
Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah yaitu dari faktor
makanan, aktivitas fisik, Kualitas tidur yang buruk juga dapat berpengaruh
terhadap peningkatan resiko tekanan darah tinggi, para ahli berspekulasi bahwa
kehilangan waktu tidur dapat berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi. Ini
karena kekurangan waktu tidur membuat sistem saraf berada pada keadaan
hiperaktif, yang kemudian mempengaruhi sistem seluruh tubuh, termasuk jantung
dan pembuluh darah (Lukas et al., 2016). Faktor stress juga dapat memicu suatu
hormon dalam tubuh yang mengendalikan pikiran seseorang. Jika mengalami
stress hal tersebut dapat mengakibatkan tekanan darah semakin tinggi dan
meningkat. Ansietas, takut, nyeri dan stress emosi mengakibatkan stimulasi
simpatik yang meningkatkan frekuensi darah, curah jantung, dan tahanan perifer,
sehingga dapat meningkatkan tekanan darah (Gama, 2014).
Lansia yang mengalami penyakit kronis hipertensi pada umumnya lebih
memilih tinggal di lingkungan keluarga. Keluarga merupakan tempat berlindung
yang paling disukai para lansia. Lansia lebih memilih tinggal bersama
keluarganya dari pada tinggal di institusi seperti panti jompo. Ketika keluarga
tidak menjadi bagian kehidupan seseorang lansia umumnya menyebabkan lansia
tersebut merasa terabaikan (Kurniawan & Ratnasari, 2020). Tugas keluarga sangat
berpengaruh terhadap besar kecilnya tingkat depresi pada lansia. Tugas keluarga
merupakan dukungan yang penting bagi lanjut usia terutama bila terjadi
ketergantungan dalam memenuhi kebutuhan, keluarga harus berperan sebagai
pemberi perawatan primer (Utami, 2013). Kurangnya Pengetahuan keluarga
khususnya mengenai tugas kesehatan keluarga dapat mengakibatkan tidak
tepatnya penanganan yang diberikan kepada penderita penyakit tidak menular di
keluarga. Hasil penelitian menunjukkan yang dialkukan trianingrum menunjukkan
terdapat 49,7% keluarga belum mampu mengenal masalah hipertensi dan 36,2%
keluarga belum mampu mengambil keputusan yang tepat untuk menangani
hiprtensi (Triariningrum, 2014).
Program Indonesia Sehat merupakan rencana strategis Kementrian
Kesehatan tahun 2015-2019 yang dilakukan melalui pendekatan keluarga,
disingkat PIS-PK. Pada program PIS-PK, pendekatan keluarga menjadi salah satu
cara puskesmas meningkatkan jangkauan dan sasaran dengan meningkatkan akses
yankes di wilayahnya (mendatangi keluarga). Tujuan pendekatan keluarga salah
satunya adalah untuk meningkatkan akses keluarga pada pelayanan kesehatan
yang komprehensif dan bermutu. PIS-PK dilaksanakan dengan ciri sasaran utama
adalah keluarga, mengutamakan upaya promotif-preventif, disertai penguatan
upaya kesehatan berbasis masyarakat, kunjungan rumah dilakukan secara aktif
dan melalui pendekatan siklus kehidupan. Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan
terkait penanganan penyakit tidak menular yang salah satunya adalah penyakit
hipertensi (Parwati, 2018).
Fungsi utama keluarga salah satu diantaranya adalah fungsi perawatan
keluarga, dimana keluarga memberikan perawatan kesehatan yang bersifat
preventif dan secara bersama-sama merawat anggota keluarga yang sakit. Lansia
dengan penyakit hipertensi memerlukan keluarga dalam melaksanakan tugas
kesehatan keluarga. Tugas keluarga memegang suatu peranan yang signifikan
dalam kehidupan pada hampir semua orang lanjut usia. Adapun beberapa hal yang
berkaitan dengan tugas kesehatan keluarga meliputi kemampuan untuk mengenal
masalah, kemampuan keluarga untuk mengambil keputusan, kemampuan keluarga
untuk merawat anggota keluarga yang sakit, kemampuan keluarga dalam
memodifikasi lingkungan dan kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada (Kurniawan & Ratnasari, 2020). Keluarga
merupakan support utama dalam memenuhi kesehatan anggota keluarganya.
Semakin keluarga memahami mengenai pelaksanaan tugas kesehatan keluarga
serta memahami mengenai perawatan yang harus dilakukan untuk lanisadengan
hipertensi maka penyakit yang dialami anggota keluarga dapat diatasi (Maulina,
2014).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah ialah
“Bagaimana Tugas Keluarga dalam Perawatan Lansia dengan Hipertensi di
Puskesmas Pegantenan Kabupaten Pamekasan?”

1.3. Tujuan Penelitian


Menganalisis Tugas Keluarga dalam Perawatan Lansia dengan Hipertensi di
Puskesmas Pegantenan Kabupaten Pamekasan.

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah ilmu pengetahuan


khususnya tentang tugas keluarga dalam perawatan lansia dengan hipertensi di
Puskesmas Pegantenan Kabupaten Pamekasan.

1.4.2. Manfaat Praktis


1. Bagi penderita hipertensi dan keluarga sebagai sumber informasi dan
masukan dalam meningkatkan pengetahuan keluarga terutama tugas
keluarga dalam perawatan lansia dengan hipertensi di Puskesmas
Pegantenan Kabupaten Pamekasan
2. Bagi institusi pendidikan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
bacaan dan menambah reverensi bagi mahasiswa lain yang akan
melakukan penelitian selanjutnya
3. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman melakukan
penelitian khususnya tentang tugas keluarga dalam perawatan lansia
dengan hipertensi di Puskesmas Pegantenan Kabupaten Pamekasan

Anda mungkin juga menyukai