Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PENDAHULUAN

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA SETIAP


HARI

Hari/Tanggal : Kamis, 28 Januari 2021


Waktu : 08.00
Pertemuan Ke- : 1 (SP: 1)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Setelah klien kehilangan anaknya dua hari yang lalu. Klien menunjukkan
tanda-tanda masalah psikosial yang berlebihan akibat kehilangan tersebut.
Klien belum siap dengan kenyataan bahwa ia harus berpisah dengan
anaknya. Klien mengurung diri, tidak mau makan, tidak mandi, dan terus
menangis. Akibat tidak mau makan tersebut klien terlihat lemas. Menurut
keluarga, klien sering melamun dan mengaku merindukan sosok anaknya.
Anak lainnya dan keluarga lainnya sudah berusaha menenangkan klien
tetapi belum berhasil.
2. Diagnosa Keperawatan
Berduka disfungsional
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat dan
klien dapat merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan perawat
b. Klien mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya
c. Klien merasa lebih tenang
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien dengan cara mengucapkan
salam terapeutik, memperkenalkan diri perawat sambil berjabat tangan
dengan klien
b. Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
Dengarkan setiap perkataan klien. Beri respon, tetapi tidak bersifat
menghakimi
c. Ajarkan klien teknik relaksasi
B. Strategi pelaksanaan
1. Tahap orientasi
a. Salam terapeutik:
“Assalamu’alaikum, selamat pagi Ibu S. Saya Ayu, Ibu bisa
memanggil saya suster ayu. Saya perawat yang dinas pagi ini dari
pukul 07.00 sampai 14.00 nanti dan saya yang akan merawat Ibu.
Nama Ibu siapa? Ibu senangnya dipanggil apa?”
b. Evaluasi / validasi:
“Baiklah bu, bagaimana keadaan Ibu S hari ini?”
c. Kontrak:
1) Topik :
“Kalau begitu, bagaimana jika kita berbincang-bincang sebentar
tentang keadaan ibu?
Tujuannya supaya ibu bisa lebih tenang bu dalam menghadapi
keadaan ini, dengan ibu mau berbagi cerita dengan saya,
kesedihan ibu mungkin bisa berkurang
2) Waktu :
Ibu maunya berapa lama kita berbincang-bincang?
3) Tempat :
“Ibu mau kita berbincang-bincang dimana? Di sini saja? Bai
klah.”
2. Tahap kerja
 “Baiklah Ibu S, bisa Ibu jelaskan kepada saya bagaimana perasaan
Ibu M saat ini?”
 “Saya mengerti Ibu sangat sulit menerima kenyataan ini. Tapi kondisi
sebenarnya memang suami Ibu telah meninggal. Sabar ya, Bu ”
 “Saya tidak bermaksud untuk tidak mendukung Ibu. Tapi coba Ibu
pikir, jika Ibu pulang ke rumah nanti, Ibu tidak akan bertemu dengan
suami Ibu karena beliau memang sudah meninggal. Itu sudah menjadi
kehendak Tuhan, Bu. Ibu harus berusaha menerima kenyataan ini.”
 “Ibu, hidup matinya seseorang semua sudah diatur oleh Tuhan.
Meninggalnya suami Ibu juga merupakan kehendak-Nya sebagai
Maha Pemilik Hidup. Tidak ada satu orang pun yang dapat
mencegahnya, termasuk saya ataupun Ibu sendiri.”
 “Ibu sudah bisa memahaminya?”
 “Ibu tidak perlu cemas. Umur Ibu masih muda, Ibu bisa mencoba
mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarga Ibu. Saya
percaya Ibu mempunyai keahlian yang bisa digunakan. Ibu juga tidak
akan hidup sendiri. Ibu masih punya saudara-saudara, anak-anak dan
orang lain yang sayang dan peduli sama Ibu.”
 “Untuk mengurangi rasa cemas Ibu, sekarang Ibu ikuti teknik
relaksasi yang saya lakukan. Coba sekarang Ibu tarik napas yang
dalam, tahan sebentar, kemudian hembuskan perlahanlahan.”
 “Ya, bagus sekali Bu, seperti itu.”

3. Tahap terminasi
a. Evaluasi:
(Subjektif): “Bagaimana perasaan Ibu sekarang? Apa Ibu sudah mulai
memahami kondisi yang sebenarnya terjadi?”
(Objektif) : “Kalau begitu, coba Ibu jelaskan lagi, hal-hal yang Ibu
dapatkan dari perbincangan kita tadi dan coba Ibu ulangi teknik relaksasi
yang telah kita lakukan.”
b. Tindak Lanjut :
“Ya, bagus sekali Bu. Nah, setiap kali Ibu merasa cemas, Ibu dapat
melakukan teknik tersebut. Dan setiap kali Ibu merasa Ibu tidak terima
dengan kenyataan ini, Ibu dapat mengingat kembali perbincangan kita
hari ini.
 Bu, ini ada buku kegiatan untuk ibu
 Bagaimana kalau kegiatan teknik rileksasi ibu masukkan kedalam
jadwal kegiatan ibu?
 Ibu setuju?
 Nah, Disini ada kolom kegiatan, tanggal, waktu dan keterangan
 Ibu bisa mengisi kegiatan tenik rileksasi pada kolom kegiatan
 Kira-kira jam berapa ibu nanti melakukan teknik rileksasi bu?
 Cara mengisi buku kegiatan ini: jika ibu melakukannya tanpa
dibantu atau diingatkan oleh orang lain ibu tulis “M” disini, jika
ibu di bantu atau diingatkan ibu tulis “B” dan jika ibu tidak
melakukannya ibu tulis “T”
 Ibu paham Bu?”
 Nanti ibu jangan lupa mengisi buku kegiatannya ya

c. Kontrak yang akan datang:


 Sesuai dengan kontrak kita tadi kita berbincang-bincang selama 30
menit dan sekarang sudah 30 menit bu!
 Bu, kapan ibu mau kita melanjutkan perbincangan kita?
 Bagaimana kalau nanti kita melanjutkan cerita ini?
 Ibu maunya dimana?
 Nah, sekarang ibu istirahat dulu
 Sebelum saya permisi apak ada yang mau ibu tanyakan?
 Baiklah, kalau tidak ada, saya permisi dulu ya
Bu. Assalamu’alaikum.”
LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA SETIAP
HARI

Hari/Tanggal : Kamis, 28 Januari 2021


Waktu : 13.00
Pertemuan Ke- : 2 (SP: 1)

C. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Setelah klien kehilangan anaknya dua hari yang lalu. Klien menunjukkan
tanda-tanda masalah psikosial yang berlebihan akibat kehilangan tersebut.
Klien belum siap dengan kenyataan bahwa ia harus berpisah dengan
anaknya. Klien mengurung diri, tidak mau makan, tidak mandi, dan terus
menangis. Akibat tidak mau makan tersebut klien terlihat lemas. Menurut
keluarga, klien sering melamun dan mengaku merindukan sosok anaknya.
Anak lainnya dan keluarga lainnya sudah berusaha menenangkan klien
tetapi belum berhasil.
2. Diagnosa Keperawatan
Berduka disfungsional
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat dan
klien dapat merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan perawat
b. Klien mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya
c. Klien merasa lebih tenang
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien dengan cara mengucapkan
salam terapeutik, memperkenalkan diri perawat sambil berjabat tangan
dengan klien
b. Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
Dengarkan setiap perkataan klien. Beri respon, tetapi tidak bersifat
menghakimi
c. Ajarkan klien teknik relaksasi
D. Strategi pelaksanaan
1. Tahap orientasi
a. Salam terapeutik:
“Assalamu’alaikum, selamat pagi Ibu S. Saya Ayu, Ibu bisa
memanggil saya suster ayu. Saya perawat yang dinas pagi ini dari
pukul 07.00 sampai 14.00 nanti dan saya yang akan merawat Ibu.
Nama Ibu siapa? Ibu senangnya dipanggil apa?”
b. Evaluasi / validasi:
“Baiklah bu, bagaimana keadaan Ibu S hari ini?”
c. Kontrak:
1) Topik :
“Kalau begitu, bagaimana jika kita berbincang-bincang sebentar
tentang keadaan ibu?
Tujuannya supaya ibu bisa lebih tenang bu dalam menghadapi
keadaan ini, dengan ibu mau berbagi cerita dengan saya,
kesedihan ibu mungkin bisa berkurang
2) Waktu :
Ibu maunya berapa lama kita berbincang-bincang?
3) Tempat :
“Ibu mau kita berbincang-bincang dimana? Di sini saja? Bai
klah.”
2. Tahap kerja
 “Baiklah Ibu S, bisa Ibu jelaskan kepada saya bagaimana perasaan
Ibu M saat ini?”
 “Saya mengerti Ibu sangat sulit menerima kenyataan ini. Tapi kondisi
sebenarnya memang suami Ibu telah meninggal. Sabar ya, Bu ”
 “Saya tidak bermaksud untuk tidak mendukung Ibu. Tapi coba Ibu
pikir, jika Ibu pulang ke rumah nanti, Ibu tidak akan bertemu dengan
suami Ibu karena beliau memang sudah meninggal. Itu sudah menjadi
kehendak Tuhan, Bu. Ibu harus berusaha menerima kenyataan ini.”
 “Ibu, hidup matinya seseorang semua sudah diatur oleh Tuhan.
Meninggalnya suami Ibu juga merupakan kehendak-Nya sebagai
Maha Pemilik Hidup. Tidak ada satu orang pun yang dapat
mencegahnya, termasuk saya ataupun Ibu sendiri.”
 “Ibu sudah bisa memahaminya?”
 “Ibu tidak perlu cemas. Umur Ibu masih muda, Ibu bisa mencoba
mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarga Ibu. Saya
percaya Ibu mempunyai keahlian yang bisa digunakan. Ibu juga tidak
akan hidup sendiri. Ibu masih punya saudara-saudara, anak-anak dan
orang lain yang sayang dan peduli sama Ibu.”
 “Untuk mengurangi rasa cemas Ibu, sekarang Ibu ikuti teknik
relaksasi yang saya lakukan. Coba sekarang Ibu tarik napas yang
dalam, tahan sebentar, kemudian hembuskan perlahanlahan.”
 “Ya, bagus sekali Bu, seperti itu.”

3. Tahap terminasi
a. Evaluasi:
(Subjektif): “Bagaimana perasaan Ibu sekarang? Apa Ibu sudah mulai
memahami kondisi yang sebenarnya terjadi?”
(Objektif) : “Kalau begitu, coba Ibu jelaskan lagi, hal-hal yang Ibu
dapatkan dari perbincangan kita tadi dan coba Ibu ulangi teknik relaksasi
yang telah kita lakukan.”
b. Tindak Lanjut :
“Ya, bagus sekali Bu. Nah, setiap kali Ibu merasa cemas, Ibu dapat
melakukan teknik tersebut. Dan setiap kali Ibu merasa Ibu tidak terima
dengan kenyataan ini, Ibu dapat mengingat kembali perbincangan kita
hari ini.
 Bu, ini ada buku kegiatan untuk ibu
 Bagaimana kalau kegiatan teknik rileksasi ibu masukkan kedalam
jadwal kegiatan ibu?
 Ibu setuju?
 Nah, Disini ada kolom kegiatan, tanggal, waktu dan keterangan
 Ibu bisa mengisi kegiatan tenik rileksasi pada kolom kegiatan
 Kira-kira jam berapa ibu nanti melakukan teknik rileksasi bu?
 Cara mengisi buku kegiatan ini: jika ibu melakukannya tanpa
dibantu atau diingatkan oleh orang lain ibu tulis “M” disini, jika
ibu di bantu atau diingatkan ibu tulis “B” dan jika ibu tidak
melakukannya ibu tulis “T”
 Ibu paham Bu?”
 Nanti ibu jangan lupa mengisi buku kegiatannya ya

c. Kontrak yang akan datang:


 Sesuai dengan kontrak kita tadi kita berbincang-bincang selama 30
menit dan sekarang sudah 30 menit bu!
 Bu, kapan ibu mau kita melanjutkan perbincangan kita?
 Bagaimana kalau besok kita melanjutkan cerita ini lagi?
 Ibu maunya dimana?
 Nah, sekarang ibu istirahat dulu
 Sebelum saya permisi apak ada yang mau ibu tanyakan?
 Baiklah, kalau tidak ada, saya permisi dulu ya
Bu. Assalamu’alaikum.”
LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA SETIAP
HARI

Hari/Tanggal : Jumat, 29 Januari 2021


Waktu : 08.00
Pertemuan Ke- : 3 (SP: 1)

E. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Setelah klien kehilangan anaknya dua hari yang lalu. Klien menunjukkan
tanda-tanda masalah psikosial yang berlebihan akibat kehilangan tersebut.
Klien belum siap dengan kenyataan bahwa ia harus berpisah dengan
anaknya. Klien mengurung diri, tidak mau makan, tidak mandi, dan terus
menangis. Akibat tidak mau makan tersebut klien terlihat lemas. Menurut
keluarga, klien sering melamun dan mengaku merindukan sosok anaknya.
Anak lainnya dan keluarga lainnya sudah berusaha menenangkan klien
tetapi belum berhasil.
2. Diagnosa Keperawatan
Berduka disfungsional
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat dan
klien dapat merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan perawat
b. Klien mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya
c. Klien merasa lebih tenang
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien dengan cara mengucapkan
salam terapeutik, memperkenalkan diri perawat sambil berjabat tangan
dengan klien
b. Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
Dengarkan setiap perkataan klien. Beri respon, tetapi tidak bersifat
menghakimi
c. Ajarkan klien teknik relaksasi
F. Strategi pelaksanaan
1. Tahap orientasi
a. Salam terapeutik:
“Assalamu’alaikum, selamat pagi Ibu S. Saya Ayu, Ibu bisa
memanggil saya suster ayu. Saya perawat yang dinas pagi ini dari
pukul 07.00 sampai 14.00 nanti dan saya yang akan merawat Ibu.
Nama Ibu siapa? Ibu senangnya dipanggil apa?”
b. Evaluasi / validasi:
“Baiklah bu, bagaimana keadaan Ibu S hari ini?”
c. Kontrak:
1) Topik :
“Kalau begitu, bagaimana jika kita berbincang-bincang sebentar
tentang keadaan ibu?
Tujuannya supaya ibu bisa lebih tenang bu dalam menghadapi
keadaan ini, dengan ibu mau berbagi cerita dengan saya,
kesedihan ibu mungkin bisa berkurang
2) Waktu :
Ibu maunya berapa lama kita berbincang-bincang?
3) Tempat :
“Ibu mau kita berbincang-bincang dimana? Di sini saja? Bai
klah.”
2. Tahap kerja
 “Baiklah Ibu S, bisa Ibu jelaskan kepada saya bagaimana perasaan
Ibu M saat ini?”
 “Saya mengerti Ibu sangat sulit menerima kenyataan ini. Tapi kondisi
sebenarnya memang suami Ibu telah meninggal. Sabar ya, Bu ”
 “Saya tidak bermaksud untuk tidak mendukung Ibu. Tapi coba Ibu
pikir, jika Ibu pulang ke rumah nanti, Ibu tidak akan bertemu dengan
suami Ibu karena beliau memang sudah meninggal. Itu sudah menjadi
kehendak Tuhan, Bu. Ibu harus berusaha menerima kenyataan ini.”
 “Ibu, hidup matinya seseorang semua sudah diatur oleh Tuhan.
Meninggalnya suami Ibu juga merupakan kehendak-Nya sebagai
Maha Pemilik Hidup. Tidak ada satu orang pun yang dapat
mencegahnya, termasuk saya ataupun Ibu sendiri.”
 “Ibu sudah bisa memahaminya?”
 “Ibu tidak perlu cemas. Umur Ibu masih muda, Ibu bisa mencoba
mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarga Ibu. Saya
percaya Ibu mempunyai keahlian yang bisa digunakan. Ibu juga tidak
akan hidup sendiri. Ibu masih punya saudara-saudara, anak-anak dan
orang lain yang sayang dan peduli sama Ibu.”
 “Untuk mengurangi rasa cemas Ibu, sekarang Ibu ikuti teknik
relaksasi yang saya lakukan. Coba sekarang Ibu tarik napas yang
dalam, tahan sebentar, kemudian hembuskan perlahanlahan.”
 “Ya, bagus sekali Bu, seperti itu.”

3. Tahap terminasi
a. Evaluasi:
(Subjektif): “Bagaimana perasaan Ibu sekarang? Apa Ibu sudah mulai
memahami kondisi yang sebenarnya terjadi?”
(Objektif) : “Kalau begitu, coba Ibu jelaskan lagi, hal-hal yang Ibu
dapatkan dari perbincangan kita tadi dan coba Ibu ulangi teknik relaksasi
yang telah kita lakukan.”
b. Tindak Lanjut :
“Ya, bagus sekali Bu. Nah, setiap kali Ibu merasa cemas, Ibu dapat
melakukan teknik tersebut. Dan setiap kali Ibu merasa Ibu tidak terima
dengan kenyataan ini, Ibu dapat mengingat kembali perbincangan kita
hari ini.
 Bu, ini ada buku kegiatan untuk ibu
 Bagaimana kalau kegiatan teknik rileksasi ibu masukkan kedalam
jadwal kegiatan ibu?
 Ibu setuju?
 Nah, Disini ada kolom kegiatan, tanggal, waktu dan keterangan
 Ibu bisa mengisi kegiatan tenik rileksasi pada kolom kegiatan
 Kira-kira jam berapa ibu nanti melakukan teknik rileksasi bu?
 Cara mengisi buku kegiatan ini: jika ibu melakukannya tanpa
dibantu atau diingatkan oleh orang lain ibu tulis “M” disini, jika
ibu di bantu atau diingatkan ibu tulis “B” dan jika ibu tidak
melakukannya ibu tulis “T”
 Ibu paham Bu?”
 Nanti ibu jangan lupa mengisi buku kegiatannya ya

c. Kontrak yang akan datang:


 Sesuai dengan kontrak kita tadi kita berbincang-bincang selama 30
menit dan sekarang sudah 30 menit bu!
 Bu, kapan ibu mau kita melanjutkan perbincangan kita?
 Bagaimana kalau nanti kita melanjutkan cerita ini?
 Ibu maunya dimana?
 Nah, sekarang ibu istirahat dulu
 Sebelum saya permisi apak ada yang mau ibu tanyakan?
 Baiklah, kalau tidak ada, saya permisi dulu ya
Bu. Assalamu’alaikum.”
LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA SETIAP
HARI

Hari/Tanggal : Jumat, 29 Januari 2021


Waktu : 13.00
Pertemuan Ke- : 4 (SP: 1)

G. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Setelah klien kehilangan anaknya dua hari yang lalu. Klien menunjukkan
tanda-tanda masalah psikosial yang berlebihan akibat kehilangan tersebut.
Klien belum siap dengan kenyataan bahwa ia harus berpisah dengan
anaknya. Klien mengurung diri, tidak mau makan, tidak mandi, dan terus
menangis. Akibat tidak mau makan tersebut klien terlihat lemas. Menurut
keluarga, klien sering melamun dan mengaku merindukan sosok anaknya.
Anak lainnya dan keluarga lainnya sudah berusaha menenangkan klien
tetapi belum berhasil.
2. Diagnosa Keperawatan
Berduka disfungsional
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat dan
klien dapat merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan perawat
b. Klien mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya
c. Klien merasa lebih tenang
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien dengan cara mengucapkan
salam terapeutik, memperkenalkan diri perawat sambil berjabat tangan
dengan klien
b. Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
Dengarkan setiap perkataan klien. Beri respon, tetapi tidak bersifat
menghakimi
c. Ajarkan klien teknik relaksasi
H. Strategi pelaksanaan
1. Tahap orientasi
a. Salam terapeutik:
“Assalamu’alaikum, selamat pagi Ibu S. Saya Ayu, Ibu bisa
memanggil saya suster ayu. Saya perawat yang dinas pagi ini dari
pukul 07.00 sampai 14.00 nanti dan saya yang akan merawat Ibu.
Nama Ibu siapa? Ibu senangnya dipanggil apa?”
b. Evaluasi / validasi:
“Baiklah bu, bagaimana keadaan Ibu S hari ini?”
c. Kontrak:
1) Topik :
“Kalau begitu, bagaimana jika kita berbincang-bincang sebentar
tentang keadaan ibu?
Tujuannya supaya ibu bisa lebih tenang bu dalam menghadapi
keadaan ini, dengan ibu mau berbagi cerita dengan saya,
kesedihan ibu mungkin bisa berkurang
2) Waktu :
Ibu maunya berapa lama kita berbincang-bincang?
3) Tempat :
“Ibu mau kita berbincang-bincang dimana? Di sini saja? Bai
klah.”
2. Tahap kerja
 “Baiklah Ibu S, bisa Ibu jelaskan kepada saya bagaimana perasaan
Ibu M saat ini?”
 “Saya mengerti Ibu sangat sulit menerima kenyataan ini. Tapi kondisi
sebenarnya memang suami Ibu telah meninggal. Sabar ya, Bu ”
 “Saya tidak bermaksud untuk tidak mendukung Ibu. Tapi coba Ibu
pikir, jika Ibu pulang ke rumah nanti, Ibu tidak akan bertemu dengan
suami Ibu karena beliau memang sudah meninggal. Itu sudah menjadi
kehendak Tuhan, Bu. Ibu harus berusaha menerima kenyataan ini.”
 “Ibu, hidup matinya seseorang semua sudah diatur oleh Tuhan.
Meninggalnya suami Ibu juga merupakan kehendak-Nya sebagai
Maha Pemilik Hidup. Tidak ada satu orang pun yang dapat
mencegahnya, termasuk saya ataupun Ibu sendiri.”
 “Ibu sudah bisa memahaminya?”
 “Ibu tidak perlu cemas. Umur Ibu masih muda, Ibu bisa mencoba
mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarga Ibu. Saya
percaya Ibu mempunyai keahlian yang bisa digunakan. Ibu juga tidak
akan hidup sendiri. Ibu masih punya saudara-saudara, anak-anak dan
orang lain yang sayang dan peduli sama Ibu.”
 “Untuk mengurangi rasa cemas Ibu, sekarang Ibu ikuti teknik
relaksasi yang saya lakukan. Coba sekarang Ibu tarik napas yang
dalam, tahan sebentar, kemudian hembuskan perlahanlahan.”
 “Ya, bagus sekali Bu, seperti itu.”

3. Tahap terminasi
a. Evaluasi:
(Subjektif): “Bagaimana perasaan Ibu sekarang? Apa Ibu sudah mulai
memahami kondisi yang sebenarnya terjadi?”
(Objektif) : “Kalau begitu, coba Ibu jelaskan lagi, hal-hal yang Ibu
dapatkan dari perbincangan kita tadi dan coba Ibu ulangi teknik relaksasi
yang telah kita lakukan.”
b. Tindak Lanjut :
“Ya, bagus sekali Bu. Nah, setiap kali Ibu merasa cemas, Ibu dapat
melakukan teknik tersebut. Dan setiap kali Ibu merasa Ibu tidak terima
dengan kenyataan ini, Ibu dapat mengingat kembali perbincangan kita
hari ini.
 Bu, ini ada buku kegiatan untuk ibu
 Bagaimana kalau kegiatan teknik rileksasi ibu masukkan kedalam
jadwal kegiatan ibu?
 Ibu setuju?
 Nah, Disini ada kolom kegiatan, tanggal, waktu dan keterangan
 Ibu bisa mengisi kegiatan tenik rileksasi pada kolom kegiatan
 Kira-kira jam berapa ibu nanti melakukan teknik rileksasi bu?
 Cara mengisi buku kegiatan ini: jika ibu melakukannya tanpa
dibantu atau diingatkan oleh orang lain ibu tulis “M” disini, jika
ibu di bantu atau diingatkan ibu tulis “B” dan jika ibu tidak
melakukannya ibu tulis “T”
 Ibu paham Bu?”
 Nanti ibu jangan lupa mengisi buku kegiatannya ya

c. Kontrak yang akan datang:


 Sesuai dengan kontrak kita tadi kita berbincang-bincang selama 30
menit dan sekarang sudah 30 menit bu!
 Bu, kapan ibu mau kita melanjutkan perbincangan kita?
 Bagaimana kalau besok kita melanjutkan dengn cara berkegiatan?
 Ibu maunya dimana?
 Nah, sekarang ibu istirahat dulu
 Sebelum saya permisi apak ada yang mau ibu tanyakan?
 Baiklah, kalau tidak ada, saya permisi dulu ya
Bu. Assalamu’alaikum.”
LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA SETIAP
HARI

Hari/Tanggal : Senin, 01 Februari 2021


Waktu : 08.00
Pertemuan Ke- : 5 (SP: 2)

A. Proses keperawatan
1. Pengkajian
Ibu S sudah mulai menunjukkan rasa penerimaan terhadap kehilangan.
Namun, ia masih menarik diri dari lingkungan dan orang-orang sekitarnya.
Ia juga masih melamun dan merasa gelisah sehingga tidurnya tidak
nyenyak.
2. Diagnosa keperawatan
Berduka Disfungsional
3. Tujuan khusus
Klien tidak menarik diri lagi dan dapat membina hubungan baik kembali
dengan lingkungannya maupun dengan orang-orang di sekitarnya
4. Tindakan keperawatan
a. Libatkan klien dalam setiap aktivitas kelompok, terutama aktivitas yang
ia sukai
b. Berikan klien pujian setiap kali klien melakukan kegiatan dengan benar

B. Strategi pelaksanaan
1. Tahap orientasi
a) Salam terapeutik:
“Assalamu’alaikum, selamat pagi Ibu S. Masih ingat dengan saya Bu?
Ya, betul sekali. Saya suster ayu, Bu. Seperti kemarin, pagi ini dari
pukul 07.00 sampai 14.00 nanti dan saya yang akan merawat Ibu.”
b) Evaluasi validasi:
“Bagaimana keadaan Ibu hari ini? Apa sudah lebih baik dari
kemarin? Bagus kalau begitu”
“Nah apa saja yang ibu lakukan
kemarin? “ coba saya lihat buku kegiatan
ibu?
“wah bagus bu, ibu sudah melakukan teknik rileksasi secara
mandiri” “Sekarang coba ibu praktekkan lagi cara teknik rileksasi
tersebut”
“ bagus sekali bu”
c) Kontrak:
Topik: “Sesuai janji yang kita sepakati kemarin ya, Bu. Hari ini kita
bertemu untuk membicarakan hobi Ibu tujuannya supaya ibu dapat
melakukan aktifitas yang sukai dan ibu dapat berinteraksi dengan
orang-orang disekeliling ibu
Waktu: ibu maunya berapa lama kita berbincang-bincang?
Tempat: ibu maunya dimana? Bagaimana ditaman depan, ibu setuju?

2. Tahap kerja
 “Nah, Bu. Apakah Ibu sudah memikirkan hobi yang Ibu senangi?”
 “Ternyata Ibu hobi bermain memasak ya? Tidak semua orang bisa
bermain memasak lho, Bu.”
 “Selain bermain memasak, apa Ibu mempunyai hobi yang lain lagi?”
 “Wah, ternyata Ibu juga hobi menyanyi, pasti suara Ibu bagus. Bisa Ibu
menunjukkan sedikit bakat menyanyi Ibu pada saya?”
 “Wah ternyata Ibu memang berbakat menyanyi, suara Ibu juga cukup
bagus.”
 “Ngomong-ngomong tentang hobi Ibu bermain memasak, berapa sering
Ibu biasanya memasak dalam seminggu?”
 “Cukup sering juga ya Bu. Pasti kemampuan Ibu dalam memasak sudah
terlatih.”
 “Apa Ibu pernah mengikuti lomba masak? Wah, ternyata Ibu hebat juga
ya dalam bermain memasak. Buktinya, Ibu pernah memenangi lomba
memasak antarwarga di daerah rumah Ibu.”
 “Nah, bagaimana kalau sekarang Ibu saya ajak bergabung dengan yang
lain untuk memasak bareng-bareng? Tampaknya di sana banyak orang
yang juga ingin memasak. Ibu bisa melakukan hobi Ibu ini bersama-sama
dengan yang lain.”
 “Ibu-ibu, kenalkan, ini Ibu S. Ibu S juga akan memasak bersama- sama.
Ibu S ini jago memasak, lho.”
 “Nah, sekarang bisa Ibu tunjukkan resep-resp masakan yang enak”
 “Wah, enak sekali Bu. Ibu hebat.”
 “Ibu S, saat Ibu sedang merasa emosi tapi tidak mampu meluapkannya,
Ibu bisa melakukan kegiatan ini bersama-sama yang lain. Selain itu,
kegiatan ini juga dapat membuat Ibu berhubungan lebih baik dengan yang
lainnya dan Ibu tidak merasa kesepian lagi.”

3. Tahap terminasi
a. Evaluasi:
(Subjektif): “Bagaimana perasaan Ibu sekarang? Apa sudah lebih baik
dibandingkan kemarin?”
(Objektif): “Sekarang coba Ibu ulangi lagi apa saja manfaat yang dapat
Ibu dapatkan dengan melakukan kegiatan yang Ibu senangi.”

2. Tindak Lanjut :
 “Baiklah Bu, kalau begitu Ibu dapar memasak saat Ibu sedang
merasa emosi.
 “Bu, ibu sudah mempunyai buku kegiatan harian kan?”
 “Bagaimana jika kegiatan memasak ini juga dimasukkan menjadi
kegiatan sehari-hari
 Ibu maunya berapa kali masak dalam satu minggu?”
 “Nah nanti kalau ibu melakukan kegiatan ini, ibu jangan lupa
mengisi buku kegiatan”
 “Caranya sama dengan sebelumnya, jika ibu melakukan sendiri,
tanpa diingatkan dan dibantu oleh perawat atau orang lain ibu
tulis “M”, dan jika ibu di bantu dalam melakukan kegiatan , ibu
tulis “B”, dan jika ibu malas atau lupa mengerjakannya ibu tulis
“T”.
 Ibu paham bu?

3. Kontrak yang akan datang:


 Sesuai dengan kontrak kita tadi kita berbincang-bincang selama 30
menit dan sekarang sudah 30 menit bu!
 “Nah bu bagaimana kalau nanti jam 13..00 kita bertemu lagi untuk
melakukan kegiatan memasak untuk makan siang bu”
 Kita ketemu di ruangan Ibu saja, ya?
 Apa ada yang ingin Ibu tanyakan? Baiklah, kalau tidak, saya permisi
dulu ya, Bu. Assalamu’alaikum


LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA SETIAP
HARI

Hari/Tanggal : Senin, 01 Februari 2021


Waktu : 13.00
Pertemuan Ke- : 6 (SP: 2)

C. Proses keperawatan
1. Pengkajian
Ibu S sudah mulai menunjukkan rasa penerimaan terhadap kehilangan.
Namun, ia masih menarik diri dari lingkungan dan orang-orang sekitarnya.
Ia juga masih melamun dan merasa gelisah sehingga tidurnya tidak
nyenyak.
2. Diagnosa keperawatan
Berduka Disfungsional
3. Tujuan khusus
Klien tidak menarik diri lagi dan dapat membina hubungan baik kembali
dengan lingkungannya maupun dengan orang-orang di sekitarnya
4. Tindakan keperawatan
a. Libatkan klien dalam setiap aktivitas kelompok, terutama aktivitas yang
ia sukai
b. Berikan klien pujian setiap kali klien melakukan kegiatan dengan benar

D. Strategi pelaksanaan
1. Tahap orientasi
d) Salam terapeutik:
“Assalamu’alaikum, selamat pagi Ibu S. Masih ingat dengan saya Bu?
Ya, betul sekali. Saya suster ayu, Bu. Seperti kemarin, pagi ini dari
pukul 07.00 sampai 14.00 nanti dan saya yang akan merawat Ibu.”
e) Evaluasi validasi:
“Bagaimana keadaan Ibu hari ini? Apa sudah lebih baik dari
kemarin? Bagus kalau begitu”
“Nah apa saja yang ibu lakukan
kemarin? “ coba saya lihat buku kegiatan
ibu?
“wah bagus bu, ibu sudah melakukan teknik rileksasi secara
mandiri” “Sekarang coba ibu praktekkan lagi cara teknik rileksasi
tersebut”
“ bagus sekali bu”
f) Kontrak:
Topik: “Sesuai janji yang kita sepakati kemarin ya, Bu. Hari ini kita
bertemu untuk membicarakan hobi Ibu tujuannya supaya ibu dapat
melakukan aktifitas yang sukai dan ibu dapat berinteraksi dengan
orang-orang disekeliling ibu
Waktu: ibu maunya berapa lama kita berbincang-bincang?
Tempat: ibu maunya dimana? Bagaimana ditaman depan, ibu setuju?

2. Tahap kerja
 “Nah, Bu. Apakah Ibu sudah memikirkan hobi yang Ibu senangi?”
 “Ternyata Ibu hobi bermain memasak ya? Tidak semua orang bisa
bermain memasak lho, Bu.”
 “Selain bermain memasak, apa Ibu mempunyai hobi yang lain lagi?”
 “Wah, ternyata Ibu juga hobi menyanyi, pasti suara Ibu bagus. Bisa Ibu
menunjukkan sedikit bakat menyanyi Ibu pada saya?”
 “Wah ternyata Ibu memang berbakat menyanyi, suara Ibu juga cukup
bagus.”
 “Ngomong-ngomong tentang hobi Ibu bermain memasak, berapa sering
Ibu biasanya memasak dalam seminggu?”
 “Cukup sering juga ya Bu. Pasti kemampuan Ibu dalam memasak sudah
terlatih.”
 “Apa Ibu pernah mengikuti lomba masak? Wah, ternyata Ibu hebat juga
ya dalam bermain memasak. Buktinya, Ibu pernah memenangi lomba
memasak antarwarga di daerah rumah Ibu.”
 “Nah, bagaimana kalau sekarang Ibu saya ajak bergabung dengan yang
lain untuk memasak bareng-bareng? Tampaknya di sana banyak orang
yang juga ingin memasak. Ibu bisa melakukan hobi Ibu ini bersama-sama
dengan yang lain.”
 “Ibu-ibu, kenalkan, ini Ibu S. Ibu S juga akan memasak bersama- sama.
Ibu S ini jago memasak, lho.”
 “Nah, sekarang bisa Ibu tunjukkan resep-resp masakan yang enak”
 “Wah, enak sekali Bu. Ibu hebat.”
 “Ibu S, saat Ibu sedang merasa emosi tapi tidak mampu meluapkannya,
Ibu bisa melakukan kegiatan ini bersama-sama yang lain. Selain itu,
kegiatan ini juga dapat membuat Ibu berhubungan lebih baik dengan yang
lainnya dan Ibu tidak merasa kesepian lagi.”

3. Tahap terminasi
a. Evaluasi:
(Subjektif): “Bagaimana perasaan Ibu sekarang? Apa sudah lebih baik
dibandingkan kemarin?”
(Objektif): “Sekarang coba Ibu ulangi lagi apa saja manfaat yang dapat
Ibu dapatkan dengan melakukan kegiatan yang Ibu senangi.”

4. Tindak Lanjut :
 “Baiklah Bu, kalau begitu Ibu dapar memasak saat Ibu sedang
merasa emosi.
 “Bu, ibu sudah mempunyai buku kegiatan harian kan?”
 “Bagaimana jika kegiatan memasak ini juga dimasukkan menjadi
kegiatan sehari-hari
 Ibu maunya berapa kali masak dalam satu minggu?”
 “Nah nanti kalau ibu melakukan kegiatan ini, ibu jangan lupa
mengisi buku kegiatan”
 “Caranya sama dengan sebelumnya, jika ibu melakukan sendiri,
tanpa diingatkan dan dibantu oleh perawat atau orang lain ibu
tulis “M”, dan jika ibu di bantu dalam melakukan kegiatan , ibu
tulis “B”, dan jika ibu malas atau lupa mengerjakannya ibu tulis
“T”.
 Ibu paham bu?

5. Kontrak yang akan datang:


 Sesuai dengan kontrak kita tadi kita berbincang-bincang selama 30
menit dan sekarang sudah 30 menit bu!
 “Nah bu bagaimana kalau besok jam 08.00 kita bertemu lagi untuk
melakukan kegiatan memasak untuk makan pagi bu”
 Kita ketemu di ruangan Ibu saja, ya?
 Apa ada yang ingin Ibu tanyakan? Baiklah, kalau tidak, saya permisi
dulu ya, Bu. Assalamu’alaikum.”
LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA SETIAP
HARI

Hari/Tanggal : Selasa, 02 Februari 2021


Waktu : 08.00
Pertemuan Ke- : 7 (SP: 2)

E. Proses keperawatan
1. Pengkajian
Ibu S sudah mulai menunjukkan rasa penerimaan terhadap kehilangan.
Namun, ia masih menarik diri dari lingkungan dan orang-orang sekitarnya.
Ia juga masih melamun dan merasa gelisah sehingga tidurnya tidak
nyenyak.
2. Diagnosa keperawatan
Berduka Disfungsional
3. Tujuan khusus
Klien tidak menarik diri lagi dan dapat membina hubungan baik kembali
dengan lingkungannya maupun dengan orang-orang di sekitarnya
4. Tindakan keperawatan
a. Libatkan klien dalam setiap aktivitas kelompok, terutama aktivitas yang
ia sukai
b. Berikan klien pujian setiap kali klien melakukan kegiatan dengan benar

F. Strategi pelaksanaan
1. Tahap orientasi
g) Salam terapeutik:
“Assalamu’alaikum, selamat pagi Ibu S. Masih ingat dengan saya Bu?
Ya, betul sekali. Saya suster ayu, Bu. Seperti kemarin, pagi ini dari
pukul 07.00 sampai 14.00 nanti dan saya yang akan merawat Ibu.”
h) Evaluasi validasi:
“Bagaimana keadaan Ibu hari ini? Apa sudah lebih baik dari
kemarin? Bagus kalau begitu”
“Nah apa saja yang ibu lakukan
kemarin? “ coba saya lihat buku kegiatan
ibu?
“wah bagus bu, ibu sudah melakukan teknik rileksasi secara
mandiri” “Sekarang coba ibu praktekkan lagi cara teknik rileksasi
tersebut”
“ bagus sekali bu”
i) Kontrak:
Topik: “Sesuai janji yang kita sepakati kemarin ya, Bu. Hari ini kita
bertemu untuk membicarakan hobi Ibu tujuannya supaya ibu dapat
melakukan aktifitas yang sukai dan ibu dapat berinteraksi dengan
orang-orang disekeliling ibu
Waktu: ibu maunya berapa lama kita berbincang-bincang?
Tempat: ibu maunya dimana? Bagaimana ditaman depan, ibu setuju?

2. Tahap kerja
 “Nah, Bu. Apakah Ibu sudah memikirkan hobi yang Ibu senangi?”
 “Ternyata Ibu hobi bermain memasak ya? Tidak semua orang bisa
bermain memasak lho, Bu.”
 “Selain bermain memasak, apa Ibu mempunyai hobi yang lain lagi?”
 “Wah, ternyata Ibu juga hobi menyanyi, pasti suara Ibu bagus. Bisa Ibu
menunjukkan sedikit bakat menyanyi Ibu pada saya?”
 “Wah ternyata Ibu memang berbakat menyanyi, suara Ibu juga cukup
bagus.”
 “Ngomong-ngomong tentang hobi Ibu bermain memasak, berapa sering
Ibu biasanya memasak dalam seminggu?”
 “Cukup sering juga ya Bu. Pasti kemampuan Ibu dalam memasak sudah
terlatih.”
 “Apa Ibu pernah mengikuti lomba masak? Wah, ternyata Ibu hebat juga
ya dalam bermain memasak. Buktinya, Ibu pernah memenangi lomba
memasak antarwarga di daerah rumah Ibu.”
 “Nah, bagaimana kalau sekarang Ibu saya ajak bergabung dengan yang
lain untuk memasak bareng-bareng? Tampaknya di sana banyak orang
yang juga ingin memasak. Ibu bisa melakukan hobi Ibu ini bersama-sama
dengan yang lain.”
 “Ibu-ibu, kenalkan, ini Ibu S. Ibu S juga akan memasak bersama- sama.
Ibu S ini jago memasak, lho.”
 “Nah, sekarang bisa Ibu tunjukkan resep-resp masakan yang enak”
 “Wah, enak sekali Bu. Ibu hebat.”
 “Ibu S, saat Ibu sedang merasa emosi tapi tidak mampu meluapkannya,
Ibu bisa melakukan kegiatan ini bersama-sama yang lain. Selain itu,
kegiatan ini juga dapat membuat Ibu berhubungan lebih baik dengan yang
lainnya dan Ibu tidak merasa kesepian lagi.”

3. Tahap terminasi
a. Evaluasi:
(Subjektif): “Bagaimana perasaan Ibu sekarang? Apa sudah lebih baik
dibandingkan kemarin?”
(Objektif): “Sekarang coba Ibu ulangi lagi apa saja manfaat yang dapat
Ibu dapatkan dengan melakukan kegiatan yang Ibu senangi.”

6. Tindak Lanjut :
 “Baiklah Bu, kalau begitu Ibu dapar memasak saat Ibu sedang
merasa emosi.
 “Bu, ibu sudah mempunyai buku kegiatan harian kan?”
 “Bagaimana jika kegiatan memasak ini juga dimasukkan menjadi
kegiatan sehari-hari
 Ibu maunya berapa kali masak dalam satu minggu?”
 “Nah nanti kalau ibu melakukan kegiatan ini, ibu jangan lupa
mengisi buku kegiatan”
 “Caranya sama dengan sebelumnya, jika ibu melakukan sendiri,
tanpa diingatkan dan dibantu oleh perawat atau orang lain ibu
tulis “M”, dan jika ibu di bantu dalam melakukan kegiatan , ibu
tulis “B”, dan jika ibu malas atau lupa mengerjakannya ibu tulis
“T”.
 Ibu paham bu?

7. Kontrak yang akan datang:


 Sesuai dengan kontrak kita tadi kita berbincang-bincang selama 30
menit dan sekarang sudah 30 menit bu!
 “Nah bu bagaimana kalau nanti jam 13..00 kita bertemu lagi untuk
melakukan kegiatan memasak untuk makan siang bu”
 Kita ketemu di ruangan Ibu saja, ya?
 Apa ada yang ingin Ibu tanyakan? Baiklah, kalau tidak, saya permisi
dulu ya, Bu. Assalamu’alaikum.”
LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA SETIAP
HARI

Hari/Tanggal : Selasa, 02 Februari 2021


Waktu : 13.00
Pertemuan Ke- : 8 (SP: 2)

G. Proses keperawatan
1. Pengkajian
Ibu S sudah mulai menunjukkan rasa penerimaan terhadap kehilangan.
Namun, ia masih menarik diri dari lingkungan dan orang-orang sekitarnya.
Ia juga masih melamun dan merasa gelisah sehingga tidurnya tidak
nyenyak.
2. Diagnosa keperawatan
Berduka Disfungsional
3. Tujuan khusus
Klien tidak menarik diri lagi dan dapat membina hubungan baik kembali
dengan lingkungannya maupun dengan orang-orang di sekitarnya
4. Tindakan keperawatan
a. Libatkan klien dalam setiap aktivitas kelompok, terutama aktivitas yang
ia sukai
b. Berikan klien pujian setiap kali klien melakukan kegiatan dengan benar

H. Strategi pelaksanaan
1. Tahap orientasi
j) Salam terapeutik:
“Assalamu’alaikum, selamat pagi Ibu S. Masih ingat dengan saya Bu?
Ya, betul sekali. Saya suster ayu, Bu. Seperti kemarin, pagi ini dari
pukul 07.00 sampai 14.00 nanti dan saya yang akan merawat Ibu.”
k) Evaluasi validasi:
“Bagaimana keadaan Ibu hari ini? Apa sudah lebih baik dari
kemarin? Bagus kalau begitu”
“Nah apa saja yang ibu lakukan
kemarin? “ coba saya lihat buku kegiatan
ibu?
“wah bagus bu, ibu sudah melakukan teknik rileksasi secara
mandiri” “Sekarang coba ibu praktekkan lagi cara teknik rileksasi
tersebut”
“ bagus sekali bu”
l) Kontrak:
Topik: “Sesuai janji yang kita sepakati kemarin ya, Bu. Hari ini kita
bertemu untuk membicarakan hobi Ibu tujuannya supaya ibu dapat
melakukan aktifitas yang sukai dan ibu dapat berinteraksi dengan
orang-orang disekeliling ibu
Waktu: ibu maunya berapa lama kita berbincang-bincang?
Tempat: ibu maunya dimana? Bagaimana ditaman depan, ibu setuju?

2. Tahap kerja
 “Nah, Bu. Apakah Ibu sudah memikirkan hobi yang Ibu senangi?”
 “Ternyata Ibu hobi bermain memasak ya? Tidak semua orang bisa
bermain memasak lho, Bu.”
 “Selain bermain memasak, apa Ibu mempunyai hobi yang lain lagi?”
 “Wah, ternyata Ibu juga hobi menyanyi, pasti suara Ibu bagus. Bisa Ibu
menunjukkan sedikit bakat menyanyi Ibu pada saya?”
 “Wah ternyata Ibu memang berbakat menyanyi, suara Ibu juga cukup
bagus.”
 “Ngomong-ngomong tentang hobi Ibu bermain memasak, berapa sering
Ibu biasanya memasak dalam seminggu?”
 “Cukup sering juga ya Bu. Pasti kemampuan Ibu dalam memasak sudah
terlatih.”
 “Apa Ibu pernah mengikuti lomba masak? Wah, ternyata Ibu hebat juga
ya dalam bermain memasak. Buktinya, Ibu pernah memenangi lomba
memasak antarwarga di daerah rumah Ibu.”
 “Nah, bagaimana kalau sekarang Ibu saya ajak bergabung dengan yang
lain untuk memasak bareng-bareng? Tampaknya di sana banyak orang
yang juga ingin memasak. Ibu bisa melakukan hobi Ibu ini bersama-sama
dengan yang lain.”
 “Ibu-ibu, kenalkan, ini Ibu S. Ibu S juga akan memasak bersama- sama.
Ibu S ini jago memasak, lho.”
 “Nah, sekarang bisa Ibu tunjukkan resep-resp masakan yang enak”
 “Wah, enak sekali Bu. Ibu hebat.”
 “Ibu S, saat Ibu sedang merasa emosi tapi tidak mampu meluapkannya,
Ibu bisa melakukan kegiatan ini bersama-sama yang lain. Selain itu,
kegiatan ini juga dapat membuat Ibu berhubungan lebih baik dengan yang
lainnya dan Ibu tidak merasa kesepian lagi.”

3. Tahap terminasi
a. Evaluasi:
(Subjektif): “Bagaimana perasaan Ibu sekarang? Apa sudah lebih baik
dibandingkan kemarin?”
(Objektif): “Sekarang coba Ibu ulangi lagi apa saja manfaat yang dapat
Ibu dapatkan dengan melakukan kegiatan yang Ibu senangi.”

8. Tindak Lanjut :
 “Baiklah Bu, kalau begitu Ibu dapar memasak saat Ibu sedang
merasa emosi.
 “Bu, ibu sudah mempunyai buku kegiatan harian kan?”
 “Bagaimana jika kegiatan memasak ini juga dimasukkan menjadi
kegiatan sehari-hari
 Ibu maunya berapa kali masak dalam satu minggu?”
 “Nah nanti kalau ibu melakukan kegiatan ini, ibu jangan lupa
mengisi buku kegiatan”
 “Caranya sama dengan sebelumnya, jika ibu melakukan sendiri,
tanpa diingatkan dan dibantu oleh perawat atau orang lain ibu
tulis “M”, dan jika ibu di bantu dalam melakukan kegiatan , ibu
tulis “B”, dan jika ibu malas atau lupa mengerjakannya ibu tulis
“T”.
 Ibu paham bu?

9. Kontrak yang akan datang:


 Sesuai dengan kontrak kita tadi kita berbincang-bincang selama 30
menit dan sekarang sudah 30 menit bu!
 “Nah bu bagaimana kalau besok jam 08.00 ita bertemu untuk
melakukan pembicaraan mengenai minum obat”
 Kita ketemu di ruangan Ibu saja, ya?
 Apa ada yang ingin Ibu tanyakan? Baiklah, kalau tidak, saya permisi
dulu ya, Bu. Assalamu’alaikum.”
LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA SETIAP
HARI

Hari/Tanggal : Rabu, 03 Februari 2021


Waktu : 08.00
Pertemuan Ke- : 9 (SP: 3)

A. Proses Keperawatan
1. Pengkajian
Pada pertemuan ke 9, Ibu S sudah mulai tidak banyak melamun dan
mulai membuka dirinya kepada orang-orang sekitarnya. Ibu S juga mau
membalas sapaan ataupun senyuman jika ada perawat ataupun orang lain
yang menyapanya ataupun tersenyum padanya. Namun, Ibu S mengaku ia
masih terbayang akan anaknya saat ia akan tidur. Hal tersebut membuat
Ibu S merasa gelisah, tidur tidak nyenyak, bahkan sulit tidur.
2. Diagnosa keperawatan
Berduka Disfungsional
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat mengetahui aturan yang benar dalam meminum obat
b. Ansietas klien berkurang sehingga klien dapat tidur dengan nyenyak
4. Tindakan keperawatan
a. Ajarkan klien cara meminum obat dengan benar
b. Awasi klien saat minum obat

B. Strategi Pelaksanaan
1. Tahap orientasi
a. Salam terapeutik:
“Assalamu’alaikum, selamat pagi Ibu S.”
b. Evaluasi validasi:
“Bagaimana keadaan Ibu hari ini? Apa semalam Ibu bisa tidur
dengan nyenyak?”
“Apa boleh saya lihat buku kegiatan
ibu? “Wah bagus bu”
“Nampaknya ibu sudah lebih bersemangat dari yang kemaren”
c. Kontrak:
Topik: “Ibu tidak bisa tidur dengan nyenyak ya? Baiklah, sesuai
dengan janji kita yang kemarin, saya akan memberitahu Ibu obat yang
harus Ibu minum untuk mengurangi kecemasan Ibu dan agar Ibu
dapat tidur dengan nyenyak.
Waktu: ibu maunya berapa lama kita berbincang-bincang/
Tempat: bagaimana kalau kita berbincang-bincang di kamar ini saja.”

B. Tahap kerja
 “Nah, kita langsung mulai saja ya Bu. Ini ada beberapa macam obat-
obatan yang harus Ibu minum.”
 “Ini obatnya ada dua macam ya Bu. Yang warna putih ini namanya BDZ.
Fungsi dari obat ini agar pikiran Ibu bisa lebih menjadi tenang. Kalau
pikiran Ibu tenang, Ibu bias tidur dengan nyenyak.”
 “Kemudian, yang warna kuning ini adalah HLP. Ini juga harus Ibu
minum agar perasaan Ibu bisa rileks dan Ibu tidak lagi merasakan cemas
yang berlebihan.”
 “Nah Bu, semua obat ini diminum tiga kali sehari ya Bu, jam 7 pagi, jam
1 siang, dan jam 7 malam. Masing-masing obat satu butir saja. Obat-
obatan ini juga harus diminum setelah Ibu makan.”
 “Apa Ibu mempunyai keluhan dalam meminum obat?”
 “Ooh, jadi Ibu tidak tahan dengan rasa pahitnya ya? Kalau begitu,
setelah Ibu minum obat Ibu bisa memakan permen agar rasa pahitnya
dapat berkurang.”
 “Jika setelah minum obat ini mulut Ibu menjadi terasa kering sekali, Ibu
bisa minum banyak air untuk mengatasinya agar mulut Ibu tidak kering.”
 “Tapi jika ada efek samping yang berlebihan seperti gatal-gatal, pusing,
atau mual, Ibu bisa panggil saya atau perawat lain yang sedang
bertugas.”
 “Nah, sebelum ibu meminum obatnya, pastikan dulu ya Bu, obatnya
sesuai atau tidak. Ibu juga jangan lupa perhatikan waktunya agar obat
tersebut dapat diminum tepat waktu.”

3. Tahap terminasi
a. Evaluasi:
(subjektif): “Apa Ibu sudah mengerti apa saja obat yang harus Ibu minum
dan bagaimana prosedur sebelum meminumnya?”
(objektif): “Bagus. Kalau Ibu sudah mengerti, coba ulangi lagi apa saja
obat yang harus Ibu minum dan apa saja prosedur meminum
obatnya.”
b. Tindak Lanjut :
 “Seperti yang sudah saya katakan tadi ya Bu, jika setelah minum obat
mulut Ibu terasa kering, Ibu dapat meminum air yang banyak. Dan
kalau Ibu merasa gatal-gatal, ousing, atau bahkan muntah, Ibu dapat
menghubungi saya atau perawat lain yang sedang bertugas.”
 “Bu, ibu sudah mempunyai buku kegiatan harian kan?”
 “Bagaimana jika kegiatan minum obat ini juga dimasukkan menjadi
kegiatan sehari-hari
 Jangan lupa, ibu juga membuat jam minum obatnya ya bu
 “Caranya mengisi buku kegiatan ini juga sama dengan sebelumnya,
jika ibu melakukan sendiri, tanpa diingatkan dan dibantu oleh
perawat atau orang lain ibu tulis “M”, dan jika ibu di bantu dalam
melakukan kegiatan , ibu tulis “B”, dan jika ibu malas atau lupa
mengerjakannya ibu tulis “T”.
 Ini tujuannya untuk melihat kemandirian ibu, jika ibu sudah bisa
mandiri dalam melakukan sesuatu dan ibu juga sudah dapat
memenuhi kebutuhan ibu sehari-hari, ibu akan dapat segera di
pulangkan.
 Ibu paham Bu?”
c. Kontrak yang akan datang:
 Sesuai dengan kontrak kita tadi kita berbincang-bincang selama 30
menit dan sekarang sudah 30 menit bu!
 “Baiklah Bu, nanti jam 13.00 setelah makan siang, saya akan datang
kembali untuk memantau perkembangan Ibu. Kita bertemu di ruangan
ini saja ya Bu.” “Sebelum saya pergi apa ada yang ingin Ibu
tanyakan? Baiklah Bu, kalau tidak ada, saya permisi dulu.
Assalamu’alaikum.”
LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA SETIAP
HARI

Hari/Tanggal : Rabu, 03 Februari 2021


Waktu : 08.00
Pertemuan Ke- : 10 (SP: 3)

C. Proses Keperawatan
1. Pengkajian
Ibu S sudah mulai tidak banyak melamun dan mulai membuka dirinya
kepada orang-orang sekitarnya. Ibu S juga mau membalas sapaan ataupun
senyuman jika ada perawat ataupun orang lain yang menyapanya ataupun
tersenyum padanya. Namun, Ibu S mengaku ia masih terbayang akan
anaknya saat ia akan tidur. Hal tersebut membuat Ibu S merasa gelisah,
tidur tidak nyenyak, bahkan sulit tidur.
2. Diagnosa keperawatan
Berduka Disfungsional
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat mengetahui aturan yang benar dalam meminum obat
b. Ansietas klien berkurang sehingga klien dapat tidur dengan nyenyak
4. Tindakan keperawatan
a. Ajarkan klien cara meminum obat dengan benar
b. Awasi klien saat minum obat

D. Strategi Pelaksanaan
1. Tahap orientasi
a. Salam terapeutik:
“Assalamu’alaikum, selamat siang Ibu S.”
b. Evaluasi validasi:
“Bagaimana keadaan Ibu hari ini? Apa semalam Ibu bisa tidur
dengan nyenyak?”
“Apa boleh saya lihat buku kegiatan
ibu? “Wah bagus bu”
“Nampaknya ibu sudah lebih bersemangat dari yang kemaren”
c. Kontrak:
Topik: “Ibu tidak bisa tidur dengan nyenyak ya? Baiklah, sesuai
dengan janji kita yang kemarin, saya akan memberitahu Ibu obat yang
harus Ibu minum untuk mengurangi kecemasan Ibu dan agar Ibu
dapat tidur dengan nyenyak.
Waktu: ibu maunya berapa lama kita berbincang-bincang/
Tempat: bagaimana kalau kita berbincang-bincang di kamar ini saja.”

B. Tahap kerja
 “Nah, kita langsung mulai saja ya Bu. Ini ada beberapa macam obat-
obatan yang harus Ibu minum.”
 “Ini obatnya ada dua macam ya Bu. Yang warna putih ini namanya BDZ.
Fungsi dari obat ini agar pikiran Ibu bisa lebih menjadi tenang. Kalau
pikiran Ibu tenang, Ibu bias tidur dengan nyenyak.”
 “Kemudian, yang warna kuning ini adalah HLP. Ini juga harus Ibu
minum agar perasaan Ibu bisa rileks dan Ibu tidak lagi merasakan cemas
yang berlebihan.”
 “Nah Bu, semua obat ini diminum tiga kali sehari ya Bu, jam 7 pagi, jam
1 siang, dan jam 7 malam. Masing-masing obat satu butir saja. Obat-
obatan ini juga harus diminum setelah Ibu makan.”
 “Apa Ibu mempunyai keluhan dalam meminum obat?”
 “Ooh, jadi Ibu tidak tahan dengan rasa pahitnya ya? Kalau begitu,
setelah Ibu minum obat Ibu bisa memakan permen agar rasa pahitnya
dapat berkurang.”
 “Jika setelah minum obat ini mulut Ibu menjadi terasa kering sekali, Ibu
bisa minum banyak air untuk mengatasinya agar mulut Ibu tidak kering.”
 “Tapi jika ada efek samping yang berlebihan seperti gatal-gatal, pusing,
atau mual, Ibu bisa panggil saya atau perawat lain yang sedang
bertugas.”
 “Nah, sebelum ibu meminum obatnya, pastikan dulu ya Bu, obatnya
sesuai atau tidak. Ibu juga jangan lupa perhatikan waktunya agar obat
tersebut dapat diminum tepat waktu.”

4. Tahap terminasi
a. Evaluasi:
(subjektif): “Apa Ibu sudah mengerti apa saja obat yang harus Ibu minum
dan bagaimana prosedur sebelum meminumnya?”
(objektif): “Bagus. Kalau Ibu sudah mengerti, coba ulangi lagi apa saja
obat yang harus Ibu minum dan apa saja prosedur meminum
obatnya.”
b. Tindak Lanjut :
 “Seperti yang sudah saya katakan tadi ya Bu, jika setelah minum obat
mulut Ibu terasa kering, Ibu dapat meminum air yang banyak. Dan
kalau Ibu merasa gatal-gatal, ousing, atau bahkan muntah, Ibu dapat
menghubungi saya atau perawat lain yang sedang bertugas.”
 “Bu, ibu sudah mempunyai buku kegiatan harian kan?”
 “Bagaimana jika kegiatan minum obat ini juga dimasukkan menjadi
kegiatan sehari-hari
 Jangan lupa, ibu juga membuat jam minum obatnya ya bu
 “Caranya mengisi buku kegiatan ini juga sama dengan sebelumnya,
jika ibu melakukan sendiri, tanpa diingatkan dan dibantu oleh
perawat atau orang lain ibu tulis “M”, dan jika ibu di bantu dalam
melakukan kegiatan , ibu tulis “B”, dan jika ibu malas atau lupa
mengerjakannya ibu tulis “T”.
 Ini tujuannya untuk melihat kemandirian ibu, jika ibu sudah bisa
mandiri dalam melakukan sesuatu dan ibu juga sudah dapat
memenuhi kebutuhan ibu sehari-hari, ibu akan dapat segera di
pulangkan.
 Ibu paham Bu?”
c. Kontrak yang akan datang:
 Sesuai dengan kontrak kita tadi kita berbincang-bincang selama 30
menit dan sekarang sudah 30 menit bu!
 “Baiklah Bu, besok saya akan datang kembali untuk memantau
perkembangan Ibu. Kita bertemu di ruangan ini saja ya Bu.”
“Sebelum saya pergi apa ada yang ingin Ibu tanyakan? Baiklah Bu,
kalau tidak ada, saya permisi dulu. Assalamu’alaikum.”

Anda mungkin juga menyukai