Anda di halaman 1dari 10

-OM SWASTYASTU-

KEPERAWATAN KRITIS

ASUHAN KOMPREHENSIF GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN

OLEH :

1. Ni Nyoman Murti Apsari Dewi (P07120216023)


2. I Gusti Ayu Intan Adriana Sari (P07120216024)
3. A.A. Istri Maransika Nike Putri (P07120216025)
4. Putu Ayu Mahapatni Manikmasri K. P. (P07120216026)
5. Ni Putu Evi Srikrisna Yanti (P07120216027)
 
MAHASISWA PROFESI NERS A
A. Konsep Keperawatan Kritis

AACN mendefinisikan keperawatan kritis adalah

keahlian khusus di dalam ilmu perawatan yang dihadapkan secara rinci dengan manusia
(pasien) dan bertanggung jawab atas masalah yang mengancam jiwa. Perawat kritis
adalah perawat profesional yang resmi dan bertanggung jawab untuk memastikan pasien
dgn sakit kritis dan keluarga pasien mendapat kepedulian optimal

AACN juga menjelaskan secara spesifik bahwa asuhan keperawatan kritis


mencakup diagnosis dan penatalaksanaan respon manusia terhadap penyakit
aktual atau potensial yang mengancam kehidupan. Lingkup praktik askep
kritis didefinisikan dengan interaksi perawat kritis, pasien dengan penyakit
kritis, dan lingkungan yang memberikan sumber - sumber adekuat untuk
pemberian perawatan
B. Konsep Sistem Perkemihan

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem organ tempat terjadinya proses


penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan
oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-
zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan
berupa urin (Purnomo,2008).

Organ Sistem Perkemihan

Ginjal Ureter

Kandung Kemih Uretra


B. Konsep Sistem Perkemihan

Faktor-faktor yang mempengaruhi Macam-macam gangguan yang


perubahan sistem eliminasi urin : mungkin terjadi pada sistem
eliminasi urin :
1. Diet dan Asupan (in take)
2. Respons Keinginan Awal untuk 1. Retensi
Berkemih 2. Inkontinensi urin
3. Gaya Hidup 3. Enuresis
4. Stres psikologis 4. Urgency
5. Tingkat aktivitas 5. Dysuria
6. Tingkat Perkembangan 6. Polyuria
7. Kondisi Penyakit 7. Urinari suppresi
8. Sosiokultural
9. Kebiasaan Seseorang
10.Tonus Otot
11.Pembedahan
12.Pengobatan
13.Jumlah air yang diminum
14.Jumlah garam yang dikeluarkan dari
darah
15.Konsentrasi hormon insulin
16.Minuman alkohol dan kafein
C. Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian
Pengkajian pada klien gagal ginjal kronis sebenarnya hampir sama dengan klien gagal
ginjal akut, namun disini pengkajian lebih penekanan pada support system untuk
mempertahankan kondisi keseimbangan dalam tubuh.

a. Keluhan Utama b. Riwayat Penyakit Sekarang


Keluhan bisa berupa urine Pada klien dengan gagal ginjal
output yang menurun kronis biasanya terjadi penurunan
(oliguria) sampai pada urine output, penurunan
anuria, penurunan kesadaran kesadaran, perubahan pola napas
karena komplikasi pada karena komplikasi dari gangguan
sistem sirkulasi-ventilasi, sistem ventilasi, fatigue,
anoreksia, mual dan muntah, perubahan fisiologis kulit, bau urea
diaphoresis, fatigue, napas pada napas. Selain itu karena
berbau urea, dan pruritus. berdampak pada proses
Kondisi ini dipicu oleh karena metabolisme (sekunder karena
penumpukan (akumulasi) zat intoksikasi), maka akan terjadi
sisa metabolisme toksin anoreksia, nausea dan vomit
dalam tubuh karena ginjal sehingga berisiko untuk terjadinya
mengalami kegagalan filtrasi. gangguan nutrisi.
C. Konsep Asuhan Keperawatan

Pengkajian juga dilakukan untuk mencari informasi tentang :

c. Riwayat penyakit
dahulu d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit ginjal kronis Penyakit ginjal kronis bukan penyakit
dimulai dengan periode menular dan menurun, sehingga
gagal ginjal akut dengan silsilah keluarga tidak terlalu
berbagai penyebab. Oleh berdampak pada penyakit ini. Namun,
karena itu, informasi pencetus sekunder seperti DM dan
penyakit terdahulu akan hipertensi memiliki pengaruh terhadap
menegaskan untuk kejadian penyakit ginjal kronis, karena
penegakan masalah. penyakit tersebut bersifat herediter.

d. Riwayat Psikososial
Kondisi ini tidak selalu ada gangguan jika klien memiliki koping adaptif
yang baik. Pada klien dengan penyakit ginjal kronis, biasanya perubahan
psikososial terjadi pada waktu klien mengalami perubahan struktur fungsi
tubuh dan menjalani proses dialisa.
C. Konsep Asuhan Keperawatan

Pengkajian juga dilakukan untuk mencari informasi tentang :

1. Keadaan Umum dan Tanda-tanda Vital


2. Sistem Pernapasan 6. Sistem Endokrin
3. Sistem Hematologi 7. Sistem Perkemihan
4. Sistem Neuromuskuler 8. Sistem Pencernaan
5. Sistem Kardiovaskuler 9. Sistem Muskuloskeletal

Diagnosis Keperawatan
Adapun diagnosis keperawatan yang dapat ditegakkan pada klien
dengan gagal ginjal kronis adalah:

1. Hipervolemia
2. Risiko perfusi renal tidak efektif
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
4. Intoleran aktivitas
C. Konsep Asuhan Keperawatan
Perencanaan asuhan keperawatan

Perencanaan merupakan proses penyusunan berbagai intervensi


keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan, atau mengurangi
masalah-masalah klien. Sebelum dibuat rencana tidakan, terlebih dahulu
memprioritaskan masalah. Prioritas masalah dibuat berdasarkan pada ancaman/risiko
ancaman hidup. Pencernaan dibuat dengan acuan standar intervensi asuhan
keperawatan (SIKI). Perencanaan tindakan mencakup 4 unsur kegiatan:
1. Observasi/monitoring
2. Terapi keperawatan
3. Pendidikan
4. Terapi kolaboratif

Implementasi asuhan keperawatan

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatuskesehatan yang baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Dalam tindakan pada pasien kritis perlu ada
pengawasan yang terus menerus terhadap kondisi klien termasuk perilaku. Monitor terhadap
alat-alat yang terpasang pada pasien juga harus dilakukan secara terus menrus karena pasien
kritis dapat mengalami perburukan kapan saja.Dokumentasi setiap tindakan yang telah
dilakukan sehingga meyakinkan bahwa setiap tindakan telah terlaksana dengan benar.
C. Konsep Asuhan Keperawatan

Evaluasi keperawatan

Evaluasi keperawatan adalah mengkaji respon pasien setelah dilakukan intervensi


keperawatan dan mengkaji ulang asuhan keperawatan yang telah diberikan (Deswani,
2009). Evaluasi keperawatan adalah kegiatan yang terus menerus dilakukan untuk
menentukan apakah rencana keperawatan efektif dan bagaimana rencana keperawatan
dilanjutkan, merevisi rencana atau menghentikan rencana keperawatan (Manurung,
2011). Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pasien kritis prioritas pemenuhan
kebutuhan tetap mengacu pada hirarki dasar Maslow dengan tidak meninggalkan prinsip
holistik. Proses evaluasi terdiri atas 3 jenis:

1. Evaluasi progres: dilakukan terus menerus, untuk menilai keberhasilan suatu


tindakan. Perbaikan masalah langsung dilakukan saat itu juga.
2. Evaluasi intermitten: memiliki batas waktu dan indikator, pelaporan dilakukan di
akhir shift merupakan kesimpulan dari evaluasi progres.
3. Evaluasi terminal: dilakukan pada saat pasien hendak dipindahkan ke ruang, dirujuk,
atau dipulangkan.
-OM SANTIH SANTIH SANTIH OM-
KEPERAWATAN KRITIS

ASUHAN KOMPREHENSIF GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN

OLEH :

1. Ni Nyoman Murti Apsari Dewi (P07120216023)


2. I Gusti Ayu Intan Adriana Sari (P07120216024)
3. A.A. Istri Maransika Nike Putri (P07120216025)
4. Putu Ayu Mahapatni Manikmasri K. P. (P07120216026)
5. Ni Putu Evi Srikrisna Yanti (P07120216027)
 
MAHASISWA PROFESI NERS A

Anda mungkin juga menyukai