Anda di halaman 1dari 21

BAB I

KONSEP DASAR MEDIS

A. Definisi

Gastropati didefenisikan sebagai setiap kelainan yang terdapat pada

mukosa lambung. Gastropati menunjukkan suatu kondisi dimana terjadi

kerusakan epitel atau endotel tanpa inflamasi pada mukosa lambung..

Manifestasi klinis dari gastropati adalah kumpulan gejala berupa anoreksia,

nyeri ulu hati, mual, dan muntah. Salah satu penyebab gastropati adalah efek

samping dari pemakaian OAINS serta beberapa faktor lain seperti, infeksi

H.pylori, konsumsi alkohol, refluks cairan empedu, hipovolemia, dan

kongesti kronik (Tugushi, 2011).

Gastropati uremikum merupakan Komplikasi dari Penyakit Ginjal

Kronik (PGK) akibat tingginya kadar ureum. Gastropati uremikum, terjadi

pada gagal ginjal kronis yang menyebabkan ureum terlalu banyak beredar

pada mukosa lambung dan gastritis sekunder dari terapi obat-obatan (Utami,

2016).

B. Patofisiologi

Pada penyakit ginjal kronik, fungsi nefron akan menurun, yang

mengakibatkan seluruh unit nefron akan hancur, namun masih terdapat sisa

nefron yang masih utuh tetap dapat bekerja. Sisa nefron yang ada mengalami

hipertrofi sebagai kompensasi untuk melaksanakan seluruh beban kerja ginjal.

Hal ini mengakibatkan terjadinya hiperfiltrasi, yang diikuti oleh peningkatan

tekanan kapiler dan aliran darah glomerulus. Proses ini juga diikuti oleh

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk.XIV


Wahyuni, S. Kep (70900118038)
1
sclerosis nefron yang masih tersisa. Proses ini akhirnya diikuti dengan

penurunan fungsi nefron yang progresif, walaupun penyakit dasarnya sudah

tidak aktif lagi (Utami, 2016).

Pada penurunan fungsi nefron yang progresif, terjadi peningkatan kadar

urea dan kreatinin serum. Pada Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) sebesar 60%,

pasien masih belum merasakan keluhan (asimtomatik), tetapi kadar urea dan

kreatinin serum telah meningkat. Sampai pada LFG sebesar 30%, mulai

timbul keluhan pada pasien seperti nokturia, mual, lemah, nafsu makan

kurang yang dapat berakibat penurunan berat badan. Pada LFG dibawah 30%,

pasien memperlihatkan gejala dan tanda uremia yang nyata. Uremia

merupakan istilah yang digunakan jika konsentrasi urea dalam darah

terlampau tinggi (>50 mg/dL). Apabila konsentrasi urea serum rendah, urea

tersebut tidak bersifat toksik. Uremia dapat menimbulkan beragam gejala

yang disebut sebagai sindrom uremik (Suwitra, 2009).

Sindrom uremik memiliki beragam gejala klinis, diantaranya yaitu

mengenai saluran gastrointenstinal, yang disebut sebagai uremic gastropathy.

Pada uremic gastropathy, terjadi peningkatan konsentrasi produk-produk

metabolik seperti amonia dan urea. Produk tersebut berpenetrasi melalui

mukosa lambung masuk ke dalam mukosa yang mengakibatkan terbentuknya

lesi pada sel epithelial superficial didalam lambung. Toxic uremia juga

mengakibatkan perubahan morfologi sistem imun pada mukosa gaster

sehingga terbentuklah atrofi pada mukosa yang nantinya menyebabkan

sekresi kelenjar di lambung tidak bekerja denganbaik (Utami, 2016).

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk.XIV


Wahyuni, S. Kep (70900118038)
2
WOC Gastropati Uremikum

Gagal ginjal kronik

Fungsi Nefron menurun

Peningkatan Konsentrasi produk-


produk metabolik (serum urea,
kreatinin dan ammonia)

Sindrom uremik

Lesi epitel
superficial lambung

Gastropatik
Gastropatik
uremik
uremik

Mual, muntah, Nyeri


Inflamasi dipersepsikan
anoreksia

Diare Nausea Defisit nutrisi Nyeri akut

Gangguan Intoleransi
pola tidur aktvitas

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk.XIV


Wahyuni, S. Kep (70900118038)
3
C. Manifestasi Klinis

1. Mual

2. Muntah

3. Dapat terjadi diare

4. Anoreksia

5. Sebah

6. Cepat kenyang

7. Dapat terjadi Hematemesis

8. Dapat terjadi Melena

D. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Endoscopy yang dapat berupa hasil yaitu mukosa bisa normal,

hipersekresi asam lambung, hiperemis/eritem, Erosi, atau dapat terjadi ulkus

E. Penatalaksanaan

Pengobatan tidak hanya menghilangkan gejala dispepsia atau mengkoreksi

laboratorium saja melainkan harus pengobatan menyeluruh termasuk

menurunkan kadar ureum, koreksi cairan dan elektrolit, menstabilkan

kardiovaskuler, memperbaiki nutrisi dll

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk.XIV


Wahyuni, S. Kep (70900118038)
4
BAB II

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

A. Pengkajian

Pengkajian merupakan langkah utama dan dasar utama dari proses

keperawatan yang mempunyai dua kegiatan pokok, yaitu :

1. Pengumpulan data

a. Identitas penderita

Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan,

alamat, status perkawinan, suku bangsa, nomor register, tanggal masuk

rumah sakit dan diagnosa medis.

b. Keluhan Utama

Adanya rasa mual, muntah, tidak nafsu makan, adanya nyeri pada ulu

hati.

c. Riwayat kesehatan sekarang

Berisi tentang kapan terjadinya mual, muntah penyebab terjadinya serta

upaya yang telah dilakukan oleh penderita untuk mengatasinya.

d. Riwayat kesehatan dahulu

Adanya riwayat penyakit ginjal atau penyakit – penyakit lain yang ada

kaitannya dengan gastropati uremikum misalnya penyakit gagal ginjal,

gastritis. Adanya riwayat penyakit jantung, obesitas, maupun

arterosklerosis, tindakan medis yang pernah di dapat maupun obat-

obatan yang biasa digunakan oleh penderita.

e. Riwayat kesehatan keluarga

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk.XIV


Wahyuni, S. Kep (70900118038)
5
Meliputi apakah dalam keluarga pernah menderita penyakit yang sama

atau menderita penyakit yang lain.

f. Riwayat psikososial

Meliputi informasi mengenai prilaku, perasaan dan emosi yang dialami

penderita sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga

terhadap penyakit penderita.

2. Pemeriksaan Fisik

Status kesehatan umum:

Meliputi keadaan penderita, kesadaran, suara bicara, tinggi badan, berat

badan dan tanda – tanda vital.

a. Sistem integumen

Turgor kulit menurun, adanya luka atau warna kehitaman bekas luka.

b. Sistem pernafasan

Adakah sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada.

c. Sistem kardiovaskuler

Perfusi jaringan menurun, nadi perifer lemah atau berkurang,

takikardi/bradikardi, hipertensi/hipotensi, aritmia, kardiomegalis.

d. Sistem gastrointestinal

Terdapat polifagi, polidipsi, mual, muntah, diare, konstipasi, dehidrase,

perubahan berat badan, peningkatan lingkar abdomen, obesitas.

e. Sistem urinary

Poliuri, retensio urine, inkontinensia urine, rasa panas atau sakit saat

berkemih.

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk.XIV


Wahyuni, S. Kep (70900118038)
6
f. Sistem muskuloskeletal

Penyebaran lemak, penyebaran masa otot, perubahn tinggi badan, cepat

lelah, lemah dan nyeri, adanya gangren di ekstrimitas.

g. Sistem neurologis

Terjadi penurunan sensoris, parasthesia, anastesia, letargi, mengantuk, reflek

lambat, kacau mental, disorientasi

B. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan menurut SDKI, 2016

1. Nyeri akut

a. Definisi : pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan

dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset

mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang

berlangsung kurang dari 3 bulan.

b. Penyebab

1) Agen pencedera fisiologis (mis., inflamasi, iskemia, neoplasma

2) Agen pencedera kimiawi (mis., terbakar, bahan kimia iritan)

3) Agen pencedera fisik (mis., abses, amputasi, terbakar, terpotong,

mengangkat berat, prosedur operasi, trauma latihan fisik

berlebihan)

c. Gejala dan Tanda Mayor

 Subjektif

1) Mengeluh nyeri

 Objektif

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk.XIV


Wahyuni, S. Kep (70900118038)
7
1) Tampak meringis

2) Bersikap protektif (mis., waspada, posisi menghindari nyeri)

3) Gelisah

4) Frekuensi nadi meningkat

5) Sulit tidur

d. Gejala dan Tanda Minor

Subjektif

Tidak tersedia

Objektif

1) Tekanan darah meningkat

2) Pola napas berubah

3) Nafsu makan berubah

4) Proses berpikir terganggu

5) Menarik diri

6) Berfokus pada diri sendiri

7) Diaforesis

2. Nausea

a. Definisi : Perasaan tidak nyaman pada bagian belakang

tenggorokan atau lambung yang dapat mengakibatkan muntah

b. Penyebab

1) Gangguan biokimiawi (mis.uremia, ketoasidosis diabetik)

2) Ganggaun esofagus

3) Distensi lambung

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk.XIV


Wahyuni, S. Kep (70900118038)
8
4) Iritasi lambung

5) Gangguan prankeas

6) Peregangan kapsul limpa

7) Tumor terlokalisai (mis. Neuroma akustik, tumor otak primer

atau sekunder, mesastasis tulang di dasar tengkorak)

8) Peningkatan tekanan intraabdominal (mis. Keganasan

intraabdomen)

9) Peningktan tekanan intrakranial

10) Penignkatan tekanan intraorbital (mis. Glaukoma)

11) Mapuk perjalan

12) Aroma tidak sedap

13) Rasa makanan/minuman yang tidak enak

14) Stimulus penglihatan tidak menyenangkan

15) Faktor psikologia (mis. Kecemasan, ketakutan, stress)

16) Efek agen farmakologi

17) Efek toksin

c. Gejala dan tanda mayor

Subjektif

1) Mengeluh mual

2) Merasa ingin muntah

3) Tidak berminat makan

Objektif

(tidak tersedia)

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk.XIV


Wahyuni, S. Kep (70900118038)
9
d. Gejala dan tanda minor

Subjektif

1) Merasa asam dimulut

2) Sensasi panas/dingin

3) Sering menelan

Objektif

1) Saliva meningkat

2) Pucat

3) Deaforesis

4) Takikardia

5) Pupil dilatasi

3. Defisit nutrisi

a. Definisi : Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan

metabolisme

b. Penyebab (PPNI, 2016)

1) Kurangnya asupan makanan

2) Ketidakmampuan menelan makanan

3) Ketidakmampuan mencerna makanan

4) Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien

5) Peningkatan kebutuhan metabolisme

6) Faktor ekonomi (mis. finansial tidak mencukupi)

7) Faktor psikologis (mis. stress, keengganan untuk makan)

c. Gejala dan Tanda Mayor

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk.XIV


Wahyuni, S. Kep (70900118038)
10
 Subjektif

(Tidak tersedia)

 Objektif

Berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal

d. Gejala dan Tanda Minor

Subjektif

1) Cepat kenyang setelah makan

2) Kram/nyeri abdomen\

3) Nafsu makan menurun

Objektif

1) Bising usus hiperaktif

2) Otot pengunyah lemah

3) Otot menelan lemah

4) Memberan mukosa pucat

5) Sariawan

6) Serum albumin turun

7) Rambut rontok berlebihan

8) Diare

4. Diare

a. Defenisi : Pengeluaran feses yang sering, lunak dan tidk

terbentuk

b. Penyebab

Fisiologis
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk.XIV
Wahyuni, S. Kep (70900118038)
11
1) Inflamasi gastrointestinal

2) Iritasi gastrointestenila

3) Proses infeksi

4) Malabsorpsi

Psikologis

1) Kecemasan

2) Tingkat stress tinggi

Situasional

1) Terpapar kontaminan

2) Terpapar toksin

3) Penyalagunaan laksatip

4) Penyalagunaan zat

5) Program pengobatan ( agen tiroid, analgesik, pelunak fases,

ferosulfat, antasida, cimetidine, dan antibiotik)

6) Perubahan air dan makanan

7) Bakteri pada air

c. Gejala dan tanda mayor

Subjektif (tidak tersedia)

Objektif

1) Defekasi lebih dari 3 x dalm 24 jam

2) Feses lembek atau cair

d. Gejala dan tanda mayor

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk.XIV


Wahyuni, S. Kep (70900118038)
12
Subjektif :

1) Urgency

2) Nyeri/kram abdomen

Objektif

1) Frekuensi peristaltik meningkat

2) Bising usus hiperaktif

5. Gangguan pola tidur

a. Definisi : Gangguan kualitas an kuantitas waktu tidur akibat factor

ekternal.

b. Penyebab

1) Hambatan lingkungan (mis, kelembapan lingkungan sekitar,

suhu lingkungan, pencahayaan, kebisingan, bau tidak sedap,

jadwal pemantauan/pemeriksaan/tindakan)

2) Kurang kontrol tidur

3) Kurang privasi

4) Restraint fisik

5) Ketiadaan teman tidur

6) Tidak familiar dengan peralatan tidur

c. Gejala dan tanda mayor

 Subjektif

1) Mengeluh sulit tidur

2) Mengeluh sering terjaga

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk.XIV


Wahyuni, S. Kep (70900118038)
13
3) Mengeluh tidak puas tidur

4) Mengeluh pola tidur berubah

5) Mengeluh istirahat tidak cukup

 Objektif

(tidak tersedia)

d. Gejala dan tanda minor

 Subjektif

Mengeluh kemampuan beraktivitas menurun

 Objektif

(tidak tersedia)

6. Intoleransi aktivitas

a. Definisi : Ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari

hari.

b. Penyebab

1) Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

2) Tirah baring

3) Kelemahan

4) Imobilitas

5) Gaya hidup menoton

c. Gejala dan tanda mayor

 Subjektif

Mengeluh lelah

 Objektif
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk.XIV
Wahyuni, S. Kep (70900118038)
14
Frekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi istirahat

d. Gejala dan tanda minor

 Subjektif

1) Dispenea saat/setelah aktivitas

2) Merasa tidak nyaman setelah beraktivitas

3) Merasa lemah

 Objektif

1) Tekanan darah berubah >20% dari kondisi istirahat.

2) Gambaran EKG menunjukkan aritmia saat/setelah aktivitas

3) Gambaran EKG menunjukkan iskemia

4) Sianosis

C. Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan menurut Docterman dan Bullechek, 2016

Diagnosa Luaran
Intervensi Rasional
keperawatan keperawatan

Nyeri Nyeri a. Identifikasi tingkat nyeri, a. untuk mengetahui tingkat

akut menurun meliputi: lokasi, nyeri pasien

karakteristik, durasi,

frekuensi, kualitas,insentitas

dan faktor pencetus.

b. Monitor TTV b. mengetahui keadaan

umum pasien

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk.XIV


Wahyuni, S. Kep (70900118038)
15
c. Berikan posisi yang nyaman c. posisi yang nyaman dapat

menurunkan nyeri

d. agar klien mampu

d. Ajarkan teknik melakukan teknik

nonfarmakologi untuk nonfarmakologi (relaksasi

mengurangi nyeri (relaksasi dan distraksi) untuk

dan ditraksi) mengurangi rasa nyeri

yang dirasakan

e. pemberian obat anlgetik

e. Kolaborasi dalam dapat mengurangi rasa

pemberian obat analgetik nyeri pasien

Nausea Nausea a. Identifikasi faktor-faktor a. untuk menghindari

menurun yang dapat menyebabkan penyebab timbulnya

atau berkontribusi mual

terhadap mual (misalnya,

obat-obatan dan prosedur)

b. Identifikasi strategi yang b. strategi tersebut dapat

telah berhasil (dilakukan) dilanjutkan sampai

dalam (upaya) mengurangi menghilangkan rasa mual

Mual

c. Tingkatkan istirahat dan c. untuk memfasilitasi

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk.XIV


Wahyuni, S. Kep (70900118038)
16
tidur yang cukup untuk pengurangan mual

memfasilitasi pengurangan

mual

d. Ajari penggunaan teknik d. sebagai identifikasi

nonfarmakologi penanganan mual

(misalnya., biofeedback,

hypnosis, relaksasi,

imajinasi terbimbing,

terapi music, distraksi,

akupresur) untuk

mengatasi mual

e. Kolaborasi dalam e. untuk

pemberian obat antiemetik mengurangi/mencegah

terjadinya mual

Defisit Nutrisi a. identifikasi status nutrisi dan a. Untuk mengetahui

nutrisi meningkat kebiasaan makan. tentang keadaan dan

kebutuhan nutrisi pasien

sehingga dapat diberikan

tindakan dan pengaturan

diet yang adekuat.


b. Timbang berat badan setiap
b. Berat badan merupakan
seminggu sekali.
salah satu indikasi untuk

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk.XIV


Wahyuni, S. Kep (70900118038)
17
menentukan diet

c. Anjurkan pasien untuk c. Kepatuhan terhadap diet

mematuhi diet yang telah dapat mencegah


diprogramkan.
komplikasi terjadinya

penyakit.
d. Kolaborasi untuk pemberian
d. Pemberian diet yang
diet
sesuai dapat

meningkatkan nutrisi

a. Identifikasi faktor yang a. sebagai identifikasi

bisa menyebabkan diare tindakan yang akan

(misalnya, medikasi, dilakukan selanjutnya

bakteri dan pemberian

makanan lewat selang)

b. Monitor tanda dan gejala b. untuk mengetahui

diare penyebab

c. Ukur diare/output c. diare yang

pencernaan dialamiMengidentifikasi

perkembangan penyakit

d. Anjurkan pasien untuk d. mengurangi terjadinya

mencoba menghindari diare berkepanjangan

makanan yang

mengandung laktosa

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk.XIV


Wahyuni, S. Kep (70900118038)
18
e. Konsultasikan dengan e. untuk menentukan

dokter jika tanda dan tindakan yang akan

gejala diare menetap dilakukan selanjutnya

Intoleransi Aktivitas a. Identifikasi tingkat kekuatan a. Untuk mengetahui

aktivitas meningkat otot pada kaki pasien. derajat kekuatan otot-

otot kaki pasien.


b. Bantu pasien dalam
b. Agar kebutuhan pasien
memenuhi kebutuhannya.
tetap dapat terpenuhi.

c. Pasien mengerti
c. Beri penjelasan tentang
pentingnya aktivitas
pentingnya melakukan
sehingga dapat
aktivitas.
kooperatif dalam

tindakan keperawatan.

d. Anjurkan pasien untuk d. Untuk melatih otot – otot

menggerakkan/mengangkat kaki sehingg berfungsi


ekstrimitas bawah sesui dengan baik
kemampuan.
e. Fisioterapi untuk melatih
e. Kolaborasi dalam pemberian
pasien melakukan
tenaga fisioterapi.
aktivitas secara bertahap

dan benar.

Gangguan Pola tidur a. Identifikasi adanya faktor a. Mengetahui faktor

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk.XIV


Wahyuni, S. Kep (70900118038)
19
pola tidur membaik penyebab gangguan pola penyebab gangguan pola

tidur yang lain seperti cemas, tidur yang lain dialami


efek obat-obatan dan suasana dan dirasakan pasien
ramai.
b. mengetahui perubahan
b. Identifikasi tentang
dari hal-hal yang
kebiasaan tidur pasien di
merupakan kebiasaan
rumah.
pasien ketika tidur akan

mempengaruhi pola tidur

pasien.

c. Lingkungan yang nyaman

c. Ciptakan lingkungan yang dapat membantu

nyaman dan tenang. meningkatkan

tidur/istirahat.

d. Pengantar tidur akan


d. Anjurkan pasien untuk memudahkan pasien
menggunakan pengantar dalam jatuh dalam tidur,
tidur dan teknik relaksasi teknik relaksasi akan
. mengurangi ketegangan

dan rasa nyeri.

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk.XIV


Wahyuni, S. Kep (70900118038)
20
DAFTAR PUSTAKA

Docterman dan Bullechek. 2016. Nursing Invention Classifications (NIC), Edition


6, United States Of America:

PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia

Suwitra, K. Penyakit Ginjal Kronik. Interna Publishing : Jakarta. 2009. Diakses


pada tanggal 27 Oktober 2018.

Tugushi, M. 2011. Nonsteroidal Anti Inflamatory Drug (NSAID) Associated


Gastropathies.

Utami, Hardianti Sri. Prevalensi Gangguan Makan dan Gejala Gastrointestinal


pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RSUP
Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Fakultas Kedokteran : Universitas
Sriwijaya. 2016. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2018.

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk.XIV


Wahyuni, S. Kep (70900118038)
21

Anda mungkin juga menyukai